SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
• Fasilitas fisik, bangunan, prasarana dan peralatan kesehatan serta sumber daya lainnya harus
dikelola secara efektif untuk mengurangi & mengendalikan bahaya, risiko, mencegah kecelakaan,
cidera dan penyakit akibat kerja.
• Pengelolaan yang efektif mencakup perencanaan, pendidikan, dan pemantauan multidisiplin
• Bila di rumah sakit memiliki entitas non-rumah sakit atau tenant/penyewa lahan (restoran, kantin,
kafe, dan toko souvenir) maka mereka wajib mematuhi program pengelolaan fasilitas dan keselamatan
• RS perlu membentuk satuan kerja yang dapat mengelola, memantau dan memastikan fasilitas
dan pengaturan keselamatan yang ada tidak menimbulkan potensi bahaya dan risiko yang akan
berdampak buruk bagi pasien, staf dan pengunjung yang disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan
sumber daya dan beban kerja rumah sakit.
• RS tanpa melihat ukuran dan sumber daya yang dimiliki harus mematuhi ketentuan dan peraturan
perundangan yang berlaku
Gambaran Umum
Fokus pada standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan ini meliputi:
1. Kepemimpinan dan perencanaan;
2. Keselamatan;
3. Keamanan;
4. Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3);
5. Proteksi kebakaran;
6. Peralatan medis;
7. Sistim utilitas;
8. Penanganan kedaruratan dan bencana;
9. Konstruksi dan renovasi; dan
10. Pelatihan.
Kepemimpinan dan Perencanaan
Standar MFK 1
Rumah sakit mematuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan bangunan, prasarana dan peralatan medis rumah sakit.
Elemen Penilaian MFK 1
a) RS menetapkan regulasi terkait Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) yang meliputi poin 1-10 pada gambaran
umum.
b) RS telah melengkapi izin-izin dan sertifikasi yang masih
berlaku sesuai persyaratan peraturan perundang-undangan.
c) Pimpinan RS memenuhi perencanaan anggaran dan sumber
daya serta memastikan RS memenuhi persyaratan perundang-
undangan.
Standar MFK 2
Rumah Sakit menetapkan penanggungjawab yang kompeten untuk mengawasi
penerapan manajemen fasilitas dan keselamatan di rumah sakit
Penanggung jawab MFK melakukan pengawasan terhadap manajemen fasilitas dan keselamatan yang meliputi:
a) Pengawasan semua aspek program manajemen fasilitas dan keselamatan seperti pengembangan rencana
dan memberikan rekomendasi untuk ruangan, peralatan medis, teknologi, dan sumber daya;
b) Pengawasan pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan;
c) Pelaksanaan edukasi staf;
d) Pengawasan pelaksanaan pengujian/testing dan pemantauan program;
e) Penilaian ulang secara berkala dan merevisi program manajemen risiko fasilitas dan keselamatan serta
lingkungan jika dibutuhkan;
f) Penyerahan laporan tahunan kepada direktur rumah sakit;
g) Pengorganisasian dan pengelolaan laporan kejadian / insiden dan melakukan analisis, dan upaya perbaikan.
Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Penanggung jawab MFK meliputi:
a) Keselamatan .
b) Keamanan .
c) Bahan dan limbah berbahaya — Pengelolaan B3 dan limbahnya.
d) Proteksi kebakaran .
e) Penanganan kedaruratan dan bencana .
f) Peralatan medis.
g) Sistem utilitas.
h) Konstruksi dan renovasi.
i) Pelatihan – Seluruh staf di rumah sakit dan para tenant/penyewa lahan.
j) Pengawasan pada para tenant / penyewa lahan.
Penanggung jawab Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) dapat berbentuk unit, tim,
maupun komite sesuai dengan kondisi dan kompleksitas rumah sakit.
Penanggung jawab MFK harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan serta berpengalaman
untuk dapat melakukan pengelolaan dan pengawasan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) seperti:
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
 Kesehatan Lingkungan,
 Farmasi,
 Pengelolaan Alat Kesehatan,
 Pengelolaan Utilitas,
dan unsur-unsur terkait lainnya sesuai kebutuhan rumah sakit dan sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
Multi Disiplin – Satuan Kerja, Unit, Tim, dll (Sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku)
Elemen Penilaian MFK 2
a) RS telah menetapkan Penanggung jawab MFK yang memiliki kompetensi dan
pengalaman dalam melakukan pengelolaan pada fasilitas & keselamatan di lingkungan RS.
b) Penanggungjawab MFK telah menyusun Program MFK yang meliputi poin a - j dalam
maksud dan tujuan.
c) Penanggungjawab MFK telah melakukan pengawasan dan evaluasi MFK setiap tahunnya
meliputi poin a - g dalam maksud dan tujuan serta melakukan penyesuaian program apabila
diperlukan.
d) Penerapan program MFK pada tenant/penyewa lahan yang berada di lingkungan rumah
sakit meliputi poin a-e dalam ruang lingkup pada maksud dan tujuan.
Standar MFK 3
Rumah sakit menerapkan Program MFK terkait keselamatan di rumah sakit.
Keselamatan
RS mengelola dan memantau keselamatan yang meliputi:
a). Pengelolaan risiko keselamatan di lingkungan rumah sakit secara komprehensif
b). Penyediaan fasilitas pendukung yang aman untuk mencegah kecelakaan dan cedera,
penyakit akibat kerja, mengurangi bahaya & risiko, serta mempertahankan kondisi aman
bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung; dan
c).Pemeriksaan fasilitas dan lingkungan (ronde fasilitas) secara berkala dan dilaporkan
sebagai dasar perencanaan anggaran untuk perbaikan, penggantian atau “upgrading”.
Elemen Penilaian MFK 3
a) RS menerapkan proses pengelolaan keselamatan rumah sakit meliputi poin
a – c pada maksud dan tujuan.
b) RS telah mengintegrasikan program keselamatan dan kesehatan kerja staf
ke dalam program manajemen fasilitas dan keselamatan.
c) RS telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait keselamatan di
rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam daftar risiko / risk
register.
d) RS telah melakukan pemantauan risiko keselamatan dan dilaporkan setiap 6
bulan kepada piminan rumah sakit.
Standard MFK 4
Rumah sakit menerapkan Program MFK terkait keamanan di rumah sakit.
Keamanan
RS mengelola dan memantau keamanan yang meliputi:
a) Menjamin lingkungan yang aman dengan memberikan identitas sesuai dengan regulasi RS;
b) Melakukan pemeriksaan dan pemantauan secara berkala dan membuat tindak lanjut perbaikan;
c) Monitoring pada daerah berisiko keamanan sesuai penilaian risiko di rumah sakit. Dapat
dilakukan petugas (sekuriti) dan atau memasang kamera sistem CCTV yang dapat dipantau oleh
sekuriti;
d) Melindungi semua individu yang berada di lingkungan rumah sakit terhadap kekerasan, kejahatan
dan ancaman; dan
e) Menghindari terjadinya kehilangan, kerusakan, atau pengrusakan barang milik pribadi maupun RS.
Elemen Penilaian MFK 4
a) RS menerapkan proses pengelolaan keamanan dilingkungan rumah sakit
meliputi poin a-e pada maksud dan tujuan.
b) RS telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait keamanan di
rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko/risk register.
c) RS telah melakukan pemantauan risiko keamanan dan dilaporkan setiap 6
bulan kepada Direktur rumah sakit.
Standar MFK 5
RS menetapkan dan menerapkan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta
limbahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengelolaan B3 dan Limbahnya
Proses pengelolaan Bahan berbahaya beracun dan limbahnya di rumah sakit meliputi:
a. Inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, simbol dan lokasi;
b. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta limbahnya;
c. Penggunaan APD dan prosedur penggunaan, prosedur bila terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan;
d. Pelatihan yang dibutuhkan oleh staf yang menangani B3;
e. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 serta limbahnya;
f. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden lainnya;
g. Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya; dan
h. Pengadaan/pembelian B3 dan pemasok (supplier) wajib melampirkan Lembar Data Keselamatan. Informasi
yang tercantum di lembar data keselamatan diedukasi kepada staf rumah sakit, terutama kepada staf terdapat
penyimpanan B3 di unitnya.
Elemen Penilaian MFK 5
a) RS telah melaksanakan proses pengelolaan B3 meliputi poin a-h pada maksud dan tujuan.
b) RS telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait pengelolaan B3 di rumah
sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko / risk register.
c) Di area tertentu yang rawan terhadap pajanan telah dilengkapi dengan eye washer/body
washer yang berfungsi dan terpelihara baik dan tersedia kit tumpahan / spill kit sesuai
ketentuan.
d) Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan penanganan tumpahan B3.
e) Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan tindakan, kewaspadaan, prosedur dan
partisipasi dalam penyimpanan, penanganan dan pembuangan limbah B3.
Standar MFK 5.1
