SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
MAKALAH
MERANCANG MODEL STRATEGI PEMBELAJARAN
PEMBIASAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENGAMALAN
AGAMA ISLAM, BERWUDHU’, SHOLAT, TADARUS,
DZIKIR DAN DO’A
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Model & strategi pembelajaran
Dosen Pengampu:
Taufiqurrahman Rifa’i, M.Pd.I
Di Susun Oleh:
Elok Rohayu
Ifadatus Syarifah
Anis Lisayanti Mei Anggraini
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN – PROBOLINGGO
2021
i
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah
memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, dan tak lupa
penulis sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW dan kepada keluarganya, sahabatnya,dan kita sebagai umatnya
yang setia sampai akhir zaman, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Model & Strategi
Pembelajaran. sebagai pengetahuan untuk kita semua, dan sebagai langkah untuk
menyadari betapa pentingnya mengetahui masalah Merancang Model Strategi
Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengamalan Agama Islam,
Berwudhu’, Sholat, Tadarus, Dzikir Dan Do’a. Ucapan terimakasih penulis
dihaturkan kepada Ustadz Taufiqurrahman Rifa’i, M.Pd.I. sebagai dosen mata
kuliah kami yang telah banyak memberikan informasi dan petunjuk dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
tetapi mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi penulis sendiri dalam mencari ilmu, dan untuk para pembaca dalam
menambah pengetahuan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif guna menyempurnakan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kraksaan, 24 November 2021
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Pembiasaan..................................................................................3
B. Pengertian Metode Pembiasaan ....................................................................4
C. Metode Pembiasaan Dalam Pendidikan Agama Aspek Ibadah ....................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9
A. Kesimpulan ...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan karakter, para
peserta didik harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa
misi pokok dalam pembinaan akhlak mulia. Keluarnya Undang-Undang
Nomor. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, menegaskan
kembali fungsi dan tujuan pendidikan nasional kita. Pada pasal 3
ditegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pendidikan Agama mengemban misi yang amat mulia dalam
pembangunan bangsa ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk
perbaikan pendidikan adalah membangun kultur akhlak mulia di kalangan
siswa. Kegitan pembiasaan akhlak mulia dilakukan dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan agama Islam sehingga dapat terealisasi
dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana tujuan yang diharapkan dari
pendidikan Islam.
Surat Al Ahzab ayat 21yang artinya : Sesungguhnya telah ada pada
diri Rosul itu Suri tauladan yang baik. Merujuk ayat ayattersebut diatas
maka pendidikan adalah mempunyai peranan yang sangat penting dalam
membentuk tingkah laku ,karena akhlaq adalah insting ( garizah ) yang
dibawa manusia sejak lahir.
Tujuan dari pembiasaan dalam pendidikan agama Islam di
antaranya sebagaimana diungkapkan oleh Al-Ghazali bahwa setiap
perbuatan baik yang sudahmenjadi kebiasaan, maka akhlak itu baik akan
2
terpatri dalam dirinya. Dari sini dapat dipahami rahasia yang ada di balik
perintah syariat untuk melakukan kebaikan, yaitu dalam rangka mengubah
hati dari bentuknya (karakter) yang jelek kepada yang baik, walaupun
seseorang melakukannya dengan susah dan terpaksa, namun tetap akan
membekas pada dirinya dan menjadi bagian dari jati dirinya.
B. Rumusan masalah
Untuk Mempermudah Dalam Memahami: Merancang Model Strategi
Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengamalan Agama
Islam, Berwudhu’, Sholat, Tadarus, Dzikir Dan Do’a Kami Membahas
Tentang :
1. Pengertian Pembiasaan
2. Pengertian Metode Pembiasaan
3. Metode Pembiasaan Dalam Pendidikan Agama Aspek Ibadah
C. Tujuan
Untuk Mengetahui Tujuan Masalah Kami Membahas:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pembiasaan
2. Untuk Mengetahui Pengertian Metode Pembiasaan
3. Untuk Mengetahui Metode Pembiasaan Dalam Pendidikan Agama
Aspek Ibadah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembiasaan
Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan
yang baik. Pembiasaan ini meliputi aspek perkembangan moral, nilai-nilai
agama, akhlak, pengembangan sosio emosional dan kemandirian.
Pembiasaan positif yang sejak dini sangat memberikan pengaruh positif
pula pada masa yang akan datang.1
Novan Ardy Wiyani mengemukakan bahwa pembiasaan dinilai
sangat efektif jika diterapkan terhadap anak usia dini. Hal ini dikarenakan
anak usia dini memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi
kepribadian yang belum matang, sehingga mereka mudah diatur dengan
berbagai kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari.2
Pembiasaan yang
dilakukan sejak dini akan membawa kegemaran dan kebiasaan tersebut
menjadi semacam adat kebiasaan sehingga menjadi bagian tidak
terpisahkan dari kepribadiannya.3
Menurut Sapendi pembiasaan merupakan suatu kegiatan untuk
melakukan hal-hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguuh
dengan tujuan memperkuat atau menyempurnakan suatu keterampilan agar
menjadi terbiasa. Dengan kata lain pembiasaan merupakan cara mendidik
anak dengan penanaman proses kebiasaan.4
Pembiasaan dapat diartikan sebagai sebuah metode dalam
pendidikan berupa proses penanaman kebiasaan. Inti dari pembiasaan
ialah pengulangan. Jika guru setiap masuk kelas mengucapkan salam, ini
1
Muhammad Noer Cholifudin Zuhri, “Studi Tentang Efektivitas Tadarus Al-Qur’an
dalam Pembinaan Akhlak di SMPN 8 Yogyakarta”, Cendekia, Vol 11 NO 1 (Juni 2013), 118.
2
Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini (Yogyakarta: Gava
Media, 2014), 195.
3
