SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 135
KEWAJIBAN BERBUSANA DAN
PEMBENTUKAN JIWA KEAGAMAAN PESERTA DIDIK
(Dampak Kebijakan SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis Ponorogo)
Oleh: Nurul Iman
(Staf Pengajar Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo)
email: nuruliman1972@yahoo.co.id
Syamsul Arifin
(Alumni PAI Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo)
email: syamsularifin8890@gmail.com
ABSTRCT: This research aims to describe moslem dress policy strategy
and its impact on religious life of SMP Negeri I Jetis Ponorogo learners.
This research is a qualitative research, using passive participant
observation, structured interview, and documentation, then analyzed with
a qualitative descriptive analysis. From the study, it was found that policy
implementation strategy of moslem dress was based on the agreement
between school, parents, and students. There was no compulsion on the
learners to wear the moslem dress at school, indeed, it was their own
awareness to wear this moslem dress as the obligation of Moslem based
on al-Qur’an and al-Hadist. The impact of the moslem dress policy
implementation, combined with other religious habituation, showed that it
was able to direct the students thought and mental development towards
the better direction; It was also able to make the students’ social life more
controlled, make the students having more religious daily life both at
school and home, as reflected on the students’ manners and morals.
Keywords: Moslem dress, religious life, closing aurat.
PENDAHULUAN
Agama Islam adalah agama yang terperinci, termasuk mengatur
cara berpakaian. Pakaian merupakan kebutuhan pokok bagi manusia.
Allah dan Rasulnya tidak akan mewajibkan manusia melakukan suatu hal,
apabila dalam hal itu tidak terdapat maslahat atau kebaikan. Pakaian
memiliki manfaat baik secara lahiriyah maupun batiniyah yang sangat
banyak. Al-Qur’an menjelaskan tujuan dari menjaga pakaian, yaitu pada
QS Al-Ahzab ayat 59:
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 136
ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َّ‫ه‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫َل‬َ‫ج‬ ‫ه‬ِ‫م‬ َّ‫ه‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ِيه‬‫و‬ْ‫د‬ُ‫ي‬ َ‫ِيه‬‫ى‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫اء‬َ‫س‬ِ‫و‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬‫َا‬‫ى‬َ‫ب‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ ِ‫اج‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ ِّ‫ّل‬ ‫ل‬ُ‫ق‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ى‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ك‬
‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫ر‬ ‫ا‬ً‫ىر‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ َ‫ْه‬‫ي‬َ‫ذ‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ َ‫ه‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫َى‬‫و‬ْ‫د‬َ‫أ‬
Artinya: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka
mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pada awal perkembangannya, pakaian dipakai hanya sebagai
pelindung tubuh dari kotoran dan sengatan matahari juga sebagai hiasan
bagi tubuh, tetapi bagi seorang yang beragama Islam, pakaian
mempunyai arti lebih dari sekedar pelindung tubuh ataupun hiasan.
Pakaian bagi umat Islam sebagai penutup aurat, dan sebagai identitas diri
sebagai seorang yang bermoral dan bermartabat.
Menutup aurat sendiri diambil dari kata ‫العورة‬ ‫,ستر‬ ‫ستر‬ merupakan
masdar yang diambil dari kata kerja ‫ستر‬-‫يسطر‬ yang berarti menutup
sesuatu (Mahmud Yunus, 1989: 162). Sedangkan aurat sendiri diambil
dari bahasa arab ‫عورة‬ (aurat) yang oleh sementara ulama terambil dari
kata ‫عور‬ (‘awira) yang berarti hilang perasaan. Aurat juga diambil dari kata
‘ara yang berarti menimbun atau menutup dan ‘awara yang berarti
mencemarkan bila terlihat, atau sesuatu yang akan mencemarkan bila
tampak. Sedangkan secara bahasa aurat bermakna malu, aib, dan buruk.
Jadi pengertian aurat secara kebahasaan adalah anggota atau bagian dari
tubuh manusia yang bila terbuka atau tampak akan menimbulkan rasa
malu, aib, dan keburukan-keburukan lainnya. Dalam hal ini aurat yang
terbuka akan memberikan dampak terhadap yang bersangkutan dan
terutama bagi yang melihatnya. Bagi yang bersangkutan aurat yang
auratnya terbuka akan menimbulkan rasa malu, sedangkan yang
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 137
melihatnya akan timbul perasaan-perasaan negatif seperti terangsang,
birahi, risih, malu, dan lain-lain (Dewan Penyusun, 1994: 189).
Busana muslim merupakan tirai, pelindung, dan tembok
penghalang bagi setiap muslim dan muslimah dari segala bentuk
pandangan lawan jenis dan nafsu syahwat yang menyertainya. Bagi
seorang perempuan menjaga aurat dari pandangan laki-laki akan
menghindarkannya dari niat buruk atau kejahatan lawan jenisnya.
Perintah Allah mengenai hijab yang terkandung di dalam Al-
Qur’an selalu diawali dengan kata-kata wanita yang beriman,
menunjukkan betapa asasinya kedudukan hijab bagi wanita-wanita
mukminah. Ada berbagai manfaat dari disyari’atkannya menutup aurat,
akan tetapi pada kenyataannya, kesadaran seorang muslim dan muslimah
dalam menjaga auratnya, terutama pada muslimah masih sangat rendah.
Dalam penelitian Moh Zamili ditemukan bahwa banyak mahasiswi yang
memandang etika berbusana sebagai busana yang nyaman dipakai saja.
Hal tersebut berarti bahwa nilai-nilai etis telah tereduksi disebabkan
modernisasi dan tuntutan lifestyle serta fashionstyle yang tidak jelas
arahnya (Zamili, 2012: 36).
Pada dasarnya kekuatan spiritual akan meninggalkan pengaruh
yang besar dalam perilaku manusia, serta mengarahkannya kepada
keseimbangan mental dan intelektual. Para pakar psikoanalisis secara
tegas dan tanpa adanya keraguan sepakat bahwa agama memainkan
peran terbesar dalam tatanan umum kehidupan, serta konstruksi
