SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 1
TEGASAN LENTUR
Objektif am : Memahami bagaimana persamaan bagi
tegasan lentur di perolehi.
Objektif Khusus : Di akhir unit ini, pelajar akan dapat :-
 Mengenali simbol-simbol lazim bagi tegasan lentur
 Menerbitkan persamaan bagi tegasan lentur
UNIT 9
OBJEKTIF
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 2
9.0 PENGENALAN
Didalam unit ini, kita akan mencari hubungan antara momen lentur dan tegasan
lentur. Seterusnya kita akan membincangkan taburan tegasan di sepanjang satah
keratan bagi anggota yang mengalami lenturan dan ricihan. Untuk mencari
kaitan antara parameter diatas, beberapa anggapan perlu dibuat. Antaranya ialah:
1. Rasuk adalah lurus tanpa dikenakan sebarang tegasan pada asalnya.
2. Bahan rasuk adalah homogen dan mengikut Hukum Hooke.
3. Lenturan yang berlaku tidak melebihi had kenyal.
4. Modulus Young bahan rasuk adalah sama nilainya samada dalam keadaan
tegangan atau mampatan.
5. Keratan rentas satah tetap dalam keadaan satah sebelum dan selepas lenturan.
9.1 SIMBOL – SIMBOL LAZIM
Jadual 9.1 adalah simbol-simbol lazim yang biasa digunakan bagi
menyelesaikan masalah berkenaan tegasan.
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 3
Jadual 9.1: menunjukkan simbol-simbol lazim bagi tegasan lentur.
SIMBOL KETERANGAN UNIT
E
F
I
Ic
IG
IPN
Ixx
M
R
Modulus Young
Beban Terpumpun
Momen Luas Kedua
Momen Luas Kedua keliling paksi sentroid komponen
Momen Luas Kedua keliling pusat Graviti
Momen Luas Kedua keliling paksi neutral
Momen Luas Kedua keliling paksi x – x
Momen Lentur
Jejari kelengkunagan
( N/m2
)
( N )
( m4
)
( m4
)
( m4
)
( m4
)
( m4
)
( Nm )
( m )
9.2 TEGASAN DALAM RASUK
Keratan pada sebatang rasuk yang melentur mengalami:-
i. Tegasan lentur (σ )
ii. Tegasan ricih ( τ )
yang bertindak serentak bagi menghasilkan pesongan rasuk. Jika ι = 0, maka
tegasan dalam rasuk adalah tegasan lentur tulen. Bagi rasuk ABCD yang
dibebani dua daya terpumpun (F) seperti dalam rajah 9.1. Daya ricih dalam
bahagian rasuk diantara B dan C adalah sifar (0) dan nilai momen lentur adalah
malar. Maka bahagian tersebut dikatakan mengalami tegasan lentur tulen. Jadi
lenturan tulen ialah keadaan dimana terdapat momen lentur yang malar tanpa
daya ricih.
FF
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 4
Rajah 9.1: Gambarajah Daya Ricih Dan Momen Lentur Bagi Rasuk Yang Dikenakan
Beban Tumpu
σσ
RR = F
D
CB
A Gambarajah Pembebanan
- F
F
A B
DC
( + )
( - )
Gambarajah Daya Ricih
DCBA
Gambarajah Momen Lentur
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 5
9.3 AGIHAN TEGASAN LENTUR.
Merujuk kepada Rajah di atas, kedudukan asal rasuk adalah seperti ditunjukkan
sebahagiannya dalam Rajah 9.2(a) dan apabila rasuk itu melengkung, bahagian
itu menjadi seperti dalam Rajah 9.2(b).
