SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
INTELEGENSI,
KOGNITIF
DAN
METAKOGNITIF
INTELEGENSI
INTELEGENSI
ATAU KECERDASAN MANUSIA
Manusia diciptakan dan dilengkapi dengan
kecerdasan (intelegensi) yang memiliki
kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki
oleh makhluk lain dan kecerdasan ini sebagai
suatu kemampuan pulalah yang membedakan
manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi
ini, dengan kecerdasan ini pula manusia
dapat menjalani kehidupan yang dinamis
beradab.
dan
Intelegensi (Kecerdasan-Akal) Dalam Al’Quran
di Surah Al-Baqarah):269 - Allah menganugerahkan
al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran
dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-
benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan
hanya orang-orang yang ber-akal-lah yang dapat
mengambil pelajaran (dari firman Allah).
INTELIGENSI & KEMAMPUAN
Adapun kecerdasan atau inteligensi manusia mempunyai
implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb :
1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
3. Kemampuan menalar secara deduktif
4. Kemampuan menalar secara induktif
5. Kemampuan mengembangkan konsep
6. Kemampuan memahami
 Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence”
yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan
Intelligentia atau Intellegere”.
 Teori tentang intelegensi pertama kali oleh Spearman dan
Wynn Jones Pol pada tahun 1951; mengemukakan adanya
konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia tunggal, pengetahuan sejati.

Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan
“Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”.
 Intelegensi,yang berarti memahami.
 Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan
perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Intelegensi Secara Etimologis
Menurutnya bahwa Inteligensi tidak hanya di tentukan oleh satu
faktor (g) saja akan tetapi bisa terdiri dari banyak faktor. Sehingga
muncul teorinya mengenai Multiple Intelligence.
Teori yg dikembangkannya lebih cenderung kepada basis
kemampuan (life
bagian :
skill). Beliau membagi kecerdasan menjadi 8
1.
2.
3.
Kecerdasan
Kecerdasan
Kecerdasan
gerak tubuh
Visual-Spasial
Verbal linguistik
koordinasi
(kinestetik)
5.
6.
7.
8.
Kecerdasan
Kecerdasan
Kecerdasan
Kecerdasan
Musikal
Intrapersonal
Interpersonal
Naturalistik
4. Kecerdasan Matematika-
Logis
Teori Howard Gardner (1983)
“Individu yang sedang melakukan kegiatan dalam pemecahan masalah
memerlukan informasi yg telah di perolehnya untuk memecahkan
masalah yg sedang di hadapinya”
Teori Inteligensi Stenberg (1985)
Theory
adaptasi thdp
Contextual Sub
(Kemampuan
setiap masalah )
Experiental Sub
Theory
(Kemampuan
pemecahan masalah
dgn kreatif)
Componential Sub
Theory
(Kemampuan
menganalisa
masalah)
Triarchic Theory
(Teori bercabang tiga)
“Individu yang sedang melakukan kegiatan dalam pemecahan masalah
memerlukan informasi yg telah di perolehnya untuk memecahkan
masalah yg sedang di hadapinya”
William Stern lanjutan…
•
• c. Bagi suatu perbuatan intelegensi bukan hanya
kemapuan yang dibawa sejak lahir saja, yang penting
faktor-faktor lingkungan dan di dunia pendidikan pun
memegang peranan.
• d. Bahwa manusia itu dalam kehidupannya senantiasa
dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru, dapat
memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mewujudkan
dan mencapai tujuan itu.
CIRI-CIRI INTELEGENSI
• 1. Intelegensi merupakan suatu
kemampuan mental yang melibatkan
proses berfikir secara rasional
(intelegensi dapat diamati secara
langsung).
2. Intelegensi tercermin dari tindakan
yang terarah pada penyesuaian diri
terhadap lingkungan dan pemecahan
masalah yang timbul daripadanya.
•
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
perkembangan Intelegensi
• Menurut Andi Mappiare (1982: 80) hal-hal yang mempengaruhi
perkembangan intelek itu antara lain:
1) Bertabahnya informasi yang disimpan(dalam otak)seseorang
sehingga ia mampu berpikr reflektif.
2) Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan
masalah sehingga seseorang bisa berpikir proporsional.
3) Adanya kebebasan berpikir,menimbulkan keberanian
seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal,
kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan
menunjang keberanian anak memecahkan masalahdan menarik
kesimpulan yang baru dan benar.
INTELIGENSI DAN IQ
• Orang seringkali menyamakan inteligensi dengan IQ,
padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang
sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di
depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence
Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat
tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya
memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan
seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan
seseorang secara keseluruhan.
• Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan
umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik
(Chronological Age).
INTELIGENSI DAN IQ…….
• Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan-
persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur
mental) tersebut sama dengan kemampuan yang
seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu
(umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1.
Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar
perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena
setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi
perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi
penurunan kemampuan.
INTELIGENSI DAN BAKAT
Inteligensi suatu konsep mengenai kemampuan umum individu
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam
kemampuan ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat
spesifik.
Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan
pada individu suatu kondisi yang memungkinkan
tercapainya: pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan
tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut
Bakat atau Aptitude.
Tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap
kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak
dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
INTELIGENSI DAN BAKAT
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus
ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang
dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada
tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test
bidang
Di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan
Interest Inventory.
Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi
Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination
(GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau
Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT)
dan Kuder Occupational Interest Survey.
INTELIGENSI DAN KREATIVITAS
• Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang
inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi
dari suatu proses kognitif.
Meskipun demikian, hubungan antara
kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti
yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas
mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear
denganinteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari
berbagai penelitian tidak mendukung hal itu.
Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas
yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak
selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada
skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti.
Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya
hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
INTELIGENSI DAN KREATIVITAS
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi.

