2. Garam yang mengalami hidrolisis membentuk suatu reaksi
kesetimbangan. Pada reaksi kesetimbangan anion basa atau kation
asam, akan dibebaskan OH - atau H + . Ion OH - dan ion H + inilah yang
dapat menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam, basa atau
netral. Karena hidrolisis garam merupakan reaksi refersibel (bolak-
balik), maka reaksi ini mempunyai tetapan kesetimbangan yang
disebut tetapan hidrolisis (Kh). Besarnya Kh bergantung pada harga
tetapan ionisasi asam (Ka) atau tetapan ionisasi basa (Kb). Tetapan
hidrolisis dapat digunakan untuk menentukan pH larutan garam.
Menghitung pH larutan garam asam lemah dan basa
lemah
3. pH larutan garam yang terbentuk dari asam lemah
dengan basa lemah
Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa
lemah ditentukan sifatnya berdasarkan kekuatan asam
lemah dan basa lemahnya (konstanta
kesetimbangannya).
Secara umum konsentrasi ion H+ dalam suatu campuran
asam lemah dan basa lemah adalah:
Sehingga pH dapat dihitung dengan:
4. Sifat larutan tergantung pada harga Ka dan harga
Kb. Jika
Ka > Kb : bersifat asam
Ka < Kb : bersifat basa
Ka = Kb : bersifat netral