RS menetapkan jenis limbah berbahaya yang dihasilkan oleh rumah sakit dan mengidentifikasi pembuangannya
(misalnya, kantong/tempat sampah yang diberi kode warna dan diberi label). Berikut ini adalah kategori limbah B3:
a)Menular.
b)Benda tajam.
c) Patologis dan anatomis.
d)Farmasi.
e)Bahan kimia / logam berat / wadah bertekanan.
f) Genotoksik / sitotoksik.
g)Bahan radioaktif.
Sistem penyimpanan dan pengelolaan limbah B3 mengikuti ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Standar MFK 5.1
Sistem penyimpanan dan pengelolaan limbah B3 mengikuti ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Untuk pembuangan sementara limbah B-3, rumah sakit agar memenuhi persyaratan fasilitas pembuangan sementara limbah B-3
sebagai berikut:
a) Lantai kedap (impermeable), berlantai beton atau semen dengan sistem drainase yang baik, serta mudah dibersihkan dan dilakukan
desinfeksi;
b) Tersedia sumber air atau kran air untuk pembersihan yang dilengkapi dengan sabun cair;
c) Mudah diakses untuk penyimpanan limbah;
d) Dapat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak berkepentingan;
e) Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau mengangkut limbah;
f) Terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir, dan faktor lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau bencana
kerja;
g) Terlindung dari hewan: kucing, serangga, dan burung dll;
h) Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik serta memadai;
i) Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan;
j) Peralatan pembersihan, alat pelindung diri/apd (antara lain masker, sarung tangan, penutup kepala, kacamata pelindng (goggle),
sepatu boot, serta pakaian pelindung) dan wadah atau kantong limbah harus diletakkan sedekat-dekatnya dengan lokasi fasilitas
penyimpanan; dan
k) Dinding, lantai, dan juga langit-langit fasilitas penyimpanan senantiasa dalam keadaan bersih termasuk pembersihan lantai setiap hari.
Standar MFK 5.1
RS mempunyai sistem pengelolaan limbah B3 cair dan padat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian MFK 5.1
a) RS melakukan penyimpanan limbah B3 sesuai poin a-k pada maksud dan tujuan.
b) RS mengolah limbah B3 padat secara mandiri atau menggunakan pihak ketiga yang
berizin termasuk untuk pemusnahan limbah B3 cair yang tidak bisa dibuang ke IPAL.
c) RS mengelola limbah B3 cair sesuai peraturan perundang-undangan.
Standar MFK 6
RS menerapkan proses untuk pencegahan, penanggulangan bahaya kebakaran dan
penyediaan sarana jalan keluar yang aman dari fasilitas sebagai respons terhadap
kebakaran dan keadaan darurat lainnya.
Proteksi Kebakaran
Rumah sakit melakukan pengkajian risiko kebakaran meliputi:
a) Pemisah / Kompartemen untuk mengisolasi asap / api.
b) Laundry / binatu, ruang linen, area berbahaya termasuk ruang di atas plafon.
c) Tempat pengelolaan sampah.
d) Pintu keluar darurat Kebakaran (emergency exit).
e) Dapur termasuk peralatan memasak penghasil minyak.
f) Sistem dan peralatan listrik darurat/alternatif serta jalur kabel dan instalasi Listrik.
g) Penyimpanan dan penanganan bahan yang berpotensi mudah terbakar, ruang penyimpanan oksigen dan
komponennya dan vakum medis.
h) Prosedur dan tindakan untuk mencegah dan mengelola kebakaran akibat pembedahan.
i) Bahaya kebakaran terkait dengan proyek konstruksi, renovasi, atau pembongkaran.
Berdasarkan hasil pengkajian risiko kebakaran, RS menerapkan proses proteksi kebakaran untuk:
a) Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti penyimpanan dan penanganan bahan-
bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen,
penggunaan bahan yang non combustible, bahan yang waterbase dan lainnya yang dapat mengurangi
potensi bahaya kebakaran;
b) Pengendalian potensi bahaya dan risiko kebakaran yang terkait dengan konstruksi apapun di atau
yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien;
c) Penyediaan rambu dan jalan keluar (evakuasi) yang aman serta tidak terhalang apabila terjadi
kebakaran;
d) Penyediaan sistem peringatan dini secara pasif meliputi, detektor asap (smoke detector), detektor
panas (heat detector), alarm kebakaran dll;
e) Penyediaan fasilitas pemadaman api secara aktif meliputi APAR, hidran, sistem sprinkler dll; dan
f) Sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api dan asap.
Elemen Penilaian MFK 6
a) RS telah melakukan pengkajian risiko kebakaran secara proaktif meliputi poin a – i dalam
maksud dan tujuan setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko/risk register.
b) RS telah menerapkan proses proteksi kebakaran yang meliputi poin a-f pada maksud dan
tujuan.
c) RS menetapkan kebijakan dan melakukan pemantauan larangan merokok di seluruh area
RS.
d) RS telah menindaklanjuti hasil pengkajian risiko proteksi kebakaran.
e) RS memastikan semua staf memahami proses proteksi kebakaran termasuk melakukan
pelatihan penggunaan APAR, hidran dan simulasi kebakaran setiap tahun.
f) Peralatan pemadaman kebakaran aktif dan sistem peringatan dini serta proteksi kebakaran
secara pasif telah diinventarisasi, diperiksa, di ujicoba dan dipelihara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan didokumentasikan.
Standar MFK 7
RS menetapkan dan menerapkan proses pengelolaan peralatan medik.
Proses pengelolaan peralatan medis, meliputi:
a) Identifikasi dan penilaian kebutuhan alat medik & uji fungsi sesuai ketentuan penerimaan alat medik baru.
b) Inventarisasi seluruh peralatan medis yang dimiliki oleh rumah sakit dan peralatan medis kerja sama
operasional (KSO) milik pihak ketiga; serta peralatan medik yang dimiliki oleh staf RS jika ada Inspeksi
peralatan medis sebelum digunakan.
c) Pemeriksaan peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuan pabrik secara berkala
d) Pengujian yang dilakukan terhadap alat medis untuk memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang
ditimbulkan sebagai akibat penggunaan alat.
e) RS melakukan pemeliharaan preventif dan kalibrasi, dan seluruh prosesnya didokumentasikan.
Peralatan Medis
Elemen Penilaian MFK 7
a) RS telah menerapkan proses pengelolaan peralatan medik yang digunakan di rumah
sakit meliputi poin a-e pada maksud dan tujuan.
b) RS menetapkan penanggung jawab yang kompeten dalam pengelolaan dan
pengawasan peralatan medik di rumah sakit.
c) RS telah melakukan pengkajian risiko peralatan medik secara proaktif setiap tahun
yang didokumentasikan dalam Daftar risiko / risk register.
d) Terdapat bukti perbaikan yang dilakukan oleh pihak yang berwenang dan kompeten.
e) RS telah menerapkan pemantauan, pemberitahuan kerusakan (malfungsi) dan
penarikan (recall) peralatan medis yang membahayakan pasien.
f) RS telah melaporkan insiden keselamatan pasien terkait peralatan medis sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Standar MFK 8
RS menetapkan dan melaksanakan proses untuk memastikan semua sistem utilitas (sistem
pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan, pemeliharaan, dan
perbaikan sistem utilitas.
RS perlu menerapkan proses pengelolaan sistem utilitas & komponen kritikal sekurang-kurangnya meliputi:
a) Ketersediaan air dan listrik 24jam setiap hari dan dalam waktu tujuh hari dalam seminggu secara terus menerus;
b) Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas, memetakan pendistribusiannya, dan melakukan
update secara berkala;
c) Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di daftar inventaris;
d) Jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar atas kriteria seperti rekomendasi
dari pabrik, tingkat risiko, dan pengalaman rumah sakit; dan
e) Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau
sebagian saat terjadi kebakaran.
Sistem Utilitas
Elemen Penilaian MFK 8
a) RS telah menerapkan proses pengelolaan sistem utilitas yang meliputi poin a-
e dalam maksud dan tujuan.
b) RS telah melakukan pengkajian risiko sistim utilitas dan komponen
kritikalnya secara proaktif setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar
risiko / risk register.
Standar MFK 8.1
Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas.
Elemen Penilaian MFK 8.1
a) RS menerapkan proses inventarisasi sistim utilitas dan komponen kritikalnya setiap tahun.
b) Sistem utilitas dan komponen kritikalnya telah diinspeksi secara berkala berdasarkan ketentuan RS.
c) Sistem utilitas dan komponen kritikalnya diuji secara berkala berdasar atas kriteria yang sudah
ditetapkan.
d) Sistem utilitas dan komponen kritikalnya dipelihara berdasar atas kriteria yang sudah ditetapkan.
e) Sistem utilitas dan komponen kritikalnya diperbaiki bila diperlukan.
Standar MFK 8.2
Sistem utilitas RS menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta
menyediakan sumber cadangan/alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi
terputusnya sistem, kontaminasi, atau kegagalan.
