Dokumen tersebut membahas tentang adab berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu menurut ajaran Islam. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan berpakaian adalah menutup aurat, berhias untuk beribadah, serta adab-adab dalam berpergian seperti berdoa sebelum berangkat dan selamat datang.
1. MAN KOTA PASURUAN
GURU MAPEL
Muhammad hayat M.pd
AKIDAH AKHLAK XI IPS 2
BAB 4
ADAB BERPAKAIAN, BERHIAS, PERJALANAN, BERTAMU,DAN MENERIMA TAMU
presented : kelompok 4
2. Nama kelompok :
M.Samman 23
M.Sofiyan Hadi 24
Najwa Fepita Putri 25
Noer Alvin Kamilah 26
Nur Bayu Santoso 27
Oktavia 28
Ramadhani jiliteng 29
Riska Aminah 30
3. PENDAHULUAN
Dengan rahmat allah yang maha kuasa, kami dari kelompok 4 bisa menyajikan
beberapa materi penting tentang Adab Berpakaian, Berhias, Perjalanan,
Bertamu dan Menerima tamu.
Adapun nilai nilai yang bisa kita ambil dari materi tersebut yakni sangat
berpengaruh diluar maupun dalam Kawasan masyarakat.
Maka dari itu agar materi ini bisa berjalan dengan lancar akan lebih baik mari
kita berdoa dahulu sebelum memulai pembelajaran materi yang sudah kami
persembahkan.
4. A. Adab Berpakaian
• Istilah dalam alquran ada 3 yaitu :
• libas,tsiyab,dan sarabil.kata libas disebutkan sebanyak 10 kali,tsiyab sebanyk 8 kali sedangkan
sarabil disebutkan sebanyak 3 kali.libas pada mulanya berarti penutup,hal ini cocok untuk
pakaian yaitu sebagai penutup.
• fungsi kata libas dalam al quran untuk menunjukan pakain lahir dan batin. Pakaian dinamai
tsiyab, atau tsaub karena ide dasar adanya bahan bahan pakaian adalah agar dipakai.
Sedangkan kata sarabil berarti pakaian dalam artian apapun bahannya.
• Al-Qur’an surat al-A’raf (7): 20 menjelaskan peristiwa ketika Adam dan Hawa berada di surga.
َع َي ِ
ر ٗ
و اَم اَمُهَل َِيدْبُيِل ُنْٰطيَّشال اَمُهَل َ
سَوْسَوَف
ُكى ٰهَن اَم َلاَقَو اَمِهِتٰا ْوَس ْنِم اَمُهْن
اَم
ْيَكَلَم اَن ُْوكَت ْنَا ٓ َّ
ِاَّل ِةَرَجَّشال ِهِذٰه َْنع اَمُكُّبَر
َْنيِدِل ٰخْلا َنِم اَن ُْوكَت ْوَا ِن
Artinya : “Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar
menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata,
“Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua
tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).”
5. FUNGSI PAKAIAN:
1.Penutup Aurat
Kata aurat diambil dari kata ar yang berarti onar, aib dalam konteks dipahami aurat sebagai anggota
badan tertentu yang tidak boleh dilihat orang lain
contoh hadits yang menjelaskan tentang aurat adalah :
“HINDARILAH TELANJANG, KARENA ADA (MALAIKAT) YANG SELALU BERSAMA KAMU, YANG
TIDAK PERNAH BERPISAH DENGANMU KECUALI KETIKA KE KAMAR BELAKANG (WC) DAN
KETIKA SEORANG BERHUBUNGAN SEKS DENGAN ISTRINYA MAKA MALU LAH KEPADA MEREKA
DAN HORMATILAH” (HR. At-Tirmidzi)
2.Perhiasan
Sebagian pakar menjelaskan bahwa sesuatu yang elok adalah yang menghasilkan kebebasan dan
keserasian. Dan Adapun salah satu unsur mutlak dari keindahan adalah kebersihan, itulah mengapa
nabi SAW senang ,memakai baju putih karena warna putih serta menampakkan kotoran, sehingga
pemakkaiannya akan segera terdorong untuk mengenakan pakaian lain yang bersih. Allah
menjelaskan dalam QS. Al-a’raf (7):32
ِتَّلٱ ِ َّ
ٱَّلل َةَني ِز َمَّرَح ْنَم ْلُق
ِهِداَبِعِل َجَرْخَأ ٓى