J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu
proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan
untuk memberikan berbagai alternatif jawaban
berdasarkan informasi yang diberikan.
Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur
proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan

untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang
logis berdasarkan informasi yang diberikan.
 Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang
memang kurang memperhatikan pengembangan proses
berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat
berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu
pengetahuan.
Diteliti oleh Howard Gardner (dosen Harvard), Peter Salover (dosen Yale), dan
John Mayer (dosen New Hampshire) pada tahun 1970 - 1980
Pada tahun 1995, Daniel Goleman mempopulerkan teori ini lewat bukunya yg
fenomenal “Emotional Intelligence: Why it can matter more than IQ”
Menurut Goleman (1996) kecerdasan intelektual (IQ) bila tidak disertai dengan
pengolahan emosi (EQ) yang baik tidak akan menghasilkan seseorang sukses
dalam hidupnya.
Peranan IQ hanyalah sekitar 20% untuk menopang kesuksesan hidup
seseorang, sedangkan 80% lainnya ditentukan oleh faktor lain.
Pentingnya pengelolaan emosi (EQ) bagi manusia dalam pengambilan
keputusan bertindak, bahkan seringkali lebih penting daripada nalar, karena
menurutnya, kecerdasan intelektual tidak berarti apa-apa bila emosi (EQ) yang
berkuasa.
Emotioal Intelligence
Kecerdasan Emosi-EQ
Spiritual Intelligence
Kecerdasan Spiritual (Agama)
Dipopulerkan oleh pasangan suami-istri, Danah Zohar dan Ian
Marsal pada tahun 1997, di Amerika Serikat.
Menurut pendapat mereka, “kecerdasan spiritual
merupakan
kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan
makna
dan nilai dalam kehidupan”.
Kecerdasan ini terletak dalam suatu titik yang disebut dengan God
Spot (titik tuhan)
Sedangkan menurut Ary Ginanjar (dalam ESQ), bahwa SQ adalah
kemampuan untuk mendengar suara hati kita.
Adversity Quotient -AQ
• Memberi tahu anda seberapa
jauh anda mampu bertahan
menghadapi kesulitan
• Mengingatkan siapa yang
mampu mengatasi kesulitan
dan siapa yang akan hancur
• Mengingatkan siapa yang akan
menyerah dan siapa yang akan
bertahan
Kecerdasan spiritual merupakan penyeimbang dari
2 kecerdasan sebelumnya yaitu IQ dan EQ. Orang
yang memiliki IQ tinggi tetapi tidak dibarengi
dengan EQ, AQ, jauh dari berhasil.
Tetapi bila IQ dan EQ tanpa disertai SQ, maka ia
akan menjadi perusak bangsa. Contohnya : Hitler
IQ
EQ
AQ
SQ
Bila SQ tanpa IQ dan EQ, maka ia bagaikan
“Pertapa”
AQ menyelasikan beragam tantangan dan
kesulitan, untuk sukses Kesempurnaan Hidup
KNOWLEDGE(KECERDASAN)
INTRA-
PERSONAL
INTER-
PERSONAL
AQ
Gotongroyong,
Suka
Disiplin,
Bersih,
LOGIKA RASA
OLAH PIKIR OLAH HATI
FATHONAH SIDDIQ
THINKER BELIEVER
IQ SQ
(Bervisi, Cerdas, (Jujur, Ikhlas,
Religius, Kreatif, T
erbuka) Adil)
OLAH RAGA
OLAH RASA/KARSA
AMANAH
TABLIGH
DOER
NETWORKER
EQ
(Gigih, Kerja Keras,
(Peduli,
Demokratis, Bertanggungjawab)
membatu)
KOGNITIF
DAN
METAKOGNITIF
I.PENGENALAN
Keberhasilan seorang anak di masa depan ditentukan oleh
bagaimana perkembangan seluruh aspek individu anak, yaitu
perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan
berkembang secara optimal
spiritual yang
Perkembangan kognitif dianggap sebagai penentu kecerdasan
intelektual anak, yakni bagaimana mengelola atau mengatur
kemampuan kognitif tersebut dalam
permasalahan
merespon situasi atau
Aspek kognitif tidak dapat berjalan sendiri secara terpisah tetapi
seseorang
perlu dikendalikan atau diatur. Oleh karena itu,
harus memiliki kesadaran tentang kemampuan berpikirnya
sendiri serta mampu untuk mengaturnya. Para ahli
mengatakan kemampuan ini disebut dengan metakognitif.
II.PENDEKATAN KOGNISI
Darlene V. Howard mengemukakan pendekatan kognisi.
Pendekatan kognisi lebih menekankan cara mengetahui.
Pendekatan ini menemukan cara ilmiah yang ditempuh proses
mental seorang individu untuk memperoleh penguasaan dan
pengaplikasian. Pendekatan kognitif lebih banyak
mempergunakan pikiran dan bukan tindakan/perbuatan.
Pendekatan kognisi lebih menekankan struktur mental atau
pengaturan. Jean piaget menyatakan bahwa semua makhluk
hidup dilahirkan dengan keahlian yang benrbeda-beda.
Pendekatan kognisi mempersepsikan individu sebagai
makhluk yang aktif, konstruktif, dan berencana. Manusia
harus melakukan analisis tentang strategi yang digunakan
dalam berpikir,mengingat, memahami dan juga menghasilkan
bahasa.
Teori Pemrosesan Informasi, Terdiri dari 3 subsistem, yaitu :
1. Fungsi register sensorik / sensory registers
Berfungsi untuk menyimpan informasi yang berbentuk
stimulus, baik yang bersifat visual, auditori, maupun tactile
berdasarkan kejadian yang dialami. Ini biasanya memiliki waktu
penyimpanan yang singkat. Karena singkatnya waktu penyimpanan
informasim maka jelas perlu adanya subsistem yang kedua, yaitu
2. Fungsi memori yang sedang bekerja / working memory
Berfungsi untuk mempertahankan informasi. Karakteristik
terpentingnya adalah terbatasnya kapasitas. Maka apabila
kapasitas telah tercapai, penambahan memori baru mengakibatkan
terjadinya peristiwa yang disebut Lupa. Stimulus berbentuk visual
seperti gambar maka memori memberikan penyandian atau
pengkodean dengan memberi nama pada gambar tersebut.
3. Fungsi Memori Jangka Panjang (Long-Term Memory)
Memori jangka panjang berfungsi menyimpan secara
permanen keseluruhan pengetahuan individu. Berarti
memori tidak akan pernah terhapus.
Fungsi paling penting dari memori jangka panjang yaitu
semantic,menyimpan makna dari suatu kata dan
pengalaman. Memori jangka panjang juga melakukan
coding atau pengkodean.
Memori jangka panjang memiliki kemampuan mengolah
data. Fungsi pengolahan data ini disebut prosedur. Dengan
begitu,seseorang dapat memecahkan persoalan.
III.PENGERTIAN METAKOGNITIF
Flavell & Brown (1985)
Metakognisi adalah pengetahuan (knowledge) dan
regulasi (regulation) pada suatu aktivitas kognitif
seseorang dalam proses belajarnya.
Moore (2004)
mengacu
tentang
menyatakan bahwa: Metakognisi
pada pemahaman seseorang
pengetahuannya, sehingga
pemahaman yang mendalam tentang
pengetahuannya akan mencerminkan
penggunaannya yang efektif atau uraian yang
jelas tentang pengetahuan
dipermasalahkan
yang
Metakognitif adalah suatu kesadaran tentang
kognitif kita sendiri, bagaimana kognitif kita
bekerja serta bagaimana mengaturnya.
Kemampuan ini sangat penting terutama untuk