Bagi kelengkungan sedemikian, lapisan rasuk yang membujur di sepanjang
permukaan atas (AB) akan mengalami mampatan, sementara pada permukaan
Rajah 9.2 (b)
Rajah 9.2 (a)
θ
y
M
M
P.N.
R
O
A’
B’
E’
P’
F’
Q’
C’
D’
E
C D
QP
F
BA
M
M
y
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 6
bawah (CD) akan mengalami tegangan. Diantara lapisan AB dan CD terdapat
satu lapisan yang panjangnya tidak berubah ketika rasuk melentur. Lapisan
tersebut dikenali sebagai paksi neutral (P.N) atau satah neutral. Tegasan lentur
(σ) pada P.N = 0.
Jarak paksi neutral dari pusat kelengkungan dinamakan jejari kelengkungan (R)
.
Bagi sebarang lapisan PQ (yang jaraknya y dari P.N) lapisan ini melengkung
dan memanjang menjadi P’Q’. Lapisan disepanjang P.N menjadi E’F’.
∴EF = E’F’ = Rθ
Panjang asal, PQ = EF = Rθ
Panjang akhir, P’Q’ = (R+y)θ
Rajah 9.2: Agihan Tegasan Lentur
Merujuk kepada Rajah 9.2 (c) di atas,
Luas keratan rentas bagi jalur adalah = Aδ
AsalPanjang
PQPanjangPerubahan
PQTerikan =
θ
θθ
R
R-y)(R +
=
R
y
=
R
y
EPQ,padaTegasan =∴ σ
R
E
y
=
σ
σjalurpadamembujurgasanKatakan te =
N
δ A
P
y
Rajah 9.2 (c)
Persamaan 1
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 7
Jumlah momen rintangan bagi keratan rentas rasuk
Nota;
Tetapi untuk kesimbangan lenturan rasuk, momen rintangan itu mestilah sama
dengan momen yang dikenakan
Oleh itu,
Apabila di gabungkan bersama persamaan 1, maka :-
R
E
y
σ
I
M
==
A.y
R
E
M 2
δ=
A.y
R
E 2
δΣ
R
E
I
M
atauI.
R
E
M ==
I
R
E
M =
neutralpaksikelilingrentaskeratanbagikedualuasmomenialahA.I 2
δyΣ=
yA xy.
R
E
P.NkelilingdayaMomen δ=
Aσ.jalurpadaDaya δ=∴
R
y
E.σ,dibuktikantelahTetapi =
A.y
R
E
jalurpadadayaJadi δ=
Persamaan ini digunakan
untuk menyelesaikan masalah
tegasan lentur
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 8
UJI KEFAHAMAN ANDA SEBELUM MENERUSKAN INPUT SELANJUTNYA.
AKTIVITI 9
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 9
SILA SEMAK JAWAPAN ANDA PADA MAKLUMBALAS DIHALAMAN
BERIKUTNYA.
Padankan simbol dan keterangan yang dinyatakan di bawah:-
SIMBOL KETERANGAN
R
M
Ixx
IPN
IG
Ic
I
F
E
a. Modulus Young
b. Beban Terpumpun
c. Momen Luas Kedua
d. Momen Luas Kedua keliling paksi sentroid komponen
e. Momen Luas Kedua keliling pusat Graviti
f. Momen Luas Kedua keliling paksi neutral
g. Momen Luas Kedua keliling paksi x – x
h. Momen Lentur
i. Jejari kelengkunagan
MAKLUMBALAS 9
TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 10
TAHNIAH KERANA ANDA TELAH
MENCUBA.!!!!!!!!!
SIMBOL KETERANGAN
R
M
Ixx
IPN
IG
Ic
I
F
E
a. Modulus Young
b. Beban Terpumpun
c. Momen Luas Kedua
d. Momen Luas Kedua keliling paksi sentroid komponen
e. Momen Luas Kedua keliling pusat Graviti
f. Momen Luas Kedua keliling paksi neutral
g. Momen Luas Kedua keliling paksi x – x
h. Momen Lentur
i. Jejari kelengkungan

