Dokumen tersebut merupakan ringkasan tentang Kerajaan Demak, mulai dari awal berdirinya, sumber sejarah, perkembangan, kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya, serta peninggalannya. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada abad ke-16 M setelah menundukkan Majapahit, dan menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa yang berkembang pesat di bawah pemerintahan raja-raja seperti Rad
3. Awal Berdirinya Kerajaan
Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau
Jawa
Kerajaan Demak berdiri pada abad ke-16 M (1500 M).
Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah setelah mampu
menundukkan Kerajaan Majapahit.
Dipimpin oleh beberapa raja. Raja yang terkenal dintaranya
adalah Raden Patah, Adipati Unus, dan Sultan Trenggono.
5. Perkembangan Kerajaan
Demak
Ada beberapa faktor yang mendorong perkembangan Kerajaan
Demak antara lain :
a. Runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh Raden Patah yang
menyatakan kemandirian Demak sebagai kerajaan.
b. Ekspansi wilayah yang dilakukan oleh Kerajaan Demak.
c. Letak Geografis Kerajaan Demak
6.
7. Kondisi Politik
1. Raden Patah (Memerintah 1500-1518 M)
• Raden patah adalah pendiri kerajaan Demak. Memerintah
tahun 1500-1518. Raden Patah adalah putra Kertabhumi
(Brawijaya V) dari perkawinannya dengan putri Champa
(Thiongkok). Karena perkawinan Kertabhumi dan putri Champa
ditentang kalangan istana, Brawijaya terpaksa ‘memberikan’
putri Champa yang tengah mengandung kepada Arya Damar
Adipati Palembang. Setelah melahirkan Raden Patah, Putri
Champa dinikahi Arya Damar.
• Babad Tanah Jawi menyebutkan, Raden Patah menolak
menggantikan Arya Damar menjadi Adipati Palembang. Diam-
diam Raden Patah pergi ke Pulau Jawa. Di Jawa, Ia berguru
pada Sunan Ampel. Raden Patah pindah ke Jawa Tengah
membuka hutan Glagahwangi menjadi sebuah pesantren.
8. • Brawijaya mengakui Raden Patah sebagai putranya. Raden
Patah pun diangkat sebagai Adipati, sedangkan Glagahwangi
diganti menjadi Demak, dengan ibu kota Bintara.
• Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu
menganut islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik, Raden
patah mengembangkan Demak sebagai pelabuhan dagang
dan pusat penyebaran islam di Pulau Jawa.
• Pada saat yang sama , Majapahit melemah. Hal ini
dimanfaatkan Raden Patah untuk membantu adipati-adipati
melepaskan diri dari Majapahit. Namun Sunan Ampel
melarang Raden Patah memberontak pada Majapahit, karena
walau berbeda agama, Brawijaya tetaplah ayahnya. Namun
sepeninggal Sunan Ampel , Raden Patah tetap menyerang
Majapahit. Majapahit hancur, dan Raden Patah menyatakan
kemandirian Demak sebagai Kesultanan Islam yang pertama
9. • Wilayah kekuasaannya meliputi daerah Jepara,Tuban,
Sedayu, Palembang, Jambi dan beberapa daerah di
kalimantan. Demak juga memiliki pelabuhan –pelabuhan
penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan, dan Gresik
yang berkembang menjadi pelabuhan transit (penghubung).
• Kerajaan Demak berkembang sebagai pusat perdagangan
dan pusat penyebaran agama islam oleh para wali. Pada
masa pemerintahan Raden Patah, dibangun masjid Demak
yang proses pembangunan masjid itu di bantu oleh para wali.
• Usaha Raden Patah mengembangkan Demak dibantu
anaknya Adipati Unus.
10. 2. Adipati Unus (Memerintah 1518-1521 M)
• Ketika kerajaan Malaka jatuh ketangan Portugis tahun 1511 M,
hubungan Demak dan Malaka terputus. Kerajaan Demak
merasa dirugikan oleh Portugis dalam aktivitas perdagangan.
Oleh karena itu, tahun 1513 M Raden Patah memerintahkan
Adipati Unus memimpin pasukan Demak untuk menyerang
Portugis di Malaka. Serangan itu belum berhasil, karena
pasukan Portugis jauh lebih kuat dan persenjataannya
lengkap. Atas keberanian dan usahanya itu Adipati Unus
mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor.
• Selain itu, dia berhasil mengadakan perluasan wilayah
kerajaan. Dia menghilangkan kerajaan Majapahit yang
beragama Hindu, yang pada saat itu sebagian wilayahnya
menjalin kerja sama dengan orang-orang Portugis. Adipati
Unus wafat pada tahun 938 H/1521 M. Karena tidak berputra ,
Ia digantikan saudaranya yaitu Sultan Trenggana.
11. 3. Sultan Trenggana (Memerintah 1521-1546
M)
• Dibawah pemerintahannya, kerajaan Demak mencapai masa
kejayaan. Wilayah kekuasaannya meluas sampai Jawa Barat
dan Jawa Timur. Tahun 1522 M kerajaan Demak mengirim
pasukannya ke Jawa Barat untuk melakukan ekspansi yang
dipimpin oleh Fatahillah.
• Kerajaan Pajajaran (Sunda Kelapa) cemas akan ekspansi
yang dilakukan oleh Kerajaan Demak, mereka akhirnya
membuat perjanjian dengan Portugis dan membiarkan
Portugis untuk membuat benteng disana. Namun, Portugis
tidak dapat menepati perjanjian tersebut karena ada masalah
di Goa/India.
12. • Demak merasa terancam dengan adanya persekutuan
tersebut. Karena itu, sebelum Portugis mendirikan benteng,
Demak terlebih dahulu menyerang Sunda Kelapa pada
tahun1526 dan mampu menguasainya.
