2. Perkembangan Jiwa Keagamaan
pada Anak
Timbulnya Jiwa
Agama
Prinsip
Biologis
Prinsip
Tanpa Daya
Prinsip
Eksplorasi
perkembangan
Jiwa Agama
The Fairy
Tale Stage
(Tingkat
Dongeng)
The Realistic
Stage
(Tingkat
Kenyataan)
The
Individual
Stage
(Tingkat
Individu)
3. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sebenarnya potensi
agama sudah ada pada setiap manusia sejak
dilahirkan. Potensi ini berupa dorongan untuk
mengabdi kepada Sang Pencipta. Dalam termonologi
Islam, dorongan ini dikenal dengan hidayat al-
Diniyyat (baca: hidayatud diniyyah), berupa benih-
benih keberagaman yang dianugerahkan Tuhan
kepada manusia, dengan adanya potensi bawaan ini
manusia pada hakikatnya adalah makhluk beragama.
4. Konsep ajaran islam menegaskan bahwa pada hakikatnya
penciptaan jin dan manusia adalah untuk menjadi pengabdi
yang setia kepada penciptanya (QS 51:56). Agar tugas dan
tanggungjawab dapat diwujudkan secara benar, maka
Tuhan mengutus Rasul-Nya sebagai pemberi
pengajaran,contoh dan teladan. Dalam estafet berikutnya
risalah ini diwariskan kepada para ulama. Tetapi tanggung
jawab utamanya dititikberatkan pada kedua orangtua.
5. Sifat Agama
Perkembangan Jiwa Keagamaan
pada Anak
Unreflective (Tidak
Mendalam)
Egosentris
Antbromorpbis
Verbalis dan Ritualis
Imitatif
Rasa heran
6. Perkembangan Jiwa Keagamaan
pada Remaja
Perkembangan rasa
agama
Pertumbuhan dan
perkembangan mental
Perkembangan Perasaan
Perkembangan Moral
Perkembangan Sosial
Sikap Minat
Ibadah
7. Keraguan dan Konflik dalam Beragama
1. Kepribadian
2. Kesalahan Organisasi
Keagamaan dan Pemuka Agama
3. Peryataan Kebutuhan Agama
4. Kebiasaan
5. Pendidikan
6. Percampuran antara Agama dan
Mistik
8. Perkembangan Jiwa Keagamaan
pada Dewasa dan Usia Lanjut
Kebutuhan Beragama
Manusia disebut sebagai makhluk yang beragama
(homo religious). Ahmad Yamani mengemukakan,
bahwa tatkala Allah membekali insan itu dengan
nikmat berpikir dan daya penelitian, diberinya pula
rasa bingung dan bimbang untuk memahami dan
belajar mengenali alam sekitarnya sebagai imbangan
atas rasa takut terhadap kegarangan dan kebengisan
alam itu
9. Menurut H. Carl Witherington, diperiode
adolesen ini pemilihan terhadap kehidupan
mendapat perhatian yang tegas. Sekarang
mereka mulai berfikir tentang tanggung
jawab social moral, ekonomis, dan
keagamaan (M.Buchori, 1982:145). Diusia
dewasa biasanya seseorang sudah memliki
sifat kepribadian yang stabil.
10. Karakteristik Sikap Keberagamaan
Pada Masa Dewasa
• Menerima kebenaran agama berdasarkan
pertimbangan pemikiran yang matang, bukan
sekadar ikut-ikutan.
• Cenderung bersifat realis
• Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-
norma agama
• Tingkat ketaatan beragama
• Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas
11. Lanjutan...
• Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran
agama sehingga kemantapan beragama selain
didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga
didasarkan atas pertimbangan hati nurani.
• Adanya pengaruh kepribadian dalam
menerima, memahami serta melaksanakn
ajaran agama yang diyakininya.
• Terlihat adanya hubungan antara sikap
keberagamaan dengan kehidupan sosial
12. Manusia Usia lanjut dan Agama
• Pengertian
Saat telah menginjak usia dewasa terlihat
adanya kematangan jiwa mereka; “Saya hidup
dan saya tahu untuk apa,” menggambarkan
bahwa di usia dewasa orang sudah memiliki
tanggung jawab serta sudah menyadari makna
hidup.
13. Lanjutan...
• Masa dewasa awal (masa dewasa dini/young
adult) (usia 21-40 tahun)
Masa dewasa awal adalah masa
pencaharian kemantapan dan masa reproduktif
yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah
dan ketegangan emosional, priode isolasi social,
priode komitmen dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan
penyesuaian diri pada pola hidup yang baru
14. Lanjutan...
• Masa dewasa madya (middle adulthood)
Perhatian terhadap agama lebih besar
dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan
kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap
agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan
social.
15. Lanjutan...
• Masa usia lanjut (masa tua/older adult)
Usia lanjut adalah periode penutup dalam
rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari
umur enam puluh tahun sampai mati, yang
ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat
fisik dan psikologis yang semakin menurun.
16. Masalah-masalah Keberagamaan Pada
Masa Dewasa
• Masa dewasa awal, masalah yang dihadapi
adalah memilih arah hidup yang akan diambil
dengan menghadapi godaan berbagai
kemungkinan pilihan.
• Masa dewasa tengah, masalah sentaral pada
masa ini adalah mencapai pandangan hidup
yang matang dan utuh yang dapat menjadi
dasar dalam membuat keputusan secara
konsisten.
17. Lanjutan...
• Masa dewasa akhir, ciri utamanya adalah
‘pasrah’. Pada masa ini, minat dan kegiatan
kurang beragama. Hidup menjadi kurang rumit
dan lebih berpusat pada hal-hal yang sungguh-
sungguh berarti. Kesederhanaan lebih sangat
menonjol pada usia tua.