2. Gambaran Umum
Batak adalah nama sebuah suku bangsa di
Indonesia yang kebanyakan bermukim di
Sumatra Utara, namun ada sebagian yang
tinggal diperbatasan propinsi Aceh dan
Sumatra Barat serta di daerah lainnya.
Mayoritas orang Batak beragama Kristen dan
Islam, namun ada juga yang masih menganut
kepercayaan animisme (disebut Parmalim).
3. Letak geografis
Batak Karo, suku ini mendiami dataran tinggi
Karo, Langkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu dan sebagian
dari daerah Dairi.
Batak Simalungun, suku ini mendiami Kabupaten
Simalungun.
Batak Pakpak, suku ini mendiami daerah induk Dairi, dan
Aceh Selatan.
BatakToba, suku ini mendiami daerah KabupatenToba
Samosir,Tapanuli Utara, sebagianTapanuliTengah.
Batak Mandailing, suku ini mendiami daerah Kabupaten
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Kotamadya Padang
Sidempuan, sebagianTapanuliTengah, serta sebagian
Pasaman di Sumatra Barat.
4. Asal-usul Batak
Menurut cerita orang BatakToba, semua sub suku Batak
mempunyai nenek moyang yang satu, yaitu si Raja Batak
Dahulu si Raja Batak dan rombongannya datang dari
Thailand ke semenanjung Malaysia kemudian
menyeberang ke Sumatera dan menghuni di Sianjur Mula-
mula (8 km kearah barat Panguruan pinggiran DanauToba).
Versi lain mengatakan melalui Barus atau dari Alas Gayo
berkelana keselatan hingga bermukim dipinggir danau
Toba.
Anak si Raja Batak ada 3 orang yaitu GuruTetea Bulan, Raja
Isumbaon danToga Laut inilah yang dipercaya sebagai
terbentuknya marga marga Batak.
5. Versi Karo
Menurut budayawan Karo, Darwan Prinst, di
dalam legenda Karo, dahulu terdapat
kerajaan Haru yang pernah berdiri di Sumatra
inilah sebagai cikal bakal suku Karo.
Tengku Lukman Sinar, seorang sejarahwan
Sumatra Utara, dalam kongres kebudayaan
Karo th 1995 di Berastagi menampilkan bukti
bukti bahwa DeliTua adalah ibu kota kerajaan
Haru tersebut.
6. Versi Mandailing
Masyarakat Mandailing dan Angkola yang dominan
menganut agama Islam menolak mengakui asal usul
Batak berasal dari si Raja Batak karena peninggalan
peninggalan sejarah kerajaan yang diwariskan lebih
dominan dipengaruh oleh Melayu (Islam).
Mahkamah Syariah Sultan Deli mendeklarasikan
bahwa suku bangsa Mandailing terpisah dan berdiri
sendiri dari suku bangsa Batak, oleh karena itu suku
Bangsa Batak membawa kasus tersebut ke
Mahkamah Sipil di Batavia, Jawa dan Mahkamah
tertinggi di Hindia Belanda mendeklarasikan bahwa
suku bangsa Mandailing bukan Batak.
7. Falsafah => Dalihan Natolu
Marsomba tu hula hula (Toba), atau
Kalimbubu (Karo) atau Mora (Mandailing) :
seorang pria harus menghormati keluarga
pihak isterinya
Elek Marboru (Toba) atau Anak beru (Karo)
atau Anak boru (Mandailing) : harus dapat
merangkul boru
Manat mardongan tubu (Toba), atau Senina
(Karo) atau Kahangi (Mandailing) : hubungan
dengan saudara saudara semarga
9. Marga dan Tarombo
Marga adalah sekelompok kekerabatan
menurut garis keturunan ayah (patrilinial).
Jumlah seluruh marga Batak sebanyak 416
termasuk marga suku Nias (sebenarnya suku
Nias bukan Batak).
Tarombo adalah silsilah, asal usul menurut
garis keturunan ayah.
10. Posisi duduk dalam ritual
Batak
Dalam ritual Batak misalnya pesta perkawinan
posisi duduk dalam acara adat Batak sangat
penting yang kemudian dimaknakan dalam
kehidupan sehari hari.
Dalam kehidupan sehari hari kekerabatan adalah
kunci pelaksanaan dari falsafah hidupnya.
Kekerabatan ini untuk mempersatukan
hubungan darah sehingga dapat menentukan
sikap kita untuk memperlakukan orang lain
dengan baik.
12. Pola Perkampungan
Sebagian besar masyarakat Batak masih
hidup di dalam pedesaan, pedesaan itu
disebut
Huta, Kuta, Lumban, Sosor, Bius, Pertahian, Ur
ung dan Pertumpukan.
