SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
SALINAN

               PEDOMAN UMUM
      TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
    DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH




   KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
             DAN REFORMASI BIROKRASI
                REPUBLIK INDONESIA
                       2011
MENTERI NEGARA
                     PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                         DAN REFORMASI BIROKRASI
                           REPUBLIK INDONESIA


                            KATA PENGANTAR
        Salah satu upaya dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik
(good    governance)       adalah    menerapkan        dan    mengembangkan
kepemerintahan elektronik (e-Government), antara lain melalui penerapan
Tata Naskah Dinas Elektronik untuk meningkatkan efektivitas dan
produktivitas kerja serta tertib administrasi di lingkungan instansi pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.
        Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menyusun Pedoman Umum
Tata Naskah Dinas Elektronik di Lingkungan Instansi Pemerintah guna
memudahkan penyeragaman dan pemahaman yang sama tentang
penggunaan sistem tata naskah dinas. Di dalam pedoman umum ini
dilampirkan arsitektur, desain, dan alur kerja aplikasi yang dapat digunakan
sebagai acuan pemanfaatannya di semua instansi pemerintah.
      Dengan menyadari masih terdapat kekurangan pada Pedoman
Umum ini, kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan. Mudah-
mudahan Pedoman Umum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
         Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
menyiapkan dan menyelesaikan Pedoman Umum ini. Semoga sumbangan
pikiran dan tenaga semua pihak dapat memberikan arti kepada keberhasilan
pemasyarakatan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.
                                 Jakarta, 24 Februari 2011
                                 MENTERI NEGARA
                                 PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                                 DAN REFORMASI BIROKRASI
                                 REPUBLIK INDONESIA,
                                     ttd.
                                 E.E. MANGINDAAN
DAFTAR ISI

                                                   Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………………                  i

DAFTAR ISI……………………………………………………………..                 ii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….                  iv

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN
UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN
INSTANSI PEMERINTAH

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011
TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS
ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………                 1
    A. Latar Belakang………………………………………………...          1
    B. Maksud dan Tujuan…………………………………………...         4
    C. Sasaran………………………………………………………...              5
    D. Ruang Lingkup………………………………………………...           6
    E. Manfaat…………………………………………………………                7
    F. Pengertian Umum……………………………………………..           9

BAB II DESAIN SISTEM………………………………………………              11
    A. Arsitektur TNDE………………………………………………            11
    B. Cakupan Sistem ………………………………………………            13
    C. Alur Kerja………..………………………………………………            16
    D. Persyaratan…………………………………………………….             25
BAB III SPESIFIKASI SISTEM…………………………………………          27
A. Spesifikasi Fungsional…………………………………………                 27
    1.Manajemen Pengguna ........... …………………………….           27
    2.Agenda Surat Masuk…………………………………………                    28
    3.Agenda Surat Keluar…………………………………………                   30
    4.Manajemen Templat/Borang Acu .................……………   31
    5.Pencarian Dokumen…………………………………………                     34
  B.Spesifikasi Nonfungsional……………………………………                 35
   1.Keamanan Aplikasi ........... ……………….....…………….        35
   2.Pencatatan Log Aktivitas Pengguna....…………………           36
   3.Fitur Penghapusan dan Pembatalan ……………………              36
   4.Keamanan Penyimpanan Dokumen .................……………    37

BAB IV PENUTUP……………………………………………………….                        38
DAFTAR GAMBAR

                                          Halaman

Bagan 1 Arsitektur Sistem ………………………………………….….12

Bagan 2 Alur Surat Masuk …………………………………………..…17

Bagan 3 Alur Disposisi …………………………………………….…...20

Bagan 4 Alur Surat Keluar …………………………………………....23
MENTERI NEGARA
                PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                    DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA




                 PERATURAN MENTERI NEGARA
              PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                  DAN REFORMASI BIROKRASI
                    REPUBLIK INDONESIA

                     NOMOR 6 TAHUN 2011

                           TENTANG

                        PEDOMAN UMUM
                 TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
              DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

             DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

       MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                  DAN REFORMASI BIROKRASI,

Menimbang:      a. bahwa perkembangan teknologi informasi belum
                   dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menunjang
                   pelaksanaan administrasi tata naskah dinas;

                b. bahwa pemanfaatan teknologi informasi harus mampu
                   dapat memberikan nilai tambah di dalam menjalankan
                   administrasi pemerintahan;

                                                          c. bahwa …
MENTERI NEGARA
                 PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                     DAN REFORMASI BIROKRASI
                       REPUBLIK INDONESIA
                                -2-
                  c. bahwa pengelolaan Naskah Dinas Elektronik       di
                     lingkungan instansi pemerintah belum optimal;

                  d. bahwa untuk itu perlu ditetapkan Pedoman Umum Tata
                     Naskah Dinas Elektronik di lingkungan instansi
                     pemerintah.

Mengingat:        1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
                     2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
                     (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
                     Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
                     Indonesia Tahun 2008 Nomor 4843 );

                  2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
                     2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik
                     Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran
                     Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5071);

Memperhatikan:    1. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
                     Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-
                     Government;

                  2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
                     Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum
                     Tata Naskah Dinas.



                                                         Memutuskan …
MENTERI NEGARA
                  PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                      DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA
                                     -3-
                                  MEMUTUSKAN:

Menetapkan:         PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
                    APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                    TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS
                    ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH.

                                   Pasal 1
Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik mengatur hal-hal yang bersifat umum
dan merupakan acuan bagi seluruh instansi pemerintah.


                                   Pasal 2
Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
1 yang tercantum dalam lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
                                   Pasal 3
Seluruh instansi pemerintah menyusun Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas
Elektronik di instansi masing-masing dengan mengacu pada Pedoman Umum ini.

                                   Pasal 4
Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Elektronik yang telah ada dan/atau telah
diberlakukan di suatu instansi secara bertahap disesuaikan dengan Pedoman Umum
ini.


                                                                   Pasal 5 …
MENTERI NEGARA
                    PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                        DAN REFORMASI BIROKRASI
                          REPUBLIK INDONESIA
                                         -4-

                                       Pasal 5
Dengan berlakunya peraturan ini, Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor KEP/1121/M.PAN/3/2006 tentang Pedoman Umum Tata
Naskah Dinas Elektronis di Lingkungan Instansi Pemerintah dinyatakan tidak berlaku.
                                       Pasal 6
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

                                         Ditetapkan di Jakarta
                                         pada tanggal 24 Februari 2011

                                         MENTERI NEGARA
                                         PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                                         DAN REFORMASI BIROKRASI
                                         REPUBLIK INDONESIA,

                                               ttd.

                                         E.E. MANGINDAAN

Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI RI
Kepala Biro Umum,
ttd.
Hastori
LAMPIRAN
   PERATURAN MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
    DAN REFORMASI BIROKRASI
       REPUBLIK INDONESIA

       NOMOR 6 TAHUN 2011

            TENTANG

         PEDOMAN UMUM

  TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH
MENTERI NEGARA
           PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
               DAN REFORMASI BIROKRASI
                 REPUBLIK INDONESIA

  PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
         DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

                          BAB I
                      PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Kepemerintahan yang baik (good governance) telah
   menjadi sebuah komitmen dalam pengelolaan administrasi
   pemerintahan antarinstansi dan sudah sangat mendesak
   untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah sesuai dengan
   tuntutan masyarakat. Salah satu solusi yang diperlukan
   adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintahan,
   melalui jaringan sistem informasi antarinstansi pemerintah,
   untuk mengakses seluruh data dan informasi tentang
   pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
            Perubahan lingkungan strategis dan kemajuan
   teknologi telah mendorong aparatur pemerintah untuk
   mengantisipasi paradigma baru dengan upaya peningkatan
   kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan menuju
   terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance).
   Hal terpenting yang harus dicermati adalah bahwa sektor
   pemerintah     merupakan     fasilitator  dan    pendorong
   keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan. Oleh karena
   itu, keberhasilan pembangunan harus didukung oleh
   kecepatan arus data dan informasi antarinstansi agar terjadi
                                               keterpaduan …
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
            DAN REFORMASI BIROKRASI
              REPUBLIK INDONESIA
                        -2-

keterpaduan sistem antara pihak pemerintah dan pemangku
kepentingan     (stakeholders)    melalui   implementasi
Pemerintahan Elektronik (e-Government).

        Pemerintahan Elektronik (e-Government) adalah
penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan
hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak yang terkait.
Penggunaan teknologi informasi dapat         menghasilkan
hubungan bentuk baru seperti Government to Citizen
(G to C), Government to Business (G to B),              dan
Government to Government (G to G). Dalam hal ini,
Pemerintahan Elektronik (e-Government) mengacu pada
penggunaan teknologi informasi di lingkungan instansi
pemerintah, antara lain melalui intranet dan internet, yang
mempunyai kemampuan penyelenggaraan pemerintahan
melalui sistem otomasi dan jaringan internet yang lebih
dikenal dengan situs (world wide web/www).

        Manfaat Pemerintahan Elektronik (e-Government)
adalah (1) memberikan pelayanan yang lebih baik kepada
masyarakat melalui layanan Informasi yang lebih fleksibel,
tanpa batasan waktu dan tempat; (2) meningkatkan
hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat
melalui   keterbukaan    informasi;   (3) meningkatkan

                                         pemberdayaan …
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
            DAN REFORMASI BIROKRASI
              REPUBLIK INDONESIA
                       -3-

pemberdayaan masyarakat melalui kemudahan informasi
sehingga dengan adanya informasi yang mencukupi,
masyarakat akan belajar untuk menentukan pilihannya; (4)
melaksanakan kegiatan pemerintahan secara lebih efektif
dan efisien, terutama dalam pelaksanaan koordinasi antara
pemerintah dan pemangku kepentingan.

        Namun, upaya percepatan penerapan Pemerintahan
Elektronik (e-Government) masih menemui kendala karena
pada saat ini belum semua instansi pemerintah mampu
menyelenggarakannya. Apalagi, masih ada anggapan
bahwa Pemerintahan Elektronik (e-Government) hanya
merupakan       pembuatan      situs  (website)   yang
implementasinya belum optimal.

        Dengan menyadari bahwa teknologi informasi pada
saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang mutlak,
terutama dalam menjawab tantangan ke depan yang ruang
dan waktu sudah tidak ada batasannya lagi. Pada tahun
2006, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
telah    menetapkan     Keputusan      Menteri    Negara
Pendayagunaan        Aparatur        Negara       Nomor
KEP/1121/M.PAN/3/2006 tentang Pedoman Umum Tata
Naskah Dinas Elektronis di Lingkungan Instansi Pemerintah

                                              sebagai …
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
              DAN REFORMASI BIROKRASI
                REPUBLIK INDONESIA
                          -4-

  sebagai acuan bagi instansi pemerintah pusat dan daerah di
  dalam menyusun dan mengaplikasikan tata naskah dinas
  elektronik di lingkungan instansi masing-masing.

           Selain hal dikemukakan di atas, dengan
  ditetapkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
  tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta
  memperhatikan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun
  2009 tentang Kearsipan, terutama Pasal 40 Ayat (4), perlu
  dillakukan penyempurnaan terhadap Keputusan Menteri
  Negara     Pendayagunaan      Aparatur   Negara    Nomor
  KEP/1121/M.PAN/3/2006 tentang Pedoman Umum Tata
  Naskah Dinas Elektronis di Lingkungan Instansi Pemerintah.

