SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
12
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan
yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam
tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh
melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang
spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap
banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini
sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya
yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup.
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang
tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat)
dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul
22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2
rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa
sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan
imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang
dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang
terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin
2. Untuk mengetahui Variabilitas Antibody
3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan
dalam Reaksi Imunoglobulin.
12
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Imunoglobulin
Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat
dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin
termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang
sama,terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen
polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi
mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi
fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5
kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada
semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik
berlainan.
2.2 Jenis jenis Imunoglobulin
A. Immunoglobulin Sebagai Rantai Pendek
1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma)
Tiap molekul IgG terdiri atas dua rantai L dan dua rantai H yang dihubungkan
oleh ikatan disulfida (rumus molekul H2L2). Oleh karena itu imunoglobulin ini
mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik, meka disebut
divalen. IgG merupakan antibodi dominan pada respon sekunder dan menyusun
pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus. Ini merupakan satu-satunya
antibodi yang mampu melintasi plasenta,oleh karena itu merupakan
imunoglobulin yang paling banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir.
12
2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha).
Merupakan imunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air
mata serta sekresi traktus respiratorius, intestinal dan genital. Imunoglobulin
inimelindungi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus. Tiap molekul
IgA terdiri atas dua unit H2L2 dan satu molekul terdidi atas rantai J dan komponen
sekresi, molekul yang disebut terakhir merupakan protein yang diturunkan dari
celah reseptor poli-Ig. Reseptor ini mengikat dimer IgA dan mempermudah
transpornya melintasi epitel mukosa. Beberapa bakteri (misalnya neisseria) dapat
merusak IgA1 dengan cara menghasilkan protase sehingga menghalangi imunitas
yang diperantarai antibodi pada permukaan mukosa
IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis
berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory
component,oleh sel-sel dalam membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan
secara selektif di dalam sekresi air ludah, keringat, air mata, lendir hidung,
kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran pencernaan. IgA yang
keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Kehadirannya
dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui)
membantu melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah
untuk mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA
setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam
pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa.
3. Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –µ (mu)
IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap
pemaparan awal ke suatu antigen. Konsentrasinya dalam darah menurun secara
cepat. Hal ini secara diagnostik bermanfaat karena kehadiran IgM umumnya
mengindikasikan adanya infeksi baru oleh pathogen yang menyebabkan
pembentukannya. IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam struktur
pentamer. IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen
melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. IgM sangat
efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya cepat
12
setelah infeksi dan tetap tinggal dalam darah maka IgM merupakan daya tahan
tubuh penting pada bakterimia.
4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai –δ (delta)
Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan tidak dapat
menembus plasenta. IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang
kemungkinan berfungsi sebagai suatu reseptor antigen yang diperlukan untuk
memulai diferensiasi sel-sel B menjadi plasma dan sel B memori. Ini juga terjadi
pada beberapa sel leukemia limfatik. Di dalam serum immunoglobulin ini hanya
terdapat dalam jumlah sedikit.
5. Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon)
Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum
terlalu jelas. Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi kadarnya akan
naik jika terkena infeksi parasit tertentu, terutama yang disebabkan oleh cacing.
IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya
mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan
dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen,
menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang
menyebabkan reaksi alergi.
B. Immunoglobulin Sebagai Rantai Pendek
 Antibodi Imun (Immunoglobulin)
Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar antigen tertentu dan bersifat
spesifik artinya antibodi ini akan aktif jika ada antigen yang merangsang
pembentukannya sifat fisika-kimianya yang dipakai untuk mengklasifikasi
antibodi sebagai berikut
 Kelarutannya dalam garam dan solvens
 Mobilitas elektroforesis
 Besar molekul
 Sedimentasi dalam ultrasentrifus
12
Jenis antibodi imun menurut hubungan reaksinya dengan antigen
a. Antitoksin
b. Aglutinin
c. Presipitin
d. Lisin
e. Opsonin
f. Antibodi pelindung
g. Antibodi pengikat komplemen
h. Ab “Blocking” dan “non-presipitating”
 Antibodi Alamiah
Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan golongan darah.
Misalnya:
a. Golongan darah A mempunyai antibodi B
b. Golongan darah B mempunyai antibodi A
c. Golongan darah AB mempunyai antibodi O
d. Golongan darah O mempunyai antibodi A dan antibodi AB
 Antibodi Monoklonal
Adalah antibodi yang spesifik terhadap satu macam epitop. Dalam
pembuatan antibodi monoclonal dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo.
Secara in vitro antibodi monoclonal diproduksi dengan cara hibridisasi sel
myeloma dan sel limfa, kemudian di biakan pada mikroplate 9b well dan
diinkubasi pada incubator 37 ºC mengandung CO2 5%, sedangkan secara in vivo
setelah hibridisasi dinokulasikan pada ruang peritioned pada mencit, kemudian
cairan asites diisolasikan dan dimurnikan sebagai antibodi monoclonal Tahap
pembuatan antibodi monoclonal
a. Imunisasi
b. Fusi
c. Seleksi hibridoma
d. Seleksi kolona
e. Pembiakan
12
f. Penyimpanan
 Antibodi Poliklonal
Antibodi poliklonal adalah di dalam suatu populasi antibodi terdapat lebih
dari satu macam antibodi, atau campuran antibodi yang mengenal epitop yang
berbeda pada antigen yang sama.
Proses yang terjadi pada antibodi poliklonal:
1. Diproduksi dengan imunisasi hewan dengan antigen yang tepat.
2. Serum dari hewan terimunisasi dikumpulkan
3. Antibodi dalam serum dapat dimurnikan lebih lanjut.
4. Karena satu antigen menginduksi produksi banyak antibodi maka hasilnya
berupa ‘polyclonal’ /campuran antibodi.
2.3 Variabilitas Immunoglobulin
Immunoglobulin merupakan kumpulan protein yang sangat heterogen.
Heterogenitas ini disebabkan oleh susunan asam amino yang berbeda satu dengan
yang lain, yang akan mengakibatkan perbedaan struktur molekul. Hal ini
selanjutnya menimbulkan variabilitas dalam determinan antigenik Ig. Keragaman
antibodi tergantung pada :
1. Segmen gen V, D dan J multiple.
2. Hubungan kombinasi misalnya hubungan tiap segmen V, tiap segmen D
dan Segmen J
3. Kombinasi acak rantai L dan H yang berbeda
4. .Mutasi somatic
5. Keragaman junctional yang dihasilkan oleh penggabungan yang tepat
selama penyusunan kembali dan mengakibatkan perubahan atau
penghilangan asam amino dalam regio hipervariabel
6. Keragaman intersional, yaitu enzim deoksinukleotidil transferase ujung
menyisipkan kelompok kecil nukleotida pada persilangan ( junctional ) V
– D dan D – J ( keragaman regio N ).
12
Variabilitas antibodi dapat digolongkan berdasarkan :
A. Variasi Isotip
Pada manusia terdapat 9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas
Immunoglobulin. Pada orang normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin,
yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G dan Ig M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai
beberapa sub kelas seperti Ig G1, Ig G2, Ig G3 dan Ig G4. Karena semua bagian
konstan H – chain yang terdapat pada berbagai kelas dan sub kelas itu dapat
djumpai pada satu orang maka bagian tersebut dinamakan varian Isotip. Sebutan
varian isotip juga berlaku bagi bagian konstan L – chain kappa dan lamda yang
dapat dijumpai pada semua kelas dan subkelas Ig dan terdapat pada semua orang.
B. Variasi Alotip
Determinant antigen satu varian isotip imnoglobulin satu species dapat juga
berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini ditentukan secara genetik dan disebut
varian Alotip. Contohnya ; golongan darah rhesus.
C. Variasi Idotip
Adalah determinant Antigen yang diasosiasikan dengan reseptor binding site.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antibodi terhadap antigen yang sama
dan diproduksi oleh individu yang berbeda secara genetik, dapat memiliki idiotip
yang sama. Idiotip inilah yang membedakan satu molekul imunoglobulin dengan
molekul imunoglobulin yang lain dalam alotip yang sama. Variasi idiotip adalah
karakterisitik bagi setiap molekul antibodi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat
dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin
termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang
sama,terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat.
Imunoglobulin sebagai rantai panjang dibagi menjadi:
1. Immunoglobulin A
2. Immunoglobulin E
3. Immunoglobulin M
4. Immunogloblulin D
5. Immunoglobulin G
3.2 Kritik dan Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
 Clevers H and Ferrier P. Transcriptional control during T –cell
development. Current Opinion in Immunol. 1998; 10: 166 – 71.
 Goodman JW. Immunoglobulins; structure and function. Dalam: Stites DP
and Terr AI. (eds) Basic and clinical in immunology 7th
ed. Norwalk
Connecticut, Appleton & Lange 1991; 109 – 121.
 Hay F and Westwood O. The generation of diversity. Dalam: Roitt I,
Brostoff J, Male D (eds). Immunology, 4th
ed. London, Mosby Co, 1996; 6.
2 – 6. 14.
12
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah
karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“ IMUNOGLOBULIN”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang
saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat
memberikan manfaat.
Raha, November 2013
Penulis
12
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.2 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian imunoglobulin ................................................................................ 2
2.2 jenis-jenis imunoglobulin................................................................................... 2
2.3 Variabilitas anti body........................................................................................ 6
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan.........................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
LAMPIRAN.........................................................................................................10
12
MAKALAH
IMUNOGLOBULIN
DI SUSUN OLEH:
NAMA : WA ODE FITRI YANTI
NIM : 2013.IB.0045
TINGKAT : I A.
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013
12
IMUNOGLOBULIN RANTAI PANJANG
12
TABEL SIFAT FISIKA UTAMA IMMUNOGLOBULIN
Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE
Angka sedimentasi
7S
7S,9S,
11S*
19S 7S 8S
Berat molekul
150.000
160.000
dan
dimmer
900.000 185.000 200.000
Jumlah unit 4-
peptida dasar
1 1, 2* 5 1 1
Rantai berat (H) γ α μ Δ ε
Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ
Susunan molekul
γ2κ2
γ2κ2
(α2κ2)1-2
(α2λ2)1-2
(α2κ2)2S*
(α2λ2)2S*
(μ2κ2)5
(μ2λ2)5
δ2κ2
δ2λ2 (?)
ε2κ2
ε2λ2
Valensi untuk
mengikat antigen
2 2, 4 10 2 2
Konsentrasi serum
normal (mg/ml)
8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4
17-450
**
% imunoglobulin
total
80 13 6 0-1 0,002
% karbohidrat 3 8 12 13 12
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S
** = 1ng = 10-9 g
12
TABEL SIFAT BIOLOGI IMMUNOGLOBULIN MANUSIA
IgG IgA IgM IgD IgE
Sifat utama
Ig
terbanyak
dalam
cairan
tubuh
Ig utama
dalam
sekresi
Aglutinin
efektif
produksi
dini reaksi
imun
Terdapat
pada
permukaan
limfosit
bayi
Timbul
pada
infeksi
parasit,
penyebab
atopic
allergy
Ikatan
komplemen
+ - + - -
Tembus
plasenta
+ - - - -
Melekat
pada mast
cell dan sel
basofil
- - - - +
Daya
pelekatan
pada
makrofag
+ +/- - - -
12

