2. Pengertian
Caring merupakan nilai mendasar bagi keperawatan
Caring merupakan karakteristik esensial keperawatan
Esensial bakat yang paling penting, sentral keperawatan, kritis
terhadap peran
Caring merupakan suatu ilmu tentang melibatkan kemanusiaan,
orientasi ilmu manusia, proses human caring, fenomena dan
pengalaman (JeanWatson)
Caring adalah suatu cara pengasuhan yang berhubungan dengan
menghargai orang lain dimana seseorang merasakan rasa
komitmen dan tanggung jawab pribadi (Swanson)
3. Cara
Menunjukkan
Caring
Senyum
Kontak mata
Memanggil pasien dengan nama
Duduk dekat pasien saat berbicara
Mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa intrupsi
Melakukan permintaan
Bertanya pada pasien apa yang mereka butuhkan
Menjawab pertanyaan
4. Aplikasi 5C
SisterSimon
Roach
Commitment (Komitmen)
• Dedikasi melakukan perilaku yang diharapkan melebihi dan
diluar dugaan
• Janji menjunjung nilai-nilai yang kuat
• Komitmen karir untuk belajar seumur hidup untuk
meningkatkan perawatan kepada pasien
Conscience (Hati Nurani)
• Rasa tanggung jawab moral yang dihasilkan hati nurani yang
kuat
• Bekerja atas nama orang lain dan “mewakili kekhawatiran
pasien”
• Terus fokus pada empati dan menempatkan diri pada posisi
pasien
5. Aplikasi 5C
SisterSimon
Roach
Competence (Kompetensi)
• Konsisten untuk hadir tepat waktu dalam bekerja
• Menampilkan perilaku profesional
• Bersandar pada standar yang tinggi saat menyelesaikan tugas
sehari-hari
• Meminta bantuan atau mengklarifikasi saat ada ketidakpastian
tugas atau metode tertentu
• Terus meningkatkan keterampilan untuk mengembangkan
kompetensi
Compassion (Belas Kasih)
• Empati terhadap pasien
• Memberikan perawatan yang baik dan perhatian setiap saat,
sebagai imbalannya perawat mendapatkan rasa inspirasional
hubungan manusia konfirmasi makna pekerjaan mereka
6. Aplikasi 5C
SisterSimon
Roach
Confidence (Kepercayaan Diri)
• Mengikat k-4 C lainnya menjadi 5
• Dibutuhkan kepercayaan diri dalam
keterampilan dan pengetahuan untuk bertindak
dengan komitmen, mengikuti kata hati, terus
bertindak dengan cara yang kompeten, dan
mengekspresikan belas kasih, bahkan dalam
situasi yang paling menantang
• Perawat yang percaya diri dapat membantu
orang lain menghadapi berita yang sulit.
Perasaan diri yang kuat akan memanggil
perubahan positif dalam perawatan pasien
7. Watson Caring
Theory
Tokoh keperawatan: Dr. JeanWatson
Terdiri dari 3 elemen utama:
Caritas factors membangun dan mempertahankan caring yang
otentik, perawat hadir dan mendukung perasaan pasien tanpa
melampaui batas intimacy atau menunjukkan penilaian
Transpersonal caring relationship komitmen moral perawat untuk
berhubungan dengan pasien
Caring occasion/caring moment waktu yang tepat bagi perawat
melakukan caring
8. Carative Factor
Humanistic-altruistic system of values
Faith-hope
Sensitivity to self and others
Helping-trusting, human care relationship
Expressing positive and negative feelings
Creative problem-solving caring process
Transpersonal teaching-learning
Supportive, protective, and/or corrective mental, physical,
societal and spiritual environment
Human needs assistance
Existential-phenomenological-spiritual forces
10. Maintaining
Belief
Menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melalui setiap
peristiwa hidup dan masa-masa transisi dalam hidupnya serta
menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan, meyakini
kemampuan orang lain, menumbuhkan sikap optimis, membantu
menemukan arti atau mengambil hikmah dari setiap peristiwa,
dan selalu ada untuk orang lain dalam situasi apa pun
Bertujuan untuk memungkinkan orang lain terbantu dalam batas-
batas kehidupannya sehingga mampu menemukan makna dan
mempertahankan sikap yang penuh harapan
11. Sub Dimensi
Maintaining
Belief
Believing in menanggapi apa yang pasien rasakan dan percaya
bahwa perasaan tersebut bisa dan wajar terjadi pada siapapun
Offering a hope-filled attitude Menunjukkan perilaku sepenuhnya
peduli pada masalah yang dialami dengan sikap tubuh, kontak mata
dan intonasi bicara
Maintaining realistic optimism Menjaga dan menunjukan optimisme
perawat dan harapan terhadap apa yang menimpa klien secara
realistis dan berusaha mempengaruhi agar klien mempunyai
optimisme dan harapan yang sama
Helping to find meaning Membantu pasien menemukan makna
akan masalah yang terjadi sehingga klien perlahan - lahan menerima
bahwa setiap orang dapat mengalami apa yang dialami klien.
