SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
5
x
y
q
TOT OSN-SMA TINGKAT KABUPATEN/KOTA
BIDANG FISIKA, MATERI II (KINEMATIKA)
1. Dalam sebuah bar lokal, seorang pelanggan meluncurkan sebuah gelas bir kosong ke
meja untuk diisi ulang. Bartender yang sesaat terganggu dan tidak melihat gelas
tersebut sehingga gelas meluncur ke lantai hingga jarak 1,40m dari pinggir dasar meja.
Jika tinggi meja adalah 0,860 m,
a. Tentukan kecepatan gelas saat meninggalkan meja
b. Bagaimana arah kecepatan gelas sesaat sebelum menyentuh lantai
Penyelesaian:
a. Gelas meninggalkan meja secara horisontal dengan
kecepatan vxi. Jika waktu t dilalui sebelum
menyentuh tanah, selama tidak ada percepatan
horizontal, maka:
tvx xif 
Sehingga
xixi
f
vv
x
t
m4,1

Dalam waktu yang sama, gelas jatuh pada jarak
0,850m, dengan percepatan 9,8 m/s2
.
 
2
22 m4,1
m/s8,9
2
1
0m860,000
2
1







xi
yyiif
v
tatvyy
Selanjutnya diperoleh:
   m/s34,3
m860,0
m86,1m/s490 2
xiv
b. Komponen vertical kecepatan saat gelas menyentuh lantai:
  m/s11,4
m/s34,3
m40,1
m/s80,90
2
2






 tavv yyiyf
o
xf
yf
v
v
9,50
m/s34,3
m/s11,4
tantan 11





 
q 
2. Sebuah proyektil ditembakkan miring ke atas (sudut kemiringan φ) dengan kecepatan
awal vi pada sudut θi sehubungan dengan horisontal (θi > φ), seperti ditunjukkan pada
Gambar.
a. Tunjukkan bahwa proyektil melintasi jarak d di atas
bidang miring, dimana
 

qq
 2
2
cos
sincos2
g
v
d iii
b. Tentukan nilai qi untuk d maksimum, dan
berapa nilai d maksimum?
vi
d
ϕ
qi
lintasan proyektil
6
Penyelesaian:
a.    2
22
cos2
tan f
ii
fif x
v
g
xy
q
q
dengan mengambil  cosdxf dan  sindyf
maka diperoleh:
    
 
 

qq


qqq


q
q
2
2
2
2
2
22
cos
sincos2
cos
cossincossincos2
cos
cos2
costansin
g
v
d
g
v
d
d
v
g
dd
iii
iiii
ii
i
b. Nilai maksimum diperoleh dengan mengambil:
0
qid
dd
Sehingga:
2
45

q o
i dan
 


 2
2
cos
sin1
g
v
d i
maks
3. Ketika pemain bisbol melempar bola dari luar lapangan, mereka biasanya diperbolehkan
untuk mengambil satu pantulan sebelum bola mencapai tengah lapangan, secara teori
bahwa bola tiba lebih awal dengan cara seperti itu. Misalkan sudut di mana bola pantul
meninggalkan tanah adalah sama dengan sudut di mana pemain luar melemparkannya
(seperti pada Gambar), tetapi kecepatan bola setelah terpantul adalah setengah dari
kecepatan bola sebelum terpantul.
a. Dengan asumsi bola selalu dilempar dengan kecepatan awal yang sama, pada sudut θ
berapa bola harus dilemparkan untuk membuatnya memiliki jarak tempuh yang sama
D antara lemparan satu pantulan (lintasan garis putus-putus) dengan lemparan ke atas
pada 45,0o tanpa terpantul (lintasan garis tidak terputus)?
b. Tentukan rasio waktu yang dibutuhkan untuk bola satu kali pantul dengan bola tanpa
terpantul.
Penyelesaian:
Kondisi khusus memungkinkan penggunaan aplikasi persamaan range horisontal.
Untuk bola yang dilemparkan pada sudut 45o
g
v
RD
o
i 90sin2
45 
Untuk bola yang terpantul:
g
v
g
v
RRD
i
i
q






