Program kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas utama kesehatan di Indonesia untuk menurunkan kematian ibu dan bayi. Hasil penelitian menemukan bahwa biaya program saat ini belum mencukupi untuk mencapai target, dan perencanaannya masih menghadapi kesulitan perubahan mindset. Belanja program lebih banyak dialokasikan untuk kegiatan langsung yang berkaitan dengan pelayanan.
1. Kebijakan pemerintah tentang program
kesehatan ibu dan anak
Kelompok 2
1. FINA RIANI S (SK121015)
2. MUHAMAD RAFI (SK121028)
3. NUR AIDA SANI K (SK121032)
4. NURSHAFADINA (SK121033)
5. NURUL ULFIYAH (SK121034)
6. SITI NUR ‘AFIFAH (SK121039)
7. YAYUK SUSIANTI (SK121042)
2. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas utama kesehatan di
indonesia. Program ini bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan kesehatan bagi ibu
hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu angka program ini adalah menurunkan
kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu.
Angka kematian ibu (AKI) dan anak (AKB) masih tinggi, sebagian besar kematian
penyebab kematian ibu secara tidak langsung adalah komplikasi yang terjadi pada saat
persalinan dan setelah bersalin.
Pengertian
kebijakan pemerintah terhadap kesehatan ibu dan anak
3. 3 kegiatan dalam meningkatkan upaya percepatan
penurunan AKI
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
4. 3 kegiatan dalam meningkatkan upaya percepatan
penurunan AKI
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak
diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
5. 1. Program ANC
2. Deteksi risti ibu hamil
3. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
4. Rujukan kasus risti ibu hamil
5. Pemeriksaan BBL (neonatus), bayi dan balita
6. Penanganan neonatal yang beresiko
7. Pelayanan kesehatan bayi umur 1 bulan hingga 1 tahun
8. Pelayanan kesehatan balita
9. Pelayanan kesehatan pra school
Program pokok KIA
6. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian 15 di Lombok Tengah yang menemukan bahwa biaya
program KIA yang ada memang tidak cukup untuk mencapai target yang ada dalam standar
pelayanan minimal yang dibuat oleh pemerintah. Tidak cukupnya biaya program KIA berkaitan
erat dengan alokasi biaya kegiatan program KIA. Ketersediaan biaya yang besar untuk menjamin
pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk bukanlah satu-satunya determinan bagi peningkatan
kinerja program. Masih banyak factor lainnya yang juga turut mempengaruhi peningkatan kinerja
program yakni ketersediaan sarana dan SDM, kualitas layanan, kapasitas dalam penyerapan
anggaran, dan fungsi pengawasan.
Ketersediaan Biaya Program Kesehatan
Ibu dan Anak
7. Perencanaan Kegiatan Program Kesehatan Ibu dan Anak
Penelitian ini menemukan bahwa perencanaan program KIA bersumber APBD
dilakukan pendekatan hierarki pemerintahan. Pendekatan ini dalam UU No. 25/2004
dikenal sebagai pendekatan bawah ke atas (bottom up) melalui mekanisme
Musrenbang. Pendekatan ini menekankan pada keterpaduan horison tal/lintas sector di
setiap hierarki pemerintahan. Kecenderungan belanja fisik tidak berbanding lurus
dengan peningkatan kinerja program.
.
8. Ketepatan Belanja Program Kesehatan Ibu dan Anak
Penelitian ini menemukan bahwa belanja pro gram KIA dari aspek jenis
kegiatan, lebih banyak dihabiskan untuk kegiatan langsung. Kegiatan
langsung adalah kegiatan yang menghasilkan output program dan terkait
langsung dengan pelayanan. Banyaknya biaya yang digunakan untuk kegiatan
langsung akan meningkatkan output layanan karena menyentuh
sasaran/populasi dan konsisten dengan prinsip penganggaran berbasis kinerja
yang menuntut adanya efektivitas, efisiensi dan akuntabilitas.
9. Kecepatan Aliran Dana Program Kesehatan Ibu dan Anak
Kecepatan aliran dana merupakan faktor yang krusial dalam implementasi kegiatan program.
Dana adalah unsur penting dalam menjalankan sistem kesehatan di daerah. Kecepatan aliran
dana akan sangat menentukan kapan suatu kegiatan dimulai dan kualitas dari pelaksanaan
kegiatan tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa ada ketidak pastian pembiayaan dalam
kegiatan program KIA dari awal tahun sampai pertengahan tahun bahkan akhir tahun.
Ketidakpastian pembiayaan ini menyulit kan tenaga kesehatan yang ada di tingkat pelayanan
dasar di kecamatan dan desa/posyandu.
10. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas utama kesehatan diindonesia. Program ini
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah
satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit dikalangan ibu.
Tujuan dari hasil penelitian ini menemukan bahwa biaya program KIA yang ada memang tidak cukup untuk
mencapai target yang ada dalam standar pelayanan minimal yang dibuat oleh pemerintah.
Penelitian ini menemukan bahwa perencanaan program KIA bersumber APBD dilakukan pendekatan
hierarki pemerintahan. Pendekatan ini menekankan pada keterpaduan horisontal/lintas sektor di setiap
hierarki pemerintahan. Kecenderungan belanja fisik tidak berbanding lurus dengan peningkatan kinerja
program. Dalam proses perencanaan memang masih terdapat kesulitan untuk merubah mindset pelaku
perencanaan dari "project oriented" atau "budget oriented' menjadi "performance based-budgeting".
Penelitian ini menemukan bahwa belanja program KIA dari aspek jenis kegiatan, lebih banyak dihabiskan
untuk kegiatan langsung. Kegiatan langsung adalah kegiatan yang menghasilkan output program dan terkait
langsung dengan pelayanan.
kesimpulan