SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Ayo Mengkaji Aqidah
dan Akhlak
untuk MA Kelas XI
Bab 4
Akhlak Terpuji
Peta Konsep
Akhlak Terpuji
Pengertian Bentuk Akhlak Terpuji
Akhlak Berpakaian
Akhlak Berhias
Akhlak Perjalanan
Akhlak Bertamu
Akhlak Menerima Tamu
Membiasakan Akhlak
Terpuji
A. Akhlak Berpakaian
Menurut istilah, pakaian adalah segala
sesuatu yang dikenakan seseorang dalam
berbagai ukuran dan modenya, berupa (baju,
celana, sarung, jubah ataupun yang lainnya)
yang disesuaikan dengan kebutuhan
pemakainya untuk suatu tujuan yang bersifat
khusus ataupun umum.
Menurut ketentuan agama lebih mengarah
pada keperluan menutup aurat sesuai
ketentuan hukum syara’ dengan tujuan untuk
beribadah dan mencari keridhaan Allah swt.
1. Pengertian dan pentingnya akhlak berpakaian
Dalam pandangan Islam, pakaian dapat
diklasifikasikan dalam dua bentuk, yaitu:
pertama, pakaian untuk menutupi aurat
tubuh sebagai realisasi dari perintah Allah
swt. Bagi wanita seluruh tubuhnya kecuali
muka dan telapak tangan. Bagi pria
menutupi bagian yang di bawah pusar dan
di atas lutut. Standar pakaian seperti ini
dalam perkembangannya telah melahirkan
kebudayaan berpakaian bersahaja, sopan,
dan santun, serta menghindarkan manusia
dari gangguan dan eksploitasi aurat.
2. Bentuk akhlak berpakaian
A. Akhlak Berpakaian
Agama Islam mengajarkan kepada
pemeluknya agar berpakaian yang baik
dan bagus sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Dalam pengertian bahwa
pakaian tersebut dapat memenuhi hajat
tujuan berpakaian, yaitu menutupi aurat
dan keindahan. Terutama apabila kita
akan melakukan ibdah shalat,
seyogyanya pakaian yang kita pakai itu
adalah pakaian yang baik dan bersih
(bukan berarti mewah), sesuai dengan
firman Allah swt. surah Al-A‘rāf ayat 31.
3. Nilai positif akhlak berpakaian
ِ‫ز‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬ َ‫م‬َ‫د‬ٰ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ٰ‫ي‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫د‬
ْ‫ش‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ َّ‫و‬ ٍ‫د‬ ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ْ‫س‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬َ‫ر‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ِ‫ر‬
‫ج‬
ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ ٗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ََ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ر‬
‫ع‬
Artinya: “Wahai anak cucu Adam! pakailah
pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki)
masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan
berlebihan. sungguh, Allah tidak menyukai orang
yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A‘rāf/7: 31)
A. Akhlak Berpakaian
Agama Islam memerintahkan pemeluknya agar
berpakaian yang baik dan bagus, sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Dalam pengertian yang
baik dan bagus, sesuai dengan kemampuan masing-
masing. Dalam pengertian bahwa pakaian tersebut
dapat memenuhi tujuan berpakaian, yaitu menutupi
aurat dan keindahan. Terutama apabila kita hendak
melaksanakan ibadah shalat, sayangnya pakaian
yang kita pakai itu suci, baik, dan bersih. Islam
mengajak manusia untuk hidup secara wajar,
berpakaian secara wajar, makan minum juga jangan
kurang dan jangan berlebihan.
4. Membiasakan akhlak berpakaian
A. Akhlak Berpakaian
1. Pengertian dan pentingnya akhlak berhias
B. Akhlak Berhias
Menurut istilah, berhias dapat dimaknai sebagai
upaya setiap orang untuk memperindah diri bagi
pemakainya, sehingga memunculkan kesan
indah bagi yang menyaksikan serta menambah
rasa percaya diri bagi yang mengenakan
perhiasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pada hakikatnya berhias itu dapat dikategorikan
sebagai akhlak terpuji, sebagai perbuatan yang
dibolehkan bahkan dianjurkan, selama tidak
bertentangan dengan prinsip Islam.
2. Bentuk akhlak berhias
a. Niat yang lurus, yaitu
berhias hanya untuk
beribadah
b. Dalam berhias tidak
dibenarkan
menggunakan bahan-
bahan yang dilarang
agama
c. Dilarang berhias
dengan menggunakan
simbol-simbol
nonmuslim
d. Tidak berlebih-lebihan
e. Dilarang berhias
seperti cara berhiasnya
orang-orang jahiliyyah
f. Berhias menurut
kelaziman dan
kepatutan dengan
memperhatikan jenis
kelamin
g. Dilarang berhias untuk