q

2sin
22sin
2
2
21
D
45,0o
q q
7
a. Dari persamaan di atas, maka
oii
o
i
g
v
g
v
g
v
6,26
5
4
2sin
4
2sin2sin90sin 222
qq
q

q

b. Waktu untuk lintasan parabola simetri ditentukan melalui:
22
2
1
sin0
2
1
gttvgttvy iiyif q
Jika t = 0 adalah waktu saat bola dilemparkan dan
g
v
t ii q

sin2
adalah waktu saat
bola mendarat, maka:
Untuk bola yang dilemparkan pada sudut 45o:
g
v
t
o
i 45sin2
45 
Untuk bola yang terpantul:
g
v
g
v
g
v
ttt
o
i
oi
o
i 6,26sin3
6,26sin
2
2
6,26sin2
21 







Sehingga rasio waktunya adalah:
949,0
41,1
34,1
45sin2
6,26sin3
rasio 
g
v
g
v
o
i
o
i
4. Seseorang berdiri di atas puncak batu setengah bola berjari-jari R, kemudian menendang
sebuah bola (bola awalnya diam di atas puncak batu) untuk memberikan kecepatan
horisontal vi (seperti pada Gambar).
a. Berapa kecepatan awal minimum harus diberikan agar bola tidak mengenai batu
setelah ditendang?
b. Dengan kecepatan awal tersebut (dari soal a), seberapa jauh dari dasar batu (x)
tersebut bola kemudian menyentuh tanah?
vi
R x
8
Penyelesaian:
Elevasi bola saat ditendang:
2
2
2
22
1
0
i
b
v
gx
RgtRy  dimana tvx i
a. Elevasi yr untuk titik di atas batu dimana bola ditendang adalah:
222
Rxyr

Pada x = 0, seharusnya yb = yr. Namun untuk kebutuhan analisa pada semua titik x
dimana bola berada di atas permukaan batu maka yb > yr sehingga 222
Rxyb

Dengan demikian, maka:
2
2
2
4
42
22
4
42
2
2
2
22
2
2
2
4
4
2
ii
ii
i
v
Rgx
x
v
xg
Rx
v
xg
v
gx
R
Rx
v
gx
R












Jika pertidaksamaan ini terpenuhi untuk x mendekati nol, maka akan jadi benar
untuk semua nilai x. Jika lintasan parabola dari bola memiliki jari-jari yang cukup
besar, bola tidak akan menyentuh batu.
gRv
v
gR
i
i
 2
1
b. Dengan gRvi  dan yb = 0, maka
gR
gx
R
2
0
2
 atau 2Rx 
Jarak dari dasar batu:
 RRx 12 
5. Dua perahu A dan B bergerak di tengah sungai sepanjang 2 garis yang saling tegak lurus.
Perahu A searah dengan arah arus sedangkan perahu B tegak lurus arus. Kecepatan
perahu terhadap air adalah 1,2 kali kecepatan arus. Setelah menempuh jarak yang sama,
kedua perahu kembali ke posisi semula. Hitung perbandingan waktu tempuh kedua
perahu tersebut!
P
Q
S
vp + va
vp - va
9
Penyelesaian:
Anggap jarak yang ditempuh adalah S. Perahu A bergerak dari P ke Q dengan kecepatan
vp + va (kecepatan perahu + kecepatan arus) dan dari Q ke P dengan kecepatan vp - va.
Jadi, waktu yang ditempuh oleh perahu A adalah:
apap
A
vv
S
vv
S
t




Sementara itu, untuk mencapai titik R, maka perahu B
harus diarahkan ke T (lihat Gambar). Jadi, kecepatan
arah PR adalah:
22
ap vvv 
Demikian halnya, untuk balik dari R ke P, maka perahu B harus diarahkan ke U (lihat
Gambar). Jadi, kecepatan arah RP adalah:
22
ap vvv 
Jadi, waktu yang diperlukan oleh perahu B adalah:
22
2
ap
B
vv
S
t


