SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
SALEP MATA
TEKNIK SEDIAAN STERIL
AYU MAIDA SHOFIA 18334737
INTANIA PUTRI ANJANI 18334739
NAZMUSAFIRA HANIFA 18334748
RIMA ALFIANITA CAHYANI 18334747
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit, selaput lendir, dan mata
Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata dimana pembuatan salep mata ini harus diberikan
perhatian khusus
PENGERTIAN
Lanjutan…
Sediaan salep mata dibuat dari bahan yang
sudah disterilkan yang memenuhi uji sterilitas
dan dengan pembuatan aseptik.
Salep mata harus mengandung bahan atau
campuran bahan yang sesuai untuk
mencegah pertumbuhan dan memusnahkan
mikroba yang mungkin masuk secara tidak
sengaja bila wadah dibuka pada waktu
penggunaan kecuali dinyatakan lain yaitu
formulanya sendiri sudah bersifat
bakteriostatik.
SALEP MATA
Zat anti mikroba yang
dapat digunakan :
a. Klorbutanol dengan konsentrasi 0.5
%
b. Paraben
c. Benzalkonium klorida dengan
konsentrasi 0,01 – 0,02 %
Kemungkinan kontaminasi mikroba dapat
dikurangi dengan melakukan pembuatan uji
dibawah LAF.
Salep mata harus mengandung bahan atau
campuran bahan yang sesuai untuk mencegah
pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang
mungkin masuk secara tidak sengaja bila
wadah dibuka pada waktu penggunaan. Kecuali
dinyatakan lain dalam monografi atau
formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik.
Keuntungan penggunaan salep mata :
• Dapat memberikan bioavailabilitas lebih besar
daripada sediaan larutan dalam air yang
ekuivalen.
• Onset dan waktu puncak absorbsi lebih lama.
• Waktu kontak yang lebih lama sehingga jumlah
obat yang diabsorbsi lebih tinggi.
• Kerugian penggunaan salep mata : (Remington,
1965)
• Dapat mengganggu penglihatan dan menjadi
kabur, kecuali pemakaian pada saat tidur.
Contoh Penggunaan
Salep Mata
FORMULASI
Sediaan Salep Mata
ZAT AKTIF
terdiri dari zat aktif
dan dasar salep atau
basis salep.
ZAT TAMBAHAN
UKURAN PARTIKEL
Batasan ukuran partikel
yaitu setiap 10 μg zat aktif
tidak boleh mengandung
atau mempunyai partikel
>90 nm, tidak boleh lebih
dari 2 partikel >50 nm, dan
tidak boleh lebih dari
20,25 nm
Salep mata harus steril
berisi zat
antimicrobial,
preservative,
antioksidan, dan
stabilitator.
FORMULASI
Lanjutan…
Zat Aktif
Dasar/Basis
Salep Mata
Basis
(Martindale
Ed 29)
Zat aktif yang digunakan dalam
formulasi salep mata mengandung:
Basis salep mata yang paling
umum digunakan yaitu vaselin
• Parrafin Liquidum ad 10
• Adeps Lanae ad 10
• Vaselin flava ad 80
antibiotic, antibakteri, dan
antimikroba seperti kloramfenikol,
gentamisin sulfat,neomycin sulfat,
tetrasklin, hidrokortison.
Basis
(FI)
• Parrafin Liquidum ad 0,5
• Adeps Lanae ad 0,5
• Vaselin ad 10
Beberapa bahan dasar salep yang
dapat menyerap, bahan dasar yang
mudah dicuci dengan air dan bahan
dasar larut dalam air. Basis untuk salep
mata biasanya petrolatum putih
walaupun dalam beberapa kasus basis
larut air juga digunakan.
CONTOH FORMULASI
Sediaan Salep Mata
Bahan Aktif : Neomycin Sulfat (3,5 g / tube)
R/ Neomycin Sulfat 0,5%  Bahan Aktif
BHT 1%  Antioksidan
Benzalkonium Klorida 0,2%  Pengawet
Adeps lanae 2%
Paraffin Liq 0,4%
Vaselin Flav ad 100%
Basis Salep
CONTOH SALEP MATA
CONTOH SALEP MATA
CENDO XITROL SALEP MATA
JENIS OBAT Antibiotik dan Anti-Inflamasi untuk Mata
KANDUNGAN Dexamethasone 0,1%
Neomycin sulfate 3,5 mg/mL
Polymixin B sulfate 6000 iu/mL
KEGUNAAN Mengatasi inflamasi yang disertai infeksi
bakteri pada mata
KATEGORI Obat Resep
KONSUMEN Dewasa dan Anak
Dosis Dioleskan pada mata yang sakit secukupnya
3-4 kali sehari
PEMBUATAN SALEP MATA
1
2
3
4
5
6
