Typhus abdominalis adalah penyakit infeksi akibat Salmonella typhosa yang menyerang usus halus dan menyebabkan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pencernaan dan kadang gangguan kesadaran. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi seperti perdarahan, perforasi, dan peritonitis pada usus serta komplikasi ekstra-intestinal seperti bronkitis dan miokarditis.
3. Thypus abdominalis adalah penyakit infeksi akut pada usus halus yang
biasanya lebih ringan dan menunjukkan manifestasi klinis yang sama dengan
enteritis akut, oleh karena itu penyakit ini disebut juga penyakit demam
enteric. (Drh. R. Asmilah, M.Kes:2001).
Thypus abdominalis adalah suatu penyakit infeksi pada usus halus
dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada
saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
(Rampengan, 1990).
4. Penyebab penyakit thypus abdominalis
adalah Salmonella typhosa, basil gram
negative yang bergerak dengan rambut
getar dan tidak berspora (Suriadi, Yuliani,
Rita:2011).
Penyebab yang lain adalah kuman
Salmonela paratyphi A, B dan C. (Drh. R
Asmilah, M.Kes:2001 ).
Sumber : Salmonella enterica
typhi. By: David V. Pollack
Sumber : Dennis Kunkel
Microscpy, Inc:2001
7. Pada minggu pertama sakit, terjadi hyperplasia plaque peyeri. Ini
terjadi pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu ke dua terjadi
nekrosis dan pada minggu ke tiga terjadi ulserasi plaque peyeri.
Pada minggu keempat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat
menimbulkan sikratik. Ulkus dapat menyebabkan perdarahan,
bahkan sampai perforasi usus. Selain itu hepar, kelanjar
mesentrial dan limpa membesar. Gejala demam disebabkan oleh
endotoksin, sedangkan gejala pada saluran pencernaan
disebabkan pada usus halus
8. Masa inkubasi rata-rata 10-20 hari. Selama masa inkubasi
mungkin ditemukan gejala prodromal :
• Nyeri kepala
• Lemah
• Lesu
• Pusing
• Demam
Demam berlangsung 3 minggu
1. Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi
hari dan meningkat pada sore dan malam hari
2. Minggu II : Demam terus
3. Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur
9. 2. GANGGUAN PADA SALURAN PENCERNAAN
• bibir kering dan pecah-pecah
• lidah ditutupi selaput putih kotor (coated tongue),
• lambung yang membengkak karena terisi udara (meteorismus)
• Mual dan muntah
• tidak nafsu makan
• hepatomegali
• spenomegali yang disertai nyeri pada peradaban
• konstipasi
• diare
3. GANGGUAN KESADARAN
• apatis – somnolen (endotoksin yang mencapai otak)
4. ROSEOLA
5. EPITAKIS
10. Komplikasi demam tifoid dapat dibagi dalam:
a. Pendarahan usus
b. Perforasi usus
c. Peritonitis
d. pancreatitis
Komplikasi ekstra-intestinal
a. Bronkitis dan
Bronkopeneumonia (terjadi
pada minggu pertama)
b. Kolesistitis (terjadi pada
minggu ke 2)
c. Miokarditis
d. Pneumonia
e. Hepatitis.
f. Meningitis.
g. trombositopenia
(penurunan trombosit)
Komplikasi intestinal