1. الرحيم الرحمن اهلل بسم
اهلل....وبعد رسول على السالم و الصالة و هلل ...الحمد
كاتهبر و اهلل رحمة و عليكم السالم
Tiada yang pantas untuk senantiasa kita haturkan kepada Dzat Yang Maha
Rahman dan Rahim kecuali senandung puja dan puji atas segala karunia dan
rahmat-Nya yang selalu mengiringi setiap langkah, nafas dan aktifitas kita semua.
Dari Makkah Al Mukarromah saya menuliskan baris kata dan kalimat ini sebagai
ungkapan rasa syukur dan haru atas terbitnya majalah Al Binaa yang sudah lama
menjadi impian. Dan hari ini dengan ijin Allah l bisa terbit. Allahumma lakal
hamdu wa lakasy syukru.
Satu tahapan dan langkah awal ini hendaknya menjadi momentum besar
dan penting untuk menjadi pondasi bagi langkah berikutnya. Memulai sesuatu
memang susah dan akan lebih sulit lagi tentunya untuk melanjutkan dan
mempertahankannya. Perlu didasari niat ikhlash kepada Allah f disertai
dengan kekuatan tekad serta kesungguhan dan keseriusan, juga kedisiplinan
dalam hari-hari ke depan untuk mempertahankan eksistensi majalah Al Binaa
yang kita cintai ini. Saya tidak bisa panjang-panjang memberi ucapan tahni’ah
(selamat) ini, mudah-mudahan masih ada slot halaman yang bisa memuat
sekedar rasa haru saya atas terbitnya majalah ini saat saya masih di Makkah Al
Mukarromah.
Al Harom Al Makky, Maghrib 17 Dzulhijjah 1435 H.
2. Salam Redaksi
SEMANGAT BARU dalam Perubahan Dakwah
dan Pendidikan
: وبعد هداه تبع ومن وصحبه اله وعلى اهلل رسول على والسالم والصالة هلل احلمد
Segala puji serta syukur kita panjatkan kepada Allahl. Salawat dan salam semoga
tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad n. Majalah AL BINAA merupakan majalah
yang insya Allah akan diterbitkan secara berkala oleh AL BINAA Islamic Boarding School
untuk menjadi wadah dan media dakwah kepada para santri dan asatidz, keluarga besar AL
BINAA, serta bagi kaum muslimin pada umumnya.
Salah satu cara dakwah Rasulullah adalah melalui tulisan surat yang Beliau kirimkan kepada
raja-rajaataupenguasadiJazirahArabdansekitarnya.Halinimenunjukkandakwahbukanhanya
dengan ceramah atau muhadhoroh saja, melainkan juga dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Bermula dari sunnah ini, Majalah AL BINAA akan menjadi sarana dakwah dengan torehan pena
yang mudah-mudahan dipenuhi dengan iringan keikhlasan dalam berjuang.
Walaupun ini edisi perdana, kami berusaha untuk membuat pembaca tidak kecewa apabila
membacanya. Meski majalah ini sangat jauh dari sempurna, kami menganggap sudah ada
menu rubrik yang menarik untuk dibaca. Tim redaksi pengisi rubrik kami rencanakan semuanya
dari ustadz yang berkompeten dari sisi keilmuan yang dimilikinya. Ada pula rubrik alumni yang
memang kami peruntukkan sebagai sarana komunikasi dan silaturahmi alumni AL BINAA.
Sebagai pelengkap, kami hadirkan juga rubrik pesantren dan prestasi santri.
Tema edisi perdana ini adalah “Hijrah Sebuah Momentum Perubahan”. Sebenarnya tema
ini tidak menunjukkan bahwa hijrah Rasulullah terjadi di bulan Muharram, tetapi di bulan
Robi’ul awal. Namun redaksi memandang dari sisi penamaan kalender Hijriyyah, yang di mulai
dengan bulan Muharram. Berbicara tentang hijrah, tentu kita akan diingatkan dengan hijrahnya
Rasulullah yang menjadi tonggak sejarah yang membawa perubahan sangat besar bagi peta
jalan dakwah Islam ke berbagai negeri dan ke berbagai hati.
Terakhir, bagi para pembaca yang budiman dan para jiwa-jiwa pejuang dakwah, semoga
majalah ini memberi manfaat bagi Islam dan kaum muslimin. Jika banyak kekurangan dalam
majalah ini, baik itu dari penulisan ataupun kata-kata yang tidak berkenan di hati, maka patut
kiranya para pembaca yang budiman memberikan kritikan yang konstruktif. Dengan kritikan
dari pembaca, diharapkan majalah ini bisa lebih baik di masa yang akan datang. Kami tunggu
kritikan pembaca di dapur redaksi. Berbuatlah, niscaya Allah dan Rasul-Nya akan melihat amal
usahamu.
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaan mu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
(At-Taubah-105)
)١٠٥( َونُلَمْعَت� ْمُتْنُكاَِمب ْمُكُئِّبَنُ�ي َف� ِةَداَه َّالشَو ِبْيَغْلا ِمِلاَع ىَلِإ َونُّدَرُت�َسَو َونُنِمْؤُمْلاَو ُهُلوُسَرَو ْمُكَلَمَع ُهَّالل ىَرَ�ي َسَف واُلَمْعا ِلُقَو
Penanggung Jawab: Aslam Muhsin Abidin, Lc., Pemimpin Umum: Sofyan Toha, S.Si., Pemimpin Redaksi:
Agung Wahyu Adhy, Lc., Sekretaris Redaksi: Sulaeman, S.Pd., Staff Redaksi: Zaenal Arifin, Lc. ,Musthofa
Aini, Lc.,Nuralim, Lc., Zaenal Abidin, Lc., Saepul Anwar, S.Pd., Hasyim Nur. S.Pd
Editor: Suratman, S.Pd., Rofael Afriyanto,Lc., Administrasi Keuangan: RM. Syarief Rusdy. SE.,
Pemasaran dan Sirkulasi: Abu Ishaq.,Ilustrator/ layout: M.S. Haromain, S. Ikom., Web: Agus Setiawan, ST.
Alamat Redaksi: AL BINAA IBS, Jl. Raya Pebayuran Kertasari Pebayuran Bekasi Jabar 17710
Telp/Fax: 021 89150720/021 89150721
Website: www.majalahalbinaa.com Email: redaksi_maal@gmail.com
Sms: 085285107991- 081398176123
4. 44444444
BULAN
siaL
MUHARRAM
?Oleh: Abu Usaid al Banyumasi
Pembaca yang dirahmati Allah,
berbicara tentang bulan Muharram,
maka ada beberapa keyakinan dan
ritual yang dilakukan sebagian orang
pada bulan tersebut yang harus
kita tinjau dan timbang kembali
kesesuaiannya dengan Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Karena seorang muslim
hendaklah selalu menjadikan Al-Qur’an
dan As-Sunnah sebagai pijakan dalam
berkeyakinan dan beramal. Kebiasaan
masyarakat, adat istiadat, dan warisan
leluhur tidak cukup untuk menjadi dalil
dalam berkeyakinan dan beramal.
Berikutiniadalahbeberapakeyakinan
dan ritual yang dilakukan sebagian
orang di bulan Muharram:
1.MeyakiniBulanMuharramSebagai
Bulan Naas atau Sial
Sebagian orang menganggap bahwa
bulan Muharram atau bulan Suro
(istilah orang Jawa) adalah bulan yang
membawa naas atau kesialan. Mereka
menghindari untuk melaksanakan
hajatan besar, perjalanan jauh, dan
aktivitas-aktivitas lain dengan alasan
bulantersebutadalahbulansial.Mereka
tidak berani melangsungkan akad
nikah, karena takut pernikahan yang
dilangsungkan pada bulan ini akan
membawa pasangan dalam kesialan
sepertiperceraian,tidakharmonis,tidak
diberikan keturunan, kematian, terlilit
hutang, dan lainnya.
Bagaimanakah Islam memandang
keyakinan seperti ini?
Dalam akidah Islam,meyakini sesuatu
bisa mendatangkan kesialan disebut
dengan istilah tiyaroh atau tathoyyur,
yaitu menganggap sial hal yang dilihat
atau didengar seperti menganggap
sial hari-hari tertentu, bulan tertentu,
tanggal, warna, suara, hewan, dan lain-
lain.
OrangyangmeyakinibulanMuharram
sebagai bulan sial, dia telah melakukan
tiyaroh yang merupakan kebiasaan
orang Jahiliyyah, dan itu termasuk
syirik. Rasulullah n bersabda:
ٌكْرِش ُةَرَِّ�يالط
/edisi 1/ vol.14
Aqidah
5. “Thiyaroh (menganggap sial sesuatu)
adalah syirik” (HR. Ahmad dalam
Musnadnya (1/440), Abu Dawud dalam
Sunannya (4/230) kitab Ath-Thibb no.
(3910)
Keyakinan masyarakat yang seperti
ini persis dengan keyakinan bangsa
Arab Jahiliyyah dahulu. Mereka
meyakini kesialan menikah di bulan
Syawal. Mereka berkeyakinan bahwa
“wanita yang hendak dikawini itu
akan menolak lelaki yang ingin
mengawininya seperti onta betina
yang menolak onta jantan jika sudah
dibuahi/bunting dan mengangkat
ekornya”. Maka Nabi n membatalkan
keyakinan tersebut dengan menikahi
‘Aisyahddi bulan Syawal dan
berkumpul dengannya juga pada bulan
tersebut.‘Aisyahdmenuturkan:
الَّوَش ِيف َمَّلَسَو ِهَْيلَع ُهَّالل ىَّل َص ِهَّالل ُولُسَر ِينَجَّوَزَت�
ُهَّالل ىَّل َص ِهَّالل ِولُسَر ِءاَِسن ُّيَأَف ٍالَّوَش ِيف ِيب َىنَب�َو
ِنم ُهَدْنِع ىَظ ْحَأ َناَك َمَّلَسَو ِهَْيلَع
“Rasulullah n menikahiku pada bulan
Syawal dan berkumpul denganku pada
bulan Syawal, maka siapakah di antara
isteri-isteri Rasul yang paling beruntung
daripada aku?” (HR. Muslim, 2/1039)
Kitab an-Nikah no. 1423, Ahmad dalam
Musnadnya (6/45)
IbnuKatsirvberkata,"Berkumpulnya
Rasulullah n dengan 'Aisyah d
pada bulan Syawal menjadi bantahan
terhadap hal yang diprasangkakan
oleh sebagian orang yang membenci
untuk menikah/berkumpul (dengan
pasangannya) di antara dua hari raya,
khawatir keduanya akan bercerai.
Padahal ini tidak ada hubungannya."
(Al-Bidayah wa al-Nihayah: 3/253).
Disisi lain, menganggap Muharram
sebagai bulan sial sama artinya
dengan mencela waktu atau masa, dan
perbutan tersebut juga dilarang dalam
Islam. Konsekuensi dari mencela waktu
adalah mencela Allahk, Dzat yang
telah menciptakan waktu. Padahal
Allah k telah menciptakan waktu,
masa, hari, bulan dan tahun semuanya
adalah baik. Kalaupun ada seseorang
yang kemudian mendapatkan kesialan
pada bulan tertentu, maka bukan
karena bulannya yang sial, akan tetapi
karena takdir Allah k. Rasulullah n
bersabda:
ُّبُسَي ، َمَدآ ُنْبا ِْينْيِذْؤُ�ي :َّلَجَو َّزَع ُاهلل ََالق
َلْيَّالل ُبِّلَ�قُأ ُرْمَْأال َِيدَبِي ،ُرْهَّالد ناَأَو ،َرْهَّالد
َارَهَّ�نلاَو
“Allahkberfirman, “Anak Adam telah
menyakiti-Ku, ia mencela dahr (waktu),
padahal Aku adalah (pencipta) dahr. Di
tangan-Ku segala perkara, Aku memutar
malamdansiang”.[HR.Bukharihal.1034
no. 5827 dan Muslim XV/5 no. 5824 dari
Abu Hurairah]
Bulan Syawal, Muharram, dan bulan-
bulan lainnya adalah ciptaan Allahk.
Allahkmembolak balikkan kejadian-
kejadian pada bulan-bulan tersebut
sesuai dengan takdir yang sudah
ditetapkan-Nya dan sejalan dengan
hikmah-Nya. Dan realitasnya, tidak
sedikit pasangan yang menikah di
luar bulan Muharram juga terkadang
berakhir dengan perceraian,
ٌكْ ِر
ش� ُةََري� ِّالط
“Thiyaroh (menganggap sial sesuatu) adalah
syirik” (HR. Ahmad dalam Musnadnya (1/440),
Abu Dawud dalam Sunannya (4/230) kitab
Ath-Thibb no. (3910)
/edisi 1/ vol.1 5
6. /edisi 1/ vol.16
kehidupan yang tidak harmonis,
kesulitan dalam ekonomi, diuji dengan
musibah-musibah. Lalu apakah dengan
itu, kita juga akan mengatakan dan
meyakini bahwa bulan tersebut juga
pembawasial?Wahaisaudaraku,marilah
kita berpikir sehat. Jangan sampai kita
sendiri yang mempersempit hal yang
Allah k lapangkan, membuat susah
hal yang Allah mudahkan.