Pembuatan salep mata, zat aktif ditambahkan sebagai
larutan steril atau serbuk steril termikronisasi pada
dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara
aseptic dalam tube steril.
Bahan obat disterilkan dengan cara yang cocok. Bila
bahan tertentu yang digunakan dalam formula tidak
dapat disterilkan dengan cara biasa, maka dapat
digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas
dengan pembuatan secara aseptic.
Tube disterilkan dalam autoklaf pada suhu antara
1150 dan 1160 selama tidak kurang dari 30 menit.
Zat aktif ditambahkan pada basis salep berbentuk
larutan atau serbuk halus.
Strelitas memenuhi syarat uji sterilitas yang tertera
pada uji keamanan hayati.
Penyimpanan dalam tube, ditempat sejuk.
PEMBUATAN SALEP MATA
PERSYARATAN
• Salep mata
dibuat dari
bahan yang
disterilkan
dibawah kondisi
yang bernar-
benar aseptik
dan memenuhi
persyaratan
dari tes
sterilisasi resmi.
• Sterilisasi
terminal dari
salep akhir
dalam tube
disempurnakan
dengan
menggunakan
dosis yang
sesuai dengan
radiasi gamma.
• Salep mata harus
mengandung bahan yang
sesuai atau campuran
bahan untuk mencegah
pertumbuhan atau
menghancurkan
mikroorganisme yang
berbahaya ketika wadah
terbuka selama
penggunaan. Bahan
antimikroba yang biasa
digunakan adalah
klorbutanol, paraben atau
merkuri organic
• Salep akhir
harus bebas
dari partikel
besar.
• Basis yang
digunakan tidak
mengiritasi mata,
membiarkan
difusi obat
melalui
pencucian
sekresi mata dan
mempertahankan
aktivitas obat
pada jangka
waktu tertentu
pada kondisi
penyimpanan
yang sesuai.
Lanjutan
Sterilitas merupakan syarat yang paling penting, tidak layak membuat sediaan larutan
mata yang mengandung banyak mikroorganisme yang paling berbahaya
adalah Pseudomonas aeruginosa. Bahan partikulat yang dapat mengiritasi mata
menghasilkan ketidaknyamanan pada pasien.
Salep mata harus memenuhi syarat kebocoran dan partikel logam pada uji salep
mata.
Wadah untuk salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan
penutupan, harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada
pemakaian pertama.
1
2
3
4
5
6
Kejernihan
Stabilitas
Pendapar dan pH
Tonisitas
Viskositas
Bahan Tambahan
KARAKTERISTIK
SEDIAAN SALEP MATA
UJI KEBOCORAN
EVALUASI
SEDIAAN SALEP MATA
Alat: oven dan kertas penyerap.
Cara:
● Ambil tube salep mata, bersihkan
permukaan luar tiap tube dengan kertas
penyerap.
● Letakkan tube di atas loyang posisi
horizontal.
● Masukkan ke dalam oven diamkan
selama 1 jam, suhu 60° ± 3°.
● Tidak boleh terjadi kebocoran (kertas
penyerap harus tetap kering).
UJI HOMOGENITAS
Alat: objek glass 2 buah
Cara:
● Salep dioleskan pada salah satu
objek glass, kemudian dihimpit
dengan objek glass yang
satunya sampai salep tersebar
pada objek glass, harus
menunjukkan susunan yang
homogen.
Hasil pengujian: salep homogen.
UJI PH
EVALUASI
SEDIAAN SALEP MATA
Tujuan : untuk mengetahui pH pada
salep mata sesuai apa tidak agar tidak
terjadi iritasi
Prosedur
● Dioleskan salap mata pada kertas
pH
● Diamati dan dicocokkan dengan
warna pH pada kemasan
UJI DAYA SEBAR
Tujuan : untuk mengetahui daya sebar dari
sediaan yang dibuat
Prosedur
● Ditimbang 0,5 gram salap mata.
● Diletakkan hati-hati diatas kertas grafik
yang dilapisi plastic transparan.
● Dibiarkan 60 detik dan luas daerah yang
diberikan oleh sediaan dihitung
kemudian ditutup lagi dengan plastik
yang diberi beban tertentu masing-
masing 50 gram, 100 g, dan 150 g.
● Dibiarkan selama 60 detik pertambahan
luas yang diberikan oleh sediaan dapat
dihitung
UJI DAYA LEKAT
EVALUASI
SEDIAAN SALEP MATA
Tujuan : untuk mengetahui daya lekat
salep mata
Prosedur