keperluan berfoya-foya
ataupun riya’
B. Akhlak Berhias
3. Nilai positif akhlak berhias
ْ‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫س‬ َ‫و‬ْ‫س‬ َ‫و‬َ‫ف‬ٰ‫ط‬َ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ َُ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬
ٗ‫و‬ْ‫و‬َ‫س‬ َْ ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ ِ‫ر‬ٰ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬
ٰ‫َه‬‫ن‬ٰ‫ه‬ َْ َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ج‬َّ‫ش‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ْٓ َّ‫َل‬َْ َ‫ا‬
َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ َِ ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ٰ‫خ‬ْ‫ال‬ ََ ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬ََ ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬
Artinya: Kemudian setan membisikkan
pikiran jahat kepada mereka agar
menampakkan aurat mereka (yang selama
ini) tertutup. Dan (setan) berkata, “Tuhanmu
hanya melarang kamu berdua mendekati
pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang yang
kekal (dalam surga).” (Q.S. Al-A‘rāf/7: 20)
Berhias secara Islami akan memberikan pengaruh
positif dalam berbagai aspek kehidupan, karena
berhias yang dilakukan, diniatkan sebagai ibadah.
Segala aktifitas berhias yang dilakukan seorang
muslim, akan menjadi jalan untuk mendapatkan
berkah dan pahala dari Allah swt. Namun,
sebaliknya apabila seorang yang berhias
mengabaikan norma Islam, segala hal yang
dilakukan dalam berhias, akan menjadi
pendorong untuk melakukan kemaksiatan,
kemungkaran bahkan menjadi sarana memasuki
perangkap setan.
B. Akhlak Berhias
4. Membiasakan akhlak berhias
Islam mengajak manusia untuk hidup secara
wajar, berpakaian secara wajar, berhias secara
wajar pula, tidak kurang dan lebih. Oleh karena
itu, setiap pribadi muslim harus membiasakan
diri berpenampilan yang baik, bagus, indah,
dan meyakinkan, tidak menyombongkan diri,
tidak angkuh, tetapi tetap sederhana dan
penuh kebersahajaan sebagai wujud
konsistensi terhadap ajaran agama Islam.
B. Akhlak Berhias
1. Pengertian akhlak perjalanan
C. Akhlak Perjalanan
Perjalanan dalam bahasa Arab, disebut dengan kata
“Riḥlah atau safar”. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, perjalanan diartikan “Perihal (cara,
gerakan) berjalan atau bepergian dari suatu tempat
menuju tempat lain untuk suatu tujuan.” sedang
menurut istilah “Perjalanan sebagai suatu aktivitas
seseorang untuk keluar ataupun meninggalkan
rumah dengan berjalan kaki ataupun menggunakan
sarana transportasi yang mengantarkan sampai
pada tujuan dengan maksud tertentu.”
2. Bentuk akhlak perjalanan
Islam mengajarkan agar setiap perjalanan yang
dilakukan bertujuan untuk mencari ridha Allah
swt. Di antara jenis perjalanan yang dianjurkan
dalam Islam yaitu pergi haji, umrah
silaturahmi, menuntut ilmu, berdakwah,
berperang di jalan Allah swt., mencari karunia
Allah swt., dan lain sebagainya.
Perjalanan juga berfungsi untuk menyehatkan
dan refreshing kondisi jasmani dan rohani dari
kepenatan dan kelelahan dalam menjalani
aktivitas keseharian.
C. Akhlak Perjalanan
3. Nilai positif akhlak perjalanan
a. Perjalanan dapat menghibur diri dari kesedihan.
b. Perjalanan bisa menjadi sarana bagi seseorang
untuk mencari hasil usaha (mata pencaharian).
c. Perjalanan dapat mengantarkan seseorang untuk
memperoleh tambahan pengalaman dan ilmu
pengetahuan, baik yang ia peroleh dari hasil
pengamatannya selama dalam perjalanan
ataupun ketika dia sudah di tempat tujuan dan
bertemu dengan seseorang yang dapat
memberikan wawasan ataupun tambahan
pengetahuan bagi dirinya.
C. Akhlak Perjalanan
4. Membiasakan akhlak perjalanan
Sebaiknya, seseorang yang akan menempuh
perjalanan, memikirkan terlebih dahulu secara
matang segala hal yang berkenaan dengan perjalanan
yang akan dilakukan, apakah niat dalam melakukan
perjalanan sudah benar, yaitu untuk beribadah atau
suatu hal yang bermanfaat. Jika niat melakukan
perjalanan untuk suatu hal yang tidak jelas, sebaiknya
ditangguhkan bahkan bila dalam melakukan safar
tersebut banyak mudharatnya bahkan cenderung
pada kemaksiatan, safar harus dibatalkan.
C. Akhlak Perjalanan
1. Pengertian akhlak bertamu
D. Akhlak Bertamu
Bertamu dalam bahasa Arab disebut dengan kata