Perbandingan tA/tB adalah:
222222
2
:
2
ap
p
apap
p
B
A
vv
v
vv
S
vv
Sv
t
t




Untuk vp = 1,2 va, maka 8,1
B
A
t
t
6. Sebuah mobil bergerak dari A ke B melewati titik C dan D (titik C terletak di tengah-
tengah A dan B). Dari A ke C mobil bergerak dengan kecepatan v0. Dari C ke D mobil
bergerak dengan kecepatan v1 dalam waktu setengah waktu C ke B. Sisa perjalanan
ditempuh dengan kecepatan v2. Hitung kecepatan rata-rata mobil ini!
Penyelesaian:
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu tempuh.
AB
AB
t
S
v 
Anggap bahwa SAB = S, tAC = t1, dan tCB = t2.
T R
P
va
vp
vp
va
P
R
U
22
ap vvv 
A BC D
S/2
v0 v1 v2
10
0 10 20 30 40 50
10
20
30
40
50
vx (m/s)
t (s)
a b
c
5
0
-5
10 20 30 40 50
t (s)
a (m/s2)
Dari gambar terlihat bahwa:
0
1
2
v
S
t







 21
22
2
2
1
2
122 vv
SS
tt
v
t
v
SS DBCD
DBCD



Karena tAB = t1 + t2, maka kecepatan rata-ratanya adalah:
 
021
210
021
2
2
2
vvv
vvv
v
S
vv
S
S
v

















7. Gambar di samping merepresentasikan bagian dari data
kinerja mobil yang dimiliki oleh seseorang.
a. Hitung dari grafik, total jarak yang ditempuh
b. Berapa jarak yang ditempuh mobil antara waktu t = 10 s
dan t = 40 s?
c. Gambarkan grafik percepatan terhadap waktu antara t =
0 dan t = 50 s
d. Tulis persamaan untuk x sebagai fungsi waktu untuk
setiap fase geraknya, direpresentasikan oleh: (i) 0a, (ii) ab,
(iii) bc.
e. Berapakah kecepatan rata-rata mobil antara t = 0 dan t =
50 s?
Penyelesaian:
a. Total jarak yang ditempuh adalah luas daerah di bawah kurva (v,t) dari t=0 sampai
t=50s
         m1875s10m/s50
2
1
s15-s40m/s50s15m/s50
2
1
x
b. Jarak yang ditempuh mobil antara waktu t = 10 s dan t = 40 s adalah:
      m1457s25m/s50s5m/s33m/s50
2
1
x
c. Grafik percepatan terhadap waktu antara t = 0 dan t = 50 s
2
3
2
2
1
m/s0,5
s40-s50
m/s)500(
:s50s40
0:s40s15
m/s3,3
0-s15
m/s)050(
:s150













t
v
at
at
t
v
at
d. (i) 22222
1 )m/s1,67(
2
1
)m/s3,3(
2
1
2
1
0 ttatx 
(ii) m375m/s)50(m/s)50s)(15-()0m/s50s)(15(
2
1
2  ttx
11
LA
B
C
DE
O
q
(iii) untuk s50s40 t
m4375)m/s5,2(m/s)250(
s)40-m/s)(50(s)40-)(m/s5(
2
1
m1250m375
s)40-m/s)(50(s)40-(
2
1
s40tsampai0tdari
tvsvdaerahluas
22
22
2
33










tt
tt
ttax
e. m/s37,5
s50
m1875
tempuhwaktutotal
nperpindahatotal
v
8. Tiga ekor itik terletak pada titik sudut suatu segitiga sama
sisi yang panjang sisinya L. Ketiga itik ini bergerak
bersamaan dengan kecepatan konstan v. Arah kecepatan
itik pertama menuju itik kedua, itik kedua menuju itik
ketiga dan itik ketiga menuju itik pertama. Kapan ketiga
itik ini bertemu?
Penyelesaian:
Coba anda pikirkan bahwa ketiga itik ini akan bertemu di titik berat segitiga (titik O) dan
lintasan itik berbentuk kurva. Untuk menghitung waktu yang ditempuh, cukup
menghitung jarak AO lalu membaginya dengan komponen kecepatan arah AO.
(Perhatikan bahwa komponen kecepatan arah AO selalu sama di setiap titik lintasan).
Jarak AO: 3
3
AD
3
2
AO
L

