MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
1. format analisis snp standar isi
1. ANALISIS SNP STANDAR ISI
Nama Madrasah :
Tahun Pelajaran :
Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
2.1
.
Kurikulum sudah
sesuai dan relevan
2.1.1
.
Pengembangan
kurikulum pada
tingkat satuan
pendidikan
menggunakan
panduan yang
disusun BSNP.
Kerangka Dasar
Kurikulum
Peraturan Pemerintah
Nomor 59 Tahun 2014,
Pasal Ayat (1,2)
menyatakan bahwa (1)
Kurikulum pada sekolah
menengah atas/madrasah
aliyah yang telah
dilaksanakan sejak tahun
ajaran 2013/2014 disebut
Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/Madrasah
Aliyah.
(2) Kurikulum 2013
Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kerangka Dasar
Kurikulum;
b. Struktur Kurikulum;
c. Silabus; dan
d. Pedoman Mata
Pelajaran.
2. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
Kurikulum didasarkan
pada 7 prinsip
pengembangan
kurikulum, yaitu :
1. Berpusat pada
potensi,
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik dan
lingkungannya
2. Beragam dan
terpadu.
•
3. Tanggap terhadap
perkembangan ilmu
pengetahuan,
teknologi, danseni.
•
4. Relevan dengan
kebutuhan
kehidupan.
5. Menyeluruh dan
berkesinam-bungan.
6. Belajar sepanjang
hayat.
7.Seimbang antara
kepentingan nasional
3. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
dan kepentingan
daerah
Prinsip Pelaksanaan
Kurikulum
Dalam pelaksanaan
kurikulum di setiap
satuan pendidikan
menggunakan prinsip-
prinsip sebagai
berikut:
a.Pelaksanaan
kurikulum
didasarkan pada
potensi,
perkembangan dan
kondisi peserta didik
untuk menguasai
kompetensi yang
berguna bagi dirinya.
•
b.Kurikulum
dilaksanakan dengan
menegakkan kelima
pilar belajar, yaitu:
(a)belajar untuk
beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha
Esa,
(b)belajar untuk
memahami dan
menghayati,
•
4. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
(c)belajar untuk
mampu
melaksanakandan
berbuat secara
efektif,
(d)belajar untuk
hidup bersama
dan berguna bagi
orang lain, dan
(e)belajar untuk
membangun dan
menemukan jati
diri, melalui
proses
pembelajaran
yang aktif, kreatif,
efektif, dan
menye-nangkan.
c.Pelaksanaan
kurikulum
memungkinkan
peserta didik
mendapat pelayanan
yang bersifat
perbaikan,
pengayaan, dan/atau
percepatan sesuai
dengan potensi,
tahap perkembangan,
dan kondisi peserta
didik dengan tetap
•
5. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
memperhatikan
keterpaduan
pengembangan
pribadi peserta didik
yang berdimensik e-
Tuhanan,
keindividuan,
kesosialan, dan
moral.
d.Kurikulum
dilaksanakan dalam
suasana hubungan
peserta didik dan
pendidik yang saling
menerima dan
menghargai, akrab,
terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut
wuri handayani, ing
madya mangun karsa,
ing
ngarsa sung tulada
(di belakang
memberikan daya
dan kekuatan, di
tengah membangun
semangat dan
prakarsa, di depan
memberikan contoh
dan teladan).
6. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
e.Kurikulum
dilaksanakan dengan
menggunakan
pendekatan
multistrategi dan
multimedia, sumber
belajar dan teknologi
yang memadai, dan
memanfaatkan
lingkungan sekitar
sebagai sumber
belajar, dengan
prinsip alamt
akambang jadi guru
(semua yang terjadi,
tergelar dan
berkembang di
masyarakat dan
lingkungan sekitar
serta lingkungan
alam semesta
dijadikan
sumberbelajar,
contoh dan teladan).
f.Kurikulum
dilaksanakan dengan
mendayagunakan
kondisi alam, sosial
dan budaya serta
kekayaan daerah
untuk keberhasilan
7. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
pendidikan dengan
muatan seluruh
bahan kajian secara
optimal.
g. Kurikulum yang
mencakup seluruh
komponen
kompetensi mata
pelajaran, muatan
lokal dan
pengembangan diri
diselenggarakan
dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan
kesinambungan yang
cocok dan memadai
antar kelas dan jenis
serta jenjang
pendidikan
•
2.1.2
.
Kurikulum
dibuat dengan
mempertim-
bangkan
karakter
daerah,
kebutuhan
sosial
masyarakat,
kondisi budaya,
usia peserta
didik, dan
Muatan lokal
disesuaikan dengan
kebutuhan karakter
daerah,kebutuhan sosial
masyarakat dan kondisi
budaya,usia peserta
didik, dan kebutuhan
pembelajaran
8. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
kebutuhan
pembelajaran.
21.3. Kurikulum
telah
menunjukan
adanya lokasi
waktu, rencana
program
remedial, dan
pengyaan bagi
siswa.
StrukturKurikulum
Kurikulummemuat :
Untuk SMA/MA
kelas X , XI, dan XII
dengan struktur: 9
Mapel Wajib, 4
Mapel Peminatan,
2 Mapel Pilihan/
Pendalaman minat
Penambahan jam
pelajaran maksimum 4
jam pelajaran setiap
minggu.
Alokasi waktu satu jam
pelajaran :Untuk
SMA/MA/SMK satu jam
pelajaran 45 menit
Minggu efektif dalam satu
tahun (2 semester) adalah
34 – 39 minggu.
Jumlah jam per tahun :
Untuk SMA / MA kelas X-
XII : 969 -1111,5 jam/
tahun
Pelaksanaan
kurikulum
memungkinkan
9. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
peserta didik
mendapat pelayanan
yang bersifat
perbaikan, pengayaan,
dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi,
tahap perkembangan,
dan kondisi peserta
didik dengan tetap
memperhatikan
keterpaduan
pengembangan pribadi
peserta didik yang
berdimensi ketuhanan,
keindividuan,
kesosialan, dan moral.
2.2
.
Sekolah
menyediakan
kebutuhan
pengembangan
pribadi peserta
didik
2.2.1
.
Sekolah
menyediakan
layanan
bimbingan dan
konseling untuk
memenuhi
kebutuhan
pengembang-an
pribadi peserta
didik.
Bimbingan dan
Konseling
1. Kegiatan BK
diperuntukkan bagi
semua peserta didik.
2. Kegiatan BK
diorganisasikan /
diprogram.
(Perencanaan,Pelaksan
aan, Evaluasi, Tindak
lanjut)
10. Komponen Indikator Kondisi Ideal Kondisi Riil Kesenjangan
Rencana Tindak
Lanjut
2.2.2
.
Sekolah
menyediakan
kegiatan ekstra
kurikuler untuk
memenuhi
kebutuhan
pengembang-an
pribadi peserta
didik.
Ekstra Kurikuler
1. Ekstra kurikuler
disesuaikan dengan bakat,
minat, jenis kelamin,
dan,tingkat perkembangan
(usia) peserta didik, serta
budaya setempat.
2. Kegiatan ekstra
diorganisasikan /
diprogram.
(Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi,
Tindak lanjut)