Sistem reproduksi manusia dan siklus menstruasi wanita merupakan topik utama dokumen ini. Dokumen ini menjelaskan organ reproduksi pria dan wanita, proses reproduksi, perkembangan embrio, siklus menstruasi, dan penyakit reproduksi seperti kanker serviks.
1. Biologi
SistemReproduki Manusia
Untuk SMP kelas IX
Tahun ajaran 2014/2015
Kelas : Khusus (Ekstension)
Kelompok 3 :
CATUR DIANKARINA
DEU
DESTI HERLINAWATI
FINA LIYANTI
LIDYA
NUR MUHIBBAH
RINI ANGGRAINI
Tujuan
Materi
Evaluasi
Menu
2. • KOMPETENSI INTI :
• K1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)dalam aktivitas sehari-
hari
• K2 : Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
• Implementas imelaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
penelitian.
• K3 :Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam
aktivitas sehari-hari
• K4 :Mengidentifikasi organ-organ reproduksi manusia
• K5 :Menjelaskan cara penularan penyakit reproduksi beserta
pencegahannya.
•
• B. Indikator
• 1. Mendeskripsikan alat-alat reproduksi pada manusia
• 2. Menjelaskan proses-proses yang terjadi di alat reproduksi
• 3. Memprediksi siklus- siklus menstruasi
• 4. Menjelaskan bermacam penyakit yang berkaitan dengan organ
reproduksi
BACK TO MENU
3. SUB TEMA 1 : MENGENAL SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
A. Alat Reproduksi Pria
Testis (buah zakar)
Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong pelindung
yang disebut skrotum. Testis berfungsi menghasilkan
hormon testosteron dan sel kelamin jantan
(sperma). Hormon testosteronberfungsi untuk
menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada
pria. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi
timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di
antaranya suara berubah menjadi lebih besar,
tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya
jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi
bidang, jakun membesar.
Gambar 1.1 Bagian dalam
reproduksi pria
4. Gambar 1.2 sistem reproduksi pria
Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan
penyimpanan sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok
yang terdapat di dalam skrotum.
2) Vas deferens (saluran sperma), merupakan kelanjutan dari
saluran epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra. Diantara
saluran ini terdapat vesikula seminalis (kantong sperma), Alat ini
berfungsi sebagai penampung sperma dari testis. Terletak diantara
saluran vas deferens.
3) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan
sperma keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih
menuju ke luar.
Penis
Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat kopulasi yaitu
untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi pada wanita.
Kelenjar yang terdapat pada pria
1) Kelenjar prostat, merupakan kelenjar penghasil semen terbesar,
bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan untuk sperma.
2) Kelenjar bulbourethralis, kelenjar ini terdapat di sepanjang
uretra, berfungsi mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan
cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada uretra.
5. B. Alat Reproduksi Wanita
Ovarium (indung telur)
Jumlahnya 1 pasang, terletak di dalam rongga perut,dan
berukuran 3-4 cm dan berbentuk oval, berfungsi untuk
pembentukan ovum (sel telur) dan menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron. Hormon estrogen berfungsi
mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih
tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar. Seorang
wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa
puber (remaja awal) sampai dewasa, yaitu sekitar umur 12
sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun seorang wanita
tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami
menstruasi. Masa tersebut dinamakan menopause.
Tuba falopii atau oviduk
Merupakan saluran telur, berfungsi sebagai tempat terjadinya
fertilisasi (pembuahan).Pembuahan adalah peristiwa
peleburan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (sel telur).
6. Uterus (rahim)
Uterus atau rahim berfungsi sebagai tempat perkembangan
dan pertumbuhan janin. Di rahim terdapat serviks (mulut
rahim). Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan
menonjol ke dalam vagina. Serviks memproduksi cairan
berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi
banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa
untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan
menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai. Di
rahim juga terdapat lapisan endometrium. Lapisan
endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat
menempelnya sel telur yang sudah dibuahi.
Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi
bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva.
Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian
terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan
otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat.
Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir
pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut
dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan
ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan
uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi
semula setelah janin dikeluarkan.
