Dokumen tersebut membahas tentang suku Bugis di Sulawesi Selatan. Suku Bugis memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Ugi, menggunakan aksara lontara pada kesusastraan kuno, dan mempelajari bahasa daerah di sekolah. Masyarakat Bugis menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan memiliki sistem kekerabatan, pernikahan, kematian, rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, makanan khas,
5. Suku Bugis tergolong ke dalam suku-suku Melayu
Deutero. Masuk ke Nusantara setelah gelombang
migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata
“Bugis” berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang
Bugis. Penamaan “ugi” merujuk pada raja pertama
kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten
Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi.
6.
7. • Orang Bugis mengucapkan bahasa Ugi dan orang
Makassar bahasa Mangasara.
• Huruf yang dipakai dalam naskah-naskah Bugis-
Makassar kuno adalah aksara lontara.
• Sejak abad permulaan abad ke-17 waktu agama
islam dan kesusasteraan islam mulai
mempengaruhi Sulawesi Selatan, maka
kesusasteraan Bugis dan Makassar ditulis dalam
huruf Arab (aksara serang).
8.
9. Masyarakat bugis adalah
masyarakat yang menjunjung tinggi
ilmu pengetahuan. Dilihat dari
sejarahnya bahwa masyarakat bugis
telah memiliki kesusasteraan tertulis
sejak berabad-abad lamanya dalam
bentuk lontara. Dimana Lontara
mempunyai dua pengertian yang
terkandung didalamnya yakni:
Lontara sebagai sejarah dan ilmu
pengetahuan
Lontara sebagai tulisan
Contoh lain misalnya, dalam
kurikulum pendidikan di Sulawesi
Selatan di wajibkan mempelajari
bahasa daerah hingga tingkat SMP.
Hal ini diharapkan agar bahasa
daerah tetap terjaga dan tetap ada
dalam keseharian masyarakatnya.
seorang cendikiawan Bugis
bernama Nenek Mallomo
mengatakan “Naiya Ade’e
De’nakkeambo, de’to nakkeana.” (
sesungguhnya ADAT itu tidak
mengenal Bapak dan tidak
mengenal Anak).
10.
11. 1. Assialang Marola
Perkawinan antara saudara sepupu sederajat
kesatu baik dari pihak ayah/ibu.
2. Assialanna Memang
Perkawinan antara saudara sepupu sederajat
kedua baik dari pihak ayah/ibu.
3. Ripanddeppe Mabelae
Perkawinan antara saudara sepupu sederajat
ketiga, baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu.
Perkawinan yang dilarang
adalah perkawinan anak
dengan ayah/ibu dan menantu
dengan mertua.
Perkawinan ideal di Makassar Kegiatan-kegiatan sebelum perkawinan
1. Mappuce-puce, yaitu kunjungan dari keluarga si laki-laki
kepada keluarga si gadis untuk mengadakan peminangan.
2. Massuro, yaitu kunjungan dari utusan pihak keluarga laki-
laki kepada keluarga si gadis untuk membicarakan waktu
pernikahan, jenis sunreng (mas kawin), dan sebagainya.
3. Maduppa, yaitu pemberitahuan kepada seluruh kaum
kerabat mengenai perkawinan yang akan datang.
12. Ammateang atau Upacara Adat Kematian
Merupakan upacara yang dilaksanakan masyarakat Bugis
saat seseorang dalam suatu kampung meninggal dunia.
Keluarga, kerabat dekat maupun kerabat jauh, juga
masyarakat sekitar lingkungan rumah orang yang meninggal
itu berbondong-bondong menjenguknya. Pelayat yang hadir
biasanya membawa sidekka (sumbangan kepada keluarga
yang ditinggalkan) berupa barang atau kebutuhan untuk
mengurus mayat, selain itu ada juga yang membawa passolo
(amplop berisi uang sebagai tanda turut berduka cita). Mayat
belum mulai diurus seperti dimandikan dan seterusnya
sebelum semua anggota terdekatnya hadir.
14. Terdiri atas 3 bagian:
1. Rakkeang, adalah bagian diatas langit -
langit ( eternit ). Dahulu biasanya
digunakan untuk menyimpan padi yang
baru di panen.
2. Ale Bola, adalah bagian tengah rumah.
3. Awa bola, adalah bagian di bawah rumah,
antara lantai rumah dengan tanah.
Berdasarkan status sosial orang yang menempatinya,
•Rumah Saoraja (Sallasa) berarti rumah besar yang di tempati oleh
keturunan raja (kaum bangsawan)
•Bola adalah rumah yang di tempati oleh rakyat biasa.
RUMAH ADAT
SUKU BUGIS
15. • Baju Bodo adalah pakaian adat suku Bugis
dan diperkirakan sebagai salah satu busana
tertua di dunia.
• Baju bodo berupa kain sarung yang berwarna
merah hati, biru, dan hijau.
16. • Senjata Tradisional Sulawesi Selatan Badik
(dilafalkan badek) adalah senjata berupa sebuah
pisau tajam dan runcing dengan pegangan yang
melengkung. Bilah tajam digunakan untuk menikam,
sementara ujung yang lancip digunakan untuk
menusuk.
17. Senjata Tradisional Badik Lagecong Jenis badik selanjutnya adalah badik lagecong. Badik
ini dahulunya digunakan untuk berperang atau dalam keadaan terdesak. Yang unik dari
badik jenis ini adalah adanya bisa racun yang ada pada bilahnya. Sekali melukai, lawan tak
akan butuh waktu lama untuk menghembuskan nafas terakhirnya.
19. • Mata pencaharian masyarakat Bugis-Makassar yaitu pertanian,
pelayaran, dan perdagangan. Masyarakat Bugis Makassar juga
telah mewarisi perniagaan.
• Selain itu usaha kerajinan rumah tangga merupakan kegiatan
orang Bugis-Makassar untuk memenuhi kebutuhan hidup
keluarga
SISTEM EKONOMI
20.
21. KEPERCAYAAN
DEWA TUNGGAL
Masyarakat Bugis yang tinggal di Kabupaten
Maros, Sulawesi Selatan. Mereka adalah
penganut Islam yang taat.
• Ade (‘ada dalam bahasa
Makassar).
• Bicara
• Rapang
• Wari
• Sara
Aturan Adat yang Sakral
• Patoto-e (dewa penentu nasib).
• Dewata seuwa-e (dewa yang
tunggal).
• Turie a’rana (kehendak yang
tertinggi).
22.
23. • Kecapi
• Sinrili
• Gendang
• Suling panjang
• Suling calabai
• Suling dupa samping
• Tari pelagi
• Tari paduppa
• Tari pattennung
• Tari pajoge
• Tari anak masari
• Tari pangayo passassa
• Tari pa’galung
ALAT MUSIK TRADISIONAL
TARIAN TRADISIONAL