Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan histologi organ penglihatan (organon visus) pada hewan. Organon visus terdiri atas bulbus oculi, palpebrae, conjunctiva, dan musculi extraocular. Bulbus oculi terdiri atas tiga lapisan yang berisi struktur-struktur seperti cornea, sclera, iris, lensa, retina, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan anatomi mata beberapa jenis hewan.
2. Organon Visus
Aesthesiology ilmu yang mempelajari
alat-alat indera, yaitu alat-alat
yang menerima rangsangan dari
luar dan meneruskan rangsangan
ke otak (melihat, mendengar,
merasakan cita rasa, membau dan
meraba
3. mata badak
mata kuda nil
mata kucing
mata kambing
mata buaya
mata kuda
mata gajah
mata anjing
4. POSISI MATA
• Ditentukan oleh letak orbita
terhadap sumbu kepala.
• Komparasi daya penglihatan antar
hewan ditentukan oleh :
Sudut mata, visual axes, visual
field, tingkatan binocular vision
• Contoh : Anjing
sudut mata 40,
visual axis 65 –85, visual field 290,
binocular vision tidak baik.
A
B
A: Kucing, B Kelinci
6. ORGANON VISUS
Terbagi atas 3 bagian :
I. Bulbus Oculi
II. Palpabrae dan Conjunctiva
III. Musculi Extraocular
7. Tiga lapis dinding bulbus oculi :
1. Tunica externa (tunica fibrosa) :
- sclera
- cornea
2. Tunica media (tunica vasculosa/
uvea)
- choroidea tapetum
- corpus ciliaris
- iris
3. Tunica interna (tunica nervosa):
- retina : - pars optica
- pars ciliaris
- pars iridicae
BULBUS OCULI (BOLA MATA)
8. Dinding bulbus oculi
Cornea : 1/6 dari tunika
eksterna
menerima dan
membelokkan
cahaya yang masuk
Sclera : 5/6 dari tunika
eksterna
mempertahankan bentuk
dan melindungi bagian
dalam
9. SCLERA
Jaringan ikat fibrosa : banyak serabut kolagen,
sedikit serabut elastin
Putih dan tidak tembus cahaya
Tempat bertaut otot-otot extraocular
Lokasi tertentu : ditembus oleh buluh darah dan
syaraf
Polus posterior : tempat masuknya n. opticus
10. CORNEA
Sangat transparan, vertex corneae lebih tipis, avascular,
kaya serabut syaraf sensoris N ciliaris
Dibentuk oleh 5 lapisan (dari superfisial) :
1. Lapis epithelium : daya regenerasi besar, corneal ulcers
should heal within 7 days
2. Membrana Bowman : tak ada regenerasi
3. Substansia propria : tebal, serabut collagen, serabut
syaraf sangat halus, ada leukosit, limfosit, fibroblast.
4. Membrana Descemet : bersifat elastik, ada
protuberansia ke profundal ‘Hassal-Henle bodies’,
membrana ini dapat ikut rusak pada deep ulcers.
5. Endothelium corneale : selapis sel.
11. Dinding bulbus oculi
Iris :
mengatur cahaya
yang masuk ke bola mata
Choroidea : banyak pembuluh
darah, serabut elastik dan
kolagen, sel pigmen,
menyebarkan cahaya
Corpus ciliaris :
mensekresikan
humor aqueous &mengatur
akomodasi lensa
12. CHOROIDEA
Tapetum : Fibrosum (ungulata) / cellulosum (karnivora)
Merefleksikan cahaya : retina mendapat 2x rangsangan
cahaya
Kuda dan sapi : terlihat pada saat disinari
Carnivora : terlihat pada saat gelap
Babi : tidak punya tapetum
13. CORPUS CILIARIS
• Corpus ciliaris processus ciliaris
• Ligamentum suspensorium lentis
(lig. zonularis) bertaut pada capsula
elastica dari lensa crystallina
• Musculi ciliares (otot polos) berfungsi
mengatur akomodasi lensa
14. LENSA CRYSTALLINA
Lensa crystallina : transparan, biconvex,
mampu berakomodasi, semakin tua : daya
akomodasi berkurang
Fungsi : memfokuskan cahaya dengan sifatnya
yang dapat berakomodasi
A B
A : m ciliaris relaksasi, lig.