Nurul Ihsani, et. al., “Hubungan Metode Pembiasaan dalam Pembelajaran dengan
Disiplin Anak Usia Dini”, Jurnal-ilmiah Potensia, Vol 3 No 1 (2018), 50-51.
4
Sapendi, “Internalisasi Nilai-nilai Moral Agama Pada Anak Usia Dini”, At-Turats, Vol
9 No 2 (Desember 2015), 27.
4
dapat diartikan sebagai usaha membiasakan.5
Metode pembiasaan sebagai
bentuk pendidikan yang dilakukan secara bertahap dan menjadikan
pembiasaan itu sebagai teknik pendidikan yang dilakukan dengan
membiasakan sifat-sifat baik sebagai rutinitas. Hasil yang dilakukan dari
pembiasaan adalah terciptanya suatu kebiasaan anak didiknya.
B. Pengertian Metode Pembiasaan
Metode merupakan cara yang telah teratur dan telah terpikir baik-
baik untuk mencapai suatu maksud.6
Menurut pendapat Mahmud Yunus
yang dikutip Armai Arief, metode adalah “Jalan yang hendak ditempuh
oleh seseorang supaya seseorang sampai pada tujuan tertentu, baik dalam
lingkungan perusahaan, perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu
pengetahuan dan lainnya”.7
Secara etimologi, pembiasaan berasal dari kata “biasa”. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “biasa”berarti 1) Lazim atau umum, 2)
Seperti sedia kala, 3) Sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari
kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an”
menunjukkan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan
proses membuat sesuatu atau seseorang menjadi terbiasa.8
Kegiatan pembiasaan dapat dilaksanakan dalam lingkungan
sekolah maupun di rumah, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:
1. Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal. Seperti: upacara
bendera, senam, shalat berjamah, pemeliharaan kebersihan,
dankesehatan diri.
2. Spontan, adalah pembiasaan tidak terjadwal dalam kejadian
khusus. Seperti: pembentukan perilaku memberi salam,
5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), 144
6
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), hlm 232.
7
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta:
Ciputat Press, 2002),hlm. 87
8
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus
Besar...,hlm. 110
5
membuangsampah pada tempatnya, antre, mengatasi silang
pendapat.
3. Keteladanan, adalah pembiasaan dalam bentuk perilaku sehari-hari
Seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin
membaca,memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain,
datang tepat waktu.9
Pendidikan agama sedapat mungkin diajarkan dengan praktik. Pada
waktu peserta didik belajar tentang wuḍu, ṣalat,sujud tilawah atau sujud
sahwi misalnya, supaya disajikan melalui praktik. Demikian juga dalam
usaha membiasakan akhlaq-akhlaq luhur, seperti amanah, jujur, menepati
janji dan kebiasaan-kebiasaan terpuji lainnya seperti kebersihan, etika
pengaturan meja makan, makan bersama, pergaulan baik, memberi hormat
kepada teman, guru dan sopan santun dalam berbagai pertemuan.
Membiasakan suka beramal seperti senang mengumpulkan dana bantuan
sosial, dana kotak peserta didikdan dana palang merah dan sebagainya.10
Menurut Armai Arief, supaya metode pembiasaan berjalan dengan
baik dan sesuai tujuan, Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan
metode pembiasaan yaitu:
1. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat. Usia sejak kecil dinilai
waktu yang sangat tepat untuk mengaplikasikan pendekatan ini, karena
setiap anak mempunyai rekaman yang cukup kuat dalam menerima
pengaruh lingkungan sekitarnya dan secara langsung akan dapat
membentuk kepribadian seorang anak. Kebiasaan positif maupun
negatif itu akan muncul sesuai dengan lingkungan yang
membentuknya.
2. Pembiasaan hendaklah dilakukan secara kontinyu, teratur dan
berprogram. Sehingga pada akhirnya akan terbentuk sebuah kebiasaan
yang utuh, permanen dan konsisten. Oleh karena itu faktor
9
H. E. Mulyasa, ed. Dewi Ispurwanti, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003), hal. 167.
10
Muhammad Abdul Qadir Ahmad,Metodologi Pengajaran..., hlm. 23.
6
pengawasan sangat menentukan dalam pencapaian keberhasilan dari
proses ini.
3. Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat, konsisten dan tegas.
Jangan memberi kesempatan yang luas kepada anak didik untuk
melanggar kebiasaan yang telah ditanamkan.
4. Pembiasaan yang pada mula hanya bersifat mekanistis, hendaknya
secara berangsur-angsur dirubah menjadi kebiasaan yang tidak
verbalistik dan menjadi kebiasaan yang disertai dengan kata hati anak
itu sendiri.11
Sebagaimana pendekatan-pendekatan lainnya di dalam proses
pendidikan, pendekatan kebiasaan tidak bisa terlepas dari dua aspek yang
saling bertentangan; yaitu kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode
kebiasaan dalam pendidikan agama adalah sebagai berikut.
1. Dapat menghemat tenaga dan waktu yang baik.
2. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah saja,
tetapi juga berhubungan dengan aspek batiniah.
3. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling
berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.
Sedangkan kelemahan metode pembiasaan ini adalah
membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan sebagai
contoh teladan di dalam menanamkan sebuah nilai kepada peserta didik,
oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang mampu menyelaraskan antara
perkataan dan perbuatan.12
C. Metode Pembiasaan Dalam Pendidikan Agama Aspek Ibadah
Pembiasaan dalam pendidikan agama hendaknya dimulai sedini
mungkin. Pada usia 6-12 tahun (usia Sekolah Dasar), daya pikir anak
berkembang ke arah pikir konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya
menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar dalam stadium belajarnya.
11
Armai Arief, Pengantar Ilmu..., hlm.98
12
Armai Arief, Pengantar Ilmu..., hlm. 115.
7
Inti pembiasaan adalah pengulangan. Dalam pembinaan sikap,
metode pembiasaan sebenarnya cukup efektif. Anak-anak yang dibiasakan
bangun pagi, akan bangun pagi sebagai suatu kebiasaan, kebiasaan itu
(bangun pagi), ajaibnya, juga mempengaruhi jalan hidupnya.13
