SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH
NOMOR : 421/10543
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA DINAS
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI
JAWA TENGAH NOMOR 421/10163 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PENERIMAAN
PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH MENENGAH
ATAS (SMA) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) NEGERI PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Dinamika kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah
menjadi bagian dari kehidupan keseharian masyarakat pendidikan
pada umumnya, harus mampu pula diikuti oleh penyedia layanan
pendidikan, baik itu Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun oleh
masyarakat. Kondisi ini merupakan sesuatu hal yang wajib
diharmonisasikan untuk menjaga gerak penguasaan teknologi dan
informasi mampu menjawab dan memberikan kemanfaatan yang lebih
besar.
Salah satu upaya atas pemanfaatan kemajuan teknologi informasi
dimaksud, antara lain dengan implementasi layanan Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) Daring. PPDB daring untuk SMA Negeri dan
SMK Negeri di Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020 memang
bulkan merupakan kali yang bertama, dua tahun sebelumnya juga
telah dilaksanakan dengan berbagai dinamikamya, Langkah ini dipilih
tentunya bukan tanpa alasan. Alasan utama bagi Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah adalah agar masyarakat mendapatkan kemudahan dalam
kerangka pemanfaatan kemajuan ilmu dan teknologi. Sistem PPDB
Daring yang dirancang secara real time (basic waktu) tentu akan
memberikan banyak kesempatan bagi masyarakat pengguna dalam
menentukan pilihan studi lanjut bagi calon peserta didik, maupun bagi
para orang tua yang melaksanakan tanggungjawab terhadap
pendidikan putera dan puterinya.
Melalui PPDB Daring masyarakat pengguna layanan akan dengan cepat
mendapatkan informasi, dan pada saat yang bersamaan pula
masyarakat memiliki waktu untuk menentukan pilihan-pilihan lain
yang tersedia dalam koridor regulasi yang menjadi panutan utama
penyelenggaraan PPDB Daring.
2
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara
Tahun 1950 hal. 8692);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4960) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
3
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Repbulik
Indonesia Nomor 5157);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5149);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 1 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor
106);
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Permata/Madarasah
Tsanawiyah (SMP/MTs, dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA);
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang
Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan/Madarasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK);
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan
Paket C;
4
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun
2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang
Sederajat;
18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun
2019 tentang Perubahan Atas Peraruran Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan RI Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta
Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah
Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat;
19. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2018 Nomor 48);
20. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas Pendidikan
Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 49);
21. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Penerimaan Peserta Didik Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah
(Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 9);
22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 9 Tahun
2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Pada Sekolah Menengah Atas
(SMA) Dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa
Tengah;
23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah Nomor 421/10163 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Provinsi Jawa
Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020
5
24. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah Nomor 421/10379 tentang Perubahan Atas
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah Nomor 421/10163 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah
Menengah Atas (SMA) Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020
C. TUJUAN
Tujuan diterbitkannya Petunjuk Teknis adalah :
1. Menjabarkan ketentuan-ketentuan yang diamanatkan dalam :
a. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun
2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-
Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain
Yang Sederajat
b. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 20
Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 51 Tahun 2018 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang
Sederajat, dan
c. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Penerimaan Peserta Didik Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Dan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah
d. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Pada
Sekolah Menengah Atas (SMA) Dan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah;
2. Memberikan pedoman bagi Panitia Penyelenggara PPDB Daring pada
semua tingkatan untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana yang
telah ditetapkan.
6
3. Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan
informasi yang terkait dengan proses dan tahapan penyelenggaraan
PPDB Daring pada SMA Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Jawa
Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang diatur dalam Petunjuk Teknis PPDB Daring adalah
berbagai tahapan dan proses dalam penyelenggaraan PPDB Daring,
yaitu :
• Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPDB;
• Penyelenggara PPDB;
• Kepanitiaan dalam Penyelenggaraan PPDB;
• Pembiayaan dalam Penyelenggaraan PPDB;
• Penetapan zonasi dalam PPDB;
• Penetapan Nilai Tambahan;
• Pengumuman dimulainya pendaftaran PPDB;
• Jadwal penyelenggaraan PPDB
• Persyaratan peserta PPDB;
• Proses pendaftaran dalam PPDB;
• Penetapan Nilai Akhir;
• Daftar ulang;
• Pengendalian penyelenggaraan PPDB;
• Pengaduan penyelenggaraan PPDB;
• Pelaporan penyelenggaraan PPDB;
• Sanksi penyelenggaraan PPDB.
E. SASARAN
Sasaran Petunjuk Teknis ini adalah :
• Panitia Penyelenggara PPDB pada semua tingkatan;
• Satuan Pendidikan Penyelenggara PPDB;
• Calon peserta didik SMA Negeri dan SMK Negeri;
• Masyarakat pengguna layanan PPDB Daring;
• Para Pemangku Kepentingan di Bidang Pendidikan.
7
BAB II
PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
A. PRINSIP
Ditetapkannya Petunjuk Teknis ini adalah untuk menjamin penerimaan
peserta didik baru berjalan secara :
1. obyektif, artinya Penerimaan Peserta Didik Baru harus
diselenggarakan secara obyektif;
2. transparan, artinya pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk
orang tua peserta didik baru, untuk menghindari segala
penyimpangan yang mungkin terjadi;
3. akuntabel, artinya Penerimaan Peserta Didik Baru dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun
hasilnya;
4. tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara yang berusia
sekolah dapat mengikuti program pendidikan di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan suku, daerah
asal, agama, golongan, dan status sosial (kondisi ekonomi);
5. berkeadilan artinya tidak memihak pada kepentingan dari kelompok
apapun.
B. PENYELENGGARA
PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020 diselenggarakan oleh setiap satuan
pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah
berdasarkan manajemen berbasis sekolah yang dikoordinasikan oleh
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
C. KEPANITIAAN
1. Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru dibentuk panitia di
tingkat provinsi selaku koordinator dan tingkat satuan pendidikan
selaku pelaksana.
2. Panitia tingkat provinsi dibentuk oleh Gubernur, dengan susunan
panitia :
8
a. Pengarah : 1)Gubernur
2) Wakil Gubenur
3) Ketua Komisi E DPRD
4) Ketua Dewan Pendidikan
b. Wakil Pengarah : Sekretaris Daerah
c. Penanggungjawab : Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
d. Ketua : Sekretaris Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan
e. Wakil Ketua I : Kepala Bidang Pembinaan SMA
f. Wakil Ketua II : Kepala Bidang Pembinaan SMK
g. Sekretaris : Kepala Subag Program Disdikbud
h. Seksi(dengan jumlah keanggotaan sesuai kebutuhan)
- Seksi Pendataan
- Seksi Pelayanan Informasi
- Seksi Pengendalian
- Seksi Layanan Pengaduan
- Seksi Layanan Sistem Aplikasi
- Sekretariat
3. Panitia tingkat Wilayah/Cabang dibentuk oleh Kepala Cabang Dinas
Pendidikan dengan susunan kepanitiaan:
a. Penanggungjawab : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah
b. Ketua : Kepala Cabang Dinas
c. Wakil Ketua I : Kepala Seksi SMA/SLB
d. Wakil Ketua II : Kepala Seksi SMK
e. Sekretaris : Kasubag TU Cabang Dinas
f. Bendahara : Bendahara Cabang Dinas
g. Seksi (dengan jumlah keanggotaan sesuai kebutuhan)
- Seksi Pendataan
- Seksi Pelayanan Informasi
- Seksi Pengendalian
- Seksi Layanan Pengaduan
- Sekretariat
9
4. Panitia tingkat satuan pendidikan dibentuk oleh Kepala Satuan
Pendidikan dengan susunan kepanitiaan :
a. Penanggungjawab : Kepala Satuan Pendidikan
b. Ketua : Guru/Wakasek
c. Sekretaris : Guru/Wakasek
d. Bendahara : Bendahara Pembantu
e. Seksi (dengan jumlah keanggotaan sesuai kebutuhan)
- Seksi Pendataan
- Seksi Pelayanan Informasi
- Seksi Pengendalian
- Seksi Layanan Pengaduan
- Sekretariat
(Susunan kepanitiaan pada tingkat satuan pendidikan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan).
D. TUGAS PANITIA
1. Ruang lingkup tugas panitia tingkat provinsi
a. Mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan Penerimaan
Peserta Didik Baru satuan pendidikan di tingkat provinsi.
b. Menyusun regulasi yang dijadikan pedoman dalam Penerimaan
Peserta Didik Baru;
c. Merumuskan dan menetapkan jadwal penyelenggaraan
Penerimaan Peserta Didik Baru;
d. Membantu memfasilitasi pelayanan akses informasi pada
masyarakat;
e. Mengkoordinasikan penanganan pengaduan tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru;
f. Melakukan monitoring penyelenggaraan Penerimaan Peserta
Didik Baru.
2. Ruang lingkup tugas panitia tingkat Cabang Dinas
a. Mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan Penerimaan
Peserta Didik Baru pada satuan pendidikan di tingkat wilayah.
b. Melakukan sosialisasi PPDB di tingkat wilayah.
10
c. Membantu memfasilitasi pelayanan akses informasi pada
masyarakat;
d. Mengkoordinasikan penanganan pengaduan tentang Penerimaan
Peserta Didik Baru di tingkat wilayah;
e. Melakukan monitoring penyelenggaraan Penerimaan Peserta
Didik Baru di tingkat Wilayah.
f. Menjamin terselenggaranya proses PPDB di tingkat wilayah.
3. Ruang lingkup tugas panitia tingkat satuan pendidikan :
a. Menyediakan loket/ruang verifikasi akun dan perangkat
pendaftaran lainnya;
b. Memeriksa keabsahan dokumen verifikasi;
c. Mencatat dan memberikan tanda bukti verifikasi akun;
d. Menerima pendaftaran peserta didik;
e. Memasukkan data peserta didik ke sistem aplikasi;
f. Menetapkan dan mengumumkan peserta didik yang diterima
berdasarkan hasil proses komputerisasi;
g. Menerima daftar ulang calon peserta didik yang diterima;
h. Memberikan pelayanan informasi dan penanganan pengaduan;
dan
i. Membuat laporan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik
Baru kepada Kepala Dinas.
E. PEMBIAYAAN
1. Dalam penyelenggaraan PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020, calon
peserta didik yang mendaftar pada satuan pendidikan SMA Negeri
dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah tidak dipungut biaya
pendaftaran;
2. Pembiayaan penyelenggaraan PPDB pada satuan pendidikan SMA
Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah dibebankan pada
anggaran :
a. APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2019 pada Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah;
b. Satuan Pendidikan masing-masing penyelenggara PPDB.
11
BAB III
JALUR PPDB SMA DAN SMK
A. JALUR PPDB SMA
PPDB dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut:
1. Jalur zonasi;
a. Zonasi adalah wilayah Desa/Kelurahan dalam jarak terdekat
dengan satuan Pendidikan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
berdasarkan usulan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
(MKKS).
b. Jarak tempat tinggal terdekat dimaksud adalah dihitung
berdasarkan jarak tempuh dari Kantor Desa/Kelurahan menuju
ke Satuan Pendidikan
c. Calon peserta didik yang wajib diterima melalui jalur zonasi
sekurang-kurangnya 80 % (delapan p[uluh persen) dari daya
tampung satuan pendidikan yang dilakukan melalui pilihan jenis
seleksi sebagai berikut :
1) seleksi berdasarkan jarak terdekat domisili calon peserta didik
dengan tempat kedudukan Kantor Desa/Kelurahan paling
sedikit 60% (enam puluh persen) dari total jumlah
keseluruhan peserta didik yang diterima; dan
2) seleksi berdasarkan prestasi sebanyak-banyaknya 20% (dua
puluh persen) dari total jumlah keseluruhan peserta didik
yang diterima.
2. Jalur prestasi;
2.1. Jalur PPDB Prestasi adalah jalur PPDB yang menggunakan
seleksi prestasi calon peserta didik.
2.2. Calon peserta didik pada jalur prestasi yang diterima adalah
paling banyak 15% (lima belas persen) dari total jumlah
keseluruhan peserta didik yang diterima.
2.3. Komponen penilaian yang dijadikan dasar dalam penghitungan
nilai akhir untuk PPDB SMA jalur Prestasi terdiri:
2.3.1. Nilai UN SMP/MTs atau yang sederajat, yaitu nilai yang
diperoleh dari hasil UN SMP/MTs atau sederajat yang
12
dibuktikan dengan SHUN. Apabila nilai hasil UN dalam
rentang 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) maka nilai UN
dikonversi menjadi rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 10
(sepuluh).
2.3.1. Nilai Kejuaraan yaitu merupakan nilai yang diberikan
kepada calon peserta didik karena yang bersangkutan
memiliki prestasi di bidang akademik dan/atau non
akademik yang diperolehnya pada jenjang pendidikan
SMP/MTs atau yang sederajat, dengan ketentuan :
A. KEJUARAAN BERJENJANG DAN
BERKELANJUTAN
1. Juara Internasional 1,2,3 dan Juara Nasional 1
langsung diterima.
2. Nilai kejuaraan selain tersebut pada angka 1,
akan diberikan pembobotan prestasi sebagai
berikut :
NO
EVENT/
JENJANG
PERINGKAT
BOBOT
NILAI
1. Internasional I
Langsung
Diterima
II
III
2. Nasional I
II 5,00
III 4,00
3. Provinsi I 3,00
II 2,75
III 2,50
4. Kab/Kota I 2,25
II 2,00
III 1,75
2. Pembobotan prestasi tersebut huruf b) berlaku
untuk prestasi pada jalur zonasi dan jalur
prestasi
13
3. Tambahan nilai kejuaraan hanya diambil dari
salah satu prestasi tertinggi tiap jenis cabang
dari nilai kejuaraan yang diperoleh.
4. Kategori kejuaraan dikelompokkan menjadi:
a. Kejuaraan bidang akademis adalah sains
(ilmu pengetahuan).
b. Kejuaraan bidang non akademis meliputi :
teknologi tepat guna, seni dan budaya,
olahraga, keteladanan, Bela Negara,
Nasionalisme, dan Kepramukaan
5. Kejuaraan yang diberikan nilai tambahan harus
memenuhi berasal dari kejuaraan yang
diselenggarakan berjenjang dan berkelanjutan.
6. Nilai Kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan
yang diperoleh selama menjadi siswa SMP/MTs
atau sederajat dari kejuaraan yang dilaksanakan
secara berjenjang dan berkelanjutan, dengan
penjelasan :
6.1. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/
sayembara tingkat kabupaten/kota
diselenggarakan oleh instansi di tingkat
kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai
agenda Pemerintah kabupaten/kota sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi.
6.2. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/
sayembara tingkat provinsi
diselenggarakan oleh instansi di tingkat
provinsi yang ditetapkan sebagai agenda
Pemerintah Provinsi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi;
6.3. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/saye
mbara tingkat Nasional diselenggarakan
oleh Kementerian/ Lembaga Pemerintah
Non Kementerian yang ditetapkan sebagai
14
agenda Nasional sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi.
6.4. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/saye
mbara tingkat Internasional yang diakui
oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah
Non Kementerian yang ditetapkan sebagai
agenda internasional sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi.
6.5. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 6.2
dicapai dalam kapasitas mewakili
kabupaten/kota pada kejuaraan/lomba/
invitasi/pemilihan/sayembara di tingkat
provinsi.
6.6. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 6.3
dicapai dalam kapasitas mewakili
Pemerintah Provinsi pada kejuaraan/
lomba/invitasi/pemilihan/sayembara di
tingkat Nasional.
6.7. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 6.4
dicapai dalam kapasitasnya mewakili
Pemerintah Republik Indonesia pada
kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/
sayembara di tingkat Internasional.
B. KEJUARAAN TIDAK BERJENJANG
1. Nilai kejuaraan event tidak berjenjang, akan
diberikan pembobotan prestasi sebagai berikut :
NO
EVENT/
JENJANG
PERINGKAT
BOBOT
NILAI
1. Internasional I 3,00
II 2,75
III 2,50
2. Nasional I 2,25
II 2,00
III 1,75
15
2. Pembobotan prestasi tersebut angka 1 berlaku
untuk prestasi pada jalur zonasi dan jalur
prestasi
3. Tambahan nilai kejuaraan hanya diambil dari
salah satu prestasi tertinggi tiap jenis cabang dari
nilai kejuaraan yang diperoleh.
4. Kategori kejuaraan dikelompokkan menjadi:
a. Kejuaraan bidang akademis adalah sains
(ilmu pengetahuan)
b. Kejuaraan bidang non akademis meliputi :
teknologi tepat guna, seni dan budaya,