keperluan efisiensi penggunaan kognitif kita
dalam menyelesaikan masalah.
Secara ringkas metakognitif dapat diistilahkan
sebagai “thinking about thingking”.
IV.PERKEMBANGAN METAKOGNITIF ANAK
Secara umum, kemampuan metakognitif mulai
berkembang pada usia sekitar 5 hingga 7 tahun
(Woolfolk, 2004).
Perkembangan intelektual dibangun dalam suatu
kurun waktu dalam rangkaian yang tersusun
dari tahapan-tahapan yang saling terkait atau
berhubungan
Perkembangan ini merupakan proses
fundamental dimana elemen pembelajaran
sebagai fungsi dari perkembangan secara
keseluruhan. Sehingga, perkembangan
intelektual seseorang menentukan apa yang bisa
dipelajarinya
V.PERAN METAKOGNISI DALAM PEMBELAJARAN
1. Keberhasilan Belajar: (Taccasu Project, 2008).
Seharusnya belajar dilakukan aktivitas-aktivitas
Mengembangkan suatu rencana kegiatan belajar.
Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya
berkenaan dengan kegiatan belajar.
Menyusun suatu program belajar untuk konsep,
keterampilan, dan ide-ide yang baru.
Mengidentifkasi dan menggunakan
pengalamannya sehari-hari sebagai sumber
belajar.
2.Pendukung keberhasilan
Memanfaatkan teknologi modern sebagai
belajar.
sumber
Memimpin dan berperan serta dalam diskusi
dan pemecahan masalah kelompok.
Belajar dari dan mengambil manfaat pengalaman
orang-orang tertentu yang telah berhasil dalam
bidang tertentu.
Memahami faktor-faktor pendukung
keberhasilan belajarnya.
VI.METAKOGNISI DALAM PEMBELAJARAN
Strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan
metakognisi melalui kegiatan belajar dan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1. Membantu peserta didik dalam
mengembangkan strategi belajar.
2. Membimbing pembelajar dalam mengembangkan
kebiasaan peserta didik yang baik. (Taccasu
Project, 2008).
Komponen Metakognisi
1. Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan
kondisional
mengacu kepada
kesadaran seseorang
akan kondisi yang
mempengaruhi
belajarnya, yaitu:
kapan suatu strategi
seharusnya
diterapkan, mengapa
menerapkan suatu
strategi (strategi
kognitif atau strategi
metakognitif), dan
kapan strategi
(strategi kognitif atau
strategi metakognitif)
yang diterapkan itu
tepat digunakan.
Pengetahuan
prosedural
mengacu kepada
kesadaran
seseorang tentang
bagaimana cara
menggunakan
suatu strategi,
yaitu: strategi
kognitif atau
strategi
metakognitif
dalam
pembelajaran
Pengetahuan
deklaratif
mengacu kepada
pengetahuan
tentang fakta
dan konsep-
konsep
matematika
yang dimiliki
seseorang atau
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pemikirannya
dan
Pengetahuan Metakognisi
RANGKUMAN
Perkembangan kognitif anak salah satu
fokus penting selain perkembangan fisik,
mereka perlu ditingkatkan kemampuan
kognitifnya ketaraf yang lebih tinggi yakni
kemampuan metakognitif.
Strategi metakognitif dalam pembelajaran
meliputi tiga tahap yaitu : merancang apa
yang dipelajari; memantau perkembangan
diri dalam belajar; dan menilai apa yang
dipelajari.
Keterampilan Metakognisi
Keterampilan Metakognitif
adalah pengontrolan
seseorang terhadap
keterampilan kognitifnya
sendiri. Terdapat empat
jenis keterampilan
metakognitif yaitu: orientasi
atau prediksi, perencanaan,
monitoring dan evaluasi.