Dalam al-Qur’ān surat ke-31 Luqman ayat 17 juga dijelaskan:
َ‫ِك‬‫ل‬َٰ‫ذ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ َ‫ك‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٰ
‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ
‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ه‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َ
‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬ َّ‫ي‬َ‫ن‬ُ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ي‬
ِ
‫ور‬ُ‫م‬ُ ْ
‫اْل‬ ِ‫م‬ ْ‫ز‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu hal-
hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.14
(Al-Qur’ān SuratLuqman: 17).
Dalam lingkungan sekolah, metode pembiasaan pendidikan agama
pada aspek ibadah berupa pembiasaan ṣalat berjama’ah di mushalla
sekolah, mengucapkan salam sewaktu masuk kelas, membaca basmalah
dan hamdalah tatkala memulai dan menyudahi pelajaran.15
Dalam praktiknya, penggunaan metode pembiasaan ini dilakukan
secara bertahap. Misalnya dalam pembinaan ibadah shalat. Pada tahap
pertama, anak-anak mulai diperkenalkan dengan bentuk kewajiban dalam
syari’ah Islam, yaitu diajak melaksanakan shalat. Cara yang baik anak
dibiasakan untuk melaksanakan shalat berjama’ah, setelah itu anak mulai
diperkenalkan dengan syarat sahnya ṣalat, rukun dan larangan-
larangannya.16
Dalam kaitannya dengan pemberian materi agama kepada peserta
didik, disamping mengembangkan pemahamannya juga memberikan
latihan atau pembiasaan keagamaan yang menyangkut ibadah, seperti
melaksanakan shalat, berdo’a dan membaca al-Qur’ān. Di samping
13
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 144.
14
Depag RI, Al-Qur‟ān dan...,hlm. 740.
15
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hlm.
100.
16
Abdul Hafizh Nur, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, (Bandung: Al Bayan, 1997),
hlm. 152.
8
membiasakan beribadah, juga dibiasakan melakukan ibadah sosial, yakni
menyangkut akhlaq terhadap sesama manusia, seperti: hormat kepada
orang tua, guru dan orang lain, memberikan bantuan kepada orang yang
memerlukan pertolongan, bersikap jujur dan bersikap amanah
(bertanggung jawab).17
Metode pembiasaan dilakukan dengan melatih anak setiap harinya.
Melatih berarti memberi anak-anak pelajaran khusus atau bimbingan untuk
mempersiapkan mereka menghadapi kejadian masalah-masalah di masa
mendatang. Dalam penggunaan metode ini memerlukan latihan karena
dengan terus melakukan latihan agar membiasakan diri dalam melakukan
hal-hal yang baik sehingga membekas pada diri anak.18
Diharapkan dengan pendekatan ini akan membawa dampak positif
bagi anak didik. Karena dengan sering mengadakan latihan-latihan tentang
keagamaan, lama kelamaan anak yang membiasakannya akan terbiasa
untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh agama.
17
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 183.
18
Akmal Hawi, Kompetensi Guru..., hlm. 32
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus
menerus dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan
yang baik. Pembiasaan ini meliputi aspek perkembangan moral, nilai-nilai
agama, akhlak, pengembangan sosio emosional dan kemandirian.
Pembiasaan positif yang sejak dini sangat memberikan pengaruh positif
pula pada masa yang akan datang. Pembiasaan dapat diartikan sebagai
sebuah metode dalam pendidikan berupa proses penanaman kebiasaan. Inti
dari pembiasaan ialah pengulangan.
Metode pembiasaan sebagai bentuk pendidikan yang dilakukan
secara bertahap dan menjadikan pembiasaan itu sebagai teknik pendidikan
yang dilakukan dengan membiasakan sifat-sifat baik sebagai rutinitas.
Hasil yang dilakukan dari pembiasaan adalah terciptanya suatu kebiasaan
anak didiknya.
Metode merupakan cara yang telah teratur dan telah terpikir baik-
baik untuk mencapai suatu maksud. Dalam praktiknya, penggunaan
metode pembiasaan ini dilakukan secara bertahap. Misalnya dalam
pembinaan ibadah shalat. Pada tahap pertama, anak-anak mulai
diperkenalkan dengan bentuk kewajiban dalam syari’ah Islam, yaitu diajak
melaksanakan shalat. Cara yang baik anak dibiasakan untuk melaksanakan
shalat berjama’ah, setelah itu anak mulai diperkenalkan dengan syarat
sahnya ṣalat, rukun dan larangan-larangannya. Metode pembiasaan
dilakukan dengan melatih anak setiap harinya. Melatih berarti memberi
anak-anak pelajaran khusus atau bimbingan untuk mempersiapkan mereka
menghadapi kejadian masalah-masalah di masa mendatang. Dalam
penggunaan metode ini memerlukan latihan karena dengan terus
melakukan latihan agar membiasakan diri dalam melakukan hal-hal yang
baik sehingga membekas pada diri anak.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Muhammad Abdul Qadir. 1985. Metodologi Pengajaran Pendidikan
Agama Islam, Jakarta: tp.,.
Ardy, Wiyani Novan. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia
Dini.Yogyakarta: Gava Media.
Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pembelajaran Agama Islam,
Jakarta: Ciputat Press.
Depag RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya. 1989. Semarang: Thoha Putra.
Hawi, Akmal. 2014. Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Rajawali Press.
Ihsani, Nurul et. al., 2018. “Hubungan Metode Pembiasaan dalam Pembelajaran
dengan Disiplin Anak Usia Dini”, Jurnal-ilmiah Potensia, Vol 3 No 1.
Mulyasa, H. E., ed. Dewi Ispurwanti. 2003. Manajemen Pendidikan Karakter,
Jakarta: Bumi Aksara.
Noer Cholifudin Zuhri, Muhammad. 2013. “Studi Tentang Efektivitas Tadarus
Al-Qur’an Dalam Pembinaan Akhlak Di SMPN 8 Yogyakarta”, Cendekia
Vol. 11 No. 1.
Nur, Abdul Hafizh. 1997. Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung: Al
Bayan.
Ramayulis, 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.
Sapendi, 2015. “Internalisasi Nilai-nilai Moral Agama Pada Anak Usia Dini”, At-
Turats, Vol 9 No 2.
Tafsir, Ahmad. 2010. “Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam”. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. 1999.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung:
Remaja Rosdakarya.