● Diletakkan sediaan salap mata
pada 2 kaca objek yang telah
ditentukan
● Ditekan dengan beban 1 kg selama
5 menit
● Dipasang alat test beban, diberikan
beban 80 gram dan kemudian
dicatat waktu pelepasan dari gelas
objek.
UJI VISKOSITAS
Tujuan : menguji kekentalan pada
sediaan steril salep mata
Prosedur kerja menggunakan alat
viskometer ostwold dan Viskometer
Ubbelohde
WADAH DAN KOMPATIBILITAS
Wadah untuk salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan,
harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama
Wadah salep mata kebanyakan menggunakan tube  luas permukaan jalan keluarnya salep
yang rendah menjamin penekanan kontaminasi selama pemakaian
WADAH DAN KOMPATIBILITAS
Penggunaan tube sebagai wadah secara langsung memberikan perlindungan terhadap
cahaya. Pada tube yang terbuat dari seng, sering terjadi peristiwa tidak tersatukan.
Waktu penyimpanan tidak hanya tergantung dari stabilitas kimia bahan obat yang
digabungkan, tetapi juga dari kemungkinan terjadinya pertumbuhan partikel dalam interval
waktu tertentu mutlak diperlukan. Jadi dalam setiap hal, selalu diutamakan pembuatan salep
mata secara segar.
That’s all. Thank you! 
Any Questions?
Pertanyaan & Jawaban
1. Prosedur Pengujian di LAF dan bagaimana caranya ?
Larutan mata adalah dengan definisi bebas dari partikel asing dan jernih secara normal diperoleh dengan
filtrasi. Tentunya, pentingnya peralatan filtrasi agar jernih dan tercuci baik sehingga bahan-bahan partikulat
tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain peralatan untuk menghilangkannya. Pengerjaan
penampilan untuk larutan dalam lingkungan yang bersih, penggunaan LAF dan harus tidak tertumpah
memberikan kebersihan untuk penyiapan larutan jernih bebas dari partikel asing.
Laminar Air Flow
adalah alat yang digunakan sebagai tempat inokulasi pada pengujian mikrobiologi. Prinsipnya adalah blower
meniupkan udara steril secara kontinyu melalui ruang inokulasi sehingga ruangan terbebas dari debu dan
spora-spora yang mungkin jatuh ke media. Udara seteril didapat dengan mengalirkan udara dari luar melalui
filter yang sangat halus yang dinamakan HEPA(Hight Efficiency Particulate Air Filter).
Pertanyaan & Jawaban
Cara Menggunakan Laminar Air Flow (LAF)
• Hubungkan LAF dengan sumber listrik.
• Nyalakan lampu UV minimum 30 menit sebelum digunakan, hindarkan sinar UV kontak langsung dengan
mata atau badan jangka waktu lama.
• Semprot peralatan dengan alkohol 70 % sebelum dimasukkan kedalam LAF.
• Semprotkan pula alkohol 70% pada meja dan dinding LAF
• Hidupkan Blower LAF
• Nyalakan Lampu neon yang ada dalam ruang LAF
• Jangan meletakkan lampu spirtus terlalu dekat dengan filter HEPA karena bisa membakar filter HEPA
2. BUD setelah dibuka dan berapa lama jangka pemakaian salep mata setelah dibuka?
Beyond use date pada salep mata selama 30 hari/ 1 bulan setelah dibuka
Pertanyaan & Jawaban
3. Apa perbedaan dengan tetes mata ? dan apa keunggulan nya dibandingkan tetes mata?
Karna salep mata kekentalan nya tinggi membuat waktu kontak yang lebih lama dan biovailabilitas obat lebih
besar sehingga onset dan waktu puncak absorbs yang lebih lama dibandingkan tetes mata.
Boleh tidak digunakan secara bersamaan ?
Boleh tergantung kebutuhan pasien, tetapi diberi jarak setidak nya 5-10 menit, gunakan tetes mata terlebih
dahulu dibandingkan salep mata agar tetesan masuk kedalam mata. Dan memberikan hasil yang maksimal.
4 Kenapa basis nya memakai paraffin liq, adeps lanae, dan vaselin album ?
Menggunakan basis salep hidrokarbon diantara nya vaselin album dan paraffin liq
Dan basis salep serap yaitu adeps lanae