Untuk mempersiapkan diri terhadap keadaan darurat seperti ini, rumah sakit agar mempunyai proses meliputi:
a)Mengidentifikasi peralatan, sistem, serta area yang memiliki risiko paling tinggi terhadap pasien dan staf (sebagai
contoh, rumah sakit mengidentifikasi area yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari es), bantuan
hidup/ventilator, serta air bersih untuk membersihkan dan sterilisasi alat);
b)Menyediakan air bersih dan listrik 24jam setiap hari dan 7 hari seminggu;
c)Menguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih darurat/pengganti/back-up;
d)Mendokumentasikan hasil-hasil pengujian;
Pengujian sumber cadangan / alternatif dilakukan setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh
peraturan perundang-undangan di daerah, rekomendasi produsen, atau kondisi sumber listrik dan air.
Elemen Penilaian MFK 8.2
a) RS mempunyai proses sistem utilitas terhadap keadaan darurat yang meliputi poin a-c
pada maksud dan tujuan.
b) Air bersih harus tersedia selama 24 jam setiap hari, 7 hari dalam seminggu.
c) Listrik tersedia 24jam setiap hari,7 hari dalam seminggu.
d) RS mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko paling tinggi bila terjadi
kegagalan listrik atau air bersih terkontaminasi atau terganggu dan melakukan penanganan
untuk mengurangi risiko.
e) RS mempunyai sumber listrik dan air bersih cadangan dalam keadaan darurat /
emergensi.
Standar MFK 8.2.1
RS melakukan uji coba/uji beban sumber listrik dan sumber air cadangan /
alternatif.
Elemen Penilaian MFK 8.2.1
a) RS melaksanakan uji coba sumber air bersih dan listrik cadangan / alternatif sekurangnya 6
bulan sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan perundang-undanganan yang berlaku
atau oleh kondisi sumber air.
b) RS mendokumentasi hasil uji coba sumber air bersih cadangan / alternatif tersebut.
c) RS mendokumentasikan hasil uji sumber listrik / cadangan / alternatif tersebut.
d) RS mempunyai tempat dan jumlah bahan bakar untuk sumber listrik cadangan / alternatif yang
mencukupi.
Standar MFK 8.3
RS melakukan pemeriksaan air bersih dan air limbah secara berkala sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan.
Rumah sakit perlu mempunyai proses meliputi:
a) Pelaksanaan monitoring mutu air bersih paling sedikit satu tahun sekali. Untuk pemeriksaan kimia minimal
setiap 6 bulan atau lebih sering bergantung pada ketentuan peraturan perundang-undangan, kondisi sumber air,
dan pengalaman sebelumnya dengan masalah mutu air. Hasil pemeriksaan didokumentasikan;
b) Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap 3 bulan / lebih sering bergantung pada peraturan perundang-undangan,
kondisi sumber air, dan hasil pemeriksaan air terakhir bermasalah. Hasil pemeriksaan didokumentasikan;
c) Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal setiap bulan untuk menilai pertumbuhan bakteri dan
endotoksin. Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia. Hasil pemeriksaan didokumentasikan; dan
d) Melakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan perbaikan bila diperlukan.
Elemen Penilaian MFK 8.3
a) RS telah menerapkan proses sekurang-kurangnya meliputi poin a - d pada
maksud dan tujuan.
b) RS telah melakukan pemantauan dan evaluasi proses pada EP 1.
c) RS telah menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi pada EP 2 dan
didokumentasikan.
Standar MFK 9
RS menerapkan proses penanganan bencana untuk menanggapi bencana yang berpotensi
terjadi di wilayah rumah sakitnya.
Proses pengelolaan bencana, meliputi:
a) Menentukan jenis yang kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman, dan kejadian;
b) Menentukan integritas struktural dan non struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan
bagaimana bila terjadi bencana;
c) Menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut;
d) Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian;
e) Mengelola sumber daya selama kejadian termasuk sumber-sumber alternatif;
f) Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk tempat pelayanan alternatif pada waktu kejadian;
g) Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung jawab staf selama kejadian dan; dan
h) Proses mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab pribadi staf dan tanggung
jawab rumah sakit untuk tetap menyediakan pelayanan pasien termasuk kesehatan mental dari staf.
Penanganan Kedaruratan dan Bencana
Elemen Penilaian MFK 9
a) RS menerapkan proses pengelolaan bencana yang meliputi poin a - h pada maksud dan tujuan
diatas.
b) RS telah mengidentifikasi risiko bencana internal dan eksternal dalam Analisa kerentanan bahaya
/ HVA ((Hazard Vulnerability Analysis) secara proaktif setiap tahun dan diintegrasikan ke dalam
daftar risiko / risk register dan profil risiko.
c) RS membuat Program pengelolaan bencana di rumah sakit berdasarkan hasil Analisa kerentanan
bahaya / HVA ((Hazard Vulnerability Analysis) setiap tahun.
d) RS telah melakukan simulasi penanggulangan bencana (disaster drill) minimal setahun sekali
termasuk debriefing.
e) Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan prosedur dan peran mereka dalam
penanganan kedaruratan serta bencana internal dan external
f) RS telah menyiapkan area dekontaminasi sesuai ketentuan pada instalasi gawat darurat.
Standar MFK 10
RS melakukan penilaian risiko prakontruksi/Pre Construction Risk Assessment
(PCRA) pada waktu merencanakan pembangunan baru (proyek konstruksi), renovasi dan
pembongkaran.
a) Kualitas udara;
b) Pencegahan dan pengendalian infeksi;
c) Utilitas;
d) Kebisingan;
e) Getaran;
Konstruksi dan Renovasi
Proses penilaian risiko konstruksi meliputi:
f. Bahan dan limbah berbahaya;
g. Keselamatan kebakaran;
h. Keamanan;
i. Prosedur darurat, termasuk jalur / keluar alternatif dan akses
ke layanan darurat; dan
j. Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan,
dan layanan.
Elemen Penilaian MFK 10
a) RS menerapkan penilaian risiko prakonstruksi (PCRA) terkait rencana konstruksi,
renovasi dan demolisi meliputi poin a-j seperti di maksud dan tujuan diatas.
b) RS melakukan penilaian risiko prakontruksi (PCRA) bila ada rencana kontruksi,
renovasi dan demolisi.
c) RS melakukan tindakan berdasarkan hasil penilaian risiko untuk meminimalkan risiko
selama pembongkaran, konstruksi, dan renovasi.
d) RS memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, dilaksanakan, dan
didokumentasikan.
Standar MFK 11
Seluruh staf di RS dan yang lainnya telah dilatih dan memiliki pengetahuan tentang
pengelolaan fasilitas rumah sakit, program keselamatan dan peran mereka dalam
memastikan keamanan dan keselamatan fasilitas secara efektif.
Elemen Penilaian MFK 11
a) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK)
terkait keselamatan setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran
dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
b) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK)
terkait keamanan setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan
tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
Pelatihan
Elemen Penilaian MFK 11 (Lanjutan...)
c) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait pengelolaan B3 dan
limbahnya setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan
tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
d) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait proteksi kebakaran setiap
tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan
didokumentasikan.
e) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait peralatan medis setiap tahun
dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan
didokumentasikan.
Elemen Penilaian MFK 11 (Lanjutan...)
f) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait sistim utilitas setiap tahun dan
dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan
didokumentasikan.
g) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait penanganan kedaruratan dan
bencana setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan
tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
h) Pelatihan tentang pengelolaan fasilitas dan program keselamatan mencakup vendor,
pekerja kontrak, relawan, pelajar, peserta didik, peserta pelatihan, dan lainnya,
sebagaimana berlaku untuk peran dan tanggung jawab individu, dan sebagaimana
ditentukan oleh rumah sakit.
 Fasilitas RS harus dikelola secara efektif untuk mengurangi &
mengendalikan bahaya, risiko, mencegah kecelakaan, cidera dan PAK.
 Perencanaan, pendidikan, dan pemantauan multidisiplin
 Entitas non-rumah sakit atau tenant/penyewa lahan
 Pada RS ada satuan kerja yang dapat mengelola, memantau dan
memastikan fasilitas dan pengaturan keselamatan.
 RS harus mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku
MFK - ASTRI KLATEN.pptx
MFK - ASTRI KLATEN.pptx
MFK - ASTRI KLATEN.pptx