More Related Content

Similar to Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengamalan Agama Islam, Berwudhu’, Sholat, Tadarus, Dzikir dan Do’a.pdf

Metode dan Fungsi Pendidikan Islam (2).pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam (2).pptxMetode dan Fungsi Pendidikan Islam (2).pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam (2).pptxM. Said Aqil Hasan
 
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taMakalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taKholikul Anwar
 
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptxMetode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptxsantrikampung5
 
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Totok Priyo Husodo
 
PROGRAM AKHLAQ MULIA 2.docx
PROGRAM AKHLAQ MULIA 2.docxPROGRAM AKHLAQ MULIA 2.docx
PROGRAM AKHLAQ MULIA 2.docxPFathimah
 
Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxcankngnodi
 
Hsp moral y5
Hsp moral y5Hsp moral y5
Hsp moral y5Onie Gi
 
Hsp moral f2
Hsp moral f2Hsp moral f2
Hsp moral f2Saif Anan
 
Hsp moral y2
Hsp moral y2Hsp moral y2
Hsp moral y2Onie Gi
 
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docxDASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docxwardatussaniah2
 

Similar to Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengamalan Agama Islam, Berwudhu’, Sholat, Tadarus, Dzikir dan Do’a.pdf (20)

Metode dan Fungsi Pendidikan Islam (2).pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam (2).pptxMetode dan Fungsi Pendidikan Islam (2).pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam (2).pptx
 
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim taMakalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
Makalah pengembangan kurikulum (power point) kholikul anwar iii b staim ta
 
Makalah iii b staim
Makalah iii b staimMakalah iii b staim
Makalah iii b staim
 
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptxMetode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
 
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...
 