More Related Content

What's hot

Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIarymita
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK irmalawai
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULITSurya Amal
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 

What's hot (20)

Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASIFORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
FORMULA PEMBUATAN EMULSI FARMASI
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 
Titrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetriTitrasi nitrimetri
Titrasi nitrimetri
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
LAPORAN FARMAKOLOGI I PERCOBAAN EFEK DIURETIK
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULITBIOFARMASI SEDIAAN YANG  DIBERIKAN MELALUI KULIT
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI KULIT
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 

Similar to Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa poin penting terkait pertanyaan Anda:1. BUD (Beyond Use Date) pada salep mata biasanya ditetapkan selama 30 hari setelah wadah/tube dibuka. Artinya salep mata hanya boleh digunakan dalam jangka waktu 30 hari sejak pertama kali dibuka. 2. Setelah BUD, salep mata dianggap tidak aman lagi untuk digunakan karena kemungkinan terjadinya kontaminasi m

Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Nesha Mutiara
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanEfa farmasi
 
Cara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tanganCara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tanganelvaswirda
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfPedroDaSilvaTL
 
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Nesha Mutiara
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode PengamatanRfr Egha
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015titinseptyani
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok atitinseptyani
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikDyah Arum Anggraeni
 
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaPengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaMae Saroh
 
10 Produk Eksotis Untuk Laboratorium Mikrobiologi Dari HiMedia
10 Produk Eksotis Untuk Laboratorium Mikrobiologi Dari HiMedia10 Produk Eksotis Untuk Laboratorium Mikrobiologi Dari HiMedia
10 Produk Eksotis Untuk Laboratorium Mikrobiologi Dari HiMediaAlat Alat Laboratorium [dot] com
 
Booklet spo mikroskopis tb
Booklet spo mikroskopis tbBooklet spo mikroskopis tb
Booklet spo mikroskopis tbNovianto Sc
 
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docxPenuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docxMelysaPutri2
 
guttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptxguttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptxRajapfKorsel
 

Similar to Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa poin penting terkait pertanyaan Anda:1. BUD (Beyond Use Date) pada salep mata biasanya ditetapkan selama 30 hari setelah wadah/tube dibuka. Artinya salep mata hanya boleh digunakan dalam jangka waktu 30 hari sejak pertama kali dibuka. 2. Setelah BUD, salep mata dianggap tidak aman lagi untuk digunakan karena kemungkinan terjadinya kontaminasi m (20)

Salep mata
Salep mataSalep mata
Salep mata
 
Otm gentamisin 2
Otm gentamisin 2Otm gentamisin 2
Otm gentamisin 2
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
 
Mikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatanMikrobiologi metode pengamatan
Mikrobiologi metode pengamatan
 
La rangki obat tetes mata
La rangki obat tetes mataLa rangki obat tetes mata
La rangki obat tetes mata
 
Cara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tanganCara membuat sabun cair cuci tangan
Cara membuat sabun cair cuci tangan
 
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdfUJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
UJI STERILITAS. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB.pdf
 
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
Formulasi Sediaan Steril Guttae Midiatrik (Atropin Sulfat)
 
Seminar pkl
Seminar pkl Seminar pkl
Seminar pkl
 
Metode Pengamatan
Metode PengamatanMetode Pengamatan
Metode Pengamatan
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
Metode pengamatan Mikrobiologi dan Parasitologi Kelompok A Kelas A 2015
 
Metode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok aMetode pengamatan kelompok a
Metode pengamatan kelompok a
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
 
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannyaPengenalan alat gelas dan perawatannya
Pengenalan alat gelas dan perawatannya
 