keamanan dan ketenangan diri (Husein Shahab, 2008: 13).
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 138
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kecamatan Jetis
sadar pentingnya pemakaian busana muslim ini, sehingga sekolah
mendorong anak didiknya untuk berbusana muslim dan menjadikannya
sebagai kebijakan lembaga. Pakaian putra bercelana panjang, sedangkan
untuk putrid pakaian panjang lengkap dengan jilbabnya. Dengan
penerapan kebijakan ini SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis bisa disebut
sebagai pelopor kebijakan berbusana muslim di lingkungan SMP Negeri di
kabupaten Ponorogo. Pola pendidikan dan pengajaran di SMP Negeri 1
Kecamatan Jetis tidak hanya berorientasi pada kualitas ilmu pengetahuan
umum peserta didiknya saja, tetapi juga mensejajarkan kualitas
ketakwaan peserta didiknya sehingga mampu menjadi bekal bagi peserta
didiknya menghadapi tantangan zaman yang semakin besar dan
kerusakan moral yang semakin nyata terjadi.
Pola pendidikan dan pengajaran yang seimbang antara intelektual
quotient (IQ), emosional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ) yang
telah dikembangkan sejak tahun 2002 menjadikan SMP Negeri 1
Kecamatan Jetis diakui oleh berbagai pihak mampu mengembangkan
sumber daya manusia (SDM) peserta didiknya dengan baik.
Hal itu telah selaras dengan tujuan pendidikan yang termuat
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang menyatakan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang RI, 2003: 7).
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 139
Substansi dari tujuan pendidikan yang termuat pada Undang-
undang tentang Sisdiknas diatas adalah pendidikan sebagai usaha
membina dan mengembangkan semua potensi peserta didik yang meliputi
intelektual, sosial, religiusitas. Berdasarkan hal tersebut, sekolah dituntut
untuk mampu mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara
seimbang.
Masa remaja merupakan perpanjangan masa anak-anak sebelum
masa dewasa. Pada tahap ini perkembangan remaja memasuki tahap
yang progresif. Masa remaja mencakup masa juvenilitas, pubertas, dan
nubilitas. Sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohaninya, maka
agama pada masa remaja turut dipengaruhi oleh faktor perkembangan itu,
termasuk lingkungan baik sekolah maupun rumah dan masyarakat.
Penelitian ini berusaha menjelaskan dampak kewajiban berbusana
muslim di SMP Negeri 1 Jetis, khususnya berkenaan dengan
pembentukan jiwa keagamaan peserta didik.
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang dampak penerapan kebijakan berbusana
muslim terhadap jiwa keagamaan peserta didik ini bersifat deskriptif, maka
dengan itu Peneliti mengumpulkan data berupa pendeskripsian, gambar
dan bukan angka-angka, melakukan pengujian data dan kemudian
memaparkan data sebagaimana adanya tentang dampak kebijakan
berbusana muslim ini.
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 140
Informasi dan data tentang dampak dan strategi penerapan
kebijakan berbusana muslim terhadap perkembangan jiwa keagamaan
peserta didik di SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis digali dengan
menggunakan teknik wawancara terstruktur, observasi partisipatif pasif,
dan dokumentasi. Sedangkan proses analisis data dilakukan melalui
serangkaian aktifitas yang dimulai sejak peneliti belum memasuki
lapangan penelitian sampai peneliti selesai melakukan penelitian
lapangan.
Analisis data dalam penelitian menganut model analisis Miles and
Huberman. Analisis data model ini dilakukan dengan komunikasi antara
peneliti dan objek penelitian secara interaktif dan secara terus menerus
sampai diperoleh data yang lengkap. Aktifitas dalam analisis data dengan
model ini yaitu, data reduction (reduksi data), display data (penyajian
data), dan conclusion (kesimpulan).
Data tentang dampak dan strategi kebijakan penerapan
berbusana muslim terhadap jiwa keagamaan peserta didik di SMPN 1
Kecamatan Jetis yang telah terkumpul selanjutnya akan dilakukan reduksi
data, sehingga akan diperoleh data yang lebih spesifik. Setelah data
direduksi, maka data disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan
hubungan antar kategori dan disajikan dengan teks yang bersifat naratif
sehingga data akan semakin mudah difahami, dan untuk selanjutnya akan
dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi kepada informan untuk
memastikan kevalidan data yang diperoleh.
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 141
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Penerapan Kebijakan Berbusana Muslim
Penerapan kebijakan berbusana muslim ini menjadikan SMP
Negeri 1 Kecamatan Jetis menjadi sekolah negeri pertama yang
menerapkan kebijakan berbusana muslim pada anak didik dan
pegawainya. Untuk mengawali segala sesuatu pasti akan dijumpai
masalah-masalah dan tantangan yang perlu dipecahkan dan dicari
solusinya.
Dalam konteks penerapan kebijakan berbusana muslim ini,
peneliti melihat terdapat beberapa strategi yang diterapkan secara
bertahap. Hasil wawancara peneliti dengan bapak purnomo (Guru
Pendidikan Agama Islam), bapak Jemani (Waka Kurikulum) penerapan ini
tidak bersifat memaksa dan atas kesadaran anak didik dan orang tua wali
masing-masing. Dalam penerapan kebijakan ini pihak sekolah lebih
berhati-hati dalam memulainya, lebih-lebih SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis
adalah sekolah negeri yang tidak diperkenankan untuk memaksakan
kebijakan kepada peserta didik mapun orang tua melainkan dengan
musyawarah bersama.
Kebijakan ini dimulai dengan memberikan angket dalam
musyawarah bersama yang digunakan sebagai alat untuk mengetahui
tanggapan dari orang tua dan anak didik terhadap rencana kebijakan
berbusana muslim ini. Hasil dari angket tersebut diketahui bahwa 90
persen orang tua dan anak didik setuju dengan rencana penerapan
