SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
SALINAN
                       MENTERI NEGARA
     PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA




                PEDOMAN UMUM
    INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT
      DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH




                          KEMENTERIAN
                PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                    DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA
                           TAHUN 2011
KATA PENGANTAR

        Dalam rangka perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, dilakukan
pembangunan aparatur negara melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan
profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah.

        Revitalisasi kehumasan dengan tujuan peningkatan profesionalisme
hubungan masyarakat (humas) sebagai ujung tombak pengelolaan informasi,
dibangun melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia
(SDM), penguatan struktur dan infrastruktur, sistem dan prosedur, komunikasi
organisasi, audit komunikasi, serta manajemen komunikasi krisis, dalam upaya
menciptakan tata kelola kehumasan yang baik sebagai bagian dari tata kelola
pemerintahan yang baik.

        Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat disusun sebagai
acuan    dalam    pengelolaan   infrastruktur    kehumasan   sehingga     terwujud
pemantapan organisasi/kelembagaan serta sarana dan prasarana humas
pemerintah guna terciptanya transparansi, sinergi kerja, dan profesionalitas dalam
pengelolaan kehumasan.

        Dengan   dilaksanakannya       Pedoman   Umum    Infrastruktur   Hubungan
Masyarakat diharapkan tersedia sarana dan prasarana humas pemerintah yang
memadai untuk layanan informasi secara terpadu kepada publik secara akurat,
cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.




                                 Jakarta, 10 Mei 2011
                                 MENTERI NEGARA
                                 PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                                 DAN REFORMASI BIROKRASI,

                                 ttd.

                                 E. E. Mangindaan




                                   i
DAFTAR ISI


                                                                                                               Halaman


KATA PENGANTAR ...........................................................................................              i

DAFTAR ISI ........................................................................................................    ii

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR
HUBUNGAN MASYARAKAT
DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH .....................................................                               iii

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR
HUBUNGAN MASYARAKAT
DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH ...................................................... iv

BAB I              PENDAHULUAN ...........................................................................             1
                   A. Latar belakang.........................................................................          1
                   B. Maksud dan Tujuan .................................................................              4
                   C. Sasaran ...................................................................................      4
                   D. Ruang Lingkup ........................................................................           4
                   E. Manfaat ...................................................................................      4
                   F. Pengertian Umum....................................................................              5

BAB II             MEKANISME KERJA INFRASTRUKTUR KEHUMASAN..............                                               6
                   A. Panduan Kelembagaan Hubungan Masyarakat
                      Instansi Pemerintah.................................................................             7
                   B. Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan
                      dengan Publik Internal dan Eksternal ......................................                      8
                   C. Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan
                      dengan Publik Internal.............................................................             12
                   D. Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan
                      Dengan Publik Eksternal .........................................................               17

BAB III            SARANA DAN PRASARANA ........................................................                       20

BAB IV             PENUTUP .....................................................................................       25


                                                             ii
MENTERI NEGARA
              PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                               REPUBLIK INDONESIA



                            PERATURAN
          MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                      DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA

                             NOMOR 31 TAHUN 2011

                                     TENTANG

        PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT
                 DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH
                   DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

          MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                     DAN REFORMASI BIROKRASI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelembagaan Hubungan
               Masyarakat yang kuat dan memiliki kompetensi dalam memberikan
               pelayanan informasi yang optimal dan bertanggung jawab, perlu
               didukung oleh tata kerja infrastruktur komunikasi baru yang lebih baik
               dalam bentuk infrastruktur kehumasan;

              b. bahwa untuk mewujudkan huruf a tersebut, perlu disusun Pedoman
                 Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi
                 Pemerintah;

              c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
                 huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Negara
                 Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang
                 Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan
                 Instansi Pemerintah.




                                                                          Mengingat…
MENTERI NEGARA
             PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                              REPUBLIK INDONESIA
                                      -2-
Mengingat   : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang
                 Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
                 Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
                 Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah terakhir dengan
                 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik
                 Indonesia Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
                 Indonesia Nomor 3890);

             2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang
                Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
                Kolusi, dan Nepotisme;

             3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005
                tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
                Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
                Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

             4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang
                Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik
                Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
                Republik Indonesia Nomor 4843);

             5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang
                Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
                Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik
                Indonesia Nomor 4846);

             6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang
                Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
                2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
                Nomor 4916);


                                                                     7. Peraturan…
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                           REPUBLIK INDONESIA
                                   -3-


          7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009
             tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara;

          8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010
             tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
             Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
             Negara Republik Indonesia;

          9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004,
             sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
             Nomor 31/P Tahun 2007 tentang Membentuk dan Mengangkat
             Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu;

          10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
              Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

          11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
              PER/12/M.PAN/08/Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Humas Di
              Lingkungan Instansi Pemerintah;

          12. Keputusan  Menteri  Komunikasi    dan    Informatika Nomor
              371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 tentang Kode Etik Humas Pemerintah.




                            MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR
             NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN
             UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT        DI
             LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH



                                                                      Pasal 1…
MENTERI NEGARA
               PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                                REPUBLIK INDONESIA
                                          -4-
                                                Pasal 1
               Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan
               Instansi Pemerintah adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
               Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
               Peraturan ini.

                                                Pasal 2
               Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan
               Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan
               acuan bagi seluruh instansi pemerintah di pusat dan daerah.


                                                Pasal 3
               Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

                                        Ditetapkan di Jakarta
                                        pada tanggal 10 Mei 2011

                                        MENTERI NEGARA
                                        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                                        DAN REFORMASI BIROKRASI,

                                        ttd.

                                        E.E. MANGINDAAN

Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI RI
Kepala Biro Umum,




Hastori
MENTERI NEGARA
   PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                    REPUBLIK INDONESIA




                        LAMPIRAN

             PERATURAN MENTERI NEGARA
         PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
              DAN REFORMASI BIROKRASI
                  REPUBLIK INDONESIA

                 NOMOR 31 TAHUN 2011

                        TENTANG

PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT
         DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA



     PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT
                 DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH

                                   BAB I
                              PENDAHULUAN




A. Latar Belakang

        Sejak reformasi satu dasawarsa yang lalu dan seiring dengan
  bergulirnya otonomi daerah, telah terjadi kesenjangan informasi di masyarakat
  berkait dengan berbagai macam informasi, keputusan, kebijakan, dan hasil
  yang telah dicapai pemerintah atau sebaliknya.
        Kurun waktu itu telah terjadi misinformasi dan miskomunikasi sehingga
  banyak program pemerintah yang tidak dipahami dan dimengerti dengan baik.
  Hal ini terjadi sebagai akibat terhambatnya arus informasi dan lemahnya
  infrastruktur komunikasi yang pernah ada.
        Kementerian    Pendayagunaan       Aparatur   Negara   dan    Reformasi
  Birokrasi, yang tugas dan fungsinya mendayagunakan aparatur negara dan
  melaksanakan reformasi birokrasi dalam peningkatan kualitas pelayanan
  publik, perlu menyusun kebijakan-kebijakan yang terkait dengan peningkatan
  kelembagaan dan kinerja aparatur negara. Salah satu kelembagaan dimaksud
  adalah infrastruktur Unit Kerja Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah.




                                                                     Infrastruktur…
MENTERI NEGARA
     PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA
                                     -2-


      Infrastruktur    kehumasan     yang    terpadu       dapat   menciptakan,
meningkatkan, dan mempertahankan standar pelayanan informasi. Perbaikan
kualitas pelayanan informasi kepada publik merupakan tugas yang harus
dilaksanakan   praktisi   hubungan    masyarakat    dalam    menyelenggarakan
fungsinya sebagai jembatan informasi. Secara profesional, humas pemerintah
menyelenggarakan fungsi pengelolaan informasi dan komunikasi yang
bertujuan agar publik dapat menerima informasi dengan baik mengenai apa
yang telah, sedang, dan akan dilakukan sehingga publik dapat memberikan
dukungan yang positif, yang pada akhirnya terbentuk citra yang positif bagi
instansi pemerintah.
      Berbagai    hambatan    yang     dihadapi    humas     pemerintah   dalam
melaksanakan tugasnya merupakan momentum yang baik untuk memperbaiki
kualitas instansi pemerintah terkait. Jika dilihat dari besar atau kecilnya
permasalahan yang dihadapi, baik langsung maupun tidak langsung,
hambatan tersebut akan berpengaruh terhadap terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Untuk itu, dalam melaksanakan
tugasnya humas pemerintah harus berpegang pada reformasi birokrasi untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di bidang informasi dan
komunikasi.




                                                                   Ditetapkannya…
MENTERI NEGARA
     PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA
                                    -3-



        Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik menuntut kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian dan lembaga lainnya, serta pemerintah provinsi dan
pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan dan memberikan informasi
publik yang seluas-luasnya kepada masyarakat secara terbuka, mudah,
murah, dan sederhana. Sejak diberlakukannya undang-undang tersebut pada
tanggal 10 April 2010, tanpa terkecuali semua praktisi humas di setiap badan
publik harus dapat membuka informasi publiknya kepada masyarakat agar
partisipasi masyarakat meningkat.


