Makalah ini membahas pengertian dan tujuan filsafat serta ilmu sebagai objek kajian filsafat. Secara ringkas, filsafat adalah usaha untuk memahami makna dan nilai alam semesta dengan tujuan memperoleh pemahaman dan kebijaksanaan. Ilmu menjadi objek kajian filsafat baik secara materi maupun formal.
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Pengertian dan Kegunaan Filsafat
1. 1
MAKALAH FILSAFAT ILMU
“PENGERTIAN DAN KEGUNAAN FILSFAT”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah:
DOSEN PENGAMPU : DR. MOHD. ARIFULLA,M.FIL.I
KELOMPOK I:
MELIJA HAYATI (801210094)
SRI HARLELI (801210086)
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI TAHUN 2022
2. 2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhmadulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Filsafat Ilmu, dengan judul : “Pengertian dan Kegunaan
Filsafat“.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikam doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharpakan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharapsemoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Jambi, 28 Maret 2022
Penulis
3. 3
DATAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan Masalah ................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Ilmu Sebagai Objek Kajian Filsafat ................................................................. 6
B. Pengertian Filsafat ............................................................................................. 7
C. Tujuan Filsafat .................................................................................................. 8
D. Fungsi Filsafat .................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Filsafat/filosofi berasal dari kata Yunani yaitu philos (suka) dan sophia
(kebijaksanaan), yang diturunkan dari kata kerja filosoftein, yang berarti : mencintai
kebijaksanaan, tetapi arti kata ini belum menampakkan arti filsafat sendiri karena
“mencintai” masih dapat dilakukan secara pasif. Pada hal dalam
pengertian filosoftein terkandung sifat yang aktif. 1
Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara
teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala
alam dan masyarakat. Namun filsafat bukanlah suatu dogma atau suatu kepercayaan
yang membuta. Filsafat mempersoalkan soal-soal: etika/moral, estetika/seni, sosial
dan politik, epistemology/tentang asal pengetahuan, ontology/tentang manusia, dll.
Dalam Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional (KIPNAS) III di Jakarta pada
tahun 1981 Jujun S. Suriasumantri mengatakan bahwa pendidikan kita memberikan
mata pelajaran secara terkotak-kotak tanpa adanya payung yang memperjelas
keterkaitan antara pengetahuan yang satu dengan pengetahuan lainnya. Pendapat
tersebut terkandung maksud bahwa kenyataan mata pelajaran atau pengetahuan yang
diberikan dalam pendidikan kita masih tercerai berai sehingga untuk menuju satu
puncak tujuan pembelajaran yang utuh akan sangat sulit dicapai.2
Berdasar itu pulalah nampaknya usulan Jujun dalam KIPNAS III 1981
dikemukakan. Usulan tersebut adalah “saya menyarankan agar diberikan filsafat ilmu
kepada semua tingkat pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan pendidikan
moral keilmuan seiring dan berkaitan dengan peningkatan kemampuan penalaran
ilmiah”.3
Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu
makin terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan
yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk
1 The Liang Gee, Pengantar Filsafat Ilmu, (Jakarta: Liberti,1991), h.1
2 Setya Widyawati(2013). Filsafat Ilmu Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pendidikan, Volume 11 No. 1, hal.87
3 Jujun S Suriasumantri. 1996. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer, Jakarta:Pustaka Sinar Harapan
5. 5
menjawabnya. Filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas
masalah tersebut. Sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas
wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada
dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh karena itu filsafat ilmu dapat
dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu,
sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang
ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal.4
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa itu objek kajian filsafat?
2. Apa itu filsafat?
3. Menejalaskan tujuan filsafat?
4. Fungsi filsafat?
C. TUJUAN MASALAH
Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui ilmu sebagai objek kajian filsafat
2. Untuk mengetahui pengertian filsafat
3. Untuk mengetahui tujuan filsafat
4. Untuk mengetahui filsafat
4 Siti Mariyah (2021). Filsafat dan Sejarah Perkembangan Ilmu, Vol 4.No 3, hal 242
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. ILMU SEBAGAI OBJEK KAJIAN FILSAFAT
Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua objek yaitu objek material dan objek
formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan.
