Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun. Ringkasannya adalah pertama, PT Askes bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mulai 1 Januari 2014. Kedua, peserta JKN meliputi penerima bantuan iuran (PBI), pekerja
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
JKN COVERAGE
1.
2. Madiun, 11 Desember 2014
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Sosialisasi
Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN )
dalam
Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN )
Oleh :
Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun
( dr. Agung Sulistya Wardani, M.Mkes )
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
3. ”1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN”
UU SJSN dan UU BPJS
3
4. ASKES
2013 2014 - 2019
PERTANYAANNYA: SIAPAKAH
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN?
Jawabannya:
PT Askes (Persero) yang BERTRANSFORMASI
Menjadi BPJS Kesehatan Per 1 Januari 2014
CAKUPAN
SEMESTA 2019
Badan Hukum PRIVATE
Di bawah Menteri BUMN
Semula Hanya Untuk
Jaminan Kesehatan PNS
dan Pensiunan
TNI/POLRI + Perintis
Kemerdekaan + Veteran
Badan Hukum PUBLIK
Langsung Bertanggung Jawab
Kepada PRESIDEN
Untuk Mengelola Jaminan
Kesehatan
SELURUH RAKYAT INDONESIA4
5. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
PESERTA JAMINAN KES
KEMENKES
Peserta Jaminan Kes adalah setiap orang yang telah membayar
iuran atau untuknya telah dibayarkan iuran menjadi peserta
Jaminan Kesehatan
PESERTA MELIPUTI*):
1. Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan
a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan
meliputi orang yang tergolong fakir
miskin dan orang tidak mampu
b. Penetapan Peserta PBI Jaminan
Kesehatan dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan
2. Bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Jaminan Kesehatan
a. Pekerja penerima upah dan anggota
keluarganya
b. Pekerja bukan penerima upah dan
anggota keluarganya
c. Bukan pekerja dan anggota
keluarganya
5
6. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
PESERTA JAMINAN KES
KEMENKES
6
KEPESERTAN JAMKES BERSIFAT WAJIB DAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP
TAHAP I
PBI (86,4 JUTA JIWA)
ASKES PNS + ANGGOTA KELUARGA
TNI/PNS + ANGGOTA KELUARGA
POLRI/PNS + ANGGOTA KELUARGA
PENSIUNAN
VETERAN
JPK JAMSOSTEK
TAHAP II
SELURUH PENDUDUK YG BELUM
MASUK SEBAGAI PESERTA BPJS
1 JAN
2014
PALING
LAMBAT
2019
BPJS
KES
7. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
7
Peserta : setiap orang, termasuk orang asing
yg bekerja paling singkat 6 (enam) bln di
Indonesia, yang telah membayar iuran
Pekerja : setiap orang yg bekerja dgn
menerima gaji, upah, atau imbalan dlm
bentuk lain
Pekerja Penerima Upah: setiap orang yg
bekerja pd pemberi kerja dgn menerima gaji
atau upah
BEBERAPA PENGERTIAN (1)
8. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
8
BEBERAPA PENGERTIAN (2)
Pekerja Bukan Penerima Upah : setiap orang
yg bekerja atau berusaha atas risiko sendiri
Pemberi Kerja : orang perseorangan,
pengusaha, badan hukum atau badan lainnya
yg mempekerjakan tenaga kerja, atau
penyelenggara negara yg mempekerjakan
pegawai negeri dgn membayar gaji, upah,
atau imbalan dlm bentuk lainnya
9. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
9
BEBERAPA PENGERTIAN(3)
hak Pekerja yg diterima & dinyatakan
dlm bentuk uang sbg imbalan dr
Pemberi Kerja kpd Pekerja yg ditetapkan
& dibayar menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan.