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang mengharamkan
perhiasan dari Allah yang telah disediakan untuk hamba-hamba-Nya
6. MEMBIASAKAN ADAB BERPAKAIAN
• Disunakan memakai pakain yang bersih, rapi pantas dan serasi
• Berpakaian tidak hanya sekedar menutup aurat, tetapi juga tidak ketat dan transparan
• Pakaian laki laki tidak boleh menyerupai pakaian perempuan atau sebaliknya
• Menghindari berpakaian menunjukkan ketenaran dan kesembongan
• Disunnahkan berdoa Ketika memakai dan melepas pakaian
• Mendahulukan bagian kanan pada saat berpakaian
• Disunnahkan memakai pakaian putih
7. B. Adab Berhias
Berhias adalah naluri yang dimiliki oleh setiap manusia berhias telah menjadi
kebutuhan dasar manusia sesuai dengan tingkat perdaban dan tingkat sosial. Berhias
dalam ajaran islam bertujuan untuk ibadah dan mencari ridho allah. Berhias dalam
bahasa arab disebut dengan kata “tazayyana-yatazayyamu”
Pada hakekatnya berhias itu dapat dikategorikan sebagai akhlak terpuji sebagai
perbuatan yang dibolehkan bahkan dianjurkan, selama tidak bertentangan
dengan prinsip dasar islam
Allah SWT berfirman dalam QS.Al araf (7) ayat 31
ۡ
وُلُك َّو ٍد ِجۡسَم ِلُك َدۡنِع ۡمُكَتَنۡي ِ
ز ا ۡ
وُذُخ َمَدٰا ۡۤۡىِنَب
ُِِي َ
َ َّٗنِا ا ۡ
وُُ ِ
َۡسُت َ
َ َو ا ۡ
وُب ََۡۡا َو ا
ُمۡال ُّب
َنۡيُِ ِ
َۡس
Artinya:
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”
8. Bentuk Adab Berhias
• Niat yang lurus yakni berhias hanya untuk beribadah tujuan hanya untuk mendekatkan
diri kepada allah
• Dalam berhias tidak dibenarkan menggunakan bahan bahan yang dilarang agama
• Tidak berlebih lebihan
• Dilarang berhias seperti cara berhiasnya orang orang jahiliyah
• Berhias menurut kelaziman dan kepatutan dengan memperhatikan jenis kelamin
• Dilarang berhias untuk keperluan berfoya foya
الجمال يِب جميل هللا ان
“Sesungguhnya allah itu indah dan menyukai keindahan”
(HR. Muslim)
9. Membiasakan Adab Berhias
• Sejak awal agama Islam telah menanamkan kesadaran akan kewajiban pemeluknya untuk
menjaga sopan santun dalam kaitannya dengan berhias ataupun berdandan, dengan cara
menentukan bahan, bentuk, ukuran dan batasan aurat yang harus dijaga.
Ada beberapa hal yang diharamkan dalam perhiasan
a. Bagi laki-laki memakai emas dan sutera.
b. Pakaian yang mempertajam bagian tubuh (pakaian ketat)
c. Laki-laki menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki-laki.
d. Pakaian yang berlebih-lebihan dan untuk kesombongan.
e. Tato dan mengikir gigi.
f. Menipiskan alis
g. Menyambung rambut
10. Pengertian Adab Perjalanan
Kebiasaan untuk mengadakan suatu perjalanan dengan berbagai keperluan (terutama
berdagang) telah menjadi kebiasaan masyarakat Arab sebelum Islam lahir.
Dalam Bahasa Arab ditemukan kata "rihlah atau safar" yang mempunyai pengertian sama
dengan perjalanan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan makna perjalanan sebagai perihal (cara,
gerakan, dan sebagainya) berjalan atau bepergian dari satu tempat ke tempat lain untuk suatu
tujuan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjaga akhlak
perjalanan, antara lain:
• 1) Berjalan di sebelah kiri (menyesuaikan aturan negeri yang
bersangkutan)
• 2) Jangan berkejar-kejaran di jalan, berteriak, dan sejenisnya.
