SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
1
Pendahuluan
Hermeneutik
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian
tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik.”
(II Timotius 3:16, 17)
2
Pendahuluan
Hermeneutik
Hermeneutika umum:
interpretasi tulisan pada umumnya.
Hermeneutika khusus:
interpretasi jenis tertentu sastra -
hukum, sejarah, puisi, nubuat, dll.
Hermeneutika Sakral:
penafsiran Alkitab sebagai Firman Allah
yang diilhamkan.
3Hermeneutik
Definisi
• DALAM BAHASA YUNANI
• Yunani = hermeneutikos, berasal dari kata hermeneuo = "menafsir“.
• Kata benda yang dipakai adalah hermeneia = "tafsiran“.
• Kata ini diambil dari nama dewa Hermes, yaitu nama dewa Yunani yang
tugasnya membawa berita dari dewa2 kepada manusia. (Kis. 14 : 11-12)
• DALAM BAHASA IBRANI
• Dalam bahasa Ibrani adalah pathar, yang artinya adalah “menafsir“.
• Sedangkan kata bendanya adalah pithron, artinya "tafsiran". Kata ini
paling umum digunakan dalam konotasi menafsirkan mimpi, karena
mimpi berwujud simbol yang artinya tidak jelas. (Kejadian 41 : 8,12,15)
4Hermeneutik
Definisi
"Hermeneutika adalah ilmu dan
seni interpretasi. Disebut
“Ilmu” karena mengikuti
aturan-aturan, prinsip-prinsip
dan metode-metode tertentu.
Disebut “Seni” karena
merupakan keterampilan
yang berkembang dengan
praktek/latihan “.
5Hermeneutik
Definisi
Hermeneutik dibedakan dengan
Eksegesis dan Eksposisi.
a) Hermeneutik adalah ilmu yang
mempelajari tentang prinsip-prinsip
penafsiran Alkitab, sedangkan…
b) Eksegesis adalah penerapan
prinsip-prinsip tsb. terhadap teks
dalam Alkitab dan…
c) Eksposisi adalah penguraian hasil
eksegesis yang telah dilakukan,
pada umumnya berupa kotbah.
HERMENEUTIK
(Prinsip-prinsip Untuk
Memahami Isi)
OBSERVASI
(Memahami Isi)
EKSEGESIS
(Memahami Isi)
PENERAPAN
PRIBADI
KORELASI
TEOLOGIS
HOMILETIK ATAU PEDAGOGIS
(Prinsip-prinsip untuk menyampaikan isi)
EKSPOSISI
(Dengan Nasehat)
PENEGUHAN
66Hermeneutik
Apa Tujuan Akhir?
Apa tujuan akhir penelitian Alkitab?
“Merubah Kehidupan!”
77Hermeneutik
Apa yang menjadi penghalang untuk mendalami Alkitab?
• Mereka tidak melihat Alkitab sebagai suatu yang relevan.
• Mereka tidak memiliki teknik yang tepat.
• Mereka tidak percaya bahwa, mereka memenuhi syarat.
• Mereka tidak membuat studi Alkitab sebagai yang prioritas.
• Mereka tidak percaya Alkitab dapat diandalkan.
88Hermeneutik
Kenapa perlu mendalami Alkitab?
• Studi Alkitab adalah penting untuk pertumbuhan rohani.
• Studi Alkitab adalah penting untuk kedewasaan rohani.
• Studi Alkitab adalah penting untuk efektivitas spiritual.
99Hermeneutik
Kenapa kita
membutuhkan
metode dalam
dalam
mempelajari
Alkitab?
1010Hermeneutik
• Alkitab adalah supra-alami dalam
karakter dan alami dalam karakter.
• Dosa telah menggelapkan kemampuan
kita untuk memahami dan mempercayai
Firman Tuhan.
• Mereka di dalam Kristus berasal dari
budaya yang berbeda, latar belakang,
dan tingkat pendidikan.
11Hermeneutik
Menjembatani “Jurang”
• Kesenjangan sejarah
• Kesenjangan budaya
• Kesenjangan filosofis
• Kesenjangan linguistik
• Ada beberapa “kesenjangan"
antara kita dan Alkitab:
Aliran-aliran
12Hermeneutik
Ada tiga cakrawala dalam penafsiran lintas budaya:
• Budaya Alkitab.
• Budaya penafsir.
• Budaya reseptor.
• Ada hal penting untuk dicatat bahwa ketiga
cakrawala tersebut harus dibawa ke pembahasan
teks kitab suci, namun tanpa membiarkan
cakrawala kedua dan ketiga bertabrakan, atau
mendikte, ke cakrawala pertama dengan makna
baru; yang tidak lagi berfungsi sebagai dasar
untuk komunikasi yang umum subjek pertama
kali diperkenalkan oleh konteks aslinya.
Text
Pembaca
Penulis
Ketika Anda mempelajari Alkitab Anda, Anda
menjadi seorang mahasiswa:
• Teologi dan doktrin
• sejarah gereja
• Budaya (kuno dan kontemporer)
13Hermeneutik
• Dalam Hermeneutik Alkitabiah, dinyatakan
bahwa firman Allah disampaikan kepada
manusia. Melalui manusia yang hidup dan
berada dalam jalinan kontekstual yang
kompleks (meliputi alam berpikir, konteks
historis dan politis, gaya sastra, jalinan sosio-
kultural, sosio-religius, sosio-politis, sifat
personal individu yang diperkenan Allah
sebagai penulisnya, dsb.)
Penegasan
Aliran-aliran
14Hermeneutik
• Literal interpretation. Ekspositor harus menafsirkan
teks pada nilai nominal, menafsirkan teks sesuai
dengan gaya dan bentuk yang penulis dimaksudkan.
• A text-driven hermeneutic. Pekerjaan expositor
adalah untuk memahami apa yang dikatakan teks, apa
yang tidak dikatakan, dan apa implikasinya.
• Authorial intent. Ekspositor harus memahami apa
yang penulis asli tujukan untuk teks tersebut, itu berarti,
"Sebuah teks tidak bisa diartikan seperti apa yang
penulis tidak maksudkan atau kepada pembacanya."
Prinsip kunci untuk
Hermeneutika Alkitab
• Contexts is King. Ekspositor harus
mempertimbangkan konteks ayat tersebut,
paragraf, bab, buku, dan seluruh Kitab Suci.
"Tidak ada teks yang harus ditafsirkan keluar
dari konteksnya.“
• Scripture interprets scripture. Ekspositor
harus menafsirkan ayat-ayat yang sulit dalam
terang kebenaran Alkitab. Alkitab, yang tanpa
salah, tidak bertentangan sendiri. Jangan pernah
membentuk sebuah doktrin berdasarkan satu
ayat.
• One meaning, many applications. Ekspositor
harus sadar bahwa teks memiliki hanya satu
makna, tapi teks yang dapat memiliki banyak
aplikasi.
Tempat
15Hermeneutik
• Setelah mengaplikasikan prinsip-prinsip
Hermeneutik adalah bagaimana menyampaikan
kebenaran yang kita dapatkan dari hasil
penafsiran itu kepada orang lain dengan cara
yang benar dan menarik. Oleh karena itu
Homelitik (Ilmu berkotbah) adalah ilmu yang
juga tidak dapat dilepaskan dari Hermeneutik.
16Hermeneutik
• Selain dengan Teologi Biblika,
Hermeneutik juga berkaitan
dengan Teologi Sistematika, yaitu
pengajaran Alkitab yang sudah
diformulasikan secara sistematis
dalam doktrin-doktrin.
Hermeneutik akan menjadi dasar
yang kuat bagi doktrin-doktrin
yang dipelajari.
Aliran-aliran
17Hermeneutik
• METODE-METODE
HERMENEUTIKA ALKITABIAH
Hermeneutika Alkitabiah mempunyai beberapa
metode dalam mengungkapkan rahasia
kebenaran Alkitab. Metode-metode ini sangat
membantu dan menolong kita untuk secara
objektif dalam menafsirkan Alkitab dengan benar.
Banyak method yang ada. Tetapi ebebrapa
disebutkan disini.
• Metode-metode
Hermeneutik
Alkitabiah
mempunyai beberapa
keragaman yang lahir
dari berbagai
perbedaan latar
belakang sosial-
budaya dan sejarah.
Metode-metode
Aliran-aliran
18Hermeneutik
• METODE ALEGORIS
Berangkat dari suatu asumsi bahwa dibalik arti
harafiah yang sudah biasa dan jelas itu terdapat arti
sesungguhnya yang lebih dalam yang perlu ditemukan
oleh orang Kristen yang lebih dewasa.
• METODE MISTIS / MISTICO
Metode penafsiran Mistis hampir sama dengan
metode penafsiran Alegoris, karena memang sangat
mirip. Penganut metode ini percaya/menekankan
bahwa ada arti rohani dibalik semua arti harafiah
yang kelihatan.
Metode-metode
Aliran-aliran
19Hermeneutik
• METODE PERENUNGAN (Devotional)
Tujuan metode penafsiran ini adalah hanya pada
pengaplikasiannya saja sehingga penganut metode ini
menafsirkan Alkitab dalam konteks pengalaman hidup mereka
sehari-hari. Mereka percaya bahwa Alkitab ditulis memang
untuk tujuan pengkudusan pribadi semata-mata oleh karena
itu arti rohani ayat-ayat tsb. hanya akan dapat ditemukan dari
terang pergumulan rohani pribadi. Oleh karena itu yang
paling penting dalam mengerti Alkitab adalah apa yang
Tuhan katakan kepada saya pribadi.
Metode-metode
Aliran-aliran
20Hermeneutik
• METODE RASIONAL
Metode Rasional sangat digemari pada masa sesudah Reformasi, namun
demikian dampaknya masih terasa sampai jaman modern ini dalam
berbagai macam bentuk penafsiran yang pada dasarnya bersumber pada
metode Rasional. Penganut metode Rasional berasumsi bahwa Alkitab
bukanlah otoritas tertinggi yang harus menjadi panutan. Alkitab ditulis
oleh manusia maka berarti merupakan hasil karya rasio manusia. Oleh
karena itu kalau ada bagian-bagian Alkitab yang tidak dapat diterima oleh
rasio manusia maka bisa dikatakan bahwa bagian Alkitab tsb. hanyalah
mitos saja.
Metode-metode
Aliran-aliran
21Hermeneutik
• METODE LITERAL (HARAFIAH)
Metode Literal adalah metode penafsiran Alkitab yang paling tua,
karena metode inilah yang dipakai pertama kali oleh Bapak
Hermeneutik Ezra. Metode ini juga yang dipakai oleh Tuhan Yesus dan
para rasul. Metode penafsiran Literal berasumsi bahwa kata-kata yang
dipakai dalam Alkitab adalah kata-kata yang memiliki arti seperti yang
diterima oleh manusia normal pada umumnya, yang memiliki arti yang
yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan oleh akal sehat manusia.
Tujuan Allah memberikan FirmanNya adalah supaya dimengerti oleh
manusia oleh karena itu Allah memakai bahasa dan hukum-hukum
komunikasi manusia untuk menafsirkan arti dan maksudnya.
Metode-metode
Aliran-aliran
22Hermeneutik
1. Kritik teks
2. Kritik sejarah
3. Kritik tata Bahasa
4. Kritik sastra
5. Kritik bentuk
• METODE KRITIK
Selebihnya dalam Hermeneutik
Alkitab ada yang disebut dengan
metode kritik yang dipakai
sebagai alat bedah dalam upaya
penafsiran/hermeneutika Alkitab
secara benar. Metode kritik
mencakup seluruh aspek
hermeneutik Alkitab:
6. Kritik tradisi
7. Kritik redaksi
8. Kritik struktur