B. Maksud dan Tujuan

  1. Maksud

     Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik,
     selanjutnya disingkat TNDE, dimaksudkan sebagai
     acuan dalam pengelolaan dan pembuatan petunjuk
     pelaksanaan/petunjuk teknis tata naskah dinas elektronik
     pada setiap instansi pemerintah.


                                                 2. Tujuan…
MENTERI NEGARA
             PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                 DAN REFORMASI BIROKRASI
                   REPUBLIK INDONESIA
                          -5-

  2. Tujuan

     Pedoman Umum TNDE ini bertujuan untuk menciptakan
     acuan pembuatan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
     TNDE instansi pemerintah dalam mendukung kelancaran
     penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien.


C. Sasaran

  Sasaran TNDE adalah

  1. tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman
     tentang penyelenggaraan tata naskah dinas elektronik di
     seluruh instansi pemerintah;
  2. terwujudnya keterpaduan tata naskah dinas elektronik di
     instansi pemerintah;
  3. lancarnya komunikasi dan kemudahan dalam tata
     naskah dinas;
  4. tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam tata naskah
     dinas;

  5. terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi dalam tata
     naskah dinas.

                                                D. Ruang...
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
              DAN REFORMASI BIROKRASI
                REPUBLIK INDONESIA
                          -6-

D. Ruang Lingkup

        Ruang lingkup Pedoman          Umum   Tata     Naskah
  Dinas Elektronik meliputi

  1. Media Perekaman Naskah Dinas;

  2. Struktur Naskah Dinas, yaitu

     a. Bentuk dan
     b. Susunan Naskah Dinas;

  3. Penyiapan Naskah Dinas

     a. Naskah Dinas Eksternal, yaitu

       1) Surat Masuk beserta alur disposisinya dan
       2) Surat Keluar;

     b. Naskah Dinas Internal, yaitu
        1) Surat Masuk beserta alur disposisinya dan
        2) Surat Keluar;




                                                c. Naskah …
MENTERI NEGARA
             PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                 DAN REFORMASI BIROKRASI
                   REPUBLIK INDONESIA
                           -7-

      c. Naskah Dinas lainnya, yaitu
        jenis naskah dinas yang belum diatur dalam pedoman
        ini yang diserahkan kepada kebijakan masing-masing
        instansi;
      d. Manajemen   Templat/Borang       Acu    (Template
         Management)
        Pembuatan      konsep     surat    menggunakan
        templat/borang acu berdasarkan Peraturan Menteri
        Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22
        Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah
        Dinas.
   4. Pengabsahan dan Autentikasi;
   5. Pengamanan;
   6. Pengiriman.

E. Manfaat
      Manfaat TNDE adalah sebagai berikut.

   1. Terwujudnya percepatan Pemerintahan Elektronik
      (e-Government). Pemanfaatan TNDE akan mendukung
      terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dengan
      memanfaatkan teknologi informasi.

                                         2. Terwujudnya …
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
            DAN REFORMASI BIROKRASI
              REPUBLIK INDONESIA
                        -8-

2. Terwujudnya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan
   pemerintahan. Penggunaan TNDE akan memberikan
   manfaat berupa penghematan sumber daya, seperti
   tenaga, kertas, waktu, dan biaya karena mengurangi
   jumlah naskah dinas yang harus dicetak. Efektivitas dan
   efisiensi    pekerjaan     dapat    dicapai     dengan
   tersampaikannya informasi, secara langsung naskah
   dinas atau informasi lainnya yang memanfaatkan
   teknologi informasi, tanpa bergantung pada keberadaan
   kurir.

3. Terwujudnya       percepatan      reformasi    birokrasi.
   Pemanfaatan TNDE akan mendorong               terjadinya
   reformasi birokrasi aparatur negara.

4. Terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
   simplifikasi antarinstansi pemerintah. Pemanfaatan
   teknologi informasi akan mempermudah komunikasi
   antarinstansi dan menyederhanakan kerumitan yang
   ditimbulkan karena terpisahnya lokasi.

5. Kemudahan pengelolaan dokumen naskah dinas dan
   penggunaannya.


                                          Penggunaan …
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
              DAN REFORMASI BIROKRASI
                REPUBLIK INDONESIA
                          -9-

     Penggunaan TNDE akan memberikan keamanan dalam
     penyimpanan dokumen, kemudahan dalam menangani
     dokumen, dan keakuratan dalam pelacakan status
     dokumen.

F. Pengertian Umum

  1. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat
     komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan
     oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi
     pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas
     pemerintahan dan pembangunan.
  2. Naskah Dinas Elektronik adalah informasi yang terekam
     dalam media elektronik sebagai alat komunikasi
     kedinasan, yang dibuat dan/atau diterima oleh
     pejabat/pimpinan yang berwenang di lingkungan instansi
     pemerintah.
  3. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis
     yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan,
     pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan
     naskah dinas, serta media yang digunakan dalam
     komunikasi kedinasan.


                                                  4. Tata …
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
            DAN REFORMASI BIROKRASI
              REPUBLIK INDONESIA
                      -10-

4. Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) adalah
   pengelolaan naskah dinas secara elektronik dengan
   memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
   kecepatan dan kemudahan dalam proses pengambilan
   putusan.

5. Aplikasi TNDE adalah suatu sistem pengelolaan naskah
   dinas, yang dibangun dengan memanfaatkan teknologi
   informasi dan komunikasi yang bersifat legal.

6. Infrastruktur adalah kelengkapan sistem TNDE berupa
   perangkat lunak (software) dan perangkat keras
   (hardware), antara lain peladen (server), jaringan,
   komputer pribadi/personal (personal computer/pc),
   pemindai (scanner), dan piranti elektronik lainnya.

7. Suprastruktur adalah kelengkapan sistem TNDE, di
   samping infrastruktur, antara lain     kelembagaan,
   ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia.

8. Templat/borang acu adalah format surat baku yang
   disusun secara elektronik.

9. Agenda Surat adalah pencatatan indeks data induk
   surat, yang meliputi tanggal, nomor, hal, pengirim,
   tujuan, dan ringkasan.


                                              BAB II …
MENTERI NEGARA
              PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                  DAN REFORMASI BIROKRASI
                    REPUBLIK INDONESIA


                             BAB II

                        DESAIN SISTEM


       Desain sistem merupakan deskripsi rancangan arsitektur,
cakupan, alur kerja, dan persyaratan yang menjadi acuan bagi
instansi pemerintah dalam implementasi TNDE.


A. Arsitektur TNDE

            Arsitektur TNDE adalah sistem yang terhubung
   dengan jaringan dan dapat diakses oleh semua pengguna.
   Secara umum, arsitektur TNDE dapat digambarkan sebagai
   berikut:




                                                BAGAN I ...
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
    DAN REFORMASI BIROKRASI
      REPUBLIK INDONESIA
            -12-




   BAGAN I ARSITEKTUR SISTEM



                                Penjelasan…
MENTERI NEGARA
            PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                DAN REFORMASI BIROKRASI
                  REPUBLIK INDONESIA
                           -13-

  Penjelasan gambar Arsitektur TNDE adalah sebagai berikut:
  1. Peladen (server) dan pangkal data (database) merupakan
     infrastruktur untuk memasang      dan menyimpan data
     aplikasi.
  2. Peladen dan pangkal data menyediakan aplikasi melalui
     infrastruktur jaringan komputer, baik intranet maupun
     internet.
  3. Pengguna dapat melakukan pemindaian (scanning)
     dokumen untuk melakukan penyimpanan dokumen
     secara elektronik.
  4. Setiap pengguna (user) dapat menggunakan aplikasi
     melalui komputer atau perangkat komunikasi lainnya.

B. Cakupan Sistem
  1. Komunikasi Eksternal

     a. Agenda Surat Masuk
        Surat Masuk adalah surat yang diterima dari instansi
        luar yang ditujukan untuk salah satu unit kerja dalam
        suatu instansi. Sistem akan melakukan manajemen
        agenda surat masuk secara otomatis sehingga semua
        data tersimpan dalam basis data. Dokumen yang

                                                berkaitan …
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
              DAN REFORMASI BIROKRASI
                REPUBLIK INDONESIA
                          -14-

      berkaitan dengan Surat Masuk tersebut disimpan
      dalam aplikasi TNDE dengan menggunakan pemindai
      (scanner) dokumen untuk dokumen yang masuk
      secara fisik atau fail/berkas unggah (upload file) untuk
      dokumen yang masuk dalam bentuk salinan naskah
      elektronik (softcopy).

   b. Agenda Surat Keluar
      Surat Keluar adalah surat yang dikirim kepada
      instansi lain yang dibuat oleh suatu unit kerja. Sistem
      TNDE akan memberikan fasilitas untuk pembuatan
      konsep Surat Keluar berdasarkan borang acu/templat
      Pedoman Umum Tata Naskah Dinas tahun 2008.
      Penomoran juga dilakukan secara otomatis setelah
      dibuat agenda Surat Keluar.

      Agenda Surat Keluar yang telah selesai akan
      disimpan dengan cara dilakukan pemindaian
      dokumen.

2. Komunikasi Internal
   Naskah Dinas Internal merupakan Naskah Dinas
   Korespondensi (antara   lain  Nota    Dinas    dan
   Memorandum) yang dibuat oleh suatu unit kerja yang

                                                 ditujukan …
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
           DAN REFORMASI BIROKRASI
             REPUBLIK INDONESIA
                      -15-

ditujukan untuk unit kerja lain dalam instansi yang sama.
Pengelolaan naskah dinas dibagi menjadi dua bagian
berikut.

a. Agenda Surat Masuk
   Surat Masuk adalah naskah dinas yang diterima dari
   unit kerja lain dalam instansi yang sama. Sistem akan
   melakukan manajemen Agenda Surat Masuk secara
   otomatis sehingga semua data tersimpan dalam
   pangkal data.
   Dokumen yang berkaitan dengan Surat Masuk
   tersebut disimpan dalam aplikasi TNDE dengan
   menggunakan pemindaian dokumen untuk dokumen
   yang masuk secara fisik, atau fail/berkas unggah
   untuk dokumen yang masuk dalam bentuk salinan
   naskah (softcopy) elektronik.

b. Agenda Surat Keluar
   Surat Keluar adalah naskah dinas yang dikirim
   kepada unit kerja lain dalam instansi yang sama.
   Sistem TNDE akan memberikan fasilitas untuk
   pembuatan konsep Surat Keluar berdasarkan templat
   standar Pedoman Umum Tata Naskah Dinas

                                               tahun …
MENTERI NEGARA
                PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                    DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA
                              -16-

         tahun 2008. Agenda Surat Keluar yang telah selesai
         akan disimpan dengan pemindaian dokumen.

   3. Disposisi
      Disposisi merupakan perintah atasan terhadap bawahan
      dalam menindaklanjuti surat masuk. Sistem TNDE harus
      memberikan mekanisme pembuatan dan metode
      koordinasi antara pembuat dan penerima dalam
      menyelesaikan satu alur disposisi.