kebijakan berbusana muslim ini. Walaupun dalam proses pelaksanaannya
sekolah menemui kendala yaitu terdapat beberapa orang tua yang kurang
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 142
mendukung, dan anak didik yang enggan mematuhi kebijakan ini, bahkan
tantangan itu juga datang dari Diknas setempat yang terlihat kurang setuju
jika SMP Negeri berubah seperti MTs dengan busana panjang dan
berjilbab.
Cara lain yang dilakukan sekolah adalah guru memberikan
teladan dengan menggunakan busana muslim setiap harinya, dan selalu
mengingatkan kepada anak didik akan pentingnya berbusana sesuai
dengan syari’at Islam. Cara ini membuat anak didik lebih memahami
dampak positif dari pemakaian busana muslim bagi diri mereka.
B. Dampak Penerapan Kebijakan Berbusana Muslim Terhadap
Perkembangan Jiwa Agama Peserta Didik
Islam adalah agama yang terperinci, dalam Islam diwajibkan untuk
menutup aurat, baik laki-laki maupun perempuan. Aurat laki-laki yaitu dari
pusar sampai lutut sedangkan perempuan seluruh tubuh kecuali muka
dan telapak tangan. Allah memerintahkan sesuatu pasti mengandung
banyak manfaat jika dilaksanakan dan sebaliknya jika ditinggalkan pasti
mengandung banyak madharat, begitu juga dengan perintah menutup
aurat.
Dalam kaitanya dengan penelitian busana muslim ini, peneliti
menemukan berbagai dampak positif dari pembiasaan pemakaian
busana muslim oleh seluruh anak didik maupun seluruh guru dan seluruh
staf yang terdapat di SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis.
Hasil wawancara peneliti dengan ibu Nurlaila Djadjuli selaku kepala
sekolah SMPN 1 Kecamatan Jetis, dampak dari penerapan ini sangat
beragam dan meliputi berbagai aspek yang berkembang kearah yang
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 143
positif, dan dengan ditunjang dengan pembiasaan nilai-nilai keislaman lain
menjadikan anak didik mempunyai akhlak yang baik dan sudah melekat di
kehidupan anak didik sehari-hari. Akhlak yang baik disini mencakup
berbagai aspek moral, semisal kejujuran, kesopanan, adab kepada guru
dan orang tua, dan lain-lain. Pembiasaan nilai-nilai ajaran agama Islam ini
apabila terus dikembangkan akan mencetak generasi Islam unggulan dan
apabila di kombinasikan dengan pengajaran ilmu pengetahuan yang baik
akan menghasilkan generasi yang seimbang dalam hal keagamaan dan
ilmu pengetahuan.
Dari hasil wawancara bapak Jemani, bapak Purnomo, dan bapak
Bambang (tokoh masyarakat), peneliti mendapati bahwa dampak dari
kebijakan berbusana muslim bagi peserta didik adalah sebagai berikut: 1)
Jiwa keagamaan anak didik yang meningkat, itu dapat dilihat dari
semangat dan kerutinan mereka dalam beribadah; 2) Piikiran dan
pandangan yang negatif terhadap lawan jenis dapat dikurangi dengan
menutupi aurat yang semestinya ditutupi; 3) Para peserta didik bisa
merasakan menjadi orang yang taat beragama Islam dengan mematuhi
perintah-perintah ajaran agamanya, sehingga dengan penghayatan
terhadap ajaran agama yang baik, sehingga anak didik akan berperilaku
baik sesuai dengan penghayatannya terhadap kebaikan; 4) Dengan
berpenampilan yang agamis, perilaku dan kejiwaan seseorang akan ikut
dipengaruhi oleh cara berpakaian tersebut, baik itu disadari atau tidak,
walaupun tingkatan efek berpakaian tersebut antara satu orang dengan
yang lainnya juga berbeda-beda.
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 144
Selanjutnya dari wawancara peneliti dengan Mufidatus, Nindiya,
Dyah Ayu, Ziyan, dan febrian (Anak didik kelas VIIIa) didapati bahwa
dampak pemakaian busana muslima bagi mereka adalah 1) Mereka
merasakan lebih percaya diri dan nyaman; 2) Dapat memberikan rasa
aman dari gangguan lawan jenis ketika berbusana muslim; 3) Bisa
menjauhkan dari perbuatan maksiat; 4) Dapat mengurangi fikiran yang
negatif terdapat lawan jenis.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai
strategi, dan dampak penerapan kebijakan berbusana muslim terhadap
perkembangan jiwa agama anak didik SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi penerapan kebijakan berbusana muslim ini adalah
berdasarkan pada kesepakatan bersama antara sekolah, orang tua,
dan siswa, tidak ada paksaan terhadap anak didik untuk harus
memakai busana muslim ketika di sekolah, hal ini semata-mata di
dasari agar pemakaian busana muslim ini atas kesadaran anak didik
sendiri terhadap kewajiban berbusana muslim bagi umat Islam
sesuai yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.
2. Dampak penerapan kebijakan berbusana muslim ini dan dipadukan
dengan pembiasaan keagamaan yang lain terbukti dapat
mengarahkan perkembangan fikiran dan mental anak didik menuju
kearah yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah
Saw; mampu membuat kehidupan sosial anak didik menjadi lebih
Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim
M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 145
terkontrol, membuat anak didik mempunyai kehidupan yang religius,
taat terhadap agama dan mempunyai moral yang baik berdasarkan
pertimbangan pribadi, dan pendidikan yang dibentuk atas kriteria
agama mampu mendapatkan hasil paling unggul dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
“Al-Qur’an dan Terjemahnya”, Bandung: CV Penerbit Jumanatul Ali-Art,
2004.
Az-Za’balawi, M. Sayyid Muhammad, Tarbiyatul Muraahiq Bainal Islam
Wa Ilmin Nafs, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, Uqinu Attaqi.
Mujiburrahman Subadi, Jakarta: Gema Insani, 2007.
Jalaluddin, Psikologi Agama, rev.ed; Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2007.
Ramayulis, Psikologi Agama, ref.ed; Jakarta: Kalam Mulia, 2011.
Shahab, Husein, Jilbab Menurut Al-Qur’an & As-Sunnah, Bandung: PT
Mizania, 2008.
Penyusun, Dewan, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,
1994, Jil 1.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Beserta
Penjelasannya, Bandung: Bulan Bintang, 2003.