9. Kritik kanonik
WHERE?
HOW?
WHO?
WHAT?
WHAT?
HOW?
Metode-metode
Aliran-aliran
23Hermeneutik
1. Apa yang dikatakan oleh si penulis asli? (kritik kenaskahan)
2. Apa yang dimaksud oleh si penulis asli? (eksegesis)
3. Apa yang dikatakan oleh si penulis asli di tempat-tempat lain pada pokok
bahasan yang sama? (bagian-bagian paralel)
4. Apa yang dikatakan oleh para penulis Alkitab lainnya pada pokok bahasan yang
sama? (bagian-bagian paralel)
5. Bagaimana para pendengar aslinya memahami pesan tersebut dan
menanggapinya? (aplikasi historis)
6. Bagaimana kebenaran ini berlaku untuk zaman saya? (aplikasi modern)
7. Bagaimana kebenaran ini berlaku untuk kehidupan saya? (aplikasi pribadi)
Metode-metode
Sejarah Singkat / Era
24Hermeneutik
25Hermeneutik
Hermeneutik Yahudi
PUSAT IBADAH YAHUDI. Sejarah Hermeneutik Yahudi sudah
dimulai sejak jaman Ezra (457SM), pada waktu orang-orang
Yahudi sedang berada di tanah pembuangan. Pusat ibadah
orang Yahudi dahulu adalah Yerusalem dimana mereka
beribadah dengan mempersembahkan korban di Bait Suci.
Tetapi karena di tanah pembuangan mereka tidak mungkin
beribadah ke Yerusalem, maka mereka menciptakan pusat
ibadah baru, yaitu dengan menggiatkan kembali
pengajaran dari Kitab-kitab Taurat. Pengajaran Taurat itu
menjadi sumber penghiburan dan kekuatan yang sangat
berharga untuk mempertahankan diri dari pengaruh kafir di
tanah pembuangan.
26Hermeneutik
Usaha pertama yang dilakukan oleh Ezra dan kelompok para imam
adalah menghilangkan gap/jurang bahasa yaitu dengan
menterjemahkan Kitab-kitab Taurat itu ke dalam bahasa Aram,
karena orang-orang Yahudi di pembuangan tidak lagi bisa berbahasa
Ibrani. Usaha terjemahan ini dibarengi dengan suatu exposisi karena
mereka juga harus menjelaskan isi kitab-kitab yang sudah mereka
terjemahkan itu, khususnya tentang pelaksanaan hukum-hukum
Taurat. Karena sumbangannya yang besar itulah Ezra disebut sebagai
Bapak Hermeneutik Pertama. Ref.: Nehemia 8:1-8 & Ezra 8:15-20
Hermeneutik Yahudi
27Hermeneutik
TEMPAT IBADAH SINAGOGE. Untuk menunjang
pemulihan kembali pengajaran kitab-kitab Taurat,
didirikanlah sinagoge di tanah pembuangan untuk
menggantikan tempat ibadah Bait Suci (Yerusalem). Fungsi
utama sinagoge adalah sebagai tempat orang-orang Yahudi
berkumpul menaikkan doa-doa, membaca Taurat dan
mempelajarinya dengan teliti, juga sekaligus menjadi tempat
mereka memelihara tradisi Yahudi dan melakukan kegiatan
sosial lainnya. (Nehemia 8:9-13)
Hermeneutik Yahudi
28Hermeneutik
SEKOLAH-SEKOLAH MENAFSIR YAHUDI. Melihat pentingnya mempelajari
kitab-kitab, maka dalam perkembangan selanjutnya, (setelah Ezra dan
Nehemia mati), bermunculanlah sekolah-sekolah menafsir formal,
diantaranya:
• SEKOLAH YAHUDI PALESTINA. Sekolah ini mengikuti tradisi yang
dipakai oleh Ezra dalam menafsir kitab-kitab Taurat, yaitu menekankan
metode penafsiran literal. Mereka menerima otoritas mutlak Firman
Allah, dan tujuan utama mereka adalah menginterpretasikan Hukum-
Hukum Taurat. Hasil penafsiran mereka ini kemudian bercampur dengan
tradisi-tradisi yang berlaku pada jaman itu, sehingga tulisan ini dikemudian
hari dikenal dengan nama "Tradisi Lisan" (the Oral Law).
Hermeneutik Yahudi
29Hermeneutik
• HALAKAH
Penafsiran (eksegesis) resmi terhadap hukum-hukum dalam
kitab-kitab Taurat yang bersifat sangat legalistik, dengan
memperhatikan sampai ke titik dan komanya.
• HAGADAH
Penafsiran seluruh Alkitab PL, tetapi yang tidak berhubungan
langsung dengan hukum, yang tujuannya adalah untuk kesalehan
kehidupan beragama. Perkembangan selanjutnya adalah para
ahli kitab membuat buku tafsiran dari buku Mishna, yang disebut
Gemara. Kedua buku Mishna dan Gemara, inilah yang
akhirnya membentuk buku (kitab) Talmud.
Hermeneutik Yahudi
30Hermeneutik
• SEKOLAH YAHUDI ALEKSANDRIA. Didirikan oleh
kelompok masyarakat Yahudi yang sudah tercampur
dengan budaya dan pikiran Yunani (kaum Hellenis).
Kerinduan mereka yang paling utama adalah
menterjemahkan kitab-kitab PL ke dalam bahasa
Yunani Modern, sebagai hasilnya adalah buku
(kitab) Septuaginta. Penambahan kitab-kitab Apokrifa
dalam Septuaginta menunjukkan bahwa mereka
menerima penafsiran Hagadah dari sekolah Yahudi
Palestina.
Hermeneutik Yahudi
31Hermeneutik
ARISTOBULUS
(160 SM – Raja Yudea pada Era Dinasti Herodes) dikenal
sebagai penulis Yahudi yang pertama menggunakan metode
alegoris. Ia menyimpulkan bahwa filsafat Yunani dapat
ditemukan dalam kitab-kitab Taurat melalui penafsiran alegoris.
Hermeneutik Yahudi
32Hermeneutik
PHILO (20-54 M) adalah penafsir Yahudi di Aleksandria
yang paling terkenal. Menurut prinsip menafsir yang
dipakai oleh Philo,
• penafsiran literal adalah untuk orang-orang yang
belum dewasa karena hanya melihat sebatas huruf-
huruf yang kelihatan (tubuh);
• sedangkan penafsiran alegoris adalah untuk mereka
yang sudah dewasa, karena sanggup melihat arti
yang tersembunyi dari jiwa yang paling dalam (jiwa).
Hermeneutik Yahudi
33Hermeneutik
SEKOLAH KAUM KARAIT. Kelompok dari sebuah sekte
Yahudi ini menolak otoritas buku-buku tradisi lisan dan juga
metode penafsiran Hagadah. Mereka lebih cenderung
mengikuti metode penafsiran literal, kecuali bila sifat dari
kalimatnya tidak memungkinkan. Sebagai akibatnya mereka
menolak dengan tegas metode penafsiran alegoris.
Hermeneutik Yahudi
34Hermeneutik
Mencakup masa periode ketika Yesus masih hidup sampai jaman
rasul-rasul. YESUS KRISTUS, PENAFSIR SEMPURNA. Dalam
pengajaran kepada murid-muridNya Yesus banyak memberikan
penafsiran kitab-kitab PL. (Yohanes 5:39 - Lukas 24:27,44) Dengan
cara demikian Yesus telah membuka pikiran murid-muridNya untuk
mengerti Firman Tuhan dengan benar. Ia sendiri adalah Firman
yang menjadi Manusia (Inkarnasi), yang menjadi jembatan yang
menghubungkan antara pikiran Allah dan pikiran manusia.
Hermeneutik Apostolik
35Hermeneutik
95 - 202 M (CLEMENT DARI ROMA SAMPAI IRENAEUS). Tidak
ada banyak catatan penting mengenai perkembangan metode
penafsiran Alkitab pada masa itu. Kemungkinan besar para
Bapak-bapak gereja terlalu sibuk mempertahanan doktrin
Kristologi dari ajaran-ajaran sesat yang banyak bermunculan
saat itu
202 - 325 M (SEKOLAH ALEKSANDRIA). Pada permulaan abad
3, penafsiran Alkitab banyak dipengaruhi oleh Sekolah
Aleksandria. Aleksandria adalah sebuah kota besar tempat
pertemuan antara agama Yudaisme dan filsafat Yunani. Usaha
mempertemukan keduanya memaksa orang-orang Yahudi
menggunakan metode interpretasi alegoris, suatu sistem
penafsiran yang sudah sangat dikenal sebelumnya.
Origen adalah pengganti Clement dari
Aleksandria. Ia bukan hanya menjadi
teolog besar tapi juga ahli kritik
Alkitab besar pada jamannya. Dalam
memakai metode penafsirannya ia
percaya bahwa Alkitab memberikan 3
arti, sama halnya manusia dibagi
menjadi 3 aspek, yaitu tubuh, jiwa dan
roh. Maka Alkitab juga mempunyai
arti literal, moral dan mistik (alegoris).
Namun demikian dalam kenyataannya
Origen paling sering memakai metode
alegoris dari pada literal.
Hermeneutik Bapak-bapak Gereja
36Hermeneutik
Gereja Bagian Timur
Tokoh mereka adalah Athanasius dari Aleksandria (literal, tapi
juga alegoris), Basil dari Caeserea (literal), Theodoret dan
Andreas dari Capadocia (literal dan historis).
Gereja Bagian Barat
Tokoh mereka adalah
• Tertulian (literal, tetapi nubuatan ditafsirkan secara alegoris),
• Ambrose (alegoris ektrim),
• Jerome (sumbangannya terbesar adalah menterjemahkan
Alkitab dalam bahasa Latin yang disebut Vulgate.
Menurutnya tidak ada kontradiksi antara literal dan alegoris)
Augustinus (Teolog terbesar pada
jamannya). Baginya penafsiran alegoris
dikhususkan bagi nubuatan-nubuatan.
Menurutnya Alkitab harus ditafsirkan
secara historis, mengikuti tata bahasa,
diperbandingkan dan kalau perlu memakai
alegoris. Tetapi penekanan yang utama
adalah bahwa untuk memahami Alkitab
seseorang harus mempunyai iman Kristen
yang murni dan penuh kasih. Dan dalam
menafsirkan ayat/perikop harus melihat
keseluruhan kebenaran yang diajarkan
Alkitab. Tugas penafsir adalah
menemukan kebenaran Alkitab bukan
memberi arti kepada Alkitab.
Hermeneutik Gereja Barat dan Timur
37Hermeneutik
Hermeneutik Abad Pertengahan
Masa periode tahun 600 - 1517 disebut sebagai Hermeneutik Abad
Pertengahan, yang diakhiri sebelum masa Reformasi. Masa ini dikenal
sebagai abad gelap karena tidak banyak pembaharuan yang terjadi,
hanya melanjutkan tradisi yang sudah dipegang erat oleh gereja.
Semua penafsiran disinkronkan dengan tradisi gereja. Pengajaran dan
hasil eksposisi Bapak-bapak Gereja menjadi otoritas gereja. Alkitab
hanya dipergunakan sebagai pengesahan akan apa yang dikatakan oleh
para Bapak gereja, bahkan penafsiran para Bapak gereja kadang
mempunyai otoritas yang lebih tinggi daripada Alkitab.
Hermeneutik Abad Pertengahan
38Hermeneutik
Dua tokoh penafsir literal yang dikenal pada masa ini adalah:
THOMAS AQUINAS. Meskipun ia menyetujui penafsiran literal, dalam praktek ia
banyak menggunakan penafsiran alegoris. Dalam masalah teologia ia percaya
bahwa Alkitab memegang otoritas tertinggi.
JOHN WYCLIFFE. Ia sering disebut sebagai "Bintang Fajar Reformasi" karena
kegigihannya menyerang pendapat bahwa otoritas gereja tidak lebih tinggi
daripada otoritas Alkitab. Karena keyakinannya itulah ia terdorong untuk
menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa yang dikenal umum, sehingga
setiap orang bisa membaca dan menyelidiki sendiri pengajaran Alkitab.
Hermeneutik Masa Reformasi
39Hermeneutik
Hermeneutik Reformasi
Periode ini terjadi pada tahun 1517 - 1600 M, dimulai pada saat Martin Luther memakukan 95 tesisnya dan
berakhir sampai abad 16. PERJUANGAN REFORMASI. Dengan bangkitnya periode intelektual dan pencerahan
rohani, perang memperjuangkan "sola scriptura" (hanya Alkitab) merupakan fokus Reformasi. Secara umum
isi perjuangan Reformasi adalah sbb.:
• Alkitab adalah Firman Allah yang diinspirasikan oleh Allah sendiri.
• Alkitab harus dipelajari dalam bahasa aslinya.
• Alkitab adalah satu-satunya otoritas yang tanpa salah; sedangkan gereja dapat salah.
• Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam semua masalah iman Kristen.
• Gereja harus tunduk pada otoritas kebenaran Alkitab.
• Alkitab harus diinterpretasikan/ditafsirkan oleh Alkitab.
• Semua pemahaman dan ekposisi Alkitab harus tidak bertentangan dengan seluruh kebenaran Alkitab.
Hermeneutik Masa Reformasi
40Hermeneutik
TOKOH REFORMASI
Martin Luther. 95 tesisnya merupakan serangan yang
dilancarkan terhadap otoritas gereja. Martin percaya penuh
bahwa Alkitab harus menjadi otoritas tertinggi bagi iman dan
kehidupan orang percaya. Untuk itulah ia menterjemahkan
Alkitab PB ke dalam bahasa German supaya rakyat biasa
dapat membaca dan menyelidikinya.
Hermeneutik Masa Reformasi
41Hermeneutik
Prinsip penafsiran Martin Luther:
Untuk menafsir dengan benar harus ada penerangan dari Roh Kudus.
• Alkitab adalah otoritas tertinggi bukan gereja.
• Penafsir harus memberi perhatian pada tata bahasa dan latar belakang sejarah.
Penafsiran alegoris tidak berlaku.
• Alkitab adalah jelas sehingga orang percaya pasti dapat menafsirkannya.
• Fungsi menafsir Alkitab adalah sentralitas dalam Kristus.
• Hukum Taurat menghukum (mengikat), tetapi Injil membebaskan.
Hermeneutik Masa Reformasi
42Hermeneutik
Prinsip penafsiran John Calvin:
Roh Kudus adalah vital dalam pekerjaan penafsiran.
• Alkitab akan menafsirkan Alkitab.
• Penafsiran harus literal; penafsir harus menemukan apa yang ingin disampaikan
oleh penulis Alkitab, melihat pada konteks, meneliti latar belakang sejarah,
melakukan studi kata dan memeriksa tata bahasa.
• Menolak penafsiran alegoris.
• Menolak otoritas gereja dalam menginterpretasikan Alkitab.
• Teologia yang benar harus dihasilkan dari eksegesis yang sehat.
Setelah kematian Calvin, para teolog Protestant bergumul keras untuk merumuskan
kredo doktrin iman Kristen dan mensistematiskan teologianya. Tapi perdebatan
dalam masalah penafsiran terus berlangsung sampai pada masa berikutnya.
Hermeneutik Masa Reformasi
43Hermeneutik
Hermeneutik Paska-Reformasi
Periode ini adalah antara tahun 1600 - 1800 M. Periode ini dipenuhi
dengan semangat penafsiran literal Reformasi, tetapi akhir periode ini
ditutup dengan penekanan pada metode penafsiran devotional.
SESUDAH REFORMASI. Terjadi banyak kontroversi dan perdebatan teologia
yang akhirnya menjadi kepahitan di antara para teolog dan mulai terjadi
perpecahan. Dogmatisme mulai meracuni gereja. Studi Alkitab akhirnya
hanya dipakai untuk membenarkan dogma dan teologia mereka sendiri.
Hermeneutik Paska-Reformasi
44Hermeneutik
GERAKAN PEITISME. Gerakan ini muncul sebagai reaksi
Dogmatisme paska Reformasi, karena Alkitab telah disalah gunakan
sebagai pedang yang melukai dan merusak kemurnian hidup rohani.
Oleh karena itu mereka melakukan pendekatan yang berbeda, yaitu
mempelajari Alkitab dan menafsirkannya secara pribadi untuk tujuan
memperkaya aplikasi kehidupan rohani. Meskipun motivasi ini baik,
tetapi berakibat negatif karena membuat tujuan penafsiran bukan lagi
untuk mengetahui apa yang Allah ingin kita ketahui, tapi hanya untuk
mempererat hubungan pribadi dengan Allah. Sebagai hasilnya
muncullah kelompok-kelompok seperti Moravian, Puritan dan Quaker.
Hermeneutik Paska-Reformasi
45Hermeneutik
Philipp Jakob Spener - Bapak Pietisme. Ia percaya
bahwa kemurnian hati lebih berharga daripada kemurnian
doktrin. Ia mendorong setiap orang percaya untuk mempelajari
sendiri Firman Allah dan mengaplikasikan kebenarannya dalam
kehidupan praktis.
August Hermann Francke. Sebagai murid Spener, ia
juga mengikuti prinsip-prinsip Pietisme. Menurutnya hanya
orang Kristen lahir baru yang dapat mengerti arti berita
Alkitab. Ia juga mengkombinasikan antara eksegesis dengan
pengalaman. Tetapi segi negatif dari gerakan ini muncul yaitu
menjadi tindakan legalistik terhadap mereka yang bukan
anggota Pietisme dan mengabaikan teologia.
Hermeneutik Paska-Reformasi
46Hermeneutik
KRITISISME. Melihat kelemahan Pietisme dengan metode devotional, banyak teolog mulai
melakukan pendekatan skolastis studi Alkitab. Banyak usaha dilakukan dalam bidang kritik teks.
Naskah-naskah Alkitab mulai dievaluasi dan diteliti untuk pertama kalinya untuk mengetahui
keabsahannya sebagai kitab Kanon. Tokoh yang terkenal adalah Johann August Ernesti.
RASIONALISME. Dari Kritisisme para teolog melanjutkan lebih jauh sampai melampaui
batas yang seharusnya, yaitu mereka menempatkan rasio manusia sebagai otoritas yang lebih
tinggi dari Alkitab. Rasio manusia, tanpa campur tangan Allah, dianggap cukup untuk
mengetahui Penyataan Allah. Apabila ada hal yang tidak dapat dimengerti oleh intelek
manusia, maka harus dibuang. Sebagai akibatnya mereka berpendapat bahwa Alkitab bisa
salah karena ditulis oleh manusia. Mereka memperlakukan Alkitab tidak jauh berbeda seperti
buku-buku yang lain. Dua tokoh terkenal Rasionalisme adalah Hobbes, Spinoza dan Semler.
Hermeneutik Paska-Reformasi
47Hermeneutik
HERMENEUTIK MODERN
Masa periode ini adalah tahun 1800 - sekarang.
Semua metode penafsiran yang pernah dilakukan
masih terus dilakukan hingga sekarang. Walaupun
dari waktu ke waktu penekanan terus bergeser dari
ekstrim yang satu kepada ekstrim yang lain. Dalam
era modern ini serangan yang paling tajam akhirnya
ditujukan pada otoritas Alkitab, sebagai fondasi
dalam menafsir. Sebagai contohnya:
Liberalisme. Rasionalisme telah membuka era
modern untuk lahirnya Liberalisme. Secara umum
diringkaskan pendekatan mereka adalah:
1. Hal-hal yang tidak dapat diterima oleh rasio
harus ditolak.
2. Alkitab adalah tulisan hasil pengalaman religius
penulis Alkitab.
3. Supranatural diartikan sebagai alam pikiran
abstrak manusia.
4. Sesuai pikiran evolusi, maka Alkitab adalah
tulisan primitif kalau dibandingkan dengan
pikiran teologis modern.
5. Menjunjung tinggi nilai etika, tapi menolak
tafsiran teologianya.
6. Alkitab harus ditafsirkan secara historis, sebagai
konsep teologis dari penulis Alkitab sendiri.
Hermeneutik Modern
48Hermeneutik
NEO ORTODOKS. - KARL BARTH tidak mau disebut sebagai
penganut Liberalisme, ia tetap ingin mencari kembali inti-inti
Teologia Reformasi. Dalam pendekatannya Karl Barth menolak baik
inspirasi maupun ketidakbersalahan Alkitab karena menurut Barth,
Penyataan/Firman Allah baru akan terjadi apabila ada pertemuan
antara Allah dan manusia dalam Alkitab. Alkitab sendiri bukanlah
Firman Tuhan tetapi hanya saksi akan Firman Tuhan. Oleh karena
itu penafsiran Alkitab merupakan pekerjaan sia-sia kalau bukan
Allah sendiri yang bertemu dengan manusia.
Hermeneutik Modern
Timeline
49Hermeneutik
Era
Hermeneutik Yahudi Apostolik
Bapak 2
Gereja
Abad
Pertengahan
Sejarah Hermeneutik
Yahudi sudah dimulai
sejak jaman Ezra
(457SM)
1.Pusat Ibadah Yahudi
2.Tempat Ibadah
Sinagoge,
3.Sekolah-sekolah
Menafsir Yahudi,
Dst.
1.Yesus Kristus,
Penafsir
Sempurna
2.Para Rasul,
Penulis-penulis
Yang
Mendapatkan
Inspirasi Dari Allah
1.95 - 202 M (Clement
Dari Roma Sampai
Irenaeus)
2.202 - 325 M (Sekolah
Aleksandria)
3.325 - 600 M
(Sekolah Antiokia)
• Gereja Bagian
Timur
• Gereja Bagian
Barat
• Thomas Aquinas
(penafsiran
alegoris. Dalam
masalah teologia
ia percaya Alkitab
memegang
otoritas tertinggi).
• John Wycliffe
(“Bintang Fajar
Reformasi”).
Otoritas Alkitab
diatas gereja.
Back Next
Timeline
50Hermeneutik
Era
Hermeneutik
(lanjutan)
Reformasi
Paska
Reformasi
Modern
Reformasi. Dengan bangkitnya periode intelektual dan pencerahan
rohani, perang memperjuangkan "sola scriptura" (hanya Alkitab)
merupakan fokus Reformasi. Beberapa poin:
1. Alkitab = Firman Allah yang diinspirasi oleh Allah sendiri.
2. Alkitab harus dipelajari dalam bahasa aslinya.
3. Alkitab adalah satu-satunya otoritas yang tanpa salah.
4. Alkitab  otoritas tertinggi untuk semua masalah iman Kristen.
5. Gereja dibawah otoritas kebenaran Alkitab.
6. Alkitab harus ditafsirkan oleh Alkitab.
Martin Luther & John Calvin (2 tokoh besar Reformator)
1. Terjadi banyak
kontroversi dan
perdebatan teologia.
2. Gerakan Peitisme.
yang Allah ingin kita
ketahui VS pendekatan
diri pribadi kepada Allah.
Philipp Jakob Spener -
Bapak Pietisme & August
Hermann Francke
3. Kristisisme. Keabsahan
Alkitab & Kitab Kanon.
4. Rasionalisme.
1. Liberalisme
2. Neo ortodoks. Karl barth
3. Konservatisme/injili.
1. Rasio dibawah
otoritas alkitab
2. Pendekatan literal,
alkitab no error
3. Kebenaran alkitab
berlaku sepanjang
jaman
4. Hermeneutik baru (mirip
liberalism). Tokohnya
adalah rudolf bultman.
Back Next
Hermeneutik

