SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
LUKMAN DARWIS, S.Pi
Agribisnis Perikanan
Stip yapi-bone
 Sistem Produksi, sebagai sistem produksi
yang paling populer dalam masyarakat
industri, tidak muncul secara tiba-tiba.
 Industri Pabrik adalah sebuah produk
mutakhir dari sejarah perkembangan sistem
produksi yang pernah ada di dalam
masyarakat
 Fase perkembangan sistem produksi dimulai
Produksi agraris, gilda, putting outhingga
kemunculan sistem pabrik
 Sistem produksi primer banyak terdapat
dalam masyarakat agraris.
 Sistem ini biasanya terdiri dari suatu keluarga
yang luas (extended)
 Semua anggota dalam unit sosial ini bertalian
darah
 Pembagian kerja dalam masy. Agraris bersifat
rendah bahkan nyaris tidak ada. Kalaupun
ada, hanya terbatas pada pembagian kerja
seksual (jenis kelamin) dan usia.
 Hub. Mereka lebih banyak bersifat “sosial”
 Posisi kepala keluarga akan menentukan pekerjaan
 Seluruh pekerjaan sistem produksi ini sepenuhnya
bergantung pada alam.
 Seluruh hasil produksi yg diperoleh dari alam
sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan konsumsi
mereka sendiri, kecuali persiapan untuk masa
pacaklik, bahan barter dgn kebutuhan kecil yg tdk
dapat diproduksi sendiri seperti garam,sejumlah
perkakas yg terbuat dari logam.
 Sebagian besar kebutuhan hidup sehari-hari bisa
diusahakan sendiri
 Mereka praktis memiliki dengan ketergantuan
dgn pihak lain.
 Sebagian bergantung kepada tuan tanah
bangsawan atau raja kecil tertentu.
 Pemhambaan ini memberi keuntungan seperti
mendapat perlindungan politik dan keamanan
serta sejumlah pinjaman yang meringankan
pada masa sulit, pemasaran produk.
 Sistem ini muncul akibat tidak tahan pada kehidupan
yg membosankan, adanya tekanan di bawah
perlindungan tuan tanah
 Golongan ini menuju ke tempat yang padat dengan
penduduk dan bersifat terbuka (kota).
 Biasa dibekali dengan keterampilan diluar bidang
pertanian.
 Ukurannya masih kecil dibanding dgn sistem
produksi primer.
 Suasananya masih bersifat kekeluargaan
 Gilda dipimpin oleh seorang master (tuan) yang
memiliki keterampilan tinggi dalam bidang tertentu,
mis. Pandai besi, sepatu, kayu atau tukang batu.
 Sang master juga memiliki mdal dan alat
 Gilda jg belum mampu mengembangkan mesin
untuk melaksanakan pekerjaan rutinnya.
 Gilda mampu mengembangkan alat-alat yang
jauh lebih lengkap dan memiliki presisi yg lebih
dapat diandalkan
 Produksinya bersifat sekunder.
 Barang yg diproduksi harus dijual sendiri ke
pasar dan umumnyaa sang master yang
melakukannya.
 Gilda memiliki tingkat ketergantung (depend) yg
tinggi dengan pihak luar.
 Adanya ketergantungan yg tinggi ini membuat
setiap jenis gilda membentuk semacam asosiasi
induk,mis. Asosiasi gilda sepatu, dll.
 Tujuan pembentukan Asosiasi
- Untuk mengatur mutu
- standar
- kontor harga
- penyelesaian perselisihan
- kelompok kepentingan khususnya dalam
rangka menghadapi tekanan dan ancaman
dari pihak luar.
 Lama kelamaan gilda menjadi lemah walau tidak
hancur sama sekali.
1. Terhambatnya mobilitas vertikal karyawan penuh
untuk menjadi master.
2. Terjadi kompetisi yg tidak sehat diantara gilda-
gilda itu sendiri
3. Ada sejumlah pengusaha gilda berhasil memupuk
kekayaan secara berlebihan, kemudian digunakan
untuk menjalankan usaha lain diluar gilda.