More Related Content

Viewers also liked

해외경마▨ PLAY70,NET ▩경마 온라인생중계인터넷경마 배팅we4
해외경마▨ PLAY70,NET ▩경마 온라인생중계인터넷경마 배팅we4 해외경마▨ PLAY70,NET ▩경마 온라인생중계인터넷경마 배팅we4
해외경마▨ PLAY70,NET ▩경마 온라인생중계인터넷경마 배팅we4 qkrtkdgo121
 
Instagram de Sucesso
Instagram de SucessoInstagram de Sucesso
Instagram de SucessoPR DIGITAL
 
My Resume - Catrice Hathorn
My Resume - Catrice HathornMy Resume - Catrice Hathorn
My Resume - Catrice HathornCatrice Hathorn
 
I braccialetti - Disegni da colorare - Sabbiarelli
I braccialetti - Disegni da colorare - SabbiarelliI braccialetti - Disegni da colorare - Sabbiarelli
I braccialetti - Disegni da colorare - SabbiarelliSabbiarelli
 
Marketing Digital no Periscope e Snapchat
Marketing Digital no Periscope e SnapchatMarketing Digital no Periscope e Snapchat
Marketing Digital no Periscope e SnapchatBianca Sirena
 
Estados unidos
Estados unidosEstados unidos
Estados unidosANA CODINA
 
поради адмIнiстрацii школи_щодо_вiдвiдування_урокiв
поради адмIнiстрацii школи_щодо_вiдвiдування_урокiвпоради адмIнiстрацii школи_щодо_вiдвiдування_урокiв
поради адмIнiстрацii школи_щодо_вiдвiдування_урокiвИришка Ой
 
El fin del uruguay liberal
El fin del uruguay liberalEl fin del uruguay liberal
El fin del uruguay liberalANA CODINA
 
Gov4All : An open data and open services repository for supporting citizen-dr...
Gov4All :An open data and open services repository for supporting citizen-dr...Gov4All :An open data and open services repository for supporting citizen-dr...
Gov4All : An open data and open services repository for supporting citizen-dr...Yannis Charalabidis
 
Ciclo de charlas "Ciudades y escritores europeos del siglo XIX". II. El Londr...
Ciclo de charlas "Ciudades y escritores europeos del siglo XIX". II. El Londr...Ciclo de charlas "Ciudades y escritores europeos del siglo XIX". II. El Londr...
Ciclo de charlas "Ciudades y escritores europeos del siglo XIX". II. El Londr...Museo del Romanticismo
 

Viewers also liked (17)

해외경마▨ PLAY70,NET ▩경마 온라인생중계인터넷경마 배팅we4
해외경마▨ PLAY70,NET ▩경마 온라인생중계인터넷경마 배팅we4 해외경마▨ PLAY70,NET ▩경마 온라인생중계인터넷경마 배팅we4
해외경마▨ PLAY70,NET ▩경마 온라인생중계인터넷경마 배팅we4
 
Instagram de Sucesso
Instagram de SucessoInstagram de Sucesso
Instagram de Sucesso
 
1434632702 buyer personas
1434632702 buyer personas1434632702 buyer personas
1434632702 buyer personas
 
1.2b
1.2b1.2b
1.2b
 
My Resume - Catrice Hathorn
My Resume - Catrice HathornMy Resume - Catrice Hathorn
My Resume - Catrice Hathorn
 
I braccialetti - Disegni da colorare - Sabbiarelli
I braccialetti - Disegni da colorare - SabbiarelliI braccialetti - Disegni da colorare - Sabbiarelli
I braccialetti - Disegni da colorare - Sabbiarelli
 
Marketing Digital no Periscope e Snapchat
Marketing Digital no Periscope e SnapchatMarketing Digital no Periscope e Snapchat
Marketing Digital no Periscope e Snapchat
 
Copia de fase 1(1)
Copia de fase 1(1)Copia de fase 1(1)
Copia de fase 1(1)
 
Estados unidos
Estados unidosEstados unidos
Estados unidos
 
Biologia02
Biologia02Biologia02
Biologia02
 
поради адмIнiстрацii школи_щодо_вiдвiдування_урокiв
поради адмIнiстрацii школи_щодо_вiдвiдування_урокiвпоради адмIнiстрацii школи_щодо_вiдвiдування_урокiв
поради адмIнiстрацii школи_щодо_вiдвiдування_урокiв
 
соціальний проект
соціальний проектсоціальний проект
соціальний проект
 
El fin del uruguay liberal
El fin del uruguay liberalEl fin del uruguay liberal
El fin del uruguay liberal
 
Teorias tradicionales de la admnistracion
Teorias tradicionales de la admnistracionTeorias tradicionales de la admnistracion
Teorias tradicionales de la admnistracion
 
Charla "Moda y arte en el siglo XIX"
Charla "Moda y arte en el siglo XIX"Charla "Moda y arte en el siglo XIX"
Charla "Moda y arte en el siglo XIX"
 
Gov4All : An open data and open services repository for supporting citizen-dr...
Gov4All :An open data and open services repository for supporting citizen-dr...Gov4All :An open data and open services repository for supporting citizen-dr...
Gov4All : An open data and open services repository for supporting citizen-dr...
 
Ciclo de charlas "Ciudades y escritores europeos del siglo XIX". II. El Londr...
Ciclo de charlas "Ciudades y escritores europeos del siglo XIX". II. El Londr...Ciclo de charlas "Ciudades y escritores europeos del siglo XIX". II. El Londr...
Ciclo de charlas "Ciudades y escritores europeos del siglo XIX". II. El Londr...
 