Huta (bahasaToba) biasanya merupakan
kesatuan territorial yang dihuni asal dari satu
klan (marga).
Pada orang Karo kesatuan tersebut disebut
Kuta biasanya lebih besar dari pada
huta,penduduknya dapat dari berbagai klan.
13. Rumah orang Batak
(Siwaluh Jabu/Ruma Bolon/Bagas Godang)
berbentuk empat persegi panjang dengan lantai rumah
setinggi 1,75 meter di atas tanah, bagian bawah
dipergunakan untuk kandang babi, ayam dan sebagainya.
Pada bagian puncak rumah yang menjulang keatas
dipasang tanduk kerbau
Pada sisi kanan kiri rumah, kedua mukanya rumah Batak
memakai lukisan orang atau singa (kalamakara).
Pada sudut sudut rumah terdapat hiasan gajah
dompak, bermotif muka binatang misalnya kepala singa
mempunyai
Pada bagian depan rumah terdapat hiasan bermotif
tempurung kelapa (adep adep) serta hiasan bermotif cicak.
Untuk memasuki rumah batakToba harus menundukkan
kepala agar tidak terbentur balok yang melintang.
14.
15. Sifat secara umum :
Berbicara keras
Cenderung dominan
Adat masih dipegang teguh
16. Kelahiran & Kematian
Kelahiran
kelahiran anak laki-laki sangat disambut
dengan sukacita
Kematian
terdapat acara pemberian ulos
18. Perkawinan
Perkawinan ideal dalam masyarakat Batak
adalah perkawinan antara orang-orang rimpal
(marpariban, bahasaToba), yaitu perkawinan
antara laki-laki Batak dengan anak perempuan
saudara laki-laki ibunya.
Kawin Lari (mangalua) merupakan perkawinan
yang terjadi di luar prosedur ideal. Hal ini terjadi
karena tidak terdapat persesuaian antara salah
satu pihak atau dua belah pihak kaum kerabat.
Perkawinan Levirat merupakan perkawinan
janda (yang ditinggal mati suaminya) menikah
dengan saudara suaminya.
19. Perceraian
Si isteri tidak bisa bergaul dengan keluarga
suami.
Tidak memperoleh keturunan laki-laki
Selingkuh
20. Sistem Pengetahuan
Di bidang keamanan
Di bidang kemasyarakatan
Di bidang seni
Di bidang perkawinan
Di bidang kekerabatan
Di bidang pengobatan
21. Sistem Teknologi
Alat Pertanian
Alat rumah tangga
Alat tenun tradisional
Alat Berburu
Alat menangkap ikan
23. Sistem Religi
Agama Islam disiarkan oleh orang-orang
Minangkabau, yang sebagian besar dianut
oleh orang Batak Selatan seperti Mandailing
dan Angkola.
Agama Kristen disiarkan ke daerah
Toba, Simalungun oleh organisasi penyiar
agama dari Jerman (Rheinische Missions
Gesselschaft) dan tahun 1863 ke daerah Karo
oleh penyiar agama dari Belanda
(Zendelingsgenootschaap).
24. Mitologi Batak
KonsepsiTuhan
Pencipta dunia dalam mitologi Batak adalah Debata
Mulajadi Nabolon, Anak-anaknya bernama Batara
Guru, Soripada dan Mangala Bulan, ketiganya dikenal
sebagai kesatuan dengan nama Debata Sitolu Sada (tiga
dewa dalam satu) atau Debata naTolu (tiga dewata).
Konsepsi Pencipta
Konsepsi tentang pencipta oleh orang Batak dimulai dari
Debata Mulajadi Nabolon (Toba) atau Dibata Kaci-Kaci
(Karo) sebagai Sang Pencipta Alam yang berdiam di
langit, sebagai penguasa alam tengah yaitu di dunia ini ia
bernama Silaon na Bolon (Toba) atau Tuan Padukah ni Aji
(Karo), sedang sebagai penguasa dunia makhluk halus
disebut Pane na Bolon (Toba) atau Tuan Banua Koling
(Karo).
25. Upacara Adat
Upacara adat inti
Upacara Adat NaTaradat
Adat Naniadathon
Adat Na Soadat
30. Tari tor-tor
1) Pangurdot, yang bergerak hanya tumit, kaki
hingga bahu
2) Pengeal, yang bergerak hanya
pinggang, punggung hingga bahu
3) Pandenggal, yang bergerak hanya
lengan, telapak tangan hingga jari tangan
4) Siangkupna, yang bergerak hanya leher
5) Hapunana, yang bergerak hanya wajah.
32. Alat Musik
Gondang
Sarune bolon yaitu jenis alat tiup
Ogung yaitu sejenis gong yang jumlahnya ada
4 yang mempunyai fungsi masing – masing
pada saat dimainkan.