SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Lampiran Kebijakan :
No. Kebijakan :
PENERAPAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
A. LATAR BELAKANG
RS dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman berfungsi dan suportif bagi pasien,
Keluarga, Staf dan pengunjung.
Menejemen yang efektif meliputi perencanaan pengadaan alat, fasilitas, dokumentasi yang
jelas, monitoring dan efaluasi untuk melihat dampak dari proses, sehingga dapat dilakukan
perencanaan berikutnya yang lebih konfrehensip dan konsisten untuk mendukung kegiatan
yang berfokus pada keselamatan pasien.
Manajemen resiko adalah
- Pencegahan dan pengendalian terjadinya resiko kerja baik pada pasien, keluarga, staf,
pengunjung dan lingkungan masyarakat yang tinggal disekitar RS.
- Penanganan resiko hasil dari pelayanan terhadap limbah hasil infeksius.
- Adanya pemeriksaan secara berkala untuk alat dilakukan kalibrasi, pemeriksaan kualiatas air,
pemeriksaan air limbah, Gas.
B. TUJUAN UMUM
Menurunkan terjadinya insiden/kecelakaan dan meningkatkan pelayanan yang lebih aman
bagi Pasien, Keluarga, pengunjung, Staf dan masyarakat yang ada dilingkungan RS.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Untuk meningkatkan Kepemimpinan dan perencanaan dalam Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan;
2. Untuk meningkatkan Keselamatan dan keamanan mengurangi resiko
infeksius yang dihasilkan dari proses pelayanan RS;
3. Untuk mengurangi resiko dari Bahan-bahan yang berbahaya bagi pasien,
keluarga, staf dan pengunjung serta lingkungan disekitar RS;
4. Untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana;
5. Untuk mengurangi terjadinya kebakaran;
6. Untuk meningkatkan fasiltas dan peralatan medik yang sesuai standar;
7. Untuk meningkatkan pemeliharaan sistim Utility;
8. Untuk meningkatkan SDM dalam bidang Pendidikan bagi staf.
D. KEBIJAKAN
Kebijakan Kepemimpinan dan perencanaan Manejeman Fasilitas dan
Keselamatan
a. Kapan?
dilakukan identifikasi kebutuhan sarana prasarana yang dilaksanakan :
Awal Januari pada tahap Penganggaran Tiap tahun
Bagaimana?
RS menyusun rencana induk atau rencana tahunan (mekanisme proses
pengelolaan resiko secara benar)
b. Keselamatan dan keamanan
Keselamatan : Perencanaan Pembangunan gedung harus memperhatikan area
resiko yaitu akses masuk, pintu keluar masuk, halaman dan perlatan Rumah Sakit
agar tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan pengunjung .
Keamanan : Perlunya proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan atau
akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berkepentingan.
C. Siapa?
Pihak menejemen dalam proses pengadaan pembangunan
gedung dan untuk keamanan di serahkan sepenuhnya
kepada Security RS untuk mengatur jadwal jaga dan
berkordinasi dengan Bagian Umum.
• Bahan berbahaya :
a. Kapan?
Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus
dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman setiap saat.
b. Bagaimana?
Inventarisasi bahan dan limbah berbahaya yang meliputi limbah bahan kimia, bahan kemoterapi,
bahan dan limbah radioaktif, gas dan uap serta limbah medis dan infeksius lain sesuai ketentuan.
Pelaporan atas kejadian tumpahan, atau paparan (exposure) dan insiden lainnya kepada
penanggung jawab keselamatan kerja untuk dilakukan investigasi.
Pembuangan limbah berbahaya yang benar menurut prosedur dan peraturan yang ditetapkan agar
tidak mencemari lingkungan serta menyebabkan infeksius.
Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan apabila terjadi tumpahan
(spill) atau paparan (exposure).
Melakukan pendokumentasian yang meliputi izin dan perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan
lainnya;
Pemasangan label yang benar pada setiap bahan berbahaya dan limbah berbahaya.
C. Siapa?
Staf Rumah Sakit yang bersentuhan langsung dengan bahan berbahaya dan bagian Sanitasi RS.
Manajemen emergensi :
a. Kapan?
Rumah Sakit menyusun dan memelihara rencana menajemen
kedaruratan dan program menanggapi bila terjadi kedaruratan
komunitas demikian, wabah dan bencana lainnya pada awal tahun.
b. Bagaimana?