Similar to Kewajiban berbusana dan pembentukan jiwa keagamaan peserta didik

Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Zukét Printing
 
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Zukét Printing
 
03. bab i
03. bab i03. bab i
03. bab imandina
 
137 article text-226-1-10-20191229
137 article text-226-1-10-20191229137 article text-226-1-10-20191229
137 article text-226-1-10-20191229Jurnal As-Salam
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahibwahib
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahibwahib
 
Implementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad SAW.pdf
Implementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad SAW.pdfImplementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad SAW.pdf
Implementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad SAW.pdfSARIVARASH
 
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaPendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaAndy Nostalgither's
 
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME DI SMA I...
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME  DI SMA I...PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME  DI SMA I...
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME DI SMA I...Alorka 114114
 
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolahUrgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolahFAI Unmuh Ponorogo
 
Pembelajaran Islam Toleran Dalam Pendidikan Islam
Pembelajaran Islam Toleran Dalam Pendidikan IslamPembelajaran Islam Toleran Dalam Pendidikan Islam
Pembelajaran Islam Toleran Dalam Pendidikan Islamarnisuka1
 
Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxcankngnodi
 
033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian Pem...
033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian Pem...033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian Pem...
033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian Pem...SriMurni41
 
KERTAS KERJA PERKHEMAHAN 2019.doc 2.docx
KERTAS KERJA PERKHEMAHAN 2019.doc 2.docxKERTAS KERJA PERKHEMAHAN 2019.doc 2.docx
KERTAS KERJA PERKHEMAHAN 2019.doc 2.docxImRaFiQaH
 

Similar to Kewajiban berbusana dan pembentukan jiwa keagamaan peserta didik (20)

Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
 
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengama...
 
03. bab i
03. bab i03. bab i
03. bab i
 
137 article text-226-1-10-20191229
137 article text-226-1-10-20191229137 article text-226-1-10-20191229
137 article text-226-1-10-20191229
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
 
Implementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad SAW.pdf
Implementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad SAW.pdfImplementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad SAW.pdf
Implementasi Strategi Pembelajaran Nabi Muhammad SAW.pdf
 
Proposal ema
Proposal emaProposal ema
Proposal ema
 
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesiaPendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
Pendidikan moral dan mutu pendidikan indonesia
 
Tugas mandiri agama
Tugas mandiri agamaTugas mandiri agama
Tugas mandiri agama
 
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME DI SMA I...
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME  DI SMA I...PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM  DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME  DI SMA I...
PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH PAHAM RADIKALISME DI SMA I...
 
02. CP PABP REVISI.pdf
02. CP PABP REVISI.pdf02. CP PABP REVISI.pdf
02. CP PABP REVISI.pdf
 
Bab 1234 (1)
Bab 1234 (1)Bab 1234 (1)
Bab 1234 (1)
 
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolahUrgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah
Urgensi pendidikan karakter bangsa di sekolah
 
Laporan kendiri
Laporan kendiriLaporan kendiri
Laporan kendiri
 
Pembelajaran Islam Toleran Dalam Pendidikan Islam
Pembelajaran Islam Toleran Dalam Pendidikan IslamPembelajaran Islam Toleran Dalam Pendidikan Islam
Pembelajaran Islam Toleran Dalam Pendidikan Islam
 
Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docx
 
033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian Pem...
033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian Pem...033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian Pem...
033_H_KR_2022 Salinan SK Kabadan tentang Perubahan SK 008 tentang Capaian Pem...
 
4 b peranan-pendidikan
4 b peranan-pendidikan4 b peranan-pendidikan
4 b peranan-pendidikan
 
KERTAS KERJA PERKHEMAHAN 2019.doc 2.docx
KERTAS KERJA PERKHEMAHAN 2019.doc 2.docxKERTAS KERJA PERKHEMAHAN 2019.doc 2.docx
KERTAS KERJA PERKHEMAHAN 2019.doc 2.docx
 

More from FAI Unmuh Ponorogo

Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan di pondok pe...
Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan   di pondok pe...Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan   di pondok pe...
Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan di pondok pe...FAI Unmuh Ponorogo
 
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sains
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sainsReka jenis kelamin anak dalam perspektif sains
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sainsFAI Unmuh Ponorogo
 
Pengelolaan madrasah dalam perspektif
Pengelolaan madrasah dalam perspektifPengelolaan madrasah dalam perspektif
Pengelolaan madrasah dalam perspektifFAI Unmuh Ponorogo
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeFAI Unmuh Ponorogo
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakFAI Unmuh Ponorogo
 
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...FAI Unmuh Ponorogo
 
Membangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradabMembangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradabFAI Unmuh Ponorogo
 
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiranMaqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiranFAI Unmuh Ponorogo
 
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogo
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogoKritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogo
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogoFAI Unmuh Ponorogo
 
Aplikasi komik sebagai media pembelajaran
Aplikasi komik sebagai media pembelajaranAplikasi komik sebagai media pembelajaran
Aplikasi komik sebagai media pembelajaranFAI Unmuh Ponorogo
 

More from FAI Unmuh Ponorogo (11)

Standar 6
Standar 6 Standar 6
Standar 6
 
Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan di pondok pe...
Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan   di pondok pe...Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan   di pondok pe...
Studi implementasi tradisionalisasi dan modernisasi pendidikan di pondok pe...
 
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sains
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sainsReka jenis kelamin anak dalam perspektif sains
Reka jenis kelamin anak dalam perspektif sains
 
Pengelolaan madrasah dalam perspektif
Pengelolaan madrasah dalam perspektifPengelolaan madrasah dalam perspektif
Pengelolaan madrasah dalam perspektif
 
Impelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufismeImpelementasi pendidikan sufisme
Impelementasi pendidikan sufisme
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anak
 
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...
Problematika hisab rukyah dalam penentuan awal ramadhan dan solusinya di indo...
 
Membangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradabMembangun masyarakat hukum yang beradab
Membangun masyarakat hukum yang beradab
 
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiranMaqhasid as syariah dan qishas pemikiran
Maqhasid as syariah dan qishas pemikiran
 
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogo
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogoKritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogo
Kritik wayang kemplo terhadap dunia pendidikan di ponorogo
 
Aplikasi komik sebagai media pembelajaran
Aplikasi komik sebagai media pembelajaranAplikasi komik sebagai media pembelajaran
Aplikasi komik sebagai media pembelajaran
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Kewajiban berbusana dan pembentukan jiwa keagamaan peserta didik

  • 1. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 135 KEWAJIBAN BERBUSANA DAN PEMBENTUKAN JIWA KEAGAMAAN PESERTA DIDIK (Dampak Kebijakan SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis Ponorogo) Oleh: Nurul Iman (Staf Pengajar Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo) email: nuruliman1972@yahoo.co.id Syamsul Arifin (Alumni PAI Fakultas Agama Islam Unmuh Ponorogo) email: syamsularifin8890@gmail.com ABSTRCT: This research aims to describe moslem dress policy strategy and its impact on religious life of SMP Negeri I Jetis Ponorogo learners. This research is a qualitative research, using passive participant observation, structured interview, and documentation, then analyzed with a qualitative descriptive analysis. From the study, it was found that policy implementation strategy of moslem dress was based on the agreement between school, parents, and students. There was no compulsion on the learners to wear the moslem dress at school, indeed, it was their own awareness to wear this moslem dress as the obligation of Moslem based on al-Qur’an and al-Hadist. The impact of the moslem dress policy implementation, combined with other religious habituation, showed that it was able to direct the students thought and mental development towards the better direction; It was also able to make the students’ social life more controlled, make the students having more religious daily life both at school and home, as reflected on the students’ manners and morals. Keywords: Moslem dress, religious life, closing aurat. PENDAHULUAN Agama Islam adalah agama yang terperinci, termasuk mengatur cara berpakaian. Pakaian merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Allah dan Rasulnya tidak akan mewajibkan manusia melakukan suatu hal, apabila dalam hal itu tidak terdapat maslahat atau kebaikan. Pakaian memiliki manfaat baik secara lahiriyah maupun batiniyah yang sangat banyak. Al-Qur’an menjelaskan tujuan dari menjaga pakaian, yaitu pada QS Al-Ahzab ayat 59:
  • 2. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 136 ِ‫ل‬َ‫ذ‬ َّ‫ه‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ي‬ِ‫ب‬ َ‫َل‬َ‫ج‬ ‫ه‬ِ‫م‬ َّ‫ه‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ِيه‬‫و‬ْ‫د‬ُ‫ي‬ َ‫ِيه‬‫ى‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ‫اء‬َ‫س‬ِ‫و‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫ت‬‫َا‬‫ى‬َ‫ب‬ َ‫و‬ َ‫ك‬ ِ‫اج‬ َ‫و‬ ْ‫ز‬َ ِّ‫ّل‬ ‫ل‬ُ‫ق‬ ُّ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ى‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬َ‫ك‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ ِ‫ح‬َّ‫ر‬ ‫ا‬ً‫ىر‬ُ‫ف‬َ‫غ‬ ُ َّ‫اَّلل‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ َ‫ْه‬‫ي‬َ‫ذ‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫َل‬َ‫ف‬ َ‫ه‬ْ‫ف‬ َ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫َى‬‫و‬ْ‫د‬َ‫أ‬ Artinya: Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Pada awal perkembangannya, pakaian dipakai hanya sebagai pelindung tubuh dari kotoran dan sengatan matahari juga sebagai hiasan bagi tubuh, tetapi bagi seorang yang beragama Islam, pakaian mempunyai arti lebih dari sekedar pelindung tubuh ataupun hiasan. Pakaian bagi umat Islam sebagai penutup aurat, dan sebagai identitas diri sebagai seorang yang bermoral dan bermartabat. Menutup aurat sendiri diambil dari kata ‫العورة‬ ‫,ستر‬ ‫ستر‬ merupakan masdar yang diambil dari kata kerja ‫ستر‬-‫يسطر‬ yang berarti menutup sesuatu (Mahmud Yunus, 1989: 162). Sedangkan aurat sendiri diambil dari bahasa arab ‫عورة‬ (aurat) yang oleh sementara ulama terambil dari kata ‫عور‬ (‘awira) yang berarti hilang perasaan. Aurat juga diambil dari kata ‘ara yang berarti menimbun atau menutup dan ‘awara yang berarti mencemarkan bila terlihat, atau sesuatu yang akan mencemarkan bila tampak. Sedangkan secara bahasa aurat bermakna malu, aib, dan buruk. Jadi pengertian aurat secara kebahasaan adalah anggota atau bagian dari tubuh manusia yang bila terbuka atau tampak akan menimbulkan rasa malu, aib, dan keburukan-keburukan lainnya. Dalam hal ini aurat yang terbuka akan memberikan dampak terhadap yang bersangkutan dan terutama bagi yang melihatnya. Bagi yang bersangkutan aurat yang auratnya terbuka akan menimbulkan rasa malu, sedangkan yang
  • 3. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 137 melihatnya akan timbul perasaan-perasaan negatif seperti terangsang, birahi, risih, malu, dan lain-lain (Dewan Penyusun, 1994: 189). Busana muslim merupakan tirai, pelindung, dan tembok penghalang bagi setiap muslim dan muslimah dari segala bentuk pandangan lawan jenis dan nafsu syahwat yang menyertainya. Bagi seorang perempuan menjaga aurat dari pandangan laki-laki akan menghindarkannya dari niat buruk atau kejahatan lawan jenisnya. Perintah Allah mengenai hijab yang terkandung di dalam Al- Qur’an selalu diawali dengan kata-kata wanita yang beriman, menunjukkan betapa asasinya kedudukan hijab bagi wanita-wanita mukminah. Ada berbagai manfaat dari disyari’atkannya menutup aurat, akan tetapi pada kenyataannya, kesadaran seorang muslim dan muslimah dalam menjaga auratnya, terutama pada muslimah masih sangat rendah. Dalam penelitian Moh Zamili ditemukan bahwa banyak mahasiswi yang memandang etika berbusana sebagai busana yang nyaman dipakai saja. Hal tersebut berarti bahwa nilai-nilai etis telah tereduksi disebabkan modernisasi dan tuntutan lifestyle serta fashionstyle yang tidak jelas arahnya (Zamili, 2012: 36). Pada dasarnya kekuatan spiritual akan meninggalkan pengaruh yang besar dalam perilaku manusia, serta mengarahkannya kepada keseimbangan mental dan intelektual. Para pakar psikoanalisis secara tegas dan tanpa adanya keraguan sepakat bahwa agama memainkan peran terbesar dalam tatanan umum kehidupan, serta konstruksi keamanan dan ketenangan diri (Husein Shahab, 2008: 13).