More Related Content

What's hot

Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Mempraktikkan Prinsip HermeneutikaMempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Mempraktikkan Prinsip HermeneutikaSABDA
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Giovanni Promesso
 
Pemuridan dalam Rencana Penebusan
Pemuridan dalam Rencana PenebusanPemuridan dalam Rencana Penebusan
Pemuridan dalam Rencana PenebusanJohan Setiawan
 
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin Alkitab
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin AlkitabSABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin Alkitab
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin AlkitabSABDA
 
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiPengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiJohan Setiawan
 
Etika kristen alkitabiah
Etika kristen alkitabiahEtika kristen alkitabiah
Etika kristen alkitabiahYusak Tanasyah
 
Spiritual Transformation
Spiritual TransformationSpiritual Transformation
Spiritual TransformationJohan Setiawan
 
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Trsetiabudi
 
kanonisasi alkitab
 kanonisasi alkitab kanonisasi alkitab
kanonisasi alkitabofer5
 
Apa itu teologi perjanjian lama
Apa itu teologi perjanjian lamaApa itu teologi perjanjian lama
Apa itu teologi perjanjian lamaKirenius Wadu
 
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisStudi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisKirenius Wadu
 
Membiasakan anak bersaat teduh
Membiasakan anak bersaat teduhMembiasakan anak bersaat teduh
Membiasakan anak bersaat teduhPurnawan Kristanto
 

What's hot (20)

Teologi armenian
Teologi armenianTeologi armenian
Teologi armenian
 
Dogmatika
Dogmatika Dogmatika
Dogmatika
 
Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Mempraktikkan Prinsip HermeneutikaMempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
 
Memaknai Baptisan
Memaknai BaptisanMemaknai Baptisan
Memaknai Baptisan
 
KRISTOLOGI
KRISTOLOGIKRISTOLOGI
KRISTOLOGI
 
Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'Aliran filsafat 'fenomenologi'
Aliran filsafat 'fenomenologi'
 
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
Sejarah Doktrin Gereja (Pengantar)
 
Pemuridan dalam Rencana Penebusan
Pemuridan dalam Rencana PenebusanPemuridan dalam Rencana Penebusan
Pemuridan dalam Rencana Penebusan
 
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin Alkitab
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin AlkitabSABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin Alkitab
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin Alkitab
 
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & TeologiPengantar Integrasi Psikologi & Teologi
Pengantar Integrasi Psikologi & Teologi
 
Etika kristen alkitabiah
Etika kristen alkitabiahEtika kristen alkitabiah
Etika kristen alkitabiah
 
Spiritual Transformation
Spiritual TransformationSpiritual Transformation
Spiritual Transformation
 
Inspirasi ALkitab
Inspirasi ALkitabInspirasi ALkitab
Inspirasi ALkitab
 
Sejarah hermeneutik
Sejarah hermeneutikSejarah hermeneutik
Sejarah hermeneutik
 
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
 
kanonisasi alkitab
 kanonisasi alkitab kanonisasi alkitab
kanonisasi alkitab
 
Apa itu teologi perjanjian lama
Apa itu teologi perjanjian lamaApa itu teologi perjanjian lama
Apa itu teologi perjanjian lama
 
Roh kudus
Roh kudus Roh kudus
Roh kudus
 
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisStudi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
 
Membiasakan anak bersaat teduh
Membiasakan anak bersaat teduhMembiasakan anak bersaat teduh
Membiasakan anak bersaat teduh
 

Viewers also liked

Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)Ruddy Karundeng
 
Kelas xi memilih yang benar
Kelas xi memilih yang benarKelas xi memilih yang benar
Kelas xi memilih yang benarSabam Sitinjak
 
Katalog Perpustakaan Buku-buku BPK Gunung Mulia 2015
Katalog Perpustakaan Buku-buku BPK Gunung Mulia 2015Katalog Perpustakaan Buku-buku BPK Gunung Mulia 2015
Katalog Perpustakaan Buku-buku BPK Gunung Mulia 2015bpkgunungmulia
 
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIKMATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIKfudianto monica
 
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)Christoper Tambanua
 
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhalaBolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhalaRuddy Karundeng
 
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)Christoper Tambanua
 
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna memilih kehidupan yang sejati dan bermakna
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna audhie senas
 
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4mei
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4meiKeilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4mei
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4meiaudhie senas
 
Cerita Alkitab_Daniel_Kelas Besar
Cerita Alkitab_Daniel_Kelas BesarCerita Alkitab_Daniel_Kelas Besar
Cerita Alkitab_Daniel_Kelas BesarIswahyudi iswahyudi
 
Biblical preaching
Biblical preachingBiblical preaching
Biblical preachingHyung Kim
 
7. umat yg dapat dipercayai
7. umat yg dapat dipercayai7. umat yg dapat dipercayai
7. umat yg dapat dipercayaikrisjoe
 
Amanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
Amanat - ouline ppt untuk kotbah AmanatAmanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
Amanat - ouline ppt untuk kotbah Amanataudhie senas
 

Viewers also liked (20)

Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
 
Expository Preaching
Expository PreachingExpository Preaching
Expository Preaching
 
Kelas xi memilih yang benar
Kelas xi memilih yang benarKelas xi memilih yang benar
Kelas xi memilih yang benar
 
Katalog Perpustakaan Buku-buku BPK Gunung Mulia 2015
Katalog Perpustakaan Buku-buku BPK Gunung Mulia 2015Katalog Perpustakaan Buku-buku BPK Gunung Mulia 2015
Katalog Perpustakaan Buku-buku BPK Gunung Mulia 2015
 
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIKMATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
MATERI PELATIHAN KOMUNITAS MESSIANIK
 