atā lizziyarati – istaḍāfa - yastaḍīfu. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertamu diartikan
datang berkunjung ke rumah seorang teman
ataupun kerabat untuk suatu tujuan ataupun
maksud. Menurut Istilah, bertamu merupakan
kegiatan mengunjungi rumah sahabat, kerabat
ataupun orang lain dengan tujuan untuk menjalin
persaudaraan ataupun untuk keperluan lain
dalam rangka menciptakan kebersamaan dan
kemaslahatan bersama.
2. Bentuk akhlak bertamu
Selain meminta izin dan mengucap salam, hal lain yang perlu
diperhatikan oleh setiap orang yang bertamu antara lain
sebagai berikut.
a. Jangan bertamu sembarang waktu, bertamulah pada saat
yang tepat, saat yang diperkirakan tuan rumah tidak
terganggu.
b. Jika bertamu jangan terlalu lama sehingga merepotkan
tuan rumah, setelah urusan selesai segeralah pamit.
c. Jangan melakukan kegiatan yang tuan rumah merasa
terganggu.
d. Kalau disuguhi minuman atau makanan, hormatilah
jamuan itu.
e. Hendaklah pamit pada waktu mau pulang.
D. Akhlak Bertamu
3. Nilai Positif Akhlak Bertamu
a. Bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikap
toleran terhadap orang lain, dan menjauhkan sikap
paksaan, tekanan, intimidasi, dan lain-lain.
b. Bertamu sebagai pendekatan terhadap semua orang
yang berada dalam wilayah konflik tertentu, dengan
bertamu orang akan semakin terbuka dan bertegur
sapa untuk mencari titik temu atas segala konflik yang
sedang dihadapi.
c. Bertamu sebagai media berdakwah, akan
meningkatkan kualitas diri setiap muslim.
D. Akhlak Bertamu
4. Membiasakan akhlak bertamu
Al-Qur’an memberikan isyarat yang tegas, betapa
pentingnya setiap orang yang bertamu dapat menjaga
diri agar tetap menghormati tuan rumah. Setiap tamu
harus berusaha menahan segala keinginan dan kehendak
baiknya sekalipun, jika tuan rumah tidak berkenan
menerimanya. Ketika tuan rumah telah siap menerima
kedatangan tamu, seorang tamu hendaknya tetap
konsisten menjaga sikap yang baik, dan harus selalu
mengikuti kehendak tuan rumah.
D. Akhlak Bertamu
1. Pengertian Akhlak Menerima Tamu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menerima
tamu diartikan kedatangan orang yang bertamu. Secara
istilah, menerima tamu dimaknai menyambut tamu
dengan berbagai cara penyambutan yang lazim (wajar)
dilakukan menurut adat ataupun agama, dengan maksud
untuk menyenangkan atau memuliakan tamu, atas dasar
keyakinan untuk mendapatkan rahmat dan ridha dari
Allah swt. Setiap muslim wajib hukumnya untuk
memuliakan tamunya, tanpa memandang siapa pun
orangnya yang bertamu dan apa pun tujuannya dalam
bertamu.
E. Akhlak Menerima Tamu
2. Bentuk akhlak menerima tamu
Menerima tamu dilakukan antara lain dengan
menyambut kedatangannya dengan muka manis dan
tutur kata yang lemah lembut, mempersilahkan duduk
di tempat yang baik, dan kalau perlu disediakan
ruangan khusus untuk menerima tamu yang selalu
dijaga kerapiannya. Selain itu, perlu juga disediakan
jamuan walau sekedar air untuk minum.
E. Akhlak Menerima Tamu
3. Nilai positif akhlak menerima tamu
a. Menerima tamu dapat meningkatkan kesabaran,
seringkali kesibukan menjadikan diri melupakan
tanggung jawab terhadap sesamanya.
b. Menerima tamu dapat mengembangkan kepribadian,
setiap orang memiliki kepentingan untuk menegaskan
kepribadiannya.
c. Memuliakan tamu dapat juga dijadikan sebagai
sarana untuk mendapatkan kemaslahatan dari Allah
swt. ataupun makhluk-Nya.
E. Akhlak Menerima Tamu
4. Membiasakan akhlak menerima tamu
Seyogyanya setiap muslim harus menunjukkan sikap
yang baik terhadap tamunya, mulai dari keramahan diri
dalam menyambut tamu, menyediakan sarana dan
prasarana penyambutan yang memadai, serta
memberikan jamuan makanan ataupun minuman yang
memenuhi selera tamu. Syukur sekali kalau bisa
menyuguhkan hidangan lezat yang menjadi kesukaan
tamu yang datang.
E. Akhlak Menerima Tamu
Rangkuman
Pakaian merupakan
kebutuhan dasar bagi setiap
orang untuk menutup dan
melindungi tubuh.
Berhias adalah bentuk ekspresi
pribadi untuk memperindah diri
dengan berbagai busana,
aksesoris ataupun yang lain.
Perjalanan yang dilakukan
hendaknya direncanakan dengan
agenda yang jelas.
Bertamu sebagai
pendekatan terhadap
semua orang, dengan
bertamu akan semakin
terbuka dan bertegur sapa.
Setiap muslim harus
membiasakan diri untuk
menyambut setiap tamu
yang datang dengan
penyambutan sukacita.

