2. KIMBERLY NGUYEN
OLIVIA WILSON
ANGGOTA KELOMPOK
JULIANA SILVA
SAMIRA HADID
KIMBERLY NGUYEN
KIMBERLY NGUYEN
KIMBERLY NGUYEN
JULIANA SILVA
KIMBERLY NGUYEN
KIMBERLY NGUYEN
3. merupakan obat
yang secara fungsi
utamanya
dikhususkan untuk
menghentikan
muntah & mual
ANTIEMETIK
(anti muntah)
4. JENIS ANTIEMETIK
(Berdasarkan Penyebab Muntah/Mual)
1. Antiemetik u/ mabuk
perjalanan
2. Antiemetik saat
menjalani operasi
3. Antiemetik u/ px yg
menjalani kemoterapi
4. Antiemetik u/ Bumil
5. Beberapa contoh obat
antiemetik untuk atasi
morning sickness,
yaitu:
Dimenhydrinate
Prochlorperazine
Promethazine
Vitamin B6
Beberapa contoh obat
antiemetik saat
menjalani operasi,
termasuk:
1. Droperidol
2. Granisetron
3.Metoclopramide
4. Ondansetron
-Obat antiemetik untuk
pasien kanker pun dapat
ber-macam-2, al :
Aprepitant
Dexamethasone
Dolasetron
Ondansetron
Palonosetron
Prochlorperazine
Domperidon
Granisetron
JENIS ANTIEMETIK
Beberapa obat
antihistamin memiliki
efek antiemetik untuk
mencegah mual dan
muntah akibat mabuk
perjalanan.
Contoh antiemetik
untuk atasi mabuk
perjalanan, yaitu:
- Dimenhydrinate
- Diphenhydramine
- Promethazine
6. DIMENHYDRINAT
Dosis Dimenhydrinate adalah sbb :
1. Anak usia 2–6 th : 12,5-25 mg, tiap 6–8 jam.
Dosis maksimal : 75 mg per hari.
2. Anak usia 6–12 tahun : 50 mg, tiap 6–8 jam.
Dosis maksimal : 150 mg per hari.
3. Dewasa & anak usia ≥12 th : 50–100 mg,
tiap 6–8 jam.
Dosis maksimal: 400 mg per hari.
7. DIMENHYDRINAT
Dimenhydrinat untuk ibu hamil dan menyusui
►U/ bumil termasuk Kategori B
► dimenhydrinate hanya terdeteksi dlm kadar
sedikit pd ASI ibu yg mendptkan 100 mg dosis im.
► Efek pd bayi yg pernah dilaporkan yaitu
berupa iritabilitas & kolik, ttp tdk sampai
membutuhkan perawatan medis
8. PROMETHAZINE
DOSIS
Kondisi: Mual dan muntah
Bentuk : Sirop dan tablet
Dewasa: 12,5–25 mg, 4 kali sehari
atau sesuai dengan kebutuhan pasien.
Anak-anak usia 5–10 tahun: 12,5–37,5 mg
per hari.
Bentuk : Suppositoria
Dewasa: 12,5–25, 4 kali sehari, atau sesuai
dengan respons dan kebutuhan pasien.
.
Promethazine untuk ibu
hamil dan menyusui
►Kategori C
►Promethazine dpt
terserap ke dlm ASI,
tdk blh digunakan
selama menyusui.
►Meningkatkan kadar
prolaktin
9. PROMETHAZINE
Kondisi: Mabuk perjalanan
Bentuk: Sirop dan tablet
Dewasa: 20 mg atau 25 mg, dikonsumsi pd mlm sblm perjalanan Dosis dpt diulang
setelah 6–8 jam bila diperlukan.
Anak-anak usia 2–5 tahun : 5 mg, diberikan pd mlm sblm perjalanan. Dosis dpt
diulang setelah 6–8 jam bila diperlukan.
Anak-anak usia 5–10 tahun: 10 mg, diberikan pd mlm sblm perjalanan. Dosis dpt
diulang setelah 6–8 jam bila diperlukan.
Bentuk: Suppositoria
Dewasa : 25 mg, digunakan 30–60 menit sebelum perjalanan. Dosis dapat diulang
8–12 jam kemudian sesuai kebutuhan.
Dosis pemeliharaan 25 mg dua kali sehari.
.
10. Metoclopramide adalah obat yg digunakan u/ meredakan mual &
muntah yg bisa disebabkan o/ penyakit asam lambung, ES dari
prosedur operasi, kemoterapi, atau radioterapi.
