Theodora dan Didimus adalah pasangan muda Kristen yang ditangkap karena menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Keduanya tetap setia pada iman mereka walaupun disiksa dan dihukum mati dengan cara dipenggal kepalanya dan mayat Theodora dibakar.
2. 1. Theodora dan Didimus Kekasihnya
Theodora adalah seorang gadis cantik,
anggota jemaat yang saleh di Antiokhia. Ia
ditangkap dan diadili oleh gubernur
Antiokhia. Theodora diperintahkan oleh
gubernur agar mempersembahkan kurban
kepada dewa-dewa Roma dan Kaisar,
tetapi ia menolak dengan tegas. Karena
penolakannya itu, ia mendapat hukuman
cambuk, lalu dipenjarakan di ruang bawah
tanah.
3. Theodora mempunyai seorang tunangan yang
bernama Didimus, juga orang Kristen. karena
cintanya yang besar kepada Theodora, Didimus
menyamar sebagai seorang tentara Romawi untuk
menemui kekasihnya dipenjara. Ia berhasil
menemui Theodora. Didimus membujuk Theodora
supaya menyangkal namun Theodora
menolaknya. Didimus terus menerus
membujuknya, namun Theodora tetap pada
pendiriannya untuk tetap percaya kepada Kristus.
Tidak lama berselang, penjaga penjarapun
menemukan Didimus dan Theodora lalu ditangkap
dan diperiksa. Didimus menyatakan bahwa dirinya
adalah Kristen dan Theodora adalah tunangannya.
4. Gubernur meminta kepada Didimus untuk
meninggalkan imannya kepada Kristus dan
mempersembahkan kurban kepada dewa. Namun
dengan tegas Didimus menolak permintaan sang
gubernur, akibatnya Didimus pun diancam hukum
mati. Mendengar putusan yang ditujukan kepada
tunangannya, Theodora menghadap gubernur
untuk memohon supaya Didimus
dibebaskan dengan alasan "bahwasannya
Theodoralah yang menyebabkan Didimus
menyamar sebagai tentara, itu sebabnya
sepantasnyalah saya yang harus dihukum mati
kata Theodora. tetapi apa mau hendak dikata
Theodora pun ikut dihukum mati dengan cara
dipenggal kepalanya dan mayatnya dibakar.
5. 2. MARINUSDi Kaisarea ada seorang kaisar Romawi yang bernama marianus. Dia
adalah seorang tentara yang cakap, itu sebabnya dengan mudah
Marianus mendapatkan posisi yang sangat strategis dalam karirnya
sebagai seorang tentara Romawi. Suatu ketika jabatan komandan
pun kosong, maka terjadi persaingan dalam memperebutkan jabatan
komandan tersebut. Sebenarnya berdasarkan kebiasaan yang
berlaku, selayaknyalah Marinus mendapatkan jabatan komandan
tersebut. Tetapi oleh karena Marinus seorang Kristen, hal ini menjadi
persoalan, ksrena berdasarkan hukum Romawi kuno seorang Kristen
dilarang menduduki jabatan strategis. Status Marinus sebagai
seorang kristen pun disampaikan oleh seseorang ke pada Kaisar.
Arkheus seorang hakim di Kaisarea memanggil Marinus untuk
mengecek benar tidaknya informasi tersebut. Di hadapan hakim,
dengan berterus terang Marinus mengaku bahwa ia benar seorang
Kristen. dengan berbagai upaya, sang hakim membujuk supaya
Marinus menyangkal imannya dan mempersembahkan kurban
kepada dewa dan menyembah kaisar guna memperoleh jabatan
tersebut. Marinus tetap teguh kepada penderiannya sekalipun
Arkheus terus membujuk dia.
6. Sebenarnya Marinus diperhadapkan
kepada dilema, yang mana disatu sisi
ia ingin memperoleh jabatan komandan
tersebut, namun pada sisi lain ia harus
menyangkal Kristus yang telah
menganugerahkan hidup kekal
kepadanya. Akhirnya, Marinus memilih
untuk tetap mempertahankan imannya.
Akibat dari keteguhan imannya,
Marinus dihukum mati dengan cara
dipancung
7. 3. SEBASTIANUS
Dioklesianus menjadi kaisar di Roma sekitar tahun
284. Situasi Gereja pada saat itu sudah semenjak
kaisar Gallienus mengeluarkan keputusan (edik)
toleransi pada tahun 261. tahun 303 Diokesianus,
tiba-tiba mengeluarkan keputusan untuk
menghambat Gereja. Dalam situasi seperti inilah
Sebastianus menjadi Kristen. Sebastianus tinggal di
Narbonne, Gaul, hidup dileingkungan istana, dan
sebagai seorang komandan. Sekalipun ia tinggal
dalam lingkungan istana, yang notabenenya
dikelilingi dengan orang yang menyembah berhala,
namun ia tidak terpengaruh dengan situasi tersebut.
