SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom


TEORI – TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Contributed by Administrator
Friday, 25 July 2008




TEORI – TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI



Dalam garis besar teori – teori pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi lima golongan besar yaitu
aliran – aliran
1. Klasik
2. Karl Marx
3. Neo – Klasik
4. Scumpeter
5. Post Keynesian
Aliran-aliran ini menemukan sebab-sebab pertumbuha pendapat nasional dan proses pertumbuhannya. Mari kita lihat
aliran-aliran tersebut.
A. Aliran Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke – 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industri dimana
suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu system liberal sedang
merajalela dan menurut alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan
perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi
akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan. Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan
oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini
akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (low of diminishing returus) karena
sumber daya alam itu terbatas. Marilah secara singkat kita lihat teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran
klasik . Diantaranya :
• Adam Smith
• David Ricardo
• Thomas Robert Malthus
a. Adam Smith
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja
agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi
kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar , pasar harus seluas mungkin agar dapat
menampung hasil produksi sehingga perdagangan internasional menarik perhatiannya karena hubungan perdagangan
internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Sekali
pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian
kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.
b. David Ricardo
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu:
1. Golongan Kapital.
2. Golongan Buruh.
3. Golongan Tuan Tanah.
• Golongan kapital adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka
selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang
mengakibatkan naiknya pendapatan nasional.
• Golongan buru ini tergantung pada golongan kapital dan merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat.
• Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di
sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus
menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.
c. Thomas Robert Malthus
Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan unsur yang perlu untuk
adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan jumlah penduduk saja tampa dibaringi dengan kemajuan faktor-faktor
atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan
permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka
untuk terus berproduksi. Menurut Thomas Robert Malthus untuk adanya perkembangan ekonomi diperlukan adanya
kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum
pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka
secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.
B. Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan kehancuran)
1. Sejarah Perkembangan Masyarakat
Karl Marx Mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat dimana perkembangan itu
http://www.abdulkadirsalam.com                   Powered by Joomla!                                                  Generated: 26 March, 2011, 10:50
AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom




melalui lima tahap.
1. Masyarakat Primitif
2. Masyarakat Perbudakan
3. Masyarakat Feodal
4. Masyarakat Kapitalis
5. Masyarakat Sosial
Proses perkembangan itu terjadi
1. Masyarakat komunal primitive (Primitive Conmund) Dalam tahap ini masyarakat menggunakan alat-alat untuk bekerja
yang sifatnya masih sangat sederhana. Alat-alat ini bukan milik perseorangan tetapi milik komunal (milik bersama).
Dalam masyarakat ini tidak ada surplus produksi di atas konsumsi karena orang yang membuat sendiribarang-barang
atas kebutuhan sendiri, tetapi makin lama orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik.
Perbaikan dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi pembagian
kerja dalam produksi
2. Masyarakat Perbudakan
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi dengan orang-orang yang hanya bekerja untuk
mereka merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara seperti ini keuntungan para pemilik alat
produksi semakin besar karena budak-budak hanya diberi sekedar nafka supaya dapat bekerja.
3. Masyarakat Feodal
Masyarakat feodal ini merupakan masyarakat baru yaitu dimanan kaum bangsawan memiliki alat-alat produksi yang
paling utama yaitu Tanah, para petani kebanyakan terdiri dari bekas budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan
tanah itu untuk kaum feodal dan setelah itu baru tanah miliknya sendiri dapat dikerjakan. Perbaikan-perbaikan alat dan
cara produksi banyak terjadi dalam system ini dengan demikian ada dua golongan kelas yaitu :
• Kelas Feodal yang terdiri dari tuan-tuan tanah yang lebih berkuasa dalam hubungan sosial.
• Kelas buru yang bertugas melayani mereka.
Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan kemudian mendirikan
pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi menghendaki pasaran buru yang bebas dan hapusnya tariff
dan rintangan lainnya dalam perdagangan yang diciptakan kaum feodal.
4. Masyarakat Kapitalis
Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh yang mau tidak mau menjual tenaganya karena tidak memiliki alat produksi
seperti telah disinggung bahwa kelas kapitalis dan kelas buruh merupakan dua kelas dalam masyarakat yang
kepentingannya saling bertentangan.
5. Masyarakat Sosial
Dalam system sosialis, pemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik sosial (Social ownership). Hubungan
produksi merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu di antara buruh yang bebas dari unsur eksploitasi.
Sistem ini memberi kesempatan kepada manusia untuk maju baik dilapangan produksi maupun didalam kehidupan
masyrakat.
2. Runtuhnya Sistim Kapitalis
Perkembangan Karl Marx, dapat dilihat pentingnya perubahan teknologi dan hubungan produksi dalam mempengaruhi
kehidupan masyarakat bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan tetapi sebaliknya justru keadaanlah yang
menentukan kesadaran manusia. Karl Marx mengemukakan atau mendasarkan pendapatnya atas adanya hukum gerak
yaitu :
• Kosentrasi
• Akumulasi
• Kesengsaraan (Verelendung)
• Krisis
3. Proses Perkembangan Ekonomi
Pada pokoknya yang memegang peranan ialah adanya nilai lebih (Surplus Valne) dimana ada nilai lebih maka disitu
perekonomian akan berkembang jadi perkembangan ekonomi disebabkan oleh keadaan perekonomian. Tenaga kerja
yang sudah mampu bekerja tetapi belum memdapatkan pekerjaan, menyaingi buruh yang sudah bekerja.
C. Aliran Neo - Klasik
Kira-kira pada tahun 1870-an ada pengeseran dalam aliran ekonomi, dimana aliran ekonomi yang baru ini menggantikan
aliran ekonomi klasik, alasannya pada waktu itu tampak penting kemajuan teknologi dan adanya penemuan sumber-
sumber produksi baru, juga ada kemungkinan untuk perkembangan lebih lanjut dibawah kemajuan teknologi. Aliran baru
itu disebut Aliran Neo-Klasik. Aliran Neo-Klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai
pada saat ini dan saat yang akan datang. Pendapat Neo-Klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat diikut sertakan
sebagai berikut:
• Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi.
• Perkembangan itu merupakan proses yang gradual.
• Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif.
• Aliran Neo-Klasik merasa optimis terhadap perkembangan.
• Adanya asfek internasional dalam perkembangan tersebut.
1. Akumulasi Kapital
Menurut Neo-Klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan, tingkat bunga juga
menentukan tingginya tingkat investasi, jika tingkat bunga rendah maka investasi akan tinggi dan sebaliknya.
2. Perkembangan sebagai proses yang Gradual
http://www.abdulkadirsalam.com                  Powered by Joomla!                                                  Generated: 26 March, 2011, 10:50
AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom




Perkembangan merupakan proses yang gradual dan terus menerus. Menurut Alfred Marshall menganggap bahwa
perekonomian sebagai suatu kehidupan organik yang tumbuh dan berkembang perlahan-lahan sebagai proses yang
gradual.
3. Perkembangan sebagai proses yang Harmonis dan Kumulatif
Yang dimaksud dengan Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan kumulatif ialah bahwa proses ini meliputi
berbagai faktor dimana faktor-faktor itu tumbuh bersama sama. Misalnya menurut Marshall menggambarkan pula bahwa
harmonisnya perkembangan itu karena adanya internal ekonomis dan external ekonomis. Internal ekonomis timbul
karena adanya kenaikan skala produksi yang tergantung pada sumber-sumber dan efisien dari pengusaha itu sendiri.
Sedangkan External ekonomi timbul karena kenaikan produksi pada umumnya dan ada hubungan dengan
perkembangan pengetahuan dan kebudayaan. Mengenai kumulatifnya yang dikatakan oleh Allen Young bahwa
perkembangan industri itu tergantung pada baiknya pembagian kerja di antara para buruh.
4. Optimis Terhadap Perkembangan Ekonomi
Kaum klasik mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet karena terbatasnya sumber daya alam. Dipihak lain
kaum Neo-Klasik berpendapat dan yakin bahwa ada kemampuan manusia untuk mengatasi terbatasnya pertumbuhan
itu.
5. Aspek Internasional
Perkembangan ekonomi suatu Negara pada umumnya mempunyai lima aspek tingkat perkembangan ekonomi yaitu ;
• Mula-mula Negara itu meminjam kapital atau infor kapital. Negara itu merupakan Negara pinjaman yang masi
mudah dan disebut sebagai dibetur yang belum mapan. (Immatured Debtor).
• Kemudian Negara peminjam tersebut dapat menghasilkan dengan kapital pinjaman tadi, membayar dividend dan
bunga atas pinjaman tersebut.
• Setelah pengasilan nasional Negara itu meningkat maka sebagian dari penghasilan itu digunakan untuk melunasi
utang dan sebagian lagi dipinjamkan ke negara lain yang membutuhkannya. Negara ini ada dalam tingkat dibitur yang
sudah mapan (Motured Debtor).
• Negara tersebut sudah dapat menerima dividend dan bunga yang lebih besar dari pada yang dibayar, jadi ada
surplus.
• Akhirnya Negara tersebut hanya melulu menerima dividend dan bunga saja dari Negara lain. Negara itu sudah
pada tingkat kreditur yang sudah mapan (Matured Creditor).
D. Teori Schumpeter
1. Jalannya Perkembangan Ekonomi
Menurut Joseph Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun gradual, tetapi
merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus (Discom-Tinuous), yaitu merupakan gangguan-gangguan
terhadap keseimbangan yang telah ada. Perubahan dalam selera konsumen memang ada tetapi perubahan itu bersifat
gradual atau sedikit demi sedikit. Kombinasi-kombinasi baru ini dilaksanakan oleh wiraswasta (Enterpreneur), mereka ini
adalah innovator yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru faktor produksi, yang diartikan dengan inovasi dapat
berbentuk lima hal.
• Mengemukakan atau mengenalkan barang-barang baru atau barang-barang berkualitas baru yang belum dikenal
oleh konsumen.
• Mengenalkan suatu metode produksi yang baru.
• Pembukaan pasar baru bagi perusahaan.
• Penemuan sumber-sumber ekonomi baru.
• Menjalankan organisasi baru dalam industri.
Jadi individu adalah tiap perubahan dalam fungsi produksi yang akan membawah kenaikan hasil produksi.
2. Runtuhnya Sistem Kapital
Joseph Schumpeter Berpendapat bahwa dasar-dasar ekonomi dan sosial sistim kapitalis itu akan runtuh. Ia
mendasarkan pendapatnya itu atas tiga hal:
a. Usahanya fungsi wiraswata.
b. Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis.
c. Runtuhnya golongan-golongan politikus.
• Usaha Fugsi Wiraswata.
Kemajuan teknologi yang dilakukan oleh para ahli dalam industri yang besar, inovasi tidak lagi dilakukan oleh orang
tertentu maupun merupakan pekerjaan rutin yang dipimpin oleh manejer yang ahli dalam perusahaan besar. Wiraswasta
dalam arti pemimpin individual tak lagi berhak menaikan peranannya dalam perekonomian. Jadi fungsi wiraswasta sudah
usang.
• Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis
menurut Joseph Schumpeter, perusahan besar inilah yang akan mendorong perkembangan ekonomi yang lebih cepat,
besarnya perusahan itu akan melemahkan pengertian pemilikan swasta.
• Runtuhnya golongan Politikus
Mula-mula raja-raja feodal membantuh tumbuhnya industri dan perdagangan secara politis artinya memberi aturan-
aturan yang menguntungkan mereka. Sebaliknya industri dan perdagangan ini secara ekonomis membantu raja-raja tadi
tetapi dalam kapitalisme yang sudah maju kaum industrialis dan pedagang meruntuhkan kekuatan feodal karena meraka
tidak mampu untuk mengatur atau memerintah karena mereka bukan ahli dibidang pemerintahan.
E. Analisis Post-Keynesian
Analisis Keynesian menggunakan anggapan berdasarkan atas keadaan waktu sekarang seperti mengenai tingkat teknik
tenaga kerja selera, dengan tidak memperhatikan keadaan jangka panjang.
http://www.abdulkadirsalam.com                   Powered by Joomla!                                                  Generated: 26 March, 2011, 10:50
AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom




Dalam analisis ini persoalan yang penting adalah:
a. Syarat-syarat apakah yang diperlukan untuk mempertahankan pendapatan yang mantap (Steady Growth) pada
tingkat kesempatan kerja penuh (Full Employment incoml) tanpa mengalami deflasi ataupun inflasi
b. Apakah pendapat itu benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya
inflasi terus menerus.
Jadi apabilah jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill perkapitah akan berkurang kecuali bila pendapat rill
juga bertambah.
1. Analisis Harrod dan Domor Mengenai Pertumbuhan yang mantap (Steady Growth)
Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam proses pertumbuhan. Jadi akumulasi
kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan mendapat dan disamping itu juga menaikan kapasitas produksi
dengan cara memperbesar jumlah kapital. Maka pertumbuhan alat-alat kapital baru mempunyai beberapa akibat.
• Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak memberikan hasil karena
pendapatan tetap.
• Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada sebelumnya .
• Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja.
Jadi pembentukan kapital bila tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan yang sudah ada akan membuat kapital dan
tenaga menganggur.
2. Teori Evsey D. Domor
Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan pendapatan maka tingkat kenaikan investasi
dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan kapasitas produksi, sehingga pengerjaan
penuh dipertahankan.
Angapan-anggapan yang dipakai untuk teorinya
a. Perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh (Full Employment incoml).
b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri .
c. Tidak ada keterlambatan penyesuaan (Log of Adjustmen) atau ada penyesuaan yang cepat.
d. Hasrat menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) dan hasrat menabung rata-rata (Average Propensity to
Save) sama.
e. Marginal (Marginal Propensity to Save) dan capital coefficient (Perbandingan antara capital dan Output) adalah tetap.




http://www.abdulkadirsalam.com                   Powered by Joomla!                                                  Generated: 26 March, 2011, 10:50

More Related Content

What's hot

Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Isyh
 
Revolusi Ketergantungan Internasional
Revolusi Ketergantungan InternasionalRevolusi Ketergantungan Internasional
Revolusi Ketergantungan Internasional
Leite Bayukaka
 
Ekonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisEkonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalis
Abdul Razak
 
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi PembangunanRevolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Falanni Firyal Fawwaz
 

What's hot (20)

evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
 
Neo klasik
Neo klasikNeo klasik
Neo klasik
 
Ekonomika pembangunan
Ekonomika pembangunanEkonomika pembangunan
Ekonomika pembangunan
 
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
Kelompok I (TEORI PEMBANGUNAN)
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
 
Revolusi Ketergantungan Internasional
Revolusi Ketergantungan InternasionalRevolusi Ketergantungan Internasional
Revolusi Ketergantungan Internasional
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Ekonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalisEkonomi l iberal kapitalis
Ekonomi l iberal kapitalis
 
Evolusi makna pembangunan
Evolusi makna pembangunanEvolusi makna pembangunan
Evolusi makna pembangunan
 
Dependensi Klasik
Dependensi KlasikDependensi Klasik
Dependensi Klasik
 
Capitalisme
CapitalismeCapitalisme
Capitalisme
 
Pengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahliPengertian pembangunan menurut para ahli
Pengertian pembangunan menurut para ahli
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
 
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunan
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunanKuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunan
Kuliah 2 sejarah perkembangan teori pembangunan
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi PembangunanRevolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
Revolusi ketergantungan internasional-Ekonomi Pembangunan
 
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasik
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi KlasikSosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasik
Sosiologi Pembangunan : Teori Dependensi Klasik
 
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma PembangunanPergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi
 

Viewers also liked

Chapter 11 Presentation Email Version
Chapter 11 Presentation Email VersionChapter 11 Presentation Email Version
Chapter 11 Presentation Email Version
Robin Montgomery
 
Notes on-lord-of-the-flies-power p-oint v2
Notes on-lord-of-the-flies-power p-oint v2Notes on-lord-of-the-flies-power p-oint v2
Notes on-lord-of-the-flies-power p-oint v2
Robin Montgomery
 