        Untuk itu, humas pemerintah diharapkan mempunyai sumber daya
manusia dan infrastruktur kehumasan yang siap menyongsong datangnya era
keterbukaan informasi publik sehingga terhindar dari sengketa-sengketa
informasi yang dapat terjadi antara instansi pemerintah dan publik sebagai
pengguna informasi publik.


        Tiga dokumen penting merupakan acuan bagi praktisi humas
pemerintah, yaitu Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor     PER/12/M.PAN/08/2007      tentang   Pedoman      Umum    Hubungan
Masyarakat    di   Lingkungan   Instansi   Pemerintah;    Keputusan   Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 tentang
Kode Etik Humas Pemerintahan; dan Kesepakatan Bersama Tiga Menteri
(Menteri Dalam Negeri, Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara) Tahun 2007 tentang Revitalisasi
Fungsi Hubungan Masyarakat pada Instansi Pemerintah, Kesekretariatan
Lembaga      Negara,   Pemerintahan   Daerah,   dan      Badan   Usaha   Milik
Negara/Daerah.
                                                                      Namun…
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA
                                     -4-


        Namun, dalam pelaksanaannya, belum ada dokumen tata kerja
  infrastruktur kehumasan. Sebagai akibatnya, tidak ada keterbukaan dan
  sinergi kerja yang berimbas pada belum optimalnya kualitas pelayanan publik.
  Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, dibutuhkan pedoman
  umum infrastruktur kehumasan.


B. Maksud dan Tujuan

  1. Maksud
     Maksud penyusunan Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat
     adalah sebagai pedoman untuk pengelolaan infrastruktur kehumasan, dan
     acuan bagi pembuatan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis infrastruktur
     kehumasan di lingkungan instansi pemerintah.


  2. Tujuan

     Tujuan Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat adalah
     pemantapan organisasi/kelembagaan serta sarana dan prasarana humas
     pemerintah    sehingga    tercipta    transparansi,   sinergi   kerja,   dan
     profesionalitas dalam pengelolaan kehumasan.




C. Sasaran

     Sasaran Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat adalah
  tersedianya sarana dan prasarana humas pemerintah yang memadai untuk
  layanan informasi secara terpadu kepada pemangku kepentingan secara
  akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.

                                                                       D. Ruang…
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA
                                      -5-
D. Ruang Lingkup

     Ruang lingkup Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di
  Lingkungan Instansi Pemerintah meliputi kegiatan analisis situasi (fact finding)
  perencanaan dan program (strategi), tindakan dan komunikasi (implementasi)
  evaluasi   program      (pengukuran       hasil),   pengadaan,   pemanfaatan,
  pendayagunaan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana kehumasan.




E. Manfaat

     Dengan adanya Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat ini
  diperoleh manfaat berupa

  1. mekanisme kerja yang baku, terukur, dan dapat diandalkan;

  2. peningkatan kapasitas sarana dan prasana unit kerja humas sehingga
     dapat memberikan pelayanan informasi secara optimal;

  3. peningkatan kuantitas dan kualitas hubungan antarindividu, antarinstansi
     pemerintah, serta antara instansi pemerintah dan pemangku kepentingan.




F. Pengertian Umum

  1. Instansi pemerintah adalah kementerian negara, lembaga pemerintah
     nonkementerian (LPNK), lembaga nonstruktural (LNS), sekretariat lembaga
     tinggi negara dan lembaga negara, pemerintah provinsi, pemerintah
     kabupaten serta pemerintah kota.




                                                                     2. Hubungan…
MENTERI NEGARA
     PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA
                                         -6-


2. Hubungan masyarakat adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan dan
   direncanakan secara berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
   memelihara       niat   baik    dan     saling   pengertian     antara      sebuah
   lembaga/institusi dan publiknya.

3. Hubungan      masyarakat       di   lingkungan   instansi     pemerintah,    untuk
   selanjutnya disebut Humas Pemerintah, adalah lembaga humas dan/atau
   praktisi humas pemerintah yang melakukan fungsi manajemen dalam
   bidang komunikasi dan informasi yang persuasif dan komunikatif untuk
   menciptakan hubungan yang harmonis dengan publiknya melalui berbagai
   sarana kehumasan dalam rangka menciptakan citra yang positif instansi
   pemerintah.

4. Lembaga humas adalah unit organisasi dalam instansi pemerintah yang
   melakukan fungsi manajemen bidang komunikasi dan informasi kepada
   publiknya.

5. Aparat humas pemerintah adalah individu instansi pemerintah yang
   menjalankan fungsi kehumasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
   (tupoksi)-nya.




                                                           BAB II KELEMBAGAAN…
MENTERI NEGARA
         PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                          REPUBLIK INDONESIA
                                         -7-


                                      BAB II

                KELEMBAGAAN INFRASTRUKTUR KEHUMASAN



       Pengoptimalan    sumber    daya    manusia   humas    instansi   pemerintah
diharapkan dapat memperbarui standardisasi kehumasan di instansi pemerintah.
Hal tersebut berhubungan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara No. PER. 12/M.PAN/08/2007 BAB I Pasal 2, yakni asas umum
humas pemerintah yang terbuka, objektif, jujur, tepat janji, etis, profesional, dan
akuntabel.

       Asas-asas kehumasan tersebut diharapkan membuat humas instansi
pemerintah lebih efektif dan efisien dalam mengemban tugasnya. Untuk
terlaksananya reformasi birokrasi di kehumasan instansi pemerintah, perlu
dilakukan langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistemik
sehingga tujuan dan sasaran humas instansi pemerintah dapat tercapai secara
efektif dan efisien.

       Sejalan dengan asas kehumasan instansi pemerintah, tujuan umum
reformasi birokrasi adalah menciptakan dan membangun profil dan perilaku
aparat humas instansi pemerintah yang mempunyai integritas tinggi. Maka,
praktisi humas instansi pemerintah harus mempunyai profesionalisme dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, komitmen, produktivitas tinggi,
serta bertanggung jawab pada pekerjaannya. Aparat humas instansi pemerintah
dalam melaksanakan tugasnya harus mempunyai kemampuan prima dalam
memberikan pelayanan informasi kepada pemangku kepentingannya.




                                                                        Pengabdian…
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                         REPUBLIK INDONESIA
                                            -8-



      Pengabdian kepada masyarakat dan negara melalui reformasi birokrasi
menjamin instansi pemerintah tidak hanya fokus pada keluaran hasil (output), tapi
juga dapat membawa manfaat (outcome) bagi masyarakat.

      Secara     garis     struktur,      selama     ini    terdapat    banyak     bentuk
organisasi/kelembagaan humas instansi pemerintah, antara lain biro, pusat,
bagian, dan subbagian, atau nomenklatur yang lain.



A. Panduan Kelembagaan Hubungan Masyarakat Instansi Pemerintah

   1. Pemerintah         Pusat,        Pemerintah        Provinsi,     dan     Pemerintah
      Kabupaten/Kota

             Pimpinan instansi pemerintah diharapkan mempunyai komitmen
      kuat akan pentingnya unit humas pemerintah pusat, pemerintah provinsi,
      dan pemerintah kabupaten/kota bagi peningkatan peran humas pada era
      keterbukaan informasi, penciptaan kondisi yang kondusif antara unit kerja
      humas dan pemangku kepentingan, serta pembentukan citra instansi
      secara keseluruhan.

             Organisasi/kelembagaan humas mengacu peraturan perundang-
      undangan, antara lain Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
      Kementerian Negara; Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
      Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan
      Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; Peraturan
      Pemerintah    Nomor         38    Tahun     2007     tentang   Pembagian     Urusan
      Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
      Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; serta Peraturan Pemerintah Nomor
      41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
                                                                             2.BUMN/BUMD…
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA
                                     -9-



  2. BUMN/BUMD

             Dewan Komisaris dan Dewan Direksi diharapkan mempunyai
     komitmen kuat akan pentingnya unit humas BUMN/BUMD peningkatan
     peran humas pada era keterbukaan informasi, penciptaan kondisi yang
     kondusif antara unit kerja humas dan pemangku kepentingan, serta
     pembentukan       citra   perusahaan     secara      keseluruhan    dalam
     menginformasikan kebijakan yang membutuhkan dukungan pemangku
     kepentingan, serta mewujudkan citra produk/hasil, baik barang maupun
     jasa.


  3. Pembedaan Unit Kerja Kehumasan Pemerintah

             Saat ini masih terdapat tumpang-tindih dalam pemahaman dan
     struktur organisasi/kelembagaan tentang unit kerja humas, antara lain, unit
     kerja kehumasan pemerintah berdiri sendiri atau digabungkan dengan unit
     kerja lain, seperti unit kerja informasi dan komunikasi, protokol, umum,
     hukum, dan perencanaan. Dalam era keterbukaan informasi publik,
     diharapkan agar unit kerja kehumasan pemerintah dapat berdiri sendiri
     disertai tugas, fungsi, dan kewenangan yang jelas.



B. Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Internal
  dan Eksternal

             Publik internal dan eksternal sangat penting untuk dipahami karena
  pesan dan komunikasi yang dilancarkan dan media yang digunakan
  ditentukan akan tepat sasaran. Publik adalah mitra humas pemerintah dalam
  menyelenggarakan tugas dan fungsi kehumasan.

                                                                         Publik…
MENTERI NEGARA
     PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA
                                   - 10 -




           Publik humas pemerintah terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
publik internal dan eksternal, yang dapat diklasifikasikan lebih detail sebagai
berikut:

1. Publik internal primer, yang meliputi pimpinan dan karyawan instansi
   yang bersangkutan;

2. Publik internal sekunder, yang meliputi keluarga pimpinan dan keluarga
   karyawan instansi yang bersangkutan;

3. Publik internal tersier, yang meliputi pensiunan, pegawai tidak tetap, alih
   daya (outsourcing);

4. Publik eksternal primer, yang meliputi
   a. lembaga pemerintah, yaitu sesama instansi pemerintah pusat dan
       daerah

   b. media, yaitu jurnalis media cetak, elektronik, dan on-line, pengusaha
       media, dan organisasi profesi media

5. publik eksternal sekunder terdiri dari

   a. swasta, yang meliputi semua mitra instansi pemerintah pusat dan
       daerah;

   b. lembaga internasional;

   c. lembaga yang lain.




                                                                     6. Publik…
MENTERI NEGARA
     PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                      REPUBLIK INDONESIA
                                   - 11 -




6. publik eksternal tersier, meliputi

   a. komunitas, yaitu masyarakat sekitar, kelompok usaha kecil dan
      menengah, serta komunitas kurang beruntung;

   b. lembaga swadaya masyarakat, lembaga kemasyarakatan, lembaga
      sosial budaya, serta lembaga-lembaga kemasyarakatan yang lain.

7. publik pendukung (proponent)

   meliputi publik yang menerima atau sejalan dengan kebijakan instansi
   pemerintah.

8. publik penentang (opponent)

   meliputi publik yang menolak atau tidak sejalan dengan kebijakan instansi
   pemerintah.

9. publik mengambang (uncommitted)

   meliputi publik yang tidak memiliki sikap yang jelas (mudah berubah dan
   terpengaruh) terhadap kebijakan instansi pemerintah.

10. publik minoritas vokal (vocal minority)

   meliputi   publik   yang   jumlahnya     kecil,   tetapi   dalam     menyuarakan
   pendapatnya selalu secara lantang.

11. Publik mayoritas pasif (silent majority)
   meliputi   publik   yang   jumlahnya     besar     namun     tidak    menyatakan
   pendapatnya secara terbuka.




                                                                          Salah satu…
MENTERI NEGARA
            PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                             REPUBLIK INDONESIA
                                                       - 12 -




         Salah satu model mekanisme pengelolaan komunikasi kehumasan dengan
publik internal dan eksternal tampak dalam bagan berikut:




                        Dikelola                                                 Umpan balik
      Kebijakan,        petugas         informasi                 diseminasi     dari internal      Berkoordinasi
       program,        informasi       dihimpun di              oleh humas ke     ke setiap          dengan biro
    informasi dari   setiap deputi     biro hukum               deputi setelah   deputi atau      hukum dan humas
        deputi         atau unit       dan humas                   diproses          unit




                                                                 Memberikan        Mengelola       Mengelola umpan
      Humas          Diseminasi dan   Humas terlibat               saran dan     informasi agar    balik dari publik
     merancang       program untuk        dalam                    pendam-            layak
   dan mengelola         publik        pengambilan                  pingan                         eksternal untuk
                                                                                  disampaikan
    umpan balik         eksternal       keputusan                berdasarkan                       masukkan, perbaikan
                                         strategis              informasi yang   kepada publik
                                                                                    eksternal      dan penyesuaian
                                                                    dimiliki
                                                                                                   oleh publik internal
                                                                                                   terkait



                         BAGAN MODEL MEKANISME PENGELOLAAN
                                      KOMUNIKASI KEHUMASAN


         Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik
Internal dan Eksternal menjadi pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi
pemerintah secara terpadu, dengan seluruh kebijakan dan informasi, baik internal
maupun eksternal, dapat disebarluaskan dengan baik, benar, dan transparan.

         Secara mendasar, yang diharapkan dari mekanisme kerja infrastruktur
kehumasan adalah perubahan perilaku birokrasi sebagai pelaku utama dalam
memberikan informasi kepada publiknya serta pendorong perubahan dalam hal
kegiatan hubungan masyarakat di instansi pemerintah.
                                                                                                         Proses…
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                         REPUBLIK INDONESIA
                                     - 13 -




      Proses dan hasil reformasi birokrasi adalah milik semua pihak, termasuk
campur tangan yang baik dalam hal pengolahan informasi dari humas sebagai
pelaku utama instansi pemerintah serta publik. Dengan demikian, penting bagi
pelaksana kehumasan instansi pemerintah dan publik mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan perubahan yang terjadi.

      Hasil akhir yang sangat diharapkan dari proses reformasi birokrasi yang
diciptakan dalam kehumasan instansi pemerintah adalah adanya perubahan yang
signifikan dalam pola pikir aparat pelaksana humas. Yang terpenting lagi dalam
hal ini adalah adanya pola pikir yang sehat antara humas instansi pemerintah dan
publiknya, terlebih informasi yang didapat oleh masyarakat sebagai publik
eksternal yang besar merupakan informasi yang sehat dan bersifat membangun.

      Selain itu, hasil reformasi birokrasi merupakan perubahan dalam hal
budaya. Budaya masyarakat yang sudah dapat berhubungan baik dengan para
aparatur humas di instansi pemerintah membuat pelayanan yang dihasilkan
humas membuahkan hasil yang signifikan bagi kelancaran arus informasi dua
arah timbal-balik. Selanjutnya, hal itu akan berdampak positif pada perilaku dua
arah juga, antara humas instansi pemerintah dan publiknya.




                                                                    C.Panduan…
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA
                                      - 14 -



C. Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan
  Publik Internal

     Tujuan umum reformasi birokrasi adalah membangun/membentuk profil
  dan perilaku praktisi humas instansi pemerintah agar mempunyai integritas
  tinggi. Tujuan ini harus dapat diwujudkan dalam penataan infrastruktur humas
  pemerintah. Untuk itu, praktisi humas instansi pemerintah harus profesional,
  dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, komitmen, memiliki
  produktivitas tinggi, serta bertanggung jawab.

     Dalam melaksanakan tugasnya, praktisi humas instansi pemerintah harus
  mempunyai     kemampuan        (kompetensi)   dalam   memberikan   pelayanan
  informasi dan pelayanan publik prima kepada publik.

     Penegakan reformasi birokasi menjamin instansi yang ada di bawah
  struktur instansi pemerintah akan selalu memberikan hasil (output) yang tidak
  hanya fokus, tetapi sekaligus dapat bermanfaat bagi publik internal dalam
  instansi pemerintah lainnya.

     Hubungan internal dimaksudkan untuk memelihara hubungan yang baik
  dan seimbang antara humas pemerintah dan unit-unit organisasi di dalam
  instansi pemerintah.




                                                                      Sebagai…
MENTERI NEGARA
       PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                        REPUBLIK INDONESIA
                                    - 15 -


    Sebagai ilustrasi, secara garis struktur terdapat unit kerja humas instansi
 pemerintah yang merupakan bagian dari Biro Humas dan Hukum. Biro Humas
 dan Hukum berada sejajar dengan Biro Perencanaan dan Biro Umum. Dalam
 koordinasi sekretariat unit kerja, masing-masing memiliki bagian dan
 subbagian yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi humas. Juga
 terdapat Bagian Humas yang berada di bawah Biro Perencanaan dan Biro
 Umum. Di samping itu, masih terdapat model-model lain yang sesuai dengan
 kebutuhan instansi pemerintah masing-masing. Berikut adalah contoh
 kelembagaan humas pemerintah pada saat ini.




                               Menteri


      Staf Ahli                                     Sesmen/Sesjen



                                          Biro          Biro           Biro Humas
                                      Perencanaan      Umum            dan Hukum




Deputi/Dirjen              Deputi/Dirjen               Deputi/Dirjen



                BAGAN KELEMBAGAAN HUMAS PEMERINTAH
                             PADA SAAT INI




                                                                          Setiap…
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                         REPUBLIK INDONESIA
                                       - 16 -


      Setiap kegiatan seluruh bagian struktur yang ada saling berkoordinasi.
Posisi sekretariat kementerian dan staf ahli berada sejajar di bagian leher menteri
sehingga memudahkan alur untuk mendapatkan informasi dan berkoordinasi
serta memberikan masukan kepada menteri.