10 Produk Eksotis Untuk Laboratorium Mikrobiologi Dari HiMedia
10 Produk Eksotis Untuk Laboratorium Mikrobiologi Dari HiMedia10 Produk Eksotis Untuk Laboratorium Mikrobiologi Dari HiMedia
10 Produk Eksotis Untuk Laboratorium Mikrobiologi Dari HiMedia
 
Booklet spo mikroskopis tb
Booklet spo mikroskopis tbBooklet spo mikroskopis tb
Booklet spo mikroskopis tb
 
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docxPenuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
Penuntun Praktikum Analisis Jaminan Produk Halal.docx
 
guttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptxguttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptx
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa poin penting terkait pertanyaan Anda:1. BUD (Beyond Use Date) pada salep mata biasanya ditetapkan selama 30 hari setelah wadah/tube dibuka. Artinya salep mata hanya boleh digunakan dalam jangka waktu 30 hari sejak pertama kali dibuka. 2. Setelah BUD, salep mata dianggap tidak aman lagi untuk digunakan karena kemungkinan terjadinya kontaminasi m

  • 1. SALEP MATA TEKNIK SEDIAAN STERIL AYU MAIDA SHOFIA 18334737 INTANIA PUTRI ANJANI 18334739 NAZMUSAFIRA HANIFA 18334748 RIMA ALFIANITA CAHYANI 18334747
  • 3. PENGERTIAN Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit, selaput lendir, dan mata Salep mata adalah salep yang digunakan pada mata dimana pembuatan salep mata ini harus diberikan perhatian khusus
  • 4. PENGERTIAN Lanjutan… Sediaan salep mata dibuat dari bahan yang sudah disterilkan yang memenuhi uji sterilitas dan dengan pembuatan aseptik. Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan dan memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan kecuali dinyatakan lain yaitu formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik.
  • 6. Zat anti mikroba yang dapat digunakan : a. Klorbutanol dengan konsentrasi 0.5 % b. Paraben c. Benzalkonium klorida dengan konsentrasi 0,01 – 0,02 % Kemungkinan kontaminasi mikroba dapat dikurangi dengan melakukan pembuatan uji dibawah LAF. Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik.
  • 7. Keuntungan penggunaan salep mata : • Dapat memberikan bioavailabilitas lebih besar daripada sediaan larutan dalam air yang ekuivalen. • Onset dan waktu puncak absorbsi lebih lama. • Waktu kontak yang lebih lama sehingga jumlah obat yang diabsorbsi lebih tinggi. • Kerugian penggunaan salep mata : (Remington, 1965) • Dapat mengganggu penglihatan dan menjadi kabur, kecuali pemakaian pada saat tidur.
  • 9. FORMULASI Sediaan Salep Mata ZAT AKTIF terdiri dari zat aktif dan dasar salep atau basis salep. ZAT TAMBAHAN UKURAN PARTIKEL Batasan ukuran partikel yaitu setiap 10 μg zat aktif tidak boleh mengandung atau mempunyai partikel >90 nm, tidak boleh lebih dari 2 partikel >50 nm, dan tidak boleh lebih dari 20,25 nm Salep mata harus steril berisi zat antimicrobial, preservative, antioksidan, dan stabilitator.
  • 10. FORMULASI Lanjutan… Zat Aktif Dasar/Basis Salep Mata Basis (Martindale Ed 29) Zat aktif yang digunakan dalam formulasi salep mata mengandung: Basis salep mata yang paling umum digunakan yaitu vaselin • Parrafin Liquidum ad 10 • Adeps Lanae ad 10 • Vaselin flava ad 80 antibiotic, antibakteri, dan antimikroba seperti kloramfenikol, gentamisin sulfat,neomycin sulfat, tetrasklin, hidrokortison. Basis (FI) • Parrafin Liquidum ad 0,5 • Adeps Lanae ad 0,5 • Vaselin ad 10 Beberapa bahan dasar salep yang dapat menyerap, bahan dasar yang mudah dicuci dengan air dan bahan dasar larut dalam air. Basis untuk salep mata biasanya petrolatum putih walaupun dalam beberapa kasus basis larut air juga digunakan.
  • 11. CONTOH FORMULASI Sediaan Salep Mata Bahan Aktif : Neomycin Sulfat (3,5 g / tube) R/ Neomycin Sulfat 0,5%  Bahan Aktif BHT 1%  Antioksidan Benzalkonium Klorida 0,2%  Pengawet Adeps lanae 2% Paraffin Liq 0,4% Vaselin Flav ad 100% Basis Salep