   4. Pembuatan Surat dengan Templat
      Pembuatan surat dengan menggunakan templat/borang
      acu akan memberikan kemudahan dan keseragaman.
      Dalam hal ini, sistem TNDE menyediakan suatu
      mekanisme yang menyatu dalam satu alur pembuatan
      Agenda Surat Keluar dan/atau surat internal. Proses
      melengkapi templat dengan data yang diperlukan dapat
      dilakukan secara langsung melalui aplikasi penyunting
      teks (text editor) yang disediakan di situs (website), tanpa
      harus membuka aplikasi lain.

C. Alur Kerja
   Aplikasi TNDE menyediakan beberapa alur kerja sebagai
   berikut.
                                                      1. Surat …
MENTERI NEGARA
           PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
               DAN REFORMASI BIROKRASI
                 REPUBLIK INDONESIA
                             -17-

1. Surat Masuk

                        Pejabat Penanggung Jawab
    Petugas TU                                            Database
                               Urusan Surat

        Mulai


    Pengagendaan                                          Surat Masuk
     Surat Masuk


           Tidak Memenuhi
           Syarat
                              Pemeriksaan
                                 Surat

                                     Memenuhi Syarat

                               Pembuatan
                                Disposisi                  Disposisi




     Pelaksanaan
      Disposisi


       Selesai


                   BAGAN 2 ALUR SURAT MASUK
                                                       Keterangan …
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
           DAN REFORMASI BIROKRASI
             REPUBLIK INDONESIA
                       -18-

Keterangan Alur Surat Masuk adalah sebagai berikut.

a. Surat Masuk diterima oleh Bagian Tata Usaha.
b. Staf Tata Usaha melakukan pencatatan data Agenda
   Surat Masuk dan penyimpanan fisik surat dengan
   melakukan pemindaian dokumen. Pemindaian
   dokumen merupakan hal yang bersifat opsional.
   Apabila surat yang diterima sudah dalam bentuk
   salinan naskah elektronik (softcopy), atau merupakan
   surat yang bersifat Rahasia, pemindaian dokumen
   tidak diperlukan.
c. Data Agenda Surat Masuk tersimpan dalam pangkal
   data yang terpusat (tidak tersimpan di komputer lokal
   pengguna).
d. Pengguna Tujuan Surat dapat melihat data Surat
   Masuk yang ditujukan kepadanya untuk diperiksa isi
   detail surat masuk tersebut.
e. Apabila surat tersebut salah alamat, terdapat fasilitas
   khusus untuk mengembalikan ke Bagian Tata Usaha
   agar dilakukan penyesuaian.


                                    f. Pengguna …
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
            DAN REFORMASI BIROKRASI
              REPUBLIK INDONESIA
                      -19-

f.   Pengguna Tujuan Surat dapat menangani Surat
     Masuk tersebut dengan membuat disposisi. Alur
     selanjutnya akan mengikuti Alur Kerja Disposisi.
g. Apabila diperlukan, Pengguna Tujuan Surat dapat
   melakukan penanganan secara langsung (misalnya,
   dengan membuat surat balasan untuk surat yang
   bersifat Rahasia).




                                     2. Disposisi …
MENTERI NEGARA
            PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                DAN REFORMASI BIROKRASI
                  REPUBLIK INDONESIA
                                       -20-

2. Disposisi

     Pembuat Disposisi                Penerima Disposisi              Database

                Mulai


             Pembuatan                                                 Disposisi
              Disposisi


                   Tidak dapat
                   dilaksanakan
                                         Penelaahan
                                          Disposisi

                                               Dapat Dilaksanakan

                                        Pelaksanaan                     Laporan
                                         Disposisi                    Pelaksanaan



      Tidak
      Memenuhi
      Syarat
             Pemeriksaan
               Laporan

                    Memenuhi Syarat



           Pendokumentasian                                         Dokumen Kegiatan




                                                                        Selesai


               BAGAN 3                ALUR DISPOSISI

                                                                           Penjelasan…
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
           DAN REFORMASI BIROKRASI
             REPUBLIK INDONESIA
                       -21-

Penjelasan Alur Kerja Disposisi adalah sebagai berikut.
a. Alur disposisi merupakan kelanjutan dari penanganan
   Surat Masuk atau disposisi lanjutan. Pembuat
   Disposisi merupakan Pengguna Tujuan Surat yang
   menerima Surat Masuk pertama kali atau Penerima
   Disposisi yang melakukan disposisi lanjutan.
b. Bentuk (form) disposisi dilengkapi dengan keterangan
   perintah yang diberikan kepada Pengguna Penerima
   Disposisi. Data disposisi yang telah diisikan akan
   tersimpan dalam pangkal data yang terpusat. Secara
   otomatis, sistem melengkapi disposisi ini dengan
   dokumen lampiran (attachment) berupa Agenda Surat
   Masuk yang juga dapat dilihat isinya oleh Pengguna
   Penerima Disposisi.
c. Pengguna Penerima Disposisi dapat melihat secara
   langsung isi perintah disposisi melalui aplikasi TNDE.

d. Penerima Disposisi harus membuat laporan disposisi
   untuk atasan.
e. Laporan Disposisi yang dibuat berisi keterangan
   singkat pelaksanaan disposisi dan konsep surat
   apabila diperlukan. Pengguna Pembuat Disposisi
   dapat memberikan catatan terhadap laporan yang
   telah dibuat oleh penerima disposisi sehingga proses

                                           pembuatan …
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
            DAN REFORMASI BIROKRASI
              REPUBLIK INDONESIA
                     -22-

     pembuatan laporan dan pemberian catatan akan
     berlangsung terus sampai disetujui Pengguna
     Pembuat Disposisi.

f.   Apabila diperlukan, penerima disposisi dapat
     melakukan disposisi lanjutan kepada bawahannya.




                                         3. Surat …
MENTERI NEGARA
                  PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                      DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA
                                       -23-

3. Surat Keluar
      Pejabat Unit Kerja         Pejabat Unit Atasan           Database


             Mulai


       Pembuatan Konsep                                        Konsep Surat
            Surat


                Tidak Memenuhi
                Syarat
                                     Pemeriksaan
                                     Konsep Surat

                                            Memenuhi Syarat


                                   Penandatanganan            Surat yang telah
                                     Konsep Surat             Ditandatangani




        Pengagendaan                                          Surat yang telah
            Surat                                              diagendakan




                                  Pemberian Stempel            Surat Keluar
                                       (Cap)




        Pemindaian Surat                                      Turunan Surat
            Keluar                                               Keluar




        Pengiriman Surat
            Keluar




            Selesai



                 BAGAN 4 ALUR SURAT KELUAR
                                         Penjelasan …
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
           DAN REFORMASI BIROKRASI
             REPUBLIK INDONESIA
                      -24-

Penjelasan Alur Surat Keluar adalah sebagai berikut.
a. Pembuatan Konsep Surat Nondisposisi (Surat Inisiatif)
   Mekanisme pembuatan Surat Keluar yang tidak
   melalui proses disposisi diawali dengan pembuatan
   konsep surat.
   1) Konsep surat dibuat oleh unit kerja yang
      mempunyai inisiatif membuat konsep surat keluar.
   2) Konsep surat dibuat dengan           menggunakan
      templat/borang acu naskah dinas.
   3) Apabila diperlukan, konsep surat dapat diajukan
      kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan.
b. Tindak Lanjut Laporan Disposisi
   Laporan disposisi yang telah disepakati pada alur
   sebelumnya dapat menjadi konsep Surat Keluar.
c. Unit kerja akan membuat agenda Surat Keluar untuk
   mendapatkan nomor agenda.
d. Surat diberi nomor dengan memilih format penomoran
   yang berlaku.
e. Surat telah lengkap dan siap untuk dicetak.



                                                 f. Surat …
MENTERI NEGARA
              PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                  DAN REFORMASI BIROKRASI
                    REPUBLIK INDONESIA
                              -25-

      f.   Surat yang telah dicetak dibubuhi tanda tangan dan
           cap, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
           undangan.
      g. Langkah terakhir adalah melakukan pemindaian
         terhadap surat yang telah dibubuhi tanda tangan dan
         cap untuk disimpan sebagai fail elektronik.

D. Persyaratan
   Untuk     menerapkan TNDE,         dibutuhkan     persyaratan
   infrastruktur dan suprastruktur.
   1. Infrastruktur
      a. Jaringan Komputer merupakan suatu sistem jaringan
         berbasis Local Area Network (LAN) atau jejaring
         nirkabel (Wireless Network) yang terkoneksi dan
         dapat mengakses aplikasi yang terdapat pada
         peladen.
      b. Komputer Induk merupakan perangkat keras yang
         menjalankan aplikasi jaringan komputer yang
         digunakan untuk melayani banyak pengguna dalam
         satu jaringan.
      c. Komputer klien merupakan perangkat keras yang
         terhubung   dengan    jaringan   sehingga dapat
         mengakses aplikasi pada komputer induk.

                                                   d. Pemindai …
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
              DAN REFORMASI BIROKRASI
                REPUBLIK INDONESIA
                         -26-

   d. Pemindai dokumen (scanner) merupakan perangkat
      untuk melakukan pemindaian dokumen pada
      komputer klien yang dibutuhkan pada unit pengolah.
   e. Sistem keamanan adalah sistem yang menjamin
      infrastruktur aman dari kerusakan, serangan virus,
      dan penyalahgunaan sistem.

2. Suprastruktur

   a. Pengelola TNDE adalah unit kerja yang memiliki tugas
      dan tanggung jawab di bidang teknologi informasi dan
      komunikasi dan/atau kesekretariatan.
   b. Sumber daya manusia merupakan administrator yang
      memiliki kewenangan dalam melakukan manajemen
      data induk dan operator yang memiliki kewenangan
      dalam memanfaatkan aplikasi, sesuai dengan
      kebijakan masing-masing instansi.
   c. Prosedur Operasional Standar dibuat secara detail
      untuk mengatur pembagian pengguna beserta
      kewenangan masing-masing, sesuai dengan struktur
      organisasi dan tata surat yang berlaku dalam suatu
      instansi.


                                               BAB III…
MENTERI NEGARA
             PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                 DAN REFORMASI BIROKRASI
                   REPUBLIK INDONESIA


                            BAB III

                    SPESIFIKASI SISTEM


      Penerapan sistem TNDE secara umum harus memenuhi
beberapa spesifikasi dasar yang bersifat fungsional dan
nonfungsional.

A. Spesifikasi Fungsional

   1. Manajemen Pengguna

      a. Data Induk Pengguna (Master Data User)
         memfasilitasi manajemen data pengguna     yang
         berupa penambahan data dan/atau penon-aktifan
         pengguna serta disusun sesuai dengan data
         kepegawaian. Menu ini hanya dapat diakses oleh
         administrator aplikasi.

      b. Pemberian      Kewenangan      (Role)    mengatur
         kewenangan setiap pengguna, antara lain berupa
         masukan (input) agenda surat, pemindaian dokumen,
         pembuatan disposisi, dan pembuatan surat keluar.
         Dalam sistem TNDE, dimungkinkan seorang
         pengguna mendapatkan beberapa kewenangan
         sekaligus dalam suatu waktu, yang diatur oleh
         administrator, sesuai dengan penugasan yang
         diberikan.
                                             2. Agenda …
MENTERI NEGARA
         PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
             DAN REFORMASI BIROKRASI
               REPUBLIK INDONESIA
                        -28-

2. Agenda Surat Masuk
  Penanganan agenda surat masuk adalah sebagai berikut

  a. Masukan (Input) Agenda

     Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas masukan
     terhadap agenda surat masuk dan secara otomatis
     mencatat petugas yang melakukan masukan agenda.
     Data yang dicatat dalam aplikasi TNDE sekurang-
     kurangnya memuat
     1) nomor urut agenda;
     2) tanggal penerimaan surat;
     3) nomor, tanggal, dan hal surat;
     4) tujuan surat (pengguna tujuan surat);
     5) nama dan alamat pengirim surat;
     6) kecepatan tanggapan, yaitu
        a. Amat Segera;
        b. Segera;
        c. Biasa.
     7) isi yang ringkas;
     8) keterangan, antara lain tembusan dan salinan.