More Related Content

What's hot

SOSIALISASI CODE RED.pptx
SOSIALISASI  CODE  RED.pptxSOSIALISASI  CODE  RED.pptx
SOSIALISASI CODE RED.pptxthemzlotta
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxPatenPisan1
 
EP BAB 5 PMP.docx
EP BAB 5 PMP.docxEP BAB 5 PMP.docx
EP BAB 5 PMP.docxAswanAja
 
PPT RP Pengelolaan Limbah Medis.pptx
PPT RP Pengelolaan Limbah Medis.pptxPPT RP Pengelolaan Limbah Medis.pptx
PPT RP Pengelolaan Limbah Medis.pptxHUUN1
 
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienContoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
 
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...Abdul Aziz Nurse
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxProdukHerbalDXN
 
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxHanggaraKiran
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfssuser1519bc
 
PETUNJUK PENGISIAN IKP.pdf
PETUNJUK PENGISIAN IKP.pdfPETUNJUK PENGISIAN IKP.pdf
PETUNJUK PENGISIAN IKP.pdfYoungky Putra
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docxSANTOSA15
 
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptxPOSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptxerpan9
 
Pedoman internal promkes
Pedoman internal promkesPedoman internal promkes
Pedoman internal promkesEpul Lupe
 

What's hot (20)

RUK-RPK
RUK-RPK RUK-RPK
RUK-RPK
 
SOSIALISASI CODE RED.pptx
SOSIALISASI  CODE  RED.pptxSOSIALISASI  CODE  RED.pptx
SOSIALISASI CODE RED.pptx
 
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docxINDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
 
BAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdfBAB 1 KMP.pdf
BAB 1 KMP.pdf
 
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptxICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
ICRA DALAM IMPLEMENTASI PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
Bab 5 mutu
Bab 5 mutuBab 5 mutu
Bab 5 mutu
 
Pedoman mutu cakung 2022.doc
Pedoman mutu cakung 2022.docPedoman mutu cakung 2022.doc
Pedoman mutu cakung 2022.doc
 
EP BAB 5 PMP.docx
EP BAB 5 PMP.docxEP BAB 5 PMP.docx
EP BAB 5 PMP.docx
 
PPT RP Pengelolaan Limbah Medis.pptx
PPT RP Pengelolaan Limbah Medis.pptxPPT RP Pengelolaan Limbah Medis.pptx
PPT RP Pengelolaan Limbah Medis.pptx
 
IDENTIFIKASI RESIKO.docx
IDENTIFIKASI RESIKO.docxIDENTIFIKASI RESIKO.docx
IDENTIFIKASI RESIKO.docx
 
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienContoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
 
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
Ep 7.4.2.4 sk-hak dan kewajiban pasien...
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptxPosyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
Posyandu bagian dari ILP_Jateng.pptx
 
Desa Siaga
Desa SiagaDesa Siaga
Desa Siaga
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
PETUNJUK PENGISIAN IKP.pdf
PETUNJUK PENGISIAN IKP.pdfPETUNJUK PENGISIAN IKP.pdf
PETUNJUK PENGISIAN IKP.pdf
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
 
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptxPOSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
POSYANDU TERINTEGRASI DENGAN PROGRAM KESEHATAN.pptx
 
Pedoman internal promkes
Pedoman internal promkesPedoman internal promkes
Pedoman internal promkes
 

Similar to MFK - ASTRI KLATEN.pptx

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Kanaidi ken
 
1.4.1.A KAK Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).docx
1.4.1.A KAK Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).docx1.4.1.A KAK Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).docx
1.4.1.A KAK Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).docxkharisma211593
 