  • 4. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 138 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kecamatan Jetis sadar pentingnya pemakaian busana muslim ini, sehingga sekolah mendorong anak didiknya untuk berbusana muslim dan menjadikannya sebagai kebijakan lembaga. Pakaian putra bercelana panjang, sedangkan untuk putrid pakaian panjang lengkap dengan jilbabnya. Dengan penerapan kebijakan ini SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis bisa disebut sebagai pelopor kebijakan berbusana muslim di lingkungan SMP Negeri di kabupaten Ponorogo. Pola pendidikan dan pengajaran di SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis tidak hanya berorientasi pada kualitas ilmu pengetahuan umum peserta didiknya saja, tetapi juga mensejajarkan kualitas ketakwaan peserta didiknya sehingga mampu menjadi bekal bagi peserta didiknya menghadapi tantangan zaman yang semakin besar dan kerusakan moral yang semakin nyata terjadi. Pola pendidikan dan pengajaran yang seimbang antara intelektual quotient (IQ), emosional quotient (EQ), dan spiritual quotient (SQ) yang telah dikembangkan sejak tahun 2002 menjadikan SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis diakui oleh berbagai pihak mampu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) peserta didiknya dengan baik. Hal itu telah selaras dengan tujuan pendidikan yang termuat dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2004 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang RI, 2003: 7).
  • 5. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 139 Substansi dari tujuan pendidikan yang termuat pada Undang- undang tentang Sisdiknas diatas adalah pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan semua potensi peserta didik yang meliputi intelektual, sosial, religiusitas. Berdasarkan hal tersebut, sekolah dituntut untuk mampu mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara seimbang. Masa remaja merupakan perpanjangan masa anak-anak sebelum masa dewasa. Pada tahap ini perkembangan remaja memasuki tahap yang progresif. Masa remaja mencakup masa juvenilitas, pubertas, dan nubilitas. Sejalan dengan perkembangan jasmani dan rohaninya, maka agama pada masa remaja turut dipengaruhi oleh faktor perkembangan itu, termasuk lingkungan baik sekolah maupun rumah dan masyarakat. Penelitian ini berusaha menjelaskan dampak kewajiban berbusana muslim di SMP Negeri 1 Jetis, khususnya berkenaan dengan pembentukan jiwa keagamaan peserta didik. METODE PENELITIAN Penelitian tentang dampak penerapan kebijakan berbusana muslim terhadap jiwa keagamaan peserta didik ini bersifat deskriptif, maka dengan itu Peneliti mengumpulkan data berupa pendeskripsian, gambar dan bukan angka-angka, melakukan pengujian data dan kemudian memaparkan data sebagaimana adanya tentang dampak kebijakan berbusana muslim ini.
  • 6. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 140 Informasi dan data tentang dampak dan strategi penerapan kebijakan berbusana muslim terhadap perkembangan jiwa keagamaan peserta didik di SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis digali dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur, observasi partisipatif pasif, dan dokumentasi. Sedangkan proses analisis data dilakukan melalui serangkaian aktifitas yang dimulai sejak peneliti belum memasuki lapangan penelitian sampai peneliti selesai melakukan penelitian lapangan. Analisis data dalam penelitian menganut model analisis Miles and Huberman. Analisis data model ini dilakukan dengan komunikasi antara peneliti dan objek penelitian secara interaktif dan secara terus menerus sampai diperoleh data yang lengkap. Aktifitas dalam analisis data dengan model ini yaitu, data reduction (reduksi data), display data (penyajian data), dan conclusion (kesimpulan). Data tentang dampak dan strategi kebijakan penerapan berbusana muslim terhadap jiwa keagamaan peserta didik di SMPN 1 Kecamatan Jetis yang telah terkumpul selanjutnya akan dilakukan reduksi data, sehingga akan diperoleh data yang lebih spesifik. Setelah data direduksi, maka data disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan hubungan antar kategori dan disajikan dengan teks yang bersifat naratif sehingga data akan semakin mudah difahami, dan untuk selanjutnya akan dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi kepada informan untuk memastikan kevalidan data yang diperoleh.
  • 7. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 141 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Penerapan Kebijakan Berbusana Muslim Penerapan kebijakan berbusana muslim ini menjadikan SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis menjadi sekolah negeri pertama yang menerapkan kebijakan berbusana muslim pada anak didik dan pegawainya. Untuk mengawali segala sesuatu pasti akan dijumpai masalah-masalah dan tantangan yang perlu dipecahkan dan dicari solusinya. Dalam konteks penerapan kebijakan berbusana muslim ini, peneliti melihat terdapat beberapa strategi yang diterapkan secara bertahap. Hasil wawancara peneliti dengan bapak purnomo (Guru Pendidikan Agama Islam), bapak Jemani (Waka Kurikulum) penerapan ini tidak bersifat memaksa dan atas kesadaran anak didik dan orang tua wali masing-masing. Dalam penerapan kebijakan ini pihak sekolah lebih berhati-hati dalam memulainya, lebih-lebih SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis adalah sekolah negeri yang tidak diperkenankan untuk memaksakan kebijakan kepada peserta didik mapun orang tua melainkan dengan musyawarah bersama. Kebijakan ini dimulai dengan memberikan angket dalam musyawarah bersama yang digunakan sebagai alat untuk mengetahui tanggapan dari orang tua dan anak didik terhadap rencana kebijakan berbusana muslim ini. Hasil dari angket tersebut diketahui bahwa 90 persen orang tua dan anak didik setuju dengan rencana penerapan kebijakan berbusana muslim ini. Walaupun dalam proses pelaksanaannya sekolah menemui kendala yaitu terdapat beberapa orang tua yang kurang