8. Fabianus, seorang jenderal di Roma, sangat membenci
Sebastianus. Namun sang jenderal tidak punya jalan untuk
menjebak Sebastianus agar dihukum mati. Sebab
berdasarkan hukum Romawi, seorang pejabat tidak dapat
dihukum mati. Oleh sebab itu Jenderal Fabianus melapor
kepada kaisar Dioklesianus bahwa Sebastianus muduh
para dewa dan kaisar. di hadapan kaisar, Sebastianus
mengatakan bahwa agama Kristen adalah agama yang
baik dan tidak ada unsur-unsur kejahatan. Agama Kristen
bukan agama yang bermaksud mengganggu ketertiban
dilingkungan kekaisaran roma, tetapi sebaliknya dalam
ibadah orang Kristen, kaisar dan keselamtan kaisar
didoakan. Kendati pun demikian, jawaban Sebastianus
tidak meredam murka kaisar. Akhirnya Sebastianus dijatuhi
hukuman mati denga dipanah oleh tentara-tentara Roma.
9. 4. FRANSISKUS DARI ASISI
Fransiskus lahir Lahir pada tahun 1182 di kota Asisi
UItalia, nama kecilnya Geovanni. Sejak kecil
Fransiskus sudah dicap sebagai orang yang
berontak terhadap orang tua. Ayah Fransiskus
sesungguhnya mempunyai harapan yang sangat
besar terhadapnya untuk meraih preastasi
dikemudian hari. namun justru sebaliknya, ia mabuk-
mabukan dan melakukan berbagai kejahatan. pada
usia 20 tahun ia bergabung menjadi anggota meliter
dan Italia berperang denga perugia. Malangnya,
Fransiskus tertangkap dan dijadikan sebagai
tawanan. Di dalam penjara Fransiskus mengalami
penderitaan yang amat sangat yang menyebabkan ia
jatuh sakit. Situasi ini membawa Fransiskus ke
dalam pertobatan. Setelah keluar dari penjara ia
memutuskan untuk masuk menjadi Kristen yang
sesungguhnya.
10. Dalam perjalanan berjiarah ke Roma
Fransiskus bertemu dengan orang para
pengemis dan orang yang berpenyakit
kusta. Ia terharu dan iba sehingga ia
memberikan jubahnya kepada pengemis
dan memeluk penyandang kusta itu. Apa
yang dilakukan oleh Fransiskus tidak lazim
bagi kebanyakan orang sebab ia akan
ketularan oleh penyakit kusta tersebut.
Melihat orang-orang di sekelilingnya seperti
ini, lalu ia mengabdikan dirinya bagi orang-
orang fakir miskin dan yang menderita
karena penyakit.
11. Suatu ketika Fransiskus dari Asisi mendengar
sebuah kotbah yang didasarkan pada Matius
10:7-19, setelah mendengar khotbah tersebut ia
mengambil suatu keputusan yang lebih radikal. Ia
membuang tongkat dan sepatunya, memakai
jubah hitam dan berikatpinggangkan tali dan hidup
sebagai pengemis. Hal ini ia lakukan sebagai
wujud ketaatannya kepada kristus. Sepanjang sisa
hidupnya ia mengajarkan tentang kemiskinan,
pertobatan, kasih persatuan dan perdamaian.
Pada usianya 45 tahun, sekitar tahun
1209 yaitu pada tanggal 3 Oktober ia meniggal
dunia.
12. 5. POLYKARPUS
Polykarpus lahir sekir tahun 69. Dia adalah murid
Rasul Yohanes dan Uskup di Jemaat Smirna, Asia
Kecil pada pertengahan abad ke-2. Pada masa itu
terjadi penindasan, penganiayaan yang sangat berat
terhadap kekristenan di bawah pemerintahan Kaisar
Roma. Pada usianya yang sudah cukup tua ( sekitar
80 tahun). Ia ditangkap dan digring ke Roma.
Polykarpus ditangkap karena mengakui Tuhan
sebagai Juruselamat dan satu-satunya raja yang
harus ia sembah. Dalam tradisi Romawi pengakuan
Polyksrpus ini dianggap menghina kaisar, dan dewa-
dewa orang Roma.
13. Di hadapan kaisar dan dengan diancam akan dibakar
hidup-hidup, ia diminta oleh Kaisar supaya menyangkali
imannya kepada Yesus Kristus serta mengutuki Yesus
Kristus. Namun dengan tegas Polykarpus tidak mau
menyangkali imannya. Berulang-ulang kali sang Kaisar
bertanya kepada Polykarpus apakah ia mau menyangkali
imannya kepada Yesus Kristus, dan jika ia mau maka
Polykarpus akan dibebaskan dari tuntutan hukuman mati.