More Related Content

What's hot (19)

Bab ii1
Bab ii1Bab ii1
Bab ii1
 
Metode cross
Metode crossMetode cross
Metode cross
 
Bab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lenturBab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lentur
 
Contoh baja
Contoh bajaContoh baja
Contoh baja
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
Handout mer iv d iii
Handout mer iv d iiiHandout mer iv d iii
Handout mer iv d iii
 
Bab iii analisis geser
Bab iii analisis geserBab iii analisis geser
Bab iii analisis geser
 
Metode cross
Metode crossMetode cross
Metode cross
 
kinematika dan dinamika rotasi
kinematika dan dinamika rotasikinematika dan dinamika rotasi
kinematika dan dinamika rotasi
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
 
dinamika gerak
dinamika gerakdinamika gerak
dinamika gerak
 
benda tegar
benda tegarbenda tegar
benda tegar
 
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang TunggalBab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
Bab ii a Kapasitas Dukung Tiang Tunggal
 
kuliah kolom panjang
kuliah kolom panjangkuliah kolom panjang
kuliah kolom panjang
 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
 
UMPTN Fisika 2000 Rayon B Kode 25
UMPTN Fisika 2000 Rayon B Kode 25UMPTN Fisika 2000 Rayon B Kode 25
UMPTN Fisika 2000 Rayon B Kode 25
 
usaha dan energi
usaha dan energiusaha dan energi
usaha dan energi
 

Similar to Unit 9 Kaji Daya Bahan

Unit1 Kaji Daya Bahan
Unit1 Kaji Daya BahanUnit1 Kaji Daya Bahan
Unit1 Kaji Daya BahanMalaysia
 
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxMEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxZAIDSULAIMAN5
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Ahmad Ramdani
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAMOSES HADUN
 
Kekuatan sambungan las paku kelling
Kekuatan sambungan las paku kellingKekuatan sambungan las paku kelling
Kekuatan sambungan las paku kellingRycson Sianturi
 
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestLaporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestRichoOdys
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdfYusufNugroho11
 
J3009 Unit 3
J3009   Unit 3J3009   Unit 3
J3009 Unit 3mechestud
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdfTotohHanafiah1
 
Bab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lenturBab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lenturKetut Swandana
 
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miring
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miringPerc. 9 pesawat sederhana bidang miring
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miringSMA Negeri 9 KERINCI
 
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhanaPerc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhanaSMA Negeri 9 KERINCI
 
Present Mekanika Bahan.pptx
Present Mekanika Bahan.pptxPresent Mekanika Bahan.pptx
Present Mekanika Bahan.pptxAbiyyuHaidar2
 
Mekban presentasi 2013.pptx
Mekban presentasi 2013.pptxMekban presentasi 2013.pptx
Mekban presentasi 2013.pptxardaangga1
 
MOMEN INERSIa copy.pptx
MOMEN INERSIa copy.pptxMOMEN INERSIa copy.pptx
MOMEN INERSIa copy.pptxBroleohood
 

Similar to Unit 9 Kaji Daya Bahan (20)

Unit1 Kaji Daya Bahan
Unit1 Kaji Daya BahanUnit1 Kaji Daya Bahan
Unit1 Kaji Daya Bahan
 
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptxMEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
MEKANIKA KEKUATAN MATERIAL SESSION 3 TORSI.pptx
 
Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1Laporan praktikum lenturan 1
Laporan praktikum lenturan 1
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
 
Kekuatan sambungan las paku kelling
Kekuatan sambungan las paku kellingKekuatan sambungan las paku kelling
Kekuatan sambungan las paku kelling
 
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestLaporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
Lenturan murni balok momen inersia
Lenturan murni balok   momen inersiaLenturan murni balok   momen inersia
Lenturan murni balok momen inersia
 
tarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdftarik tekan dan geser bahan.pdf
tarik tekan dan geser bahan.pdf
 
J3009 Unit 3
J3009   Unit 3J3009   Unit 3
J3009 Unit 3
 
Makalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkmMakalah tugas kelompok mkm
Makalah tugas kelompok mkm
 
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
2. Tegangan Sederhana pada bagian mesin.pdf
 
Lenturan 2
Lenturan 2Lenturan 2
Lenturan 2
 
Bab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lenturBab iii analisis penampang lentur
Bab iii analisis penampang lentur
 
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miring
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miringPerc. 9 pesawat sederhana bidang miring
Perc. 9 pesawat sederhana bidang miring
 
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhanaPerc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
 