  • 8. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 142 mendukung, dan anak didik yang enggan mematuhi kebijakan ini, bahkan tantangan itu juga datang dari Diknas setempat yang terlihat kurang setuju jika SMP Negeri berubah seperti MTs dengan busana panjang dan berjilbab. Cara lain yang dilakukan sekolah adalah guru memberikan teladan dengan menggunakan busana muslim setiap harinya, dan selalu mengingatkan kepada anak didik akan pentingnya berbusana sesuai dengan syari’at Islam. Cara ini membuat anak didik lebih memahami dampak positif dari pemakaian busana muslim bagi diri mereka. B. Dampak Penerapan Kebijakan Berbusana Muslim Terhadap Perkembangan Jiwa Agama Peserta Didik Islam adalah agama yang terperinci, dalam Islam diwajibkan untuk menutup aurat, baik laki-laki maupun perempuan. Aurat laki-laki yaitu dari pusar sampai lutut sedangkan perempuan seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Allah memerintahkan sesuatu pasti mengandung banyak manfaat jika dilaksanakan dan sebaliknya jika ditinggalkan pasti mengandung banyak madharat, begitu juga dengan perintah menutup aurat. Dalam kaitanya dengan penelitian busana muslim ini, peneliti menemukan berbagai dampak positif dari pembiasaan pemakaian busana muslim oleh seluruh anak didik maupun seluruh guru dan seluruh staf yang terdapat di SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis. Hasil wawancara peneliti dengan ibu Nurlaila Djadjuli selaku kepala sekolah SMPN 1 Kecamatan Jetis, dampak dari penerapan ini sangat beragam dan meliputi berbagai aspek yang berkembang kearah yang
  • 9. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 143 positif, dan dengan ditunjang dengan pembiasaan nilai-nilai keislaman lain menjadikan anak didik mempunyai akhlak yang baik dan sudah melekat di kehidupan anak didik sehari-hari. Akhlak yang baik disini mencakup berbagai aspek moral, semisal kejujuran, kesopanan, adab kepada guru dan orang tua, dan lain-lain. Pembiasaan nilai-nilai ajaran agama Islam ini apabila terus dikembangkan akan mencetak generasi Islam unggulan dan apabila di kombinasikan dengan pengajaran ilmu pengetahuan yang baik akan menghasilkan generasi yang seimbang dalam hal keagamaan dan ilmu pengetahuan. Dari hasil wawancara bapak Jemani, bapak Purnomo, dan bapak Bambang (tokoh masyarakat), peneliti mendapati bahwa dampak dari kebijakan berbusana muslim bagi peserta didik adalah sebagai berikut: 1) Jiwa keagamaan anak didik yang meningkat, itu dapat dilihat dari semangat dan kerutinan mereka dalam beribadah; 2) Piikiran dan pandangan yang negatif terhadap lawan jenis dapat dikurangi dengan menutupi aurat yang semestinya ditutupi; 3) Para peserta didik bisa merasakan menjadi orang yang taat beragama Islam dengan mematuhi perintah-perintah ajaran agamanya, sehingga dengan penghayatan terhadap ajaran agama yang baik, sehingga anak didik akan berperilaku baik sesuai dengan penghayatannya terhadap kebaikan; 4) Dengan berpenampilan yang agamis, perilaku dan kejiwaan seseorang akan ikut dipengaruhi oleh cara berpakaian tersebut, baik itu disadari atau tidak, walaupun tingkatan efek berpakaian tersebut antara satu orang dengan yang lainnya juga berbeda-beda.
  • 10. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 144 Selanjutnya dari wawancara peneliti dengan Mufidatus, Nindiya, Dyah Ayu, Ziyan, dan febrian (Anak didik kelas VIIIa) didapati bahwa dampak pemakaian busana muslima bagi mereka adalah 1) Mereka merasakan lebih percaya diri dan nyaman; 2) Dapat memberikan rasa aman dari gangguan lawan jenis ketika berbusana muslim; 3) Bisa menjauhkan dari perbuatan maksiat; 4) Dapat mengurangi fikiran yang negatif terdapat lawan jenis. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai strategi, dan dampak penerapan kebijakan berbusana muslim terhadap perkembangan jiwa agama anak didik SMP Negeri 1 Kecamatan Jetis, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi penerapan kebijakan berbusana muslim ini adalah berdasarkan pada kesepakatan bersama antara sekolah, orang tua, dan siswa, tidak ada paksaan terhadap anak didik untuk harus memakai busana muslim ketika di sekolah, hal ini semata-mata di dasari agar pemakaian busana muslim ini atas kesadaran anak didik sendiri terhadap kewajiban berbusana muslim bagi umat Islam sesuai yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits. 2. Dampak penerapan kebijakan berbusana muslim ini dan dipadukan dengan pembiasaan keagamaan yang lain terbukti dapat mengarahkan perkembangan fikiran dan mental anak didik menuju kearah yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw; mampu membuat kehidupan sosial anak didik menjadi lebih
  • 11. Nurul Iman & Syamsul Arifin, Kewajiban Berbusana Muslim M U A D D I B Vol.05 No.02 Juli-Desember 2015 ISSN 2088-3390 145 terkontrol, membuat anak didik mempunyai kehidupan yang religius, taat terhadap agama dan mempunyai moral yang baik berdasarkan pertimbangan pribadi, dan pendidikan yang dibentuk atas kriteria agama mampu mendapatkan hasil paling unggul dalam masyarakat. DAFTAR PUSTAKA “Al-Qur’an dan Terjemahnya”, Bandung: CV Penerbit Jumanatul Ali-Art, 2004. Az-Za’balawi, M. Sayyid Muhammad, Tarbiyatul Muraahiq Bainal Islam Wa Ilmin Nafs, terj. Abdul Hayyie al-Kattani, Uqinu Attaqi. Mujiburrahman Subadi, Jakarta: Gema Insani, 2007. Jalaluddin, Psikologi Agama, rev.ed; Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007. Ramayulis, Psikologi Agama, ref.ed; Jakarta: Kalam Mulia, 2011. Shahab, Husein, Jilbab Menurut Al-Qur’an & As-Sunnah, Bandung: PT Mizania, 2008. Penyusun, Dewan, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994, Jil 1. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Beserta Penjelasannya, Bandung: Bulan Bintang, 2003.