Sudarakuparapembacayangdirahmati
Allah. Bukti lain yang menunjukkan
bulan Muharram bukanlah bulan
pembawa sial adalah karena Allah k
menjadikan bulan Muharram salah satu
dari bulan-bulan yang mulia, bulan
jika kebaikan yang dikerjakan padanya
dilipatkan pahalanya dan keburukan
yang dikerjakan padanya juga akan
dilipatkan dosanya. Muharram adalah
salah satu dari al Asyhurul Hurum
(bulan-bulan yang haram) yaitu; Dzul
Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan
Rajab. Dan justru pada bulan Muharram
inilah, Allah l memenangkan
Nabiyullah Musa p atas Fir’aun.
Allah menyelamatkan Nabi Musa
p pada tanggal 10 Muharram yang
kemudian ummat Islam disunnahkan
untuk berpuasa pada tanggal tersebut.
Dengan bukti ini apakah kita masih
akan mengatakan bahwa Muharram
adalah bulan pembawa sial?
PembacayangdirahmatiAllah.Marilah
kita kembali kepada akidah yang
benar, akidah shahihah yang diajarkan
oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Akidah yang akan mambawa kepada
ketenangan dan ketentraman hati,
kelapangan jiwa, akidah yang akan
memerdekakan kita dari perbudakan
kepada makhluk menuju perbudakan
kepada Al Khaliq (Sang Pencipta).
Karena tidaklah keyakinan tentang
kesialan bulan Muharram atau bulan-
bulan yang lainnya kecuali justru
akan membawa hati kita kepada
kekhawatiran, kegelisahan, rasa was-
was, kesempitan, dan terpasung hati
kita kepada makhluk.
2. Ngalap Berkah Kebo Bule
Kebo Bule alias kerbau albino yang juga
sering dikenal dengan nama Kebo Kyai
Slamet adalah kerbau berkulit putih
kemerah-merahan (seperti warna
kulit orang Eropa) yang dimiliki oleh
Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Oleh
Bukti lain yang
menunjukkan
bulan Muharram
bukanlah bulan
pembawa sial
adalah karena
Allah k
menjadikan bulan
Muharram salah
satu dari bulan-
bulan yang mulia,
bulan jika kebaikan
yang dikerjakan
padanya dilipatkan
pahalanya dan
keburukan
yang dikerjakan
padanya juga akan
dilipatkan dosanya
7. /edisi 1/ vol.1 7
sebagian masyarakat, Kebo Kyai Slamet
ini diyakini bukan sembarang kerbau,
tetapi merupakan pepunden keramat,
sakti, suci, hewan yang berwibawa dan
membawa berkah.
Malam 1 Suro atau 1 Muharram
(dalam penanggalan Islam), dalam
pelaksanaan upacara adat tahunan
Kasunanan Surakarta, kehadiran
sekawanan kebo bule ini menjadi
hal yang paling ditunggu-tunggu
masyarakat. Rombongan kebo bule ini
akan memimpin arak-arakan kirab di
barisan paling depan.
Di sepanjang jalan, masyarakat yang
menontonkirabiniakanberebutngalap
berkah (mencari berkah) dengan cara
mengusap, mengelus bahkan ada yang
lebih dari itu, kotoran kebo bule yang
jatuh sepanjang perjalanan kirab juga
diperebutkan.
Memang aneh dan sangat tidak
masuk akal, tetapi inilah kenyataan
sebagian masyarakat yang percaya
bahwa kebo bule/ kebo kyai slamet bisa
mendatangkan berkah, keselamatan,
pesugihan,rizki,danhal-halbaiklainnya
bahkan kotorannya sekalipun. Pembaca
yang dirahmati Allah. Bagaimanakah
keyakinan yang seperti ini dalam
timbangan akidah Islam yang benar?
Seorang muslim hendaklah bertabarruk
(meraup berkah/ngalap berkah) hanya
kepada Allahk, Dzat yang memiliki
dan memberikan berkah.
Berkah hendaklah dicari pada hal-
hal yang memang telah diberkahi oleh
Allah k, itu pun dengan cara yang
benar dalam mencari dan meraup
berkah tersebut. Sebagai contoh,
Allah k memberkahi tiga masjid
yang mulia; Masjidil Haram, Masjid
Nabawi, dan Masjid al Aqsha. Maka,
kita boleh bahkan dianjurkan untuk
mencari berkah pada tiga masjid
tersebut, akan tetapi dengan cara
yang benar yaitu dengan menegakkan
shalat padanya, iktikaf, memperbanyak
dzikir, dan tilawah Al-Qur’an pada tiga
masjid tersebut. Bukan dengan cara
datang ke tiga masjid tersebut lalu kita
mengusap-usap tembok, tiang, dan
sudut-sudut masjid dengan anggapan
untuk mendapatkan berkah.
Karenaberkahnyatigamasjidtersebut
adalahdengankitamengerjakanibadah
di dalamnya. Satu shalat di Masjidil
Haram di berkahi pahalanya seperti
shalat 100.000 kali di tempat yang lain.
Adapun ngalap berkah dengan pohon,
bebatuan, hewan, bahkan dengan
sesuatu yang tidak logis seperti kotoran
kebo bule, maka ini adalah perkara yang
secara akal sehat saja tertolak apalagi
secara syar’i. Ngalap berkah seperti
ini dilarang dalam Islam karena akan
menjadi dzari’ah (penghantar) kepada
kesyirikan.
Ngalap berkah seperti ini persis
dengan apa yang dilakukan orang-
orang musyrikin kepada pohon yang
dinamakan Dzatu Anwath. Di pohon
tersebut mereka menggantungkan
senjata guna mendapatkan berkahnya.
ُاهلل ىَّل َ-ص ِهَّالل َلْوُسَر َّنَأ ِِّيثْيَّالل ٍدِقاَو ِْيبَأ ْنَع
ٍةَر َجَبِش َّرَم َرَب�ْيَخ َىِلإ َجَرَخ اَّمَل -َمَّلَس َو ِهَْيلَع
اَهَْ�يلَع َنُْوقِّلَعُ�ي ٍاطَوْ�نَأ َُاتذ اََهل َُالقُ�ي َْنــِيكِر ْشُْملِل
ََاتذ اَنَل ْلَعْاج ِهَّالل َلْوُسَر اَي اْوُلَاقَ�ف ْمُهَت� َِحلْسَأ
ىَّل َ-ص ُِّيَّبنال ََالقَ�ف . ٍاطَوْ�نَأ َُاتذ ْمَُهل اَمَك ٍاطَوْ�نَأ
ََالق اَمَك َاذَه ِهَّالل َنا َحْبُ))س -َمَّلَسَو ِهَْيلَع ُاهلل
ِْيذَّال َو )ٌةَِهآل ْمَُهل اَمَكاًَهِلإ اَنَل ْلَعْ(اج ىَوسُم ُمْوَ�ق
))ْمَُكلْب�َ�ق َناَك ْنَم َةَّنُس َُّنـبَكْــرَتَل ِهِدَبِي ْيِسْفَ�ن
8. “Dari Abu Waqid Al Laitsi z bahwa
Rasulullah n keluar menuju Khoibar.
Lalu, beliau melewati pohon orang
musyrik yang dinamakan Dzatu Anwath.
Merekamenggantungkansenjatamereka.
Lalu mereka berkata, “Wahai Rasulullah!
Buatkanlah untuk kami Dzatu Anwath
(tempat menggantungkan senjata)
sebagaimana mereka memiliki Dzatu
Anwath.” Rasulullah n menjawab,
“Subhanallah! Sebagaimana yang
dikatakan oleh kaum Musa: Jadikanlah
untuk kami sesembahan sebagaimana
mereka memiliki sesembahan-
sesembahan.” (QS. Al A’raaf: 138). Kalian
benar-benar akan mengikuti kebiasaan-
kebiasaan orang-orang sebelum kalian.”
(HR. Tirmidzi no. 2180)
Pembaca yang
dirahmati Allah,
L i h a t l a h
betapa kerasnya
p e n g i n g k a r a n
Rasulullah kepada
sahabat-sahabat
yang baru masuk
Islam ketika mereka
inginmemilikipohon
Dzatu Anwath untuk mendapatkan
berkah seperti yang dimilikiolehorang-
orang musyrikin. Seandainya ngalap
berkah kepada pohon adalah perkara
yang dibolehkan, tentunya Nabi tidak
akan mengingkari keinginan sahabat-
sahabatnya tersebut.
Hal yang dilakukan oleh sebagian
masyarakat kita sekarang ini dengan
ngalap berkah kepada kebo kyai
slamet atau kebo bule, baik dengan
mengusapnya, menyentuhnya bahkan
dengan memperebutkan kotorannya,
substansinya sama dengan hal yang
dilakukan oleh orang-orang musyrikin
kepada pohon Dzatu Anwath.
Walhasil, ngalap berkah kepada kebo
kyaislamettermasukkemungkaranyang
tidak pantas dilakukan oleh manusia
yangsudahAllahmuliakandenganakal.
Bagaimana bisa manusia yang mulia,
merendahkandanmenghinakandirinya
kepada hewan yang tidak punya akal,
hewan yang tidak bisa mendatangkan
manfaat dan madharat untuk dirinya
sendiri apalagi untuk orang lain.
3. Muharram Hari Kesedihan dan
Berduka
Kemungkaran lain yang terjadi pada
bulan Muharram adalah hal yang
dilakukan oleh orang-orang Syiah
Rafidhoh, tepatnya pada tanggal 10
yang dikenal dengan nama hari‘Asyuro.
Merekamenjadikanhari‘Asyurosebagai
hari kesedihan, duka, tangisan, ratapan,
memakai pakaian hitam, berkeliling
kota dan melukai kepala serta menyiksa
badan. Ini mereka lakukan
sebagai peringatan
wafatnya Husein bin Ali
a di Karbala pada hari
‘Asyuro.
Tidak diragukan lagi,
menjadikan hari-hari
musibah sebagai hari
berkumpul dalam
kesedihan, ratapan, dan
dukabukanlahdariajaranIslam.Bahkan
ini adalah perbuatan Jahiliyyah. Orang-
orang Syiah bersandarkan kepada
hadits-hadits yang tidak ada asalnya,
diantaranya:
ِةَماَِيقْلا َمْوَ�ي ٌّامَت ٌرْوُ�ن َاءَرْوُاشَع َمْوَ�ي ُاءَكُبْلَا
“Tangisan di hari ‘Asyuro adalah cahaya
sempurna di hari Kiamat”
ِىلْوُأ َعَم َناَك َّاِلإ َاءَرْوُاشَع َمْوَ�ي ْيِكْبَ�ي ٍدْبَع ِْنم اَم
ِةَماَِيقْلا َمْوَ�ي ِلُسُّالر َِنم ِمْزَعْلا
“Tidaklahseoranghambamenangispada
hari ‘Asyuro kecuali ia akan bersama Ulul
Azmi dari para Rasul pada hari kiamat”.
Pembaca yang dirahmati Allah.
/edisi 1/ vol.18
9. Hal-hal yang dilakukan orang-orang
Syiah Rafidhoh sangat jauh dari akidah
Islamyangshahih,bertentangandengan
hadits-hadits Nabi n yang melarang
kita untuk meratapi orang yang sudah
mati apalagi sampai melukai tubuh
sebagai bentuk kesedihan dan duka.
ُلْوُسَر ََالق :ََالق ُهْنَع ُاهلل َي ِضَر ٍدْوُع ْسَم ِنْبا ِنَع
َبَر َض ْنَم َّانِم َسْيَل":َمَّلَس َو ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص ِهللا
"ِةَّيِلِهاَْجال ىَوْعَدِب اَعَد َو َبْوُ�يُْجال َّقَش َو َدْوُدُْخال
))ِهَْيلَع ٌقَفَّت�ُم((
“Dari Ibnu Mas’ud a ia menuturkan;
Nabi n bersabda: Tidak termasuk
golongan kami, orang-orang yang
menampar pipi, menyobek saku dan
menyeru dengan seruan Jahiliyyah”
(Muttafaqun ‘Alaih)
َيِشَغَ�ف ،ىَسْوُم ْوُب�َأ َعَجَو :ََالق َةَدْرُب� ِْيبَأ ْنَع
، ِهِلْهَأ ِْنم ٍةَأَرْما ِر ْجِح ِْيف ُهُسْأَر َو ، ِهَْيلَع
اَهَْ�يلَع َّدُرَ�ي ْنَأ ْعِطَت ْسَي َْملَ�ف ٍةَّنَبِر ُحْي ِصَت َْتلَب�ْ�قَأَف
ُهْنِم َِئرَب ْنَِّمم ٌء ِْيرَب اَنَأ :ََالق ، ََاقفَأ اََّملَ�ف ،اًئْيَش
َلْوُسَر َِّنإ ، َمَّلَس َو ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص ِهللا ُلْوُسَر
َو ِةَقِلا َّالص َِنم َِئرَب َمَّلَس َو ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص ِهللا
))ِهَْيلَع ٌقَفَّت�ُم((.ِةَّقاَّالش َو ِةَقِلاَْحال
“Dari Abu Burdah ia menceritakan;
Abu Musa sakit keras hingga pingsan,
sementara kepala beliau ada dalam
pangkuan salah seorang isterinya. Lalu
istrinya menjerit, dan Abu Musa tidak
sanggupuntukmencegahnyasedikitpun.
