Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis syirik serta bahayanya bagi manusia. Syirik didefinisikan sebagai mempersekutukan Allah dengan yang lain dalam beribadah atau menyamakan sifat-Nya dengan makhluk. Ada dua jenis syirik yaitu syirik akbar dan syirik kecil. Syirik akbar dapat menyebabkan seseorang keluar dari Islam sedangkan syirik kecil merupakan dosa bes
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Syirik dan bahaya bagi manusia
1. SYIRIK DAN BAHAYA
BAGI MANUSIA
NAMA KELOMPOK :
AFRIDA RIYANI SANI (1870201004)
BINTANG ABDURAHMAN (1870201028)
DELVYANA SAGITA (1870201002)
FEGGY ERNES TOKAEL (1870201003)
NURISAH (1870201027)
IRFAN PANDU (1870201041)
2. Pengertian Syirik
Syirik menurut bahasa berasal dari kata "syarika" artinya Bersekutu atau Berserikat
Sedangkan menurut istilah ialah Mempersekutukan Allah dengan yang lain atau mempersamakan Allah
sebagai pencipta (Al-Khaliq) dengan yang diciptakan (makhluk) baik zat, sifat, kekuasaan dan
sebagainya.
Sebagian ulama membagi makna syirik menjadi makna umum dan makna khusus.
Bermakna umum, jika menyekutukan Allah di dalam peribadahan hamba kepada-Nya (uluhiyyah),
Bermakna Khusus, menyekutukan-Nya di dalam perbuatan-Nya (rububiyyah), nama-Nya,
dan sifat-Nya (al-asma’ wa ash-shifat).
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
(QS. An Nisa’: 48)
3. Bentuk-Bentuk syirik
1) Syirik di dalam Al Uluhiyyah
Yaitu jika seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk disembah. Yang
mana Allah Subhanahuwa Ta’ala dalam berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada hamba-Nya
agar tidak menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja. Firman Allah Ta’ala :
“Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelummu
agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap
dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-
buahan sebagai rezeki untukmu karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah
padahal kamu mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah : 21-22)
Contoh,
1. Berdoa kepada selain Allah SWT
2. Takut kepada selain Allah SWT
3. Berharap kepada selain Allah SWT
4. 2. Syirik Di Dalam Ar Rububiyyah
Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi
rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar rububiyyah.
Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada orang-orang kafir
terdahulu.
Orang-orang terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka menyekutukan Allah dalam
uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya Pencipta alam semesta namun mereka masih
tetap berdoa, meminta pada kuburan-kuburan seperti kuburan Latta. Sebagaimana Allah kisahkan
tentang mereka :
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi
dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.” Maka betapakah
mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS. Al Ankabut : 61)
5. SYIRIK AKBAR
(BESAR) SYIRIK KECIL
Syirik dalam Berdo’a
Syirik dalam sifat Allah
Syirik dalam Mahabah
Syirik dalam Ketaatan
Syirik dalam Khauf (Takut)
Syirik dalam Hulul
Syirik dalam Tasharruf
Syirik dalam Hakimiyah
Syirik dalam Tawakal
Syirik Zhahir (Nyata)
Syirik Khafi (Tersembunyi)
6. Macam-macam Syirik Besar
a. Syirik dalam berdoa
Yaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman dalam kitab-Nya (yang terjemahannya):
“Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis kulit ari.
Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau mereka
mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. (QS. Faathir: 13-14)
b. Syirik dalam sifat Allah
Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah Ta’ala
telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang terjemahannya):
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia
sendiri.” (QS. Al-An’am : 59). Lihat QS. Al-Jin: 26-27.
Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah, menisbatkan hal
tersebut kepada selain-Nya adalah syirik akbar.
7. c. Syirik dalam Mahabbah (kecintaan)
Mencintai seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau menyetarakan
cinta-nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Ta’ala. Mengenai hal ini Allah
Ta’ala berfirman (yang terjemahannya):
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang
yang beriman sangat cinta kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 165).
d. Syirik dalam ketaatan
Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam
mendurhakai Allah Ta’ala. Seperti mentaati mereka dalam menghalal-kan apa yang
diharamkan Allah Ta’ala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.
Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang terjemahannya) : Mereka
menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (QS.
At-Taubah: 31).
8. e. Syirik khauf (takut)
1. Khauf Sirri; yaitu takut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, berupa berhala, thaghut, mayat,
makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat
menimpakan mudharat kepada makhluk. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang terjemahannya):
“Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman.(QS.
Ali Imran: 175).”
2. Takut yang menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya, seperti: Takut kepada seseorang
sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti in hukumnya haram, bahkan termasuk syirik
ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya):
“Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya!
” Shahabat bertanya: Bagaimana mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri?
Rasulullah bersabda:
“Yaitu ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya! Maka Allah akan berkata
kepadanya di hari kiamat: Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?”.
Ia menjawab: “Karena takut kepada manusia!”.
Allah berkata: “Seharusnya hanya kepadaKu saja engkau takut”.
(HR. Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry, Shahih).
3. Takut secara tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada binatang buas, atau
kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi
rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.
9. 2. Syirik Ashghar (Kecil)
Yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara tetapi tidak mengeluarkan dari
agama. Ia merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar.
Macam-macam syirik asghar:
a. Zhahir (nyata)
Berupa ucapan: Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya): “Barangsiapa yang bersumpah
dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik”. (HR. Ahmad, Shahih).
b. Khafi (tersembunyi); syirik yang bersumber dari amalan hati, Biasanya berupa niat atau keinginan.
Seperti Riya dan Sum’ah yaitu melakukan tindakan ketaatan kepada Allah SWT dengan niat ingin
dipuji orang.
Contoh : Sholat dengan Khusyu’ karna dekat dengan calon mertua.
10. 1. Jenis-jenis syirik
Syirik Akbar
Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang bersangkutan jika meninggal dalam keadaan
demikian, akan kekal di dalam neraka. Hakikat syirik akbar adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah!
Seperti :
1. memohon dan taat kepada selain Allah
2. bernadzar untuk selain Allah
3. takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat
kepadanya
4. memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada jin dan orang yang sudah mati
5. mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah
6. seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan bahwa dukun itulah yang
menyembuhkannya, mengaku mengetahui perkara ghaib, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk selain Allah.
11. BAHAYA SYIRIK
1. Menimbulkan rasa khawatir dan hilangnya rasa aman di dunia dan akhirat
Sebagaimana firman Allah -ta’ala-:
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. Al An’am: 82).
2. Tersesat di dunia dan akhirat.
“Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” (QS.
An Nisa’: 116).
3. Dosa syirik akbar (besar) tidak akan diampuni oleh Allah jika mati dan belum bertaubat.
Allah -ta’ala-berfirman:
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dosa syirik,
bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar.” (QS. An Nisa’: 48).
4. Jika seseorang berbuat syirik akbar (besar), seluruh amalannya bisa terhapus.
Allah -ta’ala- berfirman:
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”
(QS. Al An’am: 88).
12. B. Sebab-Sebab Syirk
Di antara faktor yang menyebabkan timbulnya syirik adalah sebagai berikut :
1. Mengagumi dan mengagungkan sesuatu
Secara fitrah manusia suka mengagumi kepahlawanan, sesuatu yang agung dan luar biasa. Dari rasa kagum ini
muncul keinginan untuk mengagungkan. Pada dasarnya mengagumi dan mengagungkan sesuatu itu bukanlah suatu
cacat dan tidak membahayakan keimanan. Bahkan dalam beberapa hal mengagumi dan mengagungkan atau
menghormati itu diperintahkan, seperti mengagumi dan mengagungkan atau menghormati kedua orang tua,
mengagungkan Rasulullah saw.
2. Cenderung mengimani yang konkrit dan lalai mengimani yang abstrak
Dalam diri manusia terdapat dua kecenderungan fitrah yang sempurna. Pertama, kecenderungan mengimani yang
bersifat nyata atau konkrit, yakni yang dapat ditangkap oleh indera baik penglihatan, pendengaran, ciuman, rasa atau
sentuhan. Kedua, kecenderungan mengimani yang ghaib, yakni yang tidak tertangkap oleh indera. Kalau
kecenderungan pertama di atas selain dimiliki oleh manusia, juga oleh makhluk lain, namun kecenderungan kedua
khusus dimiliki oleh manusia. Inilah karunia, kemuliaan dan sekaligus keistimewaan yang diberikan Allah kepada
manusia yang tidak diberikan kepada makhluk lain.
13. 3. Dikuasai nafsu
Di antara penyakit yang meninmpa fitrah manusia dan membawa kepada kemusyrikan ialah selalu mengikuti
kehendak hawa nafsu. Hal ini karena ketika fitrah manusia bersih dan lurus, ia akan menerima segala ajaran Allah
denga ridha, dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakannya sebagai bentuk penghambaan kepada
Allah dan mengharapkan ridha-Nya. Namun ketika seseorang dapat dikalahkan hawa nafsunya, maka iapun merasa
sempit untuk menerima dan melaksanakan ajaran-ajaran Allah dan lebih cenderung untuk mengikuti hawa nafsunya.
Mereka cenderung menolak pedoman ajaran-ajaran yang bersumber dari Allah sekalipun hati kecil mereka
mengakuinya bahwa itu adalah benar.
4. Sombong dalam beribadah kepada Allah
Sombong juga merupakan penyakit yang dapat menimpa fitrah manusia sehingga ia menyimpang dari bentuknya
yang lurus dan menjatuhkannya dalam kemusyrikan. Sombong ada beberapa derajat, dimulai dari menganggap
remeh terhadap manusia dan berakhir dengan tidak mau beribadah kepada Allah.
Pada umumnya sifat sombong terdapat pada jiwa orang yang berhasil memperoleh kesenangan kehidupan dunia,
seperti harta, jabatan, kekuasaan, ilmu pengetahuan dan semacamnya. Namun sifat sombong bisa juga menimpa
setiap jiwa yang sakit sekalipun dari kalangan orang yang paling rendah.