Dan dengan iman yang teguh sekali lagi Polykarpus tetap
dalam pendiriannya yang semula, bahkan ia berkata
kepada Kaisar “selama 86 tahun aku telah melayani
Kristusku, satukalipun Dia belum pernah megecewakan
dan berbuat jahat kepadaku bagaimana mungkin aku
mengutuki Kristusku dan Juruselamatku?”. Akhirnya
Polykarpus diikat pada sebantang balok yang
disekelilingnya sudah dikelilingi dengan kayu bakar.
Polykarpus akhirnya di bakar hidup-hidup samapi tewas
dalam kobaran api, namun ia tetap setia pada imannya
pada Tuhan Yesus walaupun harus kehilangan nyawa
14. 6. AGUSTINUSTokoh yang kedua yang akan kita pelajari adalah
Agustinus. Siapa itu Agustinus? Agustinus merupakan
seorang bapak gereja yang pandangan-pandangannya
sangat berpengaruh dikalangan kekristenan khusunya
dalam gereja Barat. Agustinus lahir pada tanggal 13
November 354 di Tagaste, Afrika Utara. Ibunya
bernama Monnica, seorang yang saleh dan penuh
kasih, sementara ayahnya bernama Patricius, seorang
kafir. Agustinus adalah seorang anak yang cerdas dan
itu terbukti bahwa Pada usia 30 tahun, Agustinus
mendapatkan kedudukan akademik yang paling
menonjol di dunia Latin, pada saat ketika kedudukan
demikian memberikan akses ke jabatan-jabatan politik.
Tetapi di sisi
lain ia hidup dengan gaya hidup hedonistic, pestapora,
percabulan menguasai hidupnya.
15. Hal ini membuat ibunya sangat cemas terhadap
Agustinus. Di Karthago ia menjalin hubungan
dengan seorang perempuan muda yang selama
lebih dari sepuluh tahun dijadikannya sebagai istri
gelapnya, yang kemudian melahirkan seorang
anak laki-laki baginya dan diberi nama Adeodatus.
Peristiwa ini pun semakin membuat Monnica,
ibunya, bertambah sedih karena kelakuan
anaknya itu. Namun ibunya tidak henti-hentinya
berdoa buat anaknya, bahkan ia berulang kali
mengunjungi uskupnya untuk meminta nasihat.
Sang Uskup berkata kepada Monica “Anak yang
didoakan dengan banyak air mata mustahil ia
binasa”.
16. Gaya hidup hedonistik yang dimiliki oleh Agustinus
bukannya membuat hidupnya semakin bahagia,
namun ia terus bergumul untuk mencari
kebenaran yang sejati yang memberikan
kepadanya suatu kedamaian hidup.
Suatu ketika sekitar tahun 386 Agustinus sedang
duduk dalam taman di depan rumahnya. Tiba-tiba
ia mendengar suara anak kecil yang berkata
“ambillah dan bacalah”. Agustinus mengambil dan
membukanya. Ia membaca Roma 13:13-14.
Setalah Membaca firman di atas hatinya terbuka
dan menyadari bahwa perkataan itu di tunjukan
kepadanya dan diakuinya sebagai perkataan
Yesus yang rupa-rupanya sudah mengenal semua
kelemahan dan dosanya. Akhirnya Agustinus
bertobat dan mengakui Yesus Kristus sebagai
17. Setelah bertobat Agustinus memutuskan
hubungannya dengan hal-hal duniawi.
Harta meiliknya dijualnya dan dibagi-
bagikannya kepada orang-orang miskin. Ia
ingin melayani Kristus samapai akhir
hidupnya.. Agustinus kemudian diangkat
menjadi uskup di kota Hippo Regius, Afrika
Utara. Agustinus adalah seorang teolog
besar dalam sejarah gereja. Ia banyak
menulis buku yang di dalamnya kita dapat
menimba pandangan teologianya misalnya
tentang babtisan, dosa asal dan lain-lain. Ia
juga dikenal sebagai pelawan penyesat-
penyesat yang gigih.
18. 7. MARTIN LUTHER
Martin Luther lahir dalam sebuah keluarga petani pada
tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Thuringan,
Jerman. Ayahnya bernama Hans Luther dan ibunya
bernama Margaretta. Keluarga Luther adalah
keluarga yang saleh.
Pada umur 17 tahun Martin Luther masuk ke
Universitas Erfurt. Ia mendapatkan gelar sarjananya
pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505.
Mengikuti harapan ayahnya, Luther mendaftarkan diri
di sekolah hukum di universitas itu.