2. PENYUSUNAN DOKUMEN & PROGRAM MFK ts feb.pdf
2. PENYUSUNAN DOKUMEN & PROGRAM MFK ts feb.pdf2. PENYUSUNAN DOKUMEN & PROGRAM MFK ts feb.pdf
2. PENYUSUNAN DOKUMEN & PROGRAM MFK ts feb.pdfDianSNingrum2
 
persentasi mfk rumah sakit yang bisa digunakan
persentasi mfk rumah sakit yang bisa digunakanpersentasi mfk rumah sakit yang bisa digunakan
persentasi mfk rumah sakit yang bisa digunakanpadolakmal
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
 
BAB I UKPP 2023.pptx
BAB I UKPP 2023.pptxBAB I UKPP 2023.pptx
BAB I UKPP 2023.pptxyukeputri1
 
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdfwidarma atmaja i komang
 
1. Penyusunan Program K3 di Puskesmas (1).pptx
1. Penyusunan Program K3 di Puskesmas (1).pptx1. Penyusunan Program K3 di Puskesmas (1).pptx
1. Penyusunan Program K3 di Puskesmas (1).pptxDidikSuprapto1
 
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.pptErn Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.pptHanumKusumaNingrum
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...Kanaidi ken
 
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdfMuharinaMuharina
 
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdfBudhiSetiyawan4
 
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1748.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1748.pdf4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1748.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1748.pdfdatasekolahirma
 
Program Pengelolaan B3.docx
Program Pengelolaan B3.docxProgram Pengelolaan B3.docx
Program Pengelolaan B3.docxberkahsalamah1
 
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptxAstiHaryani2
 

Similar to MFK - ASTRI KLATEN.pptx (20)

Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) _BimTek "Standar AKREDITASI RUMAH S...
 
5. MFK.pdf
5. MFK.pdf5. MFK.pdf
5. MFK.pdf
 
MANAJEMEN RISIKO.pptx
MANAJEMEN RISIKO.pptxMANAJEMEN RISIKO.pptx
MANAJEMEN RISIKO.pptx
 
1.4.1.A KAK Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).docx
1.4.1.A KAK Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).docx1.4.1.A KAK Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).docx
1.4.1.A KAK Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).docx
 
2. PENYUSUNAN DOKUMEN & PROGRAM MFK ts feb.pdf
2. PENYUSUNAN DOKUMEN & PROGRAM MFK ts feb.pdf2. PENYUSUNAN DOKUMEN & PROGRAM MFK ts feb.pdf
2. PENYUSUNAN DOKUMEN & PROGRAM MFK ts feb.pdf
 
persentasi mfk rumah sakit yang bisa digunakan
persentasi mfk rumah sakit yang bisa digunakanpersentasi mfk rumah sakit yang bisa digunakan
persentasi mfk rumah sakit yang bisa digunakan
 
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxprogram K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptx
 
BAB I UKPP 2023.pptx
BAB I UKPP 2023.pptxBAB I UKPP 2023.pptx
BAB I UKPP 2023.pptx
 
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf
 
MFK.pptx
MFK.pptxMFK.pptx
MFK.pptx
 
1. Penyusunan Program K3 di Puskesmas (1).pptx
1. Penyusunan Program K3 di Puskesmas (1).pptx1. Penyusunan Program K3 di Puskesmas (1).pptx
1. Penyusunan Program K3 di Puskesmas (1).pptx
 
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.pptErn Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
Ern Bachtiar PB3 - PLB3 DALAM MFK - 2 JULI 2022.ppt
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
 
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1722.pdf
 
Kebijakan rs
Kebijakan rsKebijakan rs
Kebijakan rs
 
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
1668388350_MATERI+K3RS+PDF.pdf
 
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1748.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1748.pdf4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1748.pdf
4-final-instrumen-ppi-starkes-2022_1748.pdf
 
Briefing MFK 140922.pptx
Briefing MFK 140922.pptxBriefing MFK 140922.pptx
Briefing MFK 140922.pptx
 
Program Pengelolaan B3.docx
Program Pengelolaan B3.docxProgram Pengelolaan B3.docx
Program Pengelolaan B3.docx
 
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
 

Recently uploaded

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsedyardy
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1YudiPradipta
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 

Recently uploaded (12)

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkmsSOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
SOP MEDIA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI pkms
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1manajemen analisis data export data epidata 3.1
manajemen analisis data export data epidata 3.1
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 