More Related Content

What's hot (7)

Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Tugas individu makalah imunoglobulin
Tugas individu makalah imunoglobulinTugas individu makalah imunoglobulin
Tugas individu makalah imunoglobulin
 
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawatiMakalah macam macam imunoglobulin lisnawati
Makalah macam macam imunoglobulin lisnawati
 
Makalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulinMakalah macam macam imunoglobulin
Makalah macam macam imunoglobulin
 

Viewers also liked (18)

Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)Makalah depresi (3)
Makalah depresi (3)
 
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkungan
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkunganMakalah bahasa inggris permasalahn lingkungan
Makalah bahasa inggris permasalahn lingkungan
 
Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22Makalah immunoglobulin22
Makalah immunoglobulin22
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Kwintansi
KwintansiKwintansi
Kwintansi
 
Makalah bahaya radiasi wifi
Makalah bahaya radiasi wifiMakalah bahaya radiasi wifi
Makalah bahaya radiasi wifi
 
Makalah imunoglobin
Makalah imunoglobinMakalah imunoglobin
Makalah imunoglobin
 
Makalah bahasa inggris ham
Makalah bahasa inggris hamMakalah bahasa inggris ham
Makalah bahasa inggris ham
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu nurhalima s.
 
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
 
Makalah bahaya radiasi leptop
Makalah bahaya radiasi leptopMakalah bahaya radiasi leptop
Makalah bahaya radiasi leptop
 
Makalah english ''active n passive voices''
Makalah english ''active n passive voices''Makalah english ''active n passive voices''
Makalah english ''active n passive voices''
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Makalah dermatitis
Makalah dermatitisMakalah dermatitis
Makalah dermatitis
 
Makalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dptMakalah imunisasi dpt
Makalah imunisasi dpt
 
Makalah imunoglobin 10
Makalah imunoglobin 10Makalah imunoglobin 10
Makalah imunoglobin 10
 
Makalah dpd
Makalah dpdMakalah dpd
Makalah dpd
 
Kupon jalan santai muhammadiyah
Kupon jalan santai muhammadiyahKupon jalan santai muhammadiyah
Kupon jalan santai muhammadiyah
 

Similar to Makalah imunoglobin fitri yanti

Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findraSeptian Muna Barakati
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Warnet Raha
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaSeptian Muna Barakati
 

Similar to Makalah imunoglobin fitri yanti (20)

Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin sitti alma findra
Makalah imunoglobin  sitti alma findraMakalah imunoglobin  sitti alma findra
Makalah imunoglobin sitti alma findra
 
Makalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minartiMakalah imunoglobin wa ode minarti
Makalah imunoglobin wa ode minarti
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8Makalah imunoglobin 8
Makalah imunoglobin 8
 
Makalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayantiMakalah imunoglobin desy hidayanti
Makalah imunoglobin desy hidayanti
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22Struktur dan fungsi imunoglobulin22
Struktur dan fungsi imunoglobulin22
 
Struktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulinStruktur dan fungsi imunoglobulin
Struktur dan fungsi imunoglobulin
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 
Makalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa idaMakalah imunoglobin wa ida
Makalah imunoglobin wa ida
 
Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111Funsgsi hemglobiln11111
Funsgsi hemglobiln11111
 
Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2Makalah macam macam imunoglobulin2
Makalah macam macam imunoglobulin2
 
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badriaMakalah macam macam imunoglobulin harni badria
Makalah macam macam imunoglobulin harni badria
 
Tugas bu dian
Tugas bu dianTugas bu dian
Tugas bu dian
 
Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11
 
Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9Makalah imunoglobin 9
Makalah imunoglobin 9
 
Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11Makalah imunoglobin 11
Makalah imunoglobin 11
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah imunoglobin fitri yanti