19. Pada tanggal 2 Juni 1502 ketika pada suatu hari
di musim panas terjadi suatu peristiwa yang
membelokkan seluruh kehidupannya. Dalam
perjalanannya pulang dari sekolah, tiba-tiba turun
hujan yang sangat lebat yang disertai dengan
guntur dan sambaran kilat yang hebat. Dalam
ketakutan yang luar biasa Luther merebahkan
tubuhnya ketanah dan seraya memohon kepada
santa Anna (orang kudus yang dipercaya sebagai
pelindung dari bahaya kilat) “Santa Anna yang
baik tolonglah aku” saya mau menjadi Biarawan.
Karena nyawanya tertolong, pada tanggal 16 Juli
1505 ia meninggalkan sekolah hukumnya dan
masuk Biara Serikat Augustinian di Erfurt.
20. Di dalam Biara Martin Luther berusaha mematuhi segala
peraturan yang ada di Biara tersebut bahkan melebihi
para teman-temannya. Martin Luther sepenuhnya
mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berusaha
melakukan segala perbuatan baik untuk menyenangkan
Allah dan melayani orang lain melalui doa-doa untuk
jiwa-jiwa mereka. Ia mengabdikan diri dengan puasa,
menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan
ziarah, mengunjungi tempat-tempat kudus dan dengan
lutut yang telanjang merangkak menaiki anak tangga
Scala Santa yang terdiri dari 28 anak tangga, dan
terus-menerus melakukan pengakuan dosa. Semakin ia
berusaha untuk Allah, tampaknya ia semakin sadar akan
keberadaannya yang penuh dengan dosa. Sementara itu
dalam pergumulan rohaninya ia terus berusaha mecari
Allah yang rahmani.
21. Dan akhirnya ia menemukan jawaban atas
pergumulannya itu ketika ia menemukan pemahaman
yang baru tentang Firman Tuhan yang tertulis dalam
Roma 1:16-17. Nats ini menghantar Martin Luther
terhadap paradigma yang baru khususnya mengenai
keselamatan. Hal ini juga memantapkan langkah Luther
untuk menjawab keragu-raguannya terhadap usaha-
usaha manusia untuk memperoleh keselamatan,
ditambah lagi gereja pada waktu itu memperjual belikan
surat indulgensia (surat penghapusn siksa), mereka
mengatakan pada saat mata uang berdenting di peti,
jiwa akan melompat dari api penyucian ke sorga, bahkan
surat indulgensia pun dapat mengahapus dosa
seseorang.
22. Pada tanggal 31 Oktober 1517 Martin Luther pun
mulai mengadakan perlawanan terhadap ajaran-ajaran
yang tidak benar dengan cara menempelkan 95 dalil di
depan pintu gereja Writtenberg. Martin Luther
mengatakan bahwa manusia bisa selamat oleh
karena: hanya oleh iman atau “sola fide” Berarti
seorang dapat memperoh keselamatan jika ia beriman
pada Yesus Kristus, hanya oleh anugerah atau “sola
gratia” bararti keselamatan semata-mata pemberian
Allah secara cuma-cuma bukan karena usaha
manusia, dan selanjutnya hanya oleh Firman Allah
atau “sola scriptura”
23. Akibat perlawanan terhadap ketidak benaran ini,
Martin Luther dan pengikut-pengikutnya dikucilkan dari
gereja dan masyarakat, segala karangannya harus
dibakar. Bahkan lebih dari itu Martin Luther dapat
ditangkap dan dibunuh oleh siapapun, dimana dan
kapanpun
Dari beberapa tokoh Gereja di atas kita
dapat melihat bagaimana perjuangan mereka dalam
mempertahankan apa yang mereka yakini. Sekalipun
ada begitu banyak tantangan yang diperhadapkan
kepada mereka, namun mereka tidak menyangkal
imannya kepada Kristus .
24. Uji Kompetensi
1. Tuliskanlah secara singkat latar belakang
kehidupan
Theodora dan Didimus kekasihnya?
2. Hal-hal positif apa yang dapat anda teladani dari
tokoh Marinus?
3. Uraikanlah secara singkat riwayat hidup
Agustinus
sampai Ia mengalami pertobatan?
4. Hal-hal positif apa yang dapat anda teladani dari
tokoh Polykarpus?
5. Apa artinya sola scriptura, sola fide dan sola
gratia?
25. 6. Tuliskan secara singkat masa-masa kelam yang
dialami oleh Agustinus sampai ia mengalami
pertobatan?
7. Tuliskan isi Alkitab yang dibaca Agustinus yang
membuat ia bertobat kepada Tuhan?
8. Mengapa bangsa Romawi marah terhadap
Polykarpus?
9. Apa yang ditawarkan oleh hakin supaya
Polykarpus
bebas dari ancaman hukuman mati?
10. sebutkan keteladanan dari masing-masing
tokoh