MFK - ASTRI KLATEN.pptx

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. • Fasilitas fisik, bangunan, prasarana dan peralatan kesehatan serta sumber daya lainnya harus dikelola secara efektif untuk mengurangi & mengendalikan bahaya, risiko, mencegah kecelakaan, cidera dan penyakit akibat kerja. • Pengelolaan yang efektif mencakup perencanaan, pendidikan, dan pemantauan multidisiplin • Bila di rumah sakit memiliki entitas non-rumah sakit atau tenant/penyewa lahan (restoran, kantin, kafe, dan toko souvenir) maka mereka wajib mematuhi program pengelolaan fasilitas dan keselamatan • RS perlu membentuk satuan kerja yang dapat mengelola, memantau dan memastikan fasilitas dan pengaturan keselamatan yang ada tidak menimbulkan potensi bahaya dan risiko yang akan berdampak buruk bagi pasien, staf dan pengunjung yang disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan sumber daya dan beban kerja rumah sakit. • RS tanpa melihat ukuran dan sumber daya yang dimiliki harus mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku Gambaran Umum
  • 10. Fokus pada standar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan ini meliputi: 1. Kepemimpinan dan perencanaan; 2. Keselamatan; 3. Keamanan; 4. Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3); 5. Proteksi kebakaran; 6. Peralatan medis; 7. Sistim utilitas; 8. Penanganan kedaruratan dan bencana; 9. Konstruksi dan renovasi; dan 10. Pelatihan.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Kepemimpinan dan Perencanaan Standar MFK 1 Rumah sakit mematuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bangunan, prasarana dan peralatan medis rumah sakit. Elemen Penilaian MFK 1 a) RS menetapkan regulasi terkait Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang meliputi poin 1-10 pada gambaran umum. b) RS telah melengkapi izin-izin dan sertifikasi yang masih berlaku sesuai persyaratan peraturan perundang-undangan. c) Pimpinan RS memenuhi perencanaan anggaran dan sumber daya serta memastikan RS memenuhi persyaratan perundang- undangan.
  • 14. Standar MFK 2 Rumah Sakit menetapkan penanggungjawab yang kompeten untuk mengawasi penerapan manajemen fasilitas dan keselamatan di rumah sakit Penanggung jawab MFK melakukan pengawasan terhadap manajemen fasilitas dan keselamatan yang meliputi: a) Pengawasan semua aspek program manajemen fasilitas dan keselamatan seperti pengembangan rencana dan memberikan rekomendasi untuk ruangan, peralatan medis, teknologi, dan sumber daya; b) Pengawasan pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan; c) Pelaksanaan edukasi staf; d) Pengawasan pelaksanaan pengujian/testing dan pemantauan program; e) Penilaian ulang secara berkala dan merevisi program manajemen risiko fasilitas dan keselamatan serta lingkungan jika dibutuhkan; f) Penyerahan laporan tahunan kepada direktur rumah sakit; g) Pengorganisasian dan pengelolaan laporan kejadian / insiden dan melakukan analisis, dan upaya perbaikan.
  • 15. Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Penanggung jawab MFK meliputi: a) Keselamatan . b) Keamanan . c) Bahan dan limbah berbahaya — Pengelolaan B3 dan limbahnya. d) Proteksi kebakaran . e) Penanganan kedaruratan dan bencana . f) Peralatan medis. g) Sistem utilitas. h) Konstruksi dan renovasi. i) Pelatihan – Seluruh staf di rumah sakit dan para tenant/penyewa lahan. j) Pengawasan pada para tenant / penyewa lahan.
  • 16. Penanggung jawab Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) dapat berbentuk unit, tim, maupun komite sesuai dengan kondisi dan kompleksitas rumah sakit. Penanggung jawab MFK harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan serta berpengalaman untuk dapat melakukan pengelolaan dan pengawasan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) seperti:  Keselamatan dan Kesehatan Kerja,  Kesehatan Lingkungan,  Farmasi,  Pengelolaan Alat Kesehatan,  Pengelolaan Utilitas, dan unsur-unsur terkait lainnya sesuai kebutuhan rumah sakit dan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Multi Disiplin – Satuan Kerja, Unit, Tim, dll (Sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku)
  • 17. Elemen Penilaian MFK 2 a) RS telah menetapkan Penanggung jawab MFK yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam melakukan pengelolaan pada fasilitas & keselamatan di lingkungan RS. b) Penanggungjawab MFK telah menyusun Program MFK yang meliputi poin a - j dalam maksud dan tujuan. c) Penanggungjawab MFK telah melakukan pengawasan dan evaluasi MFK setiap tahunnya meliputi poin a - g dalam maksud dan tujuan serta melakukan penyesuaian program apabila diperlukan. d) Penerapan program MFK pada tenant/penyewa lahan yang berada di lingkungan rumah sakit meliputi poin a-e dalam ruang lingkup pada maksud dan tujuan.
  • 18.
  • 19. Standar MFK 3 Rumah sakit menerapkan Program MFK terkait keselamatan di rumah sakit. Keselamatan RS mengelola dan memantau keselamatan yang meliputi: a). Pengelolaan risiko keselamatan di lingkungan rumah sakit secara komprehensif b). Penyediaan fasilitas pendukung yang aman untuk mencegah kecelakaan dan cedera, penyakit akibat kerja, mengurangi bahaya & risiko, serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung; dan c).Pemeriksaan fasilitas dan lingkungan (ronde fasilitas) secara berkala dan dilaporkan sebagai dasar perencanaan anggaran untuk perbaikan, penggantian atau “upgrading”.
  • 20. Elemen Penilaian MFK 3 a) RS menerapkan proses pengelolaan keselamatan rumah sakit meliputi poin a – c pada maksud dan tujuan. b) RS telah mengintegrasikan program keselamatan dan kesehatan kerja staf ke dalam program manajemen fasilitas dan keselamatan. c) RS telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait keselamatan di rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam daftar risiko / risk register. d) RS telah melakukan pemantauan risiko keselamatan dan dilaporkan setiap 6 bulan kepada piminan rumah sakit.
  • 21.
  • 22. Standard MFK 4 Rumah sakit menerapkan Program MFK terkait keamanan di rumah sakit. Keamanan RS mengelola dan memantau keamanan yang meliputi: a) Menjamin lingkungan yang aman dengan memberikan identitas sesuai dengan regulasi RS; b) Melakukan pemeriksaan dan pemantauan secara berkala dan membuat tindak lanjut perbaikan; c) Monitoring pada daerah berisiko keamanan sesuai penilaian risiko di rumah sakit. Dapat dilakukan petugas (sekuriti) dan atau memasang kamera sistem CCTV yang dapat dipantau oleh sekuriti; d) Melindungi semua individu yang berada di lingkungan rumah sakit terhadap kekerasan, kejahatan dan ancaman; dan e) Menghindari terjadinya kehilangan, kerusakan, atau pengrusakan barang milik pribadi maupun RS.
  • 23. Elemen Penilaian MFK 4 a) RS menerapkan proses pengelolaan keamanan dilingkungan rumah sakit meliputi poin a-e pada maksud dan tujuan. b) RS telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait keamanan di rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko/risk register. c) RS telah melakukan pemantauan risiko keamanan dan dilaporkan setiap 6 bulan kepada Direktur rumah sakit.
  • 24.
  • 25. Standar MFK 5 RS menetapkan dan menerapkan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengelolaan B3 dan Limbahnya Proses pengelolaan Bahan berbahaya beracun dan limbahnya di rumah sakit meliputi: a. Inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, jumlah, simbol dan lokasi; b. Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta limbahnya; c. Penggunaan APD dan prosedur penggunaan, prosedur bila terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan; d. Pelatihan yang dibutuhkan oleh staf yang menangani B3; e. Pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 serta limbahnya; f. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan insiden lainnya; g. Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan lainnya; dan h. Pengadaan/pembelian B3 dan pemasok (supplier) wajib melampirkan Lembar Data Keselamatan. Informasi yang tercantum di lembar data keselamatan diedukasi kepada staf rumah sakit, terutama kepada staf terdapat penyimpanan B3 di unitnya.
  • 26. Elemen Penilaian MFK 5 a) RS telah melaksanakan proses pengelolaan B3 meliputi poin a-h pada maksud dan tujuan. b) RS telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait pengelolaan B3 di rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko / risk register. c) Di area tertentu yang rawan terhadap pajanan telah dilengkapi dengan eye washer/body washer yang berfungsi dan terpelihara baik dan tersedia kit tumpahan / spill kit sesuai ketentuan. d) Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan penanganan tumpahan B3. e) Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan tindakan, kewaspadaan, prosedur dan partisipasi dalam penyimpanan, penanganan dan pembuangan limbah B3.