More Related Content

What's hot (20)

Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Surat at tin
Surat at tinSurat at tin
Surat at tin
 
Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-QuranKonsekuensi Iman terhadap Al-Quran
Konsekuensi Iman terhadap Al-Quran
 
LAILATUL QADR
LAILATUL QADRLAILATUL QADR
LAILATUL QADR
 
Meraih kemuliaan lailatul qadr
Meraih kemuliaan lailatul qadrMeraih kemuliaan lailatul qadr
Meraih kemuliaan lailatul qadr
 
Lailatul Qadar
Lailatul QadarLailatul Qadar
Lailatul Qadar
 
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, WakafPpt Zakat, Haji, Wakaf
Ppt Zakat, Haji, Wakaf
 
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawufKonsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
Konsep maqamat dan ahwal dalam tasawuf
 
Power ikhlas bsi
Power ikhlas bsiPower ikhlas bsi
Power ikhlas bsi
 
Iman kepada malaikat
Iman kepada malaikatIman kepada malaikat
Iman kepada malaikat
 
Ppt teologi-islam
Ppt teologi-islamPpt teologi-islam
Ppt teologi-islam
 
ppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmuppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmu
 
Syukur dan sabar
Syukur dan sabarSyukur dan sabar
Syukur dan sabar
 
Syirik ppt
Syirik pptSyirik ppt
Syirik ppt
 
"Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal""Ihsanul Amal"
"Ihsanul Amal"
 
Materi akhlak
Materi akhlakMateri akhlak
Materi akhlak
 
Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1
 
PPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptxPPT Isra Miraj.pptx
PPT Isra Miraj.pptx
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmu
 
akhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumahakhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumah
 

Similar to Akhlak Terpuji

Akhlak Berhias, Berpakaian Bertamu dan menerima Tamu.pdf
Akhlak Berhias, Berpakaian Bertamu dan menerima Tamu.pdfAkhlak Berhias, Berpakaian Bertamu dan menerima Tamu.pdf
Akhlak Berhias, Berpakaian Bertamu dan menerima Tamu.pdfMAN4BOGOROFFICIAL
 
Adab berpakaian dalam islam
Adab berpakaian dalam islamAdab berpakaian dalam islam
Adab berpakaian dalam islamKhusshairah
 
Tata Krama dalam berpakaian menurut islam
Tata Krama dalam berpakaian menurut islamTata Krama dalam berpakaian menurut islam
Tata Krama dalam berpakaian menurut islamDinda R P
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxweyonfitra
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxweyonfitra
 
ppt akidah akhlak-1.pptx
ppt akidah akhlak-1.pptxppt akidah akhlak-1.pptx
ppt akidah akhlak-1.pptxnajwaa12
 
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.pptISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.pptLim Salawat
 
Makalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakMakalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakSantos Tos
 
1.1.3.13.070-Menutup-Aurat.pptx
1.1.3.13.070-Menutup-Aurat.pptx1.1.3.13.070-Menutup-Aurat.pptx
1.1.3.13.070-Menutup-Aurat.pptxssuser3b7e84
 
Presentation ahlak kepada diri sendiri
Presentation ahlak kepada diri sendiriPresentation ahlak kepada diri sendiri
Presentation ahlak kepada diri sendiriariprastw
 
