Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dalil-dalil toleransi dalam Islam. Pengertian toleransi adalah sikap menerima dan tidak diskriminatif terhadap kelompok yang berbeda. Ayat Al-Quran dan hadis menganjurkan sikap lapang dada dan menghargai kebebasan beragama orang lain, seperti surat Al-Kafirun dan surat Yunus ayat 40-41. Islam juga menekankan persaudaraan antar umat Islam.
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Pengertian Toleransi dan Dalil-nya
1. Pengertian Toleransi dan Dalilnya
The Makers:
• Agus Sarwanto
• Bayu Sugara
• Ridho Wahyu Nugroho
2. Pengertian Toleransi
Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan
perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda
atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah
toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan
keberadaan agama-agama lainnya.Kata toleransi sebenarnya bukanlah bahasa “asli”
Indonesia, tetapi serapan dari bahasa Inggris “tolerance”, yang definisinya juga tidak jauh
berbeda dengan kata toleransi/toleran.
3. Menurut Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English, toleransi adalah quality
of tolerating opinions, beliefs, customs, behaviors, etc, different from one’s own.Adapun
dalam bahasa Arab, istilah yang lazim dipergunakan sebagai padanan dari kata toleransi
adalah
atau
. Kata ini pada dasarnya berarti al-jûd (kemuliaan). atau sa’at alshadr (lapang dada) dan tasâhul (ramah, suka memaafkan). Makna ini selanjutnya
berkembang menjadi sikap lapang dada/ terbuka (welcome) dalam menghadapi
perbedaan yang bersumber dari kepribadian yang mulia.
4. Ayat Al-Qur’an yang membahas Toleransi
A.
QS:al kafirun1-6
“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,aku tidak akan menyembah apa yang kamu
sembah.dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi
penyembah Tuhan yang aku sembah. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Surat ini adalah surat makkiyah, surat yang diturunkan pada periode Makkah, meskipun
ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa, surat ini turun pada periode Madinah.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa, surat ini adalah surat penolakan
(baraa’) terhadap seluruh amal ibadah yang dilakukan oleh orang-orang musyrik, dan
yang memerintahkan agar kita ikhlas dalam setiap amal ibadah kita kepada Allah, tanpa
ada sedikitpun campuran, baik dalam niat, tujuan maupun bentuk dan tata caranya.
Karena setiap bentuk percampuran disini adalah sebuah kesyirikan, yang tertolak secara
tegas dalam konsep aqidah dan tauhid Islam yang murni
5. Q:S Yunus:40-41
“di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada
(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang
orang-orang yang berbuat kerusakan.jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah:
“Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang aku
kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan”.
6. Pada ayat ke 40 surat Yunus Allah menjelaskan orang yang tidak beriman (kaun Kafir)
yang mendustakan Al Qur’an dibagi menjadi dua. Pertama golongan yang benar-benar
mempercayai dengan iktikad baik terhadap Al Qur’an, mereka termasuk orang yang
menghormati pendapat orang lain. Kedua golongan yang sama sekali tidak
mempercayai dan terus menerus di dalam kekafiran, mereka termasuk orang membuat
kerusakan.
Pada ayat yang ke 41 surat Yunus “Bagiku pekerjaanku bagi kamu pekerjaan kamu”,
bahwa Islam sangat menghargai perbedaan-perbedaan diantara manusia, karena
masing-masing punya hak. Dan tidak boleh memaksakan orang lain memeluk agama
Islam, sekalipun Islam agama yang benar. Yakni biarlah kita berpisah secara baik-baik
dan masing-masing akan dinilai Allah serta diberi balasan dan ganjaran yang sesuai
7. Hadits yang membahas Toleransi
Dari Abi Hurairah ra. berkata, Rasullah bersabda:ada lima kewajiban orang islam
terhadap orang islam lainnya, yaitu membalas salam, memenuhi undangan, melayat
jenazah, menengok orang sakit, dan berdoa bagi orang yang bersin yang memuji Allah
(membaca hamdallah).(HR.Ibnu majah)
Perumpamaan sesama orang-orang mukmin dalam mencinta, menyayangi, dan
merasakan lemah lembut seperti satu tubuh manusia, Jika diantara satu anggotanya
merasa sakit maka seluruh tubuh akan merasakan gelisah dan sakit panas.(HR.Bukhori
dan Muslim)