zonularis menegang
B : m. ciliaris kontraksi,
lig. zonularis mengendur
15. IRIS
* lanjutan corpus ciliaris
* banyak pembuluh darah, syaraf dan pigment
* membentuk pupil, ada variasi bentuk pupil
mata anjing
mata kambing mata kucing mata kuda
mata manusia
16. 2 macam otot polos :
- M. sphincter pupillae
- M. dilatator pupillae
PUPIL
18. RETINA
Terdapat photoreceptor cells :
Rods/batang : hitam putih
Cones/kerucut : rangsangan warna
Retina dimulai dari tempat masuknya N. opticus
sampai tepi dalam iris, dibagi 3 bagian :
Retina pars optica : bagian terluas
Retina pars ciliaris: di daerah corpus ciliaris, selaput tipis tidak
bersyaraf
Retina pars iridicae: di posterior iris, berpigmen
Ora ciliaris = batas retina yang mengandung syaraf dan tidak.
Retina pars optica macula (sensitif cahaya)
Bagian yang berlegok : Fovea, berisi sedikit/tidak ada sel batang
Elang, rajawali dan burung pemangsa punya dua fovea
Papilla n.opticus = tempat masuknya N. opticus ke
dalam bola mata merupakan titik buta.
21. PALPEBRAE (KELOPAK MATA)
Fungsi :
1. Mengatur jumlah cahaya masuk ke mata
2. Menyapu benda asing mencapai cornea
3. Menyebarkan air mata di permukaan cornea
4. Punya auxiliary glands untuk lubrikasi
5. Membuang air mata ke drainage canals
Palpebrae terdapat 3 buah, yaitu :
a. Palpebrae superior (dorsalis)
b. Palpebrae inferior (ventralis)
c. Palpebrae tertiae (membrana nictitans)
22. Palpebrae membentuk sudut mata :
- Canthus lateralis (angulus oculi lateralis)
- Canthus medialis (angulus oculi medialis)
Canthus medialis tumpul lacus lacrimalis
penonjolan kecil berpigmen caruncula lacrimalis
Permukaan palpebrae :
- Facies palpebrarum anterior; mengandung rambut
peraba (pili)
- Facies palpebrarum posterior; dilapisi oleh conjunctiva
Ligamentum palpebrarum nasalis (medialis) dan
temporalis (lateralis) : mempertahankan bentuk mata
agar tak membundar mengikuti M. orbicularis oculi.
23. Mata kiri anjing
palpabrae superior
palpabrae
inferior
canthus lateralis
canthus medialis
iris
pupil
membrana
nictitans
sclera
24. MEMBRANA NICTITANS
Transparan pada beberapa spesies,
bergerak ke lateral atau laterodorsal.
Subur pada herbivora.
Fungsi : membuang debu, benda asing,
kelebihan air mata tanpa menggerakkan
eyelid externa pada waktu,makan,
merumput atau menyelam, melindungi
cornea dari pucuk rumput tajam.
27. Conjunctiva
Selaput lendir lanjutan bagian dalam palpebrae, ada
2 bagian :
1. conjunctiva palpebrarum (di posterior palpebrae)
permuaraan gl. lacrimalis
2. conjunctiva bulbi : menempel di bola mata
28. APPARATUS LACRIMALIS
(glandula lacrimalis, saccus lacrimalis,
ductus lacrimalis, dan ductus nasolacrimalis)
glandula lacrimalis: di dorso-lateral orbita, tubuloalveolar,
modifikasi kelenjar kulit, warna merah muda, pipih,
15 – 20 ductuli excretoriae, syaraf otonom, sekresi sereus.
Penyakit yang dapat timbul :
1. Radang saccus lacrimalis
2. Stenose dan rupture
ductus lacrimalis
29.
30.
31. JALUR PENGLIHATAN
Retina – N. opticus – chiasma opticus – tractus opticus – corpus
geniculatum laterale – radiatio opticus – cortex cerebri lobus
occipitalis (kesadaran melihat)