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas XBertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas Xrinindya
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanOki Ma'arif
 
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)Nur Rachmaniar
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxKarmila38
 
Sasaran akhlak; kepada diri sendiri
Sasaran akhlak; kepada diri sendiriSasaran akhlak; kepada diri sendiri
Sasaran akhlak; kepada diri sendiriLolyta Sucihara
 

Similar to Akhlak Terpuji (20)

Akhlak Berhias, Berpakaian Bertamu dan menerima Tamu.pdf
Akhlak Berhias, Berpakaian Bertamu dan menerima Tamu.pdfAkhlak Berhias, Berpakaian Bertamu dan menerima Tamu.pdf
Akhlak Berhias, Berpakaian Bertamu dan menerima Tamu.pdf
 
Adab berpakaian dalam islam
Adab berpakaian dalam islamAdab berpakaian dalam islam
Adab berpakaian dalam islam
 
Akhlak
Akhlak Akhlak
Akhlak
 
Tata Krama dalam berpakaian menurut islam
Tata Krama dalam berpakaian menurut islamTata Krama dalam berpakaian menurut islam
Tata Krama dalam berpakaian menurut islam
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docx
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docx
 
ppt akidah akhlak-1.pptx
ppt akidah akhlak-1.pptxppt akidah akhlak-1.pptx
ppt akidah akhlak-1.pptx
 
kerangka dasar agama islam
kerangka dasar agama islamkerangka dasar agama islam
kerangka dasar agama islam
 
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.pptISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
ISLAM SEBAGAI WAY OF LIFE.ppt
 
Makalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlakMakalah etika moral dan akhlak
Makalah etika moral dan akhlak
 
1.1.3.13.070-Menutup-Aurat.pptx
1.1.3.13.070-Menutup-Aurat.pptx1.1.3.13.070-Menutup-Aurat.pptx
1.1.3.13.070-Menutup-Aurat.pptx
 
Pedoman hidup islam warga muhammadiyah
Pedoman hidup islam warga muhammadiyahPedoman hidup islam warga muhammadiyah
Pedoman hidup islam warga muhammadiyah
 
Presentation ahlak kepada diri sendiri
Presentation ahlak kepada diri sendiriPresentation ahlak kepada diri sendiri
Presentation ahlak kepada diri sendiri
 
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas XBertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
Bertata krama dan menjauhi sikap tercela bab 8 kelas X
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
 
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
Mahmudah dan madzmumah (nur rachmaniar)
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
 
Adab dalam berpakaian dan berhias
Adab dalam berpakaian dan berhiasAdab dalam berpakaian dan berhias
Adab dalam berpakaian dan berhias
 
Sasaran akhlak; kepada diri sendiri
Sasaran akhlak; kepada diri sendiriSasaran akhlak; kepada diri sendiri
Sasaran akhlak; kepada diri sendiri
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 

More from SD Negeri Sempu

Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamSD Negeri Sempu
 
Bab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercelaBab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercelaSD Negeri Sempu
 
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remajaBab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remajaSD Negeri Sempu
 
Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamSD Negeri Sempu
 

More from SD Negeri Sempu (7)

Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islam
 
Bab 9 adab ta'ziah
Bab 9 adab ta'ziahBab 9 adab ta'ziah
Bab 9 adab ta'ziah
 
Bab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercelaBab 8 menghindari akhlak tercela
Bab 8 menghindari akhlak tercela
 
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remajaBab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Bab 7 akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
 
Bab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islamBab 6 tasawuf dalam islam
Bab 6 tasawuf dalam islam
 
Bab 3 akhlak tercela
Bab 3 akhlak tercelaBab 3 akhlak tercela
Bab 3 akhlak tercela
 
Kelas XI
Kelas XIKelas XI
Kelas XI
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Akhlak Terpuji

