SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Heri Irawan
Deputi Direktur Advokasi dan
Relawan Jamkeswatch
Bogor, 17 April 2018
Sosialisasi Jaminan
Kesehatan Nasional-
BPJS Kesehatan.
Heri Irawan
Organisasi
Jamkes Watch – KSPI
FSPMI
Garada Metal
YVC Indonesia
IKMA
Jabatan
Deputi Direktur Advokasi dan
Relawan Jamkes Watch
Ketua DPD Jamkes Watch Bogor Raya
Anggota PUK SPL FSPMI PT NCNI Bogor
Brigade Motor Garda Metal
Divisi Sosial dan Rohani YVCI
Ketua Ikatan Mahasiswa
Pendidikan
Mahasiwa Smester VI
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tribuana
Kontak Person
Handphone: 085-888-317-429
E-mail: herrychommbiie@gmail.com
Materi Pembahasan
JamkesWatch
Dasar Hukum
JKN-BPJS
SKA Jamkes
Watch
Kendala JKN
Email: herrychommbiie@gmail.com
PENGERTIAN
• JAMKES WATCH adalah lembaga sosial yang dibentuk oleh
KSPI sebagai fungsi kontrol pelaksanaan BPJS KESEHATAN
• RELAWAN adalah orang yang secara sukarela
mengabdikan dirinya untuk membantu memberikan
pemahaman dan pendampingan kepada masyarakat
tentang BPJS KESEHATAN maupun ketika masyarakat
mengalami kendala dalam pelayanan BPJS kesehatan.
• PESERTA BPJS KESEHATAN adalah orang yang telah
terdaftar dan mempunyai kartu BPJS kesehatan.
Kewajiban Relawan
Memberikan pemahaman
tentang JKN-BPJS KESEHATAN
kepada anggota maupun
masyarakat.
Memberikan
pendampingan kepada
peserta JKN-BPJS
kesehatan
YANG TIDAK BOLEH
DILAKUKAN OLEH RELAWAN
Dilarang meminta imbalan dari
pasien maupun keluarga pasien
Dilarang memberikan persetujuan
tindakan medis secara tertulis
terhadap pasien yang didampingi
7
UU No.40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan
Kesehatan Nasional
UU No.24 Thn 2011
tentang Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial
PP No. 86 Thn 2013
PerPres No. 12 Thn 2013
PerPres No. 111 Thn 2013
PerPres No.19 Thn 2016
PerPres No.28 Thn 2016
Setiap orang, termasuk
orang asing yang bekerja
paling singkat 6 bulan di
Indonesia, wajib menjadi
peserta program Jaminan
Sosial
LANDASAN HUKUM
01
02
03
04
Segment kepesertaan
Peserta
Jaminan
Kesehatan
Bukan Penerima
Bantuan Iuran
(Bukan PBI)
Pekerja Penerima Upah
Pekerja Bukan Penerima
Upah
Bukan Pekerja
Penerima
Bantuan Iuran
(PBI)
Fakir Miskin
Orang Tidak Mampu
2014
2015
2016
2019
Mulai 1 Januari 2014
 PBI
 TNI/POLRI
 Eks Askes
 Eks Jamsostek
Paling lambat 1 Januari
2015
 BUMN
 Usaha besar
 Usaha menengah
 Usaha kecil
Paling lambat 1 Januari
2016
 Usaha mikro
Universal Coverage
PENTAHAPAN KEPESERTAAN
Pasal 6 (3)
PerPres Nomor: 111 Tahun 2013
Iuran
Pemerintah 3%
APBN 5%
Pegawai 2%
Kelas 1 Rp.59.500,-/jiwa/bln
Kelas 2 Rp.42.500,-/jiwa/bln
Kelas 3 Rp. 25.500,-/jiwa/bln
Dibayar oleh Pemberi
Kerja dan Pekerja
Dibayar Sendiri oleh
peserta yg. bersangkutan
Pekerja
Penerima
Upah (PPU)
Pekerja Bukan
Penerima Upah
(PBPU)& Bukan
Pekerja (BP)
• Per 1 APRIL 2016, iuran
berubah menjadi :
Kelas 1 Rp. 80.000,,-/jiwa/bln
Kelas 2 Rp. 51.000,-/jiwa/bln
Kelas 3 Rp. 25.500,,-/jiwa/bln
SESUAI PERPRES NO 19 TAHUN 2016
PASAL 16F
Non APBN
5%
Pemberi Kerja 4%
Pegawai 1%
Rp. 23.000,00,-
/org/bulan
Dibayar oleh
pemerintah
PBI
11
PemberiKerja
Pekerja
Gaji Pokok +
Tunjangan tetap
Maks Rp. 8.000.000,-
Menanggung 5
Anggota Keluarga
Tambahan Keluarga
lainnya : 1%
BUMN, BUMS, BUMD
3% PemberiKerja
2% Pekerja
PNS,TNI/Polri, Pejabat
Negara, pimpinan dan
anggota DPRD, PPNPN
BERLAKU MULAI 1 APRIL 2016
IURAN PPU
PERPRES 19 TAHUN 2016
KELAS I
KELAS II
12
HAK KELAS RAWAT
Rp 4.000.000,-
SESUAI PERPRES NO. 28 TAHUN 2016,
BERLAKU MULAI 1 APRIL 2016
IDENTITAS PESERTA JKN-KIS YANG BERLAKU
(1) Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dilarang
menarik biaya pelayanan kesehatan kepada Peserta selama Peserta
mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya.
(2) Dalam hal pemberian pelayanan gawat darurat, Fasilitas Kesehatan
baik yang bekerja sama maupun yang tidak bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan dilarang menarik biaya pelayanan kesehatan kepada Peserta.
15
Pasal 36A
Perpres 19 Tahun 2016 UUK 36 Tahun 2009
1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah
maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi
penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih
dahulu.
2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah
maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka
Pasal 32
HAK-KEWAJIBAN-SANKSI
IG. herry_chommbiie
HAK :
Mendapatkan identitas
BPJS Kesehatan sebagai
bukti sah untuk
memperoleh pelayanan
kesehatan
Memperoleh manfaat
dan informasi tentang
hak dan kewajiban serta
prosedur pelayanan
kesehatan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Mendapatkan Pelayanan
Kesehatan BPJS
Kesehatan di fasilitas
kesehatan yang
kerjasama dengan BPJS
Kesehatan
Menyampaikan
keluhan/pengaduan,
kritik dan saran secara
lisan atau tertulis ke
kantor BPJS Kesehatan
1) Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan
Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai dengan program
Jaminan Sosial yang diikuti.
2) Pemberi Kerja, dalam melakukan pendaftaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), wajib memberikan data dirinya dan Pekerjanya berikut
anggota keluarganya secara lengkap dan benar kepada BPJS.
3) Penahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Presiden.
18
Pasal 15
UU Nomor 24 Tahun 2011
1) Pemberi Kerja wajib memungut Iuran yang menjadi beban Peserta dari
Pekerjanya dan menyetorkannya kepada BPJS.
2) Pemberi Kerja wajib membayar dan menyetor Iuran yang menjadi
tanggung jawabnya kepada BPJS.
Pasal 19
www.bpjs-kesehatan.go.id
IG. herry_chommbiie
Pemberi Kerja yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8
(delapan) tahun atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
19
Pasal 17
Pasal 55
UU Nomor 24 Tahun 2011
1) Pemberi Kerja selain penyelenggara negara yang tidak melaksanakan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2),
dan setiap orang yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 dikenai sanksi administratif.
2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a. teguran tertulis;
b. denda; dan/atau
c. tidak mendapat pelayanan publik tertentu.
www.bpjs-kesehatan.go.id
IG. herry_chommbiie
SANKSI bagi Pemberi Kerja, tidak mendapatkan pelayanan publik
meliputi :
Perizinan terkait usaha
Izin yang diperlukan
dalam mengikuti
tender proyek
Izin mempekerjakan
tenaga kerja asing
Izin perusahaan
penyedia jasa
pekerja/buruh; atau
Izin Mendirkan
Bangunan (IMB)
IG. herry_chommbiie
21
Pasal 17A
Perpres 19 Tahun 2016
1. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja wajib
membayar iuran Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan paling
lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan
www.bpjs-kesehatan.go.id
Tatacara Pembayaran Iuran
1. Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari Pekerjanya, membayar iuran
yang menjadi tanggung jawabnya, dan menyetor iuran tersebut kepada
BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan.
2. Untuk Pemberi Kerja pemerintah daerah, penyetoran iuran kepada
BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
rekening kas negara paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan.
3. Dalam hal tanggal 10 (sepuluh) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja
berikutnya.
4. Ketentuan mengenai penerusan iuran Pemberi Kerja pemerintah
daerah dari rekening kas Negara kepada BPJS Kesehatan diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan.
Pasal 17d
IG. herry_chommbiie
Email: herrychommbiiegmail.com
RUANGAN PENUH
RUJUKAN TIDAK BERJALAN
INTENSIVE DAN KELAS 1,2,3
• intensive Care Unit (ICU)
• Neonate Intensive Care Unit (NICU),
• Paediatric Intensive Care Unit (PICU)
• High Care Unit (HCU)
• Intensive Coronary Care Unit (ICCU.
UU NO 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit :
• Pasal 41
1. Pemerintah dan asosiasi Rumah Sakit membentuk
jejaring dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan.
2. Jejaring sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi informasi, sarana prasarana, pelayanan,
rujukan, penyediaan alat, dan pendidikan tenaga.
PMK No. 56 tahun 2014, Tentang Klasipikasi
dan Perizinan Rumah Sakit Pasal 20 :
a. jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit
30% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur
untuk Rumah Sakit milik Pemerintah;
b. jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit
20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur
untuk Rumah Sakit milik swasta;
c. jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5%
(lima persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah
Sakit milik Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta.
• PMK No 28 Tahun 2014
• Bila semua kelas perawatan di rumah sakit tersebut
penuh maka rumah sakit dapat menawarkan untuk
dirujuk ke fasilitas kesehatan yang setara dengan
difasilitasi oleh FKRTL yang merujuk dan berkoordinasi
dengan BPJS Kesehatan.
• Fasilitas kesehatan tidak diperbolehkan meminta iur
biaya kepada peserta selama mendapatkan manfaat
pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya.
Email: herrychommbiiegmail.com
PMK No, 001 Tahun 2012 Tentang system Rujukan Pelayanan
Kesehatan perorangan
Pasal 13
Perujuk sebelum melakukan rujukan harus:
a. melakukan pertolongan pertama dan/atau tindakan stabilisasi kondisi
pasien sesuai indikasi medis serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan
keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan;
b. melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan bahwa
penerima rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat
darurat; dan
c. membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima
rujukan.
Pasal 14
Dalam komunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b, penerima
rujukan berkewajiban:
a. menginformasikan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana serta
kompetensi dan ketersediaan tenaga kesehatan; dan
b. memberikan pertimbangan medis atas kondisi pasien.
RUJUKAN
Email: herrychommbiiegmail.com
IUR BIAYA
FKTP DAN FKTL
Cost Sharing
Alat Medis
Obat dan
Lab
Ruang
Perawatan
Penggunaan Obat Di Luar Formularium nasional
Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan, penggunaan obat
disesuaikan dengan standar pengobatan dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Apabila dalam pemberian pelayanan
kesehatan, pasien membutuhkan obat yang belum tercantum di
Formularium nasional, maka hal ini dapat diberikan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Penggunaan obat di luar Formularium nasional di FKTP dapat
digunakan apabila sesuai dengan indikasi medis dan sesuai
dengan standar pelayanan kedokteran yang biayanya sudah
termasuk dalam kapitasi dan tidak boleh dibebankan kepada
peserta.
b. Penggunaan obat di luar Formularium nasional di FKRTL hanya
dimungkinkan setelah mendapat rekomendasi dari Ketua Komite
Farmasi dan Terapi dengan persetujuan Komite Medik atau
Kepala/Direktur Rumah Sakit yang biayanya sudah termasuk
dalam tarif INA CBGs dan tidak boleh dibebankan kepada
peserta.
Email: herrychommbiiegmail.com
TIDAK
MEMILIKI JAMINAN
• Banayak masyarakat yang terlanjur sakit namun belum memiliki
jaminan hal tersebut terjadi karena beberapa persoalan yang
diantaranya adalah :
1) Sudah menjadi peserta JKN-BPJS sebagai Pekerja Penerima Upah
(PPU) namun terkena PHK/ habis kontrak, belum sempat daftar
sebagai mandiri namun terlanjur sakit.
2) Belum terdaftar sebagai peserta JKN-BPJS karena badan usaha
belum mendaftarkan, dan terlanjur sakit.
3) Sudah terdaftar sebagai peserta JKN-BPJS Pekerja Bukan Penerima
Upah (PBPU) namun tidak mampu mengiur karena factor ekonomi
dan akibat kenaikan Iuran BPJS Kesehatan kelas 1 dan 2 yang
menambah berat iuran, sehingga terjadi tunggakan dan terlanjur
sakit.
4) Masyarakat Miskin Belum menjadi peserta JKN-BPJS dan terlanjur
sakit.
Email: herrychommbiiegmail.com
WAITING LIST
OPERASI DAN TIDAK ADA DOKTER
•PMK Nomor
71 Tahun
2013
Pasal 23
Peserta berhak
mendapat pelayanan
obat, Alat Kesehatan,
dan bahan medis
habis pakai yang
dibutuhkan sesuai
dengan indikasi
medis.
1. Terbatasnya kuota pasien dan Antrian poly
yang sudah mulai dari subuh.
2. Sering Ditemukan Pasien mencari alat
medis sendiri atau dokter yang dibutuhkan
oleh pasien.
3. Jadwal Operasi, Kemoterapi yang lama.
4. Hanya ada 1 Dokter Jantung anak sebogor
raya
Email: herrychommbiiegmail.com
SKA SEBAGAI STRATEGI PERJUANGAN
SOSIALISASI
KONSULTASI
ADVOKASI
Email: herrychommbiiegmail.com
29
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian musik http://yasirmaster.blog...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian musik http://yasirmaster.blog...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian musik http://yasirmaster.blog...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian musik http://yasirmaster.blog...yasirmaster web.id
 
