1. Anatomi
Organ Sistem Reproduksi:
Organa Genitalia Masculina
Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi
Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor (IPB)
2. Organa Genitalia
Masculina
Terdiri atas:
1.Testes, sepasang, produksi: sperma (isi: spermatozoa)
dan hormon kelamin jantan
2. Ducts transpor sperma ke urethra
3.Kelenjar accessoris menambah sekresi ke sperma
(semen)
4.Penis, organ kopulasi pada jantan, deposit semen ke
dalam saluran reproduksi betina
5.Scrotum - preputium, kulit teradaptasi khusus terkait
fungsi testes dan penis
4. • Pada kebanyakan spesies (termasuk manusia) testes
turun ke dalam scrotum pada saat kelahiran
• Pada beberapa spesies, testes tidak turun (tetap berada
dalam rongga perut; testiconda): gajah, hyrax,
trenggiling
• Pada rodensia, kelelawar, beberapa insektivora testes
hanya turun ke scrotum saat musim kawin (breeding
season)
Pada hewan dewasa keadaan satu monorchid atau kedua
testes cryptorchid tidak turun ke scrotum dan biasanya
hewan tersebut tidak fertil
Testes
Terletak di dalam kantong scrotum
(scrotal sacs), tergantung di luar tubuh
5. Kelainan penurunan testis:
Cryptorchismus – cryptorchid – hewan steril
(testis di abdominal /canalis inguinalis)
Monorchismus: satu testis tidak turun
Hernia inguinalis !!!
Testiconda : gajah, trenggiling dalam ruang perut
birahi testis turun: rodentia, kelelawar
6. Mengandung massa tubular yang berputar disebut tubulus
seminiferous. Tubuli ini tempat produksi spermatozoa
melalui meiosis
Diantara tubuli terdapat sel-sel interstitialis (Sel Leydig) yang
menghasilkan hormon kelamin jantan testosteron
Testes
Interstitial cells
8. Sayatan histologis dinding tubulus seminiferi
Sel –sel spermatogenik (spermatogonia, spermatosit,
spermatid, spermatozoa)
Sel sustentakular (Sel Sertoli)
9. Spermatogenesis secara ideal terjadi pada 2-10 C
lebih rendah dari suhu tubuh.
Keperluan untuk menjaga suhu ideal
spermatogenesis lebih besar pada unggas (suhu
tubuh lebih tinggi dari mammalia) . Maka
spermatogenesis biasanya terjadi pada malam
hari. Sperma unggas lebih resisten terhadap panas
Scrotum
Testes terletak di dalam scrotum, yang terbagi menjadi 2 oleh
septum. Kulit scrotum licin dan basah, mengandung banyak
kel minyak dan kel keringat dan melanin -- Pigmen ini
melindungi testis dari sinar UV.
Scrotum memiliki 2 lapis otot membantu kontrol suspensi
(naik turun) nya scrotum
Tunica dartos : -otot polos (pada fascia)
M. cremasterica : otot skelet, penarik scrotum
10. 1. Dua kelompok otot (cremaster dan tunica dartos).
• Otot kontraksi, menarik testis mendekati tubuh saat
suhu di luar lebih dingin dari normal
• Otot relaksasi, menggerakkan testis menjauhi tubuh di
saat suhu di luar lebih panas dari normal
2. Struktur jalinan pembuluh darah arteri dan vena Plexus
pampiniformis mendinginkan darah yang masuk ke
testis di bawah suhu tubuh
3. Kulit scrotum memiliki sedikit lapis lemak sehingga tdk
cukup brfungsi sebagai penghangat
4. Banyaknya kelenjar keringat sweat glands memfasilitasi
proses pendinginan yg efektif melalui evaporasi
Pengaturan Temperatur (termoregulator)
di testes
11. Kulit Scrotum tipis, banyak
kel sebaseus dan kel
keringat.