The best of me
The best of meThe best of me
The best of me
 
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)
Khotbah ke 12 A. T. Jones (GC session 1893)
 
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhalaBolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
Bolehkah makan makan maka nan yang dipersembahkan kepada berhala
 
Hidup oleh iman
Hidup oleh imanHidup oleh iman
Hidup oleh iman
 
Sanitarium SOP (indo rev. 16.6)
Sanitarium SOP (indo rev. 16.6)Sanitarium SOP (indo rev. 16.6)
Sanitarium SOP (indo rev. 16.6)
 
Personalisasi
PersonalisasiPersonalisasi
Personalisasi
 
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)
Pendahuluan Buku Kabar Kesukaan (E. J Waggoner)
 
Seri Reformasi - Musik Sakral
Seri Reformasi - Musik SakralSeri Reformasi - Musik Sakral
Seri Reformasi - Musik Sakral
 
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna memilih kehidupan yang sejati dan bermakna
memilih kehidupan yang sejati dan bermakna
 
Tiga Sabat
Tiga SabatTiga Sabat
Tiga Sabat
 
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4mei
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4meiKeilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4mei
Keilahian atau ke allahan dari roh kudus chaple_4mei
 
Cerita Alkitab_Daniel_Kelas Besar
Cerita Alkitab_Daniel_Kelas BesarCerita Alkitab_Daniel_Kelas Besar
Cerita Alkitab_Daniel_Kelas Besar
 
Biblical preaching
Biblical preachingBiblical preaching
Biblical preaching
 
7. umat yg dapat dipercayai
7. umat yg dapat dipercayai7. umat yg dapat dipercayai
7. umat yg dapat dipercayai
 
Amanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
Amanat - ouline ppt untuk kotbah AmanatAmanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
Amanat - ouline ppt untuk kotbah Amanat
 

Similar to Hermeneutika Alkitab

Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiranMasuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiranSida El Nurya
 
Homiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxHomiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxChrisRevy
 
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’anHermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’anIffa Tabahati
 
MATERI KHOTBAH.pptx
MATERI KHOTBAH.pptxMATERI KHOTBAH.pptx
MATERI KHOTBAH.pptxBilly46313
 
DEFINISI KHOTBAH by H. Oroh oke
DEFINISI KHOTBAH by H. Oroh okeDEFINISI KHOTBAH by H. Oroh oke
DEFINISI KHOTBAH by H. Oroh okeHerwan Oroh
 
Definisi khotbah by H. oroh
Definisi khotbah by H. oroh Definisi khotbah by H. oroh
Definisi khotbah by H. oroh Herwan Oroh
 
Tugas Teology Kontekstual
Tugas Teology KontekstualTugas Teology Kontekstual
Tugas Teology KontekstualKevinanahoe
 
1. Prolegomena_Dr Iksantoro.pdf
1. Prolegomena_Dr Iksantoro.pdf1. Prolegomena_Dr Iksantoro.pdf
1. Prolegomena_Dr Iksantoro.pdfMIksantoro
 
Apa itu khotbah
Apa itu khotbahApa itu khotbah
Apa itu khotbahGerry Atje
 
Hermenutik double movement fazlur rahman
Hermenutik double movement fazlur rahmanHermenutik double movement fazlur rahman
Hermenutik double movement fazlur rahmanaristophan firdaus
 
HOMELITIKA.pptx
HOMELITIKA.pptxHOMELITIKA.pptx
HOMELITIKA.pptxChrisRevy
 
TEOLOGI KONTEKTUAL S2.pptx
TEOLOGI KONTEKTUAL S2.pptxTEOLOGI KONTEKTUAL S2.pptx
TEOLOGI KONTEKTUAL S2.pptxKenKaneki111093
 
Teologi dan musik tafsir narai
Teologi dan musik tafsir naraiTeologi dan musik tafsir narai
Teologi dan musik tafsir naraiLenta Simbolon
 
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab LanjutanSABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab LanjutanSABDA
 

Similar to Hermeneutika Alkitab (20)

Definisi hermeneutika
Definisi hermeneutikaDefinisi hermeneutika
Definisi hermeneutika
 
Hermeneutik pengantar
Hermeneutik pengantarHermeneutik pengantar
Hermeneutik pengantar
 
Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiranMasuknya hermeneutika dalam penafsiran
Masuknya hermeneutika dalam penafsiran
 
Homiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptxHomiletika Program Khusus.pptx
Homiletika Program Khusus.pptx
 
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’anHermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
Hermeneutika dan pengembangan ulumul qur’an
 
MATERI KHOTBAH.pptx
MATERI KHOTBAH.pptxMATERI KHOTBAH.pptx
MATERI KHOTBAH.pptx
 
DEFINISI KHOTBAH by H. Oroh oke
DEFINISI KHOTBAH by H. Oroh okeDEFINISI KHOTBAH by H. Oroh oke
DEFINISI KHOTBAH by H. Oroh oke
 
Definisi khotbah by H. oroh
Definisi khotbah by H. oroh Definisi khotbah by H. oroh
Definisi khotbah by H. oroh
 
Makalah filsafat or soni
Makalah filsafat or soniMakalah filsafat or soni
Makalah filsafat or soni
 
Tugas Teology Kontekstual
Tugas Teology KontekstualTugas Teology Kontekstual
Tugas Teology Kontekstual
 
1. Prolegomena_Dr Iksantoro.pdf
1. Prolegomena_Dr Iksantoro.pdf1. Prolegomena_Dr Iksantoro.pdf
1. Prolegomena_Dr Iksantoro.pdf
 
Apa itu khotbah
Apa itu khotbahApa itu khotbah
Apa itu khotbah
 
Interpretivist Hermeneutic
Interpretivist HermeneuticInterpretivist Hermeneutic
Interpretivist Hermeneutic
 
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisaMetode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
Metode hermeneutika dan penerapannya pada psikoanalisa
 
Hermenutik double movement fazlur rahman
Hermenutik double movement fazlur rahmanHermenutik double movement fazlur rahman
Hermenutik double movement fazlur rahman
 
HOMELITIKA.pptx
HOMELITIKA.pptxHOMELITIKA.pptx
HOMELITIKA.pptx
 
TEOLOGI KONTEKTUAL S2.pptx
TEOLOGI KONTEKTUAL S2.pptxTEOLOGI KONTEKTUAL S2.pptx
TEOLOGI KONTEKTUAL S2.pptx
 
Teologi dan musik tafsir narai
Teologi dan musik tafsir naraiTeologi dan musik tafsir narai
Teologi dan musik tafsir narai
 
Mempersiapkan renungan
Mempersiapkan renunganMempersiapkan renungan
Mempersiapkan renungan
 
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab LanjutanSABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
 