  • 1. 12 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem pertahanan tubuh merupakan gabungan sel, molekul, dan jaringan yang berperan dalam rseistensi terhadap bahan atau zat yang masuk kedalam tubuh. Jika bakteri pathogen berhasil menembus garis pertahanan pertama, tubuh melawan serangan dengan reaksi radang(inflamasi) atau reaksi imun yang spesifik. Reaksi yang dikoordinasikan sel-sel dan molekul-molekul terhadap banda asing yang masuk kedalam tubuh disebut respon imun. Sistem imun ini sangat diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulakn oleh berbagai bahan atau zat dari lingkungan hidup. Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai ringan) dengan berat molekul 22.000. Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian dari rantai H atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain. I.2 Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui Pengertian Imunoglobulin 2. Untuk mengetahui Variabilitas Antibody 3. Untuk mengetahui Unsur apa saja yang Berperan dalam Reaksi Imunoglobulin.
  • 2. 12 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Imunoglobulin Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang sama,terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Komponen polipeptida membawa sifat biologik molekul antibodi tersebut. Molekul antibodi mempunyai dua fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel mast. Pada manusia dikenal 5 kelas imunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas biologik berlainan. 2.2 Jenis jenis Imunoglobulin A. Immunoglobulin Sebagai Rantai Pendek 1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma) Tiap molekul IgG terdiri atas dua rantai L dan dua rantai H yang dihubungkan oleh ikatan disulfida (rumus molekul H2L2). Oleh karena itu imunoglobulin ini mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik, meka disebut divalen. IgG merupakan antibodi dominan pada respon sekunder dan menyusun pertahanan yang penting melawan bakteti dan virus. Ini merupakan satu-satunya antibodi yang mampu melintasi plasenta,oleh karena itu merupakan imunoglobulin yang paling banyak ditemukan pada bayi yang baru lahir.
  • 3. 12 2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha). Merupakan imunoglobulin utama pada hasil sekresi misalnya susu, saliva dan air mata serta sekresi traktus respiratorius, intestinal dan genital. Imunoglobulin inimelindungi membran mukosa dari serangan bakteri dan virus. Tiap molekul IgA terdiri atas dua unit H2L2 dan satu molekul terdidi atas rantai J dan komponen sekresi, molekul yang disebut terakhir merupakan protein yang diturunkan dari celah reseptor poli-Ig. Reseptor ini mengikat dimer IgA dan mempermudah transpornya melintasi epitel mukosa. Beberapa bakteri (misalnya neisseria) dapat merusak IgA1 dengan cara menghasilkan protase sehingga menghalangi imunitas yang diperantarai antibodi pada permukaan mukosa IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory component,oleh sel-sel dalam membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan secara selektif di dalam sekresi air ludah, keringat, air mata, lendir hidung, kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran pencernaan. IgA yang keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Kehadirannya dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui) membantu melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah untuk mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa. 3. Imunoglobulin M ( Ig M) disebut juga rantai –µ (mu) IgM adalah antibodi pertama yang bersirkulasi sebagai respons terhadap pemaparan awal ke suatu antigen. Konsentrasinya dalam darah menurun secara cepat. Hal ini secara diagnostik bermanfaat karena kehadiran IgM umumnya mengindikasikan adanya infeksi baru oleh pathogen yang menyebabkan pembentukannya. IgM terdiri dari lima monomer yang tersusun dalam struktur pentamer. IgM berfungsi sebagai reseptor permukaan sel B untuk tempat antigen melekat dan disekresikan dalam tahap-tahap awal respons sel plasma. IgM sangat efisien untuk reaksi aglutinasi dan reaksi sitolitik, dan karena timbulnya cepat