                                     b. Penyimpanan …
MENTERI NEGARA
      PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
          DAN REFORMASI BIROKRASI
            REPUBLIK INDONESIA
                      -29-


b. Penyimpanan Dokumen
   Surat Masuk yang telah dicatat sebagai sebuah
   Agenda Surat Masuk disimpan dengan dua alternatif.
   1) Pemindaian (scanning) Dokumen merupakan
      sistem yang memfasilitasi pemindaian apabila
      dokumen diterima dalam bentuk naskah asli
      elektronik (hardcopy).
   2) Unggah Fail (File Upload) dilakukan apabila surat
      telah diterima dalam bentuk salinan naskah
      elektronik (softcopy).

c. Melihat Detail Agenda

   Sistem TNDE memungkinkan setiap data agenda
   surat masuk dan fail terkait yang telah disimpan dapat
   dilihat kembali secara mudah dan lengkap.

d. Membuat Disposisi

   Sistem menyediakan mekanisme untuk membuat
   disposisi terhadap suatu agenda surat masuk.
   Disposisi ini merupakan perintah lebih lanjut dalam
   proses penanganan Agenda Surat Masuk.



                                       e. Manajemen …
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
              DAN REFORMASI BIROKRASI
                REPUBLIK INDONESIA
                         -30-

   e. Manajemen Disposisi
      Sistem memberikan mekanisme untuk manajemen
      disposisi, yaitu mekanisme       pembuatan laporan
      terhadap disposisi yang diterima oleh suatu pengguna
      dan pemberian komentar oleh pembuat disposisi
      terhadap laporan disposisi.

3. Agenda Surat Keluar
   Surat Keluar dapat dibuat berdasarkan laporan disposisi
   ataupun konsep surat atas inisiatif sendiri.
   a. Pembuatan Konsep Surat
      Pembuatan konsep Surat Keluar dapat dilakukan
      dengan dua cara berikut.
      1) Templat/Borang Acu
         Sistem menyediakan templat/borang acu yang
         mengacu pada Pedoman Umum Tata Naskah
         Dinas Nomor 22 Tahun 2008.
      2) Tanpa Templat/Borang Acu
         Selain menggunakan templat/borang acu yang
         sudah didefinisikan, pengguna dapat membuat
         konsep surat tanpa templat apabila konsep surat
         tidak memerlukan format tata naskah dinas.

                                        b. Persetujuan …
MENTERI NEGARA
         PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
             DAN REFORMASI BIROKRASI
               REPUBLIK INDONESIA
                        -31-

  b. Persetujuan Konsep Surat
     Terdapat fasilitas untuk melakukan persetujuan
     atasan terhadap konsep surat yang telah dibuat.
     Dalam proses persetujuan, suatu konsep surat
     dimungkinkan terjadi koreksi dan revisi yang dilakukan
     secara berulang hingga diperoleh suatu konsep surat
     yang disepakati.
  c. Pembuatan Agenda Surat Keluar
     Unit kerja dapat melakukan masukan data Agenda
     Surat Keluar setelah konsep surat menjadi surat final.
  d. Penomoran Otomatis
     Agenda surat yang telah dibuat diberi nomor secara
     otomatis oleh sistem berdasarkan suatu format
     penomoran yang dipilih.
  e. Pemindaian Surat
     Surat Keluar yang telah dilengkapi dengan tanda
     tangan dan cap disimpan dengan cara pemindaian.

4. Manajemen Templat/Borang Acu
  a. Penggunaan Templat/Borang Acu Standar
     Sistem menyediakan templat/borang acu surat
     berdasarkan Pedoman Umum Tata Naskah Dinas
     yang diatur dengan Peraturan Menteri Negara
     Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22

                                                   Tahun …
MENTERI NEGARA
   PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
       DAN REFORMASI BIROKRASI
         REPUBLIK INDONESIA
                    -32-

Tahun 2008. Beberapa aspek spesifik, seperti logo
instansi, dapat diatur pada aplikasi TNDE sehingga
berlaku umum untuk semua instansi.

Jenis dan format templat/borang acu naskah dinas
yang tersedia terdiri dari naskah dinas berikut.

1) Naskah Dinas Arahan
   Naskah Dinas Arahan di antaranya berisi
   a) Peraturan,
   b) Pedoman,
   c) Petunjuk Pelaksanaan,
   d) Instruksi,
   e) Prosedur Tetap,
   f)   Surat Edaran,
   g) Keputusan, dan
   h) Surat Perintah/Surat Tugas

2) Naskah Dinas Korespondensi
   Naskah Dinas Korespondensi meliputi
   a) Nota Dinas,
   b) Memorandum,
   c) Surat Dinas, dan
   d) Surat Undangan.

                                     3) Naskah …
MENTERI NEGARA
      PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
          DAN REFORMASI BIROKRASI
            REPUBLIK INDONESIA
                     -33-

  3) Naskah Dinas Khusus
     Naskah Dinas Khusus meliputi
     a) Surat Perjanjian,
     b) Surat Kuasa,
     c) Berita Acara,
     d) Surat Keterangan,
     e) Surat Pengantar, dan
     f)   Pengumuman.
  4) Laporan
  5) Telaahan Staf
  6) Formulir

  Lebih jelas mengenai format setiap naskah dinas di
  atas beserta aturan yang berkaitan dengan
  penomoran dan penyusunannya dapat dilihat pada
  Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Tahun 2008.

b. Pembuatan Templat/Borang Acu Baru
  Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas untuk membuat
  templat/borang acu baru yang belum ada pada
  Pedoman Umum Tata Naskah Dinas sehingga format
  surat yang spesifik pada suatu instansi tetap dapat
  dimasukkan sebagai suatu templat/borang acu.

                                    c. Penggunaan …
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
            DAN REFORMASI BIROKRASI
              REPUBLIK INDONESIA
                        -34-

  c. Penggunaan Templat/Borang Acu dalam
     Pembuatan Konsep Surat
     Templat/borang acu yang telah tersimpan harus
     terintegrasi dengan aplikasi TNDE sehingga proses
     melengkapi surat dapat langsung dilakukan melalui
     aplikasi situs (website) tersebut, tanpa memerlukan
     aplikasi editor/penyunting teks (text editor) lain.

     Surat Masuk dan Surat Keluar yang bersifat Rahasia
     dan Sangat Rahasia ditangani sesuai dengan
     kebijakan yang dikeluarkan oleh instansi masing-
     masing. Dalam hal ini, alur kerja penanganan Surat
     Rahasia yang meliputi pencatatan agenda dan alur
     disposisi masih dapat menggunakan alur kerja yang
     disediakan oleh aplikasi TNDE, yang perbedaannya
     terletak pada tidak adanya fail hasil pemindaian
     karena fail fisik surat tersebut langsung disampaikan
     kepada pejabat penerima surat.

5. Pencarian Dokumen
  Semua dokumen yang tersimpan dalam sistem akan
  dapat dicari berdasarkan kriteria pencarian yang
  ditentukan oleh pengguna. Pencarian ini juga meliputi
  kegiatan pencatatan agenda masuk, disposisi, dan
  pembuatan agenda keluar.

                                         B. Spesifikasi…
MENTERI NEGARA
             PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                 DAN REFORMASI BIROKRASI
                   REPUBLIK INDONESIA
                           -35-

B. Spesifikasi Nonfungsional
   Beberapa hal yang menjadi persyaratan nonfungsional dari
   sistem adalah berikut.
   1. Keamanan Aplikasi

      Aplikasi menjamin keautentikan pengguna yang
      melakukan pengaksesan. Secara minimal, mekanisme
      keautentikan    dilakukan    dengan     menggunakan
      pengecekan nama pengguna dan kata kunci (password)
      sehingga aplikasi dapat diakses dengan menggunakan
      kewenangan yang telah ditentukan untuk masing-masing
      pengguna.

      Keautentikan dilengkapi dengan keamanan yang
      menjamin bahwa data dimasukkan oleh pengguna bukan
      oleh sistem lain/virus, misalnya dengan menggunakan
      gambar atau tulisan khusus (captcha) atau security
      question. Dalam akses aplikasi harus dijamin bahwa
      a. aplikasi hanya dapat diakses oleh pengguna yang
         terautentik;
      b. pengguna hanya dapat mengakses menu yang
         menjadi kewenangannya;
      c. nama pengguna yang sama tidak dapat digunakan
         secara paralel.

                                              Keabsahan…
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
              DAN REFORMASI BIROKRASI
                REPUBLIK INDONESIA
                         -36-

   Keabsahan naskah dinas yang dibuat menggunakan
   aplikasi    TNDE     akan menyesuaikan   peraturan
   perundangan yang berlaku. Surat dinas yang bersifat
   eksternal akan tetap menggunakan tanda tangan dan
   cap, sedangkan pengiriman dilakukan secara manual
   (melalui kurir). Dalam hal naskah yang bersifat
   internal,maka keabsahan dan pengiriman dilakukan
   melalui aplikasi TNDE.
2. Pencatatan Log Aktivitas Pengguna
   Aplikasi akan mencatat setiap aktivitas pengguna yang
   berkaitan terhadap sistem. Log aktivitas ini dapat
   digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap
   segala proses persuratan yang memanfaatkan aplikasi
   TNDE.

3. Fitur Penghapusan dan Pembatalan
   Aplikasi tidak melakukan penghapusan secara langsung
   (purge delete) terhadap dokumen ataupun agenda surat
   yang telah dibuat, tetapi digunakan mekanisme flag untuk
   menandakan status validitas suatu dokumen atau agenda
   surat. Pembatalan terhadap suatu aksi harus melalui
   suatu mekanisme otorisasi yang diatur sesuai dengan
   kebijakan masing-masing instansi.



                                             4. Keamanan…
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
            DAN REFORMASI BIROKRASI
              REPUBLIK INDONESIA
                      -37-

4. Keamanan Penyimpanan Dokumen
  Aplikasi TNDE memberikan kepastian bahwa dokumen
  yang tersimpan tidak tumpang-tindih dengan dokumen
  yang sudah ada sebelumnya sehingga setiap pengguna
  dapat    mengakses    fail dokumen     yang  benar.
  Penyimpanan yang dilakukan harus mempertimbangkan
  aspek keamanan dan pemeliharaan untuk mencegah
  kerusakan fail.