More Related Content

Similar to Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx

konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)Zara Neur
 
Apa dan mengapa emotional spiritual
Apa dan mengapa emotional spiritualApa dan mengapa emotional spiritual
Apa dan mengapa emotional spiritualherul25
 
Pp binaan 25 4-2011
Pp binaan 25 4-2011Pp binaan 25 4-2011
Pp binaan 25 4-2011Vivi Vey
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakMumuh Al-musthofa
 
Presentation chapter report
Presentation chapter reportPresentation chapter report
Presentation chapter reportAgussalim Masry
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
 
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaPeranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaVivi Vey
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaFitry Fitros
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiDevia Titania
 
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaanPerbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaanmuhammadakbarrozaqi
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.atho7
 
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]just_tesa
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)windi rahmawati
 

Similar to Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx (20)

konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)
 
Apa dan mengapa emotional spiritual
Apa dan mengapa emotional spiritualApa dan mengapa emotional spiritual
Apa dan mengapa emotional spiritual
 
Pp binaan 25 4-2011
Pp binaan 25 4-2011Pp binaan 25 4-2011
Pp binaan 25 4-2011
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otak
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
Multiple intelligence
Multiple intelligenceMultiple intelligence
Multiple intelligence
 
Presentation chapter report
Presentation chapter reportPresentation chapter report
Presentation chapter report
 
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANMEMFASILITASI KECERDASAN  PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN
 
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerjaPeranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
Peranan iq eq-sq dlm perilaku kerja
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannya
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensi
 
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaanPerbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
Perbedaan kecerdasan dan kebijaksanaan
 
Mengenal multiple intellegences
Mengenal multiple intellegencesMengenal multiple intellegences
Mengenal multiple intellegences
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
Inteligensi
Inteligensi Inteligensi
Inteligensi
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.
 
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]Hakekat inteligensi [kelompok 5]
Hakekat inteligensi [kelompok 5]
 
INTELEGENSI.pptx
INTELEGENSI.pptxINTELEGENSI.pptx
INTELEGENSI.pptx
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
KECERDASAN
KECERDASANKECERDASAN
KECERDASAN
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Pertemuan 6-intelegensi-kognisi-dan-metakognisi.pptx