      Garis koordinasi terputus-putus menunjukkan bahwa Biro Humas dan
Hukum memiliki wewenang untuk menginformasikan program yang akan atau
sedang dilakukan kepada seluruh biro dan deputi yang ada di bawah kementerian
dan, sebaliknya, seluruh biro dan deputi yang ada di bawah kementerian
berkoordinasi dengan Biro Humas dan Hukum untuk menginformasikan program
yang akan atau sedang dilakukan sehingga pengelolaan komunikasi dan
informasi dapat terpadu.
      Di dalam pelaksanaannya, kondisi kelembagaan humas seperti di atas
mengakibatkan peran humas sangat terbatas sebab harus berbagi peran dengan
bagian lain. Di masa datang, diharapkan muncul kelembagaan ideal humas
pemerintah yang memiliki struktur lebih baik. Berikut adalah contoh ideal
kelembagaan humas pemerintah yang akan datang.




                                                                          BAGAN…
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                         REPUBLIK INDONESIA
                                     - 17 -




                                   Menteri


          Staf Ahli                                     Sesmen/Sesjen



                                              Biro          Biro           Biro Humas
                                          Perencanaan      Umum




    Deputi/Dirjen             Deputi/Dirjen                Deputi/Dirjen



                BAGAN KELEMBAGAAN HUMAS PEMERINTAH
                            YANG AKAN DATANG




      Dengan kelembagaan ideal humas pemerintah seperti dikemukakan di atas,
humas diharapkan lebih optimal di dalam melakukan tugas, fungsi, dan perannya.




                                                                        Salah satu…
MENTERI NEGARA
              PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                               REPUBLIK INDONESIA
                                                    - 18 -




          Salah satu model mekanisme pengelolaan komunikasi kehumasan dengan
publik internal digambarkan sebagai berikut.




   Kebijakan,         Dikelola                          Diseminasi      Umpan balik
    program,          petugas        Informasi          oleh Humas      dari internal     Berkoordi-
 informasi dari      informasi      dihimpun di          ke deputi       ke setiap       nasi dgn Biro
     deputi        setiap deputi    Biro Hukum            setelah       deputi atau       Hukum dan
                     atau unit      dan Humas             diproses          unit            Humas




                                                        Memberikan        Mengelola
     Humas        Diseminasi dan   Humas terlibat         saran dan     informasi agar
   merancang      program untuk        dalam              pendam-             layak
 dan mengelola       karyawan       pengambilan            pingan
                                                                         disampaikan
  umpan balik                         putusan           berdasarkan
   (feedback)                         strategis        informasi yang        kepada
                                                           dimiliki         internal




           BAGAN PANDUAN MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI
                        KEHUMASAN DENGAN PUBLIK INTERNAL


          Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik
Internal menjadi pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi pemerintah
secara terpadu dengan seluruh kebijakan dan informasi internal disebarluaskan
secara baik, benar dan transparan.




                                                                                             D. Panduan…
MENTERI NEGARA
          PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                           REPUBLIK INDONESIA
                                                     - 19 -




D. Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan
   Publik Eksternal

       Salah satu model mekanisme pengelolaan komunikasi kehumasan dengan
   publik eksternal dibagankan sebagai berikut.


                                            Arahan
     Penyerapan       Penyeragaman         internal           Menghadapi             Program            Membantu
      informasi       informasi yang         untuk             media dan            atau acara           promosi,
         dari            layak dan        menghadapi          masyarakat             di deputi          penyiapan
     deputi/unit           benar          media dan           melalui jubir          atau unit          media dan
                                          masyarakat                                                      saran




                                          Proses                                                  Penciptaan        Disampai-
    Dokumentasi       Mencari            publikasi         Update                                   program              kan
     dan diko-                                                                Komunikasi
                       dan                 dan               dan                                    dan atau          kepada
    munikasikan                                                                 dengan
                     menyiapkan         penerbitan        distribusi                               klarifikasi         publik
      kepada                                                                   pemangku
       publik
                     bahan dari           di biro         ke media                                    atau             untuk
                                                                              kepentingan
                      internal          hukum dan         dan publik                               pencarian         menjaga
                                          humas                                                    informasi            citra
                                                                                                                     lembaga


                  BAGAN PANDUAN MEKANISME KOMUNIKASI KEHUMASAN
                                       DENGAN PUBLIK EKSTERNAL


       Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik
Eksternal menjadi pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi pemerintah
secara terpadu dengan seluruh kebijakan dan informasi eksternal dapat diterima
dan disebarluaskan secara timbal-balik dua arah dengan baik, benar, dan
transparan.




                                                                                                 BAB III SARANA…
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                         REPUBLIK INDONESIA
                                         - 20 -


                                        BAB III

                           SARANA DAN PRASARANA



      Sarana dan prasarana humas pemerintah sangat membantu dalam
pencapaian tujuan tersedianya layanan informasi secara terpadu kepada publik
secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Prasarana humas pemerintah sekurang-kurangnya meliputi hal berikut.

                  MATRIKS PRASARANA HUMAS PEMERINTAH

No.             Jenis                                    Penjelasan

1.    Pusat Media (Media    Merupakan        fasilitas     yang    menyediakan       segala
      Center)               informasi     yang    dibutuhkan       media    massa     untuk
                            kepentingan peliputan dan publikasi. Di sini tersedia
                            perpustakaan yang berisi publikasi yang berkaitan
                            dengan instansi yang dapat menjadi rujukan bagi
                            media. Publikasi ini meliputi buku-buku dan majalah,
                            profil lembaga, laporan tahunan, kumpulan kebijakan,
                            kumpulan      pidato,    kliping      media,   brosur,   bahan
                            presentasi, stok foto-foto pejabat dan kegiatan di
                            lingkungan instansi yang bersangkutan, serta seluruh
                            informasi yang diamanatkan UU RI No. 14 Tahun 2008
                            tentang Keterbukaan Informasi Publik.

                            Biasanya, Pusat Media dilengkapi dengan fasilitas
                            komputer dan internet untuk mencari informasi yang
                            terkait dengan instansi serta mesin foto-kopi atau
                            pemindai (scanner) untuk menggandakan/menyalin
                            informasi yang diperoleh.


                                                                                     2.Ruang…
MENTERI NEGARA
         PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                          REPUBLIK INDONESIA
                                        - 21 -



No.          Jenis                                  Penjelasan

2.    Ruang Wartawan       Ruangan yang disediakan untuk wartawan baik
      (Press Room)         untuk mencari informasi awal, berdiskusi dengan
                           praktisi humas, membuat laporan untuk dikirimkan
                           ke media massa yang diwakilinya, dan sebagainya.

                           Biasanya,     ruang      wartawan     dilengkapi    dengan
                           fasilitas komputer dan internet, untuk membuat
                           laporan dan mengirimkannya ke media massa yang
                           diwakilinya, televisi untuk mengikuti informasi aktual,
                           sejumlah majalah dan surat kabar, dan sebagainya.

                           Ruang wartawan           juga biasa digunakan untuk
                           menyampaikan arahan (press briefing) terbatas
                           untuk wartawan lobby (wartawan yang ditempatkan
                           di instansi tertentu).

3.    Meja Informasi       Tempat      untuk     memberikan      layanan      informasi
      (information desk)   kepada masyarakat yang ingin mengakses informasi
                           atau mencari informasi dan/atau publikasi yang
                           berkaitan     dengan      instansi    pemerintah.      Meja
                           Informasi juga digunakan sebagai sarana pelaporan,
                           pengaduan, dan hal-hal yang berkaitan informasi
                           serta dokumentasi yang berkaitan dengan instansi
                           pemerintah.




                                                                                4. Pojok…
MENTERI NEGARA
        PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                         REPUBLIK INDONESIA
                                       - 22 -




No.              Jenis                             Penjelasan

4.    Pojok Cendera Mata   Pojok yang menyediakan berbagai cendera mata
      (Brand corner)       untuk        mempromosikan           instansi    yang
                           bersangkutan

5.    Handycam             Kamera audio visual yang digunakan untuk
                           merekam kegiatan instansi

6.    Kamera digital       Kamera yang praktis untuk segera menyebar-
                           luaskan informasi

7.    Televisi             Untuk fungsi pemantauan berita-berita terkini yang
                           sangat bermanfaat untuk kelengkapan berita

8.    Komputer             Perangkat kerja Humas yang wajib dipunyai

9.    Tape recorder        Alat pendukung untuk mengontrol informasi yang
                           disampaikan

10.   Situs/web

11.   Internet             Jejaring media sosial yang tidak dapat diabaikan
                           serta dapat menunjang distribusi informasi secara
                           cepat, tepat, serta relatif murah dan, sebaliknya,
                           juga    dapat        digunakan   untuk    mendapatkan
                           informasi

12.   Lemari               Tempat untuk pengarsipan




                                                                    BAB IV PENUTUP…
MENTERI NEGARA
           PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
                            REPUBLIK INDONESIA
                                       - 23 -


                                      BAB IV

                                     PENUTUP



          Pedoman   Umum    Infrastuktur   Kehumasan   Instansi   Pemerintah   ini
diharapkan    dapat   meningkatkan    kemampuan    instansi   pemerintah   dalam
menciptakan transparansi, sinergi kerja, dan kemudahan dalam pengelolaan
kehumasan melalui peningkatan kelembagaan dan mekanisme tata kerja, serta
peningkatan prasarana dan sarana sehingga tersedia layanan informasi secara
terpadu kepada publik secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat
dipertanggungjawabkan.