Kecepatan arah AO: 3
2
cosAO
v
vv q
Jadi, ketiga itik akan bertemu pada waktu tempuh tAO:
v
L
t
3
2
AO 

More Related Content

What's hot

Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Junaidi Abdilah
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensijajakustija
 
Translasi SMP Kelas 7 Kurikulum 2013
Translasi SMP Kelas 7 Kurikulum 2013Translasi SMP Kelas 7 Kurikulum 2013
Translasi SMP Kelas 7 Kurikulum 2013Lusia Astuti
 
Hukum Newton Pada Bidang Miring
Hukum Newton Pada Bidang MiringHukum Newton Pada Bidang Miring
Hukum Newton Pada Bidang MiringWork Free
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
mathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso systemmathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso systemSwadexi Istiqphara
 
analisis sistem kendali 2
analisis sistem kendali 2analisis sistem kendali 2
analisis sistem kendali 2Rumah Belajar
 
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa Exca Febryanto
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridonMuhammad Ridho
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL-
 
Permodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasPermodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasarie eric
 

What's hot (20)

Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)Mekanika (fungsi hamilton)
Mekanika (fungsi hamilton)
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Translasi SMP Kelas 7 Kurikulum 2013
Translasi SMP Kelas 7 Kurikulum 2013Translasi SMP Kelas 7 Kurikulum 2013
Translasi SMP Kelas 7 Kurikulum 2013
 
Hukum Newton Pada Bidang Miring
Hukum Newton Pada Bidang MiringHukum Newton Pada Bidang Miring
Hukum Newton Pada Bidang Miring
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
 
mathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso systemmathematical modelling of siso system
mathematical modelling of siso system
 
analisis sistem kendali 2
analisis sistem kendali 2analisis sistem kendali 2
analisis sistem kendali 2
 
Model matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motorModel matematika suspensi motor
Model matematika suspensi motor
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
 
Linearisasi
LinearisasiLinearisasi
Linearisasi
 
Linier simultan bridon
Linier simultan bridonLinier simultan bridon
Linier simultan bridon
 
01b model atom
01b model atom01b model atom
01b model atom
 
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPELPENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
Permodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasPermodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegas
 
7. medan magnetik_tunak
7. medan magnetik_tunak7. medan magnetik_tunak
7. medan magnetik_tunak
 
Standing Waves
Standing WavesStanding Waves
Standing Waves
 
Lembar kerja gerak parabola
Lembar kerja gerak parabolaLembar kerja gerak parabola
Lembar kerja gerak parabola
 
O1 cincin newton
O1 cincin newtonO1 cincin newton
O1 cincin newton
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian F
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian FMateri olimpiade fisika Mekanika bagian F
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian F
 

Viewers also liked

Kumpulan Soal-soal Hukum Newton
Kumpulan Soal-soal Hukum NewtonKumpulan Soal-soal Hukum Newton
Kumpulan Soal-soal Hukum Newton555
 
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMAPembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMASafri Hani
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaIrwan Saputra
 
11. relativitas newton (kel 1)
11. relativitas newton (kel 1)11. relativitas newton (kel 1)
11. relativitas newton (kel 1)Yunus Muzakki
 
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 oceanModul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 oceanZulfia Alfi Syahr
 
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidinSiap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidinZainal Abidin Mustofa
 

Viewers also liked (8)

Kumpulan Soal-soal Hukum Newton
Kumpulan Soal-soal Hukum NewtonKumpulan Soal-soal Hukum Newton
Kumpulan Soal-soal Hukum Newton
 
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMAPembahasan Soal UN Fisika SMA
Pembahasan Soal UN Fisika SMA
 
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhanaElastisitas dan gerak harmonik sederhana
Elastisitas dan gerak harmonik sederhana
 
11. relativitas newton (kel 1)
11. relativitas newton (kel 1)11. relativitas newton (kel 1)
11. relativitas newton (kel 1)
 