Bab 1234 (1)
Bab 1234 (1)Bab 1234 (1)
Bab 1234 (1)
 
PROGRAM AKHLAQ MULIA 2.docx
PROGRAM AKHLAQ MULIA 2.docxPROGRAM AKHLAQ MULIA 2.docx
PROGRAM AKHLAQ MULIA 2.docx
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Pendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docxPendidikan islam.docx
Pendidikan islam.docx
 
Hsp moral y5
Hsp moral y5Hsp moral y5
Hsp moral y5
 
Hsp moral y5
Hsp moral y5Hsp moral y5
Hsp moral y5
 
Hsp moral y5
Hsp moral y5Hsp moral y5
Hsp moral y5
 
Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral Tingkatan 5
Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral Tingkatan 5Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral Tingkatan 5
Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral Tingkatan 5
 
Hsp moral f5
Hsp moral f5Hsp moral f5
Hsp moral f5
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
Hsp moral f2
Hsp moral f2Hsp moral f2
Hsp moral f2
 
Hsp moral y2
Hsp moral y2Hsp moral y2
Hsp moral y2
 
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docxDASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
 
tugas metodologi PAI.pptx
tugas metodologi PAI.pptxtugas metodologi PAI.pptx
tugas metodologi PAI.pptx
 
Hsp moral y6
Hsp moral y6Hsp moral y6
Hsp moral y6
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Recently uploaded

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 

Recently uploaded (11)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 

Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengamalan Agama Islam, Berwudhu’, Sholat, Tadarus, Dzikir dan Do’a.pdf