Present Mekanika Bahan.pptx
Present Mekanika Bahan.pptxPresent Mekanika Bahan.pptx
Present Mekanika Bahan.pptx
 
Mekban presentasi 2013.pptx
Mekban presentasi 2013.pptxMekban presentasi 2013.pptx
Mekban presentasi 2013.pptx
 
MOMEN INERSIa copy.pptx
MOMEN INERSIa copy.pptxMOMEN INERSIa copy.pptx
MOMEN INERSIa copy.pptx
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 

More from Malaysia

Preventive maintenance
Preventive maintenancePreventive maintenance
Preventive maintenanceMalaysia
 
J4011 preumatik & hidraulik-4
J4011 preumatik & hidraulik-4J4011 preumatik & hidraulik-4
J4011 preumatik & hidraulik-4Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit11
J2006 termodinamik 1 unit11J2006 termodinamik 1 unit11
J2006 termodinamik 1 unit11Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit10
J2006 termodinamik 1 unit10J2006 termodinamik 1 unit10
J2006 termodinamik 1 unit10Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit9
J2006 termodinamik 1 unit9J2006 termodinamik 1 unit9
J2006 termodinamik 1 unit9Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit8
J2006 termodinamik 1 unit8J2006 termodinamik 1 unit8
J2006 termodinamik 1 unit8Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit7
J2006 termodinamik 1 unit7J2006 termodinamik 1 unit7
J2006 termodinamik 1 unit7Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit6
J2006 termodinamik 1 unit6J2006 termodinamik 1 unit6
J2006 termodinamik 1 unit6Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit5
J2006 termodinamik 1 unit5J2006 termodinamik 1 unit5
J2006 termodinamik 1 unit5Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit4
J2006 termodinamik 1 unit4J2006 termodinamik 1 unit4
J2006 termodinamik 1 unit4Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit3
J2006 termodinamik 1 unit3J2006 termodinamik 1 unit3
J2006 termodinamik 1 unit3Malaysia
 
J2006 termodinamik 1 unit2
J2006 termodinamik 1 unit2J2006 termodinamik 1 unit2
J2006 termodinamik 1 unit2Malaysia
 
J2006 Thermodinamik Unit 1
J2006 Thermodinamik Unit 1J2006 Thermodinamik Unit 1
J2006 Thermodinamik Unit 1Malaysia
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material TechnologyMalaysia
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material TechnologyMalaysia
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material TechnologyMalaysia
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material TechnologyMalaysia
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material TechnologyMalaysia
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material TechnologyMalaysia
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material TechnologyMalaysia
 

More from Malaysia (20)

Preventive maintenance
Preventive maintenancePreventive maintenance
Preventive maintenance
 
J4011 preumatik & hidraulik-4
J4011 preumatik & hidraulik-4J4011 preumatik & hidraulik-4
J4011 preumatik & hidraulik-4
 
J2006 termodinamik 1 unit11
J2006 termodinamik 1 unit11J2006 termodinamik 1 unit11
J2006 termodinamik 1 unit11
 
J2006 termodinamik 1 unit10
J2006 termodinamik 1 unit10J2006 termodinamik 1 unit10
J2006 termodinamik 1 unit10
 
J2006 termodinamik 1 unit9
J2006 termodinamik 1 unit9J2006 termodinamik 1 unit9
J2006 termodinamik 1 unit9
 
J2006 termodinamik 1 unit8
J2006 termodinamik 1 unit8J2006 termodinamik 1 unit8
J2006 termodinamik 1 unit8
 
J2006 termodinamik 1 unit7
J2006 termodinamik 1 unit7J2006 termodinamik 1 unit7
J2006 termodinamik 1 unit7
 
J2006 termodinamik 1 unit6
J2006 termodinamik 1 unit6J2006 termodinamik 1 unit6
J2006 termodinamik 1 unit6
 
J2006 termodinamik 1 unit5
J2006 termodinamik 1 unit5J2006 termodinamik 1 unit5
J2006 termodinamik 1 unit5
 
J2006 termodinamik 1 unit4
J2006 termodinamik 1 unit4J2006 termodinamik 1 unit4
J2006 termodinamik 1 unit4
 