Viewers also liked (6)

Chapter 11 Presentation Email Version
Chapter 11 Presentation Email VersionChapter 11 Presentation Email Version
Chapter 11 Presentation Email Version
 
Owl Mla Exercise Answers
Owl Mla Exercise AnswersOwl Mla Exercise Answers
Owl Mla Exercise Answers
 
Writing Your Introduction
Writing Your IntroductionWriting Your Introduction
Writing Your Introduction
 
Chapter 10 Presentation
Chapter 10 PresentationChapter 10 Presentation
Chapter 10 Presentation
 
Archetypes
ArchetypesArchetypes
Archetypes
 
Notes on-lord-of-the-flies-power p-oint v2
Notes on-lord-of-the-flies-power p-oint v2Notes on-lord-of-the-flies-power p-oint v2
Notes on-lord-of-the-flies-power p-oint v2
 

Similar to Pembangunan

Teori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historisTeori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historis
Haidar Bashofi
 
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii   teori pertumbuhan ekonomiBab ii   teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
Opy Cynthia
 
Teori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomiTeori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi
Irvan Malvinas
 
Uts mk budaya korporasi final
Uts mk budaya korporasi finalUts mk budaya korporasi final
Uts mk budaya korporasi final
Yan Hendayana
 

Similar to Pembangunan (20)

Teori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historisTeori pertumbuhan ekonomi historis
Teori pertumbuhan ekonomi historis
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
 
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan SosialisPengantar Sejarah Pemikiran  dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
Pengantar Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis
 
Teori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomiTeori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi
 
Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisSistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
 
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomiEkonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii   teori pertumbuhan ekonomiBab ii   teori pertumbuhan ekonomi
Bab ii teori pertumbuhan ekonomi
 
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptxKritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 
Sistem ekonomi kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalismeSistem ekonomi kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme
 
Pengantar ekp bab 3
Pengantar ekp bab 3Pengantar ekp bab 3
Pengantar ekp bab 3
 
Teori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomiTeori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi
 
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx  pertumbuhan ekonomiPresentation4.pptx  pertumbuhan ekonomi
Presentation4.pptx pertumbuhan ekonomi
 
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
 
Uts mk budaya korporasi final
Uts mk budaya korporasi finalUts mk budaya korporasi final
Uts mk budaya korporasi final
 
Demokrasi Kaum Kapitalis
Demokrasi Kaum KapitalisDemokrasi Kaum Kapitalis
Demokrasi Kaum Kapitalis
 
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan MasyarakatImplikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Implikasi Praktek Ekonomi Islam terhadap Kesejahteraan Masyarakat
 
Sistem perekonomian
Sistem perekonomianSistem perekonomian
Sistem perekonomian
 
4. teori pertumbuhan
4. teori pertumbuhan4. teori pertumbuhan
4. teori pertumbuhan
 