Hermeneutika Alkitab

  • 1. 1 Pendahuluan Hermeneutik Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (II Timotius 3:16, 17)
  • 2. 2 Pendahuluan Hermeneutik Hermeneutika umum: interpretasi tulisan pada umumnya. Hermeneutika khusus: interpretasi jenis tertentu sastra - hukum, sejarah, puisi, nubuat, dll. Hermeneutika Sakral: penafsiran Alkitab sebagai Firman Allah yang diilhamkan.
  • 3. 3Hermeneutik Definisi • DALAM BAHASA YUNANI • Yunani = hermeneutikos, berasal dari kata hermeneuo = "menafsir“. • Kata benda yang dipakai adalah hermeneia = "tafsiran“. • Kata ini diambil dari nama dewa Hermes, yaitu nama dewa Yunani yang tugasnya membawa berita dari dewa2 kepada manusia. (Kis. 14 : 11-12) • DALAM BAHASA IBRANI • Dalam bahasa Ibrani adalah pathar, yang artinya adalah “menafsir“. • Sedangkan kata bendanya adalah pithron, artinya "tafsiran". Kata ini paling umum digunakan dalam konotasi menafsirkan mimpi, karena mimpi berwujud simbol yang artinya tidak jelas. (Kejadian 41 : 8,12,15)
  • 4. 4Hermeneutik Definisi "Hermeneutika adalah ilmu dan seni interpretasi. Disebut “Ilmu” karena mengikuti aturan-aturan, prinsip-prinsip dan metode-metode tertentu. Disebut “Seni” karena merupakan keterampilan yang berkembang dengan praktek/latihan “.
  • 5. 5Hermeneutik Definisi Hermeneutik dibedakan dengan Eksegesis dan Eksposisi. a) Hermeneutik adalah ilmu yang mempelajari tentang prinsip-prinsip penafsiran Alkitab, sedangkan… b) Eksegesis adalah penerapan prinsip-prinsip tsb. terhadap teks dalam Alkitab dan… c) Eksposisi adalah penguraian hasil eksegesis yang telah dilakukan, pada umumnya berupa kotbah. HERMENEUTIK (Prinsip-prinsip Untuk Memahami Isi) OBSERVASI (Memahami Isi) EKSEGESIS (Memahami Isi) PENERAPAN PRIBADI KORELASI TEOLOGIS HOMILETIK ATAU PEDAGOGIS (Prinsip-prinsip untuk menyampaikan isi) EKSPOSISI (Dengan Nasehat) PENEGUHAN
  • 6. 66Hermeneutik Apa Tujuan Akhir? Apa tujuan akhir penelitian Alkitab? “Merubah Kehidupan!”
  • 7. 77Hermeneutik Apa yang menjadi penghalang untuk mendalami Alkitab? • Mereka tidak melihat Alkitab sebagai suatu yang relevan. • Mereka tidak memiliki teknik yang tepat. • Mereka tidak percaya bahwa, mereka memenuhi syarat. • Mereka tidak membuat studi Alkitab sebagai yang prioritas. • Mereka tidak percaya Alkitab dapat diandalkan.
  • 8. 88Hermeneutik Kenapa perlu mendalami Alkitab? • Studi Alkitab adalah penting untuk pertumbuhan rohani. • Studi Alkitab adalah penting untuk kedewasaan rohani. • Studi Alkitab adalah penting untuk efektivitas spiritual.
  • 10. 1010Hermeneutik • Alkitab adalah supra-alami dalam karakter dan alami dalam karakter. • Dosa telah menggelapkan kemampuan kita untuk memahami dan mempercayai Firman Tuhan. • Mereka di dalam Kristus berasal dari budaya yang berbeda, latar belakang, dan tingkat pendidikan.
  • 11. 11Hermeneutik Menjembatani “Jurang” • Kesenjangan sejarah • Kesenjangan budaya • Kesenjangan filosofis • Kesenjangan linguistik • Ada beberapa “kesenjangan" antara kita dan Alkitab:
  • 12. Aliran-aliran 12Hermeneutik Ada tiga cakrawala dalam penafsiran lintas budaya: • Budaya Alkitab. • Budaya penafsir. • Budaya reseptor. • Ada hal penting untuk dicatat bahwa ketiga cakrawala tersebut harus dibawa ke pembahasan teks kitab suci, namun tanpa membiarkan cakrawala kedua dan ketiga bertabrakan, atau mendikte, ke cakrawala pertama dengan makna baru; yang tidak lagi berfungsi sebagai dasar untuk komunikasi yang umum subjek pertama kali diperkenalkan oleh konteks aslinya. Text Pembaca Penulis Ketika Anda mempelajari Alkitab Anda, Anda menjadi seorang mahasiswa: • Teologi dan doktrin • sejarah gereja • Budaya (kuno dan kontemporer)
  • 13. 13Hermeneutik • Dalam Hermeneutik Alkitabiah, dinyatakan bahwa firman Allah disampaikan kepada manusia. Melalui manusia yang hidup dan berada dalam jalinan kontekstual yang kompleks (meliputi alam berpikir, konteks historis dan politis, gaya sastra, jalinan sosio- kultural, sosio-religius, sosio-politis, sifat personal individu yang diperkenan Allah sebagai penulisnya, dsb.) Penegasan
  • 14. Aliran-aliran 14Hermeneutik • Literal interpretation. Ekspositor harus menafsirkan teks pada nilai nominal, menafsirkan teks sesuai dengan gaya dan bentuk yang penulis dimaksudkan. • A text-driven hermeneutic. Pekerjaan expositor adalah untuk memahami apa yang dikatakan teks, apa yang tidak dikatakan, dan apa implikasinya. • Authorial intent. Ekspositor harus memahami apa yang penulis asli tujukan untuk teks tersebut, itu berarti, "Sebuah teks tidak bisa diartikan seperti apa yang penulis tidak maksudkan atau kepada pembacanya." Prinsip kunci untuk Hermeneutika Alkitab • Contexts is King. Ekspositor harus mempertimbangkan konteks ayat tersebut, paragraf, bab, buku, dan seluruh Kitab Suci. "Tidak ada teks yang harus ditafsirkan keluar dari konteksnya.“ • Scripture interprets scripture. Ekspositor harus menafsirkan ayat-ayat yang sulit dalam terang kebenaran Alkitab. Alkitab, yang tanpa salah, tidak bertentangan sendiri. Jangan pernah membentuk sebuah doktrin berdasarkan satu ayat. • One meaning, many applications. Ekspositor harus sadar bahwa teks memiliki hanya satu makna, tapi teks yang dapat memiliki banyak aplikasi.
  • 15. Tempat 15Hermeneutik • Setelah mengaplikasikan prinsip-prinsip Hermeneutik adalah bagaimana menyampaikan kebenaran yang kita dapatkan dari hasil penafsiran itu kepada orang lain dengan cara yang benar dan menarik. Oleh karena itu Homelitik (Ilmu berkotbah) adalah ilmu yang juga tidak dapat dilepaskan dari Hermeneutik.
  • 16. 16Hermeneutik • Selain dengan Teologi Biblika, Hermeneutik juga berkaitan dengan Teologi Sistematika, yaitu pengajaran Alkitab yang sudah diformulasikan secara sistematis dalam doktrin-doktrin. Hermeneutik akan menjadi dasar yang kuat bagi doktrin-doktrin yang dipelajari.
  • 17. Aliran-aliran 17Hermeneutik • METODE-METODE HERMENEUTIKA ALKITABIAH Hermeneutika Alkitabiah mempunyai beberapa metode dalam mengungkapkan rahasia kebenaran Alkitab. Metode-metode ini sangat membantu dan menolong kita untuk secara objektif dalam menafsirkan Alkitab dengan benar. Banyak method yang ada. Tetapi ebebrapa disebutkan disini. • Metode-metode Hermeneutik Alkitabiah mempunyai beberapa keragaman yang lahir dari berbagai perbedaan latar belakang sosial- budaya dan sejarah. Metode-metode
  • 18. Aliran-aliran 18Hermeneutik • METODE ALEGORIS Berangkat dari suatu asumsi bahwa dibalik arti harafiah yang sudah biasa dan jelas itu terdapat arti sesungguhnya yang lebih dalam yang perlu ditemukan oleh orang Kristen yang lebih dewasa. • METODE MISTIS / MISTICO Metode penafsiran Mistis hampir sama dengan metode penafsiran Alegoris, karena memang sangat mirip. Penganut metode ini percaya/menekankan bahwa ada arti rohani dibalik semua arti harafiah yang kelihatan. Metode-metode
  • 19. Aliran-aliran 19Hermeneutik • METODE PERENUNGAN (Devotional) Tujuan metode penafsiran ini adalah hanya pada pengaplikasiannya saja sehingga penganut metode ini menafsirkan Alkitab dalam konteks pengalaman hidup mereka sehari-hari. Mereka percaya bahwa Alkitab ditulis memang untuk tujuan pengkudusan pribadi semata-mata oleh karena itu arti rohani ayat-ayat tsb. hanya akan dapat ditemukan dari terang pergumulan rohani pribadi. Oleh karena itu yang paling penting dalam mengerti Alkitab adalah apa yang Tuhan katakan kepada saya pribadi. Metode-metode
  • 20. Aliran-aliran 20Hermeneutik • METODE RASIONAL Metode Rasional sangat digemari pada masa sesudah Reformasi, namun demikian dampaknya masih terasa sampai jaman modern ini dalam berbagai macam bentuk penafsiran yang pada dasarnya bersumber pada metode Rasional. Penganut metode Rasional berasumsi bahwa Alkitab bukanlah otoritas tertinggi yang harus menjadi panutan. Alkitab ditulis oleh manusia maka berarti merupakan hasil karya rasio manusia. Oleh karena itu kalau ada bagian-bagian Alkitab yang tidak dapat diterima oleh rasio manusia maka bisa dikatakan bahwa bagian Alkitab tsb. hanyalah mitos saja. Metode-metode
  • 21. Aliran-aliran 21Hermeneutik • METODE LITERAL (HARAFIAH) Metode Literal adalah metode penafsiran Alkitab yang paling tua, karena metode inilah yang dipakai pertama kali oleh Bapak Hermeneutik Ezra. Metode ini juga yang dipakai oleh Tuhan Yesus dan para rasul. Metode penafsiran Literal berasumsi bahwa kata-kata yang dipakai dalam Alkitab adalah kata-kata yang memiliki arti seperti yang diterima oleh manusia normal pada umumnya, yang memiliki arti yang yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan oleh akal sehat manusia. Tujuan Allah memberikan FirmanNya adalah supaya dimengerti oleh manusia oleh karena itu Allah memakai bahasa dan hukum-hukum komunikasi manusia untuk menafsirkan arti dan maksudnya. Metode-metode
  • 22. Aliran-aliran 22Hermeneutik 1. Kritik teks 2. Kritik sejarah 3. Kritik tata Bahasa 4. Kritik sastra 5. Kritik bentuk • METODE KRITIK Selebihnya dalam Hermeneutik Alkitab ada yang disebut dengan metode kritik yang dipakai sebagai alat bedah dalam upaya penafsiran/hermeneutika Alkitab secara benar. Metode kritik mencakup seluruh aspek hermeneutik Alkitab: 6. Kritik tradisi 7. Kritik redaksi 8. Kritik struktur 9. Kritik kanonik WHERE? HOW? WHO? WHAT? WHAT? HOW? Metode-metode
