Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah, yaitu model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks belajar siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah. Model ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar melalui pengalaman nyata atau simulasi.
1. Oleh:
Kelompok 5
Joky Alexander
Handra Anwar
Husna Rifqia
2. cara yang baik bagi siswa untuk belajar:
- mengalami dan menghadapi tantangan
permasalahan ilmu pengetahuan
- berfikir kritis
- membiasakan bekerja sama
- melakukan tindakan yang berhubungan usaha
untuk memecahkannya
belajar sebaiknya berbasis pada masalah
nyata
3. Pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning):
- suatu sarana yang relevan kajian berupa
masalah nyata siswa menyelidiki sungguh-
sungguh mendalami apa yang mereka perlukan
untuk mengetahui dan ingin mengetahui.
- anak memiliki rasa ingin tahu bawaan dan
secara terus menerus berusaha memahami
dunia sekitarnya.
- kelas merupakan cermin masyarakat yang lebih
besar dan berfungsi sebagai laboratorium untuk
belajar memecahkan masalah kehidupan
nyata.
4. Apa definisi dari model pembelajaran
berbasis masalah?
Bagaimana sintaks, sistem sosial, sistem
pendukung, dan prinsip reaksi dari model
pembelajaran berbasis masalah?
Bagaimana aplikasi model pembelajaran
berbasis masalah dalam kegiatan
pembelajaran?
5. suatu model pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata konteks
bagi siswa belajar tentang cara berfikir
kritis + keterampilan pemecahan masalah
memperoleh pengetahuan dan konsep yang
esensial dari materi pelajaran
digunakan untuk merangsang berfikir tingkat
tinggi dalam situasi berorientasi masalah.
6. Membantu siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, memecahkan
masalah, dan ketrampilan intelektual.
Melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran melalui pengalaman nyata
atau simulasi sehingga ia dapat mandiri.
7. Pengajuan masalah atau pertanyaan
Keterkaitan dengan berbagai masalah disiplin
ilmu
Keterkaitan dengan berbagai masalah disiplin
ilmu
Menghasilkan dan memamerkan hasil/karya
Kolaborasi
8. Sintaks
Sistem Sosial
Prinsip Reaksi
Sistem Pendukung
Dampak Pembelajaran
9. SINTAKS
Tahap 1
Orientasi siswa pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar
terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang
dipilih.
Tahap 2
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
Tahap 3
Membimbing penyelidikan individual dan kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalahnya.
10. Tahap 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, video, dan model serta membantu
berbagai tugas dengan temannya.
Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan dan
proses-proses yang mereka gunakan.
11. Beberapakelebihan penggunaan
pembelajaran berbasis masalah diantaranya:
- Pebelajar lebih memahami konsep yang
diajarkan sebab mereka sendiri yang
menemukan konsep tersebut.
- Melibatkan secara aktif memecahkan
masalah dan menuntut ketrampilan
berpikir pebelajar yang lebih tinggi.
- Pengetahuan tertanam berdasarkan
skemata yang dimilki pebelajar sehingga
pembelajaran lebih bernakna.
12. Pebelajar dapat merasakan manfaat
pembelajaran, sebab masalah-masalah yang
diselesaikan langsung dikaitkan dengan
kehidupan nyata, hal ini dapat meningkatkan
motivasi dan ketertarikan, pebelajar terhadap
bahan yang dipelajari.
Menjadikan pebelajar lebih mandiri dan lebih
dewasa, mampu memberi aspirasi dan menerima
pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial
yang positif diantara pebelajar.
Pengkondisian pebelajar dalam belajar kelompok
yang saling berinteraksi terhadap pembelajar
dan kelompoknya sehingga pencapaian
ketuntasan belajar dari pebelajar dapat
diharapkan.