Dokumen tersebut membahas tentang proses koagulasi air dan limbah cair. Koagulasi adalah proses kimia untuk menghilangkan kekeruhan air dengan menggunakan bahan kimia seperti aluminium sulfat. Koagulasi melibatkan perubahan partikel terlarut dan tersuspensi menjadi bentuk terendapkan untuk memudahkan pemisahan lumpur. Jar test digunakan untuk menentukan dosis koagulan optimal dengan melakukan simulasi pencampuran
2. Definsi Koagulasi
Proses kimia untuk menghilangkan kekeruhan dan bahan yang menghasilkan warna yang
sebagian besar adalah partikel koloid (1 sampai 200 millimikron, mμ)
Prinsip dasar:
perubahan bentuk terlarut/tersuspensi menjadi bentuk yang terendapkan (kecuali
Desinfensi), sehingga lumpur yang terendapkan
Air permukaan mengandung partikel organik dan anorganik.
Partikel organik : ganggang, bakteri, kista protozoa, ookista, dan detritus dari vegetasi yang
jatuh ke dalam air. Erosi menghasilkan partikel anorganik dari tanah liat, lumpur, dan
mineral oksida.
10. Koagulasi air dan air limbah
penambahan garam aluminium atau besi, dengan dan
tanpa polimer dan koagulan aid.
Proses yang kompleks dan melibatkan pelarutan, hidrolisis, dan polimerisasi
pH berperan penting dan tergantung pada alkalinitas.
Koagulasi kimia dengan Aluminium sulfat (alum):
Jika air tidak memiliki alkalinitas total yang cukup untuk bereaksi dengan
tawas, biasanya dibubuhkan kapur atau soda ash
13. solusi:
Langkah 1. Tuliskan persamaan reaksi (Persamaan. 6.51j)
dan hitung berat molekul
Persamaan di atas menunjukkan bahwa 2 mol besi klorida
bereaksi dengan 3 mol Ca(HCO3)2.
Langkah 2. Tentukan alkalinitas yang diperlukan untuk X
14. Asumsikan Ca(HCO3)2 merupakan total alkalinitas air
alami. Namun, konsentrasi alkalinitas biasanya dinyatakan
dalam mg/L sebagai CaCO3. Kita perlu mengkonversi X
untuk konsentrasi mg/L sebagai CaCO3.
BM CaCO3 = 40.08 + 12 + 48 = 100.1
BM Ca(HCO3)2 =162.1
15.
16.
17.
18. Jar Test
Pada jar test ditambahkan senyawa kimia (koagulan) ke sampel air baku
kemudian diaduk di laboratorium untuk mensimulasikan kondisi pengadukan
pada instalasi pengolahan.
Jar test efektif untuk
mengetahui intensitas dan durasi mixing karena mempengaruhi ukuran dan
kepadatan flok.
mengevaluasi tahapan, interval dan rasio pengenceran pembubuhan kimia
19. Umumnya digunakan enam 2 L Jar dengan berbagai dosis kimia (alum, kapur, dll);
dan satu Jar sebagai kontrol (tanpa koagulan). Dosis koagulan ditambahkan ke
sampel Jar 2 L sebelum dilakukan pencampuran cepat pada 100 revolusi per menit
(rpm) selama 2 menit.
Kemudian sampel dan kontrol diflokulasi pada 20 rpm selama 20 menit atau lebih
dan dibiarkan untuk mengendap. Suhu air, ukuran flok, karakteristik pengendapan
(kecepatan, dll), warna supernatan, pH, dll harus dicatat.
Contoh berikut menggambarkan perhitungan yang digunakan dalam tes jar;
persiapan larutan stok, campuran larutan jar test.