• 3) Apabila berjalan kelompok, jangan mengganggu atau
menghalangi pengguna jalan yang lain..
• 5) Jika ada trotoar, maka berjalanlah di trotoar.
• 6) Jika hendak menyeberang jalan, hendaklah menyeberang di
tempat-tempat penyeberangan seperti zebra cross dan jembatan
penyeberangan
11. Bentuk Adab Perjalanan
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada
Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah." (HR.Abu Daud dan Tirmidzi)
1. Adab Sebelum Berangkat
Ketika meninggalkan rumah seraya berdoa sebagai
berikut:
ََّل ،ِ َّ
اَّلل ىَلَع ُتْلَّكَوَت ،ِ َّ
اَّلل ِمْسِب
ِ َّ
اَّللِب ََّّلِإ َةَّوُق ََّلَو َل ْوَح
Doa Apabila bepergian menggunakan kendaraan,
ْقُم ُهَل اَّنُك اَمَو اَذَه اَنَل َرَّخَس ِيذَّلا َانَحْبُس ،ِهلل ُدْمَحْلَا
َونُبلَقْنُمَل اَنِبَر ىَلِإ اَّنإَو َينِن ِ
ر
Artinya: “Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua
(kendaraan) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya,
dan sesungguhnya hanya kepada Tuhan kamilah kami akan kembali.”
Doa Apabila sudah sampai di tempat tujuan
ا
ِم َكِبُذ ُْوعَأَو اَهْيِفاَم َْريَخَو اَهِلْهَأ َْريَخَو اَهَْريَخ َكُلَأْسَأ ْىِنِإ َّمُهّٰلل
َشَو اَهِلْهَأ ِ
َرشَو اَه ِ
َرش ْن
اَهْيِفاَم ِ
ر
Artinya: "Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan
penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Saya berlindung kepada-
Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan yang
ada di dalamnya".
12. Apabila berjalan kaki, ada hal yang harus dilakukan dalam menjaga akhlak perjalanan, antara lain:
1) Berjalan di sebelah kiri (menyesuaikan aturan negeri yang bersangkutan)
2) Jangan berkejar-kejaran di jalan, berteriak, dan sejenisnya.
3) Apabila berjalan kelompok,jangan mengganggu atau menghalangi pengguna jalan yang lain
Nilai Positif Adab Perjalanan
Imam al-Ghazali berkata, "bersafarlah, karena dalam safar itu sesungguhnya memiliki keuntungan". Keuntungan safar di antaranya :
1. Safar dapat menghibur diri dari kesedihan
2. Safar menjadi sarana bagi orang untuk mencari hasil usaha
3. Safar dapat mengantarkan seseorang untuk memperoleh tambahan pengalaman dan ilmu pengetahuan
Sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan selama perjalanan, maka
sesampainya di rumah hendaklah segera mengucapkan hamdalah, sujud
syukur,atau solat sunnah.
2. Adab ketika kembali dari perjalanan
13. D. Adab Bertamu
Manusia adalah mahluk sosial, maka interaksi antar sesama manusia adalah
sunatullah, sehingga kebiasaan bertamu sudah dilakukan oleh masyarakat sejak masa
tradisional sampai dengan sekarang ini. Dalam pergaulan sehari-hari, istilah bertamu
sering disamakan dengan istilah sillaturrahīm.
Adab bertamu mengucapkan salam telah dijelaskan dalam QS An Nur ayat 27 :
ُب َْريَغ اًتوُيُب ۟واُلُخْدَت َ
َّل ۟واُنَماَء َِينذَّلٱ اَهُّيَأَٰٓي
َسُتَو ۟واُسِنْأَتْسَت ٰ
ىَّتَح ْمُكِتوُي
ٰٓ
ىَلَع ۟واُمِل
َونَُّركَذَت ْمُكَّلَعَل ْمُكَّل ٌْريَخ ْمُكِلَٰذ ۚ اَهِلْهَأ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang
bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.
Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat."