olahraga, keteladanan, Bela Negara,
Nasionalisme, dan Kepramukaan
5. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara
tingkat Nasional diselenggarakan oleh
Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda
Nasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
6. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara
tingkat Internasional yang diakui oleh
Kementerian/Lembaga Pemerintah Non
Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda
internasional sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
7. Nilai Kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang
diperoleh selama menjadi siswa SMP/MTs atau
sederajat
C. PENGESAHAN
Untuk menghindari adanya piagam/sertifikat
penghargaan kejuaraan palsu, perlu dilakukan
penelitian dan pengesahan/legalisasi dengan
ketentuan sebagai berikut :
16
1. Kejuaraan akademik tingkat kabupaten/kota
pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota setempat;
1.1. Kejuaraan akademik tingkat provinsi,
nasional, dan/atau internasional disahkan
oleh Cabang Dinas setempat dan/atau
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi;
1.2. Kejuaraan non akademik tingkat
kabupaten/kota, pengesahan dilakukan oleh
Induk Organisasi yang bersangkutan di
tingkat kabupaten/kota atau Organisasi
Perangkat Daerah yang membidangi di
Kabupaten/Kota setempat.
1.3. Kejuaraan non akademik tingkat provinsi,
nasional, dan internasional pengesahan
dilakukan oleh Induk Organisasi yang
bersangkutan di tingkat provinsi atau
Organisasi Perangkat Daerah yang
membidangi di Provinsi;
2. Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk
menentukan piagam/sertifikat sesuai ketentuan
dan diperbolehkan menguji calon peserta didik
sesuai kejuaraan yang diperolehnya.
3. Jalur perpindahan tugas orang tua/wali.
a. Jalur PPDB perpindahan tugas orang tua/wali yakni jalur yang
disediakan dalam PPBD bagi calon peserta didik yang mengikuti
perpindahan tugas orang tua/wali.
b. Calon peserta didik pada jalur perpindahan tugas orang tua/wali
yang diterima adalah paling banyak 5% (lima persen) dari total
jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima.
c. Dalam hal jumlah calon peserta didik pada jalur perpindahan
tugas orang tua/wali tidak mencapai 5% (lima persen), maka
kekurangan tersebut dialihkan ke jalur prestasi atau sebaliknya.
17
d. Apabila calon peserta didik yang diterima pada jalur prestasi dan
jalur perpindahan tugas orang tua/wali tidak mencapai 20% (dua
puluh persen), maka dipenuhi melalui jalur Zonasi.
D. PEMINATAN
1. Berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan
Menengah, maka PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020 di Provinsi
Jawa Tengah untuk SMA dilakukan pemilihan peminatan pada
proses PPDB.
2. Peminatan pada SMA memiliki tujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan kompetensi
sikap dan kompetensi pengetahuan peserta didik sesuai dengan
minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik.
3. Peminatan pada SMA terdiri atas:
a. Peminatan Matematika dan IPA;
b. Peminatan IPS; dan
c. Peminatan Bahasa dan Budaya.
4. Penentuan peminatan didasarkan atas penghitungan pada nilai UN
yang memiliki korelasi dalam mendukung proses pembelajaran
siswa yang bersangkutan.
5. Penentuan peminatan didasarkan pada pembobotan dari hasil Nilai
UN SMP sebagai berikut:
No MAPEL UN
BOBOT NILAI PEMINATAN
MAT DAN
IPA
IPS
BAHASA
DAN
BUDAYA
1. IPA 5 2 2
2. Matematika 5 5 3
3. Bahasa Inggris 3 4 5
4. Bahasa Indonesia 2 4 5
6. Dalam hal jumlah siswa diterima tidak memenuhi daya tampung,
maka pembagian peminatan dilakukan secara proporsional.
18
E. PPDB SMK
PPDB SMK tidak menerapkan jalur sebagaimana pada PPDB SMA
namun menggunakan sistem seleksi dengan komponen penilaian
sebagai berikut :
1. Nilai UN SMP/MTs atau yang sederajat yaitu nilai yang diperoleh
dari hasil UN SMP/MTs atau sederajat yang dibuktikan dengan
SHUN. Apabila nilai hasil UN dalam rentang 0 (nol) sampai dengan
100 (seratus) maka nilai UN dikonversi menjadi rentang nilai 0 (nol)
sampai dengan 10 (sepuluh).
2. Nilai Prestasi, merupakan nilai yang diberikan kepada calon peserta
didik karena yang bersangkutan memiliki prestasi di bidang
akademik dan/atau non akademik yang diperolehnya pada jenjang
pendidikan SMP/MTs atau yang sederajat dengan ketentuan :
A. KEJUARAAN BERJENJANG DAN BERKELANJUTAN
1. Juara Internasional 1,2,3 dan Juara Nasional 1 langsung
diterima.
2. Nilai kejuaraan selain tersebut pada angka 1, akan diberikan
pembobotan prestasi sebagai berikut :
NO
EVENT/
JENJANG
PERINGKAT
BOBOT
NILAI
1. Internasional I
Langsung
Diterima
II
III
2. Nasional I
II 5,00
III 4,00
3. Provinsi I 3,00
II 2,75
III 2,50
4. Kab/Kota I 2,25
II 2,00
III 1,75
19
3. Pembobotan prestasi tersebut huruf b) berlaku untuk
prestasi pada jalur zonasi dan jalur prestasi
4. Tambahan nilai kejuaraan hanya diambil dari salah satu
prestasi tertinggi tiap jenis cabang dari nilai kejuaraan yang
diperoleh.
5. Kategori kejuaraan dikelompokkan menjadi:
a. Kejuaraan bidang akademis adalah sains (ilmu
pengetahuan).
b. Kejuaraan bidang non akademis meliputi : teknologi tepat
guna, seni dan budaya, olahraga, keteladanan, Bela
Negara, Nasionalisme, dan Kepramukaan
6. Kejuaraan yang diberikan nilai tambahan harus memenuhi
berasal dari kejuaraan yang diselenggarakan berjenjang dan
berkelanjutan.
7. Nilai Kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang diperoleh
selama menjadi siswa SMP/MTs atau sederajat dari kejuaraan
yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan,
dengan penjelasan :
7.1. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat
kabupaten/kota diselenggarakan oleh instansi di tingkat
kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai agenda
Pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi.
7.2. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat
provinsi diselenggarakan oleh instansi di tingkat
provinsi yang ditetapkan sebagai agenda Pemerintah
Provinsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi;
7.3. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat
Nasional diselenggarakan oleh Kementerian/ Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai
agenda Nasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
7.4. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat
Internasional yang diakui oleh Kementerian/Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai
20
agenda internasional sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
7.5. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 7.2 dicapai
dalam kapasitas mewakili kabupaten/kota pada
kejuaraan/lomba/ invitasi/pemilihan/sayembara di
tingkat provinsi.
7.6. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 7.3 dicapai
dalam kapasitas mewakili Pemerintah Provinsi pada
kejuaraan/ lomba/invitasi/pemilihan/sayembara di
tingkat Nasional.
7.7. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 7.4 dicapai
dalam kapasitasnya mewakili Pemerintah Republik
Indonesia pada kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/
sayembara di tingkat Internasional.
B. KEJUARAAN TIDAK BERJENJANG
1. Nilai kejuaraan event tidak berjenjang, akan diberikan
pembobotan prestasi sebagai berikut :
NO
EVENT/
JENJANG
PERINGKAT
BOBOT
NILAI
1. Internasional I 3,00
II 2,75
III 2,50
2. Nasional I 2,25
II 2,00
III 1,75
2. Pembobotan prestasi tersebut angka 1 berlaku untuk prestasi
pada jalur zonasi dan jalur prestasi
3. Tambahan nilai kejuaraan hanya diambil dari salah satu
prestasi tertinggi tiap jenis cabang dari nilai kejuaraan yang
diperoleh.
4. Kategori kejuaraan dikelompokkan menjadi:
a. Kejuaraan bidang akademis adalah sains (ilmu
pengetahuan)
21
b. Kejuaraan bidang non akademis meliputi : teknologi tepat
guna, seni dan budaya, olahraga, keteladanan, Bela
Negara, Nasionalisme, dan Kepramukaan
5. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat
Nasional diselenggarakan oleh Kementerian/ Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda
Nasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
6. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat
Internasional yang diakui oleh Kementerian/Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda
internasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
7. Nilai Kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang diperoleh
selama menjadi siswa SMP/MTs atau sederajat
C. PENGESAHAN
Untuk menghindari adanya piagam/sertifikat penghargaan
kejuaraan palsu, perlu dilakukan penelitian dan
pengesahan/legalisasi dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kejuaraan akademik tingkat kabupaten/kota pengesahan
dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat;
1.1. Kejuaraan akademik tingkat provinsi, nasional,
dan/atau internasional disahkan oleh Cabang Dinas
setempat dan/atau Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi;
1.2. Kejuaraan non akademik tingkat kabupaten/kota,
pengesahan dilakukan oleh Induk Organisasi yang
bersangkutan di tingkat kabupaten/kota atau
Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi di
Kabupaten/Kota setempat.
1.3. Kejuaraan non akademik tingkat provinsi, nasional, dan
internasional pengesahan dilakukan oleh Induk
Organisasi yang bersangkutan di tingkat provinsi atau
Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi di
Provinsi;
22
2. Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan
piagam/sertifikat sesuai ketentuan dan diperbolehkan
menguji calon peserta didik sesuai kejuaraan yang
diperolehnya.
D. DAYA TAMPUNG
1. Daya tampung SMA/SMK memperhitungkan peserta didik dalam
satu rombongan belajar dikalikan dengan jumlah rombongan belajar
yang akan diterima, dikurangi dengan jumlah siswa yang tinggal
kelas pada tahun pelajaran sebelumnya dan siswa inklusi pada
sekolah inklusif yang melakukan seleksi sebelum jadwal
pelaksanaan PPDB Daring dimulai
2. Jumlah peserta didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar/Kelas
diatur sebagai berikut:
2.1. SMA dalam satu rombongan belajar/kelas berjumlah paling
sedikit 20 (dua puluh) peserta didik dan paling banyak 36 (tiga
puluh enam) peserta didik;
2.2. SMK dalam satu rombongan belajar/kelas berjumlah paling
sedikit 15 (lima belas) peserta didik dan paling banyak 36 (tiga
puluh enam) peserta didik.
3. Jumlah Rombongan Belajar pada Sekolah diatur sebagai berikut:
3.1. SMA paling sedikit 3 (tiga) Rombongan Belajar dan paling
banyak 36 (tiga puluh enam) Rombongan Belajar, masing-
masing tingkat paling banyak 12 (dua belas) Rombongan
Belajar.
3.2. SMK paling sedikit 3 (tiga) Rombongan Belajar dan paling
banyak 72 (tujuh puluh dua) Rombongan Belajar, masing-
masing tingkat paling banyak 24 (dua puluh empat)
Rombongan Belajar.
4. Daya tampung untuk masing-masing satuan pendidikan SMA Negeri
dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat di aplikasi
PPDB Daring
23
BAB IV
TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
A. PENGUMUMAN
1. Pengumuman merupakan informasi kepada masyarakat yang
memuat waktu pelaksanaan dan persyaratan pendaftaran, seleksi,
penetapan hasil seleksi dan daftar ulang.
2. Pengumuman PPDB dapat diperoleh melalui :
a. Papan Pengumuman Satuan Pendidikan Penyelenggara PPDB;
b. Kantor Cabang Dinas Pendidikan;
c. Website resmi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Tengah dengan alamat : www.pdkjateng.go.id; atau
d. Website resmi PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020 Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah dengan alamat :https://jateng.siap-
ppdb.com/
B. JADWAL PPDB
Untuk kelancaran penyelenggaraan PPDB SMA Negeri dan SMK Negeri
Tahun Pelajaran 2019/2020 di Provinsi Jawa Tengah diatur dengan
jadwal sebagai berikut :
a. Penetapan zonasi Tanggal 7 Mei 2019
b. Seleksi penerimaan calon
peserta didik inklusi
: 13 s.d. 17 Mei 2019
c. Verifikasi Berkas dan
pengajuan akun
:
SMK : Tanggal, 17 s.d. 28 Juni 2019
Hari Senin – Jum’at
SMA : Tanggal, 24 s.d. 28 Juni 2019
Hari Senin – Jum’at
d. Pendaftaran Daring
Mandiri dan/atau lewat
Satuan Pendidikan
:
- dibuka : mulai tanggal, 1 Juli 2019
Pukul 00.00 WIB
24
- ditutup : Tanggal, 5 Juli 2019
Pukul 23.59 WIB
e. Pengumuman
HasilSeleksi
: Tanggal, 9 Juli 2019 selambat-
lambatnya pukul 23.55 WIB
f. Pendaftaran Ulang : Tanggal, 10 s.d. 11 Juli 2019
g. Hari Pertama Masuk
sekolah
: Tanggal, 15 Juli 2019
C. PERSYARATAN PPDB
1. SMA
Kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi oleh calon peserta
didik SMA yang mengikuti PPDB (diserahkan pada saat verifikasi
berkas/pengambilan akun pendaftaran) berupa:
a. Foto copy Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang
berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket
B/Ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai
sama/setingkat dengan SMP yang telah dilegalisir pejabat
berwenang
b. Foto copy serta menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi
berkas) Akta kelahiran dengan batas usia paling tinggi 21 (dua
puluh satu) tahun pada awal tahun pelajaran baru 2019/2020,
dan belum menikah;
c. Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu yang berusia
lebih dari 21 tahun menyertakan bukti keikutsertaan dalam
program penanganan kemiskinan dari Pemerintah atau
Pemerintah Daerah (KIP, PKH, dan bukti lain yang dikeluarkan
oleh Pemerintah Daerah);
d. Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu terdaftar dalam
Basis Data Terpadu (BDT) dan/atau menyertakan bukti
keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari
Pemerintah atau Pemerintah Daerah (KIP, PKH, dan bukti lain
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah);
e. Foto copy Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dari
RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/ Kepala Desa setempat dan
diterbitkan paling singkat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan
25
PPDB atau dapat menggunakan Surat Keterangan Domisili dari
RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/ Kepala Desa setempat yang
menerangkan bahwa calon peserta didik yang bersangkutan
secara nyata telah bertempat tinggal selama sekurang-kurangnya
6 bulan di wilayah RT/RW yang bersangkutan. Apabila calon
peserta didik menggunakan Surat Keterangan Domisili, maka
satuan pendidikan tempat dilakukannya verifikasi berkas
pendaftaran wajib melakukan validasi atas kebenaran Surat
Keterangan Domisili dimaksud;
f. Foto copy yang telah dilegalisir pejabat berwenang, serta
menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi berkas)Piagam
prestasi tertinggi yang dimiliki dan sesuai kriteria yang
ditetapkan untuk jalur prestasi;
g. Surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau
perusahaan yang mempekerjakan untuk jalur perpindahan tugas
orang tua/wali;
h. Selain persyaratan sebagaimana tersebut di atas, calon peserta
didik dengan kriteria tertentu wajib menyerahkan Surat
Keterangan, yaitu :
1) Calon peserta didik dari Pondok Pesantren menyertakan surat
keterangan yang menyatakan bahwa pondok pesantren
terdaftar pada Educational Management Islamic System (EMIS)
yang diterbitkan oleh Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota serta Surat Keterangan telah mukim
sekurang-kurangnya 6 bulan di pondok pesantren.
2) Calon peserta didik dari Panti Asuhan/Sosial Negeri
menyertakan surat keterangan kelayan dari lembaga pengelola
panti, sedangkan calon peserta didik dari Panti Asuhan/Sosial
yang dikelola oleh masyarakat harus telah berbadan hukum
dengan menyertakan surat keterangan dari lembaga pengelola
panti dan diketahui oleh Dinas Sosial sesuai kewenangannya.
3) Calon Peserta Didik dari daerah bencana alam atau bencana
sosial yang ditetapkan sebagai bencana nasional maupun
daerah, menyerahkan Surat Keterangan domisili dari RT/RW
yang dilegalisir oleh Lurah/Kades setempat.
26
2. SMK
Kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi oleh calon peserta
didik SMK yang mengikuti PPDB (diserahkan pada saat verifikasi
berkas/pengambilan akun pendaftaran) berupa:
a. Foto copy Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang
berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket
B/Ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai
sama/setingkat dengan SMP yang telah dilegalisir pejabat
berwenang
b. Foto copy serta menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi
berkas) Akta kelahiran dengan batas usia paling tinggi 21 (dua
puluh satu) tahun pada awal tahun pelajaran baru 2019/2020,
dan belum menikah;
c. Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu yang berusia
lebih dari 21 tahun menyertakan bukti keikutsertaan dalam
program penanganan kemiskinan dari Pemerintah atau
Pemerintah Daerah (KIP, PKH, dan bukti lain yang dikeluarkan
oleh Pemerintah Daerah);
d. Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu terdaftar dalam
Basis Data Terpadu (BDT) dan/atau menyertakan bukti
keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari
Pemerintah atau Pemerintah Daerah (KIP, PKH, dan bukti lain
yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah);
e. Foto copy Kartu Keluarga atau Surat Keterangan domisili dari
RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/Kepala Desa setempat;
f. Foto copy dan telah dilegalisir pejabat berwenang, serta
menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi berkas) Piagam
prestasi tertinggi yang dimiliki dan sesuai kriteria yang
ditetapkan;
g. Surat keterangan sehat dari dokter, yang menerangkan hasil
pemeriksaan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang
dipilih calon peserta didik sebagaimana tabel berikut :
27
NO BIDANG KEAHLIAN OBYEK PEMERIKSAAN
1. Teknologi dan Rekayasa
Sehat mata dan tidak buta
warna
2. Teknik Informasi dan
Komunikasi
3. Agribisnis dan
Agroteknologi
4. Kemaritiman
5. Bisnis dan Manajemen
6. Pariwisata
7. Energi dan
Pertambangan
8. Seni dan Industri
Kreatif
9. Kesehatan dan
Pekerjaan Sosial
• Sehat mata dan tidak buta
warna
• Sehat Pendengaran
• Sehat mulut dan gigi