Kulit Scrotum melekat pada
tunica dartos
(fibromuscular )
Di prof. t.dartos ada fascia
yg berasal dr peritoneum
• External spermatic
fascia (fascia spermaticus
externus)
• Vaginal tunic (tunica
vaginalis)
• M. cremasterica
12. Mengandung:
Ductus Deferens
Pembuluh darah, limfe, syaraf (plexus testicularis)
M. cremaster
otot skelet dari M. obliqus internus abdominis
kemampuan kontraksi singkat
(tidak terlalu utama sebagai penarik testis)
Terutama untuk mekanisme pompa plexus pampiniformis
Plexus pampiniformis
pembuluh darah a dan v spermatica
(saling terjalin dalam bentukan jala)
membentuk sistem pertukaran dengan aliran yang
berlawanan, berguna dalam:
Menurunkan suhu darah yang masuk testis
Menurunkan derajat denyut pulsus
proses pemasukan hormon testosteron ke dalam
aliran darah (countercurrent exchange)
Spermatic cord (Funiculus spermaticus)
13. 1. Epididymis
Fungsi
• Memfasilitasi sperma setelah keluar dari testis
• Penyimpanan dan pematangan sperma
• Sekreta bahan untuk memelihara sperma
Alat penyalur
menyalurkan sperma dari testis keluar tubuh
14. Spermatozoa matang
1) mampu melakukan fertilisasi
2) motil
3) mampu untuk respirasi anaerobik
Semua proses ini adalah testosterone dependent.
Bagian ekor (tail) epididymis memiliki 3 lapis otot polos
diinervasi oleh syaraf simpatis untuk memfasilitasi
proses ejakulasi
Epididymis
Spermatozoa menjadi matang secara
morfologi dan biokemis di epididymis
15. 2. Ductus (vas) deferens
Berjalan melewati pubis dan
vesica urinaria (VU),
membentuk ampulla di
posterior VU.
Ampulla bergabung dengan
vesicula seminalis membentuk
ductus ejaculatorius. Di area
kel prostate saluran ini
bergabung dengan urethra.
Otot polos di VD mengalirkan
sperma peristalsis.
Pada Vasectomy ductus deferens akan “diputus”.
Alat penyalur
16. 3. Urethra
Saluran bersama sistem
urinari dan sistem reproduksi
1. Prostatic urethra dari
VU ke kel prostat
2. Membranous urethra
dari prostat ke penis,
3. Spongiosa atau
penile urethra dalam
penis
Duct system URETHRA : canalis urogenitalis (dwifungsi pada
jantan). panjang tergantung besar dan jenis hewan.
pada kuda ada fossa glandis
17. Ada 4 kelenjar akesoris (jenis dan jumlah bervariasi antar spesies)
1. Kelenjar Ampullary pembesaran ductus deferens,
2. Seminal Vesicle/kel. Vesicularis penting pada tikus, sapi, babi dan
kuda, tapi absen di anjing dan kucing. Sekreta kel. vesicularis membentuk
sebagian besar volume semen, memberikan nutrients kepada sperma
3. Kelenjar Prostata penting di anjing dan manusia. Mensekresikan
sekreta bersifat alkalis untuk menetralisasi keasaman pada urethra jantan
dan vagina betina. Pada hewan tua: hipertrofi kel prostat
4. Kelenjar Cowper’s (bulbourethral) memiliki beragam fungsi pada
spesies berbeda. Sekreta melubrikasi dan membersihkan sisa urine atau
membentuk vaginal plug pada betina setelah kopulasi. Kelenjar ini absen
di anjing, beruang dan mamalia akuatik.
Kelenjar Aksesoris
20. Penis
Bentuk dan Ukuran
Anjing, beruang, anjing laut, kelelawar, rodensia memiliki
tulang khusus (baculum) pada penis yang dapat
mempertahankan ereksi.
Pada sapi, kambing/domba and babi penis memiliki
lekukan berbentuk huruf “S” (Flexura sigmoidea) yang
memungkinkan penyimpanan penis pada saat tidak
digunakan
Pada banyak spesies bentuk penis beradaptasi untuk sesuai
dan cocok dengan vagina. Babi: ulir, Sapi: ujung penis
berputar Marsupial: spt garpu. Beberapa memiliki papila, duri
atau kait atau yang akan mempertahankan keberadaan penis
dalam vagina selama kopulasi untuk memfasilitasi deposit
semen
21. Tersusun atas 3 kolom jaringan erektil
Jaringan ini berujung bebas di bagian radix, tapi
bergabung pada bagian bodi
Penis
1. Crura/crus penis
2. Corpus cavernosum
3. Corpus spongiosum glans
1. Crus penis
2. Bulb
3. Corpus spongiosum
4. Corpus cavernosum
5. Urethra
6. Bladder
7. Ureter
8. Deferent duct
9. Glans penis
22. Jenis Penis
1. Tipe Fibroelastik
semi-rigid bahkan pd saat tidak ereksi, tersimpan dalam
bentuk kurva S; Ereksi sbg hasil penuhnya jaringan
erektil dengan darah (corpus cavernosum)
babi, ruminansia
2. Tipe Muskulokavernosus
Mengalami peningkatan ukuran panjang dan diameter pada
saat jaringan erektil corpus cavernosum diisi darah
manusia, kuda, anjing