Gaji atau Upah
10. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
10
PEKERJA PENERIMA UPAH
a. Pegawai Negeri
Sipil
b. Anggota TNI
c. Anggota Polri
d. Pejabat
Negara
e. Pegawai
Pemerintah Non
Pegawai Negeri;
f. Pegawai
swasta
g. Pekerja yg tdk termasuk huruf a s.d
huruf f yg menerima Upah
BEBERAPA PENGERTIAN (4)
11. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
11
anak kandung, anak tiri &/atau anak angkat yg sah dari Peserta, dgn
kriteria:
tidak atau belum pernah
menikah atau tdk mempunyai
penghasilan sendiri
belum berusia 21 tahun atau blm
berusia 25 tahun yg msh
melanjutkan pendidikan formal
istri atau suami yg sah dari Peserta
Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:
Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan dpt juga mengikutsertakan
anggota keluarga yang lain
BEBERAPA PENGERTIAN (5)
12. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
12
Pasal 4 ayat (3)
a. Pekerja di luar
hubungan kerja atau
Pekerja mandiri;
b. Pekerja yg tdk termasuk
huruf a yg bukan
penerima Upah
BEBERAPA PENGERTIAN (6)
PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH
13. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
13
Pasal 4 ayat (4)
a. Investor b. Pemberi Kerja
c. Penerima pensiun d. Veteran
e. Perintis
Kemerdekaan
f. bukan Pekerja yg tdk
termasuk huruf a s.d
huruf e yg mampu
membayar iuran
BEBERAPA PENGERTIAN (7)
BUKAN PEKERJA
14. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
14
PENTAHAPAN KEPESERTAAN
Tahap II : seluruh penduduk yg blm masuk sbg Peserta BPJS Kes
paling lambat 1 Januari 2019
Tahap I : mulai 1 Januari 2014, paling sedikit meliputi :
PBI Jaminan Kesehatan
Anggota TNI/PNS di ling Kementah & anggota keluarganya
Anggota Polri/PNS di lingkungan Polri & anggota keluarganya
Peserta asuransi kesehatan Perusahaan Persero ASKES dan anggota
keluarganya
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan Persero
Jamsostek & anggota keluarganya
16. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
16
Iuran Jaminan Kesehatan sejumlah uang yg dibayarkan secara
teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja &/atau Pemerintah utk program
Jamkes (Perpres No. 12 thn 2013 ttg Jaminan Kesehatan)
Peserta PBI Jamkes dibayar oleh Pemerintah.
Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja & Pekerja
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah
& peserta bukan Pekerja dibayar oleh Peserta yg bersangkutan
PEMBIAYAAN
17. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
Iuran JKN (Perubahan Perpres 12/2013)
KEMENKES
17
PESERTA BENTUK IURAN BESARAN IURAN KET
PBI NILAI NOMINAL
(per jiwa)
Rp. 19.225,- Ranap kelas 3
Pasal 16A, 23
PNS/TNI/POLRI/
PENSIUN
5%
(per keluarga )
2% dari pekerja
3% dari pemberi kerja
Ranap kelas 1, kelas 2
Pasal 16B, 23
PEKERJA
PENERIMA UPAH
SELAIN PNS DLL
4,5 % (per keluarga)
dan
5% (per keluarga)
s/d 30 Juni 2015:
0,5% dari pekerja
4% dari pemberi kerja
mulai 1 Juli 2015:
1% dari pekerja
4% dari pemberi kerja
Ranap kelas 1, kelas 2
Pasal 16C, 23
PEKERJA BUKAN
PENERIMA UPAH
dan BUKAN
PEKERJA
NILAI NOMINAL
(per jiwa)
1. Rp 25,500,-
2. Rp 42,500,-
3. Rp 59,500,-
1. Ranap kelas 3
2. Ranap kelas 2
3. Ranap kelas 1
Pasal 16F, 23
19. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
19
JENIS PELAYANAN
Ambulans hanya diberikan utk pasien rujukan dari Faskes
dg kondisi tertentu yg ditetapkan oleh BPJS Kes.
Manfaat Jaminan
Kesehatan
Manfaat medis
pelayanan kesehatan
Manfaat non
Medis
akomodasi dan ambulan
21. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
21
Penggantian uang tunai, hanya:
Biaya pelayanan kesehatan Transportasi
Penggantian uang tunai
Pengiriman Nakes Penyediaan Faskes tertentu
BPJS Kes wajib memberikan kompensasi
KOMPENSASI PELAYANAN
22. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
22
• Semua Faskes yg menjalin
kerjasama dg BPJS Kes baik
Faskes milik Pemerintah,
Pemda & Swasta
Penyelenggara
Yankes
PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN
23. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
23
Manfaat medis berupa YANKES (Pelayanan
Kesehatan )
Manfaat non medis meliputi akomodasi &
ambulans
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN (1)
Ambulans hanya diberikan untuk pasien
rujukan dari Faskes dgn kondisi tertentu
24. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
24
• bersifat pelayanan perorangan: promotif,
preventif, kuratif & rehabilitatif termasuk
bahan medis habis pakai & obat sesuai
kebutuhan medis.
Manfaat
medis
• akomodasi & ambulans. Ambulans hanya
diberikan utk pasien rujukan dari Faskes dgn
kondisi tertentu yg ditetapkan oleh BPJS Kes.