Sedangkan objek formal adalah metode untuk memahami objek material tersebut.
Secara historis ilmu berasal dari kajian filsafat, karena filsafatlah yang melakukan
pembahasan tentang segala yang ada secara sistematis, rasional, dan logis, termasuk
hal empiris yang merupakan cakupan objek ilmu.
Menurut Noeng Muhadjir objek studi filsafat ilmu dibagi menjadi dua yaitu
objek material dan objek formal.5
1. Objek material
Objek material filsafat ilmu overlap dengan semua ilmu, yaitu membahas
fakta dan kebenaran semua disiplin ilmu, serta konfirmasi dan logika yang digunakan
semua disiplin ilmu. Sedangkan menurut Arif Rohman, Rukiyati dan L. Andriani
objek material suatu bahan yang berupa benda, barang, keadaan atau hal yang dikaji.6
Menurut Surajiyo objek material adalah suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian
atau pembentukan pengetahuan itu. Objek material juga adalah hal yang diselidiki,
dipandang, atau disorot oleh suatu disiplin ilmu. Objek material mencakup apa saja,
baik hal-hal kongkret ataupun hal yang abstrak. Menurut Waryani Fajar Riyanto
objek materi adalah sasaran material suatu penyelidikan, pemikiran, atau penelitian
keilmuan. Ia bisa berupa apa saja baik apakah benda-benda material atau benda-
benda non material. Ia tidak terbatas pada apakah hanya di dalam kenyataan kongret
seperti manusia ataupun alam semetesta ataukah hanya di dalam realitas abstrak
seperti Tuhan atau sesuatu yang bersifat ilahiah lainnya.
2. Objek formal
Objek formal filsafat ilmu adalah telaah filsafat tentang fakta dan kebenaran,
serta telaah filsafati tentang konfirmasi dan logika. Fakta dan kebenaran menjadi
objek formil substantif, sedangkan konfirmasi dan logika menjadi objek formil
instrumentatif dalam studi filsafat ilmu. Objek formal adalah sosok objek material
5 Noeng Muhadjir, Filsafat Ilmu. (Yogyakarta : Rake Sarasin),2011, hlm. 9.
6Arif Rohman, Rukiyati, dan L. Andriani, Mengenal Epistimologi dan Logika Pendidikan. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2011), hlm. 22.
7. 7
yang dilihat dan didekati dengan sudut pandang dan perspektif tertentu atau dalam
istilah lain kemampuan berpikir manusia dalam memperoleh pengetahuan yang
benar.7
Sementara objek formal menurut Waryani Fajar Riyanto adalah cara pandang
tertentu, atau sudut pandang tertentu yang dimiliki serta yang menentukan satu
macam ilmu. Menurut Surajiyo objek formal filsafat ilmu adalah sudut pandang yang
ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut
dari mana objek material itu disorot. Dalam pandangan The Liang Gie obyek formal
adalah pusat perhatian dalam penelaah ilmuwan terhadap fenomena itu.
Penggabungan antara obyek material dan obyek formal sehingga merupakan pokok
soal tertentu yang dibahas dalam pengetahuan ilmiah merupakan objek yang
sebenarnya dari cabang ilmu yang bersangkutan.
B. PENGERTIAN FILSAFAT
Secara etimologis kata „filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia dari
kata “philos” berarti cinta atau “philia” (persahabatan, tertarik kepada) dan “sophos”
yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman. praktis,
intelegensi). Dalam bahasa Inggris adalah philosophy.Filsafat boleh dimaknakan ingin
mengerti dengan mendalam atau cinta dengan kebijaksanaan.
Filsafat ilmu merupakan filsafat khusus yang membahas berbagai macam hal
yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Sebagai filsafat, filsafat ilmu berusaha
membahas ilmu pengetahuan sebagai obyeknya secara rasional (kritis, logis, dan
sistematis), menyeluruh dan mendasar. Filsafat Ilmu berusaha memperoleh
pemahaman tentang ilmu pengetahuan secara jelas, benar dan lengkap, serta mendasar
untuk dapat menemukan kerangka pokok serta unsurunsur hakiki yang kiranya
menjadi ciri khas dari ilmu pengetahuan yang sebenarnya, sehinga kita dapat
menentukan identitas ilmu pengetahuan dengan benar, dapat menentukan mana yang
termasuk ilmu pengetahuan, dan mana yang tidak termasuk dalam lingkup ilmu
pengetahuan.8
Bila merujuk definisi filsafat menurut para tokoh-tokoh filsafat seperti:
Pertama, Plato (427-347 SM) menjelaskan bahwa filsafat adalah pengetahuan segala
yang ada. Kedua, Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyakan
filsafat adalah proses penyelidikan atas segala benda. Ketiga, Marcus Tullius (106-43
7 Arif Rohman, Rukiyati, dan L. Andriani. 2011. Mengenal Epistimologi dan Logika Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
8 Ir.Ernita, Mp.,Ph.D, Filsafat Ilmu, Sumatra Utara, 2019,hal.2
8. 8
SM) mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung
dan usaha untuk mencapainya. Keempat, Al Farabi (wafat 950 M) yang merupakan
filsuf terbesar dunia Islam sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat yang
sebenarnya.9
beberapa tokoh yang menjelaskan pengertian filsafat ilmu, antara lain:
1. Menurut A. Cornelius Benjamin filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan
filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-
metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya
dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual.
2. Lewis White Beck, memberi pengertian bahwa filsafat ilmu membahas dan
mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan
pentingnya upaya ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
3. Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah penelaahan tentang
logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan
dan teori, yakni tentang metode ilmiah.
4. Menurut May Brodbeck filsafat ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan
filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasanlandasan ilmu.10
C. TUJUAN FILSAFAT
Filsafat sebagai suatu usaha untuk memahami makna dan nilai alam
semesta ini, memiliki suatu tujuan untuk mendapatkan pengertian dan
kebijaksanaan (understanding and wisdom). Sebagaimana halnya dengan ilmu
mempunyai tujuan deskripsi dan kontrol; seni punya tujuan kreativitas
(creativity), kesempurnaan (perfection), bentuk (form), keindahan (beauty),
komunikasi (communication) dan ekspresi (expression)11
Tujuan Filsafat ilmu terdiri dari beberapa bagian, bagian ini merujuk pada
pengertian yang diuraikan dari pengertin-pengertin filsafat berbagai sumber,
berikut tujuan filsafat ilmu itu sendiri.
a. Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat
memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu.
9 Umar (2018), SUATU TINJAUAN PENGERTIAN DAN OBJEK DALAM FILSAFAT PENGETAHUAN, Vol 2, No.2, Hal 164
10 Salwinsah. 2013. Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu, http://salwintt.wordpress.com/artikel/kisahislami/pengertiandan-ruang-
lingkup-filsafat-ilmu/
11 Harold H.Titus, Living Issues In Philosophy, Introductory Text Book, New York: 1995), h.10-11.
9. 9
b. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmu
diberbagai bidang sehingga kita mendapatkan gambaran tentang proses
ilmu kontemporer secara historis.