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-listening skill)RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-listening skill)santi damayanti
 
Bahasa inggris-sd-kelas-5
Bahasa inggris-sd-kelas-5Bahasa inggris-sd-kelas-5
Bahasa inggris-sd-kelas-5wilmail9
 
Fundamental approaches.ppt
Fundamental approaches.pptFundamental approaches.ppt
Fundamental approaches.pptTitin Rohayati
 
Bahan ajar elektronika dasar
Bahan ajar elektronika dasarBahan ajar elektronika dasar
Bahan ajar elektronika dasarvnoy
 
Satuan internasional (si) untuk kelistrikan
Satuan internasional (si) untuk kelistrikanSatuan internasional (si) untuk kelistrikan
Satuan internasional (si) untuk kelistrikanwenz-pro
 
Rpp smp kurikulum 2013
Rpp smp kurikulum 2013Rpp smp kurikulum 2013
Rpp smp kurikulum 2013elangperkasa
 
Surat keterangan berkelakuan baik.1
Surat keterangan berkelakuan baik.1Surat keterangan berkelakuan baik.1
Surat keterangan berkelakuan baik.1smp primbana
 
Smp surat izin cuti melahirkan
Smp   surat izin cuti melahirkanSmp   surat izin cuti melahirkan
Smp surat izin cuti melahirkanAzizah Kurniawati
 
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IVSILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IVEman Syukur
 
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIKTEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIKMarsiaSantoso2
 
Surat pernyataan izin orang tua/wali/suami
Surat pernyataan izin orang tua/wali/suamiSurat pernyataan izin orang tua/wali/suami
Surat pernyataan izin orang tua/wali/suamigiringGA
 

What's hot (20)

Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian musik http://yasirmaster.blog...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian musik http://yasirmaster.blog...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian musik http://yasirmaster.blog...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian musik http://yasirmaster.blog...
 
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-listening skill)RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-listening skill)
RPP bahasa Inggris SMP (commands and prohibition-listening skill)
 
Bahasa inggris-sd-kelas-5
Bahasa inggris-sd-kelas-5Bahasa inggris-sd-kelas-5
Bahasa inggris-sd-kelas-5
 
Fundamental approaches.ppt
Fundamental approaches.pptFundamental approaches.ppt
Fundamental approaches.ppt
 
Bahan ajar elektronika dasar
Bahan ajar elektronika dasarBahan ajar elektronika dasar
Bahan ajar elektronika dasar
 
Surat undangan mtq
Surat undangan mtqSurat undangan mtq
Surat undangan mtq
 
Satuan internasional (si) untuk kelistrikan
Satuan internasional (si) untuk kelistrikanSatuan internasional (si) untuk kelistrikan
Satuan internasional (si) untuk kelistrikan
 
Rpp smp kurikulum 2013
Rpp smp kurikulum 2013Rpp smp kurikulum 2013
Rpp smp kurikulum 2013
 
ppt KWH meter
ppt KWH meterppt KWH meter
ppt KWH meter
 
Surat keterangan berkelakuan baik.1
Surat keterangan berkelakuan baik.1Surat keterangan berkelakuan baik.1
Surat keterangan berkelakuan baik.1
 