4. Beberapa ilda bersalin rupa menjadi semacam gilda
pedagang.
5. Semakin luasnya pasar diluar negeri, para gilda mjd
semakin bergantung pd pedagang ekspor.
6. Semakin mahalnya produksi yang kebanyakan
berasal dari impor.
 Diawali ditemukannya berbagai rute perjalanan
ke daerah-daerah disebarang lautan dari
kawasan eropa.
 Lahirnya kolonilisasi pada abad 16 – 18
 Jumlah pedagang menjadi besar, sehingga
muncul kaum borjuis.
 Pedagang terus memupuk modal karena pasar
sangat besar (domestik dan luar negeri)
 Dari Luar negeri memperoleh bahan mentah dgn
harga rendah dan dijual dinegaranya dengan
harga tinggi, sebaliknya membawa barang olahan
dari produksi gildauntuk dijual ke negeri koloni
 Kebutuhan barang semakin tinggi dan gilda tdk
bisa diandalkan sehingga pedagang ini
mengalihkan ke petani yg ingin memiliki
pekerjaan sampingan.
 Saudagar memberikan alat,bahan mentah ke
petani sehingga petani disini kedudkannya bukan
sbg karyawan tetapi sekedar pekerja upahan oleh
kaum saudagar.
 Petani dalam sistem ini tidak mempunyai hak
otonomi. Hak dan kewajibannya tergantung dari
kontrak kerja dari saudagar.
 Lama kelamaan sistem ini pun runtuh
Faktor penyebab runtuhnya sistem putting out:
1. Tidak adanya standar mutu
2. Masalah ketetapan waktu
3. Saudagar sulit melakukan pengawasan
 Runtuhnya sistem putting out akhirnya muncul
sistem produksi pabrik
 Sistem produksi pabrik berkembang seiring
dengan perkembangan industrialisasi
“ Industrilisasi adalah proses pemakaian
mesin dalam kegiatan-kegiatan produksi”.
 Dalam industrialisasi : alam, alat, bahkan
tenaga serta keterampilan manusia secara
perlahan-lahan berkurang perannya
digantikan oleh mesin.
 Para pekerja bekerja mengikuti secara ketat
logika teknologi yg digunakan.
 Industrialisasi jg merujuk pada proses semakin
banyaknya rang yg bekerja di pabrik dan
perusahaan2 yg mengrganisasikan dengan logika
pabrik.
 Di tingkat masyarakat,industrialisasi
mengimplikasikan berkembangnya beragam jenis
pekerjaan lain di luar industri yg sangat pesat,
pembentukan stratifikasi sosial baru.
 Terjadi pergeseran pertumbuhan ekonomi dari
pertanian tradisonal kepada indusstri2 penghasil
barang dan jasa dalam jumlah yg sangat luar
biasa dalam waktu yg relatif singkat
1. Produksi menjadi meningkat beberapa kali
lipat.
2. Memudahkan pekerjaan manusia sehingga
tidak membutuhkan banyak tenaga
manusia.
3. Pekerjaan dipecah-pecah ke dalam satuan
yg kecil, sederhana dan saling
berhubungan.
Keuntungan apabila pekerjaan dibagi-bagi :
1. Pekerjaan menjadi kecil dan sederhana dan
relatif dapat dikerjakan oleh semua orang.
2. Produktivitas setiap pekerja menurut satuan
pekerjaannya menjadi meningkat drastis.
3. Produktivitas akhir meningkat karena adanya
hubungan yg erat diantara satuan-satuan
pekerjaan melalui manajemen yg tepat.
Pertanian Gilda Putting-Out Pabrik
Ukuran sedang kecil kecil Sangat besar
Pembagian
Kerja
rendah rendah rendah Tinggi
Hubungan sosial sosial sosial Formal
Swasembada tinggi sedang sedang Rendah
Dependasi rendah sedang sedang Tinggi
Keterampilan rendah tinggi rendah
Sangat
rendah
Modal sendiri sendiri Pihak lain Pihak lain
Alat sendiri sendiri sendiri Pihak lain
Mesin Tdk pakai Tdk pakai Tdk pakai Pihak lain
Pemasaran Tdk pakai 1/2 Pihak lain Pihak lain
Lokasi Usaha rumah rumah rumah pabrik