Medan Magnet
Medan MagnetMedan Magnet
Medan Magnet
 
Gerak Parabola
Gerak ParabolaGerak Parabola
Gerak Parabola
 
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 oceanModul un fisika SMA skl 2013 ocean
Modul un fisika SMA skl 2013 ocean
 
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidinSiap menghadapi ujian nasional fisika 2013   zainal abidin
Siap menghadapi ujian nasional fisika 2013 zainal abidin
 

Similar to Materi ii kinematika

Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian A
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian ASoal Jawab Fisika Mekanika Bagian A
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian Adattebayo90
 
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XJawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XDeviPurnama
 
Smp/mts fisika penyisihan
Smp/mts fisika penyisihanSmp/mts fisika penyisihan
Smp/mts fisika penyisihanradar radius
 
Soal soal glb dan glbb
Soal soal glb dan glbbSoal soal glb dan glbb
Soal soal glb dan glbbfortunet123
 
Rumus gerak parabola
Rumus gerak parabolaRumus gerak parabola
Rumus gerak parabolaAde Hidayat
 
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014Soal try out fisika alumni 12 okt 2014
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014Wasimudin Surya
 
2 kinematika gerak-glb-glbb
2 kinematika gerak-glb-glbb2 kinematika gerak-glb-glbb
2 kinematika gerak-glb-glbbMario Yuven
 
Kinematika pertikel fisika dasar 1 untuk mahasiswa
Kinematika pertikel fisika dasar 1 untuk mahasiswaKinematika pertikel fisika dasar 1 untuk mahasiswa
Kinematika pertikel fisika dasar 1 untuk mahasiswaMLuthfiElGhazru
 
Kinematika gerak melingkar
Kinematika gerak melingkarKinematika gerak melingkar
Kinematika gerak melingkaremri3
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKASulistiyo Wibowo
 
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321SMA Negeri 9 KERINCI
 

Similar to Materi ii kinematika (20)

Mekanika a
Mekanika aMekanika a
Mekanika a
 
Materi olimpiade fisikabagian a
Materi olimpiade fisikabagian aMateri olimpiade fisikabagian a
Materi olimpiade fisikabagian a
 
Bagian a
Bagian aBagian a
Bagian a
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian A
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian ASoal Jawab Fisika Mekanika Bagian A
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian A
 
X bab gerak lurus marthen
X bab gerak lurus marthenX bab gerak lurus marthen
X bab gerak lurus marthen
 
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas XJawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
Jawaban fisika uji kompetensi 2 Buku Marthen Kelas X
 
Smp/mts fisika penyisihan
Smp/mts fisika penyisihanSmp/mts fisika penyisihan
Smp/mts fisika penyisihan
 
Soal soal glb dan glbb
Soal soal glb dan glbbSoal soal glb dan glbb
Soal soal glb dan glbb
 
Gerak Lurus Beraturan(glb)
Gerak Lurus Beraturan(glb)Gerak Lurus Beraturan(glb)
Gerak Lurus Beraturan(glb)
 
Rumus gerak parabola
Rumus gerak parabolaRumus gerak parabola
Rumus gerak parabola
 
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014Soal try out fisika alumni 12 okt 2014
Soal try out fisika alumni 12 okt 2014
 
1-12 osn fisika (soal)
1-12 osn fisika (soal)1-12 osn fisika (soal)
1-12 osn fisika (soal)
 
kinematika gerak
kinematika gerakkinematika gerak
kinematika gerak
 
2 kinematika gerak-glb-glbb
2 kinematika gerak-glb-glbb2 kinematika gerak-glb-glbb
2 kinematika gerak-glb-glbb
 
2
  2  2
2
 
Tg4 praktis 2
Tg4 praktis 2Tg4 praktis 2
Tg4 praktis 2
 
Kinematika pertikel fisika dasar 1 untuk mahasiswa
Kinematika pertikel fisika dasar 1 untuk mahasiswaKinematika pertikel fisika dasar 1 untuk mahasiswa
Kinematika pertikel fisika dasar 1 untuk mahasiswa
 