  • 1. Ayo Mengkaji Aqidah dan Akhlak untuk MA Kelas XI
  • 3. Peta Konsep Akhlak Terpuji Pengertian Bentuk Akhlak Terpuji Akhlak Berpakaian Akhlak Berhias Akhlak Perjalanan Akhlak Bertamu Akhlak Menerima Tamu Membiasakan Akhlak Terpuji
  • 4. A. Akhlak Berpakaian Menurut istilah, pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan seseorang dalam berbagai ukuran dan modenya, berupa (baju, celana, sarung, jubah ataupun yang lainnya) yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya untuk suatu tujuan yang bersifat khusus ataupun umum. Menurut ketentuan agama lebih mengarah pada keperluan menutup aurat sesuai ketentuan hukum syara’ dengan tujuan untuk beribadah dan mencari keridhaan Allah swt. 1. Pengertian dan pentingnya akhlak berpakaian
  • 5. Dalam pandangan Islam, pakaian dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk, yaitu: pertama, pakaian untuk menutupi aurat tubuh sebagai realisasi dari perintah Allah swt. Bagi wanita seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Bagi pria menutupi bagian yang di bawah pusar dan di atas lutut. Standar pakaian seperti ini dalam perkembangannya telah melahirkan kebudayaan berpakaian bersahaja, sopan, dan santun, serta menghindarkan manusia dari gangguan dan eksploitasi aurat. 2. Bentuk akhlak berpakaian A. Akhlak Berpakaian
  • 6. Agama Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar berpakaian yang baik dan bagus sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dalam pengertian bahwa pakaian tersebut dapat memenuhi hajat tujuan berpakaian, yaitu menutupi aurat dan keindahan. Terutama apabila kita akan melakukan ibdah shalat, seyogyanya pakaian yang kita pakai itu adalah pakaian yang baik dan bersih (bukan berarti mewah), sesuai dengan firman Allah swt. surah Al-A‘rāf ayat 31. 3. Nilai positif akhlak berpakaian ِ‫ز‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬ َ‫م‬َ‫د‬ٰ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ٰ‫ي‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ت‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫د‬ ْ‫ش‬‫ا‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ َّ‫و‬ ٍ‫د‬ ِ‫ج‬ْ‫س‬َ‫م‬ْ‫س‬ُ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ب‬َ‫ر‬‫ا‬ ْ‫و‬ُ‫ف‬ ِ‫ر‬ ‫ج‬ ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ح‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬ ٗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ََ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ر‬ ‫ع‬ Artinya: “Wahai anak cucu Adam! pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A‘rāf/7: 31) A. Akhlak Berpakaian
  • 7. Agama Islam memerintahkan pemeluknya agar berpakaian yang baik dan bagus, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dalam pengertian yang baik dan bagus, sesuai dengan kemampuan masing- masing. Dalam pengertian bahwa pakaian tersebut dapat memenuhi tujuan berpakaian, yaitu menutupi aurat dan keindahan. Terutama apabila kita hendak melaksanakan ibadah shalat, sayangnya pakaian yang kita pakai itu suci, baik, dan bersih. Islam mengajak manusia untuk hidup secara wajar, berpakaian secara wajar, makan minum juga jangan kurang dan jangan berlebihan. 4. Membiasakan akhlak berpakaian A. Akhlak Berpakaian
  • 8. 1. Pengertian dan pentingnya akhlak berhias B. Akhlak Berhias Menurut istilah, berhias dapat dimaknai sebagai upaya setiap orang untuk memperindah diri bagi pemakainya, sehingga memunculkan kesan indah bagi yang menyaksikan serta menambah rasa percaya diri bagi yang mengenakan perhiasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya berhias itu dapat dikategorikan sebagai akhlak terpuji, sebagai perbuatan yang dibolehkan bahkan dianjurkan, selama tidak bertentangan dengan prinsip Islam.
  • 9. 2. Bentuk akhlak berhias a. Niat yang lurus, yaitu berhias hanya untuk beribadah b. Dalam berhias tidak dibenarkan menggunakan bahan- bahan yang dilarang agama c. Dilarang berhias dengan menggunakan simbol-simbol nonmuslim d. Tidak berlebih-lebihan e. Dilarang berhias seperti cara berhiasnya orang-orang jahiliyyah f. Berhias menurut kelaziman dan kepatutan dengan memperhatikan jenis kelamin g. Dilarang berhias untuk keperluan berfoya-foya ataupun riya’ B. Akhlak Berhias