                                  Ditetapkan di Jakarta
                                  pada tanggal 10 Mei 2011

                                  MENTERI NEGARA
                                  PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
                                  DAN REFORMASI BIROKRASI,


                                           Ttd.


                                  E.E. MANGINDAAN

Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI RI
Kepala Biro Umum,




Hastori

More Related Content

What's hot

MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)rogensamuel
 
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Yunus Moershal
 
Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi William Sentana
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaTri Widodo W. UTOMO
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTVinkaAngelica81
 
Makalah revormasi di indonesia
Makalah revormasi di indonesiaMakalah revormasi di indonesia
Makalah revormasi di indonesiaNamaku Merah
 
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiAnalisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiInas Thahirah
 
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiaUsaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiamakio01
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieSigit W
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY sknramadhaniah
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
 
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3AbdulLatif324
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinWarnet Raha
 
perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi ana...
perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi ana...perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi ana...
perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi ana...Ridho Fitrah Hyzkia
 
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII JesslynLee3
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoIsmi Ayu
 
Keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca Kemerdekaan sampai tahun 1950
Keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca Kemerdekaan sampai tahun 1950Keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca Kemerdekaan sampai tahun 1950
Keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca Kemerdekaan sampai tahun 1950Azizatul Qolbi
 
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan MegawatiSejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawatiwikaldypangestu
 
Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasiArfin14
 

What's hot (20)

MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
Demokrasi terpimpin 1959 s/d 1966 (Orde Lama)
 
Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi Orde Baru Dan Reformasi
Orde Baru Dan Reformasi
 
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan PancasilaEtika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
Etika & Integritas Kepemimpinan Pancasila
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 
Makalah revormasi di indonesia
Makalah revormasi di indonesiaMakalah revormasi di indonesia
Makalah revormasi di indonesia
 
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasiAnalisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
Analisis keadaan ekonomi politik zaman orde lama, orde baru, reformasi
 
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesiaUsaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
Usaha orde baru dalam stabilisasi penyeragaman indonesia
 
Masa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibieMasa pemerintahan bj habibie
Masa pemerintahan bj habibie
 
MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY MASA PEMERINTAHAN SBY
MASA PEMERINTAHAN SBY
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 
perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi ana...
perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi ana...perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi ana...
perka lan 28 tahun 2017 tentang pedoman penulisan karya tulis ilmiah bagi ana...
 
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
MASA PEMERINTAHAN SBY SEJARAH XII
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
 
Keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca Kemerdekaan sampai tahun 1950
Keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca Kemerdekaan sampai tahun 1950Keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca Kemerdekaan sampai tahun 1950
Keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca Kemerdekaan sampai tahun 1950
 
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan MegawatiSejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
Sejarah - Kondisi Politik dan Ekonomi pada Masa Pemerintahan Megawati
 
demokrasi parlementer
demokrasi parlementerdemokrasi parlementer
demokrasi parlementer
 
Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasi
 

Similar to Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011

Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIKSalinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIKRizki Malinda
 
Permendagri Pencabutan Tahap I Tahun 2018
Permendagri Pencabutan Tahap I Tahun 2018Permendagri Pencabutan Tahap I Tahun 2018
Permendagri Pencabutan Tahap I Tahun 2018Sari Kusuma Dewi
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbppbkab
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PangkalpinangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PangkalpinangPenataan Ruang
 
Peraturan Menteri PAN RB No 53 Tahun 2022.pdf
Peraturan Menteri PAN RB No 53 Tahun 2022.pdfPeraturan Menteri PAN RB No 53 Tahun 2022.pdf
Peraturan Menteri PAN RB No 53 Tahun 2022.pdfIPeKBPenyuluhKB
 
Pp nomor 63_tahun_2009
Pp nomor 63_tahun_2009Pp nomor 63_tahun_2009
Pp nomor 63_tahun_2009erfne
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPenataan Ruang
 
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatPedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatOswar Mungkasa
 
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahPenguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahMuh Saleh
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909barita
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909barita
 
Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009barita
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPenataan Ruang
 
Rtrw Prov Final 0909
Rtrw Prov Final 0909Rtrw Prov Final 0909
Rtrw Prov Final 0909barita
 

Similar to Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011 (20)

Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
 
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
 
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
 
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
 
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
 
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIKSalinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
 
Permendagri Pencabutan Tahap I Tahun 2018
Permendagri Pencabutan Tahap I Tahun 2018Permendagri Pencabutan Tahap I Tahun 2018
Permendagri Pencabutan Tahap I Tahun 2018
 
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppbNo. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
No. 5 ttg organisasi dan tata kerja badan penanggulangan bencana daerah kab. ppb
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota PangkalpinangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang
 
Peraturan Menteri PAN RB No 53 Tahun 2022.pdf
Peraturan Menteri PAN RB No 53 Tahun 2022.pdfPeraturan Menteri PAN RB No 53 Tahun 2022.pdf
Peraturan Menteri PAN RB No 53 Tahun 2022.pdf
 
Pp nomor 63_tahun_2009
Pp nomor 63_tahun_2009Pp nomor 63_tahun_2009
Pp nomor 63_tahun_2009
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ProvinsiPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
 
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan RakyatPedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
Pedoman Umum Perencanaan Tahunan Kementerian Perumahan Rakyat
 
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahPenguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909
 
Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909Rtrw Kab Final 0909
Rtrw Kab Final 0909
 
Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009Rtrw Prov 2009
Rtrw Prov 2009
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
 
Rtrw Prov Final 0909
Rtrw Prov Final 0909Rtrw Prov Final 0909
Rtrw Prov Final 0909
 

More from Rizki Malinda

E-Government Collaboration
E-Government CollaborationE-Government Collaboration
E-Government CollaborationRizki Malinda
 
Pengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisPengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisRizki Malinda
 
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiKemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiRizki Malinda
 
Format naskah dinas
Format naskah dinas Format naskah dinas
Format naskah dinas Rizki Malinda
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisRizki Malinda
 
Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan
Makalah Pasar dan Lembaga KeuanganMakalah Pasar dan Lembaga Keuangan
Makalah Pasar dan Lembaga KeuanganRizki Malinda
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisRizki Malinda
 
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHPEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHRizki Malinda
 
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Rizki Malinda
 
Permenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuPermenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuRizki Malinda
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikRizki Malinda
 

More from Rizki Malinda (12)

E-Government Collaboration
E-Government CollaborationE-Government Collaboration
E-Government Collaboration
 
Pengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisPengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisis
 
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiKemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
 
Format naskah dinas
Format naskah dinas Format naskah dinas
Format naskah dinas
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
 
Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan
Makalah Pasar dan Lembaga KeuanganMakalah Pasar dan Lembaga Keuangan
Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset Bisnis
 
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHPEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
 
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
 
Permenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuPermenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 buku
 
Kebijakan kehumasan
Kebijakan kehumasanKebijakan kehumasan
Kebijakan kehumasan
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronik
 

Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011

  • 1. SALINAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011
  • 2. KATA PENGANTAR Dalam rangka perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, dilakukan pembangunan aparatur negara melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara di pusat dan daerah. Revitalisasi kehumasan dengan tujuan peningkatan profesionalisme hubungan masyarakat (humas) sebagai ujung tombak pengelolaan informasi, dibangun melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM), penguatan struktur dan infrastruktur, sistem dan prosedur, komunikasi organisasi, audit komunikasi, serta manajemen komunikasi krisis, dalam upaya menciptakan tata kelola kehumasan yang baik sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang baik. Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat disusun sebagai acuan dalam pengelolaan infrastruktur kehumasan sehingga terwujud pemantapan organisasi/kelembagaan serta sarana dan prasarana humas pemerintah guna terciptanya transparansi, sinergi kerja, dan profesionalitas dalam pengelolaan kehumasan. Dengan dilaksanakannya Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat diharapkan tersedia sarana dan prasarana humas pemerintah yang memadai untuk layanan informasi secara terpadu kepada publik secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan. Jakarta, 10 Mei 2011 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, ttd. E. E. Mangindaan i
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH ..................................................... iii LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH ...................................................... iv BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar belakang......................................................................... 1 B. Maksud dan Tujuan ................................................................. 4 C. Sasaran ................................................................................... 4 D. Ruang Lingkup ........................................................................ 4 E. Manfaat ................................................................................... 4 F. Pengertian Umum.................................................................... 5 BAB II MEKANISME KERJA INFRASTRUKTUR KEHUMASAN.............. 6 A. Panduan Kelembagaan Hubungan Masyarakat Instansi Pemerintah................................................................. 7 B. Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Internal dan Eksternal ...................................... 8 C. Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Internal............................................................. 12 D. Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan Dengan Publik Eksternal ......................................................... 17 BAB III SARANA DAN PRASARANA ........................................................ 20 BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 25 ii
  • 4. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelembagaan Hubungan Masyarakat yang kuat dan memiliki kompetensi dalam memberikan pelayanan informasi yang optimal dan bertanggung jawab, perlu didukung oleh tata kerja infrastruktur komunikasi baru yang lebih baik dalam bentuk infrastruktur kehumasan; b. bahwa untuk mewujudkan huruf a tersebut, perlu disusun Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi Pemerintah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi Pemerintah. Mengingat…
  • 5. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -2- Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 7. Peraturan…
  • 6. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -3- 7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara; 8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia; 9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 31/P Tahun 2007 tentang Membentuk dan Mengangkat Menteri Negara Kabinet Indonesia Bersatu; 10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/12/M.PAN/08/Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Humas Di Lingkungan Instansi Pemerintah; 12. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 tentang Kode Etik Humas Pemerintah. MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH Pasal 1…
  • 7. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -4- Pasal 1 Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi Pemerintah adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 2 Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan acuan bagi seluruh instansi pemerintah di pusat dan daerah. Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Mei 2011 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, ttd. E.E. MANGINDAAN Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI Kepala Biro Umum, Hastori
  • 8. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH
  • 9. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN UMUM INFRASTRUKTUR HUBUNGAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak reformasi satu dasawarsa yang lalu dan seiring dengan bergulirnya otonomi daerah, telah terjadi kesenjangan informasi di masyarakat berkait dengan berbagai macam informasi, keputusan, kebijakan, dan hasil yang telah dicapai pemerintah atau sebaliknya. Kurun waktu itu telah terjadi misinformasi dan miskomunikasi sehingga banyak program pemerintah yang tidak dipahami dan dimengerti dengan baik. Hal ini terjadi sebagai akibat terhambatnya arus informasi dan lemahnya infrastruktur komunikasi yang pernah ada. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang tugas dan fungsinya mendayagunakan aparatur negara dan melaksanakan reformasi birokrasi dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, perlu menyusun kebijakan-kebijakan yang terkait dengan peningkatan kelembagaan dan kinerja aparatur negara. Salah satu kelembagaan dimaksud adalah infrastruktur Unit Kerja Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah. Infrastruktur…
  • 10. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -2- Infrastruktur kehumasan yang terpadu dapat menciptakan, meningkatkan, dan mempertahankan standar pelayanan informasi. Perbaikan kualitas pelayanan informasi kepada publik merupakan tugas yang harus dilaksanakan praktisi hubungan masyarakat dalam menyelenggarakan fungsinya sebagai jembatan informasi. Secara profesional, humas pemerintah menyelenggarakan fungsi pengelolaan informasi dan komunikasi yang bertujuan agar publik dapat menerima informasi dengan baik mengenai apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan sehingga publik dapat memberikan dukungan yang positif, yang pada akhirnya terbentuk citra yang positif bagi instansi pemerintah. Berbagai hambatan yang dihadapi humas pemerintah dalam melaksanakan tugasnya merupakan momentum yang baik untuk memperbaiki kualitas instansi pemerintah terkait. Jika dilihat dari besar atau kecilnya permasalahan yang dihadapi, baik langsung maupun tidak langsung, hambatan tersebut akan berpengaruh terhadap terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Untuk itu, dalam melaksanakan tugasnya humas pemerintah harus berpegang pada reformasi birokrasi untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di bidang informasi dan komunikasi. Ditetapkannya…
  • 11. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -3- Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menuntut kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian dan lembaga lainnya, serta pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan dan memberikan informasi publik yang seluas-luasnya kepada masyarakat secara terbuka, mudah, murah, dan sederhana. Sejak diberlakukannya undang-undang tersebut pada tanggal 10 April 2010, tanpa terkecuali semua praktisi humas di setiap badan publik harus dapat membuka informasi publiknya kepada masyarakat agar partisipasi masyarakat meningkat. Untuk itu, humas pemerintah diharapkan mempunyai sumber daya manusia dan infrastruktur kehumasan yang siap menyongsong datangnya era keterbukaan informasi publik sehingga terhindar dari sengketa-sengketa informasi yang dapat terjadi antara instansi pemerintah dan publik sebagai pengguna informasi publik. Tiga dokumen penting merupakan acuan bagi praktisi humas pemerintah, yaitu Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/12/M.PAN/08/2007 tentang Pedoman Umum Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi Pemerintah; Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 tentang Kode Etik Humas Pemerintahan; dan Kesepakatan Bersama Tiga Menteri (Menteri Dalam Negeri, Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara) Tahun 2007 tentang Revitalisasi Fungsi Hubungan Masyarakat pada Instansi Pemerintah, Kesekretariatan Lembaga Negara, Pemerintahan Daerah, dan Badan Usaha Milik Negara/Daerah. Namun…
  • 12. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -4- Namun, dalam pelaksanaannya, belum ada dokumen tata kerja infrastruktur kehumasan. Sebagai akibatnya, tidak ada keterbukaan dan sinergi kerja yang berimbas pada belum optimalnya kualitas pelayanan publik. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, dibutuhkan pedoman umum infrastruktur kehumasan. B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Maksud penyusunan Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat adalah sebagai pedoman untuk pengelolaan infrastruktur kehumasan, dan acuan bagi pembuatan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis infrastruktur kehumasan di lingkungan instansi pemerintah. 2. Tujuan Tujuan Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat adalah pemantapan organisasi/kelembagaan serta sarana dan prasarana humas pemerintah sehingga tercipta transparansi, sinergi kerja, dan profesionalitas dalam pengelolaan kehumasan. C. Sasaran Sasaran Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat adalah tersedianya sarana dan prasarana humas pemerintah yang memadai untuk layanan informasi secara terpadu kepada pemangku kepentingan secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan. D. Ruang…