  • 13. CONTOH SALEP MATA CENDO XITROL SALEP MATA JENIS OBAT Antibiotik dan Anti-Inflamasi untuk Mata KANDUNGAN Dexamethasone 0,1% Neomycin sulfate 3,5 mg/mL Polymixin B sulfate 6000 iu/mL KEGUNAAN Mengatasi inflamasi yang disertai infeksi bakteri pada mata KATEGORI Obat Resep KONSUMEN Dewasa dan Anak Dosis Dioleskan pada mata yang sakit secukupnya 3-4 kali sehari
  • 15. 1 2 3 4 5 6 Pembuatan salep mata, zat aktif ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril termikronisasi pada dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara aseptic dalam tube steril. Bahan obat disterilkan dengan cara yang cocok. Bila bahan tertentu yang digunakan dalam formula tidak dapat disterilkan dengan cara biasa, maka dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas dengan pembuatan secara aseptic. Tube disterilkan dalam autoklaf pada suhu antara 1150 dan 1160 selama tidak kurang dari 30 menit. Zat aktif ditambahkan pada basis salep berbentuk larutan atau serbuk halus. Strelitas memenuhi syarat uji sterilitas yang tertera pada uji keamanan hayati. Penyimpanan dalam tube, ditempat sejuk. PEMBUATAN SALEP MATA
  • 16. PERSYARATAN • Salep mata dibuat dari bahan yang disterilkan dibawah kondisi yang bernar- benar aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi resmi. • Sterilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan menggunakan dosis yang sesuai dengan radiasi gamma. • Salep mata harus mengandung bahan yang sesuai atau campuran bahan untuk mencegah pertumbuhan atau menghancurkan mikroorganisme yang berbahaya ketika wadah terbuka selama penggunaan. Bahan antimikroba yang biasa digunakan adalah klorbutanol, paraben atau merkuri organic • Salep akhir harus bebas dari partikel besar. • Basis yang digunakan tidak mengiritasi mata, membiarkan difusi obat melalui pencucian sekresi mata dan mempertahankan aktivitas obat pada jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang sesuai.
  • 17. Lanjutan Sterilitas merupakan syarat yang paling penting, tidak layak membuat sediaan larutan mata yang mengandung banyak mikroorganisme yang paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa. Bahan partikulat yang dapat mengiritasi mata menghasilkan ketidaknyamanan pada pasien. Salep mata harus memenuhi syarat kebocoran dan partikel logam pada uji salep mata. Wadah untuk salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan, harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama.
  • 19. UJI KEBOCORAN EVALUASI SEDIAAN SALEP MATA Alat: oven dan kertas penyerap. Cara: ● Ambil tube salep mata, bersihkan permukaan luar tiap tube dengan kertas penyerap. ● Letakkan tube di atas loyang posisi horizontal. ● Masukkan ke dalam oven diamkan selama 1 jam, suhu 60° ± 3°. ● Tidak boleh terjadi kebocoran (kertas penyerap harus tetap kering). UJI HOMOGENITAS Alat: objek glass 2 buah Cara: ● Salep dioleskan pada salah satu objek glass, kemudian dihimpit dengan objek glass yang satunya sampai salep tersebar pada objek glass, harus menunjukkan susunan yang homogen. Hasil pengujian: salep homogen.
  • 20. UJI PH EVALUASI SEDIAAN SALEP MATA Tujuan : untuk mengetahui pH pada salep mata sesuai apa tidak agar tidak terjadi iritasi Prosedur ● Dioleskan salap mata pada kertas pH ● Diamati dan dicocokkan dengan warna pH pada kemasan UJI DAYA SEBAR Tujuan : untuk mengetahui daya sebar dari sediaan yang dibuat Prosedur ● Ditimbang 0,5 gram salap mata. ● Diletakkan hati-hati diatas kertas grafik yang dilapisi plastic transparan. ● Dibiarkan 60 detik dan luas daerah yang diberikan oleh sediaan dihitung kemudian ditutup lagi dengan plastik yang diberi beban tertentu masing- masing 50 gram, 100 g, dan 150 g. ● Dibiarkan selama 60 detik pertambahan luas yang diberikan oleh sediaan dapat dihitung
