Dokumen tersebut membahas peran dan partisipasi perempuan dalam sejarah Indonesia mulai dari masa kolonial hingga reformasi. Perempuan berperan sebagai tentara, intelijen, dan anggota organisasi yang mendukung perjuangan kemerdekaan. Setelah kemerdekaan, berbagai organisasi perempuan berdiri untuk mendukung pembangunan dan hak-hak perempuan. Pada era reformasi, gerakan perempuan memainkan peran penting dalam memper
1. PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM
LINTAS SEJARAH INDONESIA
Kelompok 4:
-Hairus Saleh
NIM 109033100052
- Ai Eli Latifah
-NIM 109034000090
- ST. Rahmah
NIM 109032100022
- Mutmainnah
9. ‘REVOLUSI’: PERJUANGAN KEMERDEKAAN
1945-1949
Tanggal 17 Agustus 1945, saat kekuasaan
Jepang, dinyatakan dalam UUD 1945, di mana
semua warga negara dinyatakan setara
dihadapan hukum. Koalisi pemerintahan yang
goyah pada tahun itu terdiri dari:
Menteri pertama, yakni Maria Ulfah Santoso
sebagai menteri Hubungan Sosia;l dan
S.K. Trimurti sebagai Menteri Perburuhan.
10. LANJUTAN
segera setelah kekuasaan Jepang angkat kaki,
organisasi pertumbuhan bertumbuh kembali,
dan kebanyakan untuk mendukung Republik
yang masih muda. Salah satu yang terpenting
dari organisasi yang baru itu ialah:
Persatuan Wanita Republik Indonesia
(Perwari).
dan yang berdiri terakhir periode Revolusi
adalah Muslimat NU, sayap perempuan
organisasi Islam tradisional Nahdlatul Ulama.
11. LANJUTAN
Tahun 1946, beberapa organisasi perempuan
membentuk federasi beorientasi nasionalis,
sebagai aliansi terbesar organisasi perempuan
yakni Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Anggotanya adalah dari penerus federasi
perempuan di era kolonial. Pada masa
kemerdekaan organisasi perempuan berfocus
pada upaya membantu keluarga-keluarga
untuk bertahan hidup menghadapi zaman
kesusahan.
12. NEGARA DEMOKRATIK 1949-1958
Setelah pengalihan kedaulatan tahun1949,
sebuah UU baru diterapkan pada tahun 1950
yang mengubah Indonesia menjadi
pemerintahan perlementria dengan Sukarno
sebagai presidennya.
Kowani adalah organisasi federasi yang aktif,
sedangkan Perwari dan Gerwani secara vokal
mewakili suara kaum perempuan untuk
menghadapi negara. Gerwani adalah
organisasi radikal yang berdiri tahun 1950 dan
merapat ke Partai Komunis Indonesia (PKI)
13. ORDE BARU 1965-1998
Orde Baru memandang perempuan sebagai
kelompok penting masyrakat yang terstruktur, yang
perlu ditarik segaris dengan pembangunan
(Douglas, 1980). Organisasi yang paling terkenal
dan terbesar adalah Dharma Wanita yang
mendukung pembangunan pada awal 1970-an
dibidang Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK). Inovasi penting Orde Baru, sejauh kita
memperhatikan gender adalah pembentukan
Kementrian Peranan Wanita, yang pertama kali
diperkenalkan sebagai kementrian muda pada
tahun 1978, semasa Dekade Internasional
Perempuan (1975-1985).
14. AGENDA GERAKAN PEREMPUAN MASA
REFORMASI
-Tragedi mei 1998 tidak lepas dari gerakan
perempuan. Banyak perempuan yang jadi
korban, seperti dalam gerakan ibu-isme.
-Pada Siaga I gerakan suara ibu peduli
menggugat pemerintah dan kepedulian
masyarakat terhadap korban kebijakan
yang berujung di krisis ekonomi yakni
anak-anak dan perempuan.
-gerakan perempuan , memiliki peran
penting dalam gerakan reformasi
membangun demokrasi.
15. AGENDA GERAKAN PEREMPUAN MASA
REFORMASI
Era reformasi menuntut berbagai
perubahan sektor sebagaimana
terwujudnya good governance, KKN,
Desentralisasi, transparasi,
akuntabititas, dan peningkatan kualitaas
kehidupan perempuan.
Pasal 27 UUD 1945 tentang perempuan
dan laki-laki memiliki hak dan kewajiban
yang sama dalam keluarga, masyarakat
dan pembangunan.
16. Visi pembangunan pemberdayaan
perempuan dalam GBHN 1999 yaitu
“kesetaraan dan keadilan jender untuk
mewujudkan kemitraan yang harmonis
dan saling menguntungkan bagi laki-
laki dan perempuan dalam berbagai
aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara.”
17. Misi tersebut yaitu melaksanakan 5 agenda
pokok Nasional.
1. Peningkatan kualitas hidup perempuan
dalam bidang pendidikan, kesehatan,
sumber daya pembangunan, produktifitas
dan [perlindungan.
2. Kedetaraan dan keadilan jender di semua
bidang dan sektor pembangunan.
3. Penghapusan tindak kekekrasan terhadap
perempuan.
4. Penghormatan martabat dan HAM bagi
perempuan.
5. Pemampuan lembaga pengelola kemajuan
perempuan.
18. PASCA REFORMASI
Ketakutan untuk berorganisasi sudah
tidak ada.
LSM Perempuan bangkit.
Organisasi perempuan mulai
menjamur baik dalam bidang
pendidikan, agama, ekonomi,
akademis, dll.
19. Maria Ulfa Subadio, S.H, dkk, Peranan Dan Kedudukan
Wanita Indonesia, (Yogyakrta; Gadjahmada
University Press, cet. iii, 1986)
Sukanti Suryochondro, Potret Pergerakan Wanita di
Indonesia, (Jakarta; CV. Raja Wali, cet. I, 1984)
SUSAN BLACKBURN, PEREMPUAN DAN NEGARA
DALAM ERA INDONESIA MODERN, (Jakarta;
kalyanamitra, cet.1, 2009)
Khofifah indar parawansa, mengukir paradigma
menembus tradisi, pemikiran tentang keserasian
gender, (jakarta; pustaka lp3es indonesia. 2006)
20. LANJUTAN
Selo soemardjan (ed)., kisah perjuangan
reformasi, (jakarta; pustaka sinar
harapan, 1999)
http://bagaimana-kita membayangkan –
gerakan-perempuan-di-masa.htm
http://yunianti chuzaifah “gerakan perempuan
perlu meredifinisi strategi, membuat pola
baru”_komnas perempuan.htm
21. DAFTR PERTANYAAN
Susi kel.6
Apa yang dimaksud dengan gerakan ibuisme dan
tokohnya?
Ari Nurhayati. Kel. 3
Ciri apa saja yang terbentuk dalam organisasi
perempuan setiap periodetisasi?
Fasjut syukroni
Bagaimana agar perempuan mengerti tentang
organisasi?
22. Salihin, kel.5
Adakah ideologi tersendiri dalam organisasi
perempuan?
Moh. Moragandi
Apa refresentasi gender khususnya di indonesia?