More Related Content

What's hot

Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Friskatriana
 
makalah outsourcing
makalah outsourcingmakalah outsourcing
makalah outsourcing
Cici Cweety
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
PT Lion Air
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
Muhammad Fajar
 

What's hot (20)

Adm. bisnis
Adm. bisnisAdm. bisnis
Adm. bisnis
 
Konsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori OrganisasiKonsep Dasar Teori Organisasi
Konsep Dasar Teori Organisasi
 
Model etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnisModel etika dalam bisnis
Model etika dalam bisnis
 
Ppt teori organisasi
Ppt teori organisasiPpt teori organisasi
Ppt teori organisasi
 
Alienasi Manusia Menurut Karl Marx
Alienasi Manusia Menurut Karl MarxAlienasi Manusia Menurut Karl Marx
Alienasi Manusia Menurut Karl Marx
 
Desain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzbergDesain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzberg
 
Pengertian Teori Organisasi mia unkris
Pengertian Teori Organisasi mia unkrisPengertian Teori Organisasi mia unkris
Pengertian Teori Organisasi mia unkris
 
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
perilaku organisasi
perilaku organisasiperilaku organisasi
perilaku organisasi
 
Perilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasiPerilaku individu-dalam-organisasi
Perilaku individu-dalam-organisasi
 
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasianBudaya organisasi ... perilaku keorganisasian
Budaya organisasi ... perilaku keorganisasian
 
makalah outsourcing
makalah outsourcingmakalah outsourcing
makalah outsourcing
 
proposal msdm kinerja karyawan
proposal msdm kinerja karyawanproposal msdm kinerja karyawan
proposal msdm kinerja karyawan
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
 
Kelembagaan
KelembagaanKelembagaan
Kelembagaan
 
PPT Prinsip-Prinsip Organisasi
PPT Prinsip-Prinsip OrganisasiPPT Prinsip-Prinsip Organisasi
PPT Prinsip-Prinsip Organisasi
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 

Viewers also liked (9)

Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 
Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"
 
Meningkatkan produktivitas dan mutu
Meningkatkan produktivitas dan mutuMeningkatkan produktivitas dan mutu
Meningkatkan produktivitas dan mutu
 
Rpp pertemuan prakarya kerajinan xi
Rpp pertemuan prakarya kerajinan xiRpp pertemuan prakarya kerajinan xi
Rpp pertemuan prakarya kerajinan xi
 
Permasalahan Konsumsi
Permasalahan KonsumsiPermasalahan Konsumsi
Permasalahan Konsumsi
 
Manajemen Produksi
Manajemen ProduksiManajemen Produksi
Manajemen Produksi
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksi
 
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
04. Konsep Perancangan Sistem Produksi, Teknik Tata Cara Kerja, dan Peta Kerja
 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
 

Similar to Sistem produksi

pengantar ekonomi&bisnis
pengantar ekonomi&bisnispengantar ekonomi&bisnis
pengantar ekonomi&bisnis
Zilvana Tembem
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
mymother
 
masalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomimasalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomi
rahmatia61
 
Ekonomi - Permasalahan manusia di bidang ekonomi
Ekonomi - Permasalahan manusia di bidang ekonomiEkonomi - Permasalahan manusia di bidang ekonomi
Ekonomi - Permasalahan manusia di bidang ekonomi
Aileen Nindita
 
Teori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historisTeori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historis
Haidar Bashofi
 
9. sistem ekonomi x iis1 stc1
9. sistem ekonomi x iis1 stc19. sistem ekonomi x iis1 stc1
9. sistem ekonomi x iis1 stc1
Antonius Suranto
 

Similar to Sistem produksi (20)

pengantar ekonomi&bisnis
pengantar ekonomi&bisnispengantar ekonomi&bisnis
pengantar ekonomi&bisnis
 
Pembangunan
PembangunanPembangunan
Pembangunan
 
Teori Klasik Pembangunan
Teori Klasik PembangunanTeori Klasik Pembangunan
Teori Klasik Pembangunan
 
Sistem ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi IndonesiaSistem ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi Indonesia
 
PPT Pengertian Dasar Bisnis, Pengantar Bisnis Islam
PPT Pengertian Dasar Bisnis, Pengantar Bisnis IslamPPT Pengertian Dasar Bisnis, Pengantar Bisnis Islam
PPT Pengertian Dasar Bisnis, Pengantar Bisnis Islam
 
masalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomimasalah pokok ekonomi
masalah pokok ekonomi
 
MAKALAH SOSIOLOGI KELOMPOK V.pdf
MAKALAH SOSIOLOGI KELOMPOK V.pdfMAKALAH SOSIOLOGI KELOMPOK V.pdf
MAKALAH SOSIOLOGI KELOMPOK V.pdf
 
Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2Ek302 121074-838-2
Ek302 121074-838-2
 
Ekonomi - Permasalahan manusia di bidang ekonomi
Ekonomi - Permasalahan manusia di bidang ekonomiEkonomi - Permasalahan manusia di bidang ekonomi
Ekonomi - Permasalahan manusia di bidang ekonomi
 