14. Bentuk Adab Bertamu
Dalam bertamu, tentu saja ada tata cara dan adanya. Hal ini bertujuan untuk menjalin hubungan
yang harmonis dan langgeng. Islam mengatur tata cara tersebut diantaranya :
• Memilih waktu tepat
• Mengetuk pintu atau menbunyikan bel
• Tamu laki laki dilarang masuk, jika tuan rumah hanya seorang Wanita
• Memperkenalkan diri, apabila tuan rumah belum kenal
• Mengucapkan “assalamualaikum” maksimal 3 kali secara bertahap
• Jika sudah dipersilahkan masuk, maka masuklah dengan sopan.
Menurut rasullullah SAW meminta izin maksimal dilakukan 3 kali
“ “
ُي ْمَلَف اًثَالَث ْمُكُدَحَأ َنَذَأَتْسا اَذِإ
ْ
ف ِرَصْنَيْلَف ُهَل ْنَذْؤ
“Jika seseorang meminta izin (mengetuk pintu tiga kali),
namun tak ada jawaban, hendaklah ia kembali (pulang)."
(HR Bukhari dan Muslim).
15. Nilai positif adab bertamu
• Bertamu secara baik
• Dapat menumbuhkan sikap toleran
• Menjauhkan sikap paksaan
• Tidak ada tekanan, intimidasi
Membiasakan adab bertamu
• Terjalin ukhuwah yang kokoh
• Menyakut perilaku individu dengan
masyarakat atau bahkan antar masyarakat
16. Adab Menerima Tamu
Memuliakan setiap tamu merupakan perwujutan keimanan kepada allah dan hari akhir. Dengan demikian
seorang muslim yang mengabaikan tamunya. Berdosa dan menunjukkan rendahnya akhlak.
Menurut KBBI (ketamuan) diartikan kedatangan orang yang bertamu,melayat, berkunjung.
Secara istilah menerima tamu di maknai menyambut tamu dengan berbagai cara penyambutan yang wajar
Rasullullah bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada allah dan akhir kiamat, hendaknya ia berbuat baik
dengan tetangganya, barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir maka hendaknya ia memuliakan
tamunya dan barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir, hendaknya ia berkata yang baik atau
diam” (HR.Muslim)
ِحَي َ
َّل َو ، ٌةَلْيَلَو ٌم ْوَي ُهُتَزِئاَج َو ، ٍامَّيَأ ُةَث َ
الَث ُةَفاَي ِ
الض
ْي ِخَأ َدْنِع َمْيِقُي ْنَأ ٍمِلْسُم ٍلُجَرِل ُّل
ِه
ُهَمِثْؤُي ىَّتَح
.
ا ْوُلاَق
:
َلاَق ؟ ُهُمِثْؤُي َْفيَكَو ،ِهللا َل ْوُسَر اَي
:
ُهَدْنِع ُمْيِقُي
ِهِب ِهْي ِرْقَي ُهَل َءْيَش َ
َّل َو
.
Artinya: “Jamuan untuk tamu adalah tiga hari dan hadiah (untuk bekal perjalanan) untuk
sehari semalam. Tidak halal bagi seorang muslim menetap di rumah saudaranya kemudian
membuatnya berdosa”. Para sahabat bertanya: “Wahai, Rasulullah! Bagaimana ia
membuatnya berdosa?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallammenjawab: “Ia (tamu tersebut)
menetap padanya, namun tuan rumah tidak mempunyai sesuatu untuk memuliakannya”
17. Apabila ada tamu, hendaklah perhatikan hal hal berikut:
• Berpakaian sopan
• Terimalah tamu dengan sopan santun dan ramah
• Menjawab salam bila si tamu memberi salam
• Wanita yang sendiri dirumah dilarang menerima tamu laki laki
• Persilahkan masukdan duduk
• Ajaklah bicara dengan penuh kehangatan
• Jawablah salam apabila tamu memberi salam Ketika pulang
• Antar tamu sampai depan rumah
18. Thank youand terimah kasih
_matur nuwun_
Atas puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa,
tugas ini telah selesai dengan sedikit kesempurnaan, karna sesungguhnya
kesempurnaan hanya milih allat SWT.
Jika ada kesalahan dalam etika pengetikannya mohon maf sebesarbesarnya
By : Kelompok4
Editor's Notes
NOTE: To change images on this slide, select a picture and delete it. Then click the Insert Picture icon in the placeholder to insert your own image.
NOTE: To change images on this slide, select a picture and delete it. Then click the Insert Picture icon in the placeholder to insert your own image.