Setelah sadar beliau pun berkata: “Aku
berlepas diri dari orang-orang yang
mana Rasulullah n berlepas diri
darinya. Sesungguhnya Rasulullah n
berlepas diri dari wanita yang meratap,
yang mencukur rambutnya dan yang
menyobek sakunya (sebagai bentuk
ketidak-ridhaan terhadap takdir).”
(Muttafaqun ‘Alaihi)
ُلْوُسَر ََالق :ََالق ُهْنَع ُاهلل َي ِضَر َةَرْ�يَرُه ِْيبَأ ْنَع
َِّاسنال ِيف ِناَنْث�ِا":َمَّلَس َو ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص ِهللا
َىلَع ُةَاحَِينّلا َو ِبََّسنال ِيف ُنْعََّلطا :ٌرْفُك ْهِِمب اَُمه
.))ٌِمل ْسُم ُهاَوَر(("ِتِّيَمْلا
“Dari Abu Hurairah a berkata:
Rasulullahnbersabda,“Duaperbuatan
kufur yang ada pada manusia: mencela
nasab dan meratapi mayit” (HR. Muslim)
Jelaslah dari hadits-hadits shahih di
atas, bahwa hal yang dilakukan orang-
orang Syiah pada hari ‘Asyuro bukan
dariakidahIslam,bahkanIslamberlepas
diri darinya.
Pembaca yang dirahmati Allah.
Marilah kita jadikan bulan Muharram
yang mulia ini sebagai momen penting
untuk kembali kepada akidah yang
benar, bukan sekedar mengikuti apa
yang menjadi adat dan kebiasan
masyarakat atau menjadikan hadits-
hadits yang tidak ada asalnya sebagai
landasan. Mari kita hidupkan bulan
Muharramdengansunnah-sunnahNabi
n yang penuh berkah supaya kita bisa
mendulang pahala yang banyak, bukan
dihidupkan dengan kemungkaran-
kemungkaran yang justru malah
mendatangkan dosa dan kemurkaan
Allahl.
Referensi:
http://www.saaid.net/mktarat/mohram/11.htm
http://www.kerajaannusantara.com/id/surakarta-
hadiningrat/peliharaan
http://sosbud.kompasiana.com/2011/11/27/kesaktian-
kebo-kyai-slamet-keraton-solo-413871.htm
/edisi 1/ vol.1 9
10. /edisi 1/ vol.110
Jikalau kamu tidak menolongnya
(Muhammad) Maka Sesungguhnya
Allah telah menolongnya (yaitu) ketika
orang-orang kafir (musyrikin Mekah)
mengeluarkannya (dari Mekah) sedang
dia salah seorang dari dua orang ketika
keduanyaberadadalamgua,diwaktudia
berkata kepada temannya: "Janganlah
kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah
beserta kita." Maka Allah menurunkan
ketenangan-Nya kepada (Muhammad)
dan membantunya dengan tentara
yang kamu tidak melihatnya, dan Allah
menjadikan orang-orang kafir Itulah
yang rendah. Dan kalimat Allah Itulah
yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. (QS. At Taubah: 40)
Kata hijroh di ambil dari kata Haajaro
yang bermakna : meninggalkan negeri.
Sebagaimana firman Alloh di surat Al
Hasyr :
َنوُّحُِبي ِْمهِلْبَ�ق ِْنم َناَمياإلَو َارَّالد اوُءَّوَب�َت� َِينذَّالَو
ًةَاجَح ِْمهِروُد ُص ِيف َنوُدَِجي الَو ِْمهْيَلِإ َرَاجَه ْنَم
dalam
Al-Quran
Hijroh
Rosul
tafsir
: َىلاَعَت ُهَّالل َالَق
ُهَجَر ْخَأ ْذِإ ُهَّالل ُهَر َصَن ْدَقَف ُوهُر ُصْنَت الِإ
ِيف اَمُه ْذِإ ِنْيَنْثا َِيناَث اوَُرفَك َِينذَّال
ْنَز ْحَت ال ِهِبِاح َِصل ُُولقَي ْذِإ ِرَاغْلا
ُهَتَنِيك َس ُهَّالل َلَزْنَأَف اَنَعَم َهَّالل َّنِإ
َلَعَجَو اَهْوَرَت َْمل ٍدوُنُِجب ُهَدَّيَأَو ِهَْيل َع
ُةَِملَكَو َىلْف ُّالس اوَُرفَك َِينذَّال َةَِملَك
ٌِيمكَح ٌزِيز َع ُهَّاللَو اَْيلُْعلا َيِه ِهَّالل
)٤٠(
11. /edisi 1/ vol.1 11
ْهِِمب َناَك ْوَلَو ِْمهِسُفْ�نَأ َىلَع َنوُثِرْؤُ�يَو اوُتوُأ اَِّمم
ُمُه َِكئَلوُأَف ِهِسْفَ�ن َّحُش َوقُي ْنَمَو ٌة َاص َصَخ
)٩( َنو ُِحلْفُمْلا
Dan orang-orang yang telah menempati
kota Madinah dan telah beriman
(Anshor) sebelum (kedatangan) mereka
(Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai'
orang yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada
menaruh keinginan dalam hati mereka
terhadap apa-apa yang diberikan
kepada mereka (Muhajirin); dan
mereka mengutamakan (orang-orang
muhajirin), atas diri mereka sendiri,
Sekalipun mereka dalam kesusahan.
dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka Itulah orang orang yang
beruntung. (QS. Al Hasyr: 9)
Terkait dengan hijrohnya Rosul n
dari Mekkah ke Madinah, Imam Azzuhri
vberkata:Rosulullohberdiamsetelah
haji di sisa waktu bulan Dzulhijjah lalu
Muharram dan Shofar, kemudian orang
orang musyrik Quraisy berkumpul dan
sepakat untuk membunuh Rosul .
Imam Al Hakim berkata : Berita-berita
tentanghijrahnyaRosultelahmutawatir
bahwa keluarnya beliau dari Mekkah
pada hari Senin dan masuknya beliau
ke kota Madinah juga pada hari Senin.
(Siroh Nabawiyyah Shohihah jilid 1 hal
207 karya Dr. Akrom Dhiya’ Al Umary )
Ayat yang menerangkan tentang
hijrahnya Rosul n tidak hanya satu
ayat, namun kita akan menjumpai
beberapa ayat di Al-Quran, di antaranya
ayat yang difirmankan dalam surat At
Taubah ayat 40 di atas.
Para pembaca yang budiman,
mari kita tela’ah dan perhatikan ayat
tersebutagarbisamendapatkanbanyak
kebaikan darinya. Imam Al Qurthubiy
v berkata dalam tafsirnya“ Al Jaami’
li ahkaamil qur’an: “Jika kalian tidak
menolongnya maka Alloh yang akan
menolongnya, di mana Alloh telah
menolongnya di waktu (jumlah kalian)
sedikit dan Alloh memenangkannya
dari musuhnya dengan kemenangan
dan kemuliaan".
Pertolongan Alloh terhadap Rosul-
Nya yang mulia dan juga terhadap para
wali-NyamerupakansesuatuyangAlloh
telah janjikan dalam banyak nash baik
berupa ayat maupun hadits, dan ini
merupakan makna dari maiyyatulloh
yang khusus .
Alloh menolong Rosul-Nya dalam
hijrohnya dari Mekkah ke Madinah.
Hijroh itu sendiri terjadi setelah
mendapat izin dari Allohl. Abu Bakar
12. /edisi 1/ vol.112
aberulang kali menemui Rosul
meminta izin untuk hijroh ke Madinah
menyusul para sahabat yang telah
hijrah terlebih dahulu namun Rosul
mencegahnya dan memintanya untuk
bersabar hingga pada akhirnya Alloh
menjadikan beliau sebagai sahabat
yangmenemaniRosuldalamperjalanan
hijrahnya. ( lihat hadits no. 3905 shohih
Al Bukhori kitab Manaqibul Anshor )
Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir
As Sa’diy v menyebutkan dalam
kitabnya Taisiir Al-Kariimi Ar-Rahman
Fii Tafsiir Kalaami Al-Mannaan : Orang-
orang musyrik bermusyawarah di Dar
An-Nadwah tentang hal yang akan
mereka lakukan terhadap Nabi n :
1. Mengurung Nabi dan mengikatnya.
2. Atau Membunuh Nabi sehingga
mereka nyaman dari kejahatannya
–menurut sangkaan mereka.
3. Atau dengan mengeluarkannya dan
mengusirnya dari rumahnya.
Setiap dari mereka mengungkapkan
pendapatnya. Maka sepakatlah
mereka dengan pendapat Abu Jahl –
la’anahulloh- yaitu mereka mengambil
seorang pemuda dari setiap suku dari
suku-suku Quroisy, dan memberikan
kepadanya pedang yang terhunus
lalu seluruhnya membunuh Nabi n
seperti satu orang yang membunuh
. Sehingga tercerai berailah darahnya
(Rosul) pada seluruh suku, maka Bani
Hasyim(keluargaRosul)akanmerelakan
diyatnya. Dan Bani Hasyim tidak akan
mampu untuk melawan seluruh suku
Quraisy. Mereka memantau Nabi n
pada malam hari untuk membunuhnya
saat beliau bangun dari tidurnya. Maka
datanglah wahyu dari langit, Rosul pun
keluar dan menebarkan debu ke kepala
mereka sehingga Allah membutakan
(menutup) penglihatan mereka.
(Taisiir Al Kariim Ar-Rahman , tafsir ayat
30 surat Al Anfal)
Imam Al Qurthuby menyebutkan :
Rosul n berjanjian dengan Abu Bakar
13. /edisi 1/ vol.1 13
a untuk hijroh. Lalu Abu Bakar
menyerahkan dua ontanya kepada
AbdullohbinUrquth(Uraiqith),seorang
penunjuk jalan yang kafir namun Rosul
dan Abu Bakar percaya dengannya.
Beliau berdua menyewanya untuk
menunjukkan jalan
ke Madinah.
Abu Bakar a
m e n y i a p k a n
segalanya untuk
kesuksesan dan
keselamatan Rosul
n dalam hijrahnya
. Beliau menyiapakan
dua ontanya untuk
safar, menyewa
Abdulloh bin Urquth
untuk menunjukkan
jalan ke Madinah
,memerintahkan
a n a k n y a ,
Abdulloh untuk
mendengark an
hal yang di
bicarakan orang-
orang Quraisy, lalu
menyampaikannya
kepada Rosul
dan Abu Bakar,
memerintahkan
Asma’, putrinya
yang bergelar “
Dzatunnithoqoin”
untukmenghantarkan
makanan dan juga
memerintahkan ‘Amir
bin Fuhairoh untuk
mengiringi Abdulloh
dan Asma’ menuju
Gua Tsur dengan
gembala kambingnya
untukmenghilangkan
jejak kaki Abdulloh dan Asma’ menuju
gua.
Allohpunmemberikanpertolongan-
Nya tatkala beliau bersembunyi di Gua
Tsur dengan Abu Bakar a, di mana
orang-orang kafir Quraisy sudah berada
diatasguatempatbeliaudanAbuBakar
bersembunyi.AbuBakarberkata:"Kalau
saja sebagian mereka menundukkan
pandangannya niscaya mereka melihat
kita”. Namun Rosul
berkata kepadanya
: "Janganlah engkau
sedih , sesungguhnya
Alloh bersama kita".
Alloh menurunkan
sakinah (ketenangan)
dan membantu
dengan pasukan yang
tidak terlihat oleh
mata manusia berupa
malaikat.
Adapun makna ayat
: Maka Alloh turunkan
sakinah kepadanya, ada
dua pendapat :
1. Turunnya sakinah itu
kepada Nabi n
2. Turunnya sakinah itu
kepada Abu Bakara.
Ibnul Arobi t
berkata bahwa ulama
kita mengatakan
pendapat yang kedua
adalah yang kuat, karena
Abu Bakar khawatir atas
Nabi n dari kaum
musyrikinsehingga Alloh
menurunkan sakinahnya
kepada Abu Bakar
dengan memberikan
keamanan kepada
Nabi sehingga tenang
perasaannya, hilang rasa
takutnya, dan muncul
rasa aman .
Imam Al Qurthuby
mengutip perkataan Imam Ibnul Aroby
yang menyebutkan : Firqoh Imamiyyah
(qobbahahalloh) berkata : Sedihnya
Abu Bakar ketika di gua merupakan
GOA TSUR
Abu Bakar berkata:
"Kalau saja sebagian
mereka menundukkan
pandangannya niscaya
mereka melihat
kita”. Namun Rosul
berkata kepadanya :
"Janganlah engkau sedih
, sesungguhnya Alloh
bersama kita".
14. /edisi 1/ vol.114
dalil akan
kebodohan,
kekurangan,
dan kelemahan
serta rusaknya
hati Abu Bakar.
Para ulama kita
(ahlussunnah)
m e n j a w a b
b a h w a
penyandaran
sedih kepada
Abu Bakar tidak
menunjukkan
akan kekurangan beliau sebagaimana
tidak kurangnya Nabi Ibrahim u
tatkalaAllohberfirmandalamsuratHud
ayat 70 , dan juga tidak berkurangnya
NabiMusautatkalaAllohberfirman
dalam suratThoha ayat 67-68 , dan juga
pada Nabi Luth u dalam ayat 33
surat Al Ankabut.