Teori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historisTeori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historis
 
Sistem ekonomi KELAS X
Sistem ekonomi KELAS XSistem ekonomi KELAS X
Sistem ekonomi KELAS X
 
Makalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomiMakalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomi
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptxKritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
 
9. sistem ekonomi x iis1 stc1
9. sistem ekonomi x iis1 stc19. sistem ekonomi x iis1 stc1
9. sistem ekonomi x iis1 stc1
 
Makalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomiMakalah ilmu ekonomi
Makalah ilmu ekonomi
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis
 
4. teori pertumbuhan
4. teori pertumbuhan4. teori pertumbuhan
4. teori pertumbuhan
 
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptx
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptxMasalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptx
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptx
 
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi (1).pptx
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi (1).pptxMasalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi (1).pptx
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi (1).pptx
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 

Sistem produksi

  • 1. LUKMAN DARWIS, S.Pi Agribisnis Perikanan Stip yapi-bone
  • 2.  Sistem Produksi, sebagai sistem produksi yang paling populer dalam masyarakat industri, tidak muncul secara tiba-tiba.  Industri Pabrik adalah sebuah produk mutakhir dari sejarah perkembangan sistem produksi yang pernah ada di dalam masyarakat  Fase perkembangan sistem produksi dimulai Produksi agraris, gilda, putting outhingga kemunculan sistem pabrik
  • 3.  Sistem produksi primer banyak terdapat dalam masyarakat agraris.  Sistem ini biasanya terdiri dari suatu keluarga yang luas (extended)  Semua anggota dalam unit sosial ini bertalian darah  Pembagian kerja dalam masy. Agraris bersifat rendah bahkan nyaris tidak ada. Kalaupun ada, hanya terbatas pada pembagian kerja seksual (jenis kelamin) dan usia.
  • 4.  Hub. Mereka lebih banyak bersifat “sosial”  Posisi kepala keluarga akan menentukan pekerjaan  Seluruh pekerjaan sistem produksi ini sepenuhnya bergantung pada alam.  Seluruh hasil produksi yg diperoleh dari alam sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan konsumsi mereka sendiri, kecuali persiapan untuk masa pacaklik, bahan barter dgn kebutuhan kecil yg tdk dapat diproduksi sendiri seperti garam,sejumlah perkakas yg terbuat dari logam.  Sebagian besar kebutuhan hidup sehari-hari bisa diusahakan sendiri
  • 5.  Mereka praktis memiliki dengan ketergantuan dgn pihak lain.  Sebagian bergantung kepada tuan tanah bangsawan atau raja kecil tertentu.  Pemhambaan ini memberi keuntungan seperti mendapat perlindungan politik dan keamanan serta sejumlah pinjaman yang meringankan pada masa sulit, pemasaran produk.
  • 6.  Sistem ini muncul akibat tidak tahan pada kehidupan yg membosankan, adanya tekanan di bawah perlindungan tuan tanah  Golongan ini menuju ke tempat yang padat dengan penduduk dan bersifat terbuka (kota).  Biasa dibekali dengan keterampilan diluar bidang pertanian.  Ukurannya masih kecil dibanding dgn sistem produksi primer.  Suasananya masih bersifat kekeluargaan  Gilda dipimpin oleh seorang master (tuan) yang memiliki keterampilan tinggi dalam bidang tertentu, mis. Pandai besi, sepatu, kayu atau tukang batu.
  • 7.  Sang master juga memiliki mdal dan alat  Gilda jg belum mampu mengembangkan mesin untuk melaksanakan pekerjaan rutinnya.  Gilda mampu mengembangkan alat-alat yang jauh lebih lengkap dan memiliki presisi yg lebih dapat diandalkan  Produksinya bersifat sekunder.  Barang yg diproduksi harus dijual sendiri ke pasar dan umumnyaa sang master yang melakukannya.  Gilda memiliki tingkat ketergantung (depend) yg tinggi dengan pihak luar.