Manfaat
non
medis
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN (2)
25. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
PAKET MANFAAT JKN
KEMENKES
25
Manfaat pelayanan promotif & preventif meliputi;
Penyuluhan Kes
perorangan
Imunisasi Dasar
Keluarga
Berencana (KB)
Skrining
Kesehatan
Penyuluhan
mengenai
pengelolaan
faktor risiko
penyakit
Perilaku
hidup bersih
dan sehat
BCG
DPT dan
Hepatitis-B
(DPT-HB)
Polio
Campak
Konseling
Kontrasepsi
dasar
Vasektomi
Tubektomi
Diberikan secara
selektif yang
bertujuan untuk
mendeteksi
risiko penyakit
dan mencegah
dampak lanjutan
Vaksin & Alat KB Pemerintah
& atau Pemerintah Daerah
*) Perpres No. 12 Pasal 21
26. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
PAKET MANFAAT JKN
KEMENKES
26
Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan
perseorangan mencakup pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif, termasuk pelayanan
obat dan bahan medis habis pakai yang diperlukan.
Manfaat Jamkes
Manfaat Medis Manfaat Non Medis
Akomodasi & Ambulan
Ambulans hanya diberikan utk pasien
rujukan dr Faskes dgn kondisi tertentu
*) Perpres No. 12 Pasal 20 ay 1 & 2
27. Pelayanan Kesehatan ( YANKES) Yang Dijamin
Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama (RJTP dan RITP)
Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan (RJTL dan RITL)
Pelayanan Kesehatan Lain yang
ditetapkan oleh Menteri
27
28. Peserta
Bukan
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Pekerja
Penerima
Upah
Kelas I dan
II
Pekerja
Bukan
Penerima
Upah
Kelas I, II
dan III
Bukan
Pekerja
Kelas I, II
dan III
Penerima Bantuan
Iuran (PBI)
Fakir Miskin
Kelas III
Orang Tidak
Mampu
Kelas III
Manfaat Akomodasi
28
29. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
PAKET MANFAAT JKN
KEMENKES
MANFAATNONMEDISAKOMODASI
RUANG PERAWATAN
KELAS III
RUANG PERAWATAN
KELAS II
RUANG
PERAWATAN
KELAS I
PBI
Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan
pekerja dngn iuran untuk manfaat di klas III
PNS & Pensiun PNS Gol I , II beserta anggota keluarga
Anggota TNI & Pensiunan TNI setara dengan PNS Gol I & II
Anggota Polri & Pensiunan Polri setara dg PNS Gol I & I
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Pemerintah yg disetarakan
PNS Gol I & II
Pejabat Negara & anggota keluarga
PNS & Penerima Pensiun Gol III & IV + Anggota Kel
TNI & Penerima pensiun + Keluarga yg setara PNS Gol III & IV
Polri & Penerima pensiun + Keluarga yg setara PNS Gol III &
IV
Pegawai pemerintah Non PNS yg setara PNS Gol III & IV
Veteran & Perintis Kemerdekaan + anggota keluarga
Pekerja penerima upah bulanan lebih dari 2 kali PTKP
*) Perpres No. 12 Pasal 21 29
30. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
PAKET MANFAAT JKN
KEMENKES
30
YANKES
DIJAMIN
1. Yankes Tk Pertama
2. Yankes Rujukan Tk
Lanjutan
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
TIDAK DIJAMIN
a. Tidak sesuai prosedur
b. Di Faskes yg tidak bekerjasama dengan BPJS (kecuali utk kasus
gawat darurat)
c. Yankes yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan
kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja
d. Yankes yang dilakukan di Luar Negeri
e. Yankes untuk tujuan estetik
f. Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
g. Meratakan gigi (ortodonsi)
h. Ganggauan kes/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau
alkohol
i. Gangguan kes akibat sengaja menyakiti diri sendiri
j. Pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional
k. Pengobatan yang dikatagorikan sebagai percobaan
l. Alat kontrasepsi, kosmetik, makan bayi dan susu
m. Perbekalan rumah tangga
n. Yankes akibat bencana pd masa tanggap darurat, KLB
o. Biaya pelayanan lainnya yg tidak ada hub dengan manfaat
Jaminan kes yg diberikan
*) Perpres No. 12 Pasal 22 & 25
31. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
31
Tidak sesuai prosedur
Pelayanan diluar Faskes yg bekerjasama dgn BPJS
Pelayanan bertujuan kosmetik
General check up, pengobatan alternatif
Pengobatan utk mendapatkan keturunan, Pengobatan
Impotensi
Yankes pd saat bencana
Pasien bunuh diri /penyakit yg timbul akibat kesengajaan
utk menyiksa diri sendiri/ bunuh diri/narkoba
PELAYANAN YANG TIDAK DIJAMIN
32. a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur
sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja
atau hubungan kerja sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan
kecelakaan kerja;
d. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung
oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas;
e. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri, kecuali biaya
pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan standar tarif yang
ditetapkan oleh Menteri;
f. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
PELAYANAN YANG TIDAK DIJAMIN
(sesuai Konsep Revisi Perpres)
32
33. h. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
i. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau
alkohol;
j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau
akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment);
l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai
percobaan (eksperimen);
m. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat,
kejadian luar biasa / KLB / wabah; dan
p. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat
Jaminan Kesehatan yang diberikan.