Metoclopramide bekerja dg cara mempercepat pengosongan
lambung, shg mengurangi rasa mual & mencegah muntah.
Metoclopramide tidak boleh digunakan dalam jangka panjang.
U/ bumil metoclopramide termasuk kategori B.
Tdk boleh digunakan selama menyusui, krn metoclopramide
dapat terserap ke dalam ASI
METOCLOPRAMID
11. DOSIS :
Tujuan: Mencegah mual dan muntah akibat
kemoterapi atau radioterapi
Bentuk: Obat minum (tablet, kaplet, atau sirop)
Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari. Dosis maksimal 30 mg per hari. Durasi pengobatan maksimal 5
hari.
Anak-anak: 0,1–0,15 mg/kgBB, 3 kali sehari. Durasi pengobatan maksimal 5 hari.
Tujuan: Mengobati gastroesophageal reflux disease
(GERD)
Bentuk: Obat minum
Dewasa: 10–15 mg, 4 kali sehari. Dosis maksimal 60 mg per hari. Durasi pengobatan
maksimal 3 bulan.
METOCLOPRAMID
12. DOSIS :
Tujuan : Mengobati diabetic gastric stasis
(Gastropati diabetik)
Bentuk : Obat minum
Dewasa : 10 mg, 30 menit sebelum makan dan saat akan tidur. Dosis maksimal 40 mg per
hari. Durasi pengobatan selama 2–8 minggu.
Tujuan : Pengobatan sblm pemeriksaan
radiologi pd saluran pencernaan atas.
Bentuk : Obat minum
Dewasa : 10 atau 20 mg, dosis tunggal, diberikan sebelum pemeriksaan
METOCLOPRAMID
13. ONDANCETRON
3. Pada bbrp kondisi ttt, spt saat kemoterapi, radioterapi, atau
operasi kadar serotonin tubuh (termasuk yg berikatan dg
reseptor 5HT3) ↑
menyebabkan efek mual dan muntah.
Ondansetron bekerja dengan cara memblokir efek serotonin (5HT3)
efek mual dan muntah dpt teratasi/dicegah
U/ bumil : kategori B
U/ buteki : blm diketahui apakah ondansetron dapat terserap ke dlm
ASI atau tidak
14. ONDANCETRON
DOSIS & ATURAN PAKAI
1. Mencegah mual dan muntah akibat radioterapi
- Bentuk obat : Obat minum
Dewasa
- Radioterapi total (seluruh tubuh) : 8 mg, dikonsumsi 1–2 jam sblm pelaksanaan radioterapi.
- Radioterapi abdomen tunggal dosis tinggi : 8 mg, diminum 1-2 jam sblm terapi, lalu setiap 8 jam selama 1–2 hari
stlh terapi.
- Radioterapi abdomen harian : 8 mg, diminum 1–2 jam sblm radioterapi, lalu setiap 8 jam selama
radioterapi diberikan.
- Bentuk obat: Suntik dan infus
Dewasa
- 8 mg, disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena (intravena/IV) atau otot (intramuskular/IM) tepat sebelum
radioterapi
Lansia ≥75 tahun
- 8 mg, infus IV selama 15 menit, bisa diikuti dengan 2 dosis lanjutan sebanyak 8 mg, diberikan 4 jam dan 8 jam
setelah dosis awal.
15. ONDANCETRON
2. Mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi
- Bentuk obat : Obat minum
● Pasien dewasa dan anak usia >12 tahun
- Kemoterapi dg efek emetogenik (memicu
mual) biasa: 8 mg, diberikan 30 menit hingga 2
jam sebelum kemoterapi, dilanjutkan lagi 8 jam
atau 12 jam stlhnya sebanyak 8 mg.
- Kemoterapi dg efek emetogenik berat: 24 mg
dosis tunggal, diberikan 30 menit hingga 2 jam
sebelum kemoterapi.
- Lanjutan setelah kemoterapi selesai: 8 mg, 2
kali sehari, hingga 5 hari setelah
kemoterapi.
● Anak usia 4–11 tahun
- Kemoterapi dg efek emetogenik biasa: 4 mg,
diberikan 30’ sblm kemoterapi.
Dosis yg sama akan diberikan lagi 4 jam
dan 8 jam setelah dosis awal.
Bentuk obat: Suntik atau infus
● Dewasa
- Kemoterapi dg efek emetogenik biasa: 8 mg atau 0,15
mg/kgBB mll suntik IV secara perlahan.
- Kemoterapi dg efek emetogenik berat : 8 mg suntik IV
atau IM sblm kemo Dosis perawatan dpt
diberikan mll infus sebanyak 1 mg/jam selama 24 jam,
atau mll suntikan 8 mg yg diberikan 4 jam dan 8 jam
stlh dosis awal.
● Lansia usia <75 tahun
- Dosis maksimal 16 mg infus IV selama ≥15 menit.
● Lansia usia ≥75 tahun
- Dosis awal 8 mg infus IV selama ≥15 menit. Dosis
lanjutan adalah 8 mg yang diberikan 4 jam dan 8
jam setelah dosis awal.
● Anak ≥6 bulan
- 0,15 mg/kgBB (dosis maksimal 8 mg) melalui melalui
infus IV, diberikan 30 menit sblm kemoterapi. Dosis
dpt diulangi kembali 4 jam dan 8 jam setelah dosis
awal.
16. ONDANCETRON
3. Mengatasi mual dan muntah sesudah operasi
- Bentuk obat : Obat minum
● Dewasa
►16 mg, diberikan 1 jam sebelum pemberian obat bius.
● Anak dengan BB ≥40 kg
► 4 mg, diberikan 1 jam sblm pemberian obat bius.
Dosis lanjutan 4 mg setelah 12 jam.
- Bentuk obat : Suntik
● Dewasa
► 4 mg, diberikan mll suntik IV atau IM sblm pemberian obat bius.
● Anak dengan BB >40 kg:
► 4 mg, diberikan mll suntik IV sblm pemberian
Dosis maksimal adalah 4 mg per dosis.
● Anak usia ≥1 bulan dengan BB≤40 kg:
► 0,1 mg/kgBB, diberikan mll suntik IV sblm pemberian obat bius
17. ONDANCETRON
Jangan mengemudikan atau melakukan
kegiatan yg membutuhkan
kewaspadaan ketika mengonsumsi
ondansetron, karena obat ini bisa
menyebabkan pusing & kantuk.
18. DOMPERIDON
Domperidon untuk ibu hamil dan menyusui
►U/ bumil termasuk Kategori C
► Terserap ke dalam ASI
► Bila Anda sedang menyusui, jangan
menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi
dengan dokter terlebih dahulu.
19. DOMPERIDON
Dosis Dimenhydrinate adalah sbb :
1. Kondisi: mual dan muntah
- Dewasa: 10 mg, 3 kali sehari.
- Anak-anak : ≤12 tahun atau <35 kg 250 mcg,
3 x sehari. Dosis maksimal 750 mcg/kgBB sehari.
2. Kondisi: mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterapi
- Anak-anak: 0.2-0,4 mg/kgBB per hari,
setiap 4-8 jam sekali.
Kondisi: merangsang produksi ASI
Dosis awal 3 x 10 mg sehari. Jika stlh 7 hari hasilnya blm
optimal, dosis dpt ditingkatkan menjadi 3 x 20 mg sehari.
21. Kategori Obat u/ Bumil
Berdasarkan Tk
Keamanannya thd
Janin Menurut FDA
Kategori A = Aman untuk janin
Kategori B = Cukup aman untuk janin
Kategori C = Digunakan jika perlu, kemungkinan bisa
ada efek samping pada janin
Kategori D = Digunakan jika darurat, bisa terjadi efek
samping pada janin
Kategori X = Tidak pernah digunakan dan sangat
berbahaya bagi janin
Kategori A : penelitian pd manusia di trimester 1 tdk menunjukan kelainan
thp janin (blm ada bukti pd trimester 2 dan 3)
Kategori B : penelitian pd hewan percobaan tdk menunjukan efek thd janin &
penelitian pd manusia masih blm menunjukan bukti yg jelas. Atau, pd hewan
percobaan menunjukan kelainan janin, sedangkan pd manusia tidak
menunjukan kelainan janin sama sekali di semua trimester.
Kategori C : penelitian pd hewan percobaan menunjukan kelainan janin,
tetapi pd manusia blm menunjukan bukti yg jelas, ttp manfaat obat lbh tinggi
dibandingkan potensial resiko yg terjadi.
Kategori D : penelitian pd manusia menunjukan bukti kelainan yg jelas pd
janin, ttp manfaat obat lbh tinggi dibandingkan potensi resiko yg terjadi.
Kategori X : penelitian pd manusia menunjukan kelainan pada janin, dan
tingkat bahayanya lbh besar dari pd manfaatnya.