  • 4. 12 setelah infeksi dan tetap tinggal dalam darah maka IgM merupakan daya tahan tubuh penting pada bakterimia. 4. Imunoglobulin D ( Ig D) disebut juga rantai –δ (delta) Imunoglobulin ini tidak mengaktifkan system komplemen dan tidak dapat menembus plasenta. IgD terutama ditemukan pada permukaan sel B, yang kemungkinan berfungsi sebagai suatu reseptor antigen yang diperlukan untuk memulai diferensiasi sel-sel B menjadi plasma dan sel B memori. Ini juga terjadi pada beberapa sel leukemia limfatik. Di dalam serum immunoglobulin ini hanya terdapat dalam jumlah sedikit. 5. Imunoglobulin E ( Ig E) disebut juga rantai –ε (epsilon) Dihasilkan pada saat respon alergi seperti asma dan biduran. Peranan IgE belum terlalu jelas. Di dalam serum, konsentrasinya sangat rendah, tetapi kadarnya akan naik jika terkena infeksi parasit tertentu, terutama yang disebabkan oleh cacing. IgE berukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan molekul IgG dan hanya mewakili sebagian kecil dari total antibodi dalam darah. Daerah ekor berikatan dengan reseptor pada sel mast dan basofil dan, ketika dipicu oleh antigen, menyebabkan sel-sel itu membebaskan histamine dan zat kimia lain yang menyebabkan reaksi alergi. B. Immunoglobulin Sebagai Rantai Pendek  Antibodi Imun (Immunoglobulin) Adalah antibodi yang terbentuk karena terpapar antigen tertentu dan bersifat spesifik artinya antibodi ini akan aktif jika ada antigen yang merangsang pembentukannya sifat fisika-kimianya yang dipakai untuk mengklasifikasi antibodi sebagai berikut  Kelarutannya dalam garam dan solvens  Mobilitas elektroforesis  Besar molekul  Sedimentasi dalam ultrasentrifus
  • 5. 12 Jenis antibodi imun menurut hubungan reaksinya dengan antigen a. Antitoksin b. Aglutinin c. Presipitin d. Lisin e. Opsonin f. Antibodi pelindung g. Antibodi pengikat komplemen h. Ab “Blocking” dan “non-presipitating”  Antibodi Alamiah Adalah antibodi yang terbentuk secara natural berdasarkan golongan darah. Misalnya: a. Golongan darah A mempunyai antibodi B b. Golongan darah B mempunyai antibodi A c. Golongan darah AB mempunyai antibodi O d. Golongan darah O mempunyai antibodi A dan antibodi AB  Antibodi Monoklonal Adalah antibodi yang spesifik terhadap satu macam epitop. Dalam pembuatan antibodi monoclonal dapat dilakukan dengan cara in vitro dan in vivo. Secara in vitro antibodi monoclonal diproduksi dengan cara hibridisasi sel myeloma dan sel limfa, kemudian di biakan pada mikroplate 9b well dan diinkubasi pada incubator 37 ºC mengandung CO2 5%, sedangkan secara in vivo setelah hibridisasi dinokulasikan pada ruang peritioned pada mencit, kemudian cairan asites diisolasikan dan dimurnikan sebagai antibodi monoclonal Tahap pembuatan antibodi monoclonal a. Imunisasi b. Fusi c. Seleksi hibridoma d. Seleksi kolona e. Pembiakan
  • 6. 12 f. Penyimpanan  Antibodi Poliklonal Antibodi poliklonal adalah di dalam suatu populasi antibodi terdapat lebih dari satu macam antibodi, atau campuran antibodi yang mengenal epitop yang berbeda pada antigen yang sama. Proses yang terjadi pada antibodi poliklonal: 1. Diproduksi dengan imunisasi hewan dengan antigen yang tepat. 2. Serum dari hewan terimunisasi dikumpulkan 3. Antibodi dalam serum dapat dimurnikan lebih lanjut. 4. Karena satu antigen menginduksi produksi banyak antibodi maka hasilnya berupa ‘polyclonal’ /campuran antibodi. 2.3 Variabilitas Immunoglobulin Immunoglobulin merupakan kumpulan protein yang sangat heterogen. Heterogenitas ini disebabkan oleh susunan asam amino yang berbeda satu dengan yang lain, yang akan mengakibatkan perbedaan struktur molekul. Hal ini selanjutnya menimbulkan variabilitas dalam determinan antigenik Ig. Keragaman antibodi tergantung pada : 1. Segmen gen V, D dan J multiple. 2. Hubungan kombinasi misalnya hubungan tiap segmen V, tiap segmen D dan Segmen J 3. Kombinasi acak rantai L dan H yang berbeda 4. .Mutasi somatic 5. Keragaman junctional yang dihasilkan oleh penggabungan yang tepat selama penyusunan kembali dan mengakibatkan perubahan atau penghilangan asam amino dalam regio hipervariabel 6. Keragaman intersional, yaitu enzim deoksinukleotidil transferase ujung menyisipkan kelompok kecil nukleotida pada persilangan ( junctional ) V – D dan D – J ( keragaman regio N ).