  • 23. Aliran-aliran 23Hermeneutik 1. Apa yang dikatakan oleh si penulis asli? (kritik kenaskahan) 2. Apa yang dimaksud oleh si penulis asli? (eksegesis) 3. Apa yang dikatakan oleh si penulis asli di tempat-tempat lain pada pokok bahasan yang sama? (bagian-bagian paralel) 4. Apa yang dikatakan oleh para penulis Alkitab lainnya pada pokok bahasan yang sama? (bagian-bagian paralel) 5. Bagaimana para pendengar aslinya memahami pesan tersebut dan menanggapinya? (aplikasi historis) 6. Bagaimana kebenaran ini berlaku untuk zaman saya? (aplikasi modern) 7. Bagaimana kebenaran ini berlaku untuk kehidupan saya? (aplikasi pribadi) Metode-metode
  • 24. Sejarah Singkat / Era 24Hermeneutik
  • 25. 25Hermeneutik Hermeneutik Yahudi PUSAT IBADAH YAHUDI. Sejarah Hermeneutik Yahudi sudah dimulai sejak jaman Ezra (457SM), pada waktu orang-orang Yahudi sedang berada di tanah pembuangan. Pusat ibadah orang Yahudi dahulu adalah Yerusalem dimana mereka beribadah dengan mempersembahkan korban di Bait Suci. Tetapi karena di tanah pembuangan mereka tidak mungkin beribadah ke Yerusalem, maka mereka menciptakan pusat ibadah baru, yaitu dengan menggiatkan kembali pengajaran dari Kitab-kitab Taurat. Pengajaran Taurat itu menjadi sumber penghiburan dan kekuatan yang sangat berharga untuk mempertahankan diri dari pengaruh kafir di tanah pembuangan.
  • 26. 26Hermeneutik Usaha pertama yang dilakukan oleh Ezra dan kelompok para imam adalah menghilangkan gap/jurang bahasa yaitu dengan menterjemahkan Kitab-kitab Taurat itu ke dalam bahasa Aram, karena orang-orang Yahudi di pembuangan tidak lagi bisa berbahasa Ibrani. Usaha terjemahan ini dibarengi dengan suatu exposisi karena mereka juga harus menjelaskan isi kitab-kitab yang sudah mereka terjemahkan itu, khususnya tentang pelaksanaan hukum-hukum Taurat. Karena sumbangannya yang besar itulah Ezra disebut sebagai Bapak Hermeneutik Pertama. Ref.: Nehemia 8:1-8 & Ezra 8:15-20 Hermeneutik Yahudi
  • 27. 27Hermeneutik TEMPAT IBADAH SINAGOGE. Untuk menunjang pemulihan kembali pengajaran kitab-kitab Taurat, didirikanlah sinagoge di tanah pembuangan untuk menggantikan tempat ibadah Bait Suci (Yerusalem). Fungsi utama sinagoge adalah sebagai tempat orang-orang Yahudi berkumpul menaikkan doa-doa, membaca Taurat dan mempelajarinya dengan teliti, juga sekaligus menjadi tempat mereka memelihara tradisi Yahudi dan melakukan kegiatan sosial lainnya. (Nehemia 8:9-13) Hermeneutik Yahudi
  • 28. 28Hermeneutik SEKOLAH-SEKOLAH MENAFSIR YAHUDI. Melihat pentingnya mempelajari kitab-kitab, maka dalam perkembangan selanjutnya, (setelah Ezra dan Nehemia mati), bermunculanlah sekolah-sekolah menafsir formal, diantaranya: • SEKOLAH YAHUDI PALESTINA. Sekolah ini mengikuti tradisi yang dipakai oleh Ezra dalam menafsir kitab-kitab Taurat, yaitu menekankan metode penafsiran literal. Mereka menerima otoritas mutlak Firman Allah, dan tujuan utama mereka adalah menginterpretasikan Hukum- Hukum Taurat. Hasil penafsiran mereka ini kemudian bercampur dengan tradisi-tradisi yang berlaku pada jaman itu, sehingga tulisan ini dikemudian hari dikenal dengan nama "Tradisi Lisan" (the Oral Law). Hermeneutik Yahudi
  • 29. 29Hermeneutik • HALAKAH Penafsiran (eksegesis) resmi terhadap hukum-hukum dalam kitab-kitab Taurat yang bersifat sangat legalistik, dengan memperhatikan sampai ke titik dan komanya. • HAGADAH Penafsiran seluruh Alkitab PL, tetapi yang tidak berhubungan langsung dengan hukum, yang tujuannya adalah untuk kesalehan kehidupan beragama. Perkembangan selanjutnya adalah para ahli kitab membuat buku tafsiran dari buku Mishna, yang disebut Gemara. Kedua buku Mishna dan Gemara, inilah yang akhirnya membentuk buku (kitab) Talmud. Hermeneutik Yahudi
  • 30. 30Hermeneutik • SEKOLAH YAHUDI ALEKSANDRIA. Didirikan oleh kelompok masyarakat Yahudi yang sudah tercampur dengan budaya dan pikiran Yunani (kaum Hellenis). Kerinduan mereka yang paling utama adalah menterjemahkan kitab-kitab PL ke dalam bahasa Yunani Modern, sebagai hasilnya adalah buku (kitab) Septuaginta. Penambahan kitab-kitab Apokrifa dalam Septuaginta menunjukkan bahwa mereka menerima penafsiran Hagadah dari sekolah Yahudi Palestina. Hermeneutik Yahudi
  • 31. 31Hermeneutik ARISTOBULUS (160 SM – Raja Yudea pada Era Dinasti Herodes) dikenal sebagai penulis Yahudi yang pertama menggunakan metode alegoris. Ia menyimpulkan bahwa filsafat Yunani dapat ditemukan dalam kitab-kitab Taurat melalui penafsiran alegoris. Hermeneutik Yahudi
  • 32. 32Hermeneutik PHILO (20-54 M) adalah penafsir Yahudi di Aleksandria yang paling terkenal. Menurut prinsip menafsir yang dipakai oleh Philo, • penafsiran literal adalah untuk orang-orang yang belum dewasa karena hanya melihat sebatas huruf- huruf yang kelihatan (tubuh); • sedangkan penafsiran alegoris adalah untuk mereka yang sudah dewasa, karena sanggup melihat arti yang tersembunyi dari jiwa yang paling dalam (jiwa). Hermeneutik Yahudi
  • 33. 33Hermeneutik SEKOLAH KAUM KARAIT. Kelompok dari sebuah sekte Yahudi ini menolak otoritas buku-buku tradisi lisan dan juga metode penafsiran Hagadah. Mereka lebih cenderung mengikuti metode penafsiran literal, kecuali bila sifat dari kalimatnya tidak memungkinkan. Sebagai akibatnya mereka menolak dengan tegas metode penafsiran alegoris. Hermeneutik Yahudi
  • 34. 34Hermeneutik Mencakup masa periode ketika Yesus masih hidup sampai jaman rasul-rasul. YESUS KRISTUS, PENAFSIR SEMPURNA. Dalam pengajaran kepada murid-muridNya Yesus banyak memberikan penafsiran kitab-kitab PL. (Yohanes 5:39 - Lukas 24:27,44) Dengan cara demikian Yesus telah membuka pikiran murid-muridNya untuk mengerti Firman Tuhan dengan benar. Ia sendiri adalah Firman yang menjadi Manusia (Inkarnasi), yang menjadi jembatan yang menghubungkan antara pikiran Allah dan pikiran manusia. Hermeneutik Apostolik
  • 35. 35Hermeneutik 95 - 202 M (CLEMENT DARI ROMA SAMPAI IRENAEUS). Tidak ada banyak catatan penting mengenai perkembangan metode penafsiran Alkitab pada masa itu. Kemungkinan besar para Bapak-bapak gereja terlalu sibuk mempertahanan doktrin Kristologi dari ajaran-ajaran sesat yang banyak bermunculan saat itu 202 - 325 M (SEKOLAH ALEKSANDRIA). Pada permulaan abad 3, penafsiran Alkitab banyak dipengaruhi oleh Sekolah Aleksandria. Aleksandria adalah sebuah kota besar tempat pertemuan antara agama Yudaisme dan filsafat Yunani. Usaha mempertemukan keduanya memaksa orang-orang Yahudi menggunakan metode interpretasi alegoris, suatu sistem penafsiran yang sudah sangat dikenal sebelumnya. Origen adalah pengganti Clement dari Aleksandria. Ia bukan hanya menjadi teolog besar tapi juga ahli kritik Alkitab besar pada jamannya. Dalam memakai metode penafsirannya ia percaya bahwa Alkitab memberikan 3 arti, sama halnya manusia dibagi menjadi 3 aspek, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Maka Alkitab juga mempunyai arti literal, moral dan mistik (alegoris). Namun demikian dalam kenyataannya Origen paling sering memakai metode alegoris dari pada literal. Hermeneutik Bapak-bapak Gereja
  • 36. 36Hermeneutik Gereja Bagian Timur Tokoh mereka adalah Athanasius dari Aleksandria (literal, tapi juga alegoris), Basil dari Caeserea (literal), Theodoret dan Andreas dari Capadocia (literal dan historis). Gereja Bagian Barat Tokoh mereka adalah • Tertulian (literal, tetapi nubuatan ditafsirkan secara alegoris), • Ambrose (alegoris ektrim), • Jerome (sumbangannya terbesar adalah menterjemahkan Alkitab dalam bahasa Latin yang disebut Vulgate. Menurutnya tidak ada kontradiksi antara literal dan alegoris) Augustinus (Teolog terbesar pada jamannya). Baginya penafsiran alegoris dikhususkan bagi nubuatan-nubuatan. Menurutnya Alkitab harus ditafsirkan secara historis, mengikuti tata bahasa, diperbandingkan dan kalau perlu memakai alegoris. Tetapi penekanan yang utama adalah bahwa untuk memahami Alkitab seseorang harus mempunyai iman Kristen yang murni dan penuh kasih. Dan dalam menafsirkan ayat/perikop harus melihat keseluruhan kebenaran yang diajarkan Alkitab. Tugas penafsir adalah menemukan kebenaran Alkitab bukan memberi arti kepada Alkitab. Hermeneutik Gereja Barat dan Timur
  • 37. 37Hermeneutik Hermeneutik Abad Pertengahan Masa periode tahun 600 - 1517 disebut sebagai Hermeneutik Abad Pertengahan, yang diakhiri sebelum masa Reformasi. Masa ini dikenal sebagai abad gelap karena tidak banyak pembaharuan yang terjadi, hanya melanjutkan tradisi yang sudah dipegang erat oleh gereja. Semua penafsiran disinkronkan dengan tradisi gereja. Pengajaran dan hasil eksposisi Bapak-bapak Gereja menjadi otoritas gereja. Alkitab hanya dipergunakan sebagai pengesahan akan apa yang dikatakan oleh para Bapak gereja, bahkan penafsiran para Bapak gereja kadang mempunyai otoritas yang lebih tinggi daripada Alkitab. Hermeneutik Abad Pertengahan
  • 38. 38Hermeneutik Dua tokoh penafsir literal yang dikenal pada masa ini adalah: THOMAS AQUINAS. Meskipun ia menyetujui penafsiran literal, dalam praktek ia banyak menggunakan penafsiran alegoris. Dalam masalah teologia ia percaya bahwa Alkitab memegang otoritas tertinggi. JOHN WYCLIFFE. Ia sering disebut sebagai "Bintang Fajar Reformasi" karena kegigihannya menyerang pendapat bahwa otoritas gereja tidak lebih tinggi daripada otoritas Alkitab. Karena keyakinannya itulah ia terdorong untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa yang dikenal umum, sehingga setiap orang bisa membaca dan menyelidiki sendiri pengajaran Alkitab. Hermeneutik Masa Reformasi