Kinematika gerak melingkar
Kinematika gerak melingkarKinematika gerak melingkar
Kinematika gerak melingkar
 
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKAPEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
PEMBAHASAN PREDIKSI SBMPTN 2018 TKD FISIKA
 
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
UMPTN Fisika 2002 regional II Kode 321
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 

Recently uploaded (12)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 

Materi ii kinematika

  • 1. 5 x y q TOT OSN-SMA TINGKAT KABUPATEN/KOTA BIDANG FISIKA, MATERI II (KINEMATIKA) 1. Dalam sebuah bar lokal, seorang pelanggan meluncurkan sebuah gelas bir kosong ke meja untuk diisi ulang. Bartender yang sesaat terganggu dan tidak melihat gelas tersebut sehingga gelas meluncur ke lantai hingga jarak 1,40m dari pinggir dasar meja. Jika tinggi meja adalah 0,860 m, a. Tentukan kecepatan gelas saat meninggalkan meja b. Bagaimana arah kecepatan gelas sesaat sebelum menyentuh lantai Penyelesaian: a. Gelas meninggalkan meja secara horisontal dengan kecepatan vxi. Jika waktu t dilalui sebelum menyentuh tanah, selama tidak ada percepatan horizontal, maka: tvx xif  Sehingga xixi f vv x t m4,1  Dalam waktu yang sama, gelas jatuh pada jarak 0,850m, dengan percepatan 9,8 m/s2 .   2 22 m4,1 m/s8,9 2 1 0m860,000 2 1        xi yyiif v tatvyy Selanjutnya diperoleh:    m/s34,3 m860,0 m86,1m/s490 2 xiv b. Komponen vertical kecepatan saat gelas menyentuh lantai:   m/s11,4 m/s34,3 m40,1 m/s80,90 2 2        tavv yyiyf o xf yf v v 9,50 m/s34,3 m/s11,4 tantan 11        q  2. Sebuah proyektil ditembakkan miring ke atas (sudut kemiringan φ) dengan kecepatan awal vi pada sudut θi sehubungan dengan horisontal (θi > φ), seperti ditunjukkan pada Gambar. a. Tunjukkan bahwa proyektil melintasi jarak d di atas bidang miring, dimana    qq  2 2 cos sincos2 g v d iii b. Tentukan nilai qi untuk d maksimum, dan berapa nilai d maksimum? vi d ϕ qi lintasan proyektil
  • 2. 6 Penyelesaian: a.    2 22 cos2 tan f ii fif x v g xy q q dengan mengambil  cosdxf dan  sindyf maka diperoleh:           qq   qqq   q q 2 2 2 2 2 22 cos sincos2 cos cossincossincos2 cos cos2 costansin g v d g v d d v g dd iii iiii ii i b. Nilai maksimum diperoleh dengan mengambil: 0 qid dd Sehingga: 2 45  q o i dan      2 2 cos sin1 g v d i maks 3. Ketika pemain bisbol melempar bola dari luar lapangan, mereka biasanya diperbolehkan untuk mengambil satu pantulan sebelum bola mencapai tengah lapangan, secara teori bahwa bola tiba lebih awal dengan cara seperti itu. Misalkan sudut di mana bola pantul meninggalkan tanah adalah sama dengan sudut di mana pemain luar melemparkannya (seperti pada Gambar), tetapi kecepatan bola setelah terpantul adalah setengah dari kecepatan bola sebelum terpantul. a. Dengan asumsi bola selalu dilempar dengan kecepatan awal yang sama, pada sudut θ berapa bola harus dilemparkan untuk membuatnya memiliki jarak tempuh yang sama D antara lemparan satu pantulan (lintasan garis putus-putus) dengan lemparan ke atas pada 45,0o tanpa terpantul (lintasan garis tidak terputus)? b. Tentukan rasio waktu yang dibutuhkan untuk bola satu kali pantul dengan bola tanpa terpantul. Penyelesaian: Kondisi khusus memungkinkan penggunaan aplikasi persamaan range horisontal. Untuk bola yang dilemparkan pada sudut 45o g v RD o i 90sin2 45  Untuk bola yang terpantul: g v g v RRD i i q       q  2sin 22sin 2 2 21 D 45,0o q q