  • 21. UJI DAYA LEKAT EVALUASI SEDIAAN SALEP MATA Tujuan : untuk mengetahui daya lekat salep mata Prosedur ● Diletakkan sediaan salap mata pada 2 kaca objek yang telah ditentukan ● Ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit ● Dipasang alat test beban, diberikan beban 80 gram dan kemudian dicatat waktu pelepasan dari gelas objek. UJI VISKOSITAS Tujuan : menguji kekentalan pada sediaan steril salep mata Prosedur kerja menggunakan alat viskometer ostwold dan Viskometer Ubbelohde
  • 22. WADAH DAN KOMPATIBILITAS Wadah untuk salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan, harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama Wadah salep mata kebanyakan menggunakan tube  luas permukaan jalan keluarnya salep yang rendah menjamin penekanan kontaminasi selama pemakaian
  • 23. WADAH DAN KOMPATIBILITAS Penggunaan tube sebagai wadah secara langsung memberikan perlindungan terhadap cahaya. Pada tube yang terbuat dari seng, sering terjadi peristiwa tidak tersatukan. Waktu penyimpanan tidak hanya tergantung dari stabilitas kimia bahan obat yang digabungkan, tetapi juga dari kemungkinan terjadinya pertumbuhan partikel dalam interval waktu tertentu mutlak diperlukan. Jadi dalam setiap hal, selalu diutamakan pembuatan salep mata secara segar.
  • 24. That’s all. Thank you!  Any Questions?
  • 25. Pertanyaan & Jawaban 1. Prosedur Pengujian di LAF dan bagaimana caranya ? Larutan mata adalah dengan definisi bebas dari partikel asing dan jernih secara normal diperoleh dengan filtrasi. Tentunya, pentingnya peralatan filtrasi agar jernih dan tercuci baik sehingga bahan-bahan partikulat tidak dikontribusikan untuk larutan dengan desain peralatan untuk menghilangkannya. Pengerjaan penampilan untuk larutan dalam lingkungan yang bersih, penggunaan LAF dan harus tidak tertumpah memberikan kebersihan untuk penyiapan larutan jernih bebas dari partikel asing. Laminar Air Flow adalah alat yang digunakan sebagai tempat inokulasi pada pengujian mikrobiologi. Prinsipnya adalah blower meniupkan udara steril secara kontinyu melalui ruang inokulasi sehingga ruangan terbebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke media. Udara seteril didapat dengan mengalirkan udara dari luar melalui filter yang sangat halus yang dinamakan HEPA(Hight Efficiency Particulate Air Filter).
  • 26. Pertanyaan & Jawaban Cara Menggunakan Laminar Air Flow (LAF) • Hubungkan LAF dengan sumber listrik. • Nyalakan lampu UV minimum 30 menit sebelum digunakan, hindarkan sinar UV kontak langsung dengan mata atau badan jangka waktu lama. • Semprot peralatan dengan alkohol 70 % sebelum dimasukkan kedalam LAF. • Semprotkan pula alkohol 70% pada meja dan dinding LAF • Hidupkan Blower LAF • Nyalakan Lampu neon yang ada dalam ruang LAF • Jangan meletakkan lampu spirtus terlalu dekat dengan filter HEPA karena bisa membakar filter HEPA 2. BUD setelah dibuka dan berapa lama jangka pemakaian salep mata setelah dibuka? Beyond use date pada salep mata selama 30 hari/ 1 bulan setelah dibuka
  • 27. Pertanyaan & Jawaban 3. Apa perbedaan dengan tetes mata ? dan apa keunggulan nya dibandingkan tetes mata? Karna salep mata kekentalan nya tinggi membuat waktu kontak yang lebih lama dan biovailabilitas obat lebih besar sehingga onset dan waktu puncak absorbs yang lebih lama dibandingkan tetes mata. Boleh tidak digunakan secara bersamaan ? Boleh tergantung kebutuhan pasien, tetapi diberi jarak setidak nya 5-10 menit, gunakan tetes mata terlebih dahulu dibandingkan salep mata agar tetesan masuk kedalam mata. Dan memberikan hasil yang maksimal. 4 Kenapa basis nya memakai paraffin liq, adeps lanae, dan vaselin album ? Menggunakan basis salep hidrokarbon diantara nya vaselin album dan paraffin liq Dan basis salep serap yaitu adeps lanae