Jawaban yang kedua : kalaupun
Abu Bakar Ash-Shiddiq a sedih ,
sesungguhnya karena kekhawatiran
beliau atas Nabi n terhadap bahaya
yang akan menimpanya. Rosul ketika
itu belum terjaga (ma’shum) karena
turunnya ayat “ الناس من يعصمك الله و
yang artinya “ Alloh menjagamu dari
manusia “ di
Madinah.ImamAl
Qurthuby dalam
tafsirnya juga
menyebutkan
p e n d a p a t
sebagian ulama
dari potongan
ayat
" اَُمه ْذِإ ِْنيَ�نْث�ا َِيانَث
ِراَغال ِيف
bahwa khalifah
setelah rosul
n adalah Abu
Bakar a .
Sedangkan
makna Alloh
m e n j a d i k a n
kalimat orang
kafir itu rendah
yaitu kalimat
syirik sedangkan
Allohmenjadikan
k a l i m a t - N y a
tinggi yaitu
kalimat tauhid "
الله إال إله ال " .
Alloh l
menutup firman-
Nya dengan dua
namadarinama-namaAllohyangindah
yaitu:"عزيز"yangberartiAllohituMaha
Perkasa dalam mengalahkan musuh-
musuhNyadanAllohMahaKuasadalam
menolong para wali-Nya. " حكيم " yang
bermakna: Maha Bijaksana, baik dalam
firman-Nya ataupun perbuatan–Nya .
Mudah- mudahan Alloh memberikan
banyak kebaikan dan ketauladanan
kepada kita dengan kisah hijrohnya
Rosul n dari Mekkah ke Madinah .
و صحبه و آله عىل و محمد نبينا عىل الله صىل و
سلم
Imam Al Qurthuby
dalam tafsirnya juga menyebutkan
pendapat sebagian ulama
dari potongan ayat
" ِراَغال ِيف اَُمه ْذِإ ِْنيَ�نْث�ا َِيانَث "
bahwa khalifah setelah Rosul n
adalah Abu Bakar z .
15. 1515
Dari Abdullah bin ‘Amr bin al
‘Aash radhiyallahu 'anhu ,
Rasulullah n bersabda;
ِْنم َونُِمل ْسُمْلا َِملَس ْنَم ُِمل ْسُمْلا
ُهَّالل ىَهَن� اَم َر َجَه ْنَم ُرِاجَهُمْلاَو ِهدَيَو ِهِنا َِسل
ُهْنَع
“Orang muslim itu adalah orang yang
kaum muslimin lainnya selamat dari
gangguan lisan dan tangannya. Dan
seorang muhajir (orang yang berhijrah)
adalah orang yang meninggalkan apa
yangdilarangolehAllah.HR.Bukhari,bab
“al Muslim man salima al muslimuuna
min lisaanihi wa yadihi”.
Muslim Paripurna
Dalam hadits ini (hadits Abdullah
bin ‘Amr), Rasulullah n ingin
menggambarkan kepada kita tentang
hal ideal yang seharusnya menjadi ciri
dasar seorang yang beriman kepada
Allah dan beriman kepada Rasul-Nya
n. Perlu diketahui bahwa kata islam
meski mengandung makna berbeda
dengan kata iman. Namun, bila kedua
kata itu disebutkan secara tersendiri
dalam sebuah kalimat atau pernyataan,
keduanya adalah kata yang bersinonim.
Oleh karena itu, Rasulullah n sabda:
ِهِدَيَو ِهِنا َِسل ِْنم َونُِمل ْسُمْلا َِملَس ْنَم ُِمل ْسُمْلا
“Orang muslim itu adalah orang yang
kaum muslimin lainnya selamat dari
gangguanlisandantangannya.”,kiranya
dapat ditafsirkan dengan
ِهِدَيَو ِهِنا َِسل ِْنم َونُِمل ْسُمْلا َِملَس ْنَم ُِنمْؤُالم
“Orang beriman itu adalah orang yang
kaum muslimin lainnya selamat dari
gangguan lisan dan tangannya”.
Dari ulasan tadi dapat disimpulkan
bahwa maksud dari penyebutan
“muslim”dalamhaditsiniadalahmuslim
paripurna (mukmin); selain membawa
dasar keimanan kepada Allah, pun
hadir dalam lingkungannya dengan
implementasi keimanan itu secara
faktual.
Muslim Paripurna Rahmatan Lil
‘Aalamiin
Sebaik-baik teladan bagi seorang
muslim adalah Rasulullah n. Dengan
demikian, jika seorang mendambakan
hidup sebagai seorang muslim yang
paripurna, hendaknya ia jadikan sosok
Rasulullah n sebagai panutannya.
Oleh: Muhammad Irfan Zain, Lc
Hijrah
Perubahan
dan
/edisi 1/ vol.1 15
hadist
16. /edisi 1/ vol.116
Allah berfirman;
ْنَِمل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُأ ِهَّالل ِولُسَر ِيف ْمُكَل َناَك ْدَقَل{
}اًِريثَكَهَّالل َرََكذَو َرِخ ْآال َمْوَ�يْلاَو َهَّالل وُجْرَ�ي َناَك
“Sungguh telah ada suri teladan yang
baikpadadiriRasulullahnbagimereka
yangmenginginkanperjumpaandengan
Allah dan menginginkan kebaikan di
hari akhirat, serta senantiasa mengingat
Allah”.(Al Quran, surah al Ahzaab, ayat
21)
Bagaimana Rasulullah n
mengaktualkan dirinya dalam
keseharian? Allah berfirman;
{َِنيمَلاَْعلِل ًةَْمحَر َّاِلإ َاكَنْلَسْرَأ اَمَو}
“Tidaklah Kami mengutusmu, wahai
Muhammad n melainkan sebagai
rahmat bagi seluruh alam.”
Al Quran, surah al Anbiyaa’, ayat 107.
Demikianlahkiranyamisiyangdiemban
oleh Rasulullah n ,“menjadi rahmat”
bagi seluruh alam.
Oleh karena itu, sangat wajar jika
Beliau n menyebut dalam hadits
Abdullah bin ‘Amr ini, bahwa salah
satu ciri mendasar yang dimiliki
oleh muslim paripurna adalah tidak
menyakiti manusia secara umum,
dan saudara semuslim secara khusus.
Sebaliknya, mereka adalah sosok yang
“menyenangkan”,sopandalambertutur,
dan santun dalam bertindak.
Hijrah dan Muslim Paripurna
Pada potongan kedua dari hadits
Abdullah bin ‘Amr ini, Rasulullah n
menyinggung tentang hijrah. Secara
bahasa, kata hijrah berasal dari akar
kata ر جـ هـ yang mengandung
beberapa arti, salah satunya adalah
‘memutuskan’. Seseorang hijrah
meninggalkan kampung halamannya
menuju kampung lainnya, berarti ia
'memutuskan hubungan' antara dirinya
dengankampungnya. Lihat“Mukhtaaru
as shihaah”, pada term ر جـ هـ
Jika demikian, hijrah sangatlah identik
dengan perubahan. Sebab orang yang
berpindah dari satu tempat atau satu
keadaan ke tempat atau keadaan
yang baru tentulah akan mengalami
perubahan.
Hal inilah yang kiranya menjadi inti
dari syari’at berhijrah, yaitu “perubahan
ke arah yang lebih baik”. Mari kita
cermati hijrah pertama kaum muslimin,
dari Mekkah ke negeri Habasyah.
Selanjutnya, hijrah ke-2, dari Mekkah ke
Madinah. Adakah perpindahan mereka
itu sekadar untuk mencari suasana
baru dan kehidupan yang lebih mapan
secara duniawi? Umar zberkata,
“Rasulullah n bersabda,
ِهَّالل َىِلإ ُهُتَر ِْجهَف ِهِلوُسَرَو ِهَّالل َىِلإ ُهُتَر ِْجه ْتَناَك ْنَم
ٍةَأَرْما ْوَأ اَهُب�ي ِصُي اَيْ�نُدل ُهُتَر ِْجه ْتَناَك ْنَمَو ِهِلوُسَرَو
هْيَلِإ َرَاجَه اَم َىِلإ ُهُتَر ِْجهَف اَهُجَّوَزَت�َ�ي
“Barangsiapa yang hijrah dalam rangka
ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrahnya itu akan dinilai sebagai
sebuah ketaatan kepada Allah dan
Rasul-Nya (dan Allah lah yang akan
membalasnya). Namun, barangsiapa
17. /edisi 1/ vol.1 17
yang hijrah karena dunia yang ingin
diraihnya atau karena wanita yang
hendak dinikahinya, maka hasil
dari hijrahnya adalah seperti yang
diniatkannya.”HR. Bukhari, Bab“Maa jaa
inna al a’maala bi anniyyati wal hisbah,
wal likulli imri in maa nawaa”; dan HR.
Muslim, Bab“Qaulihi innama al a’maalu
bi anniyati”.
Dari hadits tersebut disimpulkan
bahwa hijrah dalam terminologi, Islam
bukanlah semata-mata perpindahan
yang bertujuan untuk mendapatkan
maslahat duniawi, seperti halnya
transmigrasi atau urbanisasi. Tidak
demikian, tetapi hijrah yang dimaksud
adalah perpindahan dari satu tempat
atau keadaan ke tempat atau keadaan
lain yang lebih baik dan lebih
menunjang seseorang untuk lebih taat
kepada Allah k.
Syari’at berpindah (hijrah) dari satu
tempat (yang tidak memungkinkan
seorang untuk beribadah secara baik)
ke tempat lain (yang lebih memberinya
keluasan untuk itu), dinyatakan lewat
hadits Rasulullah n yang disampaikan
oleh Umar z.
Adapun syariat hijrah dari keadaan
buruk (maksiat) kepada ketaatan, hal
itulah yang dinyatakan oleh Rasulullah
n dalam hadits Abdullah bin‘Amr,
ُهْنَع ُهَّالل ىَهَ�ن اَم َر َجَه ْنَم ُرِاجَهُمْلاَو
“Dan seorang muhajir (orang
yang berhijrah) adalah orang yang
meninggalkan apa yang dilarang oleh
Allah.”
Kedua jenis hijrah ini bermuara
pada satu tujuan yaitu menjadi
muslim paripurna, yang lebih mampu
mengondisikan diri agar lebih dekat
dan taat kepada Allah k.
Kesimpulan
1. Hijrah dalam Istilah Islam adalah
perpindahan dari satu tempat atau
keadaan ke tempat atau keadaan lain
yang lebih baik dan lebih menunjang
seseorang untuk lebih taat kepada
Allah k.
2. Hijrah dalam term Islam terbagai
dua, yaitu; hijrah dengan badan
(dengan meninggalkan satu tempat ke
tempat yang lain), dan hijrah dengan
hati (dengan meninggalkan sebuah
kemaksiatan kepada ketaatan) .
3. Hijrah dan perubahan ke arah yang
positif adalah dua hal yang identik dan
tidak terpisahkan (Sebab dan akibat).
4.Muslimparipurnaadalahmuslimyang
senantiasa memiliki kesiapan untuk
melakukan hijrah demi terwujudnya
risalah yang diemban oleh Rasulullah
n sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Wallahu a’lam bi as shawaab
Referensi
1. Al Quran al Kariim
2. Al Jaami’e As Shahiih Al Mukhtashaar, oleh Imam
Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al Bukhari.
3. Al Jaami’e As Shahiih, oleh Imam Abu Husain Muslim
bin Hajjaaj
4. Fathu al Baari, oleh Imam Abu Fadhl Ahmad bin Ali
Ibnu Hajar al Asqalaany
5. Majmu’ al Fataawa, oleh Syaikhul Islam Taqiyuddin
Ahmad bin Abdul Halim Ibnu Taimiyyah
6. Ar Risaalah At tabuukiyyah Zaadu al Muhaajir Ilaa
Rabbih, oleh Imam Muhammad bin Abi Bakr Ibnu
Qayyim al Jauziyyah.
7. Mukhtaaru as Shihaah, oleh Muhammad bin Abi
Bakr bin Abdul Qadir ar Raazi
18. 1818181818181818
Pembaca yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah pada edisi perdana
ini kita dipertemukan oleh Allah
k dengan salah satu bulan-Nya yang
agung yaitu bulan Muharram. Bulan
yang mendapatkan tempat istimewa di
sisi Allah k. Bulan yang di dalamnya
terdapat hari yang dikenal dengan hari
Asyura. Bulan yang agung, namun tak
sedikit dari kaum muslimin yang belum
mengetahui akan keutamaan yang ada
di dalamnya, termasuk yang berkaitan
dengan shaum Asyura. Oleh karena
itu, perlu rasanya kita bersama – sama
mengingat kembali pengetahuan kita
terkait dengan ibadah shaum Asyura
dan yang berkaitan dengan keagungan
bulan Muharram. Hal tersebut tentunya
dengantujuandancita–citamuliayakni
untuk mempelajari, mengamalkan,
dan mendakwahkan apa yang menjadi
syariat Allah k.
