Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis bahan pengemas yang umum digunakan untuk sediaan farmasi, yaitu gelas, plastik, elastik, dan logam. Gelas digunakan untuk sediaan parenteral karena inert secara kimiawi dan tahan terhadap kontaminasi, sedangkan plastik dan elastik lebih ringan namun perlu diperhatikan interaksinya dengan obat. Logam hanya terbatas digunakan karena mudah teroksidasi.
2. Pendahuluan
Kemasan adalah wadah, tutup dan selubung sebelah
luar.
Tujuan :
- menjaga stabilitas dan mutu produk akhir
- Identitas produk
- Estetika
Jenis : primer, sekunder, tersier
3. Bahan pengemas yang biasa
digunakan PADA sediaan steril
1. Gelas
2. Plastik
3. Elastik
4. Metal
4. GELAS
Sifat & Keuntungan :
Inert secara kimiawi, tembus pandang, kuat, mudah dibentuk, tahan
pemanasan, pelindung terbaik terhadap kontaminasi dan flavor, tidak
tembus gas, dpt untuk cairan dan padatan, dapat diberi warna, dapat
dipakai kembali (returnable), relatif murah
Gelas diperoleh melalui leburan bersama dari soda, batu kapur dan kuarsa
Gelas berwarna digunakan untuk menyimpan bahan obat peka cahaya,
diperoleh melalui penambahan logam oksida.
Kekurangan :
mudah pecah dan berat
5. Penggolongan Gelas
Gelas Komposisi Sifat-sifat Aplikasi
Tipe 1 Borosilikat Resistensi terhadap hidrolisis
tinggi,eksporasi termal
rendah
Sediaan parenteral asidik dan
netral, bisa juga untuk sediaan
alkali yang sama
Tipe II Kaca soda
kapur
(diperlukan
dealkalisasi)
Resistensi hidrolitik relatif
tinggi
Sediaan parenteral asidik dan
netral, bisa juga untuk sediaan
alkalin yang sesuai
Tipe III Kaca soda
kapur (tidak
mengalami
perlakuan
Sama dengan tipe II, tapi
dengan pelepasan oksida
Cairan anhidrat dan produk
kurang, sediaan parenteral jika
sesuai
Tipe NP Kaca soda
kapur
(penggunaan
umum)
Resistensi hidrolitik sangat
rendah
Hanya digunakan
untuksediaaan non parenteral
(oral, topikal, dsb)
6. plastik
Plastik merupakan padatan, terdiri dari molekul tinggi
yang dominan, zat organik, bahan yang dapat berubah
bentuk secara praktis pada kondisi tertentu.
Plastik dapat dibedakan atas termoplastik (misalnya
harsa, fenol, poliester) dan duroplastik.
Termoplastik menjadi plastis jika dipanaskan dan dalam
keadaan seperti ini dapat dibentuk menjadi kerangka
dasar yang dikehendaki. Pada saat pendinginan,
material membeku dan bentuknya stabil.
Duroplastik produk awal yang belum terajut, dikempa
dalam cetakan yang dipanaskan, dimana terjadi
perajutan dan pengerasan akibat reaksi kimia kemudian
memperoleh bentuk akhirnya
7. plastik
Plastik yang digunakan sebagai wadah produk
sediaan farmasi umumnya terbuat dari, polimer-
polimer. Contohnya polietilen, polietilen tereftalat
(PET) dan polietilen tereftalat, polipropilen (PP), polivinil
khlorida (PVC).
8. plastik
Keuntungan :
lebih ringan dan lebih tahan terhadap benturan
sehingan biaya pengangkutan lebih murah dan resiko
wadah pecah lebih kecil.
Desain wadahnya beragam dan penerimaan pasien
terhadap wadah plastic cukup baik.
Penggunaan wadah plastic relative efektif. Dalam
bentuk botol plastic yang dapat dipencet dapat
menyebabkan wadah berfungsi ganda baik sebagai
pengemas maupun sebagai aplikator sediaan-
sediaan seperti obat mata, obat hidung, dan lotio
9. Plastik
Kerugian :
Kemungkinan terjadinya antaraksi dengan bahan yang
diisikan, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu sifat mekanik (misalnya pada wadah
yang kaku atau fleksibel), sifat optik (pada zat pekat
cahaya), kemantapan terhadap suhu dan tekanan,
yang berkaitan dengan permeabilitas gas uap air dan
bahan penguap.
Banyaknya kemungkinan antraksi antara meterial
pengemas dan bahan yang diisikan tergantung dari sifat
fisika dan bahan kimia yang diisikan, sifat kimia dan fisika
materi pengemas, ukuran dan luas permukaan yang
kontak dari bahan yang diisikan dan bahan pengemas,
lama kontak dan suhu
10. plastik
Syarat :
Tebal, sehingga lintasan untuk mikroorganisme tidak dimungkinkan, dan
sebaiknya tidak permeabel untuk uap dan gas.
Harus dapat disterilkan; jika mungkin dalam keadaan kosong maupun terisi.
Tidak boleh membebaskan bahan asing kedalam kandungannya.
Komponen toksis atau komponen lain dari bahan sintetis yang dapat
bermigrasi kedalam kandungan harus serendah mungkin, sehingga tidak
bersifat merusak.
Sebaiknya menunjukan kemantapan absolut terhadap bahan obat,bahan
pembantu galenik dan bahan pelarut semua jenis.
Aman
Bahan sintetis untuk wadah larutan injeksi, mengingat kontrol pengamatan
yang dilakukan.harus memiliki transparansi yang baik.
Elastisitas
Dapat dilas dengan baik, dan dapat dibuat dengan murah
11. elastik
Elastik adalah bahan yang berbentuk dari zat-zat
organik, padat, didominasi oleh polimer tinggi, yang
menunjukan sifat seperti karet elastis contohnya tutup
botol infus (Goeswin,2009). Elastik ini terbuat dari
produk karet alam, karet sintesis dan bahan sejenis
karet. Elastisitas karet memiliki gaya tarik yang relatif
rendah sehingga akan terjadi peregangan yang kuat.
Elastik dalam keadaan tidak meregang adalah amorf,
pada saat meregang muncul sifat kristalinitasnya
12. metal
Penggunaan metal pada produk sediaan farmasi ini relatif terbatas.
Metal ini digunakan sebagai material kemasan yang memiliki bentuk dan
sifat yang sukar diganti dengan kemasan lain walaupun metal ini mudah
teroksidasi dan membentuk korosi . Metal yang biasa digunakan yaitu
timah, aluminium dan baja
Metal dibentuk menjadi sistem penghantaran obat yang lebih
kompleks,seperti inhaler sustained release, inhaler serbuk kering, alat
untuk pemberian aerosol, bahkan jarum yang siap untuk digunakan
13. metal
Kelebihan :
Dapat digunakan untuk membuat tromol atau drum, ruahan material
dimana diperlukan kekuatan yang besar. Metal dapat pula dibentuk
menjadi silinder bertekanan tinggi untuk menyimpan produk gas.
Kekurangan :
Lebih mahal harganya, dan lebih sulit untuk dibentuk menjadi kemasan
yang dapat dimanfaatkan. Untuk bentuk foil (lembaran tipis), banyak
dihasilkan kemasan cacat dikarenakan adanya lubang halus yang
terbentuk selama proses manufacturing sehingga sifatnya sangat tidak
menguntungkan sebagai penghalang (terutama pada foil yang sangat
tipis)