1. Suku Batak terdiri dari beberapa suku seperti Batak Toba, Karo, dan Pakpak yang menghuni Sumatera Utara.
2. Mereka menganut agama Islam, Kristen, dan kepercayaan tradisional seperti Malim dan animisme.
3. Masyarakat Batak memiliki sistem kekerabatan, bahasa, seni, dan alat-alat hidup tradisional.
2. Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia. Nama ini merupakan
sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan
berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di Provinsi Sumatera Utara.
Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak
Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Sistem Religi & Kepercayaan
Saat ini pada umumnya orang Batak menganut agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik.
Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tadisional yakni: tradisi Malim dan juga menganut
kepercayaan animisme (disebut Sipelebegu atau Parbegu)
Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebarannya meliputi batak selatan. Agama Kristen
masuk sekitar tahun 1863 dan penyebarannya meliputi batak utara. Orang batak mempunyai
konsepsi bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debata Mula Jadi Na Bolon dan
bertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan
kedudukannya sebagai berikut :
Suku Batak
3. 1). Debata Mula Jadi Na Bolon : bertempat tinggal diatas langit dan merupakan maha pencipta;
2). Siloan Na Bolon : berkedudukan sebagai penguasa dunia makhluk halus. Dalam hubungannya
dengan roh dan jiwa. Orang Batak mengenal tiga konsep yaitu : a) tondi (adalah jiwa atau roh
seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia.
Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang,
maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput)
tondi dari sombaon yang menawannya.) , b) jiwa, atau c) roh;
3). Sahala : jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang, Semua orang memiliki tondi, tetapi
tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang
dimiliki para raja atau hula-hula.
4). Begu : tondinya orang yang sudah mati, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku
manusia, hanya muncul pada waktu malam. Orang batak juga percaya akan kekuatan sihir dari
jimat yang disebut Tongkal.
Sistem Kekerabatan
– Perkawinan
Pada tradisi suku Batak seseorang hanya bisa menikah dengan orang Batak yang berbeda klan
sehingga jika ada yang menikah dia harus mencari pasangan hidup dari marga lain selain
marganya.
4. – Kekerabatan
Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau
Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga. Ada pula
kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari
kuta.
Marga tersebut terikat oleh symbol-simbol tertentu misalnya nama marga. Klen kecil tadi
merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar
yang anggotanya sudah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat
mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya,
Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : perbedaan tingkat umur,
perbedaan pangkat dan jabatan, perbedaan sifat keaslian dan , status kawin.
Mata Pencaharian
Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari
pembagian yang didasarkan marga.
Selain itu juga ada masyarakat yang Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak
antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek.
Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba.
5. Sistem Kesenian
Seni Tari yaitu Tari Tor-Tor (bersifat magis); Tari Serampang dua belas (bersifat
hiburan). Alat music tradisional : Gong; Saga-saga. Hasil kerajinan tenun dari suku
batak adalah kain ulos.
Seni kerajinan Kain ulos adalah kain yang selalu ditampilkan dalam upacara
perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan,
menyambut tamu yang dihormati dan upacara Tor-tor. Kain adat sesuai dengan
sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang.
6. Seni musik
Ogung merupakan alat musik sekaligus alat komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat batak. Ogung itu sendiri berbentuk gong dengan ukuran yang bervariasi.
Ogung adalah salah satu bagian daripada Gondang Sabangunan (terdiri dari Taganing,
Ogung, Sarune dan Hesek), yang dipakai untuk upacara adat seperti upacara
meninggal orang tua yang sudah punya cicit, menggali tulang belulang orang tua
untuk dipindahkan ke bangunan yang telah disediakan, bahkan pada upacara adat
perkawinan
7. Seni Bangunan
Rumah adat Batak atau biasa disebut Rumah Bolon telah didaulat
menjadi perwakilan rumah adat Sumatera Utara di kancah
nasional. Rumah berbentuk persegi panjang dan masuk dalam
kategori rumah panggung ini umumnya dihuni oleh 4-6 keluarga
yang hidup secara bersama-sama.
8. Sistem Bahasa
Dalam, kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang batak menggunakan beberapa
logat, ialah : logat karo (yang dipakai oleh orang Karo), logat pakpak (yang dipakai
oleh Pakpak), logat simalungun (yang dipakai oleh Simalungun), logat toba ( Yang
dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing)
Sistem Peralatan Hidup
Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang
dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak
(tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit
(sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu,
piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur
(sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitu
kain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam
kehidupan adat Batak.
9. Alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya.
Seperti cangkul dan tongkat tunggal.
Senjata tradisional yaitu, piso surit , piso gajah dompak, hujur , podang
.