Going the distance (menjaga jarak) Semakin jauh
menjalin/menyelami hubungan dengan tetap menjaga hubungan
sebagai perawat-klien yang tujuan akhir dalam tahap ini adalah
kepercayaan pasien sepenuhnya terhadap perawat dan responsibility
serta caring secara total oleh perawat kepada pasien
12. Knowing
Berusaha memahami peristiwa yang memiliki makna dalam
kehidupan pasien
Mempertahankan kepercayaan merupakan dasar dari caring
keperawatan
Memahami pengalaman hidup pasien dengan mengesampingkan
asumsi perawat mengetahui kebutuhan pasien,
menggali/menyelami informasi pasien secara detail, sensitif
terhadap petunjuk verbal dan non verbal, fokus kepada satu
tujuan keperawatan, serta melibatkan orang yang memberi
asuhan dan orang yang diberi asuhan dan menyamakan persepsi
antara perawat dan klien
Penghubung dari keyakinan keperawatan terhadap realita
kehidupan.
13. Sub Dimensi
Knowing
Avoiding assumptions Menghindari asumsi-asumsi
Assessing thoroughly Melakukan pengkajian menyeluruh
meliputi bio psiko sosial spitual dan kultural
Seeking clues Perawat menggali informasi - informasi secara
mendalam
Centering on the one cared for Perawat berfokus pada klien
dalam melakukan asuhan keperawatan
Engaging the self of both Melibatkan diri sebagai perawat
secara utuh dan bekerja sama dengan klien dalam melakukan
asuhan keperawatan yang efektif
14. BeingWith
Tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga komunikasi, berbagi
perasaan tanpa beban dan secara emosional bersama – sama
klien dengan maksud menawarkan kepada pasien dukungan,
kenyamanan, pemantauan dan mengurangi intensitas perasaan
yang tidak diinginkan
Ditunjukkan dengan cara kontak mata, bahasa tubuh, nada suara,
mendengarkan serta memiliki sikap positif dan bersemangat yang
dilakukan perawat, akan membentuk sesuatu suasana
keterbukaan dan saling mengerti
15. Sub Dimensi
BeingWith
Non-burdening Perawat bekerjasama dengan klien tanpa
memaksa kehendak kepada pasien dalam melakukan tindakan
keperawatan
Convering availability Menunjukan kesediaan perawat dalam
membantu klien dan memfasilitasi pasien untuk mencapai tahap
kesejahteraan / well being
Enduring with Bersama-sama berkomitmen dengan pasien
berusaha dalam meningkatkan kesehatan pasien
Sharing feelings Berbagi pengalaman bersama pasien yang
berkaitan dengan usaha peningkatan kesehatan pasien
16. Doing For
Bersama – sama melakukan sesuatu tindakan yang bisa dilakukan,
mengantisipasi kebutuhan yang diperlukan, kenyamanan,
menjaga privasi dan martabat pasien
Subdimensi:
Comforting ( memberikan kenyamanan) Dalam melakukan
tindakan keperawatan dilakukan dengan memberikan kenyamanan
dan menjaga privasi pasien
Performing competently ( menunjukkan ketrampilan)Tidak hanya
berkomunikasi dan memberikan kenyaman dalam tindakan, namun
menunjukkan kompetensi sebagai perawat professional
Preserving dignity (menjaga martabat klien) Menjaga martabat
pasien sebagai individu atau memanusiakan manusia
Anticipating ( mengatisipasi ) Perawat dalam melakukan
tindakan selalu meminta persetujuan pasien dan keluarga
Protecting (melindungi) Melindungi hak-hak pasien dalam
memberikan asuhan keperawatan dan tindakan medis
17. Enabling
Memampukan, memberdayakan, memfasilitasi pasien melewati masa
transisi dan setiap peristiwa dalam hidup yang belum pernah dialami
dengan memberi informasi, menjelaskan, mendukung dengan fokus
masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan menghasilkan
alternative pemecahan masalah sehingga meningkatkan
penyembuhan pasien atau pasien mampu melakukan tindakan yang
tidak biasa dia lakukan dengan cara memberikan dukungan,
memvalidasi perasaan dan memberikan umpan balik
Subdimensi:
Validating (memvalidasi) Memvalidasi semua tindakan yang telah
dilakukan
Informing( memberikan informasi) Memberikan informasi yang
berkaitan dengan peningkatan kesehatan klien dalam rangka
memberdayakan pasien dan keluarga
Supporting (mendukung) Memberikan dukungan kepada pasien
dalam mencapai kesejahteraan sesuai kapasitas sebagai perawat
Feedback (umpan balik) Memberikan umpan balik terhadap apa yang
dilakukan oleh klien dalam usahanya mencapai kesejahteraan
Helping patients to focus generate alternatives (membantu pasien untuk
focus dan membuat alternative) Menolong pasien untuk selalu fokus
dan terlibat dalam program peningkatan kesehatannya baik tindakan
keperawatan maupun tindakan medis
18. DAFTAR
PUSTAKA
Servir. 2008 Sep-Dec;56(5-6):184-8. [Caring: a fundamental
concept in nursing.A review of literature]. Pubmed. Diperoleh dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19685613 pada 16
September 2018.