  • 39. 39Hermeneutik Hermeneutik Reformasi Periode ini terjadi pada tahun 1517 - 1600 M, dimulai pada saat Martin Luther memakukan 95 tesisnya dan berakhir sampai abad 16. PERJUANGAN REFORMASI. Dengan bangkitnya periode intelektual dan pencerahan rohani, perang memperjuangkan "sola scriptura" (hanya Alkitab) merupakan fokus Reformasi. Secara umum isi perjuangan Reformasi adalah sbb.: • Alkitab adalah Firman Allah yang diinspirasikan oleh Allah sendiri. • Alkitab harus dipelajari dalam bahasa aslinya. • Alkitab adalah satu-satunya otoritas yang tanpa salah; sedangkan gereja dapat salah. • Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam semua masalah iman Kristen. • Gereja harus tunduk pada otoritas kebenaran Alkitab. • Alkitab harus diinterpretasikan/ditafsirkan oleh Alkitab. • Semua pemahaman dan ekposisi Alkitab harus tidak bertentangan dengan seluruh kebenaran Alkitab. Hermeneutik Masa Reformasi
  • 40. 40Hermeneutik TOKOH REFORMASI Martin Luther. 95 tesisnya merupakan serangan yang dilancarkan terhadap otoritas gereja. Martin percaya penuh bahwa Alkitab harus menjadi otoritas tertinggi bagi iman dan kehidupan orang percaya. Untuk itulah ia menterjemahkan Alkitab PB ke dalam bahasa German supaya rakyat biasa dapat membaca dan menyelidikinya. Hermeneutik Masa Reformasi
  • 41. 41Hermeneutik Prinsip penafsiran Martin Luther: Untuk menafsir dengan benar harus ada penerangan dari Roh Kudus. • Alkitab adalah otoritas tertinggi bukan gereja. • Penafsir harus memberi perhatian pada tata bahasa dan latar belakang sejarah. Penafsiran alegoris tidak berlaku. • Alkitab adalah jelas sehingga orang percaya pasti dapat menafsirkannya. • Fungsi menafsir Alkitab adalah sentralitas dalam Kristus. • Hukum Taurat menghukum (mengikat), tetapi Injil membebaskan. Hermeneutik Masa Reformasi
  • 42. 42Hermeneutik Prinsip penafsiran John Calvin: Roh Kudus adalah vital dalam pekerjaan penafsiran. • Alkitab akan menafsirkan Alkitab. • Penafsiran harus literal; penafsir harus menemukan apa yang ingin disampaikan oleh penulis Alkitab, melihat pada konteks, meneliti latar belakang sejarah, melakukan studi kata dan memeriksa tata bahasa. • Menolak penafsiran alegoris. • Menolak otoritas gereja dalam menginterpretasikan Alkitab. • Teologia yang benar harus dihasilkan dari eksegesis yang sehat. Setelah kematian Calvin, para teolog Protestant bergumul keras untuk merumuskan kredo doktrin iman Kristen dan mensistematiskan teologianya. Tapi perdebatan dalam masalah penafsiran terus berlangsung sampai pada masa berikutnya. Hermeneutik Masa Reformasi
  • 43. 43Hermeneutik Hermeneutik Paska-Reformasi Periode ini adalah antara tahun 1600 - 1800 M. Periode ini dipenuhi dengan semangat penafsiran literal Reformasi, tetapi akhir periode ini ditutup dengan penekanan pada metode penafsiran devotional. SESUDAH REFORMASI. Terjadi banyak kontroversi dan perdebatan teologia yang akhirnya menjadi kepahitan di antara para teolog dan mulai terjadi perpecahan. Dogmatisme mulai meracuni gereja. Studi Alkitab akhirnya hanya dipakai untuk membenarkan dogma dan teologia mereka sendiri. Hermeneutik Paska-Reformasi
  • 44. 44Hermeneutik GERAKAN PEITISME. Gerakan ini muncul sebagai reaksi Dogmatisme paska Reformasi, karena Alkitab telah disalah gunakan sebagai pedang yang melukai dan merusak kemurnian hidup rohani. Oleh karena itu mereka melakukan pendekatan yang berbeda, yaitu mempelajari Alkitab dan menafsirkannya secara pribadi untuk tujuan memperkaya aplikasi kehidupan rohani. Meskipun motivasi ini baik, tetapi berakibat negatif karena membuat tujuan penafsiran bukan lagi untuk mengetahui apa yang Allah ingin kita ketahui, tapi hanya untuk mempererat hubungan pribadi dengan Allah. Sebagai hasilnya muncullah kelompok-kelompok seperti Moravian, Puritan dan Quaker. Hermeneutik Paska-Reformasi
  • 45. 45Hermeneutik Philipp Jakob Spener - Bapak Pietisme. Ia percaya bahwa kemurnian hati lebih berharga daripada kemurnian doktrin. Ia mendorong setiap orang percaya untuk mempelajari sendiri Firman Allah dan mengaplikasikan kebenarannya dalam kehidupan praktis. August Hermann Francke. Sebagai murid Spener, ia juga mengikuti prinsip-prinsip Pietisme. Menurutnya hanya orang Kristen lahir baru yang dapat mengerti arti berita Alkitab. Ia juga mengkombinasikan antara eksegesis dengan pengalaman. Tetapi segi negatif dari gerakan ini muncul yaitu menjadi tindakan legalistik terhadap mereka yang bukan anggota Pietisme dan mengabaikan teologia. Hermeneutik Paska-Reformasi
  • 46. 46Hermeneutik KRITISISME. Melihat kelemahan Pietisme dengan metode devotional, banyak teolog mulai melakukan pendekatan skolastis studi Alkitab. Banyak usaha dilakukan dalam bidang kritik teks. Naskah-naskah Alkitab mulai dievaluasi dan diteliti untuk pertama kalinya untuk mengetahui keabsahannya sebagai kitab Kanon. Tokoh yang terkenal adalah Johann August Ernesti. RASIONALISME. Dari Kritisisme para teolog melanjutkan lebih jauh sampai melampaui batas yang seharusnya, yaitu mereka menempatkan rasio manusia sebagai otoritas yang lebih tinggi dari Alkitab. Rasio manusia, tanpa campur tangan Allah, dianggap cukup untuk mengetahui Penyataan Allah. Apabila ada hal yang tidak dapat dimengerti oleh intelek manusia, maka harus dibuang. Sebagai akibatnya mereka berpendapat bahwa Alkitab bisa salah karena ditulis oleh manusia. Mereka memperlakukan Alkitab tidak jauh berbeda seperti buku-buku yang lain. Dua tokoh terkenal Rasionalisme adalah Hobbes, Spinoza dan Semler. Hermeneutik Paska-Reformasi
  • 47. 47Hermeneutik HERMENEUTIK MODERN Masa periode ini adalah tahun 1800 - sekarang. Semua metode penafsiran yang pernah dilakukan masih terus dilakukan hingga sekarang. Walaupun dari waktu ke waktu penekanan terus bergeser dari ekstrim yang satu kepada ekstrim yang lain. Dalam era modern ini serangan yang paling tajam akhirnya ditujukan pada otoritas Alkitab, sebagai fondasi dalam menafsir. Sebagai contohnya: Liberalisme. Rasionalisme telah membuka era modern untuk lahirnya Liberalisme. Secara umum diringkaskan pendekatan mereka adalah: 1. Hal-hal yang tidak dapat diterima oleh rasio harus ditolak. 2. Alkitab adalah tulisan hasil pengalaman religius penulis Alkitab. 3. Supranatural diartikan sebagai alam pikiran abstrak manusia. 4. Sesuai pikiran evolusi, maka Alkitab adalah tulisan primitif kalau dibandingkan dengan pikiran teologis modern. 5. Menjunjung tinggi nilai etika, tapi menolak tafsiran teologianya. 6. Alkitab harus ditafsirkan secara historis, sebagai konsep teologis dari penulis Alkitab sendiri. Hermeneutik Modern
  • 48. 48Hermeneutik NEO ORTODOKS. - KARL BARTH tidak mau disebut sebagai penganut Liberalisme, ia tetap ingin mencari kembali inti-inti Teologia Reformasi. Dalam pendekatannya Karl Barth menolak baik inspirasi maupun ketidakbersalahan Alkitab karena menurut Barth, Penyataan/Firman Allah baru akan terjadi apabila ada pertemuan antara Allah dan manusia dalam Alkitab. Alkitab sendiri bukanlah Firman Tuhan tetapi hanya saksi akan Firman Tuhan. Oleh karena itu penafsiran Alkitab merupakan pekerjaan sia-sia kalau bukan Allah sendiri yang bertemu dengan manusia. Hermeneutik Modern
  • 49. Timeline 49Hermeneutik Era Hermeneutik Yahudi Apostolik Bapak 2 Gereja Abad Pertengahan Sejarah Hermeneutik Yahudi sudah dimulai sejak jaman Ezra (457SM) 1.Pusat Ibadah Yahudi 2.Tempat Ibadah Sinagoge, 3.Sekolah-sekolah Menafsir Yahudi, Dst. 1.Yesus Kristus, Penafsir Sempurna 2.Para Rasul, Penulis-penulis Yang Mendapatkan Inspirasi Dari Allah 1.95 - 202 M (Clement Dari Roma Sampai Irenaeus) 2.202 - 325 M (Sekolah Aleksandria) 3.325 - 600 M (Sekolah Antiokia) • Gereja Bagian Timur • Gereja Bagian Barat • Thomas Aquinas (penafsiran alegoris. Dalam masalah teologia ia percaya Alkitab memegang otoritas tertinggi). • John Wycliffe (“Bintang Fajar Reformasi”). Otoritas Alkitab diatas gereja. Back Next
  • 50. Timeline 50Hermeneutik Era Hermeneutik (lanjutan) Reformasi Paska Reformasi Modern Reformasi. Dengan bangkitnya periode intelektual dan pencerahan rohani, perang memperjuangkan "sola scriptura" (hanya Alkitab) merupakan fokus Reformasi. Beberapa poin: 1. Alkitab = Firman Allah yang diinspirasi oleh Allah sendiri. 2. Alkitab harus dipelajari dalam bahasa aslinya. 3. Alkitab adalah satu-satunya otoritas yang tanpa salah. 4. Alkitab  otoritas tertinggi untuk semua masalah iman Kristen. 5. Gereja dibawah otoritas kebenaran Alkitab. 6. Alkitab harus ditafsirkan oleh Alkitab. Martin Luther & John Calvin (2 tokoh besar Reformator) 1. Terjadi banyak kontroversi dan perdebatan teologia. 2. Gerakan Peitisme. yang Allah ingin kita ketahui VS pendekatan diri pribadi kepada Allah. Philipp Jakob Spener - Bapak Pietisme & August Hermann Francke 3. Kristisisme. Keabsahan Alkitab & Kitab Kanon. 4. Rasionalisme. 1. Liberalisme 2. Neo ortodoks. Karl barth 3. Konservatisme/injili. 1. Rasio dibawah otoritas alkitab 2. Pendekatan literal, alkitab no error 3. Kebenaran alkitab berlaku sepanjang jaman 4. Hermeneutik baru (mirip liberalism). Tokohnya adalah rudolf bultman. Back Next