Rumah Sakit merencanakan untuk menentukan area yang luas,
aman dan tim yang melakukan efakuasi apabila terjadi
kedaruratan, bencana juga tempat isolasi apabila terjadi wabah.
Untuk lebih efektif perlu dilakukan uji coba/ simulasi
penanganan/menananggapi atas kejadian yang tak terduga.
Rencana dan program program penanganan kedaruratan tersebut
berisikan proses:
Menetapkan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya,
ancaman dan kejadian;
Menetapkan peran Rumah Sakit dalam kejadian tersebut;
Strategi komunikasi pada kejadian;
Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumberdaya
alternatif;
Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif
tempat pelayanan;
Identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu
kejadian;
Proses untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dengan
tanggung jawab Rumah Sakit dalam hal penugasan staf untuk
pelayanan pasien.
Rencana kesiapan menghadapi bencana diujicoba
melaui:
Ujicoba tahunan seluruh rencana penanggulangan
bencana baik secara internal maupun sebagai bagian
dan dilakukan bersama dengan masyarakat.
c. Siapa?
Pasien, keluarga, pengunjung, staf rumah sakit dan
masyarakat dilingkungan rumah sakit.
Pengamanan kebakaran :
a. Kapan?
Rumah Sakit merencanakan dan melaksanakan
program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di
RS aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya
sebulan sekali.
Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini,
penghentian/pemadaman (Suppression), meredakan
dan perlu diatur jalur efakuasi yang aman (safe exit)
dari fasilitas sebagai respon terhadap kedaruratan
akibat kebakaran atau bukan kebakaran.
b. Bagaimana?
RS secara teratur melakukan ujicoba rencana
pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap
peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan
penghentian (Suppression) dan
mendokumentasikan hasilnya.
Kebakaran adalah resiko yang selalu ada di RS.
Karenannya, setiap RS perlu merencanakan
bagaimana menjamin penghuni RS tetap aman
sekalipun terjadi kebakaran, atau asap. Rumah Sakit
merencanakan secara khusus:
Pencegahan kebakaran melalaui pengurangan resiko
kebakaran,seperti penyimpanan dan penanganan secara
aman bahan mudah terbakar, termasuk gas medik, seperti
oksigen;
Bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan didalam
atau berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien;
Jalur keluar yang aman dan tidak terhalang bila terjadi
kebakaran;
Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti deteksi
asap (smoke detector), alarm kebakaran dan patroli
kebakaran;
Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang
air, supresan kimia (chemical suppression) atau sistem
penyemburan (sprinkler).
Tindakan ini bila digabungkan akan memberi waktu yang cukup bagi
pasien, keluarga, staf dan pengunjung untuk menyelamatkan diri dari
kebakaran dan asap. Tindakan ini tanpa memandang usia, ukuran dan
konstruksi dari fasilitas. Contohnya fasilitas berbahan batu bata satu
tingkat akan menggunakan metode yang berbeda dengan fasilitas
berbahan kayu yang besar dan bertingkat.
C. Siapa?
Rumah Sakit membentuk tim khusus yang menangani, memberikan
informasi mencegah terjadinya kebakaran seperti membuat tanda
Bahaya Mudah Terbakar, larangan merokok yang berlaku bagi pasien,
keluarga, pengunjung dan staf. Tim tersebut yang menjadi leader
ketika terjadi kebakaran sehingga lebih efisien dan terorganisir dalam
proses evakuasi.
Peralatan medik :
a. Kapan?
Rumah Sakit merencanakan untuk pengadaan peralatan medis
pada awal tahun penganggaran. untuk pemeriksaan, ujicoba dan
pemeliharaan peralatan medis dilakukan setiap peralatan baru
yang masuk maupun peralatan yang telah ada .
Rumah Sakit mengumpulkan data hasil monitoring terhadap
program manajemen peralatan medis. Data tersebut digunakan
dalam penyusunan rencana kebutuhan jangka panjang rumah
sakit untuk peningkatan dan penggantian peralatan.
b. Bagaimana?
Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan
medis, rumah sakit:
Melakukan inventarisasi perlatan medis;
Melakukan pemeriksaan perlatan medik secara teratur;