                                            BAB IV …
MENTERI NEGARA
                       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                           DAN REFORMASI BIROKRASI
                             REPUBLIK INDONESIA
                                         -38-

                                     BAB IV
                                    PENUTUP

                Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik
          merupakan acuan pengelolaan dan pembuatan Petunjuk
          Pelaksanaan/Petunjuk Teknis Tata Naskah Dinas Elektronik
          pada setiap instansi pemerintah.
                 Dengan memanfaatkan Pedoman Umum ini, diharapkan
          dapat tercapai kesamaan pengertian dan pemahaman tentang
          penyelenggaraan tata naskah dinas elektronik. Di samping itu,
          dapat tercapai keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas
          elektronik,  kelancaran komunikasi dan kemudahan dalam
          pengurusan naskah dinas, serta      efektivitas dan efisiensi
          penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan instansi
          pemerintah pusat dan daerah dalam upaya mewujudkan Tata
          Kelola Kepemerintahan yang Baik (Good Governance).

                                  MENTERI NEGARA
                                  PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                                  DAN REFORMASI BIROKRASI
                                  ttd.
                                  E.E. MANGINDAAN

Salinan ini sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
Kepala Biro Umum,

ttd.

Hastori
MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
    DAN REFORMASI BIROKRASI
      REPUBLIK INDONESIA

More Related Content

What's hot

Manajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxManajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxAlish722569
 
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020ssuser5d18a2
 
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) editPemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) editIzul Mencari
 
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek PerubahanContoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahanagiev2000
 
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD sesua...
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)  Kepala Daerah kepada DPRD sesua...Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)  Kepala Daerah kepada DPRD sesua...
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD sesua...Dadang Solihin
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikRizki Malinda
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
 
Analisa standar-biaya
Analisa standar-biayaAnalisa standar-biaya
Analisa standar-biayaAdi Aja
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaKutsiyatinMSi
 
studi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotostudi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotoFatihElluqmani
 
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat NegaraLaporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negaraaliyudhi_h
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 
rancangan akper.pptx
rancangan akper.pptxrancangan akper.pptx
rancangan akper.pptxSyahrirChalir
 
Arsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas Kinerja
Arsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas KinerjaArsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas Kinerja
Arsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas KinerjaAndy Kurniawan
 
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Mohammad Ramadhan
 

What's hot (20)

Manajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptxManajemen PPPK (1).pptx
Manajemen PPPK (1).pptx
 
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
Merancang proyek perubahan pkn2 juli-2020
 
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) editPemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
Pemahaman e government (materi pertemuan 1 dan 2 makul e-gov) edit
 
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek PerubahanContoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
 
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD sesua...
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)  Kepala Daerah kepada DPRD sesua...Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)  Kepala Daerah kepada DPRD sesua...
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD sesua...
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronik
 
Inovasi Sektor Publik
Inovasi Sektor Publik Inovasi Sektor Publik
Inovasi Sektor Publik
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
Analisa standar-biaya
Analisa standar-biayaAnalisa standar-biaya
Analisa standar-biaya
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
 
studi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk cilotostudi lapangan pkp bbpk ciloto
studi lapangan pkp bbpk ciloto
 
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat NegaraLaporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
Laporan Proyek Perubahan Diklat Pim III Kementerian Sekretariat Negara
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
rancangan akper.pptx
rancangan akper.pptxrancangan akper.pptx
rancangan akper.pptx
 
Arsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas Kinerja
Arsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas KinerjaArsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas Kinerja
Arsitektur Pembangunan Daerah: Perspektif Sistem Akuntabilitas Kinerja
 
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Optimalisasi dan efektifitas PAD (Pendapatan Asli Daerah)
 

Viewers also liked

Permenpan No 80 Tahun 2012 tentang PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH
Permenpan No 80 Tahun 2012 tentang PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAHPermenpan No 80 Tahun 2012 tentang PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH
Permenpan No 80 Tahun 2012 tentang PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAHYudhi Aldriand
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikRizki Malinda
 
Rencana kerja penerapan e office
Rencana kerja penerapan e officeRencana kerja penerapan e office
Rencana kerja penerapan e officeYogik Alambara
 
Permenpan 80-tahun-2012-tentang-tata-naskah-dinas2
Permenpan 80-tahun-2012-tentang-tata-naskah-dinas2Permenpan 80-tahun-2012-tentang-tata-naskah-dinas2
Permenpan 80-tahun-2012-tentang-tata-naskah-dinas2Bahrul Anwar
 
E-Government Collaboration
E-Government CollaborationE-Government Collaboration
E-Government CollaborationRizki Malinda
 
Implementasi aplikasi e office
Implementasi aplikasi e office Implementasi aplikasi e office
Implementasi aplikasi e office dhondoang
 
Social Media Dan Keterbukaan Informasi Publik
Social Media Dan Keterbukaan Informasi PublikSocial Media Dan Keterbukaan Informasi Publik
Social Media Dan Keterbukaan Informasi PublikRizky Andriawan
 
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik
Pengelolaan dan pelayanan informasi publikPengelolaan dan pelayanan informasi publik
Pengelolaan dan pelayanan informasi publikRimba Raya
 
Sk nomor 07 hm (2012)penunjukan pengelola website
Sk nomor 07 hm (2012)penunjukan pengelola websiteSk nomor 07 hm (2012)penunjukan pengelola website
Sk nomor 07 hm (2012)penunjukan pengelola websiteNurman syah
 
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Indriyatno Banyumurti
 
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikBuku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikLBH Masyarakat
 
Pengelolaan Website
Pengelolaan WebsitePengelolaan Website
Pengelolaan WebsiteSerenity
 
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...Habibie Muhammad
 
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang EfektifSutikno Tumingan
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiambahtris97
 

Viewers also liked (20)

Permenpan No 80 Tahun 2012 tentang PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH
Permenpan No 80 Tahun 2012 tentang PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAHPermenpan No 80 Tahun 2012 tentang PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH
Permenpan No 80 Tahun 2012 tentang PEDOMAN TATA NASKAH DINAS INSTANSI PEMERINTAH
 
TATA NASKAH DINAS 2014
TATA NASKAH DINAS 2014TATA NASKAH DINAS 2014
TATA NASKAH DINAS 2014
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronik
 
Rencana kerja penerapan e office
Rencana kerja penerapan e officeRencana kerja penerapan e office
Rencana kerja penerapan e office
 
Permenpan 80-tahun-2012-tentang-tata-naskah-dinas2
Permenpan 80-tahun-2012-tentang-tata-naskah-dinas2Permenpan 80-tahun-2012-tentang-tata-naskah-dinas2
Permenpan 80-tahun-2012-tentang-tata-naskah-dinas2
 
E-Office
E-OfficeE-Office
E-Office
 
E-Government Collaboration
E-Government CollaborationE-Government Collaboration
E-Government Collaboration
 
UU KIP dan situs web pemerintah
UU KIP dan situs web pemerintahUU KIP dan situs web pemerintah
UU KIP dan situs web pemerintah
 
Implementasi aplikasi e office
Implementasi aplikasi e office Implementasi aplikasi e office
Implementasi aplikasi e office
 
Social Media Dan Keterbukaan Informasi Publik
Social Media Dan Keterbukaan Informasi PublikSocial Media Dan Keterbukaan Informasi Publik
Social Media Dan Keterbukaan Informasi Publik
 
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik
Pengelolaan dan pelayanan informasi publikPengelolaan dan pelayanan informasi publik
Pengelolaan dan pelayanan informasi publik
 
Sk nomor 07 hm (2012)penunjukan pengelola website
Sk nomor 07 hm (2012)penunjukan pengelola websiteSk nomor 07 hm (2012)penunjukan pengelola website
Sk nomor 07 hm (2012)penunjukan pengelola website
 
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
 
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikBuku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
 
Pengelolaan Website
Pengelolaan WebsitePengelolaan Website
Pengelolaan Website
 
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
Kesenjangan Harapan Antara Nasabah dan Manajemen Terhadap Penyampaian Informa...
 
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
4.2 Modul Pedoman Teknis SPIP Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif
 
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITASTELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
TELAAHAN STAF TENTANG PAKTA INTEGRITAS
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Kebudayaan aceh
Kebudayaan acehKebudayaan aceh
Kebudayaan aceh
 

Similar to Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Rizki Malinda
 
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
 
01. prt menteri pu cetak ok
01. prt menteri pu cetak ok01. prt menteri pu cetak ok
01. prt menteri pu cetak oknandangiskandar
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Ye Si
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Ye Si
 
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahPenguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahMuh Saleh
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)gani_asa
 
Permen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukimanPermen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukimanPT.Jasa Prima Perkasa
 
Paparan Sosialisasi Permen PUPR 12 tahun 2020.oke.pptx
Paparan Sosialisasi Permen PUPR 12 tahun 2020.oke.pptxPaparan Sosialisasi Permen PUPR 12 tahun 2020.oke.pptx
Paparan Sosialisasi Permen PUPR 12 tahun 2020.oke.pptxYunielvira
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909barita
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909barita
 
Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009barita
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPenataan Ruang
 

Similar to Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (20)

Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
 
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
 
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
 
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
 
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
 
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
 
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
 
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...
 
01. prt menteri pu cetak ok
01. prt menteri pu cetak ok01. prt menteri pu cetak ok
01. prt menteri pu cetak ok
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012
 
Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012Sop permenpan 35 thn 2012
Sop permenpan 35 thn 2012
 
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahPenguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)Permenpan2013 028 (1)
Permenpan2013 028 (1)
 
Permen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukimanPermen PU pengelolaan Air limbah permukiman
Permen PU pengelolaan Air limbah permukiman
 
Paparan Sosialisasi Permen PUPR 12 tahun 2020.oke.pptx
Paparan Sosialisasi Permen PUPR 12 tahun 2020.oke.pptxPaparan Sosialisasi Permen PUPR 12 tahun 2020.oke.pptx
Paparan Sosialisasi Permen PUPR 12 tahun 2020.oke.pptx
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909
 
Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
 

More from Rizki Malinda

Pengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisPengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisRizki Malinda
 
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiKemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiRizki Malinda
 
Format naskah dinas
Format naskah dinas Format naskah dinas
Format naskah dinas Rizki Malinda
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisRizki Malinda
 
Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan
Makalah Pasar dan Lembaga KeuanganMakalah Pasar dan Lembaga Keuangan
Makalah Pasar dan Lembaga KeuanganRizki Malinda
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisRizki Malinda
 
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHPEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHRizki Malinda
 
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Rizki Malinda
 
Permenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuPermenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuRizki Malinda
 

More from Rizki Malinda (10)

Pengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisPengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisis
 
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiKemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
 
Format naskah dinas
Format naskah dinas Format naskah dinas
Format naskah dinas
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
 
Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan
Makalah Pasar dan Lembaga KeuanganMakalah Pasar dan Lembaga Keuangan
Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset Bisnis
 
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHPEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
 
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
 
Permenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuPermenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 buku
 