  • 27. Standar MFK 5.1 RS menetapkan jenis limbah berbahaya yang dihasilkan oleh rumah sakit dan mengidentifikasi pembuangannya (misalnya, kantong/tempat sampah yang diberi kode warna dan diberi label). Berikut ini adalah kategori limbah B3: a)Menular. b)Benda tajam. c) Patologis dan anatomis. d)Farmasi. e)Bahan kimia / logam berat / wadah bertekanan. f) Genotoksik / sitotoksik. g)Bahan radioaktif. Sistem penyimpanan dan pengelolaan limbah B3 mengikuti ketentuan peraturan perundangan-undangan.
  • 28. Standar MFK 5.1 Sistem penyimpanan dan pengelolaan limbah B3 mengikuti ketentuan peraturan perundangan-undangan. Untuk pembuangan sementara limbah B-3, rumah sakit agar memenuhi persyaratan fasilitas pembuangan sementara limbah B-3 sebagai berikut: a) Lantai kedap (impermeable), berlantai beton atau semen dengan sistem drainase yang baik, serta mudah dibersihkan dan dilakukan desinfeksi; b) Tersedia sumber air atau kran air untuk pembersihan yang dilengkapi dengan sabun cair; c) Mudah diakses untuk penyimpanan limbah; d) Dapat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak berkepentingan; e) Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau mengangkut limbah; f) Terlindungi dari sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir, dan faktor lain yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau bencana kerja; g) Terlindung dari hewan: kucing, serangga, dan burung dll; h) Dilengkapi dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik serta memadai; i) Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyiapan makanan; j) Peralatan pembersihan, alat pelindung diri/apd (antara lain masker, sarung tangan, penutup kepala, kacamata pelindng (goggle), sepatu boot, serta pakaian pelindung) dan wadah atau kantong limbah harus diletakkan sedekat-dekatnya dengan lokasi fasilitas penyimpanan; dan k) Dinding, lantai, dan juga langit-langit fasilitas penyimpanan senantiasa dalam keadaan bersih termasuk pembersihan lantai setiap hari.
  • 29.
  • 30. Standar MFK 5.1 RS mempunyai sistem pengelolaan limbah B3 cair dan padat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Elemen Penilaian MFK 5.1 a) RS melakukan penyimpanan limbah B3 sesuai poin a-k pada maksud dan tujuan. b) RS mengolah limbah B3 padat secara mandiri atau menggunakan pihak ketiga yang berizin termasuk untuk pemusnahan limbah B3 cair yang tidak bisa dibuang ke IPAL. c) RS mengelola limbah B3 cair sesuai peraturan perundang-undangan.
  • 31.
  • 32. Standar MFK 6 RS menerapkan proses untuk pencegahan, penanggulangan bahaya kebakaran dan penyediaan sarana jalan keluar yang aman dari fasilitas sebagai respons terhadap kebakaran dan keadaan darurat lainnya. Proteksi Kebakaran Rumah sakit melakukan pengkajian risiko kebakaran meliputi: a) Pemisah / Kompartemen untuk mengisolasi asap / api. b) Laundry / binatu, ruang linen, area berbahaya termasuk ruang di atas plafon. c) Tempat pengelolaan sampah. d) Pintu keluar darurat Kebakaran (emergency exit). e) Dapur termasuk peralatan memasak penghasil minyak. f) Sistem dan peralatan listrik darurat/alternatif serta jalur kabel dan instalasi Listrik. g) Penyimpanan dan penanganan bahan yang berpotensi mudah terbakar, ruang penyimpanan oksigen dan komponennya dan vakum medis. h) Prosedur dan tindakan untuk mencegah dan mengelola kebakaran akibat pembedahan. i) Bahaya kebakaran terkait dengan proyek konstruksi, renovasi, atau pembongkaran.
  • 33. Berdasarkan hasil pengkajian risiko kebakaran, RS menerapkan proses proteksi kebakaran untuk: a) Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko seperti penyimpanan dan penanganan bahan- bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen, penggunaan bahan yang non combustible, bahan yang waterbase dan lainnya yang dapat mengurangi potensi bahaya kebakaran; b) Pengendalian potensi bahaya dan risiko kebakaran yang terkait dengan konstruksi apapun di atau yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien; c) Penyediaan rambu dan jalan keluar (evakuasi) yang aman serta tidak terhalang apabila terjadi kebakaran; d) Penyediaan sistem peringatan dini secara pasif meliputi, detektor asap (smoke detector), detektor panas (heat detector), alarm kebakaran dll; e) Penyediaan fasilitas pemadaman api secara aktif meliputi APAR, hidran, sistem sprinkler dll; dan f) Sistem pemisahan (pengisolasian) dan kompartemenisasi pengendalian api dan asap.
  • 34. Elemen Penilaian MFK 6 a) RS telah melakukan pengkajian risiko kebakaran secara proaktif meliputi poin a – i dalam maksud dan tujuan setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko/risk register. b) RS telah menerapkan proses proteksi kebakaran yang meliputi poin a-f pada maksud dan tujuan. c) RS menetapkan kebijakan dan melakukan pemantauan larangan merokok di seluruh area RS. d) RS telah menindaklanjuti hasil pengkajian risiko proteksi kebakaran. e) RS memastikan semua staf memahami proses proteksi kebakaran termasuk melakukan pelatihan penggunaan APAR, hidran dan simulasi kebakaran setiap tahun. f) Peralatan pemadaman kebakaran aktif dan sistem peringatan dini serta proteksi kebakaran secara pasif telah diinventarisasi, diperiksa, di ujicoba dan dipelihara sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan didokumentasikan.
  • 35.
  • 36. Standar MFK 7 RS menetapkan dan menerapkan proses pengelolaan peralatan medik. Proses pengelolaan peralatan medis, meliputi: a) Identifikasi dan penilaian kebutuhan alat medik & uji fungsi sesuai ketentuan penerimaan alat medik baru. b) Inventarisasi seluruh peralatan medis yang dimiliki oleh rumah sakit dan peralatan medis kerja sama operasional (KSO) milik pihak ketiga; serta peralatan medik yang dimiliki oleh staf RS jika ada Inspeksi peralatan medis sebelum digunakan. c) Pemeriksaan peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan ketentuan pabrik secara berkala d) Pengujian yang dilakukan terhadap alat medis untuk memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat penggunaan alat. e) RS melakukan pemeliharaan preventif dan kalibrasi, dan seluruh prosesnya didokumentasikan. Peralatan Medis
  • 37. Elemen Penilaian MFK 7 a) RS telah menerapkan proses pengelolaan peralatan medik yang digunakan di rumah sakit meliputi poin a-e pada maksud dan tujuan. b) RS menetapkan penanggung jawab yang kompeten dalam pengelolaan dan pengawasan peralatan medik di rumah sakit. c) RS telah melakukan pengkajian risiko peralatan medik secara proaktif setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko / risk register. d) Terdapat bukti perbaikan yang dilakukan oleh pihak yang berwenang dan kompeten. e) RS telah menerapkan pemantauan, pemberitahuan kerusakan (malfungsi) dan penarikan (recall) peralatan medis yang membahayakan pasien. f) RS telah melaporkan insiden keselamatan pasien terkait peralatan medis sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 38.
  • 39. Standar MFK 8 RS menetapkan dan melaksanakan proses untuk memastikan semua sistem utilitas (sistem pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas. RS perlu menerapkan proses pengelolaan sistem utilitas & komponen kritikal sekurang-kurangnya meliputi: a) Ketersediaan air dan listrik 24jam setiap hari dan dalam waktu tujuh hari dalam seminggu secara terus menerus; b) Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas, memetakan pendistribusiannya, dan melakukan update secara berkala; c) Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di daftar inventaris; d) Jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar atas kriteria seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko, dan pengalaman rumah sakit; dan e) Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian saat terjadi kebakaran. Sistem Utilitas
  • 40. Elemen Penilaian MFK 8 a) RS telah menerapkan proses pengelolaan sistem utilitas yang meliputi poin a- e dalam maksud dan tujuan. b) RS telah melakukan pengkajian risiko sistim utilitas dan komponen kritikalnya secara proaktif setiap tahun yang didokumentasikan dalam Daftar risiko / risk register.
  • 41. Standar MFK 8.1 Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas. Elemen Penilaian MFK 8.1 a) RS menerapkan proses inventarisasi sistim utilitas dan komponen kritikalnya setiap tahun. b) Sistem utilitas dan komponen kritikalnya telah diinspeksi secara berkala berdasarkan ketentuan RS. c) Sistem utilitas dan komponen kritikalnya diuji secara berkala berdasar atas kriteria yang sudah ditetapkan. d) Sistem utilitas dan komponen kritikalnya dipelihara berdasar atas kriteria yang sudah ditetapkan. e) Sistem utilitas dan komponen kritikalnya diperbaiki bila diperlukan.