Melaksanakan pemeliharaan preventif.
Rumah Sakit membuat prosedur penarikan produk/peralatan baik yang
telah kadaluarsa atau melampauai batas waktu
penggunaan/pemakaian sehingga mencegah terjadinya kesalahan
dalam proses pelayanan kepada pasien. Juga membuat prosedur
pengembalian juga pemusnahan produk dan perlatan medis yang
ditarik oleh pihak pabrik atau suplaier.
Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu;
Peralatan medis diseluruh rumah sakit dikelola dengan baik
sesuai rencana.
Ada daftar inventaris untuk seluruh perlatan medis.
Peralatan medis diinspeksi secara teratur.
Peralatan medis diujicoba sejak baru dan sesuai umur,
penggunaan dan rekomedasi pabrik dilakukan oleh Panitia
Pemeriksa Barang.
Ada program pemeliharaan preventif seperti peralatan yang
perlu dikalibrasi juga penggantian komponen yang tidak
berfungsi baik.
Tenaga yang berkompeten malakukan pelayanan ini adalah
bagian pemeliharaan sarana rumah sakit atau IPSRS.
C. Siapa?
Kegiatan tersebut dilakukan oleh staf yang
berkompeten memberikan pelayanan ini dengan cara
ketika barang baru masuk telah dilakukan pemeriksaan
yang teliti (uji fungsi) tentang kesesuaian dokumen,
merk, type, ukuran dan parameter lain dan seterusnya
sesuai umur dan penggunaan perlatan tersebut atau
sesuai instruksi pabrik. Pemeriksaan, hasil uji coba dan
setiap kali pemeliharaan didokumentasikan. Hal ini
dilakukan untuk membantu dalam perencanaan
pemeliharaan atau penggantian,
perbaikan/peningkatan (upgrade), dan perubahan lain.
Sistem Utiliti :
a. Kapan?
Rumah Sakit merencanakan apabila terjadi keadaan darurat untuk
melindungi penghuni rumah sakit atas terganggunya, terkontaminasi
atau kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik setiap bulanya.
b. Bagaimana?
Mengidentifikasi perlatan, sistem dan tempat yang potensial
menimbulkan resiko tertinggi terhadap pasien dan staf (sebagai
contoh; mengidentifikasi area yang memerlukan pencahayaan ,
pendinginan, alat pendukung hidup/life support, dan air bersih
mensterilkan perbekalan);
Melakukan asesmen dan meminimalisasi resiko dari kegagalan sistem
pendukung ditempat-tempat tersebut;
Melakukan ujicoba ketersediaan dan keandaan sumber darurat listrik
dan air;
Mendokumentasikan hasil ujicoba;
Memastikan bahwa pengujian alternatif sumber air dan listrik
dilakukan minimal/sekurang-kurangnya setiap tahun atau lebih
sering jika diharuskan oleh peraturan perundangan atau oleh
kondisi sumber listrik dan air;
Kondisi sumber listrik dan air yang mengharuskan peningkatan
frekuensi pengujian meliputi:
Perbaikan berulang dari sistem air
Seringnya kontaminasi terhadap sumber air;
Jaringan listrik yang tidak bisa diandalkan; dan
Padamnya listrik yang tak terduga dan berulang.
Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya
secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan.
Rumah Sakit melakukan uji coba sistem emergensi dari air minum
dan listrik secara teratur susuai dengan sistem dan hasilnya
didokumentasikan.
c. Siapa?
Petugas atau otoritas yang memonitor mutu air secara
teratur adalah bagian Sanitasi dengan melakukan
pemeriksaan secara berkala dan berkesinambungan.
Sedangkan yang melakukan monitoring terhadap listrik
adalah bagian Pemeliharaan Sarana (IPSRS).
Rumah Sakit mengumpulkan data/hasil monitoring
program menejemen sistem utiliti/pendukung. Data
tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan
jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan atau
penggantian sistem utiliti/pendukung.
Pendidikan Staf :
a. Kapan?
Rumah Sakit melakukan perencanaan
pendidikan dan pelatihan setiap tahun bagi
seluruh staf tentang peran mereka dalam
menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman
dan efektif. Juga rencana rumah sakit untuk
pengamanan kebakaran, keamanan bahan
berbahaya dan kedaruratan.
b. Bagaimana?
Staf Rumah Sakit terlatih untuk mengoperasikan perlatan
medis dan sistem utiliti.
Secara berkala Rumah Sakit melakukan tes pengetahuan staf
melalui peragaan, simulasi dan metode lain yang cocok hasil
tes ini didokumentasikan.
c. Siapa?
Staf Rumah Sakit