  • 3. INTELEGENSI ATAU KECERDASAN MANUSIA Manusia diciptakan dan dilengkapi dengan kecerdasan (intelegensi) yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kecerdasan ini sebagai suatu kemampuan pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kecerdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis beradab. dan
  • 4. Intelegensi (Kecerdasan-Akal) Dalam Al’Quran di Surah Al-Baqarah):269 - Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar- benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang ber-akal-lah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
  • 5. INTELIGENSI & KEMAMPUAN Adapun kecerdasan atau inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb : 1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek 2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar) 3. Kemampuan menalar secara deduktif 4. Kemampuan menalar secara induktif 5. Kemampuan mengembangkan konsep 6. Kemampuan memahami
  • 6.  Intelegensi Secara Etimologis Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”.  Teori tentang intelegensi pertama kali oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951; mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal, pengetahuan sejati.  Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”.  Intelegensi,yang berarti memahami.  Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu. Intelegensi Secara Etimologis
  • 7. Menurutnya bahwa Inteligensi tidak hanya di tentukan oleh satu faktor (g) saja akan tetapi bisa terdiri dari banyak faktor. Sehingga muncul teorinya mengenai Multiple Intelligence. Teori yg dikembangkannya lebih cenderung kepada basis kemampuan (life bagian : skill). Beliau membagi kecerdasan menjadi 8 1. 2. 3. Kecerdasan Kecerdasan Kecerdasan gerak tubuh Visual-Spasial Verbal linguistik koordinasi (kinestetik) 5. 6. 7. 8. Kecerdasan Kecerdasan Kecerdasan Kecerdasan Musikal Intrapersonal Interpersonal Naturalistik 4. Kecerdasan Matematika- Logis Teori Howard Gardner (1983)
  • 8. “Individu yang sedang melakukan kegiatan dalam pemecahan masalah memerlukan informasi yg telah di perolehnya untuk memecahkan masalah yg sedang di hadapinya” Teori Inteligensi Stenberg (1985) Theory adaptasi thdp Contextual Sub (Kemampuan setiap masalah ) Experiental Sub Theory (Kemampuan pemecahan masalah dgn kreatif) Componential Sub Theory (Kemampuan menganalisa masalah) Triarchic Theory (Teori bercabang tiga) “Individu yang sedang melakukan kegiatan dalam pemecahan masalah memerlukan informasi yg telah di perolehnya untuk memecahkan masalah yg sedang di hadapinya”
  • 9. William Stern lanjutan… • • c. Bagi suatu perbuatan intelegensi bukan hanya kemapuan yang dibawa sejak lahir saja, yang penting faktor-faktor lingkungan dan di dunia pendidikan pun memegang peranan. • d. Bahwa manusia itu dalam kehidupannya senantiasa dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru, dapat memikirkan dan menggunakan cara-cara untuk mewujudkan dan mencapai tujuan itu.
  • 10. CIRI-CIRI INTELEGENSI • 1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional (intelegensi dapat diamati secara langsung). 2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya. •
  • 11. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi perkembangan Intelegensi • Menurut Andi Mappiare (1982: 80) hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelek itu antara lain: 1) Bertabahnya informasi yang disimpan(dalam otak)seseorang sehingga ia mampu berpikr reflektif. 2) Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang bisa berpikir proporsional. 3) Adanya kebebasan berpikir,menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalahdan menarik kesimpulan yang baru dan benar.
  • 12. INTELIGENSI DAN IQ • Orang seringkali menyamakan inteligensi dengan IQ, padahal kedua istilah ini mempunyai perbedaan arti yang sangat mendasar. Arti inteligensi sudah dijelaskan di depan, sedangkan IQ atau tingkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan. • Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age) dengan umur kronologik (Chronological Age).
  • 13. INTELIGENSI DAN IQ……. • Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan- persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan (umur mental) tersebut sama dengan kemampuan yang seharusnya ada pada individu seumur dia pada saat itu (umur kronologis), maka akan diperoleh skor 1. Skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak mencapai kemasakan, tidak terjadi perkembangan lagi, bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemampuan.
  • 14. INTELIGENSI DAN BAKAT Inteligensi suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya: pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