J2006 termodinamik 1 unit3
J2006 termodinamik 1 unit3J2006 termodinamik 1 unit3
J2006 termodinamik 1 unit3
 
J2006 termodinamik 1 unit2
J2006 termodinamik 1 unit2J2006 termodinamik 1 unit2
J2006 termodinamik 1 unit2
 
J2006 Thermodinamik Unit 1
J2006 Thermodinamik Unit 1J2006 Thermodinamik Unit 1
J2006 Thermodinamik Unit 1
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material Technology
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material Technology
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material Technology
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material Technology
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material Technology
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material Technology
 
Material Technology
Material TechnologyMaterial Technology
Material Technology
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (9)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

Unit 9 Kaji Daya Bahan

  • 1. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 1 TEGASAN LENTUR Objektif am : Memahami bagaimana persamaan bagi tegasan lentur di perolehi. Objektif Khusus : Di akhir unit ini, pelajar akan dapat :-  Mengenali simbol-simbol lazim bagi tegasan lentur  Menerbitkan persamaan bagi tegasan lentur UNIT 9 OBJEKTIF
  • 2. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 2 9.0 PENGENALAN Didalam unit ini, kita akan mencari hubungan antara momen lentur dan tegasan lentur. Seterusnya kita akan membincangkan taburan tegasan di sepanjang satah keratan bagi anggota yang mengalami lenturan dan ricihan. Untuk mencari kaitan antara parameter diatas, beberapa anggapan perlu dibuat. Antaranya ialah: 1. Rasuk adalah lurus tanpa dikenakan sebarang tegasan pada asalnya. 2. Bahan rasuk adalah homogen dan mengikut Hukum Hooke. 3. Lenturan yang berlaku tidak melebihi had kenyal. 4. Modulus Young bahan rasuk adalah sama nilainya samada dalam keadaan tegangan atau mampatan. 5. Keratan rentas satah tetap dalam keadaan satah sebelum dan selepas lenturan. 9.1 SIMBOL – SIMBOL LAZIM Jadual 9.1 adalah simbol-simbol lazim yang biasa digunakan bagi menyelesaikan masalah berkenaan tegasan.
  • 3. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 3 Jadual 9.1: menunjukkan simbol-simbol lazim bagi tegasan lentur. SIMBOL KETERANGAN UNIT E F I Ic IG IPN Ixx M R Modulus Young Beban Terpumpun Momen Luas Kedua Momen Luas Kedua keliling paksi sentroid komponen Momen Luas Kedua keliling pusat Graviti Momen Luas Kedua keliling paksi neutral Momen Luas Kedua keliling paksi x – x Momen Lentur Jejari kelengkunagan ( N/m2 ) ( N ) ( m4 ) ( m4 ) ( m4 ) ( m4 ) ( m4 ) ( Nm ) ( m ) 9.2 TEGASAN DALAM RASUK Keratan pada sebatang rasuk yang melentur mengalami:- i. Tegasan lentur (σ ) ii. Tegasan ricih ( τ ) yang bertindak serentak bagi menghasilkan pesongan rasuk. Jika ι = 0, maka tegasan dalam rasuk adalah tegasan lentur tulen. Bagi rasuk ABCD yang dibebani dua daya terpumpun (F) seperti dalam rajah 9.1. Daya ricih dalam bahagian rasuk diantara B dan C adalah sifar (0) dan nilai momen lentur adalah malar. Maka bahagian tersebut dikatakan mengalami tegasan lentur tulen. Jadi lenturan tulen ialah keadaan dimana terdapat momen lentur yang malar tanpa daya ricih. FF