  • 13. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -5- D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi Pemerintah meliputi kegiatan analisis situasi (fact finding) perencanaan dan program (strategi), tindakan dan komunikasi (implementasi) evaluasi program (pengukuran hasil), pengadaan, pemanfaatan, pendayagunaan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana kehumasan. E. Manfaat Dengan adanya Pedoman Umum Infrastruktur Hubungan Masyarakat ini diperoleh manfaat berupa 1. mekanisme kerja yang baku, terukur, dan dapat diandalkan; 2. peningkatan kapasitas sarana dan prasana unit kerja humas sehingga dapat memberikan pelayanan informasi secara optimal; 3. peningkatan kuantitas dan kualitas hubungan antarindividu, antarinstansi pemerintah, serta antara instansi pemerintah dan pemangku kepentingan. F. Pengertian Umum 1. Instansi pemerintah adalah kementerian negara, lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK), lembaga nonstruktural (LNS), sekretariat lembaga tinggi negara dan lembaga negara, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten serta pemerintah kota. 2. Hubungan…
  • 14. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -6- 2. Hubungan masyarakat adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan dan direncanakan secara berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dan publiknya. 3. Hubungan masyarakat di lingkungan instansi pemerintah, untuk selanjutnya disebut Humas Pemerintah, adalah lembaga humas dan/atau praktisi humas pemerintah yang melakukan fungsi manajemen dalam bidang komunikasi dan informasi yang persuasif dan komunikatif untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan publiknya melalui berbagai sarana kehumasan dalam rangka menciptakan citra yang positif instansi pemerintah. 4. Lembaga humas adalah unit organisasi dalam instansi pemerintah yang melakukan fungsi manajemen bidang komunikasi dan informasi kepada publiknya. 5. Aparat humas pemerintah adalah individu instansi pemerintah yang menjalankan fungsi kehumasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya. BAB II KELEMBAGAAN…
  • 15. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -7- BAB II KELEMBAGAAN INFRASTRUKTUR KEHUMASAN Pengoptimalan sumber daya manusia humas instansi pemerintah diharapkan dapat memperbarui standardisasi kehumasan di instansi pemerintah. Hal tersebut berhubungan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER. 12/M.PAN/08/2007 BAB I Pasal 2, yakni asas umum humas pemerintah yang terbuka, objektif, jujur, tepat janji, etis, profesional, dan akuntabel. Asas-asas kehumasan tersebut diharapkan membuat humas instansi pemerintah lebih efektif dan efisien dalam mengemban tugasnya. Untuk terlaksananya reformasi birokrasi di kehumasan instansi pemerintah, perlu dilakukan langkah-langkah yang bersifat mendasar, komprehensif, dan sistemik sehingga tujuan dan sasaran humas instansi pemerintah dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sejalan dengan asas kehumasan instansi pemerintah, tujuan umum reformasi birokrasi adalah menciptakan dan membangun profil dan perilaku aparat humas instansi pemerintah yang mempunyai integritas tinggi. Maka, praktisi humas instansi pemerintah harus mempunyai profesionalisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, komitmen, produktivitas tinggi, serta bertanggung jawab pada pekerjaannya. Aparat humas instansi pemerintah dalam melaksanakan tugasnya harus mempunyai kemampuan prima dalam memberikan pelayanan informasi kepada pemangku kepentingannya. Pengabdian…
  • 16. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -8- Pengabdian kepada masyarakat dan negara melalui reformasi birokrasi menjamin instansi pemerintah tidak hanya fokus pada keluaran hasil (output), tapi juga dapat membawa manfaat (outcome) bagi masyarakat. Secara garis struktur, selama ini terdapat banyak bentuk organisasi/kelembagaan humas instansi pemerintah, antara lain biro, pusat, bagian, dan subbagian, atau nomenklatur yang lain. A. Panduan Kelembagaan Hubungan Masyarakat Instansi Pemerintah 1. Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota Pimpinan instansi pemerintah diharapkan mempunyai komitmen kuat akan pentingnya unit humas pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota bagi peningkatan peran humas pada era keterbukaan informasi, penciptaan kondisi yang kondusif antara unit kerja humas dan pemangku kepentingan, serta pembentukan citra instansi secara keseluruhan. Organisasi/kelembagaan humas mengacu peraturan perundang- undangan, antara lain Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara; Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; serta Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 2.BUMN/BUMD…
  • 17. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA -9- 2. BUMN/BUMD Dewan Komisaris dan Dewan Direksi diharapkan mempunyai komitmen kuat akan pentingnya unit humas BUMN/BUMD peningkatan peran humas pada era keterbukaan informasi, penciptaan kondisi yang kondusif antara unit kerja humas dan pemangku kepentingan, serta pembentukan citra perusahaan secara keseluruhan dalam menginformasikan kebijakan yang membutuhkan dukungan pemangku kepentingan, serta mewujudkan citra produk/hasil, baik barang maupun jasa. 3. Pembedaan Unit Kerja Kehumasan Pemerintah Saat ini masih terdapat tumpang-tindih dalam pemahaman dan struktur organisasi/kelembagaan tentang unit kerja humas, antara lain, unit kerja kehumasan pemerintah berdiri sendiri atau digabungkan dengan unit kerja lain, seperti unit kerja informasi dan komunikasi, protokol, umum, hukum, dan perencanaan. Dalam era keterbukaan informasi publik, diharapkan agar unit kerja kehumasan pemerintah dapat berdiri sendiri disertai tugas, fungsi, dan kewenangan yang jelas. B. Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Internal dan Eksternal Publik internal dan eksternal sangat penting untuk dipahami karena pesan dan komunikasi yang dilancarkan dan media yang digunakan ditentukan akan tepat sasaran. Publik adalah mitra humas pemerintah dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi kehumasan. Publik…
  • 18. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 10 - Publik humas pemerintah terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu publik internal dan eksternal, yang dapat diklasifikasikan lebih detail sebagai berikut: 1. Publik internal primer, yang meliputi pimpinan dan karyawan instansi yang bersangkutan; 2. Publik internal sekunder, yang meliputi keluarga pimpinan dan keluarga karyawan instansi yang bersangkutan; 3. Publik internal tersier, yang meliputi pensiunan, pegawai tidak tetap, alih daya (outsourcing); 4. Publik eksternal primer, yang meliputi a. lembaga pemerintah, yaitu sesama instansi pemerintah pusat dan daerah b. media, yaitu jurnalis media cetak, elektronik, dan on-line, pengusaha media, dan organisasi profesi media 5. publik eksternal sekunder terdiri dari a. swasta, yang meliputi semua mitra instansi pemerintah pusat dan daerah; b. lembaga internasional; c. lembaga yang lain. 6. Publik…
  • 19. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 11 - 6. publik eksternal tersier, meliputi a. komunitas, yaitu masyarakat sekitar, kelompok usaha kecil dan menengah, serta komunitas kurang beruntung; b. lembaga swadaya masyarakat, lembaga kemasyarakatan, lembaga sosial budaya, serta lembaga-lembaga kemasyarakatan yang lain. 7. publik pendukung (proponent) meliputi publik yang menerima atau sejalan dengan kebijakan instansi pemerintah. 8. publik penentang (opponent) meliputi publik yang menolak atau tidak sejalan dengan kebijakan instansi pemerintah. 9. publik mengambang (uncommitted) meliputi publik yang tidak memiliki sikap yang jelas (mudah berubah dan terpengaruh) terhadap kebijakan instansi pemerintah. 10. publik minoritas vokal (vocal minority) meliputi publik yang jumlahnya kecil, tetapi dalam menyuarakan pendapatnya selalu secara lantang. 11. Publik mayoritas pasif (silent majority) meliputi publik yang jumlahnya besar namun tidak menyatakan pendapatnya secara terbuka. Salah satu…
  • 20. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 12 - Salah satu model mekanisme pengelolaan komunikasi kehumasan dengan publik internal dan eksternal tampak dalam bagan berikut: Dikelola Umpan balik Kebijakan, petugas informasi diseminasi dari internal Berkoordinasi program, informasi dihimpun di oleh humas ke ke setiap dengan biro informasi dari setiap deputi biro hukum deputi setelah deputi atau hukum dan humas deputi atau unit dan humas diproses unit Memberikan Mengelola Mengelola umpan Humas Diseminasi dan Humas terlibat saran dan informasi agar balik dari publik merancang program untuk dalam pendam- layak dan mengelola publik pengambilan pingan eksternal untuk disampaikan umpan balik eksternal keputusan berdasarkan masukkan, perbaikan strategis informasi yang kepada publik eksternal dan penyesuaian dimiliki oleh publik internal terkait BAGAN MODEL MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI KEHUMASAN Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Internal dan Eksternal menjadi pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi pemerintah secara terpadu, dengan seluruh kebijakan dan informasi, baik internal maupun eksternal, dapat disebarluaskan dengan baik, benar, dan transparan. Secara mendasar, yang diharapkan dari mekanisme kerja infrastruktur kehumasan adalah perubahan perilaku birokrasi sebagai pelaku utama dalam memberikan informasi kepada publiknya serta pendorong perubahan dalam hal kegiatan hubungan masyarakat di instansi pemerintah. Proses…
  • 21. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 13 - Proses dan hasil reformasi birokrasi adalah milik semua pihak, termasuk campur tangan yang baik dalam hal pengolahan informasi dari humas sebagai pelaku utama instansi pemerintah serta publik. Dengan demikian, penting bagi pelaksana kehumasan instansi pemerintah dan publik mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi. Hasil akhir yang sangat diharapkan dari proses reformasi birokrasi yang diciptakan dalam kehumasan instansi pemerintah adalah adanya perubahan yang signifikan dalam pola pikir aparat pelaksana humas. Yang terpenting lagi dalam hal ini adalah adanya pola pikir yang sehat antara humas instansi pemerintah dan publiknya, terlebih informasi yang didapat oleh masyarakat sebagai publik eksternal yang besar merupakan informasi yang sehat dan bersifat membangun. Selain itu, hasil reformasi birokrasi merupakan perubahan dalam hal budaya. Budaya masyarakat yang sudah dapat berhubungan baik dengan para aparatur humas di instansi pemerintah membuat pelayanan yang dihasilkan humas membuahkan hasil yang signifikan bagi kelancaran arus informasi dua arah timbal-balik. Selanjutnya, hal itu akan berdampak positif pada perilaku dua arah juga, antara humas instansi pemerintah dan publiknya. C.Panduan…