D. TATA CARA PENDAFTARAN
1. Calon peserta didik wajib datang ke salah satu satuan pendidikan
yang akan dipilihnya guna melakukan verifikasi berkas yang
dipersyaratkan dan sekaligus untuk memperoleh akun
pendaftaran, khusus SMK ditambah verifikasi Kesehatan, bakat
dan minat;
2. Verifikasi bakat dan minat sebagaimana tersebut pada point 1
disesuaikan dengan bidang keahlian pada Satuan Pendidikan
Kejuruan yang dipilih calon peserta didik;
3. Akun yang telah diperoleh calon peserta didik dipergunakan untuk
melakukan pendaftaran secara daring;
4. Pendaftaran secara daring dapat dilakukan secara mandiri atau
dengan bantuan operator sekolah dengan cara membuka situs
internet PPDB SMAN/SMKN Provinsi Jawa Tengah
(http://ppdb.jatengprov.go.id).
5. Calon peserta didik SMA Negeri di luar Jalur Perpindahan Orang
Tua/Wali dapat melakukan pendaftaran berdasarkan :
28
a. Jalur Zonasi sesuai jarak terdekat ;
b. Jalur Zonasi berdasarkan prestasi dalam zonanya;
c. Jalur prestasi.
6. Calon peserta didik SMA Negeri dapat mendaftarkan diri pada 1
(satu) atau lebih satuan pendidikan melalui seleksi tempat tinggal
terdekat pada jalur zonasi yang telah ditetapkan dan pada 1 (satu)
satuan pendidikan melalui seleksi prestasi;
7. Calon peserta didik SMA Negeri yang mendaftar melalui jalur
prestasi dan jalur perpindahan tugas orang tua/wali hanya dapat
mendaftar pada 1 (satu) satuan pendidikan.
8. Calon peserta didik SMK dapat mendaftarkan diri pada 4 (empat)
pilihan kompetensi keahlian dalam 2 (dua) Bidang Keahlian yang
sesuai pada 1 (satu) satuan pendidikan atau lebih;
9. Calon peserta didik mencetak bukti pendaftaran;
10. Calon peserta didik SMA Negeri dapat mengubah pilihan satuan
pendidikan dengan mengganti data pilihan sebelumnya.
11. Calon peserta didik SMK Negeri dapat mengubah pilihan
peminatan/kompetensi keahlian dan/atau satuan pendidikan
dengan mengganti data pilihan sebelumnya.
12. Calon peserta didik yang telah mendaftar di SMA Negeri, tidak
dapat melakukan pendaftaran pada SMK Negeri dalam PPDB SMA
Negeri dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran
2019/2020, dan sebaliknya.
29
BAB V
SELEKSI, NILAI AKHIR, DAN DAFTAR ULANG
A. SELEKSI
1. Seleksi PPDB SMA dengan ketentuan:
a. Jalur Zonasi
1) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA,
dilakukan dengan :
a) Seleksi jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah
- Merupakan seleksi dengan menetapkan sekurang-
kurangnya 60% (enam puluh persen) dari pendaftar
yang diterima terhadap daya tampung satuan
Pendidikan.
- Seleksi ini didasarkan atas jarak terdekat calon peserta
didik dari satuan Pendidikan yang dibuktikan dengan
Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili.
- Apabila terdapat pendaftar memiliki jarak yang sama
dan termasuk dalam penghitungan jumlah kuota
pendaftar yang diterima, maka prioritas diterima
diberikan kepada pendaftar yang melakukan
pendaftaran lebih awal.
b) Seleksi Prestasi
- Merupakan seleksi dengan menetapkan kuota
sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari
jumlah pendaftar yang diterima terhadap daya
tampung satuan Pendidikan.
- Apabila jumlah kuota sebesar 20% (dua puluh persen)
dimaksud tidak terpenuhi, maka akan dipenuhi
melalui jalur zonasi dengan seleksi jarak tempat
tinggal terdekat.
2) Calon peserta didik baru yang melakukan pendaftaran
melalui seleksi prestasi dan seleksi tempat tinggal terdekat
dalam jalur zonasi, dan keduanya dinyatakan diterima,
30
maka calon peserta didik baru akan ditetapkan diterima
melalui seleksi prestasi pada jalur zonasi.
b. Seleksi jalur prestasi diprioritaskan :
1) Peringkat I, II, III dalam kejuaraan tingkat internasional dan
Peringkat I dalam kejuaraan tingkat Nasional;
2) nilai UN SMP/MTs sederajat ditambah nilai kejuaraan;
3) Nilai UN SMP/MTs sederajat; dan
4) Calon peserta didik yang melakukan pendaftaran lebih awal
5) Seleksi jalur perpindahan tugas orangtua/wali diprioritaskan :
1) perpindahan antar provinsi;
2) perpindahan antar kabupaten/kota;
3) perpindahan luar zonasi;
4) usia yang paling tinggi calon peserta didik;
5) calon peserta didik yang mendaftar lebih awal.
2. Seleksi PPDB SMK dengan ketentuan:
a. Tidak berlaku ketentuan zonasi;
b. Menggunakan nilai UN SMP;
c. Tambahan Nilai Kejuaraan (NK) sesuai ketentuan;
d. Nilai akhir digunakan sebagai dasar peringkat calon peserta
didik yang merupakan penjumlahan pembobotan nilai UN (Ujian
Nasional), dan NK (Nilai Kejuaraan);
e. Apabila jumlah pendaftar melebihi daya tampung, akan
diseleksi berdasarkan prioritas:
1) calon peserta didik yang berdomisili pada wilayah provinsi
atau kabupaten/kota yang sama dengan SMK yang
bersangkutan;
2) usia yang paling tinggi calon peserta didik;
3) calon peserta didik yang mendaftar lebih awal.
B. NILAI AKHIR
Penetapan nilai akhir dilakukan setelah keseluruhan proses
dilaksanakan, dan merupakan akumulasi dari komponen penilaian.
31
1. NILAI AKHIR SMA
a. Komponen penilaian untuk penghitungan nilai akhir pada SMA
Jalur Zonasi melalui Prestasi dan Jalur Prestasi meliputi:
1) Jumlah nilai UN SMP/MTs atau yang sederajat (UN);
2) Nilai Kejuaraan (NK);
b. Berdasarkan komponen penilaian tersebut, selanjutnya
diformulasikan ke dalam rumus :
NA = UN + NK
2. NILAI AKHIR SMK
a. Komponen penilaian untuk penghitungan nilai akhir pada SMK
meliputi:
1) Jumlah nilai UN SMP/MTs atau yang sederajat (UN);
2) Nilai Kejuaraan (NK).
b. Berdasarkan komponen penilaian tersebut, selanjutnya
diformulasikan ke dalam rumus:
NA = UN + NK
C. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL SELEKSI
1. Penetapan Hasil Seleksi
a. Penetapan peserta didik yang diterima oleh satuan pendidikan
dilakukan setelah proses seleksi selesai dilaksanakan.
b. Penetapan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilaksanakan
oleh pengelola satuan pendidikan dan diumumkan kepada
masyarakat yang dikoordinasikan oleh Dinas.
c. Apabila berdasarkan hasil seleksi PPDB, Sekolah memiliki jumlah
calon peserta didik yang melebihi daya tampung, maka
disalurkan ke Sekolah lain dalam zonasi yang sama. Dalam hal
daya tampung pada zonasi yang sama tidak tersedia maka
disalurkan ke Sekolah lain dalam zonasi terdekat.
32
2. Pengumuman Hasil Seleksi
a. Penetapan hasil seleksi peserta didik yang diterima, diberitahukan
melalui pengumuman secara jelas dan terbuka oleh satuan
pendidikan yang bersangkutan.
b. Pengumuman penetapan hasil seleksi satuan pendidikan
dilaksanakan secara terbuka melalui internet dan papan
pengumuman pada satuan pendidikan.
c. Pengumuman penetapan hasil seleksi satuan pendidikan, berisi
tentang: nomor pendaftar, nama calon peserta didik, asal satuan
pendidikan, keterangan zonasi, nilai UN, Nilai Prestasi, jumlah
nilai, dan peringkat hasil seleksi pada satuan pendidikan.
D. DAFTAR ULANG
1. Peserta didik yang diterima di satuan pendidikan wajib melakukan
daftar ulang, dan bagi yang tidak mendaftar ulang dianggap
mengundurkan diri.
2. Persyaratan daftar ulang bagi calon peserta didik yang dinyatakan
diterima adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan kartu pendaftaran asli; dan
b. Menunjukkan Ijazah asli/Surat Keterangan Yang
Berpenghargaan Sama (SKYBS) asli.
c. Lain-lain yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
bersangkutan;
E. SANKSI
1. Bagi Peserta Didik yang diterima
a. Apabila peserta didik memberikan data palsu/tidak benar, maka
akan dikenakan sanksi pengeluaran oleh satuan pendidikan,
meskipun yang bersangkutan diterima dalam proses seleksi.
b. Sanksi sebagaimana tersebut huruf a, diberikan berdasarkan
hasil evaluasi sekolah bersama dengan Komite Sekolah dan
Cabang Dinas di wilayah masing-masing, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
33
2. Bagi Penyelenggara PPDB
Apabila penyelenggara PPDB tidak melaksanakan penyelenggaraan
PPDB sesuai ketentuan, akan diberikan sanksi sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
34
BAB VI
PENGENDALIAN, PENGADUAN, DAN INFORMASI
A. PENGENDALIAN
1. Masyarakat berhak melakukan pemantauan dan pengawasan
penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru pada satuan
pendidikan, agar pelaksanaanya sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.
2. Dinas wajib melakukan tindak lanjut, apabila terdapat pengaduan
atas hasil pemantauan dan pengawasan yang dilakukan
masyarakat.
B. PENGADUAN
1. Dinas membentuk tim penanganan pengaduan PPDB, dengan
melibatkan pemangku kepentingan pendidikan.
2. Tim penanganan pengaduan, membentuk sekretariat Unit
Pengaduan Masyarakat (UPM) dan disosialisasikan ke satuan
pendidikan.
3. Sekretariat UPM sebagaimana angka 2, berada di Satuan
Pendidikan, Kantor Cabang Dinas, dan Kantor Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
4. Pengaduan masyarakat dapat berupa keluhan, kritik dan
sarandalam penyelenggaraan PPDB, dapat secara langsung atau
melalui telepon/SMS/email/faksimile, disampaikan secara
berjenjang mulai dari Satuan Pendidikan, Cabang Dinas, sampai
dengan Dinas.
5. Tindaklanjut atas pengaduan masyarakat secara teknis diselesaikan
oleh Tim penanganan pengaduan berkoordinasi dengan pihak-pihak
terkait dan diselesaikan sebagaimana mestinya.
6. Tim penanganan pengaduan melaporkan hasil penanganan
pengaduan secara berjenjang kepada Kepala Dinas.
7. Pengaduan dapat dilakukan ke alamat dan/atau nomor telepon :
a. E-mail : ppdb@jatengprov.go.id
b. Telepon : 024-86041265
35
B. INFORMASI
Informasi tentang pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru dapat
dilakukan melalui :
1. Papan informasi pada satuan pendidikan, Cabang Dinas, dan Dinas;
dan
2. Media masa elektronik dan internet melalui website resmi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan media cetak.
36
BAB VII
PENUTUP
Tujuan penyelenggaraan PPDB Daring adalah sebagai upaya memberikan
layanan kepada masyarakat dibidang pendidikan secara cepat, murah,
transparan, dan akuntabel. Tujuan ini akan tercapai manakala mendapat
dukungan dari berbagai pihak baik yang secara aktif maupun secara pasif
mengunakan layayan ini.
Kami menyadari, mungkin di berbagai sisi masih terdapat kekurangan
namun kekurangan yang dimungkinkan terjadi bukanlah sesuatu
kesengajaan yang dengan sadar kami ketahui. Kami akan terus berupaya
melakukan penyempurnaan untuk memberikan layanan terbaik di bidang
pendidikan.
Melalui moment PPDB Daring ini pula, kami mengajak seluruh masyarakat
Jawa Tengah untuk bangkit membangun pendidikan agar semakin maju
dengan semangat kegotong royongan. Dan kami yakin, bahwa kita memiliki
kerinduan yang sama yakni kita ingin melihat anak-anak kita bertumbuh
dan berkembang sebagai anak-anak bangsa yang memiliki karakter
kebangsaan yang kuat, memiliki intelegensia yang tinggi, dan pada
akhirnya anak-anak kita menjadi anak-anak yang patut dibanggakan oleh
Negara. Mari kita hadir untuk anak-anak kita sebagai motivator dan
inspirator, untuk menjadikan pendidikan di Jawa Tengah sebagai
barometer pencapaian tujuan pembangunan pendidikan yang berhasil.
Terima kasih atas dukungan dan peran aktifnya untuk kemajuan
pendidikan di Jawa Tengah.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH
JUMERI, S.TP.,M.Si
Pembina Tingkat I
NIP. 19630510 198503 1 019