More Related Content

Similar to MFK.pptx

pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptxpengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
Dedi265627
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
novyantihidayat
 
Standar Akreditasi Klinik Bab II fix.pptx
Standar Akreditasi Klinik Bab II fix.pptxStandar Akreditasi Klinik Bab II fix.pptx
Standar Akreditasi Klinik Bab II fix.pptx
DNAAysa
 
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
AstiHaryani2
 
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptx
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptxdrg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptx
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptx
marita896206
 
Unit Pelayanan Sterilisasi.docx
Unit Pelayanan Sterilisasi.docxUnit Pelayanan Sterilisasi.docx
Unit Pelayanan Sterilisasi.docx
sutaatmaja2
 

Similar to MFK.pptx (20)

pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptxpengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
pengantar sistem manajemen k3 rumah sakit.pptx
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
 
Standar Akreditasi Klinik Bab II fix.pptx
Standar Akreditasi Klinik Bab II fix.pptxStandar Akreditasi Klinik Bab II fix.pptx
Standar Akreditasi Klinik Bab II fix.pptx
 
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
8.8 Standar Akreditasi Klinik Bab II.pptx
 
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdfPPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
 
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptx
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptxdrg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptx
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptx
 
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) _BimTek "AKREDITASI RS (KepMenKes 2...
 
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptx
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptxSUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptx
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptx
 
PPI 13-MATERI Apd-Dalam-Ppi.pptx
PPI 13-MATERI Apd-Dalam-Ppi.pptxPPI 13-MATERI Apd-Dalam-Ppi.pptx
PPI 13-MATERI Apd-Dalam-Ppi.pptx
 
draft pelayanan CSSD.docx
draft pelayanan CSSD.docxdraft pelayanan CSSD.docx
draft pelayanan CSSD.docx
 
Unit Pelayanan Sterilisasi.docx
Unit Pelayanan Sterilisasi.docxUnit Pelayanan Sterilisasi.docx
Unit Pelayanan Sterilisasi.docx
 
PPI-2019.ppt
PPI-2019.pptPPI-2019.ppt
PPI-2019.ppt
 
anestesi pada covid.pptx
anestesi pada covid.pptxanestesi pada covid.pptx
anestesi pada covid.pptx
 
58133499 program-k3-rs
58133499 program-k3-rs58133499 program-k3-rs
58133499 program-k3-rs
 
HAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptxHAZARD DALAM KEP.pptx
HAZARD DALAM KEP.pptx
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
 
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitProgram kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
 
ICRA - manajemen risiko.pptx
ICRA - manajemen risiko.pptxICRA - manajemen risiko.pptx
ICRA - manajemen risiko.pptx
 
PPI Sidoarjo Jatim.ppt
PPI Sidoarjo Jatim.pptPPI Sidoarjo Jatim.ppt
PPI Sidoarjo Jatim.ppt
 
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
4. Materi Pengendalian & Pencegahan Infeksi (Tri Wahyuni I).pptx
 

Recently uploaded

seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
fidel377036
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 

Recently uploaded (20)

seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )Root cause analysis ( analisa akar masalah )
Root cause analysis ( analisa akar masalah )
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDITDasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) EDIT
 