• Tanpa mengetahui bahwa Sunda Kelapa telah dikuasai oleh
Demak, Portugis datang untuk membangun benteng di Sunda
Kelapa. Namun, Demak berhasil memukul mundur Portugis
tepat pada tanggal 22 Juni 1527. Atas kemenangan itu,
Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta
(berarti Kemenangan yang Gemilang).
13. • Sepeninggal Sultan Trenggana, Kerajaan Demak mulai
mengalami kemunduran. Karena terjadi perebutan kekuasaan
antara Sunan Prawoto (putra sulung Sultan Trenggana) dan
Pangeran Sekar Seda Lepen (kakak Sultan Trenggana).
Akhirnya Pangeran Seda Lepen dibunuh oleh Sunan
Prawoto. Kemudian Sunan Prawoto menjadi raja Demak.
• Tidak lama menjadi raja Demak, Sunan Prawoto dibunuh oleh
Arya Penangsang untuk membalas kematian dari ayahnya
Pangeran Sedo Lepen. Arya Penangsang berhasil membunuh
Sunan Prawoto.
• Hal tersebut membuat murka Jaka Tingkir (Ipar Sedo Lepen).
Arya Penangsang kemudian dikalahkan oleh Jaka Tingkir dan
tahta Kerajaan Demak jatuh kepadanya.
14. • Jaka Tingkir (Hadiwijaya) menjadi raja Demak pada tahun
1568, dan memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang.
• Jaka Tingkir wafat pada tahun 1582 digantikan Aria Pangiri
putra pangeran Prawoto, sedangkan putra Jaka Tingkir
sendiri, Pangeran Benowo diangkat sebagai Sultan di Jipang.
Karena kecewa, Benowo meminta bantuan Sutawijaya atau
Senopati (anak Ki Gede Panembahan) untuk merebut tahta
Pajang.Pangeran Benowo berhasil menggulingkan Aria
Panguri. Atas jasanya, Senopati diserahi kekuasaan atas
Jipang, sedangkan Pangeran Benowo tetap di Pajang
sebagai bupati. Oleh itu Senopati memindahkan pajang ke
Mataram. Peristiwa ini menandai berakhinya Kesultanan
Pajang.
15. Runtuhnya Kerajaan Demak
Faktor Keruntuhan Kerajaan Demak :
• Timbul kekacauan politik,setelah wafatnya Sultan Trenggana
• Negeri-negeri bagian melepaskan diri dan tidak mengakui
lagi kekuasaan Demak.
• Di Demak sendiri timbul pertentangan di antara para waris
yang saling berebut tahta. Antara Sunan Prawoto (putra
sulung Sultan Trenggana) dan Pangeran Sekar Seda Lepen
(kakak Sultan Trenggana)
• Demak pindah ke Pajang
16. Kondisi Ekonomi
• Perekonomian Demak berkembang kearah perdagangan
maritim dan agraris.
• Demak dalam bidang ekonomi, berperan penting Karena
mempunyai daerah pertanian yang cukup luas dan sebagai
penghasil bahan makanan, terutama beras. Komoditas yang
diekspor, antara lain beras, madu, dan lilin.
• Sebagai Negara maritim, Demak menjalankan fungsinya
sebagai penghubung atau transito antara daerah penghasil
rempah-rempah di bagian timur dengan Malaka, dan dari
Malaka kemudian dibawa para pedagang menuju kawasan
Barat.
17. Kondisi Sosial-Budaya
• Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah
diatur sesuai dengan ajaran lslam, tetapi ada pula
masyarakat yang masih menjalankan tradisi lama.
Sehingga, muncullah kehidupan sosial masyarakat yang
merupakan perpaduan antara agama lslam dan tradisi
lama (Hindu-Buddha).
• Salah satu hasil peninggalan budaya Kerajaan Demak
adalah Masjid Agung Demak yang terkenal dengan
salah satu tiangnya yang terbuat dari pecahan kayu
(tatal), Oleh karena terbuat dari pecahan kayu, maka
tiang tersebut diberi nama “saka tatal”. Pembangunan
masjid ini dipimpin oleh Sunan Kalijaga. Di pendopo
masjid inilah Sunan Kalijaga meletakkln dasar-dasar
perayaan sekaten yang tujuannya untuk menyebarkan
19. Masjid Agung Demak
Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat
berkumpulnya para ulama (wali) yang
menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang disebut
dengan Walisongo. Pendiri masjid ini diperkirakan
adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan
20. Piring Campa
Piring Campa merupakan
pemberian dari ibu Raden
Fatah,seorang putri dari
Campa. Piring ini
berjumlah 65
buah,sebagian dipasang
pada dinding masjid
untuk hiasan,sebagian
lagi dipasang di tempat
imam masjid.
21. Pintu Bledeg/Pintu Petir
Dibuat oleh Ki Ageng Selo
(Syekh Abdur Rohman).
Pada pintu ini dilukiskan
dua kebudayaan,yakni
Majapahit dan
Cina.Kebudayaan
Majapahit digambarkan di
bagian atas
pintu,sedangkan
kebudayaan
Cina/Tiongkok
digambarkan di bagian
bawah pintu.
22. Saka Tatal
Yaitu tiang utama masjid.
Di dalam Masjid Agung
Demak terdapat 4 buah
tiang utama yang dibuat
oleh para wali,yaitu sunan
Ampel, Sunan
Bonang,Sunan Kalijaga
dan Sunan Gunung Jati.
Tiang buatan Sunan
Kalijaga dibuat dari tatal
yang diikat dengan
rumput rawadan. Tiang ini
mengandung pelajaran
persatuan.