Muharram Salah Satu Bulan yang
Dihormati
Bulan Muharram termasuk satu di
antara sekian bulan yang mendapatkan
keistimewaan di sisi Allah k.
Allah k berfirman :
ف اًرْهَش َرَشَع اَنْث�ا ِهَّالل َدْنِع ِروُهُّالش َةَِّدع َِّنإ
اَهِْ�نم َضْرَْأالَو ِاتَاوَمَّالس ََقلَخ َمْوَ�ي ِهَّالل ِابَِتك
مُرُح ٌةَعَب�ْرَأ
”Sesungguhnya bilangan bulan di
sisi Allah adalah 12 bulan di dalam
ketetapan Allah pada hari di mana
Allah menciptakan langit dan bumi, di
antaranya 4 bulan haram ….”
( Q.S. At Taubah : 36 )
Yang dimaksud dengan bulan haram di
sini ialah bulan – bulan yang dihormati
dan bulan-bulan yang diharamkan
peperangan dan pertumpahan darah.
Keempat bulan yang dimaksud
ialah Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah
dan Muharram, sebagaimana yang
dijelaskan dalam sebuah hadits
َمَّلَسَو ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص َِّيَّبنال َّنَأ ،َةَرَكَب ِيبَأ ْنَع
َانَمَّالز َِّنإ َالَأ « :ََالقَ�ف ،ِهِت َّجَح ِيف َبَطَخ
ِاتَاوَمَّالس ُهَّالل ََقلَخ َمْوَ�ي ِهِتَئْيَهَك َارَدَت ْاس َْدق
ٌةَعَب�ْرَأ اَهِْ�نم ،اًرْهَش َر َشَع اَنْث�ا ُةَنَّالس ، َضْرَْأالَو
ُوذَو ،ِةَدَْعقْلا ُوذ : ٌاتَِيلاَوَت�ُم ٌث َالَث� ،ٌمُرُح
َْنيَب� ِيذَّال َر َضُم ُبَجَرَو ،ُمَّر َحُمْلاَو ،ِة َّحِْجال
َانَبْعَشَو ىَداَُمج
Dari Abi Bakrah bahwasanya Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam berkhotbah
saat beliau melaksanakan haji,
lalu beliau bersabda : “ Ketahuilah,
sesungguhnya waktu itu berputar sesuai
puasa
Asyuro
oleh: Rafael Afrianto, Lc
/edisi 1/ vol.118 /edisi 1/ vol.118 /edisi 1/ vol.118 /edisi 1/ vol.11818 /edisi 1/ vol.118
FIQIH
19. dengan penciptaannya pada hari di
mana Allah menciptakan langit dan
bumi, hitungan 1 tahun sama dengan
12 bulan di antaranya ada 4 bulan yang
haram, 3 di antaranya disebutkan secara
berurutan: Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan
Muharram, dan Rajab bulan di tengah-
tengah antara Jumada dan Sya’ban” .
Musnad Imam Ahmad, Jilid 34, hal. 23
Bahkan di antara keistimewaan lainnya
yang Allah sandangkan kepada bulan
Muharram ialah tatkala Rasulullah
n menamakan bulan Muharram
dengan syahrullah (bulan Allah). Ibnu
Rajab menyebutkan alasan di balik
penyandaran nama muharram (dengan
syahrullah ) kepada Allah ialah untuk
menunjukkankemuliaanbulantersebut,
karena sesungguhnya Allah l tidak
menyandarkan nama-Nya kecuali
pada makhluk-makhluk-Nya(ciptaan–
ciptaanNya) yang istimewa. Lathaiful
Ma’arif , hal. 36
Memperbanyak Puasa di Bulan
Muharram
Bulan Muharram adalah bulan yang
dimuliakan dan dihormati. Selain
larangan untuk menumpahkan darah
pada bulan tersebut, Rasulullah n
juga memberikan teladan kepada kita
semua untuk memperbanyak puasa
pada bulan tersebut, berdasarkan
hadits Rasulullah n berikut ini.
ُولُسَر ََالق :ََالق ،ُهْنَع ُهللا َي ِضَر َةَرْ�يَرُه ِيبَأ ْنَع
َدْعَب� ،ِماَي ِّالص ُل َْضفَأ :َمَّلَسَو ِهَْيلَع ُهللا ىَّل َص ِهللا
،ِة َال َّالص ُل َْضفَأَو ،ُمَّر َحُمْلا ِهللا ُرْهَش ،َنا َضَمَر
ِلْيَّالل ُة َال َص ،ِة َِيضرَفْلا َدْعَب�
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
berkata : “Rasulullah n bersabda
: ‘Puasa yang paling utama setelah
bulan Ramadhan ialah (berpuasa)
pada syahrullah Muharram dan shalat
yang paling utama setelah shalat wajib
ialah shalat malam“. Shahih Muslim,
bab “Keutamaan Puasa pada Bulan
Muharram”, jilid 2, hal. 821.
Puasa Asyura (10 Muharram) dan
Sejarah Singkatnya
Dalam beberapa literatur Islam
disebutkan bahwa puasa Asyura telah
dijalani oleh Rasulullah n semenjak
Beliau berada di Mekkah, berdasarkan
sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Aisyah j berikut.
ٌشْيَرُ�ق ْتَناَك: ْتَلَاق ،اَهْ�نَع ُاهلل َي ِضَر َةَِشئاَع ْنَع
ِهللا ُولُسَر َناَكَو ،ِةَّيِلِهاَْجال ِيف َاءَورُاشَع ُمو ُصَت
ِلإ َرَاجَه اََّملَ�ف ،ُهُمو ُصَي َمَّلَسَو ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص
ُرْهَش َِضرُف اََّملَ�ف ،ِهِماَي ِبِص َرَمَأَو ُهَما َص ،ِةَنِيدَمْلا
ُهَكَرَت� َاءَش ْنَمَو ُهَما َص َاءَش ْنَم« :ََالق َنا َضَمَر
Dari ‘Aisyah j berkata, “Dahulu
orang – orang Quraisy pada masa
jahiliah berpuasa pada hari asyura dan
Rasulullah pun ketika itu juga berpuasa
pada hari tersebut. Maka, ketika
Rasulullah hijrah ke Madinah,Beliau pun
tetap berpuasa pada hari tersebut seraya
memerintahkan ummatnya untuk ikut
berpuasa pada hari tersebut (Asyura).
Maka, ketika diwajibkannya puasa
Bulan Muharram
termasuk satu di antara
sekian bulan
yang mendapatkan
keistimewaan di sisi Allah k.
/edisi 1/ vol.1 19
20. /edisi 1/ vol.120
Ramadhan,lalu Beliau pun bersabda :
‘Barangsiapa yang berkehendak untuk
berpuasa, maka hendaklah ia berpuasa,
dan barangsiapa yang tidak ingin
berpuasa maka dipersilakan baginya
untuk tidak berpuasa”. Shahih Muslim,
bab “Puasa Asyura”, jilid 2, hal. 792.
Ibnu Rajab di dalam kitabnya Lathaiful
Ma’aarif pun menjelaskan empat
fase yang dilalui Rasulullah ketika
menjalani puasa Asyura, fasepertama,
RasulullahpuasaAsyura
di Mekkah tanpa
memerintahkan
ummatnya untuk
berpuasa; fase
kedua, ketika
Rasulullahhijrah
ke Madinah dan
melihat orang –
orang ahli kitab
berpuasa dan
mengagungkan
hari tersebut,
lalu Rasulullah
pun memerintahkan
ummatnya untuk berpuasa
hingga anak – anak kecil
pun ikut berpuasa pada hari
tersebut. Pada fase kedua inilah
sebagian ulama menilai bahwa puasa
Asyura adalah puasa yang diwajibkan
atas ummat Islam ketika itu, sebelum
turunnya perintah kewajiban shaum
Ramadhan. Terjadi khilaf (perbedaan
pendapat) di kalangan ulama terkait
hukumshaumAsyurasebelumturunnya
perintah shaum Ramadhan. Sebagian
memandang bahwa hukum puasa
Asyura ketika itu (ketika Rasulullah
berada di Madinah dan menyuruh
kaum Muslimin untuk berpuasa pada
hari tersebut) adalah hanya sunnah
muakkadah. Fase ketiga, ketika turun
perintah wajibnya berpuasa pada
bulan Ramadhan, lalu Rasulullah pun
memberikan pilihan kepada ummatnya
untuk berpuasa atau tidak berpuasa
pada hari asyura. Fase keempat,
menjelang akhir hayatnya, Rasulullah
n berazam untuk berpuasa juga
pada hari sebelum asyura (tanggal 9
Muharram atau yang sering disebut
dengan tasu’a) untuk menyelisihi orang
– orang Ahli Kitab yang juga berpuasa
pada hari asyura. Lathaiful Ma’aarif, hal.
48 – 51.
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura
termasuk satu di
antara beberapa
puasa sunnah
lainnya yang
Allah berikan
pahala besar
bagi orang –
orang yang
melaksanakannya.
Dalam hadits yang
shahih disebutkan
tentang keutamaan
berpuasa pada hari Asyura.
ُاهلل َي ِضَر ِِّيرا َصْنَْأال َةَداَتَ�ق ِيبَأ ْنَع
َمَّلَسَو ِهَْيلَع ُهللا ىَّل َص ِهللا َولُسَر َّنَأ ،ُهْنَع
َةَنَّالس ُرِّفَكُي:ََالقَ�ف ؟َاءَورُاشَع ِمْوَ�ي ِمْو َص نَع َِلئُس
َةَي ِاضَمْلا
Dari Abu qatadah Al Anshari z
bahwasanya Rasulullah n ditanya
tentang keutamaan shaum pada
hari asyura (10 Muharram), maka
beliau pun bersabda : “(Puasa asyura)
menghapus dosa setahun yang lalu“.
Shahih Muslim, Bab dianjurkan puasa
3 hari tiap bulan, jilid 2, hal. 818. Al
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa
Sungguh besar
pahala yang Allah
janjikan
kepada ummat
Rasulullah n
yang berpuasa Asyura
21. /edisi 1/ vol.1 21
dosa yang dihapuskan sebagaimana
yang disebutkan hadits di atas – ialah
dosa – dosa kecil dan apabila ia tidak
memiliki dosa kecil, diharapkan (puasa
asyura tersebut) dapat meringankan
dosa – dosa besarnya dan apabila ia
tidak memiliki dosa – dosa besar, Allah
k akan mengangkat derajatnya.
Syarhu An Nawawi ‘ala Muslim , jilid 8,
hal. 51 ... Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al
Kuwaitiyyah, jilid 28, hal. 89.
Sungguh besar pahala yang Allah
janjikan kepada ummat Rasulullah
n yang berpuasa Asyura.
Tentunya ini merupakan
fadhl (karunia) Allah
k kepada ummat
NabiMuhammadyang
tidak Allah berikan
kepada ummat –
ummat sebelumnya.
Ya, amalan yang
terlihat sederhana nan
mudah, namun Allah
k berikan ganjaran
pahala yang besar. Maka,
merugilah jika ada di antara kita
yang kemudian “tertidur” hatinya dan
merasa enggan untuk melaksanakan
ibadah puasa Asyura tersebut hingga
kesempatan untuk mendapatkan
maghfirah (ampunan) dari Allah k
terlewatkan begitu saja, tanpa sesal
dan tanpa ada perasaan “merugi” dari
dirinya.Wal’iyadzubillah.
Puasa Asyura dan Tasu’a
Selain puasa Asyura, Rasulullah n
juga menganjurkan ummatnya untuk
berpuasa pada tanggal 9 Muharram
atau yang sering disebut dengan puasa
tashu’a, berdasarkan sabda Rasulullah
n berikut ini.
َِنيح :ُُولقَ�ي ،اَمُهْ�نَع ُهللا َي ِضَر ٍاسَّبَع َنْب ِهللا َدْبَع
َاءَورُاشَع َمْوَ�ي َمَّلَسَو ِهَْيلَع ُهللا ىَّل َص ِهللا ُولُسَر َما َص
ُهُمِّظَعُت� ٌمْوَ�ي ُهَّنِإ ِهللا َولُسَر اَي :اوُلَاق ِهِماَي ِبِص َرَمَأَو
ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص ِهللا ُولُسَر ََالقَ�ف ىَار ََّصنالَو ُدوُهَ�يْلا
َاءَش ِْنإ ُْبِلقُمْلا ُماَعْلا َناَك َاذِإَف :َمَّلَسَو
َْملَ�ف :ََالق »َعَِّاستال َمْوَ�يْلا اَنْم ُص ُاهلل
َِّيفُوُت� َّىتَح ،ُْبِلقُمْلا ُماَعْلا ِتْأَي
مَّلَسَو ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص ِهللا ُولُسَر
Dari Abdullah Ibn Abbas z
berkata, “Ketika Rasulullah n
puasa Asyura dan memerintahkan
puasa Asyura, para sahabat berkata
: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya
hari tersebut (Asyura) adalah hari
yang diagung-agungkan kaum Yahudi
dan Nashrani’. Lalu Rasulullah n
bersabda, ‘Tahun depan insyaa’ Allah
kita akan berpuasa juga pada tanggal
9 Muharram’”. Ibnu Abbas berkata ,
“Sebelum tahun depan tiba, Rasulullah
n terlebih dulu wafat “. Shahih Muslim
2/797.