Lanjutan..
33
35. JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
35
• ungkapan ketidakpuasan dari pemangku
kepentingan thdp penyelenggaraan JKNKeluhan
• suatu upaya atau proses utk
mengetahui suatu permasalahan dgn
jelas, menilai, mengatasi &
menyelesaikan permasalahan
Penanganan
keluhan
• 500 400Hotline
Service
PENANGANAN KELUHAN
Beberapa pengertian:
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran
Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.
Pekerja Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima gaji atau upah.
Pekerja Bukan Penerima Upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri
Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya.
Gaji atau Upah adalah hak Pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Pemberi Kerja kepada Pekerja yang ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi Pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Pekerja Penerima Upah terdiri atas:
Pegawai Negeri Sipil;
Anggota TNI;
Anggota Polri;
Pejabat Negara;
Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;
pegawai swasta; dan
Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima Upah
Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:
istri atau suami yang sah dari Peserta; dan
anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria:
tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan
belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.
Peserta bukan PBI Jaminan Kesehatan dapat juga mengikutsertakan anggota keluarga yang lain.
Pekerja Bukan Penerima Upah terdiri atas:
Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan
Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah.
Bukan Pekerja terdiri atas:
investor;
Pemberi Kerja;
penerima pensiun;
Veteran;
Perintis Kemerdekaan; dan
bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mampu membayar iuran
Pentahapan kepesertaan:
Tahap pertama mulai tanggal 1 Januari 2014, paling sedikit meliputi :
PBI Jaminan Kesehatan;
Anggota TNI/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota keluarganya;
Anggota Polri/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Polri dan anggota keluarganya;
Peserta asuransi kesehatan yang diselenggarakan oleh PT. ASKES (Persero) meliputi PNS, veteran, pejuang kemerdekaan, penerima pensiun PNS, TNI/Polri dan seterusnya beserta anggota keluarganya; dan
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diselenggarakan oleh PT. JAMSOSTEK (Persero) dan anggota keluarganya;
Tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019.
Iuran Jaminan Kesehatan sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan Kesehatan ( Perpres No. 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan)
bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dibayar oleh Pemerintah.
bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja.
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan peserta bukan Pekerja dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.
Besarnya iuran jaminan kesehatan ditetapkan melalui Peraturan Presiden.
Setiap peserta wajib membayar iuran yg besarnya ditetapkan berdasarkan persentase dari upah (untuk pekerja penerima upah) atau suatu jumlah nominal tertentu (bukan penerima upah & PBI).
Manfaat Jaminan Kesehatan terdiri atas 2 jenis yaitu manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Prosedur pelayanan:
Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.
Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan harus melalui rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
Bila di suatu daerah belum tersedia Fasilitas Kesehatan yang memenuhi syarat guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, BPJS Kesehatan wajib memberikan kompensasi dapat berupa: penggantian uang tunai, pengiriman tenaga kesehatan atau penyediaan Fasilitas Kesehatan tertentu. Penggantian uang tunai hanya digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan dan transportasi.
Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui kredensialing.
Manfaat Jaminan Kesehatan:
Manfaat Jaminan Kesehatan terdiri atas 2 jenis yaitu Manfaat medis berupa pelayanan kesehatan dan Manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans.
Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Manfaat medis bersifat pelayanan perorangan: promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif termasuk BMHP dan obat sesuai kebutuhan medis.
Manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans. Ambulans hanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
PT Askes (Persero)
PT Askes (Persero)
Pelayanan yang tidak dijamin:
Tidak sesuai prosedur
Pelayanan diluar Faskes Yg bekerjasama dng BPJS
Pelayanan bertujuan kosmetik,
General check up, pengobatan alternatif,
Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, Pengobatan Impotensi,
Pelayanan Kes Pada Saat Bencana ; dan
Pasien Bunuh Diri /Penyakit Yg Timbul Akibat Kesengajaan Untuk Menyiksa Diri Sendiri/ Bunuh Diri/Narkoba
Penanganan Keluhan:
Keluhan adalah ungkapan ketidakpuasan dari pemangku kepentingan (peserta, faskes, BPJS, asosiasi faskes) terhadap penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional.
Penanganan keluhan adalah suatu upaya atau proses untuk mengetahui suatu permasalahan dengan jelas, menilai, mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
Hotline service di nomor 500-400
Prinsip Penanganan Keluhan
Obyektif,
Responsif (cepat dan Akurat).
Efektif dan efisien, Akuntabel
Koordinatif,
Transparan