Kebijakan kehumasan
Kebijakan kehumasanKebijakan kehumasan
Kebijakan kehumasan
 

Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

  • 1. SALINAN PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA 2011
  • 2. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Salah satu upaya dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah menerapkan dan mengembangkan kepemerintahan elektronik (e-Government), antara lain melalui penerapan Tata Naskah Dinas Elektronik untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja serta tertib administrasi di lingkungan instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menyusun Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik di Lingkungan Instansi Pemerintah guna memudahkan penyeragaman dan pemahaman yang sama tentang penggunaan sistem tata naskah dinas. Di dalam pedoman umum ini dilampirkan arsitektur, desain, dan alur kerja aplikasi yang dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatannya di semua instansi pemerintah. Dengan menyadari masih terdapat kekurangan pada Pedoman Umum ini, kritik dan saran untuk perbaikan sangat diharapkan. Mudah- mudahan Pedoman Umum ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyiapkan dan menyelesaikan Pedoman Umum ini. Semoga sumbangan pikiran dan tenaga semua pihak dapat memberikan arti kepada keberhasilan pemasyarakatan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Jakarta, 24 Februari 2011 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd. E.E. MANGINDAAN
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR…………………………………………………… i DAFTAR ISI…………………………………………………………….. ii DAFTAR GAMBAR……………………………………………………. iv PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1 A. Latar Belakang………………………………………………... 1 B. Maksud dan Tujuan…………………………………………... 4 C. Sasaran………………………………………………………... 5 D. Ruang Lingkup………………………………………………... 6 E. Manfaat………………………………………………………… 7 F. Pengertian Umum…………………………………………….. 9 BAB II DESAIN SISTEM……………………………………………… 11 A. Arsitektur TNDE……………………………………………… 11 B. Cakupan Sistem ……………………………………………… 13 C. Alur Kerja………..……………………………………………… 16 D. Persyaratan……………………………………………………. 25 BAB III SPESIFIKASI SISTEM………………………………………… 27
  • 4. A. Spesifikasi Fungsional………………………………………… 27 1.Manajemen Pengguna ........... ……………………………. 27 2.Agenda Surat Masuk………………………………………… 28 3.Agenda Surat Keluar………………………………………… 30 4.Manajemen Templat/Borang Acu .................…………… 31 5.Pencarian Dokumen………………………………………… 34 B.Spesifikasi Nonfungsional…………………………………… 35 1.Keamanan Aplikasi ........... ……………….....……………. 35 2.Pencatatan Log Aktivitas Pengguna....………………… 36 3.Fitur Penghapusan dan Pembatalan …………………… 36 4.Keamanan Penyimpanan Dokumen .................…………… 37 BAB IV PENUTUP………………………………………………………. 38
  • 5. DAFTAR GAMBAR Halaman Bagan 1 Arsitektur Sistem ………………………………………….….12 Bagan 2 Alur Surat Masuk …………………………………………..…17 Bagan 3 Alur Disposisi …………………………………………….…...20 Bagan 4 Alur Surat Keluar …………………………………………....23
  • 6. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, Menimbang: a. bahwa perkembangan teknologi informasi belum dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menunjang pelaksanaan administrasi tata naskah dinas; b. bahwa pemanfaatan teknologi informasi harus mampu dapat memberikan nilai tambah di dalam menjalankan administrasi pemerintahan; c. bahwa …
  • 7. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -2- c. bahwa pengelolaan Naskah Dinas Elektronik di lingkungan instansi pemerintah belum optimal; d. bahwa untuk itu perlu ditetapkan Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik di lingkungan instansi pemerintah. Mengingat: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4843 ); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5071); Memperhatikan: 1. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e- Government; 2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas. Memutuskan …
  • 8. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -3- MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH. Pasal 1 Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik mengatur hal-hal yang bersifat umum dan merupakan acuan bagi seluruh instansi pemerintah. Pasal 2 Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 yang tercantum dalam lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 3 Seluruh instansi pemerintah menyusun Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Elektronik di instansi masing-masing dengan mengacu pada Pedoman Umum ini. Pasal 4 Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Elektronik yang telah ada dan/atau telah diberlakukan di suatu instansi secara bertahap disesuaikan dengan Pedoman Umum ini. Pasal 5 …
  • 9. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -4- Pasal 5 Dengan berlakunya peraturan ini, Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/1121/M.PAN/3/2006 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronis di Lingkungan Instansi Pemerintah dinyatakan tidak berlaku. Pasal 6 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 24 Februari 2011 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd. E.E. MANGINDAAN Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI Kepala Biro Umum, ttd. Hastori
  • 10. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH
  • 11. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN UMUM TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemerintahan yang baik (good governance) telah menjadi sebuah komitmen dalam pengelolaan administrasi pemerintahan antarinstansi dan sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah sesuai dengan tuntutan masyarakat. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintahan, melalui jaringan sistem informasi antarinstansi pemerintah, untuk mengakses seluruh data dan informasi tentang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi telah mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya kepemerintahan yang baik (good governance). Hal terpenting yang harus dicermati adalah bahwa sektor pemerintah merupakan fasilitator dan pendorong keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan. Oleh karena itu, keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antarinstansi agar terjadi keterpaduan …
  • 12. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -2- keterpaduan sistem antara pihak pemerintah dan pemangku kepentingan (stakeholders) melalui implementasi Pemerintahan Elektronik (e-Government). Pemerintahan Elektronik (e-Government) adalah penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak yang terkait. Penggunaan teknologi informasi dapat menghasilkan hubungan bentuk baru seperti Government to Citizen (G to C), Government to Business (G to B), dan Government to Government (G to G). Dalam hal ini, Pemerintahan Elektronik (e-Government) mengacu pada penggunaan teknologi informasi di lingkungan instansi pemerintah, antara lain melalui intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan penyelenggaraan pemerintahan melalui sistem otomasi dan jaringan internet yang lebih dikenal dengan situs (world wide web/www). Manfaat Pemerintahan Elektronik (e-Government) adalah (1) memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat melalui layanan Informasi yang lebih fleksibel, tanpa batasan waktu dan tempat; (2) meningkatkan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat melalui keterbukaan informasi; (3) meningkatkan pemberdayaan …
  • 13. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -3- pemberdayaan masyarakat melalui kemudahan informasi sehingga dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk menentukan pilihannya; (4) melaksanakan kegiatan pemerintahan secara lebih efektif dan efisien, terutama dalam pelaksanaan koordinasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan. Namun, upaya percepatan penerapan Pemerintahan Elektronik (e-Government) masih menemui kendala karena pada saat ini belum semua instansi pemerintah mampu menyelenggarakannya. Apalagi, masih ada anggapan bahwa Pemerintahan Elektronik (e-Government) hanya merupakan pembuatan situs (website) yang implementasinya belum optimal. Dengan menyadari bahwa teknologi informasi pada saat ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang mutlak, terutama dalam menjawab tantangan ke depan yang ruang dan waktu sudah tidak ada batasannya lagi. Pada tahun 2006, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara telah menetapkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/1121/M.PAN/3/2006 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronis di Lingkungan Instansi Pemerintah sebagai …
  • 14. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -4- sebagai acuan bagi instansi pemerintah pusat dan daerah di dalam menyusun dan mengaplikasikan tata naskah dinas elektronik di lingkungan instansi masing-masing. Selain hal dikemukakan di atas, dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik serta memperhatikan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, terutama Pasal 40 Ayat (4), perlu dillakukan penyempurnaan terhadap Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/1121/M.PAN/3/2006 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronis di Lingkungan Instansi Pemerintah. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik, selanjutnya disingkat TNDE, dimaksudkan sebagai acuan dalam pengelolaan dan pembuatan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis tata naskah dinas elektronik pada setiap instansi pemerintah. 2. Tujuan…
  • 15. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -5- 2. Tujuan Pedoman Umum TNDE ini bertujuan untuk menciptakan acuan pembuatan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis TNDE instansi pemerintah dalam mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien. C. Sasaran Sasaran TNDE adalah 1. tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman tentang penyelenggaraan tata naskah dinas elektronik di seluruh instansi pemerintah; 2. terwujudnya keterpaduan tata naskah dinas elektronik di instansi pemerintah; 3. lancarnya komunikasi dan kemudahan dalam tata naskah dinas; 4. tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam tata naskah dinas; 5. terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi dalam tata naskah dinas. D. Ruang...
  • 16. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -6- D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik meliputi 1. Media Perekaman Naskah Dinas; 2. Struktur Naskah Dinas, yaitu a. Bentuk dan b. Susunan Naskah Dinas; 3. Penyiapan Naskah Dinas a. Naskah Dinas Eksternal, yaitu 1) Surat Masuk beserta alur disposisinya dan 2) Surat Keluar; b. Naskah Dinas Internal, yaitu 1) Surat Masuk beserta alur disposisinya dan 2) Surat Keluar; c. Naskah …
  • 17. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -7- c. Naskah Dinas lainnya, yaitu jenis naskah dinas yang belum diatur dalam pedoman ini yang diserahkan kepada kebijakan masing-masing instansi; d. Manajemen Templat/Borang Acu (Template Management) Pembuatan konsep surat menggunakan templat/borang acu berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas. 4. Pengabsahan dan Autentikasi; 5. Pengamanan; 6. Pengiriman. E. Manfaat Manfaat TNDE adalah sebagai berikut. 1. Terwujudnya percepatan Pemerintahan Elektronik (e-Government). Pemanfaatan TNDE akan mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dengan memanfaatkan teknologi informasi. 2. Terwujudnya …
