3. • Enterprise adalah sebuah sistem dari manusia,
peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur yang
muncul untuk menyediakan sebuah produk atau
pelayanan , dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Sistem enterprise mendukung struktur organisasi yang
sebelumnya tidak mungkin untuk menciptakan budaya
organisasi yang lebih disiplin.
4. • Standarisasi
setiap transaksi yang sama harus di proses pada
jalan yang sama
• Perubahan harus dikontrol dengan hati-hati
Sebab melayani orang-orang yang berbeda
• Memerlukan manajemen System
• Support untuk beberapa user dan Aplikasi
• Mempunyai data yang heterogen
5. • Merupakan sebuah sistem terintegrasi (terpadu) untuk
setiap atau seluruh fungsi bisnis yang beroperasi secara
real-time dan tidak tergantung pada periodic update.
• Fungsi-fungsi bisnis diimplementasikan secara modular,
dan masing-masing modul secara otomatis berkomunikasi
secara real-time.
• Menggunakan system database yang umum, yang
mendukung seluruh aplikasi.
• Model Tampilan yang konsisten pada setiap modulnya.
• Proses Instalasi tanpa harus melakukan integrasi
data/aplikasi oleh IT Departement.
• Modul Finance/Accounting : General ledger, payables,
cash management, fixed assets, receivables, budgeting,
consolidation, dll.
• Modul Human resources: Payroll, training, benefits, 401K,
recruiting, diversity management, dll.
6. • Revenue generation
• Purchasing
• Personel and payroll
• Kontrol aset
• Pengembangan dan Perencanaan produk
• Manufacturing
• Accounting
7. • database tunggal, sistem terintegrasi
• orientasi proses
• standardisasi proses bisnis dan data sehingga mudah
untuk dipahami di seluruh bagian perusahaan
• proses bisnis yang lebih cepat
• manajemen keuangan yang lebih baik
• seragam dalam melayani konsumen
• pengurangan persediaan
• meningkatkan manajemen kas
• peningkatan produktivitas
• integrasi informasi
• sarana untuk rancang ulang proses bisnis yang tidak
efesien.
8. • ketidakmampuan untuk mendukung proses bisnis yang unik
yang mungkin merupakan proses bisnis terbaik untuk suatu
perusahaan
• kehilangan fleksibilitas untuk adaptasi setelah era
implementasi ES
• peningkatan kompleksitas keamanan dan pengendalian.
• implementasi ES tidak selalu berhasil
• praktik terbaik dalam ES dapat dimiliki oleh setiap perusahaan
yang bisa membeli (akibatnya hilangnya keuntungan
kompetitif)
• ES sulit untuk diadaptasikan
• masa implementasi yang lama, dan tidak memenuhi semua
kebutuhan perusahaan (karena ES dibuat untuk tipe
perusahaan yang umum ada).
9. Contoh 1:
Peranan Enterprise system ketika organisasi
membutuhkan laporan dari organisasi cabang di daerah
tertentu yang sesuai dengan keinginan perusahaan, maka
untuk mendapatkan laporan tersebut dengan adanya
enterpris system, system pelaporan akan lebih mudah dan
efektif untuk dapat menyajikan laporan tersebut karena
proses dalam penyajian laporan tersebut relatif cepat
dibandngkan dengan proses penyajian yang dilakuan
secara manual.
10. Contoh 2:
Peranan Enterpise system ketika organiasi menjalankan
proses bisnis dengan menjalankan kegiatan operational,
baik yang dilakukan oleh karyawan, atasan ataup pemilik
perusahaan untuk menjalankan perusahaan nya untuk
dapat berkompetitif dengan perusahaan yang sejenis.
Kegiatan operasional menggunakan enterprise system
akan lebih banyak dirasakan manfaatnya karena banyak
nya kelebihan yang didapatkan dalam penerapannya
sehingga penerapan enterprise system ini mempunyai
dampak yang baik bagi perusahaan.