MFK.pptx

  • 1. Lampiran Kebijakan : No. Kebijakan : PENERAPAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN A. LATAR BELAKANG RS dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman berfungsi dan suportif bagi pasien, Keluarga, Staf dan pengunjung. Menejemen yang efektif meliputi perencanaan pengadaan alat, fasilitas, dokumentasi yang jelas, monitoring dan efaluasi untuk melihat dampak dari proses, sehingga dapat dilakukan perencanaan berikutnya yang lebih konfrehensip dan konsisten untuk mendukung kegiatan yang berfokus pada keselamatan pasien. Manajemen resiko adalah - Pencegahan dan pengendalian terjadinya resiko kerja baik pada pasien, keluarga, staf, pengunjung dan lingkungan masyarakat yang tinggal disekitar RS. - Penanganan resiko hasil dari pelayanan terhadap limbah hasil infeksius. - Adanya pemeriksaan secara berkala untuk alat dilakukan kalibrasi, pemeriksaan kualiatas air, pemeriksaan air limbah, Gas. B. TUJUAN UMUM Menurunkan terjadinya insiden/kecelakaan dan meningkatkan pelayanan yang lebih aman bagi Pasien, Keluarga, pengunjung, Staf dan masyarakat yang ada dilingkungan RS.
  • 2. C. TUJUAN KHUSUS 1. Untuk meningkatkan Kepemimpinan dan perencanaan dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan; 2. Untuk meningkatkan Keselamatan dan keamanan mengurangi resiko infeksius yang dihasilkan dari proses pelayanan RS; 3. Untuk mengurangi resiko dari Bahan-bahan yang berbahaya bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung serta lingkungan disekitar RS; 4. Untuk meningkatkan kesiapan dalam menghadapi bencana; 5. Untuk mengurangi terjadinya kebakaran; 6. Untuk meningkatkan fasiltas dan peralatan medik yang sesuai standar; 7. Untuk meningkatkan pemeliharaan sistim Utility; 8. Untuk meningkatkan SDM dalam bidang Pendidikan bagi staf.
  • 3. D. KEBIJAKAN Kebijakan Kepemimpinan dan perencanaan Manejeman Fasilitas dan Keselamatan a. Kapan? dilakukan identifikasi kebutuhan sarana prasarana yang dilaksanakan : Awal Januari pada tahap Penganggaran Tiap tahun Bagaimana? RS menyusun rencana induk atau rencana tahunan (mekanisme proses pengelolaan resiko secara benar) b. Keselamatan dan keamanan Keselamatan : Perencanaan Pembangunan gedung harus memperhatikan area resiko yaitu akses masuk, pintu keluar masuk, halaman dan perlatan Rumah Sakit agar tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, staf dan pengunjung . Keamanan : Perlunya proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak berkepentingan.
  • 4. C. Siapa? Pihak menejemen dalam proses pengadaan pembangunan gedung dan untuk keamanan di serahkan sepenuhnya kepada Security RS untuk mengatur jadwal jaga dan berkordinasi dengan Bagian Umum.
  • 5. • Bahan berbahaya : a. Kapan? Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman setiap saat. b. Bagaimana? Inventarisasi bahan dan limbah berbahaya yang meliputi limbah bahan kimia, bahan kemoterapi, bahan dan limbah radioaktif, gas dan uap serta limbah medis dan infeksius lain sesuai ketentuan. Pelaporan atas kejadian tumpahan, atau paparan (exposure) dan insiden lainnya kepada penanggung jawab keselamatan kerja untuk dilakukan investigasi. Pembuangan limbah berbahaya yang benar menurut prosedur dan peraturan yang ditetapkan agar tidak mencemari lingkungan serta menyebabkan infeksius. Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan apabila terjadi tumpahan (spill) atau paparan (exposure). Melakukan pendokumentasian yang meliputi izin dan perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya; Pemasangan label yang benar pada setiap bahan berbahaya dan limbah berbahaya. C. Siapa? Staf Rumah Sakit yang bersentuhan langsung dengan bahan berbahaya dan bagian Sanitasi RS.
  • 6. Manajemen emergensi : a. Kapan? Rumah Sakit menyusun dan memelihara rencana menajemen kedaruratan dan program menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas demikian, wabah dan bencana lainnya pada awal tahun. b. Bagaimana? Rumah Sakit merencanakan untuk menentukan area yang luas, aman dan tim yang melakukan efakuasi apabila terjadi kedaruratan, bencana juga tempat isolasi apabila terjadi wabah. Untuk lebih efektif perlu dilakukan uji coba/ simulasi penanganan/menananggapi atas kejadian yang tak terduga.