More Related Content

What's hot

Sk juknis ppdb_2017
Sk juknis ppdb_2017Sk juknis ppdb_2017
Sk juknis ppdb_2017adi winarto
 
04. juknis ppdb sma & smk 2019
04. juknis ppdb sma & smk 201904. juknis ppdb sma & smk 2019
04. juknis ppdb sma & smk 2019mediasmansawira
 
SKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka.pdf
SKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka.pdfSKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka.pdf
SKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka.pdfdaniamri1982
 
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...IWAN SUKMA NURICHT
 
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmenDrs. HM. Yunus
 
Kaldik 18 19_jawa tengah
Kaldik 18 19_jawa tengahKaldik 18 19_jawa tengah
Kaldik 18 19_jawa tengahElha Hemat
 
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014pakgurusanto
 
Permendikbud 60 2011 larangan pungutan biaya
Permendikbud 60 2011 larangan pungutan biayaPermendikbud 60 2011 larangan pungutan biaya
Permendikbud 60 2011 larangan pungutan biayaNandang Sukmara
 
Permendikbud nomor 1 tahun 2021
Permendikbud nomor 1 tahun 2021Permendikbud nomor 1 tahun 2021
Permendikbud nomor 1 tahun 2021mediasmansawira
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanNandang Sukmara
 
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahSKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahRepublikaDigital
 
JUKNIS PPDB ONLINE 2017/2018 DISDIKBUD JATENG
JUKNIS PPDB ONLINE 2017/2018 DISDIKBUD JATENGJUKNIS PPDB ONLINE 2017/2018 DISDIKBUD JATENG
JUKNIS PPDB ONLINE 2017/2018 DISDIKBUD JATENGABD ROZAK
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Guruh Sarip
 
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarPermendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarYanti Sriyulianti
 
(0053) pos un 2019 2020
(0053) pos un 2019 2020(0053) pos un 2019 2020
(0053) pos un 2019 2020Ade Subandi
 
18 juknis ppdb 2016 2017
18 juknis ppdb 2016 201718 juknis ppdb 2016 2017
18 juknis ppdb 2016 2017brigasta
 
Juknis bos-apbd-2016-draf
Juknis bos-apbd-2016-drafJuknis bos-apbd-2016-draf
Juknis bos-apbd-2016-drafMira Restu
 

What's hot (19)

Sk juknis ppdb_2017
Sk juknis ppdb_2017Sk juknis ppdb_2017
Sk juknis ppdb_2017
 
04. juknis ppdb sma & smk 2019
04. juknis ppdb sma & smk 201904. juknis ppdb sma & smk 2019
04. juknis ppdb sma & smk 2019
 
SKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka.pdf
SKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka.pdfSKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka.pdf
SKB 4 Menteri pembelajaran tatap muka.pdf
 
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
 
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
 
Kaldik 18 19_jawa tengah
Kaldik 18 19_jawa tengahKaldik 18 19_jawa tengah
Kaldik 18 19_jawa tengah
 
Bn709 2010
Bn709 2010Bn709 2010
Bn709 2010
 
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
Permen nomor-97-tahun-2013_Tentang Kelulusan UN 2013/2014
 
Permendikbud 60 2011 larangan pungutan biaya
Permendikbud 60 2011 larangan pungutan biayaPermendikbud 60 2011 larangan pungutan biaya
Permendikbud 60 2011 larangan pungutan biaya
 
Permendikbud nomor 1 tahun 2021
Permendikbud nomor 1 tahun 2021Permendikbud nomor 1 tahun 2021
Permendikbud nomor 1 tahun 2021
 
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaanPermendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
Permendiknas 50 2007_standar_pengelolaan
 
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan SekolahSKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
SKB Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut di Lingkungan Sekolah
 
JUKNIS PPDB ONLINE 2017/2018 DISDIKBUD JATENG
JUKNIS PPDB ONLINE 2017/2018 DISDIKBUD JATENGJUKNIS PPDB ONLINE 2017/2018 DISDIKBUD JATENG
JUKNIS PPDB ONLINE 2017/2018 DISDIKBUD JATENG
 
Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)Salinan pos an 2021-acc (1)
Salinan pos an 2021-acc (1)
 
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasarPermendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
Permendiknas no-15-tahun-2010-tentang-standar-pelayanan-minimal-pendidikan-dasar
 
(0053) pos un 2019 2020
(0053) pos un 2019 2020(0053) pos un 2019 2020
(0053) pos un 2019 2020
 
18 juknis ppdb 2016 2017
18 juknis ppdb 2016 201718 juknis ppdb 2016 2017
18 juknis ppdb 2016 2017
 
Juknis bos-apbd-2016-draf
Juknis bos-apbd-2016-drafJuknis bos-apbd-2016-draf
Juknis bos-apbd-2016-draf
 
Juknis kkg
Juknis kkgJuknis kkg
Juknis kkg
 

Similar to 04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua

Laporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxLaporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxNurulyDybala1
 
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdfAriefKusuma4
 
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdfJUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdfOviliyani
 
Juknis ppdb jateng
Juknis ppdb jatengJuknis ppdb jateng
Juknis ppdb jatengadi winarto
 
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013Guss No
 
Sk gub ppdb sma & smk negeri di jateng
Sk gub ppdb sma & smk negeri di jatengSk gub ppdb sma & smk negeri di jateng
Sk gub ppdb sma & smk negeri di jatengmediasmansawira
 
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013jeeroloo
 
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013Guss No
 
Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Mahriyoto S Kom
 
Kebijakan pemprov dki jakarta di bidang pendidikan 27122018 (gunas mahdianto)...
Kebijakan pemprov dki jakarta di bidang pendidikan 27122018 (gunas mahdianto)...Kebijakan pemprov dki jakarta di bidang pendidikan 27122018 (gunas mahdianto)...
Kebijakan pemprov dki jakarta di bidang pendidikan 27122018 (gunas mahdianto)...Habsy Hotib
 
Permendikbud nomor 20 tahun 2019
Permendikbud nomor 20 tahun 2019Permendikbud nomor 20 tahun 2019
Permendikbud nomor 20 tahun 2019Chusnul Labib
 