  • 10. 3. Nilai positif akhlak berhias ْ‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫س‬ َ‫و‬ْ‫س‬ َ‫و‬َ‫ف‬ٰ‫ط‬َ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ َُ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ٗ‫و‬ْ‫و‬َ‫س‬ َْ ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ي‬ ِ‫ر‬ٰ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬‫ا‬ ٰ‫َه‬‫ن‬ٰ‫ه‬ َْ َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬َ‫ج‬َّ‫ش‬‫ال‬ ِ‫ه‬ِ‫ذ‬ْٓ َّ‫َل‬َْ َ‫ا‬ َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ َِ ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ٰ‫خ‬ْ‫ال‬ ََ ِ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ك‬ََ ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬ Artinya: Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepada mereka agar menampakkan aurat mereka (yang selama ini) tertutup. Dan (setan) berkata, “Tuhanmu hanya melarang kamu berdua mendekati pohon ini, agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).” (Q.S. Al-A‘rāf/7: 20) Berhias secara Islami akan memberikan pengaruh positif dalam berbagai aspek kehidupan, karena berhias yang dilakukan, diniatkan sebagai ibadah. Segala aktifitas berhias yang dilakukan seorang muslim, akan menjadi jalan untuk mendapatkan berkah dan pahala dari Allah swt. Namun, sebaliknya apabila seorang yang berhias mengabaikan norma Islam, segala hal yang dilakukan dalam berhias, akan menjadi pendorong untuk melakukan kemaksiatan, kemungkaran bahkan menjadi sarana memasuki perangkap setan. B. Akhlak Berhias
  • 11. 4. Membiasakan akhlak berhias Islam mengajak manusia untuk hidup secara wajar, berpakaian secara wajar, berhias secara wajar pula, tidak kurang dan lebih. Oleh karena itu, setiap pribadi muslim harus membiasakan diri berpenampilan yang baik, bagus, indah, dan meyakinkan, tidak menyombongkan diri, tidak angkuh, tetapi tetap sederhana dan penuh kebersahajaan sebagai wujud konsistensi terhadap ajaran agama Islam. B. Akhlak Berhias
  • 12. 1. Pengertian akhlak perjalanan C. Akhlak Perjalanan Perjalanan dalam bahasa Arab, disebut dengan kata “Riḥlah atau safar”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, perjalanan diartikan “Perihal (cara, gerakan) berjalan atau bepergian dari suatu tempat menuju tempat lain untuk suatu tujuan.” sedang menurut istilah “Perjalanan sebagai suatu aktivitas seseorang untuk keluar ataupun meninggalkan rumah dengan berjalan kaki ataupun menggunakan sarana transportasi yang mengantarkan sampai pada tujuan dengan maksud tertentu.”
  • 13. 2. Bentuk akhlak perjalanan Islam mengajarkan agar setiap perjalanan yang dilakukan bertujuan untuk mencari ridha Allah swt. Di antara jenis perjalanan yang dianjurkan dalam Islam yaitu pergi haji, umrah silaturahmi, menuntut ilmu, berdakwah, berperang di jalan Allah swt., mencari karunia Allah swt., dan lain sebagainya. Perjalanan juga berfungsi untuk menyehatkan dan refreshing kondisi jasmani dan rohani dari kepenatan dan kelelahan dalam menjalani aktivitas keseharian. C. Akhlak Perjalanan
  • 14. 3. Nilai positif akhlak perjalanan a. Perjalanan dapat menghibur diri dari kesedihan. b. Perjalanan bisa menjadi sarana bagi seseorang untuk mencari hasil usaha (mata pencaharian). c. Perjalanan dapat mengantarkan seseorang untuk memperoleh tambahan pengalaman dan ilmu pengetahuan, baik yang ia peroleh dari hasil pengamatannya selama dalam perjalanan ataupun ketika dia sudah di tempat tujuan dan bertemu dengan seseorang yang dapat memberikan wawasan ataupun tambahan pengetahuan bagi dirinya. C. Akhlak Perjalanan
  • 15. 4. Membiasakan akhlak perjalanan Sebaiknya, seseorang yang akan menempuh perjalanan, memikirkan terlebih dahulu secara matang segala hal yang berkenaan dengan perjalanan yang akan dilakukan, apakah niat dalam melakukan perjalanan sudah benar, yaitu untuk beribadah atau suatu hal yang bermanfaat. Jika niat melakukan perjalanan untuk suatu hal yang tidak jelas, sebaiknya ditangguhkan bahkan bila dalam melakukan safar tersebut banyak mudharatnya bahkan cenderung pada kemaksiatan, safar harus dibatalkan. C. Akhlak Perjalanan