Imam An-Nawai berkata , “Berkata
Imam Syafi’i, Ahmad Ibn Hanbal, Ishaq
dan yang lainnya dianjurkan berpuasa
pada tanggal 9 dan 10 Muharram
karena Rasulullah berpuasa pada
tanggal10Muharramdanberniatuntuk
berpuasa pada tanggal 9 Muharram
dan kemungkinan di antara sebab
dianjurkannya puasa pada 9 Muharram
bersamaan dengan puasa 10 Muharram
22. /edisi 1/ vol.122
ialah agar tidak menyerupai kaum
Yahudi yang mengkhususkan puasa
pada 10 Muharram saja sebagaimana
yang ditunjukkan dalam hadits ini dan
bisa juga agar untuk lebih berhati –
hati untuk mendapatkan puasa Asyura
( terkadang penghitungan awal bulan
bisa saja terjadi kesalahan,-pent ).
Alasan yang pertama lebih tepat.
Wallahua’lam”. Syarhun Nawawi ‘Ala
Muslim 8/12.
Shaum3HaripadaTanggal9,10,dan
11 Muharram, Bolehkah ?
Dalam penjelasan di atas telah
dijelaskan bahwa hadits – hadits yang
ada menunjukkan disyariatkannya
puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram
saja. Lalu bagaimana jika seseorang
ingin berpuasa selama 3 hari yakni
pada tanggal 9,10, dan 11 Muharram,
bolehkah? Apakah ada dalil yang
membolehkan berpuasa pada tanggal
11 Muharram?
Terkait masalah ini, terjadi khilaf di
antara para ulama. Di antara mereka
ada yang berpendapat bahwa
berpuasa pada tanggal 11 Muharram
adalah perkara yang tidak disyariatkan
dikarenakan dalil yang menjelaskan
tentang bolehnya berpuasa pada
tanggal 11 Muharram tersebut adalah
haditsyangdhaif‘lemah’sehinggatidak
bisa dijadikan sebagai hujjah ’alasan’.
Adapun hadits yang dimaksud ialah :
ْنَع , ٍِّيلَع ِنْب َدُاوَد ْنَع , َىلْ�يَل ِيبَأ ُنْبا ناَرَب�ْخَأ
ُولُسَر ََالق : ََالق ٍاسَّبَع ِنْبا ِهِّدَج ْنَع , ِهبِيَأ
َاءَورُاشَع َمْوَ�ي اوُمو ُص :َمَّلَسَو ِهَْيلَع ُاهلل ىَّل َص ِهَّالل
ُهَدْعَب� ْوَأ,اًمْوَ�ي ُهَلْب�َ�ق اوُمو ُص , َدوُهَ�يْلا اوُفِلاَخَو,
اًمْوَ�ي
Dari Ibnu Abi Laila, dari Daud Ibn Ali,
dari ayahnya, dari kekeknya, Ibnu Abbas
berkata : “Rasulullah n bersabda
, ‘Berpuasalah pada hari Asyura dan
selisihilah kaum Yahudi, berpuasalah
sehari sebelumnya atau sehari
setelahnya“. Musnad Imam Ahmad, jilid
4, hal. 52. Hadits tersebut dihukumi
dhaif dikarenakan adanya Ibnu Abi Laila
yang dikenal buruk hafalannya dan
hadits-nya (Ibnu Abi Laila) tidak bisa
dijadikan hujjah. Musnad Imam Ahmad,
4/52
Abu Malik Kamal Ibn Assayyid Salim
berkata, “Hadits tersebut adalah hadits
yang dha’if sekali dan bukan hujjah
untuk menganjurkan puasa pada
tanggal 11 Muharram“. Shahih Fiqih
Sunnah 2/135.
Sedangkan pendapat yang lainnya
menyatakanbahwapuasapada tanggal
11 Muharram tidaklah mengapa.
Bahkan Ibnul Qayyim menjelaskan
bahwa puasa pada tanggal 9, 10,
dan 11 Muharram adalah tingkatan
yang paling sempurna ketika seorang
muslim hendak menjalankan puasa
Asyura. Beliau menjelaskan : “Puasa
Asyura memiliki 3 tingkatan; tingkatan
yang pertama dan paling sempurna
ialah berpuasa pada sehari sebelumnya
(sehari sebelum Asyura yaitu tanggal
9 Muharram) dan sehari setelahnya
(tanggal 11 Muharram). Lalu, tingkatan
selanjutnyaialahberpuasapadatanggal
9 dan 10 Muharram sebagimana yang
ditunjukkan kebanyakan hadits, dan
tingkatanyangterakhiradalahberpuasa
pada hari asyura (10 Muharram) saja “.
Zaadul Ma’ad 2/72.
Syekh Abdul Aziz Ibn Baz menyatakan
bahwa berpuasa pada 3 hari tersebut
(9,10 dan 11 Muharram) tidaklah
mengapa dan sesuatu yang baik.
Majmu’ Fatawa Ibn Baz, Jilid 15, hal.
404. Sedangkan Syekh Muhammad
Ibn Shalih Al Utsaimin dalam fatwanya
23. Ibnu Taimiyah - yang menyatakan
kemakruhan berpuasa pada hari Asyura
saja, Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al
Kuwaitiyyah 12/11. berdasarkan pada
pemahaman hadits yang menyatakan
tentang disyariatkannya puasa pada 9
MuharramgunamenyelisihikaumYahudi
dan Nashrani yang juga berpuasa pada
hari Asyura. Sedangkan sebagian yang
lainnyaberpendapatbahwapuasapada
hari asyura saja bukanlah perkara yang
dimakruhkan namun tentunya lebih
afdhal lagi jika berpuasa juga pada satu
hari sebelumnya atau sehari setelahnya.
Di antara ulama yang berpendapat
dibolehkannya shaum Asyura saja
adalah Syekh Muhammad Ibn Shalih
Al Utsaimin yang juga merupakan
pendapat Ibnul Qayyim berdasarkan
pada pemahaman kita terhadap
penjelasan Beliau tentang tingkatan
puasa Asyura. Syekh Muhammad Ibn
Shalih Al Utsaimin berkata : “Tidak
semua ulama berpendapat bahwa
shaum pada hari Asyura saja adalah
perkara yang dimakruhkan. Sebagian
ulama memandang bahwa perkara
tersebut bukanlah perkara yang
dimakruhkan, namun tentunya akan
lebih afdhal lagi jika berpuasa juga
pada satu hari sebelumnya atau satu
hari setelahnya. Berpuasa pada tanggal
9 dan 10 Muharram lebih afdhal
dibandingkan berpuasa pada tanggal
10 dan 11 Muharram . Mereka (para
ulama) menyebutkan bahwa yang
paling sempurna tingkatan puasanya
adalah yang berpuasa pada hari asyura
juga berpuasa pada sehari sebelumnya
dan sehari setelahnya (puasa tanggal
9, 10, dan 11 Muharram), selanjutnya
berpuasa pada tanggal 9 dan 10
Muharram, selanjutnya berpuasa
pada tanggal 10 dan 11 Muharram,
selanjutnya, berpuasa pada hari
Asyura saja bukanlah sesuatu yang
makruh, namun akan lebih afdhal jika
menyatakan, “Wahai saudaraku,
berpuasalah pada tanggal 9 dan 10
Muharram atau tanggal 10 dan 11
Muharram agar kamu mendapatkan
pahala – in syaa’ Allah -. Apabila kamu
berpuasapadasemuaharitersebut(9,10,
dan 11 Muharram), itulah yang paling
sempurna agar kamu mendapatkan
pahala berpuasa 3 hari setiap bulannya.
Nabi n telah mengabarkan kepada
kita semua bahwa berpuasa 3 hari
pada setiap bulan sebanding dengan
berpuasa setahun penuh. Semoga
Allah menunjukkan kita semua kepada
kebaikan”. Majmu’ Fatawa wa Rasail Al
utsaimin, Jilid 20, hal. 41
Bagaimanapun masalah ini adalah
masalah khilafiyah. Barangsiapa
yang ingin berpuasa pada tanggal
11 Muharram - bersamaan dengan
puasa pada 9 dan 10 Muharram -
dengan hujjah keumuman hadits yang
menganjurkanuntukberpuasasunnah3
hari setiap bulannya, maka dipersilakan
baginya untuk mengamalkan hal
tersebut sembari berharap pahala di
sisi Allah k. Barangsiapa yang lebih
cenderung kepada pendapat yang
menyatakan tidak disyariatkannya
puasa pada 11 Muharram dikarenakan
hadits yang dijadikan hujjah adalah
hadits yang dha’if, maka hendaklah
ia berpuasa pada 9 dan 10 Muharram
seraya mengharapkan ganjaran pahala
yangmelimpahdisisiAllahl.Wallahu
a’lam.
Puasa pada Hari Asyura Saja,
Makruhkah ?
Ulama berbeda pendapat terkait
hukum berpuasa pada hari asyura saja
tanpa menyertainya dengan berpuasa
pada sehari sebelumnya atau sehari
setelahnya.Sebagianulamadiantaranya
mazhab Hanafi – dan hal tersebut juga
maksud dari perkataan Imam Ahmad
sebagaimana yang dikatakan oleh
/edisi 1/ vol.1 23
24. /edisi 1/ vol.124
disertai dengan berpuasa pada sehari
sebelumnya atau sehari setelahnya”.
Majmu’ Fatawa wa Rasail Al Utsaimin,
20/42.
Adapun pendapat yang rajih menurut
kami – wallahu a’lam - adalah pendapat
yang menyatakan bahwa berpuasa
pada hari Asyura saja bukan termasuk
sesuatu yang dimakruhkan, namun
akan lebih afdhal jika dilaksanakan
bersamaan dengan berpuasa sehari
sebelumnyagunamenyelisihikaumAhli
Kitab.Terlepasdariperbedaanpendapat
yang terjadi di kalangan ulama terkait
masalah ini, tentunya kita sebagai
seorang muslim sudah seyogyanya
untuk bersemangat menjalani setiap
ibadah yang diperintahkan oleh
Allah dan Rasul-Nya.
Begitupun yang berkaitan
dengan ibadah puasa
Asyura. Terlebih syariat
menganjurkan kita semua
untuk memperbanyak
puasa pada bulan
Muharram.Bahkan,ibadah
puasa itu sendiri adalah
ibadahsunnahyangpaling
baik untuk dikerjakan. Al-
Imam Ahmad Ibn Hanbal
– t– berkata,“Ibadah
puasa adalah ibadah
sunnah yang paling
utama untuk dikerjakan
dibandingkan ibadah-
ibadah sunnah lainnya,
dikarenakan ibadah puasa
terbebas dari riya’ (yang
dapat menghapuskan
pahala ibadah)“. Taudihul
Ahkaam Min Bulughil
Maraam, Jilid 2, hal. 608.
Oleh karena itu, dalam
rangka untuk menyambut
apa yang menjadi
panggilan Allah dan
Rasul-Nya (dalam hal ini
memperbanyak puasa
pada bulan Muharram terutama shaum
Tasu’a dan Asyura), rasanya perlu bagi
kita semua untuk menghidupkan
kembali semangat untuk ber-fastabiqul
khairat ‘berlomba – lomba dalam
kebaikan’ hingga kita bisa menjadikan
momentum Muharram ini sebagai
sarana untuk merengkuh pahala dan
maghfirah dari Allah k.
Demikian,semogabermanfaat.Semoga
Allah menerima ibadah puasa kita.
Semua yang benar berasal dari Allah
dan yang salah berasal dari kealpaan
dan kekurangan kami pribadi sebagai
hamba Allah yang dha’if dan faqiir
terhadap maghfirah dan rahmat-Nya.
Wallahu a’lam.
25. Sains
25/edisi 1/ vol.1 25
Setiap hari kita melihat dan
menggunakan air dengan
segala manfaatnya. Tetapi, sudahkah
kita merenungkannya sejenak. Dari
mana air? Untuk apa air? Kemudian,
bagaimana air dapat menyebabkan
sesuatu menjadi hidup? Pertanyaan-
pertanyaan tersebut mungkin pernah
terlintas dalam benak kita.
Mencermati ayat di atas, ahli tafsir,
di antaranya Al Imam Ibnu Katsir
menjelaskan makna langit dan bumi
dahulunya suatu yang padu; langit dan
bumi pada permulaan penciptaannya
adalah satu saling melekat satu
dengan yang lain serta tidak ada celah
antara keduanya. Kemudian Allah
memisahkan keduanya; dijadikan langit
menjadi tujuh dan demikian pula bumi.
Setelah itu, Allah menciptakan udara
dan menurunkan hujan dari langit
dunia ke bumi. Dengan air hujan itu
Allah menghidupkan segala macam
kehidupan. Maka dari itu, air bisa
dikatakan sebagai makhluk Allah yang
menakjubkan; menyebabkan segala
sesuatu yang ada di muka bumi ini bisa
hidup.l, Dzat Yang Maha Suci Yang
telah menciptakan air.
Air dalamTubuh Manusia
Sekitar 80% tubuh manusia terdiri
atas air. Otak dan darah adalah dua
Oleh: Sofyan Toha, S.Si.