  • 22. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 14 - C. Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Internal Tujuan umum reformasi birokrasi adalah membangun/membentuk profil dan perilaku praktisi humas instansi pemerintah agar mempunyai integritas tinggi. Tujuan ini harus dapat diwujudkan dalam penataan infrastruktur humas pemerintah. Untuk itu, praktisi humas instansi pemerintah harus profesional, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kesetiaan, komitmen, memiliki produktivitas tinggi, serta bertanggung jawab. Dalam melaksanakan tugasnya, praktisi humas instansi pemerintah harus mempunyai kemampuan (kompetensi) dalam memberikan pelayanan informasi dan pelayanan publik prima kepada publik. Penegakan reformasi birokasi menjamin instansi yang ada di bawah struktur instansi pemerintah akan selalu memberikan hasil (output) yang tidak hanya fokus, tetapi sekaligus dapat bermanfaat bagi publik internal dalam instansi pemerintah lainnya. Hubungan internal dimaksudkan untuk memelihara hubungan yang baik dan seimbang antara humas pemerintah dan unit-unit organisasi di dalam instansi pemerintah. Sebagai…
  • 23. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 15 - Sebagai ilustrasi, secara garis struktur terdapat unit kerja humas instansi pemerintah yang merupakan bagian dari Biro Humas dan Hukum. Biro Humas dan Hukum berada sejajar dengan Biro Perencanaan dan Biro Umum. Dalam koordinasi sekretariat unit kerja, masing-masing memiliki bagian dan subbagian yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi humas. Juga terdapat Bagian Humas yang berada di bawah Biro Perencanaan dan Biro Umum. Di samping itu, masih terdapat model-model lain yang sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah masing-masing. Berikut adalah contoh kelembagaan humas pemerintah pada saat ini. Menteri Staf Ahli Sesmen/Sesjen Biro Biro Biro Humas Perencanaan Umum dan Hukum Deputi/Dirjen Deputi/Dirjen Deputi/Dirjen BAGAN KELEMBAGAAN HUMAS PEMERINTAH PADA SAAT INI Setiap…
  • 24. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 16 - Setiap kegiatan seluruh bagian struktur yang ada saling berkoordinasi. Posisi sekretariat kementerian dan staf ahli berada sejajar di bagian leher menteri sehingga memudahkan alur untuk mendapatkan informasi dan berkoordinasi serta memberikan masukan kepada menteri. Garis koordinasi terputus-putus menunjukkan bahwa Biro Humas dan Hukum memiliki wewenang untuk menginformasikan program yang akan atau sedang dilakukan kepada seluruh biro dan deputi yang ada di bawah kementerian dan, sebaliknya, seluruh biro dan deputi yang ada di bawah kementerian berkoordinasi dengan Biro Humas dan Hukum untuk menginformasikan program yang akan atau sedang dilakukan sehingga pengelolaan komunikasi dan informasi dapat terpadu. Di dalam pelaksanaannya, kondisi kelembagaan humas seperti di atas mengakibatkan peran humas sangat terbatas sebab harus berbagi peran dengan bagian lain. Di masa datang, diharapkan muncul kelembagaan ideal humas pemerintah yang memiliki struktur lebih baik. Berikut adalah contoh ideal kelembagaan humas pemerintah yang akan datang. BAGAN…
  • 25. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 17 - Menteri Staf Ahli Sesmen/Sesjen Biro Biro Biro Humas Perencanaan Umum Deputi/Dirjen Deputi/Dirjen Deputi/Dirjen BAGAN KELEMBAGAAN HUMAS PEMERINTAH YANG AKAN DATANG Dengan kelembagaan ideal humas pemerintah seperti dikemukakan di atas, humas diharapkan lebih optimal di dalam melakukan tugas, fungsi, dan perannya. Salah satu…
  • 26. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 18 - Salah satu model mekanisme pengelolaan komunikasi kehumasan dengan publik internal digambarkan sebagai berikut. Kebijakan, Dikelola Diseminasi Umpan balik program, petugas Informasi oleh Humas dari internal Berkoordi- informasi dari informasi dihimpun di ke deputi ke setiap nasi dgn Biro deputi setiap deputi Biro Hukum setelah deputi atau Hukum dan atau unit dan Humas diproses unit Humas Memberikan Mengelola Humas Diseminasi dan Humas terlibat saran dan informasi agar merancang program untuk dalam pendam- layak dan mengelola karyawan pengambilan pingan disampaikan umpan balik putusan berdasarkan (feedback) strategis informasi yang kepada dimiliki internal BAGAN PANDUAN MEKANISME PENGELOLAAN KOMUNIKASI KEHUMASAN DENGAN PUBLIK INTERNAL Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Internal menjadi pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi pemerintah secara terpadu dengan seluruh kebijakan dan informasi internal disebarluaskan secara baik, benar dan transparan. D. Panduan…
  • 27. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 19 - D. Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Eksternal Salah satu model mekanisme pengelolaan komunikasi kehumasan dengan publik eksternal dibagankan sebagai berikut. Arahan Penyerapan Penyeragaman internal Menghadapi Program Membantu informasi informasi yang untuk media dan atau acara promosi, dari layak dan menghadapi masyarakat di deputi penyiapan deputi/unit benar media dan melalui jubir atau unit media dan masyarakat saran Proses Penciptaan Disampai- Dokumentasi Mencari publikasi Update program kan dan diko- Komunikasi dan dan dan dan atau kepada munikasikan dengan menyiapkan penerbitan distribusi klarifikasi publik kepada pemangku publik bahan dari di biro ke media atau untuk kepentingan internal hukum dan dan publik pencarian menjaga humas informasi citra lembaga BAGAN PANDUAN MEKANISME KOMUNIKASI KEHUMASAN DENGAN PUBLIK EKSTERNAL Panduan Mekanisme Pengelolaan Komunikasi Kehumasan dengan Publik Eksternal menjadi pedoman kerja infrastruktur kehumasan instansi pemerintah secara terpadu dengan seluruh kebijakan dan informasi eksternal dapat diterima dan disebarluaskan secara timbal-balik dua arah dengan baik, benar, dan transparan. BAB III SARANA…
  • 28. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 20 - BAB III SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana humas pemerintah sangat membantu dalam pencapaian tujuan tersedianya layanan informasi secara terpadu kepada publik secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan. Prasarana humas pemerintah sekurang-kurangnya meliputi hal berikut. MATRIKS PRASARANA HUMAS PEMERINTAH No. Jenis Penjelasan 1. Pusat Media (Media Merupakan fasilitas yang menyediakan segala Center) informasi yang dibutuhkan media massa untuk kepentingan peliputan dan publikasi. Di sini tersedia perpustakaan yang berisi publikasi yang berkaitan dengan instansi yang dapat menjadi rujukan bagi media. Publikasi ini meliputi buku-buku dan majalah, profil lembaga, laporan tahunan, kumpulan kebijakan, kumpulan pidato, kliping media, brosur, bahan presentasi, stok foto-foto pejabat dan kegiatan di lingkungan instansi yang bersangkutan, serta seluruh informasi yang diamanatkan UU RI No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Biasanya, Pusat Media dilengkapi dengan fasilitas komputer dan internet untuk mencari informasi yang terkait dengan instansi serta mesin foto-kopi atau pemindai (scanner) untuk menggandakan/menyalin informasi yang diperoleh. 2.Ruang…
  • 29. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 21 - No. Jenis Penjelasan 2. Ruang Wartawan Ruangan yang disediakan untuk wartawan baik (Press Room) untuk mencari informasi awal, berdiskusi dengan praktisi humas, membuat laporan untuk dikirimkan ke media massa yang diwakilinya, dan sebagainya. Biasanya, ruang wartawan dilengkapi dengan fasilitas komputer dan internet, untuk membuat laporan dan mengirimkannya ke media massa yang diwakilinya, televisi untuk mengikuti informasi aktual, sejumlah majalah dan surat kabar, dan sebagainya. Ruang wartawan juga biasa digunakan untuk menyampaikan arahan (press briefing) terbatas untuk wartawan lobby (wartawan yang ditempatkan di instansi tertentu). 3. Meja Informasi Tempat untuk memberikan layanan informasi (information desk) kepada masyarakat yang ingin mengakses informasi atau mencari informasi dan/atau publikasi yang berkaitan dengan instansi pemerintah. Meja Informasi juga digunakan sebagai sarana pelaporan, pengaduan, dan hal-hal yang berkaitan informasi serta dokumentasi yang berkaitan dengan instansi pemerintah. 4. Pojok…
  • 30. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 22 - No. Jenis Penjelasan 4. Pojok Cendera Mata Pojok yang menyediakan berbagai cendera mata (Brand corner) untuk mempromosikan instansi yang bersangkutan 5. Handycam Kamera audio visual yang digunakan untuk merekam kegiatan instansi 6. Kamera digital Kamera yang praktis untuk segera menyebar- luaskan informasi 7. Televisi Untuk fungsi pemantauan berita-berita terkini yang sangat bermanfaat untuk kelengkapan berita 8. Komputer Perangkat kerja Humas yang wajib dipunyai 9. Tape recorder Alat pendukung untuk mengontrol informasi yang disampaikan 10. Situs/web 11. Internet Jejaring media sosial yang tidak dapat diabaikan serta dapat menunjang distribusi informasi secara cepat, tepat, serta relatif murah dan, sebaliknya, juga dapat digunakan untuk mendapatkan informasi 12. Lemari Tempat untuk pengarsipan BAB IV PENUTUP…
  • 31. MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA - 23 - BAB IV PENUTUP Pedoman Umum Infrastuktur Kehumasan Instansi Pemerintah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan instansi pemerintah dalam menciptakan transparansi, sinergi kerja, dan kemudahan dalam pengelolaan kehumasan melalui peningkatan kelembagaan dan mekanisme tata kerja, serta peningkatan prasarana dan sarana sehingga tersedia layanan informasi secara terpadu kepada publik secara akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Mei 2011 MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, Ttd. E.E. MANGINDAAN Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI Kepala Biro Umum, Hastori