  • 4. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 4 Rajah 9.1: Gambarajah Daya Ricih Dan Momen Lentur Bagi Rasuk Yang Dikenakan Beban Tumpu σσ RR = F D CB A Gambarajah Pembebanan - F F A B DC ( + ) ( - ) Gambarajah Daya Ricih DCBA Gambarajah Momen Lentur
  • 5. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 5 9.3 AGIHAN TEGASAN LENTUR. Merujuk kepada Rajah di atas, kedudukan asal rasuk adalah seperti ditunjukkan sebahagiannya dalam Rajah 9.2(a) dan apabila rasuk itu melengkung, bahagian itu menjadi seperti dalam Rajah 9.2(b). Bagi kelengkungan sedemikian, lapisan rasuk yang membujur di sepanjang permukaan atas (AB) akan mengalami mampatan, sementara pada permukaan Rajah 9.2 (b) Rajah 9.2 (a) θ y M M P.N. R O A’ B’ E’ P’ F’ Q’ C’ D’ E C D QP F BA M M y
  • 6. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 6 bawah (CD) akan mengalami tegangan. Diantara lapisan AB dan CD terdapat satu lapisan yang panjangnya tidak berubah ketika rasuk melentur. Lapisan tersebut dikenali sebagai paksi neutral (P.N) atau satah neutral. Tegasan lentur (σ) pada P.N = 0. Jarak paksi neutral dari pusat kelengkungan dinamakan jejari kelengkungan (R) . Bagi sebarang lapisan PQ (yang jaraknya y dari P.N) lapisan ini melengkung dan memanjang menjadi P’Q’. Lapisan disepanjang P.N menjadi E’F’. ∴EF = E’F’ = Rθ Panjang asal, PQ = EF = Rθ Panjang akhir, P’Q’ = (R+y)θ Rajah 9.2: Agihan Tegasan Lentur Merujuk kepada Rajah 9.2 (c) di atas, Luas keratan rentas bagi jalur adalah = Aδ AsalPanjang PQPanjangPerubahan PQTerikan = θ θθ R R-y)(R + = R y = R y EPQ,padaTegasan =∴ σ R E y = σ σjalurpadamembujurgasanKatakan te = N δ A P y Rajah 9.2 (c) Persamaan 1
  • 7. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 7 Jumlah momen rintangan bagi keratan rentas rasuk Nota; Tetapi untuk kesimbangan lenturan rasuk, momen rintangan itu mestilah sama dengan momen yang dikenakan Oleh itu, Apabila di gabungkan bersama persamaan 1, maka :- R E y σ I M == A.y R E M 2 δ= A.y R E 2 δΣ R E I M atauI. R E M == I R E M = neutralpaksikelilingrentaskeratanbagikedualuasmomenialahA.I 2 δyΣ= yA xy. R E P.NkelilingdayaMomen δ= Aσ.jalurpadaDaya δ=∴ R y E.σ,dibuktikantelahTetapi = A.y R E jalurpadadayaJadi δ= Persamaan ini digunakan untuk menyelesaikan masalah tegasan lentur
  • 8. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 8 UJI KEFAHAMAN ANDA SEBELUM MENERUSKAN INPUT SELANJUTNYA. AKTIVITI 9
  • 9. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 9 SILA SEMAK JAWAPAN ANDA PADA MAKLUMBALAS DIHALAMAN BERIKUTNYA. Padankan simbol dan keterangan yang dinyatakan di bawah:- SIMBOL KETERANGAN R M Ixx IPN IG Ic I F E a. Modulus Young b. Beban Terpumpun c. Momen Luas Kedua d. Momen Luas Kedua keliling paksi sentroid komponen e. Momen Luas Kedua keliling pusat Graviti f. Momen Luas Kedua keliling paksi neutral g. Momen Luas Kedua keliling paksi x – x h. Momen Lentur i. Jejari kelengkunagan MAKLUMBALAS 9
  • 10. TEGASAN LENTUR J3009/ 9 / 10 TAHNIAH KERANA ANDA TELAH MENCUBA.!!!!!!!!! SIMBOL KETERANGAN R M Ixx IPN IG Ic I F E a. Modulus Young b. Beban Terpumpun c. Momen Luas Kedua d. Momen Luas Kedua keliling paksi sentroid komponen e. Momen Luas Kedua keliling pusat Graviti f. Momen Luas Kedua keliling paksi neutral g. Momen Luas Kedua keliling paksi x – x h. Momen Lentur i. Jejari kelengkungan