  • 3. 7 a. Dari persamaan di atas, maka oii o i g v g v g v 6,26 5 4 2sin 4 2sin2sin90sin 222 qq q  q  b. Waktu untuk lintasan parabola simetri ditentukan melalui: 22 2 1 sin0 2 1 gttvgttvy iiyif q Jika t = 0 adalah waktu saat bola dilemparkan dan g v t ii q  sin2 adalah waktu saat bola mendarat, maka: Untuk bola yang dilemparkan pada sudut 45o: g v t o i 45sin2 45  Untuk bola yang terpantul: g v g v g v ttt o i oi o i 6,26sin3 6,26sin 2 2 6,26sin2 21         Sehingga rasio waktunya adalah: 949,0 41,1 34,1 45sin2 6,26sin3 rasio  g v g v o i o i 4. Seseorang berdiri di atas puncak batu setengah bola berjari-jari R, kemudian menendang sebuah bola (bola awalnya diam di atas puncak batu) untuk memberikan kecepatan horisontal vi (seperti pada Gambar). a. Berapa kecepatan awal minimum harus diberikan agar bola tidak mengenai batu setelah ditendang? b. Dengan kecepatan awal tersebut (dari soal a), seberapa jauh dari dasar batu (x) tersebut bola kemudian menyentuh tanah? vi R x
  • 4. 8 Penyelesaian: Elevasi bola saat ditendang: 2 2 2 22 1 0 i b v gx RgtRy  dimana tvx i a. Elevasi yr untuk titik di atas batu dimana bola ditendang adalah: 222 Rxyr  Pada x = 0, seharusnya yb = yr. Namun untuk kebutuhan analisa pada semua titik x dimana bola berada di atas permukaan batu maka yb > yr sehingga 222 Rxyb  Dengan demikian, maka: 2 2 2 4 42 22 4 42 2 2 2 22 2 2 2 4 4 2 ii ii i v Rgx x v xg Rx v xg v gx R Rx v gx R             Jika pertidaksamaan ini terpenuhi untuk x mendekati nol, maka akan jadi benar untuk semua nilai x. Jika lintasan parabola dari bola memiliki jari-jari yang cukup besar, bola tidak akan menyentuh batu. gRv v gR i i  2 1 b. Dengan gRvi  dan yb = 0, maka gR gx R 2 0 2  atau 2Rx  Jarak dari dasar batu:  RRx 12  5. Dua perahu A dan B bergerak di tengah sungai sepanjang 2 garis yang saling tegak lurus. Perahu A searah dengan arah arus sedangkan perahu B tegak lurus arus. Kecepatan perahu terhadap air adalah 1,2 kali kecepatan arus. Setelah menempuh jarak yang sama, kedua perahu kembali ke posisi semula. Hitung perbandingan waktu tempuh kedua perahu tersebut! P Q S vp + va vp - va
  • 5. 9 Penyelesaian: Anggap jarak yang ditempuh adalah S. Perahu A bergerak dari P ke Q dengan kecepatan vp + va (kecepatan perahu + kecepatan arus) dan dari Q ke P dengan kecepatan vp - va. Jadi, waktu yang ditempuh oleh perahu A adalah: apap A vv S vv S t     Sementara itu, untuk mencapai titik R, maka perahu B harus diarahkan ke T (lihat Gambar). Jadi, kecepatan arah PR adalah: 22 ap vvv  Demikian halnya, untuk balik dari R ke P, maka perahu B harus diarahkan ke U (lihat Gambar). Jadi, kecepatan arah RP adalah: 22 ap vvv  Jadi, waktu yang