  • 7. Rencana dan program program penanganan kedaruratan tersebut berisikan proses: Menetapkan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya, ancaman dan kejadian; Menetapkan peran Rumah Sakit dalam kejadian tersebut; Strategi komunikasi pada kejadian; Pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumberdaya alternatif; Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat pelayanan; Identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu kejadian; Proses untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dengan tanggung jawab Rumah Sakit dalam hal penugasan staf untuk pelayanan pasien.
  • 8. Rencana kesiapan menghadapi bencana diujicoba melaui: Ujicoba tahunan seluruh rencana penanggulangan bencana baik secara internal maupun sebagai bagian dan dilakukan bersama dengan masyarakat. c. Siapa? Pasien, keluarga, pengunjung, staf rumah sakit dan masyarakat dilingkungan rumah sakit.
  • 9. Pengamanan kebakaran : a. Kapan? Rumah Sakit merencanakan dan melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di RS aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya sebulan sekali. Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini, penghentian/pemadaman (Suppression), meredakan dan perlu diatur jalur efakuasi yang aman (safe exit) dari fasilitas sebagai respon terhadap kedaruratan akibat kebakaran atau bukan kebakaran.
  • 10. b. Bagaimana? RS secara teratur melakukan ujicoba rencana pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini dan penghentian (Suppression) dan mendokumentasikan hasilnya. Kebakaran adalah resiko yang selalu ada di RS. Karenannya, setiap RS perlu merencanakan bagaimana menjamin penghuni RS tetap aman sekalipun terjadi kebakaran, atau asap. Rumah Sakit merencanakan secara khusus:
  • 11. Pencegahan kebakaran melalaui pengurangan resiko kebakaran,seperti penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar, termasuk gas medik, seperti oksigen; Bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan didalam atau berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien; Jalur keluar yang aman dan tidak terhalang bila terjadi kebakaran; Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti deteksi asap (smoke detector), alarm kebakaran dan patroli kebakaran; Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang air, supresan kimia (chemical suppression) atau sistem penyemburan (sprinkler).
  • 12. Tindakan ini bila digabungkan akan memberi waktu yang cukup bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung untuk menyelamatkan diri dari kebakaran dan asap. Tindakan ini tanpa memandang usia, ukuran dan konstruksi dari fasilitas. Contohnya fasilitas berbahan batu bata satu tingkat akan menggunakan metode yang berbeda dengan fasilitas berbahan kayu yang besar dan bertingkat. C. Siapa? Rumah Sakit membentuk tim khusus yang menangani, memberikan informasi mencegah terjadinya kebakaran seperti membuat tanda Bahaya Mudah Terbakar, larangan merokok yang berlaku bagi pasien, keluarga, pengunjung dan staf. Tim tersebut yang menjadi leader ketika terjadi kebakaran sehingga lebih efisien dan terorganisir dalam proses evakuasi.
  • 13. Peralatan medik : a. Kapan? Rumah Sakit merencanakan untuk pengadaan peralatan medis pada awal tahun penganggaran. untuk pemeriksaan, ujicoba dan pemeliharaan peralatan medis dilakukan setiap peralatan baru yang masuk maupun peralatan yang telah ada . Rumah Sakit mengumpulkan data hasil monitoring terhadap program manajemen peralatan medis. Data tersebut digunakan dalam penyusunan rencana kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan dan penggantian peralatan.