Air,Makhluk Allah Yang Menakjubkan
َنِم َانْلَعَجَو اَمُهَانْقَتَفَف اًقْتَر َاتَناَك َضْراألَو ِاتَواَم َّالس َّنَأ واُرَفَك َنيِذَّلا َرَي ْمَلَوَأ
)٣٠( َنُونِمْؤُي الَفَأ ٍّيَح ٍءْي َش َّلُك ِاءَ ْمال
Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?
/edisi 1/ vol.1 25
26. /edisi 1/ vol.126
organ penting yang memiliki kadar air
di atas 80%. Otak memiliki komponen
air sebanyak 90%, sementara darah
memilikikomponenair95%.Sedikitnya,
secara normal kita butuh 2 liter sehari
atau 8 gelas sehari. Bagi pekerja berat
jumlah tersebut harus ditambah
setengahnya. Air tersebut diperlukan
untuk mengganti cairan yang keluar
dari tubuh lewat air seni, keringat,
pernapasan, dan sekresi. Para dokter
juga menyarankan agar mengonsumsi
air putih 8-10 gelas setiap hari agar
metabolisme tubuh berjalan baik dan
normal. Seluruh makhluk hidup yang
ada di muka bumi pasti menbutuhkan
air. Air bisa dikatakan sebagai sumber
kehidupan. Banyak manfaat yang
diberikan air untuk makhluk hidup. Di
sini sains akan menjelaskan pentingnya
air dalam kehidupan.
Air Bekerja dengan Ajaib
Setiap hari kita minum air. Apabila air
yang kita minum dalam jumlah banyak,
bersih dan jernih, maka hal tersebut
akan memacu peningkatan kesehatan
tubuh kita. Para peneliti menemukan,
bila seseorang banyak minum air maka
semakin banyak keuntungan yang
diperolehnya. Minum air dalam jumlah
yang cukup akan berdampak baik bagi
kesehatan.
Makananyangkitamakanharusdicerna
olehtubuhdanenergiyangkitagunakan
merupakan hasil dari metabolisme oleh
tubuh kita. Jika demikian, betapa berat
kerja pencernaan dan metabolisme
tubuh kita. Minum air dalam jumlah
yang cukup, baik pencernaan kita.
Demikian juga metabolisme dalam
tubuhkitadapatbekerjapadakapasitas
yang maksimal. Faktanya, penelitian
terbarumenyatakanbahwakekurangan
air dapat menyebabkan menurunnya
metabolism.
Memperbaiki Kemampuan dan Daya
TahanTubuh
Seseorang mampu bekerja lebih
keras dan berat apabila mendapatkan
air yang cukup. Sebagai tambahan,
air dapat memperkuat daya tahan
tubuh kita. Karena air dapat menaikkan
simpanan glycogen, suatu bentuk dari
karbohidrat yang tersimpan dalam otot
dan digunakan sebagai energi saat kita
bekerja.
Tahan Lapar
Rasa lapar kadang merupakan
penyamaran dari rasa haus. Sewaktu
tubuh kita mengalami dehidrasi
(kekurangan air) kita mungkin merasa
inginmakanpadahalyangkitabutuhkan
sebenarnya adalah air. Kita juga dapat
memanfaatkan efek rasa kenyang dari
minum air untuk mencegah makan
berlebihan.
Mengurangi Risiko terhadap
Beberapa Macam Penyakit
Para peneliti saat ini meyakini
bahwa air dapat berperan aktif dalam
mengurangi risiko terhadap beberapa
penyakit, seperti batu ginjal, kanker
saluran kencing, kanker kantung kemih,
dan kanker usus besar (Colon). Minum
cukup air dapat pula menghindari
sembelit.
Senjata Ampuh Melawan Masuk
Angin atau Pilek
Antibodi dalam lendir yang melapisi
27. /edisi 1/ vol.1 27
banyak yang tahu bagaimana caranya
sumur zam-zam bisa mengeluarkan
puluhan juta liter pada satu musim
haji, tanpa pernah kering satu kali pun.
Berapa Juta Liter air zamzam?
Berapa banyak air zam-zam yang
di“kuras” setiap musim haji? Mari kita
hitung secara sederhana. Jamaah haji
yang berdatangan dari seluruh penjuru
dunia pada setiap musim haji dewasa
ini berjumlah sekitar dua juta orang.
Semua jemaah diberi sekitar 5 liter air
zam-zam ketika pulang ke tanah airnya.
Jika 2 juta orang membawa pulang
masing-masing 5 liter zam-zam ke
negaranya;itu saja sudah 10 juta liter.Di
sampingitu,selamadiMekah,kalausaja
jamaah rata-rata tinggal 25 hari; setiap
orangmenghabiskan1litersehari,maka
totalnya sudah 50 juta liter !
Keajaiban Air Zamzam
Suatu digit Pada tahun 1971, seorang
doktor dari negeri Mesir mengatakan
kepada Pers dan media di Eropa
bahwa air Zamzam itu tidak sehat
untuk diminum. Asumsinya didasarkan
bahwa kota Mekah itu ada di bawah
garis permukaan laut. Air Zamzam itu
berasal dari air sisa buangan penduduk
kota Mekah yang meresap, kemudian
mengendap terbawa bersama-sama air
hujan dan keluar dari sumur Zamzam.
Masya Allah.
Berita ini sampai ke telinga RajaFaisal
kerongkonganberfungsiuntukmenjerat
viruspilek.Dayatahaniniakanmelemah
apabila kita dehidrawsi (kekurangan
air) karena terjadi pengeringan
lendir. Sebagai catatan, banyak ahli
kesehatan merekomendasikan air
sebagai ekspektoran yang efektif untuk
mengurangi batuk.
PelembabWajah Paling Ampuh
Meminum banyak air membantu
kulit kita tetap kenyal dan kencang
serta mengurangi garis-garis dan
kerut pada wajah. Menangkal rasa
letih akibat melakukan perjalanan.
Udara panas dapat menyebabkan kita
dehidrasi dan akan menimbulkan rasa
letih pada saat dan setelah perjalanan.
Dengan kita banyak air sebelum
melakukan perjalanan, satu gelas tiap
jam perjalanan akan membantu dan
memulihkan kesegaran tubuh kita.
Mengatasi Migrain / Sakit Kepala
Para peneliti menyatakan bahwa
dehidrasi dapat mengakibatkan
migrain.Jadi,bilakitaseringmengalami
migraine; sangat dianjurkan untuk
minum air dalam jumlah yang cukup.
Sedangkan Fungsi Air yang utama
lainnya adalah :
1. Membentuk sel-sel baru, memelihara
dan mengganti sel-sel yang rusak,
2. Melarutkan dan membawa nutrisi-
nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh
sel tubuh yang membutuhkan,
3. Melarutkan dan mengeluarkan
sampah-sampah dan racun dari dalam
tubuh kita
4.Katalisator dalam metabolisme
tubuh,
5.Pelumas bagi sendi-sendi,
6.Menstabilkan suhu tubuh,
7.Meredam benturan bagi organ vital;
Mengonsumsi air secukupnya, tubuh
kita akan selalu segar dan kesehatan
tetap terjaga. Hal lain yang lebih
menakjubkan adalah air zamzam, Tak
28. yang kemudian memerintahkan
Menteri Pertanian dan Sumber Air
untukmenyelidikimasalahinikemudian
mengirimkan sampel air Zamzam ke
Laboratorium-laboratorium di Eropa
untuk dites atau uji klinis.
Tariq Hussain, insinyur kimia yang
bekerja di Instalasi Pemurnian Air
Laut untuk diminum, di Kota Jedah,
mendapat tugas menyelidikinya.
Pada saat memulai tugasnya, Tariq
belum punya gambaran, bagaimana
sumur Zamzam bisa menyimpan air
yang begitu banyak seperti tak ada
batasnya.
Ketika sampai di dalam sumur, Tariq
amat tercengang ketika menyaksikan
bahwa ukuran“kolam” sumur itu hanya
18 x 14 feet saja (Kira-kira 5 x 4 meter).
Tak terbayang, bagaimana caranya
sumur sekecil ini bisa mengeluarkan
jutaan galon air setiap musim hajinya.
Hal itu berlangsung sejak ribuan
tahun yang lalu sejak zaman Nabi
Ibrahimp.
Penelitian menunjukkan, mata
air zamzam bisa memancarkan air
sebanyak 11-18 liter air per detik.
Dengan demikian, setiap menit akan
dihasilkan 660 liter air. Itulah yang
mencengangkan.
Tariq mulai mengukur kedalaman air
sumur. Dia minta asistennya masuk
ke dalam air. Ternyata air sumur itu
hanya mencapai sedikit di atas bahu
pembantunya yang tinggi tubuhnya 5
feet8inci.Laludiamenyuruhasistennya
untuk memeriksa, apakah mungkin ada
cerukan atau saluran pipa di dalamnya.
Setelah berpindah dari satu tempat ke
tempat lainnya, ternyata tak ditemukan
apapun.
Dia berpikir, mungkin saja air sumur
ini disuplai dari luar melalui saluran
pompa berkekuatan besar. Bila seperti
itu kejadiannya, maka dia bisa melihat
turun-naiknya permukaan air secara
Sketsa Sumur Zamzam
tiba-tiba. Tetapi dugaan inipun tak
terbukti.Takditemukangerakanairyang
mencurigakan, juga tak ditemukan ada
alat yang bisa mendatangkan air dalam
jumlah besar.
Selanjutnya Dia minta asistennya
masuk lagi ke dalam sumur. Lalu
menyuruh berdiri, dan diam ditempat
sambil mengamati sekelilingnya.
Perhatikan dengan sangat cermat,
dan laporkan apa yang terjadi, sekecil
apapun. Setelah melakukan proses
ini dengan cermat, asistennya tiba-
tiba mengacungkan kedua tangannya
sambil berteriak, “Alhamdulillah, saya
temukan dia; pasir halus menari-nari di
bawah telapak kakiku. Dan air itu keluar
dari dasar sumur”.
Lalu asistennya diminta berputar
mengelilingisumur.Ketikapemompaan
air (Untuk dialirkan ke tempat
pendistribusian air) berlangsung. Dia
merasakan bahwa air yang keluar dari
dasar sumur sama besarnya seperti
sebelum periode pemompaan. Aliran
air yang keluar, besarnya sama di setiap
titik,disemuaarea.Halitumenyebabkan
permukaan sumur relatif stabil, tak ada
guncangan yang besar.
Mengandung zat Anti Kuman
Hasil penelitian sampel air di Eropa
dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa
Zamzammengandungzatfluoridayang
punya daya efektif membunuh kuman;
/edisi 1/ vol.128
29. Kadar Kalsium dan garam
Magnesiumnya lebih tinggi dibanding
sumur lainnya, berkhasiat untuk
menghilangkan rasa haus dan efek
penyembuhan.
Zamzam juga mengandung zat
fluorida yang berkhasiat memusnahkan
kuman-kuman yang terdapat dalam
kandungan airnya.
Yang juga menakjubkan adalah, tak
ada sedikit pun lumut di sumur ini.
Zamzam selalu bebas dari kontaminasi
kuman.
Anehnyalagi,padasaatsemuasumur
air di sekitar Mekah dalam keadaan
kering, sumur zamzam tetap berair. Dan
zamzam memang tak pernah kering
sepanjang zaman.
Beberapa ulama fikih
merekomendasikan agar jamaah
haji membawa zamzam ketika
pulang ke negaranya sebab zamzam
itu bisa sebagai obat untuk suatu
penyembuhan. Hal itu terbukti; banyak
jamaah dari Indonesia maupun negara
lain yang pernah merasakan keajaiban
layaknya seperti sudah mengandung
obat. Lalu perbedaan air Zamzam
dibandingkan dengan air sumur lain di
kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah
dalam hal kuantitas kalsium dan garam
magnesium.
Kandungan kedua mineral itu sedikit
lebih banyak pada air zamzam. Itu
mungkin sebabnya air zamzam
membuat efek menyegarkan bagi
jamaah yang kelelahan.
Keistimewaan lain, komposisi dan
rasa kandungan garamnya selalu stabil,
selalu sama dari sejak terbentuknya
sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga,
diakui oleh semua jemaah haji dan
umrah yang selalu datang tiap tahun.
Bisa Menyembuhkan Penyakit
Nabi n menjelaskan, “Sesungguhnya,
Zamzam ini air yang sangat diberkahi,
ia adalah makanan yang mengandung
gizi”. Nabi n. Menambahkan, “Air
zamzam bermanfaat untuk apa saja
yang diniatkan ketika meminumnya.
Jika engkau minum dengan maksud
agar sembuh dari penyakitmu, maka
Allah menyembuhkannya. Jika engkau
minum dengan maksud supaya merasa
kenyang, maka Allah mengenyangkan
engkau. Jika engkau meminumnya
agar hilang rasa hausmu, maka Allah
akan menghilangkan dahagamu itu. Ia
adalah air tekanan tumit Jibril, minuman
dari Allah untuk Ismail”. (HR Daruqutni,
Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).
Rasulullah n. pernah mengambil
air zamzam dalam sebuah kendi
dan tempat air dari kulit kemudian
membawanya kembali ke Madinah.
Air zamzam itu digunakan Rasulullah
n. Untuk memerciki orang sakit dan
kemudian ia disuruh meminumnya.