  • 1. MAKALAH MERANCANG MODEL STRATEGI PEMBELAJARAN PEMBIASAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM, BERWUDHU’, SHOLAT, TADARUS, DZIKIR DAN DO’A Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Model & strategi pembelajaran Dosen Pengampu: Taufiqurrahman Rifa’i, M.Pd.I Di Susun Oleh: Elok Rohayu Ifadatus Syarifah Anis Lisayanti Mei Anggraini PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN – PROBOLINGGO 2021
  • 2. i KATA PENGANTAR Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, dan tak lupa penulis sampaikan shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW dan kepada keluarganya, sahabatnya,dan kita sebagai umatnya yang setia sampai akhir zaman, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Model & Strategi Pembelajaran. sebagai pengetahuan untuk kita semua, dan sebagai langkah untuk menyadari betapa pentingnya mengetahui masalah Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengamalan Agama Islam, Berwudhu’, Sholat, Tadarus, Dzikir Dan Do’a. Ucapan terimakasih penulis dihaturkan kepada Ustadz Taufiqurrahman Rifa’i, M.Pd.I. sebagai dosen mata kuliah kami yang telah banyak memberikan informasi dan petunjuk dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, tetapi mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis sendiri dalam mencari ilmu, dan untuk para pembaca dalam menambah pengetahuan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif guna menyempurnakan makalah ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Kraksaan, 24 November 2021 PENULIS
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1 A. Latar belakang...............................................................................................1 B. Rumusan masalah..........................................................................................2 C. Tujuan ...........................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3 A. Pengertian Pembiasaan..................................................................................3 B. Pengertian Metode Pembiasaan ....................................................................4 C. Metode Pembiasaan Dalam Pendidikan Agama Aspek Ibadah ....................6 BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9 A. Kesimpulan ...................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan karakter, para peserta didik harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa misi pokok dalam pembinaan akhlak mulia. Keluarnya Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, menegaskan kembali fungsi dan tujuan pendidikan nasional kita. Pada pasal 3 ditegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan Agama mengemban misi yang amat mulia dalam pembangunan bangsa ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk perbaikan pendidikan adalah membangun kultur akhlak mulia di kalangan siswa. Kegitan pembiasaan akhlak mulia dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan agama Islam sehingga dapat terealisasi dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana tujuan yang diharapkan dari pendidikan Islam. Surat Al Ahzab ayat 21yang artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rosul itu Suri tauladan yang baik. Merujuk ayat ayattersebut diatas maka pendidikan adalah mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk tingkah laku ,karena akhlaq adalah insting ( garizah ) yang dibawa manusia sejak lahir. Tujuan dari pembiasaan dalam pendidikan agama Islam di antaranya sebagaimana diungkapkan oleh Al-Ghazali bahwa setiap perbuatan baik yang sudahmenjadi kebiasaan, maka akhlak itu baik akan
  • 5. 2 terpatri dalam dirinya. Dari sini dapat dipahami rahasia yang ada di balik perintah syariat untuk melakukan kebaikan, yaitu dalam rangka mengubah hati dari bentuknya (karakter) yang jelek kepada yang baik, walaupun seseorang melakukannya dengan susah dan terpaksa, namun tetap akan membekas pada dirinya dan menjadi bagian dari jati dirinya. B. Rumusan masalah Untuk Mempermudah Dalam Memahami: Merancang Model Strategi Pembelajaran Pembiasaan Melalui Pembelajaran Pengamalan Agama Islam, Berwudhu’, Sholat, Tadarus, Dzikir Dan Do’a Kami Membahas Tentang : 1. Pengertian Pembiasaan 2. Pengertian Metode Pembiasaan 3. Metode Pembiasaan Dalam Pendidikan Agama Aspek Ibadah C. Tujuan Untuk Mengetahui Tujuan Masalah Kami Membahas: 1. Untuk Mengetahui Pengertian Pembiasaan 2. Untuk Mengetahui Pengertian Metode Pembiasaan 3. Untuk Mengetahui Metode Pembiasaan Dalam Pendidikan Agama Aspek Ibadah
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembiasaan Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini meliputi aspek perkembangan moral, nilai-nilai agama, akhlak, pengembangan sosio emosional dan kemandirian. Pembiasaan positif yang sejak dini sangat memberikan pengaruh positif pula pada masa yang akan datang.1 Novan Ardy Wiyani mengemukakan bahwa pembiasaan dinilai sangat efektif jika diterapkan terhadap anak usia dini. Hal ini dikarenakan anak usia dini memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum matang, sehingga mereka mudah diatur dengan berbagai kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari.2 Pembiasaan yang dilakukan sejak dini akan membawa kegemaran dan kebiasaan tersebut menjadi semacam adat kebiasaan sehingga menjadi bagian tidak terpisahkan dari kepribadiannya.3 Menurut Sapendi pembiasaan merupakan suatu kegiatan untuk melakukan hal-hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguuh dengan tujuan memperkuat atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi terbiasa. Dengan kata lain pembiasaan merupakan cara mendidik anak dengan penanaman proses kebiasaan.4 Pembiasaan dapat diartikan sebagai sebuah metode dalam pendidikan berupa proses penanaman kebiasaan. Inti dari pembiasaan ialah pengulangan. Jika guru setiap masuk kelas mengucapkan salam, ini 1 Muhammad Noer Cholifudin Zuhri, “Studi Tentang Efektivitas Tadarus Al-Qur’an dalam Pembinaan Akhlak di SMPN 8 Yogyakarta”, Cendekia, Vol 11 NO 1 (Juni 2013), 118. 2 Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini (Yogyakarta: Gava Media, 2014), 195. 3 Nurul Ihsani, et. al., “Hubungan Metode Pembiasaan dalam Pembelajaran dengan Disiplin Anak Usia Dini”, Jurnal-ilmiah Potensia, Vol 3 No 1 (2018), 50-51. 4 Sapendi, “Internalisasi Nilai-nilai Moral Agama Pada Anak Usia Dini”, At-Turats, Vol 9 No 2 (Desember 2015), 27.