diperlukan oleh perahu B adalah: 22 2 ap B vv S t   Perbandingan tA/tB adalah: 222222 2 : 2 ap p apap p B A vv v vv S vv Sv t t     Untuk vp = 1,2 va, maka 8,1 B A t t 6. Sebuah mobil bergerak dari A ke B melewati titik C dan D (titik C terletak di tengah- tengah A dan B). Dari A ke C mobil bergerak dengan kecepatan v0. Dari C ke D mobil bergerak dengan kecepatan v1 dalam waktu setengah waktu C ke B. Sisa perjalanan ditempuh dengan kecepatan v2. Hitung kecepatan rata-rata mobil ini! Penyelesaian: Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu tempuh. AB AB t S v  Anggap bahwa SAB = S, tAC = t1, dan tCB = t2. T R P va vp vp va P R U 22 ap vvv  A BC D S/2 v0 v1 v2
  • 6. 10 0 10 20 30 40 50 10 20 30 40 50 vx (m/s) t (s) a b c 5 0 -5 10 20 30 40 50 t (s) a (m/s2) Dari gambar terlihat bahwa: 0 1 2 v S t         21 22 2 2 1 2 122 vv SS tt v t v SS DBCD DBCD    Karena tAB = t1 + t2, maka kecepatan rata-ratanya adalah:   021 210 021 2 2 2 vvv vvv v S vv S S v                  7. Gambar di samping merepresentasikan bagian dari data kinerja mobil yang dimiliki oleh seseorang. a. Hitung dari grafik, total jarak yang ditempuh b. Berapa jarak yang ditempuh mobil antara waktu t = 10 s dan t = 40 s? c. Gambarkan grafik percepatan terhadap waktu antara t = 0 dan t = 50 s d. Tulis persamaan untuk x sebagai fungsi waktu untuk setiap fase geraknya, direpresentasikan oleh: (i) 0a, (ii) ab, (iii) bc. e. Berapakah kecepatan rata-rata mobil antara t = 0 dan t = 50 s? Penyelesaian: a. Total jarak yang ditempuh adalah luas daerah di bawah kurva (v,t) dari t=0 sampai t=50s          m1875s10m/s50 2 1 s15-s40m/s50s15m/s50 2 1 x b. Jarak yang ditempuh mobil antara waktu t = 10 s dan t = 40 s adalah:       m1457s25m/s50s5m/s33m/s50 2 1 x c. Grafik percepatan terhadap waktu antara t = 0 dan t = 50 s 2 3 2 2 1 m/s0,5 s40-s50 m/s)500( :s50s40 0:s40s15 m/s3,3 0-s15 m/s)050( :s150              t v at at t v at d. (i) 22222 1 )m/s1,67( 2 1 )m/s3,3( 2 1 2 1 0 ttatx  (ii) m375m/s)50(m/s)50s)(15-()0m/s50s)(15( 2 1 2  ttx
  • 7. 11 LA B C DE O q (iii) untuk s50s40 t m4375)m/s5,2(m/s)250( s)40-m/s)(50(s)40-)(m/s5( 2 1 m1250m375 s)40-m/s)(50(s)40-( 2 1 s40tsampai0tdari tvsvdaerahluas 22 22 2 33           tt tt ttax e. m/s37,5 s50 m1875 tempuhwaktutotal nperpindahatotal v 8. Tiga ekor itik terletak pada titik sudut suatu segitiga sama sisi yang panjang sisinya L. Ketiga itik ini bergerak bersamaan dengan kecepatan konstan v. Arah kecepatan itik pertama menuju itik kedua, itik kedua menuju itik ketiga dan itik ketiga menuju itik pertama. Kapan ketiga itik ini bertemu? Penyelesaian: Coba anda pikirkan bahwa ketiga itik ini akan bertemu di titik berat segitiga (titik O) dan lintasan itik berbentuk kurva. Untuk menghitung waktu yang ditempuh, cukup menghitung jarak AO lalu membaginya dengan komponen kecepatan arah AO. (Perhatikan bahwa komponen kecepatan arah AO selalu sama di setiap titik lintasan). Jarak AO: 3 3 AD 3 2 AO L  Kecepatan arah AO: 3 2 cosAO v vv q Jadi, ketiga itik akan bertemu pada waktu tempuh tAO: v L t 3 2 AO 