  • 18. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -8- 2. Terwujudnya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan. Penggunaan TNDE akan memberikan manfaat berupa penghematan sumber daya, seperti tenaga, kertas, waktu, dan biaya karena mengurangi jumlah naskah dinas yang harus dicetak. Efektivitas dan efisiensi pekerjaan dapat dicapai dengan tersampaikannya informasi, secara langsung naskah dinas atau informasi lainnya yang memanfaatkan teknologi informasi, tanpa bergantung pada keberadaan kurir. 3. Terwujudnya percepatan reformasi birokrasi. Pemanfaatan TNDE akan mendorong terjadinya reformasi birokrasi aparatur negara. 4. Terciptanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi antarinstansi pemerintah. Pemanfaatan teknologi informasi akan mempermudah komunikasi antarinstansi dan menyederhanakan kerumitan yang ditimbulkan karena terpisahnya lokasi. 5. Kemudahan pengelolaan dokumen naskah dinas dan penggunaannya. Penggunaan …
  • 19. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -9- Penggunaan TNDE akan memberikan keamanan dalam penyimpanan dokumen, kemudahan dalam menangani dokumen, dan keakuratan dalam pelacakan status dokumen. F. Pengertian Umum 1. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan. 2. Naskah Dinas Elektronik adalah informasi yang terekam dalam media elektronik sebagai alat komunikasi kedinasan, yang dibuat dan/atau diterima oleh pejabat/pimpinan yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah. 3. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas, serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan. 4. Tata …
  • 20. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -10- 4. Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) adalah pengelolaan naskah dinas secara elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kecepatan dan kemudahan dalam proses pengambilan putusan. 5. Aplikasi TNDE adalah suatu sistem pengelolaan naskah dinas, yang dibangun dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat legal. 6. Infrastruktur adalah kelengkapan sistem TNDE berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware), antara lain peladen (server), jaringan, komputer pribadi/personal (personal computer/pc), pemindai (scanner), dan piranti elektronik lainnya. 7. Suprastruktur adalah kelengkapan sistem TNDE, di samping infrastruktur, antara lain kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia. 8. Templat/borang acu adalah format surat baku yang disusun secara elektronik. 9. Agenda Surat adalah pencatatan indeks data induk surat, yang meliputi tanggal, nomor, hal, pengirim, tujuan, dan ringkasan. BAB II …
  • 21. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB II DESAIN SISTEM Desain sistem merupakan deskripsi rancangan arsitektur, cakupan, alur kerja, dan persyaratan yang menjadi acuan bagi instansi pemerintah dalam implementasi TNDE. A. Arsitektur TNDE Arsitektur TNDE adalah sistem yang terhubung dengan jaringan dan dapat diakses oleh semua pengguna. Secara umum, arsitektur TNDE dapat digambarkan sebagai berikut: BAGAN I ...
  • 22. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -12- BAGAN I ARSITEKTUR SISTEM Penjelasan…
  • 23. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -13- Penjelasan gambar Arsitektur TNDE adalah sebagai berikut: 1. Peladen (server) dan pangkal data (database) merupakan infrastruktur untuk memasang dan menyimpan data aplikasi. 2. Peladen dan pangkal data menyediakan aplikasi melalui infrastruktur jaringan komputer, baik intranet maupun internet. 3. Pengguna dapat melakukan pemindaian (scanning) dokumen untuk melakukan penyimpanan dokumen secara elektronik. 4. Setiap pengguna (user) dapat menggunakan aplikasi melalui komputer atau perangkat komunikasi lainnya. B. Cakupan Sistem 1. Komunikasi Eksternal a. Agenda Surat Masuk Surat Masuk adalah surat yang diterima dari instansi luar yang ditujukan untuk salah satu unit kerja dalam suatu instansi. Sistem akan melakukan manajemen agenda surat masuk secara otomatis sehingga semua data tersimpan dalam basis data. Dokumen yang berkaitan …
  • 24. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -14- berkaitan dengan Surat Masuk tersebut disimpan dalam aplikasi TNDE dengan menggunakan pemindai (scanner) dokumen untuk dokumen yang masuk secara fisik atau fail/berkas unggah (upload file) untuk dokumen yang masuk dalam bentuk salinan naskah elektronik (softcopy). b. Agenda Surat Keluar Surat Keluar adalah surat yang dikirim kepada instansi lain yang dibuat oleh suatu unit kerja. Sistem TNDE akan memberikan fasilitas untuk pembuatan konsep Surat Keluar berdasarkan borang acu/templat Pedoman Umum Tata Naskah Dinas tahun 2008. Penomoran juga dilakukan secara otomatis setelah dibuat agenda Surat Keluar. Agenda Surat Keluar yang telah selesai akan disimpan dengan cara dilakukan pemindaian dokumen. 2. Komunikasi Internal Naskah Dinas Internal merupakan Naskah Dinas Korespondensi (antara lain Nota Dinas dan Memorandum) yang dibuat oleh suatu unit kerja yang ditujukan …
  • 25. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -15- ditujukan untuk unit kerja lain dalam instansi yang sama. Pengelolaan naskah dinas dibagi menjadi dua bagian berikut. a. Agenda Surat Masuk Surat Masuk adalah naskah dinas yang diterima dari unit kerja lain dalam instansi yang sama. Sistem akan melakukan manajemen Agenda Surat Masuk secara otomatis sehingga semua data tersimpan dalam pangkal data. Dokumen yang berkaitan dengan Surat Masuk tersebut disimpan dalam aplikasi TNDE dengan menggunakan pemindaian dokumen untuk dokumen yang masuk secara fisik, atau fail/berkas unggah untuk dokumen yang masuk dalam bentuk salinan naskah (softcopy) elektronik. b. Agenda Surat Keluar Surat Keluar adalah naskah dinas yang dikirim kepada unit kerja lain dalam instansi yang sama. Sistem TNDE akan memberikan fasilitas untuk pembuatan konsep Surat Keluar berdasarkan templat standar Pedoman Umum Tata Naskah Dinas tahun …
  • 26. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -16- tahun 2008. Agenda Surat Keluar yang telah selesai akan disimpan dengan pemindaian dokumen. 3. Disposisi Disposisi merupakan perintah atasan terhadap bawahan dalam menindaklanjuti surat masuk. Sistem TNDE harus memberikan mekanisme pembuatan dan metode koordinasi antara pembuat dan penerima dalam menyelesaikan satu alur disposisi. 4. Pembuatan Surat dengan Templat Pembuatan surat dengan menggunakan templat/borang acu akan memberikan kemudahan dan keseragaman. Dalam hal ini, sistem TNDE menyediakan suatu mekanisme yang menyatu dalam satu alur pembuatan Agenda Surat Keluar dan/atau surat internal. Proses melengkapi templat dengan data yang diperlukan dapat dilakukan secara langsung melalui aplikasi penyunting teks (text editor) yang disediakan di situs (website), tanpa harus membuka aplikasi lain. C. Alur Kerja Aplikasi TNDE menyediakan beberapa alur kerja sebagai berikut. 1. Surat …
  • 27. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -17- 1. Surat Masuk Pejabat Penanggung Jawab Petugas TU Database Urusan Surat Mulai Pengagendaan Surat Masuk Surat Masuk Tidak Memenuhi Syarat Pemeriksaan Surat Memenuhi Syarat Pembuatan Disposisi Disposisi Pelaksanaan Disposisi Selesai BAGAN 2 ALUR SURAT MASUK Keterangan …
  • 28. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -18- Keterangan Alur Surat Masuk adalah sebagai berikut. a. Surat Masuk diterima oleh Bagian Tata Usaha. b. Staf Tata Usaha melakukan pencatatan data Agenda Surat Masuk dan penyimpanan fisik surat dengan melakukan pemindaian dokumen. Pemindaian dokumen merupakan hal yang bersifat opsional. Apabila surat yang diterima sudah dalam bentuk salinan naskah elektronik (softcopy), atau merupakan surat yang bersifat Rahasia, pemindaian dokumen tidak diperlukan. c. Data Agenda Surat Masuk tersimpan dalam pangkal data yang terpusat (tidak tersimpan di komputer lokal pengguna). d. Pengguna Tujuan Surat dapat melihat data Surat Masuk yang ditujukan kepadanya untuk diperiksa isi detail surat masuk tersebut. e. Apabila surat tersebut salah alamat, terdapat fasilitas khusus untuk mengembalikan ke Bagian Tata Usaha agar dilakukan penyesuaian. f. Pengguna …
  • 29. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -19- f. Pengguna Tujuan Surat dapat menangani Surat Masuk tersebut dengan membuat disposisi. Alur selanjutnya akan mengikuti Alur Kerja Disposisi. g. Apabila diperlukan, Pengguna Tujuan Surat dapat melakukan penanganan secara langsung (misalnya, dengan membuat surat balasan untuk surat yang bersifat Rahasia). 2. Disposisi …
  • 30. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -20- 2. Disposisi Pembuat Disposisi Penerima Disposisi Database Mulai Pembuatan Disposisi Disposisi Tidak dapat dilaksanakan Penelaahan Disposisi Dapat Dilaksanakan Pelaksanaan Laporan Disposisi Pelaksanaan Tidak Memenuhi Syarat Pemeriksaan Laporan Memenuhi Syarat Pendokumentasian Dokumen Kegiatan Selesai BAGAN 3 ALUR DISPOSISI Penjelasan…
  • 31. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -21- Penjelasan Alur Kerja Disposisi adalah sebagai berikut. a. Alur disposisi merupakan kelanjutan dari penanganan Surat Masuk atau disposisi lanjutan. Pembuat Disposisi merupakan Pengguna Tujuan Surat yang menerima Surat Masuk pertama kali atau Penerima Disposisi yang melakukan disposisi lanjutan. b. Bentuk (form) disposisi dilengkapi dengan keterangan perintah yang diberikan kepada Pengguna Penerima Disposisi. Data disposisi yang telah diisikan akan tersimpan dalam pangkal data yang terpusat. Secara otomatis, sistem melengkapi disposisi ini dengan dokumen lampiran (attachment) berupa Agenda Surat Masuk yang juga dapat dilihat isinya oleh Pengguna Penerima Disposisi. c. Pengguna Penerima Disposisi dapat melihat secara langsung isi perintah disposisi melalui aplikasi TNDE. d. Penerima Disposisi harus membuat laporan disposisi untuk atasan. e. Laporan Disposisi yang dibuat berisi keterangan singkat pelaksanaan disposisi dan konsep surat apabila diperlukan. Pengguna Pembuat Disposisi dapat memberikan catatan terhadap laporan yang telah dibuat oleh penerima disposisi sehingga proses pembuatan …
  • 32. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -22- pembuatan laporan dan pemberian catatan akan berlangsung terus sampai disetujui Pengguna Pembuat Disposisi. f. Apabila diperlukan, penerima disposisi dapat melakukan disposisi lanjutan kepada bawahannya. 3. Surat …
  • 33. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -23- 3. Surat Keluar Pejabat Unit Kerja Pejabat Unit Atasan Database Mulai Pembuatan Konsep Konsep Surat Surat Tidak Memenuhi Syarat Pemeriksaan Konsep Surat Memenuhi Syarat Penandatanganan Surat yang telah Konsep Surat Ditandatangani Pengagendaan Surat yang telah Surat diagendakan Pemberian Stempel Surat Keluar (Cap) Pemindaian Surat Turunan Surat Keluar Keluar Pengiriman Surat Keluar Selesai BAGAN 4 ALUR SURAT KELUAR Penjelasan …
  • 34. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -24- Penjelasan Alur Surat Keluar adalah sebagai berikut. a. Pembuatan Konsep Surat Nondisposisi (Surat Inisiatif) Mekanisme pembuatan Surat Keluar yang tidak melalui proses disposisi diawali dengan pembuatan konsep surat. 1) Konsep surat dibuat oleh unit kerja yang mempunyai inisiatif membuat konsep surat keluar. 2) Konsep surat dibuat dengan menggunakan templat/borang acu naskah dinas. 3) Apabila diperlukan, konsep surat dapat diajukan kepada pimpinan untuk mendapat persetujuan. b. Tindak Lanjut Laporan Disposisi Laporan disposisi yang telah disepakati pada alur sebelumnya dapat menjadi konsep Surat Keluar. c. Unit kerja akan membuat agenda Surat Keluar untuk mendapatkan nomor agenda. d. Surat diberi nomor dengan memilih format penomoran yang berlaku. e. Surat telah lengkap dan siap untuk dicetak. f. Surat …