Cover promes
Cover promesCover promes
Cover promes
 
Alat Ukur Elektronik
Alat Ukur ElektronikAlat Ukur Elektronik
Alat Ukur Elektronik
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Surat tugas
Surat  tugasSurat  tugas
Surat tugas
 
Smp surat izin cuti melahirkan
Smp   surat izin cuti melahirkanSmp   surat izin cuti melahirkan
Smp surat izin cuti melahirkan
 
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IVSILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IV
 
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
GAS INSULATED SUBSTATION (GIS)
 
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIKTEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
TEKNIK PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
 
Surat pernyataan izin orang tua/wali/suami
Surat pernyataan izin orang tua/wali/suamiSurat pernyataan izin orang tua/wali/suami
Surat pernyataan izin orang tua/wali/suami
 
Transistor
TransistorTransistor
Transistor
 

Similar to Heri Irawan Deputi Direktur Advokasi dan Relawan Jamkeswatch

Sosialisasi PPU 100%.ppt
Sosialisasi PPU 100%.pptSosialisasi PPU 100%.ppt
Sosialisasi PPU 100%.pptWidodoPangestu3
 
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjsVery Afrizal
 
Kendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSKendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSHeri Irawan,S.E
 
Forum SDM Bali BPJSKesehatan - Materi Sloka
Forum SDM Bali BPJSKesehatan - Materi SlokaForum SDM Bali BPJSKesehatan - Materi Sloka
Forum SDM Bali BPJSKesehatan - Materi SlokaGunawan Wicaksono
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalMuh Saleh
 
Materi Sosialisasi JKN KIS HRD PT. Luhai Industrial.pptx
Materi Sosialisasi JKN KIS HRD PT. Luhai Industrial.pptxMateri Sosialisasi JKN KIS HRD PT. Luhai Industrial.pptx
Materi Sosialisasi JKN KIS HRD PT. Luhai Industrial.pptxdaffa54962
 
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS KetenagakerjaanSosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS KetenagakerjaanIlham Ismail
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...BPJS Kesehatan RI
 
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptxMateri_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptxMasykurRahmat
 
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptxmarissaqurniati
 
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015BPJS Kesehatan RI
 
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jht
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jhtJaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jht
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jhtEpul Saepullah
 
Sosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatanSosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatancasamateo
 
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...Ulfah Hanum
 
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkk
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkkJaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkk
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkkEpul Saepullah
 

Similar to Heri Irawan Deputi Direktur Advokasi dan Relawan Jamkeswatch (20)

Sosialisasi PPU 100%.ppt
Sosialisasi PPU 100%.pptSosialisasi PPU 100%.ppt
Sosialisasi PPU 100%.ppt
 
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
3 mekanisme dan tata laksana kepesertaan bpjs
 
Kendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSKendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJS
 
Forum SDM Bali BPJSKesehatan - Materi Sloka
Forum SDM Bali BPJSKesehatan - Materi SlokaForum SDM Bali BPJSKesehatan - Materi Sloka
Forum SDM Bali BPJSKesehatan - Materi Sloka
 
Jaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan NasionalJaminan Kesehatan Nasional
Jaminan Kesehatan Nasional
 
Materi Sosialisasi JKN KIS HRD PT. Luhai Industrial.pptx
Materi Sosialisasi JKN KIS HRD PT. Luhai Industrial.pptxMateri Sosialisasi JKN KIS HRD PT. Luhai Industrial.pptx
Materi Sosialisasi JKN KIS HRD PT. Luhai Industrial.pptx
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS KetenagakerjaanSosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
 
SOSIALISASI BPJS.ppt
SOSIALISASI BPJS.pptSOSIALISASI BPJS.ppt
SOSIALISASI BPJS.ppt
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptxMateri_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
Materi_Presentasi_Sos_BPJS_PPK_tingkat_I.pptx
 
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
 
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
Materi Sosialisasi BPJS Kesehatan-Peserta Mandiri-Tahun 2015
 
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jht
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jhtJaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jht
Jaminan Hari Tua ln156 2015(5716)pp046-2015 - jht
 
Sosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatanSosialisasi bpjs kesehatan
Sosialisasi bpjs kesehatan
 
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...
Peraturan bpjs kesehatan no 2 tahun 2016 tentang tata cara pembayaran iuran d...
 
