SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
B Y M M I R Z A I K H S A N U D I N
N I M : 2 1 1 1 0 0 3 5
Hukum Dagang
Pengertian Hukum Dagang
 Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah
laku manusia yang turut melakukan perdagangan
untuk memperoleh keuntungan, atau hukum yang
mengatur hubungan hukum antara manusia dan
badan hukum satu dengan yang lainnya dalam
bidang perdagangan.
Sumber-sumber Hukum Dagang
Hukum dagang di indonesia bersumber pada :
 Hukum tertulis yang dikodifikasikan :
 KUH Dagang/ WvK
 KUH Perdata/ BW
 Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, seperti
peraturan perundangan khusus yang mengatur
tentang hal-hal yang berhubungan dengan
perdagangan.
Sejarah Hukum Dagang
 Semula KUHD terdiri dari 3 buku, yaitu :
 Buku I tentang perniagaan pada umumnya
 Buku II tentang hak dan kewajiban yang
ditimbulkan perkapalan (hukum laut)
 Buku III tentang Kepailitan
 Namun peraturan tentang kepailitan kemudian
merupakan satu kita tersendiri yang berlaku pada
tanggal 1 Nov 1906 dengan dikeluarkannya Stb. 1906
No.217 jo Stb 1906 No.348
 Sebelum tahun 1938, Hukum Dagang hanya
mengikat pedagang saja dan hanya pedagang saja
yang dapat melakukan perbuatan dagang. Tetapi
sejak tahun 1938 pengertian perbuatan dagang
diperluas menjadi perbuatan perusahaan. Menurut
hukum yang dimaksud dengn pengusaha ialah
mereka yang melakukan sesuatu untuk mencari
keuntungan dengan menggunakan lebih banyak
modal daripada tenaga. Sebaliknya bila tenaga lebih
dipentingkan daripada modal maka tidak tergolong
dalam golongan pengusaha, misalnya dosen, dokter,
buruh, dsb.
 Dalam hukum dagang ditentukan bahwa tiap orang yang
mempunyai suatu perusahaan diharuskan mengadakan
pencatatan dari kekayaan dan harta benda perusahannya
dan setiap enam bulan harus membuat neraca keuangan.
Ia diharuskan menyimpan semua pembukuan untuk
jangka waktu selama tiga puluh tahun dan surat-surat
tembusan serta catatan selama sepuluh tahyn
 Dengan adanya pembukuan ini maka pengusaha
mempunyai bukti terhadap peristiwa hukum. Hakim
berhak menggunakan buku itu sebagai bukti untuk
kepentingan pihak manapun.
Macam-macam Persekutuan Dagang
 Dalam dunia perdagangan dikenal bermacam-macam
perseroan yag lahir karena usaha beberapa orang untuk
bersama-sama melakukakn tindakan atau perbuatan
dalam lapangan perdagangan. Macam-macam
persekutuan dagang yang dikenal dalam KUHD adalah :
 Persekutuan perdata (maatschap)
 Perseroan Komanditer (commanditaire vennotschap)
 Firma
 Perseroan Terbatas (PT)
 Koperasi
Perantara Perusahan
 Perantara perusahaan yang dikenal dalam KUHD:
 Makelar adalah perantara pedagang yang diangkat
oleh pemerintah. Mereka menjualkan atau
membelikan sesuatu untuk kepemtingan orang lain
atas dasar upah tertentu.
 Komisioner adalah seseorang yang mengusahakan
perjanjian dagang atas nama sendiri/firmanya dan
juga menjalankan usaha atas perintah orang lain
dengan mendapatkan komisi tertentu.
 Expeditur ialah mereka yang mengurus pengangkuta
orang atau barang.
Beda Makelar dengan Komisioner
 Seorang komisioner yang melakukan JB atas
perintah komitmen memikul resikonya juga,
sedangkan makelar tidak.
 Seorang komisioner dapat menentukan komisinya
karena turt menanggung risiko, sedangkan makelar
tidak.
 Seorang makelar diangkat dan disumpah oleh
pemerintah sedangkan komisioner tidak.
 Dalam KUHD diatur pula mengenai surat berharga.
Di samping alat pembayaran dengan uang maka
dalam dunia perdagangan diperlukan cara
pembayaran atau penagihan yang lebih aman,
mudah dan lancar. Karena itu dalam perhubungan
perdagangan terdapat surat-surat yang mengganti
tugas uang tunai. Surat demikian itu memberi hak
kepada pedagang dan disebut surat bernilai. Seperti
Cek, Wesel, Bilyet Giro dan lain sebagainya.
 Asuransi atau pertangguhan diatur dalam Pasal 246-
286 KUH Perdata yaitu suatu perjanjian dengna
mana seseorang penanggung mengikatkan diri
kepada seseorang tertanggung dengan menerima
suatu penggantian premi untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena
suatu persitiwa yang tak tertentu.
Dasar Pertanggungan
 Suatu peristiwa yang belum tentu terjadi.
 Semua hal/kepentingan yang dapat dinilai dengan
uang.
 Pertanggungan merupakan suatu perjanjianan dua
pihak dimana bertanggung jawab membayar premi
dan yang menanggung wajib memberi pembayaran
kembali apabila peristiwa yang belum tentu terjadi
itu kemudian menjadi nyata terjadi.
 Pertanggungan itu tergantung kepada atau
mengikuti kepentingan tidak mengingat siapa yang
berkepentingan.
 Seorang debitur yang tidak berdaya lagi membayar
hutangnya dinyatakan pailit. Dalam hal ini ia dapat
memberitahukannya atas kehendak sendiri kepada
Pengadilan negeri, atau atas permintaan krediturnya
atau atas permintaan penuntut umum. Pernyataan
pailit tersebut harus dinyatakan dalam putusan
hakim. Bila seseorang dinyatakan pailit maka
barang-barang yang menjadi miliknya dijadikan
pembayaran hutang. Tujuan kepailitan adalah untuk
mengusahakan agar hasul penjualan harta benda
debitur dapat dipergunakan untuk melunasi
hutangnya.
 Penundaan pembayaran adalah tindakan yang
diberikan kepada debitur karena sudah tidak mampu
untuk membayar hutangnya tetapi masih
mempunyai cukup kekayaan untuk lambat laun
membayar hutangnya.
 Perbedaan antara pailit dengan penundaan
pembayaran adalah bahwa orang yang telah
dinyatakan pailit itu sudah dianggap tidak
mempunyai kekayaan sedangkan dalam hal
penundaan pembayaran orangnya masih
mempunyai kekayaan.
Terima kasih