  • 7. 4 dapat diartikan sebagai usaha membiasakan.5 Metode pembiasaan sebagai bentuk pendidikan yang dilakukan secara bertahap dan menjadikan pembiasaan itu sebagai teknik pendidikan yang dilakukan dengan membiasakan sifat-sifat baik sebagai rutinitas. Hasil yang dilakukan dari pembiasaan adalah terciptanya suatu kebiasaan anak didiknya. B. Pengertian Metode Pembiasaan Metode merupakan cara yang telah teratur dan telah terpikir baik- baik untuk mencapai suatu maksud.6 Menurut pendapat Mahmud Yunus yang dikutip Armai Arief, metode adalah “Jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya seseorang sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan, perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan lainnya”.7 Secara etimologi, pembiasaan berasal dari kata “biasa”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “biasa”berarti 1) Lazim atau umum, 2) Seperti sedia kala, 3) Sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu atau seseorang menjadi terbiasa.8 Kegiatan pembiasaan dapat dilaksanakan dalam lingkungan sekolah maupun di rumah, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut: 1. Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal. Seperti: upacara bendera, senam, shalat berjamah, pemeliharaan kebersihan, dankesehatan diri. 2. Spontan, adalah pembiasaan tidak terjadwal dalam kejadian khusus. Seperti: pembentukan perilaku memberi salam, 5 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 144 6 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1999), hlm 232. 7 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002),hlm. 87 8 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus Besar...,hlm. 110
  • 8. 5 membuangsampah pada tempatnya, antre, mengatasi silang pendapat. 3. Keteladanan, adalah pembiasaan dalam bentuk perilaku sehari-hari Seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.9 Pendidikan agama sedapat mungkin diajarkan dengan praktik. Pada waktu peserta didik belajar tentang wuḍu, ṣalat,sujud tilawah atau sujud sahwi misalnya, supaya disajikan melalui praktik. Demikian juga dalam usaha membiasakan akhlaq-akhlaq luhur, seperti amanah, jujur, menepati janji dan kebiasaan-kebiasaan terpuji lainnya seperti kebersihan, etika pengaturan meja makan, makan bersama, pergaulan baik, memberi hormat kepada teman, guru dan sopan santun dalam berbagai pertemuan. Membiasakan suka beramal seperti senang mengumpulkan dana bantuan sosial, dana kotak peserta didikdan dana palang merah dan sebagainya.10 Menurut Armai Arief, supaya metode pembiasaan berjalan dengan baik dan sesuai tujuan, Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan metode pembiasaan yaitu: 1. Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat. Usia sejak kecil dinilai waktu yang sangat tepat untuk mengaplikasikan pendekatan ini, karena setiap anak mempunyai rekaman yang cukup kuat dalam menerima pengaruh lingkungan sekitarnya dan secara langsung akan dapat membentuk kepribadian seorang anak. Kebiasaan positif maupun negatif itu akan muncul sesuai dengan lingkungan yang membentuknya. 2. Pembiasaan hendaklah dilakukan secara kontinyu, teratur dan berprogram. Sehingga pada akhirnya akan terbentuk sebuah kebiasaan yang utuh, permanen dan konsisten. Oleh karena itu faktor 9 H. E. Mulyasa, ed. Dewi Ispurwanti, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 167. 10 Muhammad Abdul Qadir Ahmad,Metodologi Pengajaran..., hlm. 23.
  • 9. 6 pengawasan sangat menentukan dalam pencapaian keberhasilan dari proses ini. 3. Pembiasaan hendaknya diawasi secara ketat, konsisten dan tegas. Jangan memberi kesempatan yang luas kepada anak didik untuk melanggar kebiasaan yang telah ditanamkan. 4. Pembiasaan yang pada mula hanya bersifat mekanistis, hendaknya secara berangsur-angsur dirubah menjadi kebiasaan yang tidak verbalistik dan menjadi kebiasaan yang disertai dengan kata hati anak itu sendiri.11 Sebagaimana pendekatan-pendekatan lainnya di dalam proses pendidikan, pendekatan kebiasaan tidak bisa terlepas dari dua aspek yang saling bertentangan; yaitu kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode kebiasaan dalam pendidikan agama adalah sebagai berikut. 1. Dapat menghemat tenaga dan waktu yang baik. 2. Pembiasaan tidak hanya berkaitan dengan aspek lahiriyah saja, tetapi juga berhubungan dengan aspek batiniah. 3. Pembiasaan dalam sejarah tercatat sebagai metode yang paling berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik. Sedangkan kelemahan metode pembiasaan ini adalah membutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar dapat dijadikan sebagai contoh teladan di dalam menanamkan sebuah nilai kepada peserta didik, oleh karena itu dibutuhkan pendidik yang mampu menyelaraskan antara perkataan dan perbuatan.12 C. Metode Pembiasaan Dalam Pendidikan Agama Aspek Ibadah Pembiasaan dalam pendidikan agama hendaknya dimulai sedini mungkin. Pada usia 6-12 tahun (usia Sekolah Dasar), daya pikir anak berkembang ke arah pikir konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar dalam stadium belajarnya. 11 Armai Arief, Pengantar Ilmu..., hlm.98 12 Armai Arief, Pengantar Ilmu..., hlm. 115.