McDonough, Debra S. Caring:The Core of Nursing Practice. Hurst
Revies Services. Diperoleh dari
https://www.hurstreview.com/blog/caring-the-core-of-nursing-
practice pada 16 September 2018.
Nevada State College. Importance of Care in Nursing. Diperoleh
dari https://online.nsc.edu/articles/rn-bsn/importance-of-care-in-
nursing.aspx pada 16 September 2018
Pembentukan sistem humanistic dan altruistic.
Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic dalam diri seseorang dapat dinilai pada usia dini. Dimana nilai-nilai ini didapatkan dari orang tua. Sistem nilai humanistic altruistic ditingkatkan melalui pengalaman hidup seseorang, proses pembelajar dan paparan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Berkaitan dengan kepuasan melalui memberi dan meperluas rasa diri (sense of self).
b. Penanaman (melalui pendidikan) faith-Hope (keyakinan dan harapan).
Hal tersebut dapat meningkatkan kesehatan dengan cara membantu klien untuk mengadopsi perilaku mendapatkan kesehatan. Dengan mengembangkan hubungan perawat dengan klien yang efektif, perawat memfasilitasi perasaan optimisme, harapan, dan rasa percaya. Hal yang sangat penting dalam caratif dan curatif. Perawat perlu selalu memiliki positif thingking sehingga dapat menularkan kepada klien yang akan membantu meningkatkan kesembuhan dan kesejahteraan klien.
c. Pengembangan dan menanamkan sensisitifitas kepada diri sendiri dan orang lain.
Perawat yang mampu menyadari dan mengekspresikan perasaan mereka, lebih mampu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengekspresikan perasaan mereka karena pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa.
d. Membina hubungan yang bersifat membantu dan saling percaya (a helping trust relationship or human care).
Sebuah hubungan saling percaya digambarkan sebagai hubungan yang memfasilitasi untuk penerimaan perasaan positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini, kejujuran, empati, kehangatan dan komunikasi efektif.
e. Meningkatkan dan saling menerima pengungkapan ekspresi perasaan baik ekpresi perasaan positif maupun negatif.
Berbagi perasaan duka cita, cinta, dan kesedihan adalah pengalaman yang penuh resiko. Perawat harus siap untuk perasaan negatif.
f. Menggunakan metode ilmiah (proses caring) dan menyelesaikan masalah dan pengambilan keputusan (pemecahan masalah kreatif).
Caring yang berhubungan dengan proses keperawatan berperan pada pendekatan pemecahan masalah dalam asuhan keperawatan.
g. Meningkatkan dan memfasilitasi proses belajar mengajar yang bersifat transpersonal.
Faktor ini membedakan caring dari curing dan menggeser tanggung jawab kesehatan ke klien.
h. Menciptakan lingkungan yang mendukung (suportif), melindungi (protektif) dan meningkatkan atau memperbaiki keadaan mental, sosial, kultural dan lingkungan spiritual.
Klien dapat mengalami perubahan baik dalam aspek lingkungan internal dan eksternal, perawat harus mengkaji dan memfasilitasi kemampuan klien untuk mengatasi perubahan mental, emosional, dan fisik.
i. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan antusias (kebutuhan-kebutuhan survival, fungsional, integratif dan grup).
Caring disampaikan dengan mengenali dan memenuhi kebutuhan fisik, emosi, sosial, dan spiritual klien.
j. Mengembangkan kekuatan faktor excistensial-phenomenologic-spiritual.
Fenomologi menggambarkan data mengenai situasi segera yang membantu seseorang memahami konsep atau kejadian yang menjadi masalah. Lapang fenomenal adalah kerangka referensi individual; melibatkan banyak tingkat kesadaran, seperti waspada, persepsi diri, sensasi tubuh, pemikiran, nilai, perasaan, daya tilik intuitif, keyakinan dan harapan. Saat perawat dan klien berkumpul, dua lapang fenomenal bersatu dan keduanya berada dalam proses sedang, menjadi, dan mengembangkan pemahaman transpersonal.
Make a commitment today to incorporate the Five C’s into your life and profession.