More Related Content

Similar to HUKUM DAGANG] Hukum Dagang: Pengertian, Sumber, Sejarah, dan Jenis Persekutuan Dagang

3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.pptOSISSPENTIBEL
 
Bentuk serta Perantara dalam Perdagangan.pptx
Bentuk serta Perantara dalam Perdagangan.pptxBentuk serta Perantara dalam Perdagangan.pptx
Bentuk serta Perantara dalam Perdagangan.pptxPT. Inti Palm Sumatra
 
Hukum-Dagang-Pertemuan-1xxxxxxxxxxxx.ppt
Hukum-Dagang-Pertemuan-1xxxxxxxxxxxx.pptHukum-Dagang-Pertemuan-1xxxxxxxxxxxx.ppt
Hukum-Dagang-Pertemuan-1xxxxxxxxxxxx.pptWiraUdytamaFHUnmas
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjianhylmihalim
 
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1Afrian Rachmawati
 
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAf-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAfrian Rachmawati
 
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptMateri Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptSiumKarang
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxFauziRusdianto1
 
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam PerikatanAzas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam PerikatanFair Nurfachrizi
 
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptxdonihasmanto
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanDin Haidiati
 

Similar to HUKUM DAGANG] Hukum Dagang: Pengertian, Sumber, Sejarah, dan Jenis Persekutuan Dagang (20)

Jenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrakJenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrak
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt
 
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdfMAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
MAKALAH ASPEK HUKUM.pdf
 
Hukum dagang
Hukum dagangHukum dagang
Hukum dagang
 
Bentuk serta Perantara dalam Perdagangan.pptx
Bentuk serta Perantara dalam Perdagangan.pptxBentuk serta Perantara dalam Perdagangan.pptx
Bentuk serta Perantara dalam Perdagangan.pptx
 
Hukum-Dagang-Pertemuan-1xxxxxxxxxxxx.ppt
Hukum-Dagang-Pertemuan-1xxxxxxxxxxxx.pptHukum-Dagang-Pertemuan-1xxxxxxxxxxxx.ppt
Hukum-Dagang-Pertemuan-1xxxxxxxxxxxx.ppt
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Makalah aspk hukum
Makalah aspk hukumMakalah aspk hukum
Makalah aspk hukum
 
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
Af-Subyek hukum dalam kegiatan bisnis 1
 
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAf-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
 
PERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.pptPERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.ppt
 
Pertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.pptPertemuan Kedua.ppt
Pertemuan Kedua.ppt
 
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).pptMateri Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
Materi Kuliah OL H.Prkt (1- SH Kontrak) (1).ppt
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam PerikatanAzas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
 
Firma
FirmaFirma
Firma
 
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
4. Asas Kebebasan Berkontrak.pptx
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
 

Recently uploaded

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (17)

Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 

HUKUM DAGANG] Hukum Dagang: Pengertian, Sumber, Sejarah, dan Jenis Persekutuan Dagang