Dalampenelitianilmiahyangdilakukan
di laboratorium Eropa, terbukti bahwa
zamzam memang lain. Kandungan
airnya berbeda dengan sumur-sumur
yang ada di sekitar Mekah:
/edisi 1/ vol.1 29
30. /edisi 1/ vol.130
air zamzam.
Molekul Air
Apakah Ini?
Di sebuah
hotel di kota
Kuala Lumpur,
Malaysia, Dr.
Masaru Emoto
dariUniversitas
Yokohama,
J e p a n g ,
memaparkan
hasil risetnya
mengenai air
yangditulisnya
dalam buku
“TheTruePower
of Water.”
Sejumlah slide
kristal molekul
air dari
berbagai sumber, seperti air dari mata
air, sungai, laut, telaga dsb. ditayangkan
pada kesempatan itu.
Beberapa molekul air yang ditelitinya
berbentuk tak teratur, kecuali molekul
air zam-zam. Susunan molekul air zam-
zam berstruktur sangat indah, teratur,
cantik bak berlian yang berkilauan,
dan memancarkan lebih dari 12
warna jika dibekukan. Rangkaian
bentuk heksagonalnya sangat indah,
cemerlang berkilau, dan penuh warna
ketika dibacakan ayat yang mulia. Ada
satu kristal air yang nampak paling
indah dan cantik, berbentuk seperti
bunga atau cakra, bagaikan bertahta
berlian mutu manikam; berkilau-kilau
memancarkan belasan warna. “Molekul
air apakah ini?” Tanya Masaru Emoto.
Suasana mendadak senyap, hadirin
nampak terpana dan tak tahu persis
apa itu kristal molekul. Namun tiba-tiba
seorang dosen dari Universitas Malaysia
mengacungkkan tangan, “mungkin itu
adalah molekul air Zamzam.” Katanya.
Dr. Masaru Emoto balik bertanya,
“ m e n g a p a
A n d a
berpendapat
b a h w a
itu adalah
molekul air
Zamzam?”Kata
dosen itu.
“Sebab air
Z a m z a m
adalahairyang
paling mulia di
dunia ini. Jadi
wajar kalau
ia memiliki
m o l e k u l
b e r u p a
berlian yang
b e r p e n d a r
indah.”
T e r n y a t a
dugaandosenitubenar.Itumemangair
Zamzam. Penelitian Dr. Masaru Emoto
telah menunjukkan bahwa air Zamzam
memiliki molekul air paling cantik dan
indah di antara air lainnya.
“Sebaik-baik air di muka Bumi adalah
air Zamzam, di dalamnya ada makanan
yang mengenyangkan dan obat yang
menyembuhkan penyakit.” (Thabrani
dan Ibnu Hibban). Maha suci Allah
ldengan segala ciptaannya.
Maroji :
Al Qur’anul Karim
Tafsir ibnu Katsir
http://www.kamusilmiah.com/kesehatan/manfaat-air-
dalam-kehidupan/
http://faktaonthespot.blogspot.com/2012/08/keajaiban-
air-true-power-of-water.html
www.medscore.com
http://moeflich.wordpress.com/2011/11/17/rahasia-
keajaiban-air-zam-zam/
31. 3131
Allah l telah berjanji bagi siapa
saja yang menolong agama-Nya,
maka Allah akan menolongnya. Allah
berfirman :
مُكْ ُرصْنَي َهَّلال واُ ُرصْنَت ْنِإ
“Jika kamu menolong
(agama) Allah, niscaya dia
akan menolongmu”. (QS.
Muhammad:7)
Sudah menjadi Sunnatullah bahwa
pertolongan, kemenangan, dan
keberhasilantidaklahakanbisatergapai
kecuali dengan pengorbanan. Itu
pula yang telah dilalui oleh Rasulullah
n. Tidaklah dakwah Beliau berhasil
sehingga kita pun bisa merasakan
nikmatnya, kecuali Beliau lalui dengan
penuh cobaan, rintangan, rasa pahit,
penderitaan, dan sarat dengan segala
pengorbanan.
Dakwah dan Cobaan
Setelah Rasulullah n diangkat
oleh Allah l sebagai nabi dan rosul,
berubahlah arah dan jalan hidup Beliau.
BabakbarupundalamkehidupanBeliau
mulai dijalani. Beliau mendapatkan
kemuliaan yang sangat agung. Namun
juga di sisi lain, Beliau menanggung
amanatyangsangatbesar,yaitumenjadi
hamba Allah yang menyampaikan
syariat-Nya kepada umat. Setelah turun
perintah untuk berdakwah, mulailah
beliaumenghimpundanmengeluarkan
seluruh tenaga dan kemampuan untuk
bisa mengajak manusia agar bertauhid
kepada Allahl.Beliau memulai
dakwah dengan cara sembunyi-
sembunyi kepada keluarga dan teman
dekat Beliau, serta Allah pun bukakan
pintu-pintu hati sebagian hambanya
untuk bisa menerima dakwah Beliau.
Selangkuranglebihtigatahun,turunlah
firman Allah l:
َينِكِر ْشُمْلا ِنَع ِْضرْعَأَو ُرَمْؤُت� اَِمب ْعَد َْاصف
“Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang
musyrik” (Alhijr : 94)
Dengan turunnya perintah tersebut,
Nabi pun segera menunaikan perintah
Rabbnya untuk berdakwah secara
Oleh: Abdussomad, Lc.
/edisi 1/ vol.1 31
HIJRAH,
LANGKAH MENUJU
KEMENANGAN
SIROH
32. /edisi 1/ vol.132
terang-terangan. Beliau kumpulkan
orang-orang dari berbagai suku,
kemudian Beliau pun naik ke bukit
shofa dan menyampaikan risalah dari
Rabb semesta alam.
Nabi juga mengumpulkan keluarga
dan kerabat Beliau serta memberi
peringatan akan datangnya adzab di
hari yang agung. Permulaan Dakwah
Nabi saat itu mengubah sikap orang-
orang Quraisy, dari cinta menjadi benci,
dekat menjadi jauh. Kejujuran dan sifat
al amin Nabi di mata mereka seperti
sirna. Pujian pun menjadi cercaan dan
hinaan. Silih berganti penganiayaan
serta penyiksaan dari orang-orang kafir
kepada Nabi dan juga para sahabat
Beliau. Itu semua dilakukan agar
dakwah Beliau padam. Beliau dijuluki
sebagai tukang sihir, pemecah belah,
dan julukan keji lainnya. Gangguan fisik
pun tidak luput darinya; sampai-sampai
dikala sujud sebagian kafir Quraisy
meletakkan jeroan unta di punggung
Beliau. Namun beliau tetap sabar dan
istiqomah dalam berdakwah.
Para sahabat Nabi juga mendapatkan
perlakuan yang sama dari orang-orang
kafir. Bahkan sebagian mendapatkan
yanglebihberatdariapayangdirasakan
oleh Nabi Muhammad n, terutama
para sahabat dari kalangan hamba
sahaya dan orang-orang yang lemah.
Suhaib bin Sinan disiksa sampai beliau
hilang ingatan. Musab bin Umair yang
tadinya hidup serba ada diusir oleh
sang ibu; jadilah Beliau hidup dalam
kefakiran. Bilal disiksa oleh tuannya.
Leher beliau diikat dengan tali lalu
ditarik dan dipermainkan oleh anak-
anak, kemudian dijemur di bawah terik
matahari sambil ditindih dengan batu
besar.
Penyiksaan seperti itu tidaklah
hanya sekali, namun berlangsung
beberapa kali. Penyiksaan yang pedih
juga menimpa keluarga Yasir. Yasir,
sang istri, Sumayyah, dan Ammar sang
anak menjadi korban kekejaman kafir
Quraisy. Akibat beratnya penyiksaan
tersebut, Yasir dan Sumayyah
meninggal dunia. Adapun Ammar,
beliau selamat dari pembunuhan
dengan tetap terus mendapatkan
siksaan. Seperti itulah orang-orang
kafir Quraisy memperlakukan orang-
orang yang beriman. Semua itu mereka
lakukan untuk menghentikan dakwah
Nabi Muhammad n. Penyiksaan berat
itulah yang kemudian mendorong Nabi
Muhammad n untuk mencari jalan
agar bisa menyelamatkan agama para
shahabatnya.
Hijrah Ke Habasyah
Dengan bertubi-tubinya gangguan
dan penyiksaan yang dialami orang-
orang yang beriman, Rasulullah pun
ibadanmerasakhawatirakankeimanan
mereka.Beliaupunmengizinkanmereka
untuk keluar ke negeri Habasyah demi
menyelamatkan agama mereka. Beliau
berkata :
َال ًاِكلَم اَِهب َِّنإَف ِةَشَبَْحال ِضْرَأ َىِلإ ْمُتْجَرَخ ْوَل
ٌدَحَأ ُهَدْنِع َُملْظُي
“Keluarlah kalian menuju negeri
Habasyah, sungguh di sana ada raja
yang mana seseorang bila ada di sisinya
tidaklah ia didzolimi ”
Maka di bulan Rajab, tahun kelima
33. /edisi 1/ vol.1 33
dari kenabian, para sahabat yang
berjumlah 12 laki-laki dan 4 wanita,
dengan dipimpin oleh Utsman bin
Affan z keluar meninggalkan tanah
Arab menuju negeri Habasyah. Mereka
pun mendapatkan tempat yang aman
untuk bisa menjaga agama mereka.
Namun,selangbeberapawaktu,datang
kabar kepada mereka bahwa penduduk
Mekkah telah beriman; mereka pun
kembali ke Mekkah. Setelah sampai ke
Mekkah barulah mereka mengetahui
keadaan sebenarnya bahwa penduduk
Mekkah masih dalam kekufuran
mereka. Akhirnya sebagian mereka
kembali ke Habasyah dan sebagian
mencari perlindungan di Mekkah.
Setelah kejadian tersebut, gangguan
dari orang-orang kafir kepada kaum
muslimin kian bertambah dan semakin
dahsyat. Kemudian Rasulullah n pun
mengisyaratkan mereka kembali untuk
keluar menuju Habasyah. Terjadilah
hijrah yang kedua menuju Habasyah
yang diikuti oleh sekitar 83 laki-laki
dan 18 wanita. Dengan izin Allah l,
dengan penuh perjuangan akhirnya
mereka sampai ke negeri Habasyah
dan bisa menyelamatkan kemurnian
tauhid mereka. Adapun Rasulullah n
dan sebagian sahabat tetap tinggal di
Mekkah untuk terus menyampaikan
dakwah beliau.
Lika-liku Dakwah Rasulullah n
Rasulullah n pun terus melanjutkan
dakwah beliau di Mekkah. Selama
kurang lebih tiga belas tahun dalam
dakwah di Mekkah beliau melewati
masa-masa yang sulit. Masa saat beliau
mendapatkan gangguan yang sangat
banyak. Para sahabatnya disiksa; masa
saat terjadi pemboikotan kejam dari
orang-orang Quraisy kepada keluarga
kerabatdanbeliau;masasaatduaorang
yang sangat dicintai oleh Beliau dan
pelindung Beliau, yaitu Khodijah dan
Abu Tholib wafat, serta cobaan-cobaan
besar lainnya. Rintangan-rintangan
yang dihadapi oleh Beliau, baik yang
berhubunganlangsungdengandakwah
atau dengan kehidupan pribadi. Semua
itu tidaklah membuat Beliau gentar dan
putus asa, tetapi Beliau hadapi dengan
penuh kesabaran.
Namun, di samping cobaan-cobaan
tersebut, banyak pula nikmat-nikmat
yang beliau dapatkan yang menjadi
harapan besar untuk bisa menyebarnya
agama Islam. Bertambahnya jumlah
kaum muslimin, islamnya Hamzah
dan Umar, perlindungan dari paman
beliau Abu Tholib, serta nikmat lainnya
sebagai buah dari kesabaran Beliau
dalam berdakwah. Di antara nikmat
yangbesaryangBeliaudapatkanadalah
adanya peristiwa janji setia antara Nabi
dengan orang-orang yang beriman dari
Madinah yang sedang menunaikan
ibadahhaji.Peristiwainidikenaldengan
Baiatul Aqobah; terjadi sebanyak dua
kali. Inti dari janji setia tersebut adalah
komitmen melaksanakan syariat Allah
dan mendukung dakwah Nabi n
dan serta melindungi Beliau jika Beliau
datang kepada mereka.
Hijrah ke Madinah
Setelah peristiwa Baiatul Aqobah
yang kedua, mulailah kaum muslimin
berhijrah meninggalkan Mekkah yang
penduduknyatelahmendzolimimereka,
menujuMadinah,negeripenuhharapan
untuk memelihara tauhid. Satu-persatu,
orang-orang beriman dengan penuh
harapan dan keikhlasan; mereka tapaki
jarak yang jauh demi menyelamatkan
keimanan.
Setelah hampir seluruh kaum
muslimin hijrah ke Madinah, Nabi
pun memulai perencanaan hijrah ke
Madinah. Beliau meminta kepada Abu
Bakar untuk menjadi teman perjalan
Beliau. Pada malam ke-27 dari bulan
Shafar, keluarlah Nabi n dari rumah
Beliau bersama Abu Bakar menuju