Pembangunan

  • 1. AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom TEORI – TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI Contributed by Administrator Friday, 25 July 2008 TEORI – TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI Dalam garis besar teori – teori pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi lima golongan besar yaitu aliran – aliran 1. Klasik 2. Karl Marx 3. Neo – Klasik 4. Scumpeter 5. Post Keynesian Aliran-aliran ini menemukan sebab-sebab pertumbuha pendapat nasional dan proses pertumbuhannya. Mari kita lihat aliran-aliran tersebut. A. Aliran Klasik Aliran klasik muncul pada akhir abad ke – 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu system liberal sedang merajalela dan menurut alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan. Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital. Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (low of diminishing returus) karena sumber daya alam itu terbatas. Marilah secara singkat kita lihat teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik . Diantaranya : • Adam Smith • David Ricardo • Thomas Robert Malthus a. Adam Smith Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar , pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi sehingga perdagangan internasional menarik perhatiannya karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja. b. David Ricardo Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu: 1. Golongan Kapital. 2. Golongan Buruh. 3. Golongan Tuan Tanah. • Golongan kapital adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. • Golongan buru ini tergantung pada golongan kapital dan merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat. • Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya. c. Thomas Robert Malthus Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan jumlah penduduk saja tampa dibaringi dengan kemajuan faktor-faktor atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka untuk terus berproduksi. Menurut Thomas Robert Malthus untuk adanya perkembangan ekonomi diperlukan adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas. B. Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan kehancuran) 1. Sejarah Perkembangan Masyarakat Karl Marx Mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat dimana perkembangan itu http://www.abdulkadirsalam.com Powered by Joomla! Generated: 26 March, 2011, 10:50
  • 2. AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom melalui lima tahap. 1. Masyarakat Primitif 2. Masyarakat Perbudakan 3. Masyarakat Feodal 4. Masyarakat Kapitalis 5. Masyarakat Sosial Proses perkembangan itu terjadi 1. Masyarakat komunal primitive (Primitive Conmund) Dalam tahap ini masyarakat menggunakan alat-alat untuk bekerja yang sifatnya masih sangat sederhana. Alat-alat ini bukan milik perseorangan tetapi milik komunal (milik bersama). Dalam masyarakat ini tidak ada surplus produksi di atas konsumsi karena orang yang membuat sendiribarang-barang atas kebutuhan sendiri, tetapi makin lama orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik. Perbaikan dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi pembagian kerja dalam produksi 2. Masyarakat Perbudakan Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi dengan orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara seperti ini keuntungan para pemilik alat produksi semakin besar karena budak-budak hanya diberi sekedar nafka supaya dapat bekerja. 3. Masyarakat Feodal Masyarakat feodal ini merupakan masyarakat baru yaitu dimanan kaum bangsawan memiliki alat-alat produksi yang paling utama yaitu Tanah, para petani kebanyakan terdiri dari bekas budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan tanah itu untuk kaum feodal dan setelah itu baru tanah miliknya sendiri dapat dikerjakan. Perbaikan-perbaikan alat dan cara produksi banyak terjadi dalam system ini dengan demikian ada dua golongan kelas yaitu : • Kelas Feodal yang terdiri dari tuan-tuan tanah yang lebih berkuasa dalam hubungan sosial. • Kelas buru yang bertugas melayani mereka. Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi menghendaki pasaran buru yang bebas dan hapusnya tariff dan rintangan lainnya dalam perdagangan yang diciptakan kaum feodal. 4. Masyarakat Kapitalis Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh yang mau tidak mau menjual tenaganya karena tidak memiliki alat produksi seperti telah disinggung bahwa kelas kapitalis dan kelas buruh merupakan dua kelas dalam masyarakat yang kepentingannya saling bertentangan. 