  • 7. 12 Variabilitas antibodi dapat digolongkan berdasarkan : A. Variasi Isotip Pada manusia terdapat 9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas Immunoglobulin. Pada orang normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin, yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G dan Ig M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai beberapa sub kelas seperti Ig G1, Ig G2, Ig G3 dan Ig G4. Karena semua bagian konstan H – chain yang terdapat pada berbagai kelas dan sub kelas itu dapat djumpai pada satu orang maka bagian tersebut dinamakan varian Isotip. Sebutan varian isotip juga berlaku bagi bagian konstan L – chain kappa dan lamda yang dapat dijumpai pada semua kelas dan subkelas Ig dan terdapat pada semua orang. B. Variasi Alotip Determinant antigen satu varian isotip imnoglobulin satu species dapat juga berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini ditentukan secara genetik dan disebut varian Alotip. Contohnya ; golongan darah rhesus. C. Variasi Idotip Adalah determinant Antigen yang diasosiasikan dengan reseptor binding site. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antibodi terhadap antigen yang sama dan diproduksi oleh individu yang berbeda secara genetik, dapat memiliki idiotip yang sama. Idiotip inilah yang membedakan satu molekul imunoglobulin dengan molekul imunoglobulin yang lain dalam alotip yang sama. Variasi idiotip adalah karakterisitik bagi setiap molekul antibodi.
  • 8. 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Immunoglobulin atau antibody adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam serum atau cairan tubuh pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin termasuk kedalam kelompok glikoprotein yang mempunyai struktur dasar yang sama,terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat. Imunoglobulin sebagai rantai panjang dibagi menjadi: 1. Immunoglobulin A 2. Immunoglobulin E 3. Immunoglobulin M 4. Immunogloblulin D 5. Immunoglobulin G 3.2 Kritik dan Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan.
  • 9. 12 DAFTAR PUSTAKA  Clevers H and Ferrier P. Transcriptional control during T –cell development. Current Opinion in Immunol. 1998; 10: 166 – 71.  Goodman JW. Immunoglobulins; structure and function. Dalam: Stites DP and Terr AI. (eds) Basic and clinical in immunology 7th ed. Norwalk Connecticut, Appleton & Lange 1991; 109 – 121.  Hay F and Westwood O. The generation of diversity. Dalam: Roitt I, Brostoff J, Male D (eds). Immunology, 4th ed. London, Mosby Co, 1996; 6. 2 – 6. 14.
  • 10. 12 KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ IMUNOGLOBULIN” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, November 2013 Penulis
  • 11. 12 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2 1.2 Tujuan................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 pengertian imunoglobulin ................................................................................ 2 2.2 jenis-jenis imunoglobulin................................................................................... 2 2.3 Variabilitas anti body........................................................................................ 6 BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan.........................................................................................................8 3.2 Saran..................................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9 LAMPIRAN.........................................................................................................10
  • 12. 12 MAKALAH IMUNOGLOBULIN DI SUSUN OLEH: NAMA : WA ODE FITRI YANTI NIM : 2013.IB.0045 TINGKAT : I A. AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013
  • 14. 12 TABEL SIFAT FISIKA UTAMA IMMUNOGLOBULIN Nama (WHO) IgG IgA IgM IgD IgE Angka sedimentasi 7S 7S,9S, 11S* 19S 7S 8S Berat molekul 150.000 160.000 dan dimmer 900.000 185.000 200.000 Jumlah unit 4- peptida dasar 1 1, 2* 5 1 1 Rantai berat (H) γ α μ Δ ε Rantai ringan κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ κ, λ Susunan molekul γ2κ2 γ2κ2 (α2κ2)1-2 (α2λ2)1-2 (α2κ2)2S* (α2λ2)2S* (μ2κ2)5 (μ2λ2)5 δ2κ2 δ2λ2 (?) ε2κ2 ε2λ2 Valensi untuk mengikat antigen 2 2, 4 10 2 2 Konsentrasi serum normal (mg/ml) 8-16 1,4-4 0,5-2 0-0,4 17-450 ** % imunoglobulin total 80 13 6 0-1 0,002 % karbohidrat 3 8 12 13 12 * = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S ** = 1ng = 10-9 g
  • 15. 12 TABEL SIFAT BIOLOGI IMMUNOGLOBULIN MANUSIA IgG IgA IgM IgD IgE Sifat utama Ig terbanyak dalam cairan tubuh Ig utama dalam sekresi Aglutinin efektif produksi dini reaksi imun Terdapat pada permukaan limfosit bayi Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy Ikatan komplemen + - + - - Tembus plasenta + - - - - Melekat pada mast cell dan sel basofil - - - - + Daya pelekatan pada makrofag + +/- - - -
  • 16. 12