7. SUB TEMA 2 : PROSES REPRODUKSI PADA MANUSIA
Perkembangan embrio manusia
Apabila sel telur bertemu dengan sperma pada tuba fallopii, maka akan
terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Zigot akan membelah menjadi 2
sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel dan terbentuklah kumpulan sel yang menyerupai
bola. Jika dapat tertanam di dalam rahim akan menjadi embrio. Embrio
tumbuh di dalam cairan amnion (air ketuban) yang dihasilkan oleh dinding
amnion. Air ketuban berfungsi melindungi embrio dari guncangan,
benturan, kekeringan, dan membantu persalinan. Embrio mendapatkan
suplai makanan dan oksigen dari induknya dengan perantara plasenta dan
tali pusat. Fungsi plasenta adalah sebagai berikut:
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat sampah dari embrio ke induk.
Melindungi janin dari berbagai racun dan penyakit.
Masa kehamilan pada manusia berkisar 38 minggu (9 bulan 10 hari)
dihitung dari masa pembuahan, namun ada yang dilahirkan secara prematur
yaitu usia kandungan berkisar 7 bulan. Proses kelahiran bayi secara normal
melalui vagina, namun ada yang melalui bedah caesar karena pinggul
sempit atau karena posisi bayi sungsang atau melintang. Perkembangan
embrio dalam rahim adalah sebagai berikut:
Usia 4 minggu, mulai tampak mata dan telinga.
Usia 8 minggu, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
Usia 10 minggu, sudah tampak sebagai bayi dengan kepala lebih besar dari
badan.
Usia 16 minggu, tampak organ sudah lengkap.
Usia 38 minggu, sudah siap dilahirkan.
8. Pada usia 5 minggu, embro telah mempunyai kepala, mata,
ekor yang pendek, dan calon tangan serta kaki. Pada usia 9
minggu embrio telah berubah menjadi bayi kecil yang
sudah terbentuk, ia mempunyai wajah dengan mata, telinga
hidung, dan lidah. Jari- jari kaki dan tanganya juga sudah
tampak. Kepalanya jauh lebih besar dari badannya.
Embrio seusia ini sudah dapat menggerakan tangan dan
kakinya. Panjangnya kira-kira 5,5cm, selain itu jenis
kelamin bayi pun sudah dapat diketahui.
Pada usia 14 minggu, organ-organ pada bayi sudah
semakin berkembang. Panjang tubuh yang dimilikinya juga
sudah berkembang, kemudian pada usia bayi 20 minggu
bayi memiliki panjang tubuh sekitar 19 cm dan berat
badannya sekitar setengah kilogram. Organ-organ
tubuhnya sudah lebih berkembang tangan dan kakinya
sudah dilengkapi kuku. Bahkan sudah memiliki alis mata
dan bulu mata. Pada usia ini detak jantung bayi dapat
terdekteksi dan bayi sudah mulai sangat aktif.
Ketika usia bayi mencapai 24 minggu pertumbuhan
badannya sangat pesat. Pada saat bayi akan lahir, berat
badan normalnya adalah 3 kg, panjangnya 45cm, lingkar
kepala pada bayi sama dengan lingkar bahunya atau
pangkal pahanya. Setelah lahir, plasentanya akan ikut
keluar.
9. SUB TEMA 3 : SIKLUS MENSTRUASI
Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma,
sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon
esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang
disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi
pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari.
Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang
terjadi pada fase ini? Hormon pembebas gonadotropin yang
dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. Apa yang kamu ketahui tentang FSH? FSH
singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan
hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan
kembali (poliferasi) dinding endometrium.
Fase ovulasi
Ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen
menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan sel telur yang telah
matang dari folikel di dalam ovarium, peristiwa ini disebut
ovulasi.
10. Fase pasca ovulasi
Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah
melepaskan sel telur akan berkerut dan menjadi
korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan
hormon progesteron dan masih mengeluarkan
hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja
esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluh-pembuluh darah pada endometrium
serta mempersiapkan endometrium untuk
menerima pelekatan embrio jika terjadi
pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum akan berubah
menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
mengeluarkan hormon, sehingga kadar
progesteron dan esterogen menjadi rendah.
Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi.
Demilkian seterusnya.
11. SUB TEMA 4 : PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Kanker Serviks ( Leher Rahim )
Penyakit dalam sistem reproduksi manusia merupakan
penyakit kanker yang sulit dideteksi sejak dini, karena
kanker serviks stadium awal memang tidak memiliki gejala
yang khas, bahkan nyaris tanpa gejala sama sekali. Dan
biasanya gejala tersebut terdeteksi apabila penderita sudah
mengalami kanker serviks pada stadium lanjut. Sebenarnya
kanker serviks bisa dideteksi sejak dini jika seorang wanita
rutin melakukan Pap Smear, tetapi sayangnya banyak
wanita yang tidak mau melakukan Pap Smear karena
berbagai alasan yang ada. Untuk penderita kanker serviks
stadium lanjut biasanya penderita akan mengalami gejala
sebagai berikut, gejala kanker serviks stadium lanjut :
>> Perdarahan post coitus/perdarahan atau sakit saat
berhubungan
>> Keputihan yang abnormal
>> Terjadi pendarahan sesudah menopause
>> Keluar cairan yang abnormal ( warna kekuningan, bau
dan bercampur darah )
>> Nyeri pinggul dan sakit saat buang air kecil
12. Faktor penyebab yang utama dari kanker serviks adalah
disebabkan oleh HPV ( human papiloma virus ) onkogenik,
yang menyerang leher rahim. Dan kebanyakan penelitian juga
menemukan bahwa infeksi HPV memang mempunyai peranan
besar untuk semua kasus kanker serviks ( leher rahim ).
Meskipun perjalanan infeksi HPV menjadi kanker serviks
memerlukan waktu yang panjang, sekitar 10-20 tahun,
akibatnya penderita yang sudah terinfeksipun tidak
menyadirinya. Selain itu faktor lainnya juga menjadi penyebab
terjangkitnya kanker serviks ini. Berikut beberapa faktor
penyebab yang bisa memicu terjadinya kanker serviks, antara
lain ;
Faktor usia diatas 40 tahun, semakin tua wanita semakin tinggi
resiko terkena kanker serviks
Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa di obati
Penyakit menular seksual ( sifilis, gonore, herpes simpleks,
HIV, kutil kelamin dan virus HPV
Pemakain pembalut yang mengandung bahan dioksin (
diaoksin adalah bahan pemutih buat pembalut daur ulang )
Membersihkan organ vital dengan air yang tidak bersih
Bergonta-ganti pasangan seks
Wanita yang memiliki banyak anak
13. Kanker Prostat ( Pada Pria)
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat,
sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel
prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini
dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian tubuh lainnya,
terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapat menimbulkan
rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi ereksi dan gejala lainnya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker prostat
adalah menjaga kesehatan, menjaga berat badan tubuh, banyak minum
air, mengurangi depresi, olahraga teratur, dan mengurangi konsumsi
alkohol, daging, serta lemak.
Dalam perawatan kanker prostat, ada beberapa pemilihan metode
pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter. Di antaranya adalah
kemoterapi, radiasi, terapi hormon, operasi, dan transurethral resection
of the prostate (TURP, digunakan pada tahap awal penyakit untuk
membuang jaringan yang menghalangi saluran kemih). Pemilihan jenis
pengobatan berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya
karena sangat dipengaruhi oleh usia, kondisi kesehatan secara umum,
perkembangan kanker, manfaat dan efek samping terapi. Terapi hormon
digunakan untuk mencegah tubuh memproduksi hormon testosteron
yang dapat merangsang perkembangan sel kanker. Sedangkan,
kemoterapi umumnya digunakan pada kasus kanker prostat yang telah
menyebar ke bagian tubuh lain sehingga harus dicegah
perkembangannya dengan menggunakan bahan kimia.
14. HIV /AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) bukan merupakan
penyakit pada sistem reproduksi, namun AIDS dapat disebabkan
karena adanya hubungan seksual oleh penderita AIDS. AIDS
merupakan kumpulan gejala penyakit karena turunnya sistem
kekebalan tubuh. Penyebab AIDS adalah virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). Sampai sekarang belum ditemukan
vaksin yang bisa mencegah seseorang tidak terinfeksi HIV. Jadi
begitu seseorang terkena HIV, virus terus berada di dalam tubuh
seseorang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh (sel darah
putih). Jika pertahanan tubuh sudah lemah, orang akan mudah
diserang oleh berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit inilah
yang dapat menyebabkan kematian. Beberapa perilaku yang
beresiko menularkan AIDS antara lain:
•Hubungan seks dengan penderita AIDS
•Menerima transfusi darah yang sudah tercemar HIV
•Penggunaan jarum tindik atau pembuatan tato yang sudah
tercemar HIV
•Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV
•Ibu hamil yang terinfeksi HIV secara otomatis menularkan HIV
pada bayi yang dikandung.
15. Gonorea ( kencing nanah)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak
seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada
saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine
mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati
dapat merusak saluran reproduksi sehingga dapat
mengakibatkan kemandulan. Massa inkubasi setelah
kuman masuk kedalam tubuh adalah 2-10 hari, pada
wanita dapat menimbulkan rasa sakit pada saat kencing
dan keputihan kental berwarna kekuningan sedanggkan
pada laki-laki muncul rasa sakit pada saat kencing,
keluarnya nanah kental kuning kehijau-hijauan, ujung
penis tampak merah dan bengkak.
16. Sifilies ( Raja Singa )
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri
Treponema pallidium, bakteri ini biasa
ditularkan melalui kontak seksual, namun
demikian bakteri ini juga dapat ditularkan
melalui jalan lain, misalnya bayi yang
dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit
ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat
kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri
dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang
atau merusak jantung dan pembuluh darah.
17. Kutil Kelamin
Penyebab kutil kelamin adalah Human
Papiloma Virus (HPV) dengan gejala yang khas yaitu
terdapat satu atau beberapa kutil di sekital kemaluan.
Pada wanita dapat mnyerang kulit didaerah kelamin
sampai dubur, selaput lendir bagian dalam vagina
sampai leher rahim. Kutil kelamin bisa mengakibatkan
kanker leher rahim dan kanker kulit di sekitar kelamin
dan saluran kencing bagian dalam. Satu-satunya cara
untuk mengobati berbagai PMS adalah berobat ke dokter
atau tenaga kesehatan. Jika terkena PMS, pasangan juga
harus diperiksa dan diobati. Sebaiknya tidak mengobati
diri sendiri. Patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang
diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk
memastikan kesembuhan.
18. Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus
Human simplex dengan masa inkubasi 4-7
hari sesudah virus masuk kedalam tubuh.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini
adalah :
•Timbul bintil-bintil berair ( berkelompok
seperti anggur ) yang nyeri pada sekitar alat
kelamin
•Bintil pecah dan meninggalkan luka yang
kering mengerak, lalu hilang dengan
sendirinya Gejala dapat kambuh lagi namun
tidaksenyeri tahap awal
BACK TO MENU
19. Soal evaluasi
Yang tidak termasuk organ reproduksi pada pria adalah ………..
a. Testis
b. Penis
c. Vas Deferens
d. Vulva
2. Alat reproduksi pada wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur adalah
……..
a. Ovum
b. Oviduk
c. Ovarium
d. Ovulasi
3. Masa ovulasi pada wanita biasanya terjadi setiap ……..
a. 18 hari
b. 24 hari
c. 28 hari
d. 36 hari
20. 1. Sebutkan dan jelaskan 4 fase didalam siklus menstruasi ?
2. Embrio memperoleh makanan dari tubuh induknya melalui
?
3. Cairan amnion berfungsi untuk ?
4. Sebutkan pada alat reproduksi pria terdapat sepasang testis
yang dibungkus oleh ?
5. Sebutkan apa yang dihasilkan ovarium ?
BACK TO MENU