  • 14. b. Bagaimana? Untuk menjamin ketersediaan dan berfungsi/laik pakainya peralatan medis, rumah sakit: Melakukan inventarisasi perlatan medis; Melakukan pemeriksaan perlatan medik secara teratur; Melaksanakan pemeliharaan preventif. Rumah Sakit membuat prosedur penarikan produk/peralatan baik yang telah kadaluarsa atau melampauai batas waktu penggunaan/pemakaian sehingga mencegah terjadinya kesalahan dalam proses pelayanan kepada pasien. Juga membuat prosedur pengembalian juga pemusnahan produk dan perlatan medis yang ditarik oleh pihak pabrik atau suplaier.
  • 15. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu; Peralatan medis diseluruh rumah sakit dikelola dengan baik sesuai rencana. Ada daftar inventaris untuk seluruh perlatan medis. Peralatan medis diinspeksi secara teratur. Peralatan medis diujicoba sejak baru dan sesuai umur, penggunaan dan rekomedasi pabrik dilakukan oleh Panitia Pemeriksa Barang. Ada program pemeliharaan preventif seperti peralatan yang perlu dikalibrasi juga penggantian komponen yang tidak berfungsi baik. Tenaga yang berkompeten malakukan pelayanan ini adalah bagian pemeliharaan sarana rumah sakit atau IPSRS.
  • 16. C. Siapa? Kegiatan tersebut dilakukan oleh staf yang berkompeten memberikan pelayanan ini dengan cara ketika barang baru masuk telah dilakukan pemeriksaan yang teliti (uji fungsi) tentang kesesuaian dokumen, merk, type, ukuran dan parameter lain dan seterusnya sesuai umur dan penggunaan perlatan tersebut atau sesuai instruksi pabrik. Pemeriksaan, hasil uji coba dan setiap kali pemeliharaan didokumentasikan. Hal ini dilakukan untuk membantu dalam perencanaan pemeliharaan atau penggantian, perbaikan/peningkatan (upgrade), dan perubahan lain.
  • 17. Sistem Utiliti : a. Kapan? Rumah Sakit merencanakan apabila terjadi keadaan darurat untuk melindungi penghuni rumah sakit atas terganggunya, terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik setiap bulanya. b. Bagaimana? Mengidentifikasi perlatan, sistem dan tempat yang potensial menimbulkan resiko tertinggi terhadap pasien dan staf (sebagai contoh; mengidentifikasi area yang memerlukan pencahayaan , pendinginan, alat pendukung hidup/life support, dan air bersih mensterilkan perbekalan); Melakukan asesmen dan meminimalisasi resiko dari kegagalan sistem pendukung ditempat-tempat tersebut; Melakukan ujicoba ketersediaan dan keandaan sumber darurat listrik dan air;
  • 18. Mendokumentasikan hasil ujicoba; Memastikan bahwa pengujian alternatif sumber air dan listrik dilakukan minimal/sekurang-kurangnya setiap tahun atau lebih sering jika diharuskan oleh peraturan perundangan atau oleh kondisi sumber listrik dan air; Kondisi sumber listrik dan air yang mengharuskan peningkatan frekuensi pengujian meliputi: Perbaikan berulang dari sistem air Seringnya kontaminasi terhadap sumber air; Jaringan listrik yang tidak bisa diandalkan; dan Padamnya listrik yang tak terduga dan berulang. Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan. Rumah Sakit melakukan uji coba sistem emergensi dari air minum dan listrik secara teratur susuai dengan sistem dan hasilnya didokumentasikan.
  • 19. c. Siapa? Petugas atau otoritas yang memonitor mutu air secara teratur adalah bagian Sanitasi dengan melakukan pemeriksaan secara berkala dan berkesinambungan. Sedangkan yang melakukan monitoring terhadap listrik adalah bagian Pemeliharaan Sarana (IPSRS). Rumah Sakit mengumpulkan data/hasil monitoring program menejemen sistem utiliti/pendukung. Data tersebut digunakan untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang rumah sakit untuk peningkatan atau penggantian sistem utiliti/pendukung.
  • 20. Pendidikan Staf : a. Kapan? Rumah Sakit melakukan perencanaan pendidikan dan pelatihan setiap tahun bagi seluruh staf tentang peran mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman dan efektif. Juga rencana rumah sakit untuk pengamanan kebakaran, keamanan bahan berbahaya dan kedaruratan.
  • 21. b. Bagaimana? Staf Rumah Sakit terlatih untuk mengoperasikan perlatan medis dan sistem utiliti. Secara berkala Rumah Sakit melakukan tes pengetahuan staf melalui peragaan, simulasi dan metode lain yang cocok hasil tes ini didokumentasikan. c. Siapa? Staf Rumah Sakit