Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas desain kerangka pembelajaran sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan tujuan membentuk siswa yang bernalar kritis.
2. Metode pembelajaran yang diusulkan adalah pembelajaran berbasis masalah untuk mencapai profil pelajar Pancasila yang bernalar kritis.
3. Kerangka kerja tersebut melibatkan kepala sekolah, guru, dan siswa
5. 01. PENDIDIKAN
Maksud Pendidikan yaitu:
menuntun segala kodrat yang
ada pada anak-anak, agar
mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun
sebagai anggota masyarakat.
7. 02. TUJUAN
PENDIDIKAN NASIONAL
Tujuan utama Pendidikan Nasional
Indonesia sejalan dengan pemikiran
KHD yaitu pendidikan dan pengajaran
merupakan usaha persiapan dan
persediaan untuk segala kepentingan
hidup manusia baik dalam hidup
bermasyarakat maupun hidup
berbudaya.
12. IDENTIFIKASI SUMBER
DAYA DAN POTENSI DUKUNGAN
Dari Pimpinan dan
Rekan Sejawat
FASILITAS
Memiliki Laboratorium
dan Ruang Kelas yang
Memadai
PESERTA DIDIK
Memiliki Peserta didik
yang heterogen
LINGKUNGAN
Lingkungan Sekitar
Sekolah yang
Mendukung
01
02
03
04
14. A. TUJUAN UTAMA
Mampu secara objektif memproses
informasi
Membangun keterkaitan antara
berbagai informasi
Menganalisis informasi
Mengevaluasi Informasi
Menyimpulkan Informasi
15. B. KOMPETENSI PELAJAR
PANCASILA YANG DIHARAPKAN
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara
objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan
antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah
memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan, menganalisis dan mengevaluasi
penalaran, merefleksi pemikiran dan proses
berpikir, dan mengambil Keputusan.
16. C. INDIKATOR KETERCAPAIAN
Peserta didik mampu secara objektif memproses informasi
Peserta didik mampu membangun keterkaitan antara
berbagai informasi
Peserta didik mampu menganalisis informasi
Peserta didik mampu mengevaluasi Informasi
Peserta didik mampu menyimpulkan Informasi
17. D. ELABORASI HINGGA PELAKSANAAN KONKRIT
DI SEKOLAH DAN KELAS
Yang akan dilakukan
untuk mencapai profil
pelajar Pancasila
• Melaksanakan
pembelajaran yang
berpusat pada peserta
didik
• Menerapkan model
pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)
dalam Pembelajaran
• Melatih siswa dengan
soal-soal berpikir kritis
-Mengapa memilih profil
tersebut?
• Merupakan salah satu
keterampilan abad 21
• Keterampilan berpikir
merupakan kemampuan
yang sangat diperlukan
dalam menghadapi
tantangan kehidupan.
Keterampilan tersebut
diantaranya kemampuan
berpikir kritis, berpikir
kreatif, dan kemampuan
pemecahan masalah
(Kalelioglu & Gulbahar,
2014).
• Kemampuan berpikir
kritis siswa SMP masih
rendah
(Nuryanti, L. dkk: 2018)
Cara mencapai profil
• Orientasi siswa kepada
masalah
• Mengorgannisasikan
siswa untuk belajar
• Membantu investigasi
individu dan kelompok
• Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
• Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
( Arends, 2012)
Pihak yang terlibat
• Kepala sekolah :
Sebagai penanggung
jawab seluruh kegiatan
sekolah
• CGP :
Pelaksana program
• Teman sejawat :
Tukar pendapat,
memberi masukan,
observer
• Peserta didik : Objek
pengamatan
18. RUJUKAN
Arends, R. I. (2012). Learning to Teach (9th ed.). New York, NY: McGraw Hill
Companies, Inc.
Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (2018). Analisis kemampuan berpikir
kritis siswa SMP. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, 3(2), 155-158.
Kalelioğlu, F., & Gülbahar, Y. (2014). The effect of instructional techniques on
critical thinking and critical thinking dispositions in online discussion. Journal of
Educational Technology & Society, 17(1), 248-258.
19. CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik Do you have any questions?
maryatisri89@yahoo.com
+62 87714729619
THANKS
Editor's Notes
Oleh sebab itu, segala upaya yang Anda lakukan saat ini adalah persiapan pelajar Indonesia menjadi masyarakat global yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam konteks lokal Indonesia.
Kerangka Filosofis ‘Merdeka Belajar’ mengacu pada 6 Profil Pelajar Pancasila
Visi guru penggerak mewujudkan capaian merdeka belajar
Adapun sintaks pembelajaran dengan PBL menurut Arends (2012) antara lain:
orientasi siswa kepada masalah meliputi kegiatan penyampaian tujuan dan motivasi pembelajaran serta deskripsi dari hal hal penting yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah yang akan diberikan;
mengorgannisasikan siswa untuk belajar meliputi kegiatan siswa dalam mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang sesuai dengan masalah yang diberikan;
membantu investigasi individu dan kelompok meliputi kegiatan siswa dalam mengumpulkan informasi dan melakukan eksperimen dalam proses penyelesaian masalah;
mengembangkan dan mempresentasikan hasil belajar meliputi kegiatan siswa menyiapkan karya atau produk hasil belajar dalam kelompok yang selanjutnya akan dipresentasikan; serta
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang meliputi kegiatan refleksi dan evaluasi pembelajaran oleh siswa.