  • 42. Standar MFK 8.2 Sistem utilitas RS menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktu serta menyediakan sumber cadangan/alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi terputusnya sistem, kontaminasi, atau kegagalan. Untuk mempersiapkan diri terhadap keadaan darurat seperti ini, rumah sakit agar mempunyai proses meliputi: a)Mengidentifikasi peralatan, sistem, serta area yang memiliki risiko paling tinggi terhadap pasien dan staf (sebagai contoh, rumah sakit mengidentifikasi area yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari es), bantuan hidup/ventilator, serta air bersih untuk membersihkan dan sterilisasi alat); b)Menyediakan air bersih dan listrik 24jam setiap hari dan 7 hari seminggu; c)Menguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih darurat/pengganti/back-up; d)Mendokumentasikan hasil-hasil pengujian; Pengujian sumber cadangan / alternatif dilakukan setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan di daerah, rekomendasi produsen, atau kondisi sumber listrik dan air.
  • 43. Elemen Penilaian MFK 8.2 a) RS mempunyai proses sistem utilitas terhadap keadaan darurat yang meliputi poin a-c pada maksud dan tujuan. b) Air bersih harus tersedia selama 24 jam setiap hari, 7 hari dalam seminggu. c) Listrik tersedia 24jam setiap hari,7 hari dalam seminggu. d) RS mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air bersih terkontaminasi atau terganggu dan melakukan penanganan untuk mengurangi risiko. e) RS mempunyai sumber listrik dan air bersih cadangan dalam keadaan darurat / emergensi.
  • 44. Standar MFK 8.2.1 RS melakukan uji coba/uji beban sumber listrik dan sumber air cadangan / alternatif. Elemen Penilaian MFK 8.2.1 a) RS melaksanakan uji coba sumber air bersih dan listrik cadangan / alternatif sekurangnya 6 bulan sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan perundang-undanganan yang berlaku atau oleh kondisi sumber air. b) RS mendokumentasi hasil uji coba sumber air bersih cadangan / alternatif tersebut. c) RS mendokumentasikan hasil uji sumber listrik / cadangan / alternatif tersebut. d) RS mempunyai tempat dan jumlah bahan bakar untuk sumber listrik cadangan / alternatif yang mencukupi.
  • 45. Standar MFK 8.3 RS melakukan pemeriksaan air bersih dan air limbah secara berkala sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Rumah sakit perlu mempunyai proses meliputi: a) Pelaksanaan monitoring mutu air bersih paling sedikit satu tahun sekali. Untuk pemeriksaan kimia minimal setiap 6 bulan atau lebih sering bergantung pada ketentuan peraturan perundang-undangan, kondisi sumber air, dan pengalaman sebelumnya dengan masalah mutu air. Hasil pemeriksaan didokumentasikan; b) Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap 3 bulan / lebih sering bergantung pada peraturan perundang-undangan, kondisi sumber air, dan hasil pemeriksaan air terakhir bermasalah. Hasil pemeriksaan didokumentasikan; c) Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal setiap bulan untuk menilai pertumbuhan bakteri dan endotoksin. Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia. Hasil pemeriksaan didokumentasikan; dan d) Melakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan perbaikan bila diperlukan.
  • 46. Elemen Penilaian MFK 8.3 a) RS telah menerapkan proses sekurang-kurangnya meliputi poin a - d pada maksud dan tujuan. b) RS telah melakukan pemantauan dan evaluasi proses pada EP 1. c) RS telah menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi pada EP 2 dan didokumentasikan.
  • 47.
  • 48. Standar MFK 9 RS menerapkan proses penanganan bencana untuk menanggapi bencana yang berpotensi terjadi di wilayah rumah sakitnya. Proses pengelolaan bencana, meliputi: a) Menentukan jenis yang kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman, dan kejadian; b) Menentukan integritas struktural dan non struktural di lingkungan pelayanan pasien yang ada dan bagaimana bila terjadi bencana; c) Menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut; d) Menentukan strategi komunikasi pada waktu kejadian; e) Mengelola sumber daya selama kejadian termasuk sumber-sumber alternatif; f) Mengelola kegiatan klinis selama kejadian termasuk tempat pelayanan alternatif pada waktu kejadian; g) Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung jawab staf selama kejadian dan; dan h) Proses mengelola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab pribadi staf dan tanggung jawab rumah sakit untuk tetap menyediakan pelayanan pasien termasuk kesehatan mental dari staf. Penanganan Kedaruratan dan Bencana
  • 49. Elemen Penilaian MFK 9 a) RS menerapkan proses pengelolaan bencana yang meliputi poin a - h pada maksud dan tujuan diatas. b) RS telah mengidentifikasi risiko bencana internal dan eksternal dalam Analisa kerentanan bahaya / HVA ((Hazard Vulnerability Analysis) secara proaktif setiap tahun dan diintegrasikan ke dalam daftar risiko / risk register dan profil risiko. c) RS membuat Program pengelolaan bencana di rumah sakit berdasarkan hasil Analisa kerentanan bahaya / HVA ((Hazard Vulnerability Analysis) setiap tahun. d) RS telah melakukan simulasi penanggulangan bencana (disaster drill) minimal setahun sekali termasuk debriefing. e) Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan prosedur dan peran mereka dalam penanganan kedaruratan serta bencana internal dan external f) RS telah menyiapkan area dekontaminasi sesuai ketentuan pada instalasi gawat darurat.
  • 50.
  • 51. Standar MFK 10 RS melakukan penilaian risiko prakontruksi/Pre Construction Risk Assessment (PCRA) pada waktu merencanakan pembangunan baru (proyek konstruksi), renovasi dan pembongkaran. a) Kualitas udara; b) Pencegahan dan pengendalian infeksi; c) Utilitas; d) Kebisingan; e) Getaran; Konstruksi dan Renovasi Proses penilaian risiko konstruksi meliputi: f. Bahan dan limbah berbahaya; g. Keselamatan kebakaran; h. Keamanan; i. Prosedur darurat, termasuk jalur / keluar alternatif dan akses ke layanan darurat; dan j. Bahaya lain yang mempengaruhi perawatan, pengobatan, dan layanan.
  • 52. Elemen Penilaian MFK 10 a) RS menerapkan penilaian risiko prakonstruksi (PCRA) terkait rencana konstruksi, renovasi dan demolisi meliputi poin a-j seperti di maksud dan tujuan diatas. b) RS melakukan penilaian risiko prakontruksi (PCRA) bila ada rencana kontruksi, renovasi dan demolisi. c) RS melakukan tindakan berdasarkan hasil penilaian risiko untuk meminimalkan risiko selama pembongkaran, konstruksi, dan renovasi. d) RS memastikan bahwa kepatuhan kontraktor dipantau, dilaksanakan, dan didokumentasikan.
  • 53.
  • 54. Standar MFK 11 Seluruh staf di RS dan yang lainnya telah dilatih dan memiliki pengetahuan tentang pengelolaan fasilitas rumah sakit, program keselamatan dan peran mereka dalam memastikan keamanan dan keselamatan fasilitas secara efektif. Elemen Penilaian MFK 11 a) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait keselamatan setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan. b) Semua staf telah diberikan pelatihan program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait keamanan setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan. Pelatihan
  • 55. Elemen Penilaian MFK 11 (Lanjutan...) c) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait pengelolaan B3 dan limbahnya setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan. d) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait proteksi kebakaran setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan. e) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait peralatan medis setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
  • 56. Elemen Penilaian MFK 11 (Lanjutan...) f) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait sistim utilitas setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan. g) Semua staf telah diberikan pelatihan program MFK terkait penanganan kedaruratan dan bencana setiap tahun dan dapat menjelaskan dan / atau menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan. h) Pelatihan tentang pengelolaan fasilitas dan program keselamatan mencakup vendor, pekerja kontrak, relawan, pelajar, peserta didik, peserta pelatihan, dan lainnya, sebagaimana berlaku untuk peran dan tanggung jawab individu, dan sebagaimana ditentukan oleh rumah sakit.
  • 57.  Fasilitas RS harus dikelola secara efektif untuk mengurangi & mengendalikan bahaya, risiko, mencegah kecelakaan, cidera dan PAK.  Perencanaan, pendidikan, dan pemantauan multidisiplin  Entitas non-rumah sakit atau tenant/penyewa lahan  Pada RS ada satuan kerja yang dapat mengelola, memantau dan memastikan fasilitas dan pengaturan keselamatan.  RS harus mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku