Dokumen tersebut merangkum proses pengolahan air secara kimia, meliputi koagulasi untuk menetralkan muatan partikel, flokulasi untuk membentuk gumpalan, sedimentasi untuk pemisahan endapan, dan filtrasi untuk membersihkan sisa partikel. Bahan kimia yang digunakan antara lain garam aluminium dan besi untuk koagulasi, sedangkan prosesnya meliputi aselator, reservoir, dan distribusi melalui pipa.
1. UTILITAS
“Pengolahan Air Proses Secara Kimia”
Presented by :
Diyah Ayu Putri N.
Ano Amastasya P.
Dwi Nofiastutik
Akh. Zaka
2. Pengertian air secara umum
AIR
senyawa hidrogen dan oksigen dengan
rumusan kimia H 2 O. salah satu
kebutuhan utama bagi manusia, untuk
kebutuhan minum, mandi, cuci, masak, dan
lainnya. air bersih yang dipakai untuk
keperluan air minum, rumah tangga dan
industri disebut air baku
4. Pengolahan Air Proses Secara Kimia
Y
a
i
t
u
Pengolahan kimia dilakukan dengan menambahkan
bahan kimia tertentu yang bertujuan untuk menyisihkan
senyawa organik maupun senyawa anorganik dalam air
dan bertujuan memperbaiki sifat-sifat air dengan
menambahkan bahan kimia tertentu. Bahan kimia yang
sering digunakan dalam pengolahan air adalah bahan
kimia yang memiliki sifat koagulatif, yaitu mampu
menggumpalkan bahan atau pengotor yang ada dalam
air.
5. Proses Pengolahan Air Secara
Kimia
Reservoir
3.
Sedimentasi
1.
Koagulasi
2.
Flokulasi
4.
Filtrasi
6. Bangunan Intake
Bangunan intake adalah suatu bangunan yang
berfungsi sebagai penyadap atau penangkap air
baku yang berasal dari sumbernya atau badan air
seperti sungai,situ,danau dan kolam sesuai
dengan debit yang di perlukan untuk pengolahan.
Secara umum terdapat bebebrapa fungsi dari bangunan intake, diantanranya:
a. Mengumpulkan air dari sumber untuk menjaga kuantitas debit air yang di
butuhkan oleh instalasai.
b. Menyaring benda-benda kasar dengan menggunakan bar screen.
c. Mengambil air baku sesuai debit yang diperlukan instalasi pengolahan yang
di rencanakan demi menjaga kontinuitas penyediaan dan pengambilan air
dari sumbernya.
7.
8. Proses Pengolahan Air Secara Kimia
1. Koagulasi
Koagulasi adalah mekanisme dimana partikel – partikel koloid yang
bermuatan negatif akan dinetralkan, sehingga muatan yang netral tersebut
saling melekat dan menempel satu sama lain, dan membentuk flok. Untuk
menambah besar ukuran koloid dapat dilakukan dengan jalan reaksi kimia
diikuti dengan pengumpulan atau dengan cara penyerapan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi untuk menghasilkan koagulasi yang
baik :
Pengontrolan pH
Temperatur
Dosis Koagulan
9. Proses Pengolahan Air Secara Kimia
Koagulan
Koagulan adalah zat kimia yang menyebabkan destabilisasi muatan
nagatif patikel didalam suspensi. Zat ini merupakan donor muatan positif
yang digunakan untuk mendestibilisasi muatan negatif partikel. Dalam
pengolahan air, sering dipakai garam Aluminium, Al (III) atau garam besi (II)
dan besi (III).
11. Proses Pengolahan Air Secara Kimia
2. Flokulasi
Flokulasi adalah proses pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku yang telah
merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat.
Tujuan utama flokulasi adalah membawa partikel ke dalam hubungan sehingga partikel-partikel
tersebut saling bertabrakan, kemudian melekat, dan tumbuh mejadi ukuran yang siap turun
mengendap.
Reaksi kimia untuk menghasilkan flok adalah :
Al2(SO4)3.14H2O + 3Ca(HCO3)2
2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 14H2O + 6CO2
12. Proses Pengolahan Air Secara Kimia
3. Sedimentasi
Sedimentasi yaitu proses pengendapan flok partikel dan pemisahan
kotoran/warna, sehingga air terolah akan jernih (supernatan) dan endapan yang
terjadi dibuang atau digunakan ulang (concentrate). Gabungan unit koagulasi,
flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator.
Unit Aselator pada Water Treatment Plant
13. Proses Pengolahan Air Secara Kimia
4. Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan.
14. Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum
didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir. Reservoir
ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara
air bersih sebelum didistribusikan melalui pipa-pipa
secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita
menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya
diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih tinggi
daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi.