1. TEOREMAALAM DALAM ISLAM
(Tawaran Islam atas Peran Indonesia dalam Penanggulangan Krisis Lingkungan Hidup)
Oleh Hairus Saleh
Pemanasan global, polusi, longsor dan banjir merupakan permasalahan dunia yang perlu di
selesaikan secepatnya. Indonesia itu sendiri mempunyai peran yang sangat penting dalam
mengatasi permasalahan tersebut. Islam pun sangat respek terhadap permasalah alam ini.
Alam diciptakan Tuhan untuk kepentingan hidup manusia. Manusia mempunyai kebebasan
dari Tuhan mengelola lingkungan dengan baik. Hal ini tidak lepas dari peran manusia sebagai
khalifah di muka bumi. Tentunya, tuhan telah memberikan suatu kemampuan yang sesuai
dengan tugas tersebut demi keseimbangan ekosistem alam dan kesejahteraan manusia.
Di era terakhir ini, pola pikir manusia mengalami revolusi hampir menyeluruh yang
mengakibatkan perubahan di berbagai aspek. Pengembangan teknologi yang semakin
meningkat yang diiringi dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat mengakibatkan
ketidak acuhan manusia dalam menyikapi lingkungan.
Sungguh sangat ironis, kemajuan teknologi tidak diimbangi dengan upaya pelestarian alam
yang pada akhirnya akan mengganggu keseimbanan alam. Hal ini terbukti bahwa dalam
rentang waktu kurang dari 200 tahun kemajuan teknologi serta aktivitas industri mampu
menimbulkan kerusakan biosfer yang sudah berusia 500 juta tahun ini.
Degradasi lingkungan menjadi konstruksi masalah yang saling berkaitan. Polusi
udara, global warming, pencemaran air, carbon trading, kelestarian ekosistem terumbu
karang, illegal logging serta sekian banyak masalah lingkungan di hadapan kita.
Indonesia sebagai negara yang besar dan berkembang, juga mempunyai peran yang cukup
besar dalam problematika lingkungan tersebut. Indonesia merupakan negara kedua di asean
yang harus bertanggung jawab atas perubahan iklim dunia. Maraknya penggundulan hutan,
emisi industri, lalu lintas dan perusakan lahan gambut di Indonesia mengakibatkan efekrumah
kaca yang dahsyat. Hanya saja penggundulan hutan ini merupakan penyebab terbesar efek
rumah kaca tersebut (80-81%).1
Keadaan tersebut mengakibatkan abnormalitas sistem hidrologik alam yang dapat menaikkan
tinggi permukaan laut sebesar 1cm/tahun untuk kenaikan suhu 2°C. Dengan data ini, Pulau
1 Artikel Marc Frings, Peran Indonesia dalam Kebijakan Iklim Internasional Insentif Finansial untuk
Melindungi Kelangsungan Hutan –Apakah Efektif?, (Jakarta : Yayasan Konrad-Adenauer), h. 2
2. Bali diperkirakan tenggelam pada tahun 2050. Didukung dengan eksploitasi air tanah
berlebih, Kota Jakarta akan tenggelam 25% jika tidak diimbangi regenerasi hutan. Bahkan,
Indonesia mendapat ‘penghargaan’ yang tercatat dalam Guinness World Record sebagai
negara dengan tingkat penebangan hutan tercepat di dunia yakni 1,8 juta hektar/tahun antara
2000-2005 dengan rata-rata 51 km2
setiap harinya.
Penggundulan hutan tidak hanya mengakibatkan pemanasan global, tetapi juga
mengakibatkan tanah longsor karena pengkokohan tanah berkurang dan banjir karena
penyerapan berkurang. Di lain sisi, banjir tidak hanya disebabkan oleh penggundulan hutan,
pembuangan sampah yang tidak tepat, pencemaran sungai juga memicu terjadinya banjir
karena tidak lancarnya laju air.
Muskilat di atas jelas merupakan hal yang tidak di inginkan manusia, hanya saja manusia
cenderung lalai dan lebih mengedepankan nafsu tanpa harus mempertimbangkan dampaknya.
Padahal sejak 14 abad silam, Islam telah mengingatkan kepada manusia agar tetap menjaga
kelestarian lingkungan demi keseimbangan alam, “Barangsiapa di antara orang Islam yang
menanam tanaman maka hasil tanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan
hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak
tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim).
Hal ini sesuai dengan firman Tuhan yaitu, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik.” [QS. Al-
A'raf (7): 56]
Di sini Islam memberikan solusi yang dahsyat pada umat manusia –universalisme Islam pada
seluruh umat manusia2
- dalam menyelesaikan polemik ini agar terus memerhatikan
lingkungan tanpa harus mengesampingkan kebutuhan manusia. Artinya, manusia
diperbolehkan mengkonsumsi dan mengelola seluruh alam berdasarkan kebutuhan manusia
tanpa berlebih-lebihan. Di samping itu, harus ada daur ulang dari apa yang telah di ambil dari
alam tersebut untuk menjaga kelangsungan hidup sesama.
Tidak hanya itu, Islam juga sangat memerhatikan keasrian alam agar manusia hidup sehat dan
pikiran tenang, serta dapat mengurangi banjir dan sebagainya. Sebagaimana yang yang
diajarakan nabi dalam hadisnya bahwa “keindahan itu merupakan bagian dari iman”.
2 Prof. Dr. Marcel a. Boisard, Humanisme dalam Islam, diterjemahkan oleh prof. Dr. M. Rasjidi, (Jakarta :
Bulan Bintang, cet i, 1980), h. 186
3. Oleh karena itu, pelestarian lingkungan hidup ini sangat erat kaitannya dengan keimanan
umat Islam. Semangat kuat iman seseorang, kesadaran akan melindungi alam akan semakin
kuat pula.
Dasar ini merupakan bentuk kepedulian Islam terhadap lingkungan sekitar. Islam tidak hanya
menjelaskan tentang tauhid saja akan tetapi juga tentang ilmu tentang kehidupan manusia dan
mencakup berbagai bidang dan waktu.
Jadi, Islam sebagai agama yang mempunyai penganut terbesar di Indonesia sangat
mendukung dan membantu eksistensi Indonesia dalam menanggulagi dinamika krisi
lingkungan yang sedang berlangsung. Kalau umat Islam di indonesia ini mengimani ajaran
agamanya, jelas segala urusan lingkungan di indonesia akan teratasi.
Daftar pustaka
Artikel Marc Frings, Peran Indonesia dalam Kebijakan Iklim Internasional Insentif Finansial
untuk Melindungi Kelangsungan Hutan –Apakah Efektif?, Jakarta : Yayasan Konrad-
Adenauer
Boisard, Prof. Dr. Marcel A, Humanisme dalam Islam, diterjemahkan oleh prof. Dr. M.
Rasjidi, Jakarta : Bulan Bintang, cet i, 1980