Kaldik Pendis 2021 2022
Kaldik Pendis 2021 2022Kaldik Pendis 2021 2022
Kaldik Pendis 2021 202226261
 
PERDIRJEN-VOKASI-NOMOR-02-TAHUN-2020-TTG-JUKNIS-PKW-2020.pdf
PERDIRJEN-VOKASI-NOMOR-02-TAHUN-2020-TTG-JUKNIS-PKW-2020.pdfPERDIRJEN-VOKASI-NOMOR-02-TAHUN-2020-TTG-JUKNIS-PKW-2020.pdf
PERDIRJEN-VOKASI-NOMOR-02-TAHUN-2020-TTG-JUKNIS-PKW-2020.pdfFajar Baskoro
 
Permen 35 tahun 2018 lengkap
Permen 35 tahun 2018 lengkapPermen 35 tahun 2018 lengkap
Permen 35 tahun 2018 lengkapHeri Purwanto
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016yugo soe
 

Similar to 04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua (20)

Laporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docxLaporan PPDB 2023-2024.docx
Laporan PPDB 2023-2024.docx
 
2 juknis ppdb 2021
2 juknis ppdb 20212 juknis ppdb 2021
2 juknis ppdb 2021
 
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
--Juknis PPDB SMA-SMK Negeri 2023--.pdf
 
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdfJUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
JUKNIS PPDB 2023-2024.pdf
 
Juknis ppdb jateng
Juknis ppdb jatengJuknis ppdb jateng
Juknis ppdb jateng
 
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SD-SMP) - Permendikbud No 12 Tahun 2013
 
1
11
1
 
Sk gub ppdb sma & smk negeri di jateng
Sk gub ppdb sma & smk negeri di jatengSk gub ppdb sma & smk negeri di jateng
Sk gub ppdb sma & smk negeri di jateng
 
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
Peraturan Menteri No 8 Tahun 2013
 
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
Juknis DAK Tahun 2013 (SMA-SMK) - Permendikbud No 8 Tahun 2013
 
Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008Permendikbud tahun2017 nomor008
Permendikbud tahun2017 nomor008
 
JUKNIS BOS 2017
JUKNIS BOS 2017JUKNIS BOS 2017
JUKNIS BOS 2017
 
Juknis bos-2018
Juknis bos-2018Juknis bos-2018
Juknis bos-2018
 
Kebijakan pemprov dki jakarta di bidang pendidikan 27122018 (gunas mahdianto)...
Kebijakan pemprov dki jakarta di bidang pendidikan 27122018 (gunas mahdianto)...Kebijakan pemprov dki jakarta di bidang pendidikan 27122018 (gunas mahdianto)...
Kebijakan pemprov dki jakarta di bidang pendidikan 27122018 (gunas mahdianto)...
 
Permendikbud nomor 20 tahun 2019
Permendikbud nomor 20 tahun 2019Permendikbud nomor 20 tahun 2019
Permendikbud nomor 20 tahun 2019
 
Kaldik Pendis 2021 2022
Kaldik Pendis 2021 2022Kaldik Pendis 2021 2022
Kaldik Pendis 2021 2022
 
PERDIRJEN-VOKASI-NOMOR-02-TAHUN-2020-TTG-JUKNIS-PKW-2020.pdf
PERDIRJEN-VOKASI-NOMOR-02-TAHUN-2020-TTG-JUKNIS-PKW-2020.pdfPERDIRJEN-VOKASI-NOMOR-02-TAHUN-2020-TTG-JUKNIS-PKW-2020.pdf
PERDIRJEN-VOKASI-NOMOR-02-TAHUN-2020-TTG-JUKNIS-PKW-2020.pdf
 
Permen 35 tahun 2018 lengkap
Permen 35 tahun 2018 lengkapPermen 35 tahun 2018 lengkap
Permen 35 tahun 2018 lengkap
 
5. pendidikan
5. pendidikan5. pendidikan
5. pendidikan
 
Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016Juknis bos dikdas 2016
Juknis bos dikdas 2016
 

More from mediasmansawira

Permendikbud nomor 1 tahun 2021
Permendikbud nomor 1 tahun 2021Permendikbud nomor 1 tahun 2021
Permendikbud nomor 1 tahun 2021mediasmansawira
 
Perkiraan Jam Efektif, Promes, Rincian Kegiatan Harian
Perkiraan Jam Efektif, Promes, Rincian Kegiatan HarianPerkiraan Jam Efektif, Promes, Rincian Kegiatan Harian
Perkiraan Jam Efektif, Promes, Rincian Kegiatan Harianmediasmansawira
 
RPP Ringkasan (Literasi)
RPP Ringkasan (Literasi)RPP Ringkasan (Literasi)
RPP Ringkasan (Literasi)mediasmansawira
 
RPP Teks Laporan Hasil Observasi
RPP Teks Laporan Hasil ObservasiRPP Teks Laporan Hasil Observasi
RPP Teks Laporan Hasil Observasimediasmansawira
 
Silabus Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 (Genap)
Silabus Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 (Genap)Silabus Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 (Genap)
Silabus Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 (Genap)mediasmansawira
 
Silabus Bahsa Indonesia Kelas X Semester 1
Silabus Bahsa Indonesia Kelas X Semester 1  Silabus Bahsa Indonesia Kelas X Semester 1
Silabus Bahsa Indonesia Kelas X Semester 1 mediasmansawira
 
Latihan Soal PAT Bhs Indonesia Kelas X
Latihan Soal PAT Bhs Indonesia Kelas XLatihan Soal PAT Bhs Indonesia Kelas X
Latihan Soal PAT Bhs Indonesia Kelas Xmediasmansawira
 
Contoh surat ket. dinas kesehatan
Contoh surat ket. dinas kesehatanContoh surat ket. dinas kesehatan
Contoh surat ket. dinas kesehatanmediasmansawira
 
Pembagian zona sma negeri 1 wirosari
Pembagian zona sma negeri 1 wirosariPembagian zona sma negeri 1 wirosari
Pembagian zona sma negeri 1 wirosarimediasmansawira
 
Surat ket nilai rapor mapel un
Surat ket nilai rapor mapel unSurat ket nilai rapor mapel un
Surat ket nilai rapor mapel unmediasmansawira
 
06. lamp. daya tampung sma 2019
06. lamp. daya tampung sma 201906. lamp. daya tampung sma 2019
06. lamp. daya tampung sma 2019mediasmansawira
 

More from mediasmansawira (20)

Permendikbud nomor 1 tahun 2021
Permendikbud nomor 1 tahun 2021Permendikbud nomor 1 tahun 2021
Permendikbud nomor 1 tahun 2021
 
Perkiraan Jam Efektif, Promes, Rincian Kegiatan Harian
Perkiraan Jam Efektif, Promes, Rincian Kegiatan HarianPerkiraan Jam Efektif, Promes, Rincian Kegiatan Harian
Perkiraan Jam Efektif, Promes, Rincian Kegiatan Harian
 
RPP Ringkasan (Literasi)
RPP Ringkasan (Literasi)RPP Ringkasan (Literasi)
RPP Ringkasan (Literasi)
 
RPP Teks Hikayat
RPP Teks HikayatRPP Teks Hikayat
RPP Teks Hikayat
 
RPP Teks Anekdot
RPP Teks AnekdotRPP Teks Anekdot
RPP Teks Anekdot
 
RPP Teks Eksposisi
RPP Teks EksposisiRPP Teks Eksposisi
RPP Teks Eksposisi
 
RPP Teks Laporan Hasil Observasi
RPP Teks Laporan Hasil ObservasiRPP Teks Laporan Hasil Observasi
RPP Teks Laporan Hasil Observasi
 
Silabus Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 (Genap)
Silabus Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 (Genap)Silabus Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 (Genap)
Silabus Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2 (Genap)
 
Silabus Bahsa Indonesia Kelas X Semester 1
Silabus Bahsa Indonesia Kelas X Semester 1  Silabus Bahsa Indonesia Kelas X Semester 1
Silabus Bahsa Indonesia Kelas X Semester 1
 
RPP DARING
RPP DARINGRPP DARING
RPP DARING
 
Latihan Soal PAT Bhs Indonesia Kelas X
Latihan Soal PAT Bhs Indonesia Kelas XLatihan Soal PAT Bhs Indonesia Kelas X
Latihan Soal PAT Bhs Indonesia Kelas X
 
Contoh surat ket. dinas kesehatan
Contoh surat ket. dinas kesehatanContoh surat ket. dinas kesehatan
Contoh surat ket. dinas kesehatan
 
Contoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanContoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataan
 
Pembagian zona sma negeri 1 wirosari
Pembagian zona sma negeri 1 wirosariPembagian zona sma negeri 1 wirosari
Pembagian zona sma negeri 1 wirosari
 
Contoh raport smp
Contoh raport smpContoh raport smp
Contoh raport smp
 
Surat ket nilai rapor mapel un
Surat ket nilai rapor mapel unSurat ket nilai rapor mapel un
Surat ket nilai rapor mapel un
 
Teknis mendaftar ppdb
Teknis mendaftar ppdbTeknis mendaftar ppdb
Teknis mendaftar ppdb
 
BULETIN Oktober 2019
BULETIN Oktober 2019 BULETIN Oktober 2019
BULETIN Oktober 2019
 
06. lamp. daya tampung sma 2019
06. lamp. daya tampung sma 201906. lamp. daya tampung sma 2019
06. lamp. daya tampung sma 2019
 
Ppdb pergub
Ppdb pergubPpdb pergub
Ppdb pergub
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