  • 8.  Adanya ketergantungan yg tinggi ini membuat setiap jenis gilda membentuk semacam asosiasi induk,mis. Asosiasi gilda sepatu, dll.  Tujuan pembentukan Asosiasi - Untuk mengatur mutu - standar - kontor harga - penyelesaian perselisihan - kelompok kepentingan khususnya dalam rangka menghadapi tekanan dan ancaman dari pihak luar.  Lama kelamaan gilda menjadi lemah walau tidak hancur sama sekali.
  • 9. 1. Terhambatnya mobilitas vertikal karyawan penuh untuk menjadi master. 2. Terjadi kompetisi yg tidak sehat diantara gilda- gilda itu sendiri 3. Ada sejumlah pengusaha gilda berhasil memupuk kekayaan secara berlebihan, kemudian digunakan untuk menjalankan usaha lain diluar gilda. 4. Beberapa ilda bersalin rupa menjadi semacam gilda pedagang. 5. Semakin luasnya pasar diluar negeri, para gilda mjd semakin bergantung pd pedagang ekspor. 6. Semakin mahalnya produksi yang kebanyakan berasal dari impor.
  • 10.  Diawali ditemukannya berbagai rute perjalanan ke daerah-daerah disebarang lautan dari kawasan eropa.  Lahirnya kolonilisasi pada abad 16 – 18  Jumlah pedagang menjadi besar, sehingga muncul kaum borjuis.  Pedagang terus memupuk modal karena pasar sangat besar (domestik dan luar negeri)  Dari Luar negeri memperoleh bahan mentah dgn harga rendah dan dijual dinegaranya dengan harga tinggi, sebaliknya membawa barang olahan dari produksi gildauntuk dijual ke negeri koloni
  • 11.  Kebutuhan barang semakin tinggi dan gilda tdk bisa diandalkan sehingga pedagang ini mengalihkan ke petani yg ingin memiliki pekerjaan sampingan.  Saudagar memberikan alat,bahan mentah ke petani sehingga petani disini kedudkannya bukan sbg karyawan tetapi sekedar pekerja upahan oleh kaum saudagar.  Petani dalam sistem ini tidak mempunyai hak otonomi. Hak dan kewajibannya tergantung dari kontrak kerja dari saudagar.  Lama kelamaan sistem ini pun runtuh
  • 12. Faktor penyebab runtuhnya sistem putting out: 1. Tidak adanya standar mutu 2. Masalah ketetapan waktu 3. Saudagar sulit melakukan pengawasan  Runtuhnya sistem putting out akhirnya muncul sistem produksi pabrik
  • 13.  Sistem produksi pabrik berkembang seiring dengan perkembangan industrialisasi “ Industrilisasi adalah proses pemakaian mesin dalam kegiatan-kegiatan produksi”.  Dalam industrialisasi : alam, alat, bahkan tenaga serta keterampilan manusia secara perlahan-lahan berkurang perannya digantikan oleh mesin.  Para pekerja bekerja mengikuti secara ketat logika teknologi yg digunakan.
  • 14.  Industrialisasi jg merujuk pada proses semakin banyaknya rang yg bekerja di pabrik dan perusahaan2 yg mengrganisasikan dengan logika pabrik.  Di tingkat masyarakat,industrialisasi mengimplikasikan berkembangnya beragam jenis pekerjaan lain di luar industri yg sangat pesat, pembentukan stratifikasi sosial baru.  Terjadi pergeseran pertumbuhan ekonomi dari pertanian tradisonal kepada indusstri2 penghasil barang dan jasa dalam jumlah yg sangat luar biasa dalam waktu yg relatif singkat
  • 15. 1. Produksi menjadi meningkat beberapa kali lipat. 2. Memudahkan pekerjaan manusia sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga manusia. 3. Pekerjaan dipecah-pecah ke dalam satuan yg kecil, sederhana dan saling berhubungan.
  • 16. Keuntungan apabila pekerjaan dibagi-bagi : 1. Pekerjaan menjadi kecil dan sederhana dan relatif dapat dikerjakan oleh semua orang. 2. Produktivitas setiap pekerja menurut satuan pekerjaannya menjadi meningkat drastis. 3. Produktivitas akhir meningkat karena adanya hubungan yg erat diantara satuan-satuan pekerjaan melalui manajemen yg tepat.
  • 17. Pertanian Gilda Putting-Out Pabrik Ukuran sedang kecil kecil Sangat besar Pembagian Kerja rendah rendah rendah Tinggi Hubungan sosial sosial sosial Formal Swasembada tinggi sedang sedang Rendah Dependasi rendah sedang sedang Tinggi Keterampilan rendah tinggi rendah Sangat rendah Modal sendiri sendiri Pihak lain Pihak lain Alat sendiri sendiri sendiri Pihak lain Mesin Tdk pakai Tdk pakai Tdk pakai Pihak lain Pemasaran Tdk pakai 1/2 Pihak lain Pihak lain Lokasi Usaha rumah rumah rumah pabrik