c. Menjadi pedoman para insan akademis di perguruan tinggi dalam mendalami
studi diperguruan tinggi, terutama persoalan yang ilmiah dan yang non
ilmiah .12
D. FUNGSI FILSAFAT
Hasan Langgulung dalam bukunya Asas-asas Pendidikan Islam telah
membahas tentang fungsi filsafat pendidikan Islam menjadi sembilan kelompok
penting, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk memahami sistem pembelajaran
b. Menganalisa konsep-konsep dan istilah-istilah
c. Untuk mengkritik asumsi-asumsi dan fakta-fakta
d. Untuk membimbing asas-asas pendidikan
e. Menerima perubahan-perubahan dasar
f. Membimbing para sikap guru dan pengajar
g. Untuk membangkitkan diaolog dan persoalan
h. Untuk menghilangkan pertentangan pendidikan
i. Mengusulkan rencana-rencana baru
Dari sini dapat dipahami bahwa harus ada pembaharuan dan inovasi agar sesuai
dengan pendidikan di masa sekarang dan masa depan. Sebab pendidikan pada
dasarnya menyiapkan generasi-generasi 13
12Sutisna, Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan,Banten, Hal.125
13 Hasan Basri (2006) , Urgensi Dan Fungsi Filsafat Pendidikan Islam, vol 15, No.1,hal.6-7
10. 10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara etimologis kata „filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia dari
kata “philos” berarti cinta atau “philia” (persahabatan, tertarik kepada) dan “sophos”
yang berarti kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman. praktis,
intelegensi). Dalam bahasa Inggris adalah philosophy.Filsafat boleh dimaknakan ingin
mengerti dengan mendalam atau cinta dengan kebijaksanaan. Filsafat ilmu merupakan
filsafat khusus yang membahas berbagai macam hal yang berkenaan dengan ilmu
pengetahuan. Sebagai filsafat, filsafat ilmu berusaha membahas ilmu pengetahuan
sebagai obyeknya secara rasional (kritis, logis, dan sistematis), menyeluruh dan
mendasar.
Filsafat ilmu dibagi menjadi dua yaitu objek material dan objek formal.
Filsafat memiliki suatu tujuan untuk mendapatkan pengertian dan kebijaksanaan
(understanding and wisdom). Sebagaimana halnya dengan ilmu mempunyai tujuan
deskripsi dan kontrol; seni punya tujuan kreativitas (creativity), kesempurnaan
(perfection), bentuk (form), keindahan (beauty), komunikasi (communication) dan
ekspresi (expression). Serta memiliki fungsi diantaranya: Untuk memahami sistem
pembelajaran, Menganalisa konsep-konsep dan istilah-istilah, Untuk mengkritik
asumsi-asumsi dan fakta-fakta, Untuk membimbing asas-asas pendidikan, Menerima
perubahan-perubahan dasar, Membimbing para sikap guru dan pengajar, Untuk
membangkitkan diaolog dan persoalan, Untuk menghilangkan pertentangan
pendidikan, Mengusulkan rencana-rencana baru.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Arif Rohman, Rukiyati, dan L. Andriani, Mengenal Epistimologi dan Logika Pendidikan.
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2011), hlm. 22.
Arif Rohman, Rukiyati, dan L. Andriani. 2011. Mengenal Epistimologi dan Logika
Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Harold H.Titus, Living Issues In Philosophy, Introductory Text Book, New York: 1995), h.10-
11.
Hasan Basri(2006) , Urgensi Dan Fungsi Filsafat Pendidikan Islam, vol 15, No.1,hal.6-7
Ir.Ernita, Mp.,Ph.D, Filsafat Ilmu, Sumatra Utara, 2019,hal.2
Jujun S Suriasumantri. 1996. Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer, Jakarta:Pustaka Sinar
Harapan
Noeng Muhadjir, Filsafat Ilmu. (Yogyakarta : Rake Sarasin),2011, hlm. 9.
Salwinsah. 2013. Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu,
http://salwintt.wordpress.com/artikel/kisahislami/pengertiandan-ruang-lingkup-filsafat-ilmu/
Setya Widyawati(2013). Filsafat Ilmu Sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Pendidikan,
Volume 11 No. 1, hal.87
Siti Mariyah (2021). Filsafat dan Sejarah Perkembangan Ilmu, Vol 4.No 3, hal 242
Sutisna, Pengantar Filsafat Ilmu Pengetahuan,Banten, Hal.125
The Liang Gee, Pengantar Filsafat Ilmu, (Jakarta: Liberti,1991), h.1
Umar (2018), Suatu Tinjauan Pengertian Dan Objek Dalam Filsafat Pengetahuan, Vol 2,
No.2, Hal 164