04. juknis ppdb sma & smk 2019 revisi kedua

  • 1. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : 421/10543 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 421/10163 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2019/2020
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Dinamika kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah menjadi bagian dari kehidupan keseharian masyarakat pendidikan pada umumnya, harus mampu pula diikuti oleh penyedia layanan pendidikan, baik itu Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun oleh masyarakat. Kondisi ini merupakan sesuatu hal yang wajib diharmonisasikan untuk menjaga gerak penguasaan teknologi dan informasi mampu menjawab dan memberikan kemanfaatan yang lebih besar. Salah satu upaya atas pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dimaksud, antara lain dengan implementasi layanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Daring. PPDB daring untuk SMA Negeri dan SMK Negeri di Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020 memang bulkan merupakan kali yang bertama, dua tahun sebelumnya juga telah dilaksanakan dengan berbagai dinamikamya, Langkah ini dipilih tentunya bukan tanpa alasan. Alasan utama bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah agar masyarakat mendapatkan kemudahan dalam kerangka pemanfaatan kemajuan ilmu dan teknologi. Sistem PPDB Daring yang dirancang secara real time (basic waktu) tentu akan memberikan banyak kesempatan bagi masyarakat pengguna dalam menentukan pilihan studi lanjut bagi calon peserta didik, maupun bagi para orang tua yang melaksanakan tanggungjawab terhadap pendidikan putera dan puterinya. Melalui PPDB Daring masyarakat pengguna layanan akan dengan cepat mendapatkan informasi, dan pada saat yang bersamaan pula masyarakat memiliki waktu untuk menentukan pilihan-pilihan lain yang tersedia dalam koridor regulasi yang menjadi panutan utama penyelenggaraan PPDB Daring.
  • 3. 2 B. LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 hal. 8692); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4960) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
  • 4. 3 Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Repbulik Indonesia Nomor 5157); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 106); 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85); 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Permata/Madarasah Tsanawiyah (SMP/MTs, dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA); 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madarasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK); 15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan pada Program Paket A, Paket B, dan Paket C;
  • 5. 4 16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah; 17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak- Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat; 18. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraruran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat; 19. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 48); 20. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Nomor 49); 21. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 9); 22. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah; 23. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 421/10163 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020
  • 6. 5 24. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 421/10379 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 421/10163 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020 C. TUJUAN Tujuan diterbitkannya Petunjuk Teknis adalah : 1. Menjabarkan ketentuan-ketentuan yang diamanatkan dalam : a. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak- Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat b. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 20 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 51 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Atau Bentuk Lain Yang Sederajat, dan c. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah d. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Provinsi Jawa Tengah; 2. Memberikan pedoman bagi Panitia Penyelenggara PPDB Daring pada semua tingkatan untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana yang telah ditetapkan.
  • 7. 6 3. Memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan proses dan tahapan penyelenggaraan PPDB Daring pada SMA Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020. D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup yang diatur dalam Petunjuk Teknis PPDB Daring adalah berbagai tahapan dan proses dalam penyelenggaraan PPDB Daring, yaitu : • Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPDB; • Penyelenggara PPDB; • Kepanitiaan dalam Penyelenggaraan PPDB; • Pembiayaan dalam Penyelenggaraan PPDB; • Penetapan zonasi dalam PPDB; • Penetapan Nilai Tambahan; • Pengumuman dimulainya pendaftaran PPDB; • Jadwal penyelenggaraan PPDB • Persyaratan peserta PPDB; • Proses pendaftaran dalam PPDB; • Penetapan Nilai Akhir; • Daftar ulang; • Pengendalian penyelenggaraan PPDB; • Pengaduan penyelenggaraan PPDB; • Pelaporan penyelenggaraan PPDB; • Sanksi penyelenggaraan PPDB. E. SASARAN Sasaran Petunjuk Teknis ini adalah : • Panitia Penyelenggara PPDB pada semua tingkatan; • Satuan Pendidikan Penyelenggara PPDB; • Calon peserta didik SMA Negeri dan SMK Negeri; • Masyarakat pengguna layanan PPDB Daring; • Para Pemangku Kepentingan di Bidang Pendidikan.
  • 8. 7 BAB II PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU A. PRINSIP Ditetapkannya Petunjuk Teknis ini adalah untuk menjamin penerimaan peserta didik baru berjalan secara : 1. obyektif, artinya Penerimaan Peserta Didik Baru harus diselenggarakan secara obyektif; 2. transparan, artinya pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik baru, untuk menghindari segala penyimpangan yang mungkin terjadi; 3. akuntabel, artinya Penerimaan Peserta Didik Baru dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasilnya; 4. tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, golongan, dan status sosial (kondisi ekonomi); 5. berkeadilan artinya tidak memihak pada kepentingan dari kelompok apapun. B. PENYELENGGARA PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020 diselenggarakan oleh setiap satuan pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan manajemen berbasis sekolah yang dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah C. KEPANITIAAN 1. Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru dibentuk panitia di tingkat provinsi selaku koordinator dan tingkat satuan pendidikan selaku pelaksana. 2. Panitia tingkat provinsi dibentuk oleh Gubernur, dengan susunan panitia :
  • 9. 8 a. Pengarah : 1)Gubernur 2) Wakil Gubenur 3) Ketua Komisi E DPRD 4) Ketua Dewan Pendidikan b. Wakil Pengarah : Sekretaris Daerah c. Penanggungjawab : Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan d. Ketua : Sekretaris Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan e. Wakil Ketua I : Kepala Bidang Pembinaan SMA f. Wakil Ketua II : Kepala Bidang Pembinaan SMK g. Sekretaris : Kepala Subag Program Disdikbud h. Seksi(dengan jumlah keanggotaan sesuai kebutuhan) - Seksi Pendataan - Seksi Pelayanan Informasi - Seksi Pengendalian - Seksi Layanan Pengaduan - Seksi Layanan Sistem Aplikasi - Sekretariat 3. Panitia tingkat Wilayah/Cabang dibentuk oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan dengan susunan kepanitiaan: a. Penanggungjawab : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah b. Ketua : Kepala Cabang Dinas c. Wakil Ketua I : Kepala Seksi SMA/SLB d. Wakil Ketua II : Kepala Seksi SMK e. Sekretaris : Kasubag TU Cabang Dinas f. Bendahara : Bendahara Cabang Dinas g. Seksi (dengan jumlah keanggotaan sesuai kebutuhan) - Seksi Pendataan - Seksi Pelayanan Informasi - Seksi Pengendalian - Seksi Layanan Pengaduan - Sekretariat
  • 10. 9 4. Panitia tingkat satuan pendidikan dibentuk oleh Kepala Satuan Pendidikan dengan susunan kepanitiaan : a. Penanggungjawab : Kepala Satuan Pendidikan b. Ketua : Guru/Wakasek c. Sekretaris : Guru/Wakasek d. Bendahara : Bendahara Pembantu e. Seksi (dengan jumlah keanggotaan sesuai kebutuhan) - Seksi Pendataan - Seksi Pelayanan Informasi - Seksi Pengendalian - Seksi Layanan Pengaduan - Sekretariat (Susunan kepanitiaan pada tingkat satuan pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan). D. TUGAS PANITIA 1. Ruang lingkup tugas panitia tingkat provinsi a. Mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru satuan pendidikan di tingkat provinsi. b. Menyusun regulasi yang dijadikan pedoman dalam Penerimaan Peserta Didik Baru; c. Merumuskan dan menetapkan jadwal penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru; d. Membantu memfasilitasi pelayanan akses informasi pada masyarakat; e. Mengkoordinasikan penanganan pengaduan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru; f. Melakukan monitoring penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru. 2. Ruang lingkup tugas panitia tingkat Cabang Dinas a. Mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru pada satuan pendidikan di tingkat wilayah. b. Melakukan sosialisasi PPDB di tingkat wilayah.
  • 11. 10 c. Membantu memfasilitasi pelayanan akses informasi pada masyarakat; d. Mengkoordinasikan penanganan pengaduan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru di tingkat wilayah; e. Melakukan monitoring penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru di tingkat Wilayah. f. Menjamin terselenggaranya proses PPDB di tingkat wilayah. 3. Ruang lingkup tugas panitia tingkat satuan pendidikan : a. Menyediakan loket/ruang verifikasi akun dan perangkat pendaftaran lainnya; b. Memeriksa keabsahan dokumen verifikasi; c. Mencatat dan memberikan tanda bukti verifikasi akun; d. Menerima pendaftaran peserta didik; e. Memasukkan data peserta didik ke sistem aplikasi; f. Menetapkan dan mengumumkan peserta didik yang diterima berdasarkan hasil proses komputerisasi; g. Menerima daftar ulang calon peserta didik yang diterima; h. Memberikan pelayanan informasi dan penanganan pengaduan; dan i. Membuat laporan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru kepada Kepala Dinas. E. PEMBIAYAAN 1. Dalam penyelenggaraan PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020, calon peserta didik yang mendaftar pada satuan pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah tidak dipungut biaya pendaftaran; 2. Pembiayaan penyelenggaraan PPDB pada satuan pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah dibebankan pada anggaran : a. APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2019 pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah; b. Satuan Pendidikan masing-masing penyelenggara PPDB.
  • 12. 11 BAB III JALUR PPDB SMA DAN SMK A. JALUR PPDB SMA PPDB dilaksanakan melalui jalur sebagai berikut: 1. Jalur zonasi; a. Zonasi adalah wilayah Desa/Kelurahan dalam jarak terdekat dengan satuan Pendidikan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas berdasarkan usulan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). b. Jarak tempat tinggal terdekat dimaksud adalah dihitung berdasarkan jarak tempuh dari Kantor Desa/Kelurahan menuju ke Satuan Pendidikan c. Calon peserta didik yang wajib diterima melalui jalur zonasi sekurang-kurangnya 80 % (delapan p[uluh persen) dari daya tampung satuan pendidikan yang dilakukan melalui pilihan jenis seleksi sebagai berikut : 1) seleksi berdasarkan jarak terdekat domisili calon peserta didik dengan tempat kedudukan Kantor Desa/Kelurahan paling sedikit 60% (enam puluh persen) dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima; dan 2) seleksi berdasarkan prestasi sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima. 2. Jalur prestasi; 2.1. Jalur PPDB Prestasi adalah jalur PPDB yang menggunakan seleksi prestasi calon peserta didik. 2.2. Calon peserta didik pada jalur prestasi yang diterima adalah paling banyak 15% (lima belas persen) dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima. 2.3. Komponen penilaian yang dijadikan dasar dalam penghitungan nilai akhir untuk PPDB SMA jalur Prestasi terdiri: 2.3.1. Nilai UN SMP/MTs atau yang sederajat, yaitu nilai yang diperoleh dari hasil UN SMP/MTs atau sederajat yang
  • 13. 12 dibuktikan dengan SHUN. Apabila nilai hasil UN dalam rentang 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) maka nilai UN dikonversi menjadi rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 10 (sepuluh). 2.3.1. Nilai Kejuaraan yaitu merupakan nilai yang diberikan kepada calon peserta didik karena yang bersangkutan memiliki prestasi di bidang akademik dan/atau non akademik yang diperolehnya pada jenjang pendidikan SMP/MTs atau yang sederajat, dengan ketentuan : A. KEJUARAAN BERJENJANG DAN BERKELANJUTAN 1. Juara Internasional 1,2,3 dan Juara Nasional 1 langsung diterima. 2. Nilai kejuaraan selain tersebut pada angka 1, akan diberikan pembobotan prestasi sebagai berikut : NO EVENT/ JENJANG PERINGKAT BOBOT NILAI 1. Internasional I Langsung Diterima II III 2. Nasional I II 5,00 III 4,00 3. Provinsi I 3,00 II 2,75 III 2,50 4. Kab/Kota I 2,25 II 2,00 III 1,75 2. Pembobotan prestasi tersebut huruf b) berlaku untuk prestasi pada jalur zonasi dan jalur prestasi
  • 14. 13 3. Tambahan nilai kejuaraan hanya diambil dari salah satu prestasi tertinggi tiap jenis cabang dari nilai kejuaraan yang diperoleh. 4. Kategori kejuaraan dikelompokkan menjadi: a. Kejuaraan bidang akademis adalah sains (ilmu pengetahuan). b. Kejuaraan bidang non akademis meliputi : teknologi tepat guna, seni dan budaya, olahraga, keteladanan, Bela Negara, Nasionalisme, dan Kepramukaan 5. Kejuaraan yang diberikan nilai tambahan harus memenuhi berasal dari kejuaraan yang diselenggarakan berjenjang dan berkelanjutan. 6. Nilai Kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang diperoleh selama menjadi siswa SMP/MTs atau sederajat dari kejuaraan yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan, dengan penjelasan : 6.1. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/ sayembara tingkat kabupaten/kota diselenggarakan oleh instansi di tingkat kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai agenda Pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 6.2. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/ sayembara tingkat provinsi diselenggarakan oleh instansi di tingkat provinsi yang ditetapkan sebagai agenda Pemerintah Provinsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi; 6.3. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/saye mbara tingkat Nasional diselenggarakan oleh Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai
  • 15. 14 agenda Nasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 6.4. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/saye mbara tingkat Internasional yang diakui oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda internasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 6.5. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 6.2 dicapai dalam kapasitas mewakili kabupaten/kota pada kejuaraan/lomba/ invitasi/pemilihan/sayembara di tingkat provinsi. 6.6. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 6.3 dicapai dalam kapasitas mewakili Pemerintah Provinsi pada kejuaraan/ lomba/invitasi/pemilihan/sayembara di tingkat Nasional. 6.7. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 6.4 dicapai dalam kapasitasnya mewakili Pemerintah Republik Indonesia pada kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/ sayembara di tingkat Internasional. B. KEJUARAAN TIDAK BERJENJANG 1. Nilai kejuaraan event tidak berjenjang, akan diberikan pembobotan prestasi sebagai berikut : NO EVENT/ JENJANG PERINGKAT BOBOT NILAI 1. Internasional I 3,00 II 2,75 III 2,50 2. Nasional I 2,25 II 2,00 III 1,75
  • 16. 15 2. Pembobotan prestasi tersebut angka 1 berlaku untuk prestasi pada jalur zonasi dan jalur prestasi 3. Tambahan nilai kejuaraan hanya diambil dari salah satu prestasi tertinggi tiap jenis cabang dari nilai kejuaraan yang diperoleh. 4. Kategori kejuaraan dikelompokkan menjadi: a. Kejuaraan bidang akademis adalah sains (ilmu pengetahuan) b. Kejuaraan bidang non akademis meliputi : teknologi tepat guna, seni dan budaya, olahraga, keteladanan, Bela Negara, Nasionalisme, dan Kepramukaan 5. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat Nasional diselenggarakan oleh Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda Nasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 6. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat Internasional yang diakui oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda internasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 7. Nilai Kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang diperoleh selama menjadi siswa SMP/MTs atau sederajat C. PENGESAHAN Untuk menghindari adanya piagam/sertifikat penghargaan kejuaraan palsu, perlu dilakukan penelitian dan pengesahan/legalisasi dengan ketentuan sebagai berikut :
  • 17. 16 1. Kejuaraan akademik tingkat kabupaten/kota pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat; 1.1. Kejuaraan akademik tingkat provinsi, nasional, dan/atau internasional disahkan oleh Cabang Dinas setempat dan/atau Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi; 1.2. Kejuaraan non akademik tingkat kabupaten/kota, pengesahan dilakukan oleh Induk Organisasi yang bersangkutan di tingkat kabupaten/kota atau Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi di Kabupaten/Kota setempat. 1.3. Kejuaraan non akademik tingkat provinsi, nasional, dan internasional pengesahan dilakukan oleh Induk Organisasi yang bersangkutan di tingkat provinsi atau Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi di Provinsi; 2. Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan piagam/sertifikat sesuai ketentuan dan diperbolehkan menguji calon peserta didik sesuai kejuaraan yang diperolehnya. 3. Jalur perpindahan tugas orang tua/wali. a. Jalur PPDB perpindahan tugas orang tua/wali yakni jalur yang disediakan dalam PPBD bagi calon peserta didik yang mengikuti perpindahan tugas orang tua/wali. b. Calon peserta didik pada jalur perpindahan tugas orang tua/wali yang diterima adalah paling banyak 5% (lima persen) dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima. c. Dalam hal jumlah calon peserta didik pada jalur perpindahan tugas orang tua/wali tidak mencapai 5% (lima persen), maka kekurangan tersebut dialihkan ke jalur prestasi atau sebaliknya.
  • 18. 17 d. Apabila calon peserta didik yang diterima pada jalur prestasi dan jalur perpindahan tugas orang tua/wali tidak mencapai 20% (dua puluh persen), maka dipenuhi melalui jalur Zonasi. D. PEMINATAN 1. Berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pada Pendidikan Menengah, maka PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020 di Provinsi Jawa Tengah untuk SMA dilakukan pemilihan peminatan pada proses PPDB. 2. Peminatan pada SMA memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap dan kompetensi pengetahuan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik. 3. Peminatan pada SMA terdiri atas: a. Peminatan Matematika dan IPA; b. Peminatan IPS; dan c. Peminatan Bahasa dan Budaya. 4. Penentuan peminatan didasarkan atas penghitungan pada nilai UN yang memiliki korelasi dalam mendukung proses pembelajaran siswa yang bersangkutan. 5. Penentuan peminatan didasarkan pada pembobotan dari hasil Nilai UN SMP sebagai berikut: No MAPEL UN BOBOT NILAI PEMINATAN MAT DAN IPA IPS BAHASA DAN BUDAYA 1. IPA 5 2 2 2. Matematika 5 5 3 3. Bahasa Inggris 3 4 5 4. Bahasa Indonesia 2 4 5 6. Dalam hal jumlah siswa diterima tidak memenuhi daya tampung, maka pembagian peminatan dilakukan secara proporsional.
  • 19. 18 E. PPDB SMK PPDB SMK tidak menerapkan jalur sebagaimana pada PPDB SMA namun menggunakan sistem seleksi dengan komponen penilaian sebagai berikut : 1. Nilai UN SMP/MTs atau yang sederajat yaitu nilai yang diperoleh dari hasil UN SMP/MTs atau sederajat yang dibuktikan dengan SHUN. Apabila nilai hasil UN dalam rentang 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) maka nilai UN dikonversi menjadi rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 10 (sepuluh). 2. Nilai Prestasi, merupakan nilai yang diberikan kepada calon peserta didik karena yang bersangkutan memiliki prestasi di bidang akademik dan/atau non akademik yang diperolehnya pada jenjang pendidikan SMP/MTs atau yang sederajat dengan ketentuan : A. KEJUARAAN BERJENJANG DAN BERKELANJUTAN 1. Juara Internasional 1,2,3 dan Juara Nasional 1 langsung diterima. 2. Nilai kejuaraan selain tersebut pada angka 1, akan diberikan pembobotan prestasi sebagai berikut : NO EVENT/ JENJANG PERINGKAT BOBOT NILAI 1. Internasional I Langsung Diterima II III 2. Nasional I II 5,00 III 4,00 3. Provinsi I 3,00 II 2,75 III 2,50 4. Kab/Kota I 2,25 II 2,00 III 1,75
  • 20. 19 3. Pembobotan prestasi tersebut huruf b) berlaku untuk prestasi pada jalur zonasi dan jalur prestasi 4. Tambahan nilai kejuaraan hanya diambil dari salah satu prestasi tertinggi tiap jenis cabang dari nilai kejuaraan yang diperoleh. 5. Kategori kejuaraan dikelompokkan menjadi: a. Kejuaraan bidang akademis adalah sains (ilmu pengetahuan). b. Kejuaraan bidang non akademis meliputi : teknologi tepat guna, seni dan budaya, olahraga, keteladanan, Bela Negara, Nasionalisme, dan Kepramukaan 6. Kejuaraan yang diberikan nilai tambahan harus memenuhi berasal dari kejuaraan yang diselenggarakan berjenjang dan berkelanjutan. 7. Nilai Kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang diperoleh selama menjadi siswa SMP/MTs atau sederajat dari kejuaraan yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkelanjutan, dengan penjelasan : 7.1. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat kabupaten/kota diselenggarakan oleh instansi di tingkat kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai agenda Pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 7.2. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat provinsi diselenggarakan oleh instansi di tingkat provinsi yang ditetapkan sebagai agenda Pemerintah Provinsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi; 7.3. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat Nasional diselenggarakan oleh Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda Nasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 7.4. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat Internasional yang diakui oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai
  • 21. 20 agenda internasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 7.5. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 7.2 dicapai dalam kapasitas mewakili kabupaten/kota pada kejuaraan/lomba/ invitasi/pemilihan/sayembara di tingkat provinsi. 7.6. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 7.3 dicapai dalam kapasitas mewakili Pemerintah Provinsi pada kejuaraan/ lomba/invitasi/pemilihan/sayembara di tingkat Nasional. 7.7. Kejuaraan sebagaimana tersebut angka 7.4 dicapai dalam kapasitasnya mewakili Pemerintah Republik Indonesia pada kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/ sayembara di tingkat Internasional. B. KEJUARAAN TIDAK BERJENJANG 1. Nilai kejuaraan event tidak berjenjang, akan diberikan pembobotan prestasi sebagai berikut : NO EVENT/ JENJANG PERINGKAT BOBOT NILAI 1. Internasional I 3,00 II 2,75 III 2,50 2. Nasional I 2,25 II 2,00 III 1,75 2. Pembobotan prestasi tersebut angka 1 berlaku untuk prestasi pada jalur zonasi dan jalur prestasi 3. Tambahan nilai kejuaraan hanya diambil dari salah satu prestasi tertinggi tiap jenis cabang dari nilai kejuaraan yang diperoleh. 4. Kategori kejuaraan dikelompokkan menjadi: a. Kejuaraan bidang akademis adalah sains (ilmu pengetahuan)
  • 22. 21 b. Kejuaraan bidang non akademis meliputi : teknologi tepat guna, seni dan budaya, olahraga, keteladanan, Bela Negara, Nasionalisme, dan Kepramukaan 5. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat Nasional diselenggarakan oleh Kementerian/ Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda Nasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 6. Kejuaraan/lomba/invitasi/pemilihan/sayembara tingkat Internasional yang diakui oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang ditetapkan sebagai agenda internasional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 7. Nilai Kejuaraan yang diakui adalah kejuaraan yang diperoleh selama menjadi siswa SMP/MTs atau sederajat C. PENGESAHAN Untuk menghindari adanya piagam/sertifikat penghargaan kejuaraan palsu, perlu dilakukan penelitian dan pengesahan/legalisasi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Kejuaraan akademik tingkat kabupaten/kota pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat; 1.1. Kejuaraan akademik tingkat provinsi, nasional, dan/atau internasional disahkan oleh Cabang Dinas setempat dan/atau Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi; 1.2. Kejuaraan non akademik tingkat kabupaten/kota, pengesahan dilakukan oleh Induk Organisasi yang bersangkutan di tingkat kabupaten/kota atau Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi di Kabupaten/Kota setempat. 1.3. Kejuaraan non akademik tingkat provinsi, nasional, dan internasional pengesahan dilakukan oleh Induk Organisasi yang bersangkutan di tingkat provinsi atau Organisasi Perangkat Daerah yang membidangi di Provinsi;
  • 23. 22 2. Satuan pendidikan diberi kewenangan untuk menentukan piagam/sertifikat sesuai ketentuan dan diperbolehkan menguji calon peserta didik sesuai kejuaraan yang diperolehnya. D. DAYA TAMPUNG 1. Daya tampung SMA/SMK memperhitungkan peserta didik dalam satu rombongan belajar dikalikan dengan jumlah rombongan belajar yang akan diterima, dikurangi dengan jumlah siswa yang tinggal kelas pada tahun pelajaran sebelumnya dan siswa inklusi pada sekolah inklusif yang melakukan seleksi sebelum jadwal pelaksanaan PPDB Daring dimulai 2. Jumlah peserta didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar/Kelas diatur sebagai berikut: 2.1. SMA dalam satu rombongan belajar/kelas berjumlah paling sedikit 20 (dua puluh) peserta didik dan paling banyak 36 (tiga puluh enam) peserta didik; 2.2. SMK dalam satu rombongan belajar/kelas berjumlah paling sedikit 15 (lima belas) peserta didik dan paling banyak 36 (tiga puluh enam) peserta didik. 3. Jumlah Rombongan Belajar pada Sekolah diatur sebagai berikut: 3.1. SMA paling sedikit 3 (tiga) Rombongan Belajar dan paling banyak 36 (tiga puluh enam) Rombongan Belajar, masing- masing tingkat paling banyak 12 (dua belas) Rombongan Belajar. 3.2. SMK paling sedikit 3 (tiga) Rombongan Belajar dan paling banyak 72 (tujuh puluh dua) Rombongan Belajar, masing- masing tingkat paling banyak 24 (dua puluh empat) Rombongan Belajar. 4. Daya tampung untuk masing-masing satuan pendidikan SMA Negeri dan SMK Negeri di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat di aplikasi PPDB Daring
  • 24. 23 BAB IV TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU A. PENGUMUMAN 1. Pengumuman merupakan informasi kepada masyarakat yang memuat waktu pelaksanaan dan persyaratan pendaftaran, seleksi, penetapan hasil seleksi dan daftar ulang. 2. Pengumuman PPDB dapat diperoleh melalui : a. Papan Pengumuman Satuan Pendidikan Penyelenggara PPDB; b. Kantor Cabang Dinas Pendidikan; c. Website resmi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dengan alamat : www.pdkjateng.go.id; atau d. Website resmi PPDB Tahun Pelajaran 2019/2020 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan alamat :https://jateng.siap- ppdb.com/ B. JADWAL PPDB Untuk kelancaran penyelenggaraan PPDB SMA Negeri dan SMK Negeri Tahun Pelajaran 2019/2020 di Provinsi Jawa Tengah diatur dengan jadwal sebagai berikut : a. Penetapan zonasi Tanggal 7 Mei 2019 b. Seleksi penerimaan calon peserta didik inklusi : 13 s.d. 17 Mei 2019 c. Verifikasi Berkas dan pengajuan akun : SMK : Tanggal, 17 s.d. 28 Juni 2019 Hari Senin – Jum’at SMA : Tanggal, 24 s.d. 28 Juni 2019 Hari Senin – Jum’at d. Pendaftaran Daring Mandiri dan/atau lewat Satuan Pendidikan : - dibuka : mulai tanggal, 1 Juli 2019 Pukul 00.00 WIB
  • 25. 24 - ditutup : Tanggal, 5 Juli 2019 Pukul 23.59 WIB e. Pengumuman HasilSeleksi : Tanggal, 9 Juli 2019 selambat- lambatnya pukul 23.55 WIB f. Pendaftaran Ulang : Tanggal, 10 s.d. 11 Juli 2019 g. Hari Pertama Masuk sekolah : Tanggal, 15 Juli 2019 C. PERSYARATAN PPDB 1. SMA Kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi oleh calon peserta didik SMA yang mengikuti PPDB (diserahkan pada saat verifikasi berkas/pengambilan akun pendaftaran) berupa: a. Foto copy Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan SMP yang telah dilegalisir pejabat berwenang b. Foto copy serta menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi berkas) Akta kelahiran dengan batas usia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada awal tahun pelajaran baru 2019/2020, dan belum menikah; c. Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu yang berusia lebih dari 21 tahun menyertakan bukti keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah (KIP, PKH, dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah); d. Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT) dan/atau menyertakan bukti keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah (KIP, PKH, dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah); e. Foto copy Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dari RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/ Kepala Desa setempat dan diterbitkan paling singkat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan
  • 26. 25 PPDB atau dapat menggunakan Surat Keterangan Domisili dari RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/ Kepala Desa setempat yang menerangkan bahwa calon peserta didik yang bersangkutan secara nyata telah bertempat tinggal selama sekurang-kurangnya 6 bulan di wilayah RT/RW yang bersangkutan. Apabila calon peserta didik menggunakan Surat Keterangan Domisili, maka satuan pendidikan tempat dilakukannya verifikasi berkas pendaftaran wajib melakukan validasi atas kebenaran Surat Keterangan Domisili dimaksud; f. Foto copy yang telah dilegalisir pejabat berwenang, serta menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi berkas)Piagam prestasi tertinggi yang dimiliki dan sesuai kriteria yang ditetapkan untuk jalur prestasi; g. Surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau perusahaan yang mempekerjakan untuk jalur perpindahan tugas orang tua/wali; h. Selain persyaratan sebagaimana tersebut di atas, calon peserta didik dengan kriteria tertentu wajib menyerahkan Surat Keterangan, yaitu : 1) Calon peserta didik dari Pondok Pesantren menyertakan surat keterangan yang menyatakan bahwa pondok pesantren terdaftar pada Educational Management Islamic System (EMIS) yang diterbitkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota serta Surat Keterangan telah mukim sekurang-kurangnya 6 bulan di pondok pesantren. 2) Calon peserta didik dari Panti Asuhan/Sosial Negeri menyertakan surat keterangan kelayan dari lembaga pengelola panti, sedangkan calon peserta didik dari Panti Asuhan/Sosial yang dikelola oleh masyarakat harus telah berbadan hukum dengan menyertakan surat keterangan dari lembaga pengelola panti dan diketahui oleh Dinas Sosial sesuai kewenangannya. 3) Calon Peserta Didik dari daerah bencana alam atau bencana sosial yang ditetapkan sebagai bencana nasional maupun daerah, menyerahkan Surat Keterangan domisili dari RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/Kades setempat.
  • 27. 26 2. SMK Kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi oleh calon peserta didik SMK yang mengikuti PPDB (diserahkan pada saat verifikasi berkas/pengambilan akun pendaftaran) berupa: a. Foto copy Ijazah SMP/sederajat atau surat keterangan yang berpenghargaan sama dengan ijazah SMP/ijazah Program Paket B/Ijazah satuan pendidikan luar negeri yang dinilai/dihargai sama/setingkat dengan SMP yang telah dilegalisir pejabat berwenang b. Foto copy serta menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi berkas) Akta kelahiran dengan batas usia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada awal tahun pelajaran baru 2019/2020, dan belum menikah; c. Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu yang berusia lebih dari 21 tahun menyertakan bukti keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah (KIP, PKH, dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah); d. Calon peserta didik dari keluarga tidak mampu terdaftar dalam Basis Data Terpadu (BDT) dan/atau menyertakan bukti keikutsertaan dalam program penanganan kemiskinan dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah (KIP, PKH, dan bukti lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah); e. Foto copy Kartu Keluarga atau Surat Keterangan domisili dari RT/RW yang dilegalisir oleh Lurah/Kepala Desa setempat; f. Foto copy dan telah dilegalisir pejabat berwenang, serta menunjukkan aslinya (pada saat verifikasi berkas) Piagam prestasi tertinggi yang dimiliki dan sesuai kriteria yang ditetapkan; g. Surat keterangan sehat dari dokter, yang menerangkan hasil pemeriksaan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian yang dipilih calon peserta didik sebagaimana tabel berikut :
  • 28. 27 NO BIDANG KEAHLIAN OBYEK PEMERIKSAAN 1. Teknologi dan Rekayasa Sehat mata dan tidak buta warna 2. Teknik Informasi dan Komunikasi 3. Agribisnis dan Agroteknologi 4. Kemaritiman 5. Bisnis dan Manajemen 6. Pariwisata 7. Energi dan Pertambangan 8. Seni dan Industri Kreatif 9. Kesehatan dan Pekerjaan Sosial • Sehat mata dan tidak buta warna • Sehat Pendengaran • Sehat mulut dan gigi D. TATA CARA PENDAFTARAN 1. Calon peserta didik wajib datang ke salah satu satuan pendidikan yang akan dipilihnya guna melakukan verifikasi berkas yang dipersyaratkan dan sekaligus untuk memperoleh akun pendaftaran, khusus SMK ditambah verifikasi Kesehatan, bakat dan minat; 2. Verifikasi bakat dan minat sebagaimana tersebut pada point 1 disesuaikan dengan bidang keahlian pada Satuan Pendidikan Kejuruan yang dipilih calon peserta didik; 3. Akun yang telah diperoleh calon peserta didik dipergunakan untuk melakukan pendaftaran secara daring; 4. Pendaftaran secara daring dapat dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan operator sekolah dengan cara membuka situs internet PPDB SMAN/SMKN Provinsi Jawa Tengah (http://ppdb.jatengprov.go.id). 5. Calon peserta didik SMA Negeri di luar Jalur Perpindahan Orang Tua/Wali dapat melakukan pendaftaran berdasarkan :
  • 29. 28 a. Jalur Zonasi sesuai jarak terdekat ; b. Jalur Zonasi berdasarkan prestasi dalam zonanya; c. Jalur prestasi. 6. Calon peserta didik SMA Negeri dapat mendaftarkan diri pada 1 (satu) atau lebih satuan pendidikan melalui seleksi tempat tinggal terdekat pada jalur zonasi yang telah ditetapkan dan pada 1 (satu) satuan pendidikan melalui seleksi prestasi; 7. Calon peserta didik SMA Negeri yang mendaftar melalui jalur prestasi dan jalur perpindahan tugas orang tua/wali hanya dapat mendaftar pada 1 (satu) satuan pendidikan. 8. Calon peserta didik SMK dapat mendaftarkan diri pada 4 (empat) pilihan kompetensi keahlian dalam 2 (dua) Bidang Keahlian yang sesuai pada 1 (satu) satuan pendidikan atau lebih; 9. Calon peserta didik mencetak bukti pendaftaran; 10. Calon peserta didik SMA Negeri dapat mengubah pilihan satuan pendidikan dengan mengganti data pilihan sebelumnya. 11. Calon peserta didik SMK Negeri dapat mengubah pilihan peminatan/kompetensi keahlian dan/atau satuan pendidikan dengan mengganti data pilihan sebelumnya. 12. Calon peserta didik yang telah mendaftar di SMA Negeri, tidak dapat melakukan pendaftaran pada SMK Negeri dalam PPDB SMA Negeri dan SMK Negeri Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2019/2020, dan sebaliknya.
  • 30. 29 BAB V SELEKSI, NILAI AKHIR, DAN DAFTAR ULANG A. SELEKSI 1. Seleksi PPDB SMA dengan ketentuan: a. Jalur Zonasi 1) Seleksi calon peserta didik baru kelas 10 (sepuluh) SMA, dilakukan dengan : a) Seleksi jarak tempat tinggal terdekat ke sekolah - Merupakan seleksi dengan menetapkan sekurang- kurangnya 60% (enam puluh persen) dari pendaftar yang diterima terhadap daya tampung satuan Pendidikan. - Seleksi ini didasarkan atas jarak terdekat calon peserta didik dari satuan Pendidikan yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili. - Apabila terdapat pendaftar memiliki jarak yang sama dan termasuk dalam penghitungan jumlah kuota pendaftar yang diterima, maka prioritas diterima diberikan kepada pendaftar yang melakukan pendaftaran lebih awal. b) Seleksi Prestasi - Merupakan seleksi dengan menetapkan kuota sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari jumlah pendaftar yang diterima terhadap daya tampung satuan Pendidikan. - Apabila jumlah kuota sebesar 20% (dua puluh persen) dimaksud tidak terpenuhi, maka akan dipenuhi melalui jalur zonasi dengan seleksi jarak tempat tinggal terdekat. 2) Calon peserta didik baru yang melakukan pendaftaran melalui seleksi prestasi dan seleksi tempat tinggal terdekat dalam jalur zonasi, dan keduanya dinyatakan diterima,
  • 31. 30 maka calon peserta didik baru akan ditetapkan diterima melalui seleksi prestasi pada jalur zonasi. b. Seleksi jalur prestasi diprioritaskan : 1) Peringkat I, II, III dalam kejuaraan tingkat internasional dan Peringkat I dalam kejuaraan tingkat Nasional; 2) nilai UN SMP/MTs sederajat ditambah nilai kejuaraan; 3) Nilai UN SMP/MTs sederajat; dan 4) Calon peserta didik yang melakukan pendaftaran lebih awal 5) Seleksi jalur perpindahan tugas orangtua/wali diprioritaskan : 1) perpindahan antar provinsi; 2) perpindahan antar kabupaten/kota; 3) perpindahan luar zonasi; 4) usia yang paling tinggi calon peserta didik; 5) calon peserta didik yang mendaftar lebih awal. 2. Seleksi PPDB SMK dengan ketentuan: a. Tidak berlaku ketentuan zonasi; b. Menggunakan nilai UN SMP; c. Tambahan Nilai Kejuaraan (NK) sesuai ketentuan; d. Nilai akhir digunakan sebagai dasar peringkat calon peserta didik yang merupakan penjumlahan pembobotan nilai UN (Ujian Nasional), dan NK (Nilai Kejuaraan); e. Apabila jumlah pendaftar melebihi daya tampung, akan diseleksi berdasarkan prioritas: 1) calon peserta didik yang berdomisili pada wilayah provinsi atau kabupaten/kota yang sama dengan SMK yang bersangkutan; 2) usia yang paling tinggi calon peserta didik; 3) calon peserta didik yang mendaftar lebih awal. B. NILAI AKHIR Penetapan nilai akhir dilakukan setelah keseluruhan proses dilaksanakan, dan merupakan akumulasi dari komponen penilaian.
  • 32. 31 1. NILAI AKHIR SMA a. Komponen penilaian untuk penghitungan nilai akhir pada SMA Jalur Zonasi melalui Prestasi dan Jalur Prestasi meliputi: 1) Jumlah nilai UN SMP/MTs atau yang sederajat (UN); 2) Nilai Kejuaraan (NK); b. Berdasarkan komponen penilaian tersebut, selanjutnya diformulasikan ke dalam rumus : NA = UN + NK 2. NILAI AKHIR SMK a. Komponen penilaian untuk penghitungan nilai akhir pada SMK meliputi: 1) Jumlah nilai UN SMP/MTs atau yang sederajat (UN); 2) Nilai Kejuaraan (NK). b. Berdasarkan komponen penilaian tersebut, selanjutnya diformulasikan ke dalam rumus: NA = UN + NK C. PENETAPAN DAN PENGUMUMAN HASIL SELEKSI 1. Penetapan Hasil Seleksi a. Penetapan peserta didik yang diterima oleh satuan pendidikan dilakukan setelah proses seleksi selesai dilaksanakan. b. Penetapan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilaksanakan oleh pengelola satuan pendidikan dan diumumkan kepada masyarakat yang dikoordinasikan oleh Dinas. c. Apabila berdasarkan hasil seleksi PPDB, Sekolah memiliki jumlah calon peserta didik yang melebihi daya tampung, maka disalurkan ke Sekolah lain dalam zonasi yang sama. Dalam hal daya tampung pada zonasi yang sama tidak tersedia maka disalurkan ke Sekolah lain dalam zonasi terdekat.
  • 33. 32 2. Pengumuman Hasil Seleksi a. Penetapan hasil seleksi peserta didik yang diterima, diberitahukan melalui pengumuman secara jelas dan terbuka oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. b. Pengumuman penetapan hasil seleksi satuan pendidikan dilaksanakan secara terbuka melalui internet dan papan pengumuman pada satuan pendidikan. c. Pengumuman penetapan hasil seleksi satuan pendidikan, berisi tentang: nomor pendaftar, nama calon peserta didik, asal satuan pendidikan, keterangan zonasi, nilai UN, Nilai Prestasi, jumlah nilai, dan peringkat hasil seleksi pada satuan pendidikan. D. DAFTAR ULANG 1. Peserta didik yang diterima di satuan pendidikan wajib melakukan daftar ulang, dan bagi yang tidak mendaftar ulang dianggap mengundurkan diri. 2. Persyaratan daftar ulang bagi calon peserta didik yang dinyatakan diterima adalah sebagai berikut: a. Menunjukkan kartu pendaftaran asli; dan b. Menunjukkan Ijazah asli/Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama (SKYBS) asli. c. Lain-lain yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan; E. SANKSI 1. Bagi Peserta Didik yang diterima a. Apabila peserta didik memberikan data palsu/tidak benar, maka akan dikenakan sanksi pengeluaran oleh satuan pendidikan, meskipun yang bersangkutan diterima dalam proses seleksi. b. Sanksi sebagaimana tersebut huruf a, diberikan berdasarkan hasil evaluasi sekolah bersama dengan Komite Sekolah dan Cabang Dinas di wilayah masing-masing, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
  • 34. 33 2. Bagi Penyelenggara PPDB Apabila penyelenggara PPDB tidak melaksanakan penyelenggaraan PPDB sesuai ketentuan, akan diberikan sanksi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
  • 35. 34 BAB VI PENGENDALIAN, PENGADUAN, DAN INFORMASI A. PENGENDALIAN 1. Masyarakat berhak melakukan pemantauan dan pengawasan penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru pada satuan pendidikan, agar pelaksanaanya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. 2. Dinas wajib melakukan tindak lanjut, apabila terdapat pengaduan atas hasil pemantauan dan pengawasan yang dilakukan masyarakat. B. PENGADUAN 1. Dinas membentuk tim penanganan pengaduan PPDB, dengan melibatkan pemangku kepentingan pendidikan. 2. Tim penanganan pengaduan, membentuk sekretariat Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) dan disosialisasikan ke satuan pendidikan. 3. Sekretariat UPM sebagaimana angka 2, berada di Satuan Pendidikan, Kantor Cabang Dinas, dan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. 4. Pengaduan masyarakat dapat berupa keluhan, kritik dan sarandalam penyelenggaraan PPDB, dapat secara langsung atau melalui telepon/SMS/email/faksimile, disampaikan secara berjenjang mulai dari Satuan Pendidikan, Cabang Dinas, sampai dengan Dinas. 5. Tindaklanjut atas pengaduan masyarakat secara teknis diselesaikan oleh Tim penanganan pengaduan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan diselesaikan sebagaimana mestinya. 6. Tim penanganan pengaduan melaporkan hasil penanganan pengaduan secara berjenjang kepada Kepala Dinas. 7. Pengaduan dapat dilakukan ke alamat dan/atau nomor telepon : a. E-mail : ppdb@jatengprov.go.id b. Telepon : 024-86041265
  • 36. 35 B. INFORMASI Informasi tentang pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru dapat dilakukan melalui : 1. Papan informasi pada satuan pendidikan, Cabang Dinas, dan Dinas; dan 2. Media masa elektronik dan internet melalui website resmi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan media cetak.
  • 37. 36 BAB VII PENUTUP Tujuan penyelenggaraan PPDB Daring adalah sebagai upaya memberikan layanan kepada masyarakat dibidang pendidikan secara cepat, murah, transparan, dan akuntabel. Tujuan ini akan tercapai manakala mendapat dukungan dari berbagai pihak baik yang secara aktif maupun secara pasif mengunakan layayan ini. Kami menyadari, mungkin di berbagai sisi masih terdapat kekurangan namun kekurangan yang dimungkinkan terjadi bukanlah sesuatu kesengajaan yang dengan sadar kami ketahui. Kami akan terus berupaya melakukan penyempurnaan untuk memberikan layanan terbaik di bidang pendidikan. Melalui moment PPDB Daring ini pula, kami mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk bangkit membangun pendidikan agar semakin maju dengan semangat kegotong royongan. Dan kami yakin, bahwa kita memiliki kerinduan yang sama yakni kita ingin melihat anak-anak kita bertumbuh dan berkembang sebagai anak-anak bangsa yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat, memiliki intelegensia yang tinggi, dan pada akhirnya anak-anak kita menjadi anak-anak yang patut dibanggakan oleh Negara. Mari kita hadir untuk anak-anak kita sebagai motivator dan inspirator, untuk menjadikan pendidikan di Jawa Tengah sebagai barometer pencapaian tujuan pembangunan pendidikan yang berhasil. Terima kasih atas dukungan dan peran aktifnya untuk kemajuan pendidikan di Jawa Tengah. KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH JUMERI, S.TP.,M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19630510 198503 1 019