  • 10. 7 Inti pembiasaan adalah pengulangan. Dalam pembinaan sikap, metode pembiasaan sebenarnya cukup efektif. Anak-anak yang dibiasakan bangun pagi, akan bangun pagi sebagai suatu kebiasaan, kebiasaan itu (bangun pagi), ajaibnya, juga mempengaruhi jalan hidupnya.13 Dalam al-Qur’ān surat ke-31 Luqman ayat 17 juga dijelaskan: َ‫ِك‬‫ل‬َٰ‫ذ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۖ َ‫ك‬َ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٰ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ص‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ ‫َر‬‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ه‬ْ‫ن‬‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫وف‬ُ‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ْ‫ر‬ُ‫م‬ْ‫أ‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َ ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ِ‫م‬ِ‫ق‬َ‫أ‬ َّ‫ي‬َ‫ن‬ُ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِ ‫ور‬ُ‫م‬ُ ْ ‫اْل‬ ِ‫م‬ ْ‫ز‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu hal- hal yang diwajibkan (oleh Allah)”.14 (Al-Qur’ān SuratLuqman: 17). Dalam lingkungan sekolah, metode pembiasaan pendidikan agama pada aspek ibadah berupa pembiasaan ṣalat berjama’ah di mushalla sekolah, mengucapkan salam sewaktu masuk kelas, membaca basmalah dan hamdalah tatkala memulai dan menyudahi pelajaran.15 Dalam praktiknya, penggunaan metode pembiasaan ini dilakukan secara bertahap. Misalnya dalam pembinaan ibadah shalat. Pada tahap pertama, anak-anak mulai diperkenalkan dengan bentuk kewajiban dalam syari’ah Islam, yaitu diajak melaksanakan shalat. Cara yang baik anak dibiasakan untuk melaksanakan shalat berjama’ah, setelah itu anak mulai diperkenalkan dengan syarat sahnya ṣalat, rukun dan larangan- larangannya.16 Dalam kaitannya dengan pemberian materi agama kepada peserta didik, disamping mengembangkan pemahamannya juga memberikan latihan atau pembiasaan keagamaan yang menyangkut ibadah, seperti melaksanakan shalat, berdo’a dan membaca al-Qur’ān. Di samping 13 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 144. 14 Depag RI, Al-Qur‟ān dan...,hlm. 740. 15 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hlm. 100. 16 Abdul Hafizh Nur, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, (Bandung: Al Bayan, 1997), hlm. 152.
  • 11. 8 membiasakan beribadah, juga dibiasakan melakukan ibadah sosial, yakni menyangkut akhlaq terhadap sesama manusia, seperti: hormat kepada orang tua, guru dan orang lain, memberikan bantuan kepada orang yang memerlukan pertolongan, bersikap jujur dan bersikap amanah (bertanggung jawab).17 Metode pembiasaan dilakukan dengan melatih anak setiap harinya. Melatih berarti memberi anak-anak pelajaran khusus atau bimbingan untuk mempersiapkan mereka menghadapi kejadian masalah-masalah di masa mendatang. Dalam penggunaan metode ini memerlukan latihan karena dengan terus melakukan latihan agar membiasakan diri dalam melakukan hal-hal yang baik sehingga membekas pada diri anak.18 Diharapkan dengan pendekatan ini akan membawa dampak positif bagi anak didik. Karena dengan sering mengadakan latihan-latihan tentang keagamaan, lama kelamaan anak yang membiasakannya akan terbiasa untuk melakukan hal-hal yang disukai oleh agama. 17 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 183. 18 Akmal Hawi, Kompetensi Guru..., hlm. 32
  • 12. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini meliputi aspek perkembangan moral, nilai-nilai agama, akhlak, pengembangan sosio emosional dan kemandirian. Pembiasaan positif yang sejak dini sangat memberikan pengaruh positif pula pada masa yang akan datang. Pembiasaan dapat diartikan sebagai sebuah metode dalam pendidikan berupa proses penanaman kebiasaan. Inti dari pembiasaan ialah pengulangan. Metode pembiasaan sebagai bentuk pendidikan yang dilakukan secara bertahap dan menjadikan pembiasaan itu sebagai teknik pendidikan yang dilakukan dengan membiasakan sifat-sifat baik sebagai rutinitas. Hasil yang dilakukan dari pembiasaan adalah terciptanya suatu kebiasaan anak didiknya. Metode merupakan cara yang telah teratur dan telah terpikir baik- baik untuk mencapai suatu maksud. Dalam praktiknya, penggunaan metode pembiasaan ini dilakukan secara bertahap. Misalnya dalam pembinaan ibadah shalat. Pada tahap pertama, anak-anak mulai diperkenalkan dengan bentuk kewajiban dalam syari’ah Islam, yaitu diajak melaksanakan shalat. Cara yang baik anak dibiasakan untuk melaksanakan shalat berjama’ah, setelah itu anak mulai diperkenalkan dengan syarat sahnya ṣalat, rukun dan larangan-larangannya. Metode pembiasaan dilakukan dengan melatih anak setiap harinya. Melatih berarti memberi anak-anak pelajaran khusus atau bimbingan untuk mempersiapkan mereka menghadapi kejadian masalah-masalah di masa mendatang. Dalam penggunaan metode ini memerlukan latihan karena dengan terus melakukan latihan agar membiasakan diri dalam melakukan hal-hal yang baik sehingga membekas pada diri anak.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Ahmad,Muhammad Abdul Qadir. 1985. Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: tp.,. Ardy, Wiyani Novan. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Gava Media. Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Press. Depag RI, Al-Qur’ān dan Terjemahnya. 1989. Semarang: Thoha Putra. Hawi, Akmal. 2014. Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Rajawali Press. Ihsani, Nurul et. al., 2018. “Hubungan Metode Pembiasaan dalam Pembelajaran dengan Disiplin Anak Usia Dini”, Jurnal-ilmiah Potensia, Vol 3 No 1. Mulyasa, H. E., ed. Dewi Ispurwanti. 2003. Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara. Noer Cholifudin Zuhri, Muhammad. 2013. “Studi Tentang Efektivitas Tadarus Al-Qur’an Dalam Pembinaan Akhlak Di SMPN 8 Yogyakarta”, Cendekia Vol. 11 No. 1. Nur, Abdul Hafizh. 1997. Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Bandung: Al Bayan. Ramayulis, 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia. Sapendi, 2015. “Internalisasi Nilai-nilai Moral Agama Pada Anak Usia Dini”, At- Turats, Vol 9 No 2. Tafsir, Ahmad. 2010. “Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam”. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja Rosdakarya.