Parameter ketoksikan secara kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk menilai dan mengevaluasi ketoksikan zat beracun serta menentukan batas aman. Parameter kualitatif meliputi gejala keracunan dan penyebabnya, sedangkan parameter kuantitatif meliputi tolak ukur seperti LD50, NOEL, dan kurva dosis-respons untuk menentukan dosis aman.
2. Ketoksika Zat Beracun (Toksisitas): Kapasitas Sesutu Zat Beracun untuk
menimbulkan efek toksik tertentu pada manusia
Parameter
Efek
Toksik
Efek
Kuantitatif
Efek
Kualitatif
Tolak Ukur Kualitatif Tolak Ukur Kuantitatif
Untuk menentukan/evaluasi ketoksikan dan batas aman suatu ZB
3. Uji
Toksisitas
Uji
Kualitatif
Berdasarkan atas gejala yang timbul
Respon tubuh terhadap racun tidak
spesifik karena belum ada yang khas
(Pathognomonik
Uji Toksisitas terhadap hewan Uji
Penelitian Epidemiologi
Uji
Kuantitatif
4. Ringkasan
Tolak Ukur Ketoksikan
Zat Beracun
Kualitatif
Mekanisme Aksi
Wujud
Sifat
Gejala Klinis
Kuantitatif
Kekeraban:
1. Dosis – Efek
2. Dosis – respon
3. Waktu - Efek
4. Waktu - Respon
5. Contoh Tolak Ukur Kualitatif
Na Nitrit Anoksia
• Perubahan
fungsional sel
• Sifatnya
irreversibel
Mekanisme Aksi
Haemoglobin Met Haemoglobin
• Sianosis
• Takikardia
• Gelisah
• Sesak Napas
Nekrosis
Kematian
Sel
7. Tolak Ukur Kuantitatif
Tujuannya :
• Mencari Dosis yang aman bagi manusia
• Mencari kriteria untuk standarisasi kualitas
lingkungan
• Melakukan pencegahan dan/atau pengobatan
dengan baik lagi
8. Kondisi Pemejaan:
1. Dosis/Takaran ZB
2. Lama Pemejanan
Intensitas wujud Efek
Toksik/respon
Kekerabatan/Hubungan
Tolak Ukur Kuantitatif
1. Kekerabatan Dosis – Respon
2. Kekerabatan Lama pejanan-intensitas efek
(Waktu-respom)
LD50, TD50, KETT
(Kadar Efek Toksik Tak
Teramati)
Waktu latent : waktu yang dibutuhkan munculnya efek toksis
MHMD : Masukan harian maksimum yang dapat diterima
9.
10. Tolak Ukur Ketoksikan
• LD50 atau TD50 : tolak ukur ketoksikan akut
• Semakin kecil LD50 atau TD50 semakin besar poteknsi toksik
• Gambaran potensi ketoksikan racun relatif terhadap racun lain.
Kriteria ketoksikan akut Xenobiotika
Kriteria LD50 (mg/Kg)
Luar Biasa toksik 1 atau kurang
Sangat Toksik 1 – 50
Cukup Toksik 50 – 500
Sedikit Toksik 500 – 5000
Praktis tidak toksik 5000 – 15000
Relatif kurang berbahaya > 10000
13. Kekerabatan dosis - Respon
Asumsi :
1. Efek toksik merupakan fungsi kadar racun
ditempat aksinya
2. Kadar racun ditempat aksinya berhubungn
dengan takaran pemejanan
3. Respon toksis menunjukan hubungan sebab
– akibat dengan racun yang dipejankan
14. Potensi dan efikasi
• Potensi : suatu ukuran berapa banyak obat
dibutuhkan untuk menghasilkan suatu respon
tertentu
• Efikasi maksimal (Emaks) : respon maksimal
yang dihasilkan suatu obat
15. Kurva Dosis - Respon
Efikasi Toxic Lethal
ED : Effective Dose
(Therapeutic dose of a drug)
TD : Toxic Dose
(Dose at which toxicity accours)
LD : Lethal Dose
(Dose at which death accours)
Takaran pemejanan yang menunjukan 50% individu dalam kelompok populasi
menunjukan respon digunakan seagai tolok ukur efikasi (ED50) dan potensi
ketoksikan (TD50) atau potensi kematian (LD50)
%Respon
100
50
ED50 TD50 LD50
16. Contoh
1. Manakah yang efikasinya lebih tinggi ?
2. Manakah yang potensinya lebih tinggi?
18. Istilah – Istilah Ketoksikan
• NOEL (No observed Effect level) : Dosis tertinggi dari suatu zat
tidak memiliki efek pada manusia atau hewan. Disebut juga KET
(kadar efek tak teramati)
• NOAEL (No observed adverse effect level): Dosis tertinggi yang
tidak menimbulkan efek toksik baik perubahan morfologi, kapasitas
fungsional, pertumbuhan, peningkatan frekuensi atau tingkat
keparahan dari adverse effect, disebut juga KETT ( Kadar Efek Toksik
Tak Teramati
• LOEL (Low Observed effect level): dosis terendah yang sudah
melihatkan efek
• LOAEL (Low observed adverse effect level) : Dosis terrendah yang
sudah menimbulkan efek toksik baik perubahan morfologi,
kapasitas fungsional, pertumbuhan, peningkatan frekuensi, atau
tingkat keparahan dari adverse effect
19. Evaluasi Hubungan Dosis-Respon
ED50: dose at which 50% of
pupulation therapeutically
respons
TD50: 50% of pupulation
experiences toxicity
LD50: 50% of population dies
20.
21. Menampilkan Kurva Dosis - Respon
KETT : Tolak Ukur Keamanana Suatu
Obat
LD50 : Tolak Ukur Potensi Ketoksikan
23. Latihan 2
• Bandingkan Batas Keamanan dan potensi
ketoksikan obat A & B berikut:
Penilaian Batas Aman :
KETT A < KETT B
Batas aman B lebih tinggi
dari pada A
Penilaian Potensi Ketoksikan :
LD50A> LD50 B
Potensi Ketoksikan B lebih tinggi dari pada A
Batas Aman B lebih tinggi dari pada Obat A
Meskipun Ketoksikan akut B lebih tingu dari A
24. Menetapkan MHDD dan MHMD
• MHDD = Masukan Harian yang dapat diterima
• Istilah lain dari “ADI = Aceptable Daily Intake”
• MHDD di hitng dengan rumus :
MHDD (mg/kg BB manusia
𝐾𝐸𝑇𝑇 (
𝑀𝑔
𝐾𝑔
𝐵𝐵 ℎ𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑈𝑗𝑖)
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑎𝑚𝑎𝑛 (𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎𝑛𝑦𝑎 100)
25. Menentukan faktor aman
• Merupakan tetapan yang menggantikan faktor
yang tidak diketahui dalam
mengekstrapolasikan data hasil hewan uji ke
manusia
• Faktor-faktor tersebut antara lain: kondisi
fisiologi dan patofisiologi hewan uji ke
manusia, faktor perbedaan jumlah yang
dilibatkan dalam penelitian
• Untuk kehati-hatian faktor aman umunya 100
27. Latihan
Tetapkan nilai MHDD dan MHMD pada mausia
(70kg) dari berbagai senyawa berikut:
Senyawa KETT (Tikus) Faktor Aman
Heksa 1,25 mg/kgBB/hari 2000
Dieldrin 0,025
mg/kgBB/hari
200
DDT 0,05 mg/kgBB/hari 10