  • 16. 1. Pengertian akhlak bertamu D. Akhlak Bertamu Bertamu dalam bahasa Arab disebut dengan kata atā lizziyarati – istaḍāfa - yastaḍīfu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertamu diartikan datang berkunjung ke rumah seorang teman ataupun kerabat untuk suatu tujuan ataupun maksud. Menurut Istilah, bertamu merupakan kegiatan mengunjungi rumah sahabat, kerabat ataupun orang lain dengan tujuan untuk menjalin persaudaraan ataupun untuk keperluan lain dalam rangka menciptakan kebersamaan dan kemaslahatan bersama.
  • 17. 2. Bentuk akhlak bertamu Selain meminta izin dan mengucap salam, hal lain yang perlu diperhatikan oleh setiap orang yang bertamu antara lain sebagai berikut. a. Jangan bertamu sembarang waktu, bertamulah pada saat yang tepat, saat yang diperkirakan tuan rumah tidak terganggu. b. Jika bertamu jangan terlalu lama sehingga merepotkan tuan rumah, setelah urusan selesai segeralah pamit. c. Jangan melakukan kegiatan yang tuan rumah merasa terganggu. d. Kalau disuguhi minuman atau makanan, hormatilah jamuan itu. e. Hendaklah pamit pada waktu mau pulang. D. Akhlak Bertamu
  • 18. 3. Nilai Positif Akhlak Bertamu a. Bertamu secara baik dapat menumbuhkan sikap toleran terhadap orang lain, dan menjauhkan sikap paksaan, tekanan, intimidasi, dan lain-lain. b. Bertamu sebagai pendekatan terhadap semua orang yang berada dalam wilayah konflik tertentu, dengan bertamu orang akan semakin terbuka dan bertegur sapa untuk mencari titik temu atas segala konflik yang sedang dihadapi. c. Bertamu sebagai media berdakwah, akan meningkatkan kualitas diri setiap muslim. D. Akhlak Bertamu
  • 19. 4. Membiasakan akhlak bertamu Al-Qur’an memberikan isyarat yang tegas, betapa pentingnya setiap orang yang bertamu dapat menjaga diri agar tetap menghormati tuan rumah. Setiap tamu harus berusaha menahan segala keinginan dan kehendak baiknya sekalipun, jika tuan rumah tidak berkenan menerimanya. Ketika tuan rumah telah siap menerima kedatangan tamu, seorang tamu hendaknya tetap konsisten menjaga sikap yang baik, dan harus selalu mengikuti kehendak tuan rumah. D. Akhlak Bertamu
  • 20. 1. Pengertian Akhlak Menerima Tamu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menerima tamu diartikan kedatangan orang yang bertamu. Secara istilah, menerima tamu dimaknai menyambut tamu dengan berbagai cara penyambutan yang lazim (wajar) dilakukan menurut adat ataupun agama, dengan maksud untuk menyenangkan atau memuliakan tamu, atas dasar keyakinan untuk mendapatkan rahmat dan ridha dari Allah swt. Setiap muslim wajib hukumnya untuk memuliakan tamunya, tanpa memandang siapa pun orangnya yang bertamu dan apa pun tujuannya dalam bertamu. E. Akhlak Menerima Tamu
  • 21. 2. Bentuk akhlak menerima tamu Menerima tamu dilakukan antara lain dengan menyambut kedatangannya dengan muka manis dan tutur kata yang lemah lembut, mempersilahkan duduk di tempat yang baik, dan kalau perlu disediakan ruangan khusus untuk menerima tamu yang selalu dijaga kerapiannya. Selain itu, perlu juga disediakan jamuan walau sekedar air untuk minum. E. Akhlak Menerima Tamu
  • 22. 3. Nilai positif akhlak menerima tamu a. Menerima tamu dapat meningkatkan kesabaran, seringkali kesibukan menjadikan diri melupakan tanggung jawab terhadap sesamanya. b. Menerima tamu dapat mengembangkan kepribadian, setiap orang memiliki kepentingan untuk menegaskan kepribadiannya. c. Memuliakan tamu dapat juga dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan kemaslahatan dari Allah swt. ataupun makhluk-Nya. E. Akhlak Menerima Tamu
  • 23. 4. Membiasakan akhlak menerima tamu Seyogyanya setiap muslim harus menunjukkan sikap yang baik terhadap tamunya, mulai dari keramahan diri dalam menyambut tamu, menyediakan sarana dan prasarana penyambutan yang memadai, serta memberikan jamuan makanan ataupun minuman yang memenuhi selera tamu. Syukur sekali kalau bisa menyuguhkan hidangan lezat yang menjadi kesukaan tamu yang datang. E. Akhlak Menerima Tamu
  • 24. Rangkuman Pakaian merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang untuk menutup dan melindungi tubuh. Berhias adalah bentuk ekspresi pribadi untuk memperindah diri dengan berbagai busana, aksesoris ataupun yang lain. Perjalanan yang dilakukan hendaknya direncanakan dengan agenda yang jelas. Bertamu sebagai pendekatan terhadap semua orang, dengan bertamu akan semakin terbuka dan bertegur sapa. Setiap muslim harus membiasakan diri untuk menyambut setiap tamu yang datang dengan penyambutan sukacita.