MATERI FIX (2).pptx.pdf
MATERI FIX (2).pptx.pdfMATERI FIX (2).pptx.pdf
MATERI FIX (2).pptx.pdf
 
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkk
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkkJaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkk
Jaminan kecelakaan kerja ln154 2015(5714)pp044-2015 - jkk
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

Heri Irawan Deputi Direktur Advokasi dan Relawan Jamkeswatch

  • 1. Heri Irawan Deputi Direktur Advokasi dan Relawan Jamkeswatch Bogor, 17 April 2018 Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional- BPJS Kesehatan.
  • 2. Heri Irawan Organisasi Jamkes Watch – KSPI FSPMI Garada Metal YVC Indonesia IKMA Jabatan Deputi Direktur Advokasi dan Relawan Jamkes Watch Ketua DPD Jamkes Watch Bogor Raya Anggota PUK SPL FSPMI PT NCNI Bogor Brigade Motor Garda Metal Divisi Sosial dan Rohani YVCI Ketua Ikatan Mahasiswa Pendidikan Mahasiwa Smester VI Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tribuana Kontak Person Handphone: 085-888-317-429 E-mail: herrychommbiie@gmail.com
  • 3. Materi Pembahasan JamkesWatch Dasar Hukum JKN-BPJS SKA Jamkes Watch Kendala JKN Email: herrychommbiie@gmail.com
  • 4. PENGERTIAN • JAMKES WATCH adalah lembaga sosial yang dibentuk oleh KSPI sebagai fungsi kontrol pelaksanaan BPJS KESEHATAN • RELAWAN adalah orang yang secara sukarela mengabdikan dirinya untuk membantu memberikan pemahaman dan pendampingan kepada masyarakat tentang BPJS KESEHATAN maupun ketika masyarakat mengalami kendala dalam pelayanan BPJS kesehatan. • PESERTA BPJS KESEHATAN adalah orang yang telah terdaftar dan mempunyai kartu BPJS kesehatan.
  • 5. Kewajiban Relawan Memberikan pemahaman tentang JKN-BPJS KESEHATAN kepada anggota maupun masyarakat. Memberikan pendampingan kepada peserta JKN-BPJS kesehatan
  • 6. YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH RELAWAN Dilarang meminta imbalan dari pasien maupun keluarga pasien Dilarang memberikan persetujuan tindakan medis secara tertulis terhadap pasien yang didampingi
  • 7. 7 UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Kesehatan Nasional UU No.24 Thn 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial PP No. 86 Thn 2013 PerPres No. 12 Thn 2013 PerPres No. 111 Thn 2013 PerPres No.19 Thn 2016 PerPres No.28 Thn 2016 Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program Jaminan Sosial LANDASAN HUKUM 01 02 03 04
  • 8. Segment kepesertaan Peserta Jaminan Kesehatan Bukan Penerima Bantuan Iuran (Bukan PBI) Pekerja Penerima Upah Pekerja Bukan Penerima Upah Bukan Pekerja Penerima Bantuan Iuran (PBI) Fakir Miskin Orang Tidak Mampu
  • 9. 2014 2015 2016 2019 Mulai 1 Januari 2014  PBI  TNI/POLRI  Eks Askes  Eks Jamsostek Paling lambat 1 Januari 2015  BUMN  Usaha besar  Usaha menengah  Usaha kecil Paling lambat 1 Januari 2016  Usaha mikro Universal Coverage PENTAHAPAN KEPESERTAAN Pasal 6 (3) PerPres Nomor: 111 Tahun 2013
  • 10. Iuran Pemerintah 3% APBN 5% Pegawai 2% Kelas 1 Rp.59.500,-/jiwa/bln Kelas 2 Rp.42.500,-/jiwa/bln Kelas 3 Rp. 25.500,-/jiwa/bln Dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja Dibayar Sendiri oleh peserta yg. bersangkutan Pekerja Penerima Upah (PPU) Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)& Bukan Pekerja (BP) • Per 1 APRIL 2016, iuran berubah menjadi : Kelas 1 Rp. 80.000,,-/jiwa/bln Kelas 2 Rp. 51.000,-/jiwa/bln Kelas 3 Rp. 25.500,,-/jiwa/bln SESUAI PERPRES NO 19 TAHUN 2016 PASAL 16F Non APBN 5% Pemberi Kerja 4% Pegawai 1% Rp. 23.000,00,- /org/bulan Dibayar oleh pemerintah PBI
  • 11. 11 PemberiKerja Pekerja Gaji Pokok + Tunjangan tetap Maks Rp. 8.000.000,- Menanggung 5 Anggota Keluarga Tambahan Keluarga lainnya : 1% BUMN, BUMS, BUMD 3% PemberiKerja 2% Pekerja PNS,TNI/Polri, Pejabat Negara, pimpinan dan anggota DPRD, PPNPN BERLAKU MULAI 1 APRIL 2016 IURAN PPU PERPRES 19 TAHUN 2016
  • 12. KELAS I KELAS II 12 HAK KELAS RAWAT Rp 4.000.000,- SESUAI PERPRES NO. 28 TAHUN 2016, BERLAKU MULAI 1 APRIL 2016
  • 14.