  • 35. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -25- f. Surat yang telah dicetak dibubuhi tanda tangan dan cap, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. g. Langkah terakhir adalah melakukan pemindaian terhadap surat yang telah dibubuhi tanda tangan dan cap untuk disimpan sebagai fail elektronik. D. Persyaratan Untuk menerapkan TNDE, dibutuhkan persyaratan infrastruktur dan suprastruktur. 1. Infrastruktur a. Jaringan Komputer merupakan suatu sistem jaringan berbasis Local Area Network (LAN) atau jejaring nirkabel (Wireless Network) yang terkoneksi dan dapat mengakses aplikasi yang terdapat pada peladen. b. Komputer Induk merupakan perangkat keras yang menjalankan aplikasi jaringan komputer yang digunakan untuk melayani banyak pengguna dalam satu jaringan. c. Komputer klien merupakan perangkat keras yang terhubung dengan jaringan sehingga dapat mengakses aplikasi pada komputer induk. d. Pemindai …
  • 36. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -26- d. Pemindai dokumen (scanner) merupakan perangkat untuk melakukan pemindaian dokumen pada komputer klien yang dibutuhkan pada unit pengolah. e. Sistem keamanan adalah sistem yang menjamin infrastruktur aman dari kerusakan, serangan virus, dan penyalahgunaan sistem. 2. Suprastruktur a. Pengelola TNDE adalah unit kerja yang memiliki tugas dan tanggung jawab di bidang teknologi informasi dan komunikasi dan/atau kesekretariatan. b. Sumber daya manusia merupakan administrator yang memiliki kewenangan dalam melakukan manajemen data induk dan operator yang memiliki kewenangan dalam memanfaatkan aplikasi, sesuai dengan kebijakan masing-masing instansi. c. Prosedur Operasional Standar dibuat secara detail untuk mengatur pembagian pengguna beserta kewenangan masing-masing, sesuai dengan struktur organisasi dan tata surat yang berlaku dalam suatu instansi. BAB III…
  • 37. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA BAB III SPESIFIKASI SISTEM Penerapan sistem TNDE secara umum harus memenuhi beberapa spesifikasi dasar yang bersifat fungsional dan nonfungsional. A. Spesifikasi Fungsional 1. Manajemen Pengguna a. Data Induk Pengguna (Master Data User) memfasilitasi manajemen data pengguna yang berupa penambahan data dan/atau penon-aktifan pengguna serta disusun sesuai dengan data kepegawaian. Menu ini hanya dapat diakses oleh administrator aplikasi. b. Pemberian Kewenangan (Role) mengatur kewenangan setiap pengguna, antara lain berupa masukan (input) agenda surat, pemindaian dokumen, pembuatan disposisi, dan pembuatan surat keluar. Dalam sistem TNDE, dimungkinkan seorang pengguna mendapatkan beberapa kewenangan sekaligus dalam suatu waktu, yang diatur oleh administrator, sesuai dengan penugasan yang diberikan. 2. Agenda …
  • 38. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -28- 2. Agenda Surat Masuk Penanganan agenda surat masuk adalah sebagai berikut a. Masukan (Input) Agenda Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas masukan terhadap agenda surat masuk dan secara otomatis mencatat petugas yang melakukan masukan agenda. Data yang dicatat dalam aplikasi TNDE sekurang- kurangnya memuat 1) nomor urut agenda; 2) tanggal penerimaan surat; 3) nomor, tanggal, dan hal surat; 4) tujuan surat (pengguna tujuan surat); 5) nama dan alamat pengirim surat; 6) kecepatan tanggapan, yaitu a. Amat Segera; b. Segera; c. Biasa. 7) isi yang ringkas; 8) keterangan, antara lain tembusan dan salinan. b. Penyimpanan …
  • 39. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -29- b. Penyimpanan Dokumen Surat Masuk yang telah dicatat sebagai sebuah Agenda Surat Masuk disimpan dengan dua alternatif. 1) Pemindaian (scanning) Dokumen merupakan sistem yang memfasilitasi pemindaian apabila dokumen diterima dalam bentuk naskah asli elektronik (hardcopy). 2) Unggah Fail (File Upload) dilakukan apabila surat telah diterima dalam bentuk salinan naskah elektronik (softcopy). c. Melihat Detail Agenda Sistem TNDE memungkinkan setiap data agenda surat masuk dan fail terkait yang telah disimpan dapat dilihat kembali secara mudah dan lengkap. d. Membuat Disposisi Sistem menyediakan mekanisme untuk membuat disposisi terhadap suatu agenda surat masuk. Disposisi ini merupakan perintah lebih lanjut dalam proses penanganan Agenda Surat Masuk. e. Manajemen …
  • 40. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -30- e. Manajemen Disposisi Sistem memberikan mekanisme untuk manajemen disposisi, yaitu mekanisme pembuatan laporan terhadap disposisi yang diterima oleh suatu pengguna dan pemberian komentar oleh pembuat disposisi terhadap laporan disposisi. 3. Agenda Surat Keluar Surat Keluar dapat dibuat berdasarkan laporan disposisi ataupun konsep surat atas inisiatif sendiri. a. Pembuatan Konsep Surat Pembuatan konsep Surat Keluar dapat dilakukan dengan dua cara berikut. 1) Templat/Borang Acu Sistem menyediakan templat/borang acu yang mengacu pada Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Nomor 22 Tahun 2008. 2) Tanpa Templat/Borang Acu Selain menggunakan templat/borang acu yang sudah didefinisikan, pengguna dapat membuat konsep surat tanpa templat apabila konsep surat tidak memerlukan format tata naskah dinas. b. Persetujuan …
  • 41. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -31- b. Persetujuan Konsep Surat Terdapat fasilitas untuk melakukan persetujuan atasan terhadap konsep surat yang telah dibuat. Dalam proses persetujuan, suatu konsep surat dimungkinkan terjadi koreksi dan revisi yang dilakukan secara berulang hingga diperoleh suatu konsep surat yang disepakati. c. Pembuatan Agenda Surat Keluar Unit kerja dapat melakukan masukan data Agenda Surat Keluar setelah konsep surat menjadi surat final. d. Penomoran Otomatis Agenda surat yang telah dibuat diberi nomor secara otomatis oleh sistem berdasarkan suatu format penomoran yang dipilih. e. Pemindaian Surat Surat Keluar yang telah dilengkapi dengan tanda tangan dan cap disimpan dengan cara pemindaian. 4. Manajemen Templat/Borang Acu a. Penggunaan Templat/Borang Acu Standar Sistem menyediakan templat/borang acu surat berdasarkan Pedoman Umum Tata Naskah Dinas yang diatur dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun …
  • 42. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -32- Tahun 2008. Beberapa aspek spesifik, seperti logo instansi, dapat diatur pada aplikasi TNDE sehingga berlaku umum untuk semua instansi. Jenis dan format templat/borang acu naskah dinas yang tersedia terdiri dari naskah dinas berikut. 1) Naskah Dinas Arahan Naskah Dinas Arahan di antaranya berisi a) Peraturan, b) Pedoman, c) Petunjuk Pelaksanaan, d) Instruksi, e) Prosedur Tetap, f) Surat Edaran, g) Keputusan, dan h) Surat Perintah/Surat Tugas 2) Naskah Dinas Korespondensi Naskah Dinas Korespondensi meliputi a) Nota Dinas, b) Memorandum, c) Surat Dinas, dan d) Surat Undangan. 3) Naskah …
  • 43. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -33- 3) Naskah Dinas Khusus Naskah Dinas Khusus meliputi a) Surat Perjanjian, b) Surat Kuasa, c) Berita Acara, d) Surat Keterangan, e) Surat Pengantar, dan f) Pengumuman. 4) Laporan 5) Telaahan Staf 6) Formulir Lebih jelas mengenai format setiap naskah dinas di atas beserta aturan yang berkaitan dengan penomoran dan penyusunannya dapat dilihat pada Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Tahun 2008. b. Pembuatan Templat/Borang Acu Baru Aplikasi TNDE menyediakan fasilitas untuk membuat templat/borang acu baru yang belum ada pada Pedoman Umum Tata Naskah Dinas sehingga format surat yang spesifik pada suatu instansi tetap dapat dimasukkan sebagai suatu templat/borang acu. c. Penggunaan …
  • 44. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -34- c. Penggunaan Templat/Borang Acu dalam Pembuatan Konsep Surat Templat/borang acu yang telah tersimpan harus terintegrasi dengan aplikasi TNDE sehingga proses melengkapi surat dapat langsung dilakukan melalui aplikasi situs (website) tersebut, tanpa memerlukan aplikasi editor/penyunting teks (text editor) lain. Surat Masuk dan Surat Keluar yang bersifat Rahasia dan Sangat Rahasia ditangani sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh instansi masing- masing. Dalam hal ini, alur kerja penanganan Surat Rahasia yang meliputi pencatatan agenda dan alur disposisi masih dapat menggunakan alur kerja yang disediakan oleh aplikasi TNDE, yang perbedaannya terletak pada tidak adanya fail hasil pemindaian karena fail fisik surat tersebut langsung disampaikan kepada pejabat penerima surat. 5. Pencarian Dokumen Semua dokumen yang tersimpan dalam sistem akan dapat dicari berdasarkan kriteria pencarian yang ditentukan oleh pengguna. Pencarian ini juga meliputi kegiatan pencatatan agenda masuk, disposisi, dan pembuatan agenda keluar. B. Spesifikasi…
  • 45. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -35- B. Spesifikasi Nonfungsional Beberapa hal yang menjadi persyaratan nonfungsional dari sistem adalah berikut. 1. Keamanan Aplikasi Aplikasi menjamin keautentikan pengguna yang melakukan pengaksesan. Secara minimal, mekanisme keautentikan dilakukan dengan menggunakan pengecekan nama pengguna dan kata kunci (password) sehingga aplikasi dapat diakses dengan menggunakan kewenangan yang telah ditentukan untuk masing-masing pengguna. Keautentikan dilengkapi dengan keamanan yang menjamin bahwa data dimasukkan oleh pengguna bukan oleh sistem lain/virus, misalnya dengan menggunakan gambar atau tulisan khusus (captcha) atau security question. Dalam akses aplikasi harus dijamin bahwa a. aplikasi hanya dapat diakses oleh pengguna yang terautentik; b. pengguna hanya dapat mengakses menu yang menjadi kewenangannya; c. nama pengguna yang sama tidak dapat digunakan secara paralel. Keabsahan…
  • 46. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -36- Keabsahan naskah dinas yang dibuat menggunakan aplikasi TNDE akan menyesuaikan peraturan perundangan yang berlaku. Surat dinas yang bersifat eksternal akan tetap menggunakan tanda tangan dan cap, sedangkan pengiriman dilakukan secara manual (melalui kurir). Dalam hal naskah yang bersifat internal,maka keabsahan dan pengiriman dilakukan melalui aplikasi TNDE. 2. Pencatatan Log Aktivitas Pengguna Aplikasi akan mencatat setiap aktivitas pengguna yang berkaitan terhadap sistem. Log aktivitas ini dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap segala proses persuratan yang memanfaatkan aplikasi TNDE. 3. Fitur Penghapusan dan Pembatalan Aplikasi tidak melakukan penghapusan secara langsung (purge delete) terhadap dokumen ataupun agenda surat yang telah dibuat, tetapi digunakan mekanisme flag untuk menandakan status validitas suatu dokumen atau agenda surat. Pembatalan terhadap suatu aksi harus melalui suatu mekanisme otorisasi yang diatur sesuai dengan kebijakan masing-masing instansi. 4. Keamanan…
  • 47. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -37- 4. Keamanan Penyimpanan Dokumen Aplikasi TNDE memberikan kepastian bahwa dokumen yang tersimpan tidak tumpang-tindih dengan dokumen yang sudah ada sebelumnya sehingga setiap pengguna dapat mengakses fail dokumen yang benar. Penyimpanan yang dilakukan harus mempertimbangkan aspek keamanan dan pemeliharaan untuk mencegah kerusakan fail. BAB IV …
  • 48. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -38- BAB IV PENUTUP Pedoman Umum Tata Naskah Dinas Elektronik merupakan acuan pengelolaan dan pembuatan Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis Tata Naskah Dinas Elektronik pada setiap instansi pemerintah. Dengan memanfaatkan Pedoman Umum ini, diharapkan dapat tercapai kesamaan pengertian dan pemahaman tentang penyelenggaraan tata naskah dinas elektronik. Di samping itu, dapat tercapai keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas elektronik, kelancaran komunikasi dan kemudahan dalam pengurusan naskah dinas, serta efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah dalam upaya mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (Good Governance). MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI ttd. E.E. MANGINDAAN Salinan ini sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Kepala Biro Umum, ttd. Hastori
  • 49. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA