Teks tersebut membahas keterkaitan antara ayat Al Qur'an tentang delapan malaikat yang menopang 'Arsy Allah pada hari kiamat dengan konfigurasi elektron gas mulia yang memenuhi kaidah oktet. Ayat tersebut dihubungkan dengan kestabilan atom gas mulia akibat konfigurasi elektronnya yang terisi penuh, sama halnya 'Arsy akan tetap utuh dijunjung delapan malaikat meski dunia hancur pada hari kiamat.
1. KESTABILAN UNSUR GAS MULIA DALAM SURAT AL HAQQAH AYAT 17
Oleh : Lailis Sa’adah / Fisika / 13620012
Atom merupakan bagian terkecil yang menyusun suatu materi. Atom berukuran sangat
mikroskopis, sehingga tidak bisa dilihat dengan hanya menggunakan mata telanjang. Atom
berasal dari bahasa yunani “atomos” yang berarti tidak dapat dipotong atau sesuatu yang tidak
dapat dibagi lagi. Atom mengandung proton (muatan positif), elektron (muatan negatif) dan
neutron (muatan netral). Proton dan neutron terpusat pada inti atom. Sedangkan elektron
terletak mengelilingi atom tersebut.
Kumpulan atau himpunan atom yang memiliki sifat yang sama disebu dengan unsur.
Sedangakan gabungan atau ikatan dari atom yang memiliki sifat sama disebut dengan molekul.
Jadi unsur dan molekul merupakan dua hal yang berbeda pengertiannya. Gabungan dari atom
unsur yang sejenis disebut dengan molekul unsur. Contoh : O2, H2, N2. Gabungan dari atom
unsur yan berbeda disebut dengan molekul senyawa. H2O, CO2. .
Dalam atom terdapat subpartikel atom yang bermuatan negatif yang disebut dengan
elektron. Elektron memegang peranan penting bagi atom dan sejenisnya. Elektron dapat
terikat pada inti atom melalui gaya tarik menarik Coulomb. Gaya coulomb antara elektron
dengan proton itulah yang menyebabkan terjadinya ikatan kimia.
Elektron berpengaruh pada letak suatu unsur dalam sistem tatanan unsur yang disebut
dengan Sistem Periodik Unsur (SPU). Penyusunan atau penggolongan unsur – unsur dalam SPU
tidak sembarangan. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan. SPU disusun berdasarkan
kemiripan sifat serta kenaikan nomor atom yang dalam hal ini dipengaruhi oleh elektron lebih
rincinya elektron valensi. Elektron valensi adalah elektron – elektron sebuah atom yang dapat
membentuk ikatan kimia dengan atom lainnya. Untuk unsur golongan utama ( golongan A )
elektronvalensi merupakan elektron yang berada pada kulit terluar. Misalnya unsur – unsur
golongan IA ( H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr ) memiliki elektron valensi satu. Unsur – unsur golongan IIA
( Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra ) memiliki elektron valensi dua dan seterusnya hingga golongan VIII A.
sedangkan golongan transisi ( golongan B ) beberapa elektron di kulit yang lebih dalam juga
merupakan elektron valensi.
Untuk menentukan elektron valensi dapat diketahui dengan konfigurasi elektron. Yaitu
susunan elektron pada suatu atom berdasarkan kulitnya. Susunan atom – atom tersebut
mengikuti kaidah tertentu yang telah ditetapkan oleh para ahli kimia. Diantaranya adalah
prinsip aufbau, aturan Hund, dan larangan Pauli.
Berbicara mengenai unsur – unsur golongan VIIIA terdapat beberapa keistimewaan
pada golongan ini. Golongan ini terdiri dari unsur Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton
(Kr), Xenon (Xe). Radon (Rn). Golongan VIIIA memiliki nama khusus, yaitu gas mulia ( noble
gas). Disebut mulia karena unsur – unsur dari golongan ini sangat stabil atau sulit bereaksi.
Meskipun ada beberapa yang bisa, seperti XePtF6. Kestabilan atom ini disebabkan karena
konfigurasi elektonnya yang terisi penuh mengikuti kaidah oktet (kulitnya terisi delapan
elektron). Hal ini mengakibatkan unsur – unsur gas mulia memiliki energi ionisasi yang besar.
Sekarang mari kita lihat firman Allah dalam QS Al Haqqaah ayat 17 :
“ Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang
malaikat menjunjung ´Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. “
Jika diperhatikan, terdapat interkoneksi antara ayat tersebut dengan konfigurasi dan
kestabilan unsur atom VIIIA. Al Haqqah sendiri berarti peristiwa yang pasti terjadi. Surat ini
menceritakan peristiwa – peristiwa yang terjadi saat hari kiamat nanti. Menurut Prof. TM
2. Hasbi Ash Shidqi dalam karyanya Tafsir Al Bayan, diterangkan bahwa ayat ke-17 dari surat Al
Haqqah tersebut mengandung pengertian pada saat hari kiamat nanti terjadi, ‘Arsy akan
dijunjung oleh malaikat – malaikat yang berada di segenap penjuru langit itu. ‘arsy ini mungkin
‘Arsy yang agung dan mungkin ‘arsy yang diletakkan di bumi pada hari kiamat untuk mengadili
perkara yang telah diperbuat oleh manusia selama di dunia. Hal ini merupakan hal ghaib yang
harus diimani. Ada yang mengatakan delapan malaikat itu maksudnya tujuh di langit dan satu
di bumi.
Delapan malaikat menjunjung ‘Arsy bisa diintegrasikan dengan kaidah oktet. Yaitu
kulit elektron terluar yang terisi penuh dengan delapan elektron mengelilingi inti diibaratkan
bagai delapan malaikat yang memenuhi penjuru bumi mengangkat ‘Arsy yang agung. Peristiwa
ini terjadi pada hari kiamat, hari ketika dunia mengalami kehancuran yang amat dahsyat.
Namun karena delapan malaikat tersebut menjunjung ‘Arsy maka dengan izin-Nya ‘Arsy akan
tetap utuh dan tidak akan hancur, sesuai dengan sifat-Nya yang Mahakekal. Jika diperhatikan
dengan saksama, unsur gas mulia yang notabene memenuhi kaidah oktet juga mengalami hal
serupa. Kestabilan gas mulia dapat tercermin melalui daya ionisasi yang sangat besar dan
afinitas elektronnya yang rendah. Sehingga sulit bagi unsur – unsur ini untuk dihancurkan atau
bereaksi dengan unsur lain.
Sesungguhnya Allah menciptakan semua hal di bumi ini untuk diambil hikmahnya. Agar
manusia dapat mengenali keberadaan-Nya melalui tanda – tanda di alam ini. Sesuai dengan
firman berikut :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (QS Ali Imran : 190)
Wallahu A’lam.