  • 15. (1) Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dilarang menarik biaya pelayanan kesehatan kepada Peserta selama Peserta mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya. (2) Dalam hal pemberian pelayanan gawat darurat, Fasilitas Kesehatan baik yang bekerja sama maupun yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dilarang menarik biaya pelayanan kesehatan kepada Peserta. 15 Pasal 36A Perpres 19 Tahun 2016 UUK 36 Tahun 2009 1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu. 2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka Pasal 32
  • 17. HAK : Mendapatkan identitas BPJS Kesehatan sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan kesehatan Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Mendapatkan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan di fasilitas kesehatan yang kerjasama dengan BPJS Kesehatan Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis ke kantor BPJS Kesehatan
  • 18. 1) Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai dengan program Jaminan Sosial yang diikuti. 2) Pemberi Kerja, dalam melakukan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memberikan data dirinya dan Pekerjanya berikut anggota keluarganya secara lengkap dan benar kepada BPJS. 3) Penahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Presiden. 18 Pasal 15 UU Nomor 24 Tahun 2011 1) Pemberi Kerja wajib memungut Iuran yang menjadi beban Peserta dari Pekerjanya dan menyetorkannya kepada BPJS. 2) Pemberi Kerja wajib membayar dan menyetor Iuran yang menjadi tanggung jawabnya kepada BPJS. Pasal 19 www.bpjs-kesehatan.go.id IG. herry_chommbiie
  • 19. Pemberi Kerja yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 19 Pasal 17 Pasal 55 UU Nomor 24 Tahun 2011 1) Pemberi Kerja selain penyelenggara negara yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2), dan setiap orang yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dikenai sanksi administratif. 2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa: a. teguran tertulis; b. denda; dan/atau c. tidak mendapat pelayanan publik tertentu. www.bpjs-kesehatan.go.id IG. herry_chommbiie
  • 20. SANKSI bagi Pemberi Kerja, tidak mendapatkan pelayanan publik meliputi : Perizinan terkait usaha Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek Izin mempekerjakan tenaga kerja asing Izin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh; atau Izin Mendirkan Bangunan (IMB) IG. herry_chommbiie
  • 21. 21 Pasal 17A Perpres 19 Tahun 2016 1. Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja wajib membayar iuran Jaminan Kesehatan kepada BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan www.bpjs-kesehatan.go.id Tatacara Pembayaran Iuran 1. Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari Pekerjanya, membayar iuran yang menjadi tanggung jawabnya, dan menyetor iuran tersebut kepada BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan. 2. Untuk Pemberi Kerja pemerintah daerah, penyetoran iuran kepada BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui rekening kas negara paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan. 3. Dalam hal tanggal 10 (sepuluh) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya. 4. Ketentuan mengenai penerusan iuran Pemberi Kerja pemerintah daerah dari rekening kas Negara kepada BPJS Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Pasal 17d IG. herry_chommbiie
  • 23. RUANGAN PENUH RUJUKAN TIDAK BERJALAN INTENSIVE DAN KELAS 1,2,3 • intensive Care Unit (ICU) • Neonate Intensive Care Unit (NICU), • Paediatric Intensive Care Unit (PICU) • High Care Unit (HCU) • Intensive Coronary Care Unit (ICCU. UU NO 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit : • Pasal 41 1. Pemerintah dan asosiasi Rumah Sakit membentuk jejaring dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan. 2. Jejaring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi informasi, sarana prasarana, pelayanan, rujukan, penyediaan alat, dan pendidikan tenaga. PMK No. 56 tahun 2014, Tentang Klasipikasi dan Perizinan Rumah Sakit Pasal 20 : a. jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah; b. jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta; c. jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta. • PMK No 28 Tahun 2014 • Bila semua kelas perawatan di rumah sakit tersebut penuh maka rumah sakit dapat menawarkan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang setara dengan difasilitasi oleh FKRTL yang merujuk dan berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan. • Fasilitas kesehatan tidak diperbolehkan meminta iur biaya kepada peserta selama mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya. Email: herrychommbiiegmail.com
  • 24. PMK No, 001 Tahun 2012 Tentang system Rujukan Pelayanan Kesehatan perorangan Pasal 13 Perujuk sebelum melakukan rujukan harus: a. melakukan pertolongan pertama dan/atau tindakan stabilisasi kondisi pasien sesuai indikasi medis serta sesuai dengan kemampuan untuk tujuan keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan; b. melakukan komunikasi dengan penerima rujukan dan memastikan bahwa penerima rujukan dapat menerima pasien dalam hal keadaan pasien gawat darurat; dan c. membuat surat pengantar rujukan untuk disampaikan kepada penerima rujukan. Pasal 14 Dalam komunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf b, penerima rujukan berkewajiban: a. menginformasikan mengenai ketersediaan sarana dan prasarana serta kompetensi dan ketersediaan tenaga kesehatan; dan b. memberikan pertimbangan medis atas kondisi pasien. RUJUKAN Email: herrychommbiiegmail.com
  • 25. IUR BIAYA FKTP DAN FKTL Cost Sharing Alat Medis Obat dan Lab Ruang Perawatan Penggunaan Obat Di Luar Formularium nasional Pada pelaksanaan pelayanan kesehatan, penggunaan obat disesuaikan dengan standar pengobatan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila dalam pemberian pelayanan kesehatan, pasien membutuhkan obat yang belum tercantum di Formularium nasional, maka hal ini dapat diberikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penggunaan obat di luar Formularium nasional di FKTP dapat digunakan apabila sesuai dengan indikasi medis dan sesuai dengan standar pelayanan kedokteran yang biayanya sudah termasuk dalam kapitasi dan tidak boleh dibebankan kepada peserta. b. Penggunaan obat di luar Formularium nasional di FKRTL hanya dimungkinkan setelah mendapat rekomendasi dari Ketua Komite Farmasi dan Terapi dengan persetujuan Komite Medik atau Kepala/Direktur Rumah Sakit yang biayanya sudah termasuk dalam tarif INA CBGs dan tidak boleh dibebankan kepada peserta. Email: herrychommbiiegmail.com
  • 26. TIDAK MEMILIKI JAMINAN • Banayak masyarakat yang terlanjur sakit namun belum memiliki jaminan hal tersebut terjadi karena beberapa persoalan yang diantaranya adalah : 1) Sudah menjadi peserta JKN-BPJS sebagai Pekerja Penerima Upah (PPU) namun terkena PHK/ habis kontrak, belum sempat daftar sebagai mandiri namun terlanjur sakit. 2) Belum terdaftar sebagai peserta JKN-BPJS karena badan usaha belum mendaftarkan, dan terlanjur sakit. 3) Sudah terdaftar sebagai peserta JKN-BPJS Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) namun tidak mampu mengiur karena factor ekonomi dan akibat kenaikan Iuran BPJS Kesehatan kelas 1 dan 2 yang menambah berat iuran, sehingga terjadi tunggakan dan terlanjur sakit. 4) Masyarakat Miskin Belum menjadi peserta JKN-BPJS dan terlanjur sakit. Email: herrychommbiiegmail.com
  • 27. WAITING LIST OPERASI DAN TIDAK ADA DOKTER •PMK Nomor 71 Tahun 2013 Pasal 23 Peserta berhak mendapat pelayanan obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang dibutuhkan sesuai dengan indikasi medis. 1. Terbatasnya kuota pasien dan Antrian poly yang sudah mulai dari subuh. 2. Sering Ditemukan Pasien mencari alat medis sendiri atau dokter yang dibutuhkan oleh pasien. 3. Jadwal Operasi, Kemoterapi yang lama. 4. Hanya ada 1 Dokter Jantung anak sebogor raya Email: herrychommbiiegmail.com
  • 28. SKA SEBAGAI STRATEGI PERJUANGAN SOSIALISASI KONSULTASI ADVOKASI Email: herrychommbiiegmail.com

Editor's Notes

  1. jhuhuhuigiugu