  • 1. B Y M M I R Z A I K H S A N U D I N N I M : 2 1 1 1 0 0 3 5 Hukum Dagang
  • 2. Pengertian Hukum Dagang  Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan, atau hukum yang mengatur hubungan hukum antara manusia dan badan hukum satu dengan yang lainnya dalam bidang perdagangan.
  • 3. Sumber-sumber Hukum Dagang Hukum dagang di indonesia bersumber pada :  Hukum tertulis yang dikodifikasikan :  KUH Dagang/ WvK  KUH Perdata/ BW  Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, seperti peraturan perundangan khusus yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan.
  • 4. Sejarah Hukum Dagang  Semula KUHD terdiri dari 3 buku, yaitu :  Buku I tentang perniagaan pada umumnya  Buku II tentang hak dan kewajiban yang ditimbulkan perkapalan (hukum laut)  Buku III tentang Kepailitan  Namun peraturan tentang kepailitan kemudian merupakan satu kita tersendiri yang berlaku pada tanggal 1 Nov 1906 dengan dikeluarkannya Stb. 1906 No.217 jo Stb 1906 No.348
  • 5.  Sebelum tahun 1938, Hukum Dagang hanya mengikat pedagang saja dan hanya pedagang saja yang dapat melakukan perbuatan dagang. Tetapi sejak tahun 1938 pengertian perbuatan dagang diperluas menjadi perbuatan perusahaan. Menurut hukum yang dimaksud dengn pengusaha ialah mereka yang melakukan sesuatu untuk mencari keuntungan dengan menggunakan lebih banyak modal daripada tenaga. Sebaliknya bila tenaga lebih dipentingkan daripada modal maka tidak tergolong dalam golongan pengusaha, misalnya dosen, dokter, buruh, dsb.
  • 6.  Dalam hukum dagang ditentukan bahwa tiap orang yang mempunyai suatu perusahaan diharuskan mengadakan pencatatan dari kekayaan dan harta benda perusahannya dan setiap enam bulan harus membuat neraca keuangan. Ia diharuskan menyimpan semua pembukuan untuk jangka waktu selama tiga puluh tahun dan surat-surat tembusan serta catatan selama sepuluh tahyn  Dengan adanya pembukuan ini maka pengusaha mempunyai bukti terhadap peristiwa hukum. Hakim berhak menggunakan buku itu sebagai bukti untuk kepentingan pihak manapun.
  • 7. Macam-macam Persekutuan Dagang  Dalam dunia perdagangan dikenal bermacam-macam perseroan yag lahir karena usaha beberapa orang untuk bersama-sama melakukakn tindakan atau perbuatan dalam lapangan perdagangan. Macam-macam persekutuan dagang yang dikenal dalam KUHD adalah :  Persekutuan perdata (maatschap)  Perseroan Komanditer (commanditaire vennotschap)  Firma  Perseroan Terbatas (PT)  Koperasi
  • 8. Perantara Perusahan  Perantara perusahaan yang dikenal dalam KUHD:  Makelar adalah perantara pedagang yang diangkat oleh pemerintah. Mereka menjualkan atau membelikan sesuatu untuk kepemtingan orang lain atas dasar upah tertentu.  Komisioner adalah seseorang yang mengusahakan perjanjian dagang atas nama sendiri/firmanya dan juga menjalankan usaha atas perintah orang lain dengan mendapatkan komisi tertentu.  Expeditur ialah mereka yang mengurus pengangkuta orang atau barang.
  • 9. Beda Makelar dengan Komisioner  Seorang komisioner yang melakukan JB atas perintah komitmen memikul resikonya juga, sedangkan makelar tidak.  Seorang komisioner dapat menentukan komisinya karena turt menanggung risiko, sedangkan makelar tidak.  Seorang makelar diangkat dan disumpah oleh pemerintah sedangkan komisioner tidak.
  • 10.  Dalam KUHD diatur pula mengenai surat berharga. Di samping alat pembayaran dengan uang maka dalam dunia perdagangan diperlukan cara pembayaran atau penagihan yang lebih aman, mudah dan lancar. Karena itu dalam perhubungan perdagangan terdapat surat-surat yang mengganti tugas uang tunai. Surat demikian itu memberi hak kepada pedagang dan disebut surat bernilai. Seperti Cek, Wesel, Bilyet Giro dan lain sebagainya.
  • 11.  Asuransi atau pertangguhan diatur dalam Pasal 246- 286 KUH Perdata yaitu suatu perjanjian dengna mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seseorang tertanggung dengan menerima suatu penggantian premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu persitiwa yang tak tertentu.
  • 12. Dasar Pertanggungan  Suatu peristiwa yang belum tentu terjadi.  Semua hal/kepentingan yang dapat dinilai dengan uang.  Pertanggungan merupakan suatu perjanjianan dua pihak dimana bertanggung jawab membayar premi dan yang menanggung wajib memberi pembayaran kembali apabila peristiwa yang belum tentu terjadi itu kemudian menjadi nyata terjadi.  Pertanggungan itu tergantung kepada atau mengikuti kepentingan tidak mengingat siapa yang berkepentingan.
  • 13.  Seorang debitur yang tidak berdaya lagi membayar hutangnya dinyatakan pailit. Dalam hal ini ia dapat memberitahukannya atas kehendak sendiri kepada Pengadilan negeri, atau atas permintaan krediturnya atau atas permintaan penuntut umum. Pernyataan pailit tersebut harus dinyatakan dalam putusan hakim. Bila seseorang dinyatakan pailit maka barang-barang yang menjadi miliknya dijadikan pembayaran hutang. Tujuan kepailitan adalah untuk mengusahakan agar hasul penjualan harta benda debitur dapat dipergunakan untuk melunasi hutangnya.
  • 14.  Penundaan pembayaran adalah tindakan yang diberikan kepada debitur karena sudah tidak mampu untuk membayar hutangnya tetapi masih mempunyai cukup kekayaan untuk lambat laun membayar hutangnya.  Perbedaan antara pailit dengan penundaan pembayaran adalah bahwa orang yang telah dinyatakan pailit itu sudah dianggap tidak mempunyai kekayaan sedangkan dalam hal penundaan pembayaran orangnya masih mempunyai kekayaan.