  • 15. INTELIGENSI DAN BAKAT Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test bidang Di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.
  • 16. INTELIGENSI DAN KREATIVITAS • Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear denganinteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
  • 17. INTELIGENSI DAN KREATIVITAS Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi.  J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan  untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan.  Ini merupakan akibat dari pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan.
  • 18. Diteliti oleh Howard Gardner (dosen Harvard), Peter Salover (dosen Yale), dan John Mayer (dosen New Hampshire) pada tahun 1970 - 1980 Pada tahun 1995, Daniel Goleman mempopulerkan teori ini lewat bukunya yg fenomenal “Emotional Intelligence: Why it can matter more than IQ” Menurut Goleman (1996) kecerdasan intelektual (IQ) bila tidak disertai dengan pengolahan emosi (EQ) yang baik tidak akan menghasilkan seseorang sukses dalam hidupnya. Peranan IQ hanyalah sekitar 20% untuk menopang kesuksesan hidup seseorang, sedangkan 80% lainnya ditentukan oleh faktor lain. Pentingnya pengelolaan emosi (EQ) bagi manusia dalam pengambilan keputusan bertindak, bahkan seringkali lebih penting daripada nalar, karena menurutnya, kecerdasan intelektual tidak berarti apa-apa bila emosi (EQ) yang berkuasa. Emotioal Intelligence Kecerdasan Emosi-EQ
  • 19. Spiritual Intelligence Kecerdasan Spiritual (Agama) Dipopulerkan oleh pasangan suami-istri, Danah Zohar dan Ian Marsal pada tahun 1997, di Amerika Serikat. Menurut pendapat mereka, “kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai dalam kehidupan”. Kecerdasan ini terletak dalam suatu titik yang disebut dengan God Spot (titik tuhan) Sedangkan menurut Ary Ginanjar (dalam ESQ), bahwa SQ adalah kemampuan untuk mendengar suara hati kita.
  • 20. Adversity Quotient -AQ • Memberi tahu anda seberapa jauh anda mampu bertahan menghadapi kesulitan • Mengingatkan siapa yang mampu mengatasi kesulitan dan siapa yang akan hancur • Mengingatkan siapa yang akan menyerah dan siapa yang akan bertahan
  • 21. Kecerdasan spiritual merupakan penyeimbang dari 2 kecerdasan sebelumnya yaitu IQ dan EQ. Orang yang memiliki IQ tinggi tetapi tidak dibarengi dengan EQ, AQ, jauh dari berhasil. Tetapi bila IQ dan EQ tanpa disertai SQ, maka ia akan menjadi perusak bangsa. Contohnya : Hitler IQ EQ AQ SQ Bila SQ tanpa IQ dan EQ, maka ia bagaikan “Pertapa” AQ menyelasikan beragam tantangan dan kesulitan, untuk sukses Kesempurnaan Hidup
  • 22. KNOWLEDGE(KECERDASAN) INTRA- PERSONAL INTER- PERSONAL AQ Gotongroyong, Suka Disiplin, Bersih, LOGIKA RASA OLAH PIKIR OLAH HATI FATHONAH SIDDIQ THINKER BELIEVER IQ SQ (Bervisi, Cerdas, (Jujur, Ikhlas, Religius, Kreatif, T erbuka) Adil) OLAH RAGA OLAH RASA/KARSA AMANAH TABLIGH DOER NETWORKER EQ (Gigih, Kerja Keras, (Peduli, Demokratis, Bertanggungjawab) membatu)
  • 24. I.PENGENALAN Keberhasilan seorang anak di masa depan ditentukan oleh bagaimana perkembangan seluruh aspek individu anak, yaitu perkembangan fisik, intelektual, emosi, dan berkembang secara optimal spiritual yang Perkembangan kognitif dianggap sebagai penentu kecerdasan intelektual anak, yakni bagaimana mengelola atau mengatur kemampuan kognitif tersebut dalam permasalahan merespon situasi atau Aspek kognitif tidak dapat berjalan sendiri secara terpisah tetapi seseorang perlu dikendalikan atau diatur. Oleh karena itu, harus memiliki kesadaran tentang kemampuan berpikirnya sendiri serta mampu untuk mengaturnya. Para ahli mengatakan kemampuan ini disebut dengan metakognitif.
  • 25. II.PENDEKATAN KOGNISI Darlene V. Howard mengemukakan pendekatan kognisi. Pendekatan kognisi lebih menekankan cara mengetahui. Pendekatan ini menemukan cara ilmiah yang ditempuh proses mental seorang individu untuk memperoleh penguasaan dan pengaplikasian. Pendekatan kognitif lebih banyak mempergunakan pikiran dan bukan tindakan/perbuatan. Pendekatan kognisi lebih menekankan struktur mental atau pengaturan. Jean piaget menyatakan bahwa semua makhluk hidup dilahirkan dengan keahlian yang benrbeda-beda. Pendekatan kognisi mempersepsikan individu sebagai makhluk yang aktif, konstruktif, dan berencana. Manusia harus melakukan analisis tentang strategi yang digunakan dalam berpikir,mengingat, memahami dan juga menghasilkan bahasa.
  • 26. Teori Pemrosesan Informasi, Terdiri dari 3 subsistem, yaitu : 1. Fungsi register sensorik / sensory registers Berfungsi untuk menyimpan informasi yang berbentuk stimulus, baik yang bersifat visual, auditori, maupun tactile berdasarkan kejadian yang dialami. Ini biasanya memiliki waktu penyimpanan yang singkat. Karena singkatnya waktu penyimpanan informasim maka jelas perlu adanya subsistem yang kedua, yaitu 2. Fungsi memori yang sedang bekerja / working memory Berfungsi untuk mempertahankan informasi. Karakteristik terpentingnya adalah terbatasnya kapasitas. Maka apabila kapasitas telah tercapai, penambahan memori baru mengakibatkan terjadinya peristiwa yang disebut Lupa. Stimulus berbentuk visual seperti gambar maka memori memberikan penyandian atau pengkodean dengan memberi nama pada gambar tersebut.
  • 27. 3. Fungsi Memori Jangka Panjang (Long-Term Memory) Memori jangka panjang berfungsi menyimpan secara permanen keseluruhan pengetahuan individu. Berarti memori tidak akan pernah terhapus. Fungsi paling penting dari memori jangka panjang yaitu semantic,menyimpan makna dari suatu kata dan pengalaman. Memori jangka panjang juga melakukan coding atau pengkodean. Memori jangka panjang memiliki kemampuan mengolah data. Fungsi pengolahan data ini disebut prosedur. Dengan begitu,seseorang dapat memecahkan persoalan.
  • 28. III.PENGERTIAN METAKOGNITIF Flavell & Brown (1985) Metakognisi adalah pengetahuan (knowledge) dan regulasi (regulation) pada suatu aktivitas kognitif seseorang dalam proses belajarnya. Moore (2004) mengacu tentang menyatakan bahwa: Metakognisi pada pemahaman seseorang pengetahuannya, sehingga pemahaman yang mendalam tentang pengetahuannya akan mencerminkan penggunaannya yang efektif atau uraian yang jelas tentang pengetahuan dipermasalahkan yang
  • 29. Metakognitif adalah suatu kesadaran tentang kognitif kita sendiri, bagaimana kognitif kita bekerja serta bagaimana mengaturnya. Kemampuan ini sangat penting terutama untuk keperluan efisiensi penggunaan kognitif kita dalam menyelesaikan masalah. Secara ringkas metakognitif dapat diistilahkan sebagai “thinking about thingking”.
  • 30. IV.PERKEMBANGAN METAKOGNITIF ANAK Secara umum, kemampuan metakognitif mulai berkembang pada usia sekitar 5 hingga 7 tahun (Woolfolk, 2004). Perkembangan intelektual dibangun dalam suatu kurun waktu dalam rangkaian yang tersusun dari tahapan-tahapan yang saling terkait atau berhubungan Perkembangan ini merupakan proses fundamental dimana elemen pembelajaran sebagai fungsi dari perkembangan secara keseluruhan. Sehingga, perkembangan intelektual seseorang menentukan apa yang bisa dipelajarinya
  • 31. V.PERAN METAKOGNISI DALAM PEMBELAJARAN 1. Keberhasilan Belajar: (Taccasu Project, 2008). Seharusnya belajar dilakukan aktivitas-aktivitas Mengembangkan suatu rencana kegiatan belajar. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya berkenaan dengan kegiatan belajar. Menyusun suatu program belajar untuk konsep, keterampilan, dan ide-ide yang baru. Mengidentifkasi dan menggunakan pengalamannya sehari-hari sebagai sumber belajar.
  • 32. 2.Pendukung keberhasilan Memanfaatkan teknologi modern sebagai belajar. sumber Memimpin dan berperan serta dalam diskusi dan pemecahan masalah kelompok. Belajar dari dan mengambil manfaat pengalaman orang-orang tertentu yang telah berhasil dalam bidang tertentu. Memahami faktor-faktor pendukung keberhasilan belajarnya.
  • 33. VI.METAKOGNISI DALAM PEMBELAJARAN Strategi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan metakognisi melalui kegiatan belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Membantu peserta didik dalam mengembangkan strategi belajar. 2. Membimbing pembelajar dalam mengembangkan kebiasaan peserta didik yang baik. (Taccasu Project, 2008).
  • 34. Komponen Metakognisi 1. Pengetahuan Metakognitif Pengetahuan kondisional mengacu kepada kesadaran seseorang akan kondisi yang mempengaruhi belajarnya, yaitu: kapan suatu strategi seharusnya diterapkan, mengapa menerapkan suatu strategi (strategi kognitif atau strategi metakognitif), dan kapan strategi (strategi kognitif atau strategi metakognitif) yang diterapkan itu tepat digunakan. Pengetahuan prosedural mengacu kepada kesadaran seseorang tentang bagaimana cara menggunakan suatu strategi, yaitu: strategi kognitif atau strategi metakognitif dalam pembelajaran Pengetahuan deklaratif mengacu kepada pengetahuan tentang fakta dan konsep- konsep matematika yang dimiliki seseorang atau faktor-faktor yang mempengaruhi pemikirannya dan Pengetahuan Metakognisi
  • 35. RANGKUMAN Perkembangan kognitif anak salah satu fokus penting selain perkembangan fisik, mereka perlu ditingkatkan kemampuan kognitifnya ketaraf yang lebih tinggi yakni kemampuan metakognitif. Strategi metakognitif dalam pembelajaran meliputi tiga tahap yaitu : merancang apa yang dipelajari; memantau perkembangan diri dalam belajar; dan menilai apa yang dipelajari.
  • 36. Keterampilan Metakognisi Keterampilan Metakognitif adalah pengontrolan seseorang terhadap keterampilan kognitifnya sendiri. Terdapat empat jenis keterampilan metakognitif yaitu: orientasi atau prediksi, perencanaan, monitoring dan evaluasi.