5. Masyarakat Sosial Dalam system sosialis, pemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik sosial (Social ownership). Hubungan produksi merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu di antara buruh yang bebas dari unsur eksploitasi. Sistem ini memberi kesempatan kepada manusia untuk maju baik dilapangan produksi maupun didalam kehidupan masyrakat. 2. Runtuhnya Sistim Kapitalis Perkembangan Karl Marx, dapat dilihat pentingnya perubahan teknologi dan hubungan produksi dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan tetapi sebaliknya justru keadaanlah yang menentukan kesadaran manusia. Karl Marx mengemukakan atau mendasarkan pendapatnya atas adanya hukum gerak yaitu : • Kosentrasi • Akumulasi • Kesengsaraan (Verelendung) • Krisis 3. Proses Perkembangan Ekonomi Pada pokoknya yang memegang peranan ialah adanya nilai lebih (Surplus Valne) dimana ada nilai lebih maka disitu perekonomian akan berkembang jadi perkembangan ekonomi disebabkan oleh keadaan perekonomian. Tenaga kerja yang sudah mampu bekerja tetapi belum memdapatkan pekerjaan, menyaingi buruh yang sudah bekerja. C. Aliran Neo - Klasik Kira-kira pada tahun 1870-an ada pengeseran dalam aliran ekonomi, dimana aliran ekonomi yang baru ini menggantikan aliran ekonomi klasik, alasannya pada waktu itu tampak penting kemajuan teknologi dan adanya penemuan sumber- sumber produksi baru, juga ada kemungkinan untuk perkembangan lebih lanjut dibawah kemajuan teknologi. Aliran baru itu disebut Aliran Neo-Klasik. Aliran Neo-Klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai pada saat ini dan saat yang akan datang. Pendapat Neo-Klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat diikut sertakan sebagai berikut: • Adanya akumulasi kapital merupakan faktor penting dalam perkembangan ekonomi. • Perkembangan itu merupakan proses yang gradual. • Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif. • Aliran Neo-Klasik merasa optimis terhadap perkembangan. • Adanya asfek internasional dalam perkembangan tersebut. 1. Akumulasi Kapital Menurut Neo-Klasik, tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan, tingkat bunga juga menentukan tingginya tingkat investasi, jika tingkat bunga rendah maka investasi akan tinggi dan sebaliknya. 2. Perkembangan sebagai proses yang Gradual http://www.abdulkadirsalam.com Powered by Joomla! Generated: 26 March, 2011, 10:50
  • 3. AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom Perkembangan merupakan proses yang gradual dan terus menerus. Menurut Alfred Marshall menganggap bahwa perekonomian sebagai suatu kehidupan organik yang tumbuh dan berkembang perlahan-lahan sebagai proses yang gradual. 3. Perkembangan sebagai proses yang Harmonis dan Kumulatif Yang dimaksud dengan Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan kumulatif ialah bahwa proses ini meliputi berbagai faktor dimana faktor-faktor itu tumbuh bersama sama. Misalnya menurut Marshall menggambarkan pula bahwa harmonisnya perkembangan itu karena adanya internal ekonomis dan external ekonomis. Internal ekonomis timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang tergantung pada sumber-sumber dan efisien dari pengusaha itu sendiri. Sedangkan External ekonomi timbul karena kenaikan produksi pada umumnya dan ada hubungan dengan perkembangan pengetahuan dan kebudayaan. Mengenai kumulatifnya yang dikatakan oleh Allen Young bahwa perkembangan industri itu tergantung pada baiknya pembagian kerja di antara para buruh. 4. Optimis Terhadap Perkembangan Ekonomi Kaum klasik mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet karena terbatasnya sumber daya alam. Dipihak lain kaum Neo-Klasik berpendapat dan yakin bahwa ada kemampuan manusia untuk mengatasi terbatasnya pertumbuhan itu. 5. Aspek Internasional Perkembangan ekonomi suatu Negara pada umumnya mempunyai lima aspek tingkat perkembangan ekonomi yaitu ; • Mula-mula Negara itu meminjam kapital atau infor kapital. Negara itu merupakan Negara pinjaman yang masi mudah dan disebut sebagai dibetur yang belum mapan. (Immatured Debtor). • Kemudian Negara peminjam tersebut dapat menghasilkan dengan kapital pinjaman tadi, membayar dividend dan bunga atas pinjaman tersebut. • Setelah pengasilan nasional Negara itu meningkat maka sebagian dari penghasilan itu digunakan untuk melunasi utang dan sebagian lagi dipinjamkan ke negara lain yang membutuhkannya. Negara ini ada dalam tingkat dibitur yang sudah mapan (Motured Debtor). • Negara tersebut sudah dapat menerima dividend dan bunga yang lebih besar dari pada yang dibayar, jadi ada surplus. • Akhirnya Negara tersebut hanya melulu menerima dividend dan bunga saja dari Negara lain. Negara itu sudah pada tingkat kreditur yang sudah mapan (Matured Creditor). D. Teori Schumpeter 1. Jalannya Perkembangan Ekonomi Menurut Joseph Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis ataupun gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus (Discom-Tinuous), yaitu merupakan gangguan-gangguan terhadap keseimbangan yang telah ada. Perubahan dalam selera konsumen memang ada tetapi perubahan itu bersifat gradual atau sedikit demi sedikit. Kombinasi-kombinasi baru ini dilaksanakan oleh wiraswasta (Enterpreneur), mereka ini adalah innovator yang melaksanakan kombinasi-kombinasi baru faktor produksi, yang diartikan dengan inovasi dapat berbentuk lima hal. • Mengemukakan atau mengenalkan barang-barang baru atau barang-barang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen. • Mengenalkan suatu metode produksi yang baru. • Pembukaan pasar baru bagi perusahaan. • Penemuan sumber-sumber ekonomi baru. • Menjalankan organisasi baru dalam industri. Jadi individu adalah tiap perubahan dalam fungsi produksi yang akan membawah kenaikan hasil produksi. 2. Runtuhnya Sistem Kapital Joseph Schumpeter Berpendapat bahwa dasar-dasar ekonomi dan sosial sistim kapitalis itu akan runtuh. Ia mendasarkan pendapatnya itu atas tiga hal: a. Usahanya fungsi wiraswata. b. Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis. c. Runtuhnya golongan-golongan politikus. • Usaha Fugsi Wiraswata. Kemajuan teknologi yang dilakukan oleh para ahli dalam industri yang besar, inovasi tidak lagi dilakukan oleh orang tertentu maupun merupakan pekerjaan rutin yang dipimpin oleh manejer yang ahli dalam perusahaan besar. Wiraswasta dalam arti pemimpin individual tak lagi berhak menaikan peranannya dalam perekonomian. Jadi fungsi wiraswasta sudah usang. • Runtuhnya rangka kehidupan masyarakat kapitalis menurut Joseph Schumpeter, perusahan besar inilah yang akan mendorong perkembangan ekonomi yang lebih cepat, besarnya perusahan itu akan melemahkan pengertian pemilikan swasta. • Runtuhnya golongan Politikus Mula-mula raja-raja feodal membantuh tumbuhnya industri dan perdagangan secara politis artinya memberi aturan- aturan yang menguntungkan mereka. Sebaliknya industri dan perdagangan ini secara ekonomis membantu raja-raja tadi tetapi dalam kapitalisme yang sudah maju kaum industrialis dan pedagang meruntuhkan kekuatan feodal karena meraka tidak mampu untuk mengatur atau memerintah karena mereka bukan ahli dibidang pemerintahan. E. Analisis Post-Keynesian Analisis Keynesian menggunakan anggapan berdasarkan atas keadaan waktu sekarang seperti mengenai tingkat teknik tenaga kerja selera, dengan tidak memperhatikan keadaan jangka panjang. http://www.abdulkadirsalam.com Powered by Joomla! Generated: 26 March, 2011, 10:50
  • 4. AbdulKadirSalam.Com - Freedom eLearning Of Open Source - Situs Pribadi Abdul Kadir Salam,S.Kom Dalam analisis ini persoalan yang penting adalah: a. Syarat-syarat apakah yang diperlukan untuk mempertahankan pendapatan yang mantap (Steady Growth) pada tingkat kesempatan kerja penuh (Full Employment incoml) tanpa mengalami deflasi ataupun inflasi b. Apakah pendapat itu benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya inflasi terus menerus. Jadi apabilah jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill perkapitah akan berkurang kecuali bila pendapat rill juga bertambah. 1. Analisis Harrod dan Domor Mengenai Pertumbuhan yang mantap (Steady Growth) Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam proses pertumbuhan. Jadi akumulasi kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan mendapat dan disamping itu juga menaikan kapasitas produksi dengan cara memperbesar jumlah kapital. Maka pertumbuhan alat-alat kapital baru mempunyai beberapa akibat. • Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak memberikan hasil karena pendapatan tetap. • Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada sebelumnya . • Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja. Jadi pembentukan kapital bila tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan yang sudah ada akan membuat kapital dan tenaga menganggur. 2. Teori Evsey D. Domor Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan pendapatan maka tingkat kenaikan investasi dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan kapasitas produksi, sehingga pengerjaan penuh dipertahankan. Angapan-anggapan yang dipakai untuk teorinya a. Perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh (Full Employment incoml). b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri . c. Tidak ada keterlambatan penyesuaan (Log of Adjustmen) atau ada penyesuaan yang cepat. d. Hasrat menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) dan hasrat menabung rata-rata (Average Propensity to Save) sama. e. Marginal (Marginal Propensity to Save) dan capital coefficient (Perbandingan antara capital dan Output) adalah tetap. http://www.abdulkadirsalam.com Powered by Joomla! Generated: 26 March, 2011, 10:50