SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH FISIKA
Tentang
KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
DISUSUN OLEH :
DENNY IRAWAN SAPUTRA
Xll.MIPA 4
SMA Negeri 3
Bukittinggi
BAB I
PENDAHULUAN
Arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal
sebagai gejalainduksimagnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah
menemukangejalaini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh
Ampere. Gejala induksi magnetdikenal sebagai Hukum Ampere. Kedua, medan
magnetyang berubah –ubahterhadap waktudapat menghasilkan(menginduksi) medan
listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi
electromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen
oleh Michael Faraday dan di rumuskan se cara l e ngkap ol e h Joseph
Henry.
Hukum i nduksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum
Faraday-Henry. Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan
mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam , James
ClerkMaxwell mengajukansuatuusulan.Usulanyangdikemukakan Maxwell,yaitubahwa
jika medan magnet yang berubah terhadap w aktu dapat me nghasi l kan
me dan l i stri k maka hal se bal i knya bol e h j adi dapat te rj adi . Dengan
demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu
dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian
menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan,dan
gaya magnet ditumukan leh Lorentz sehingga dinamakan gaya Lorentz.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK
1. Defenisi Medan Magnet
Medan magnetdidefenisikansebagai daerah atau wilayah yang jika sebuah
benda bermuatan listrik berada pada atau bergerak didaerah itu maka benda
tersebut akan mendapatkan gaya magnetic. Adanya medan magnetic disekitar
arus listrik dibuktikan oleh Hans Christian Oersted melalui
percobaan.(GIANCOLLI Jilid 2).
Gaya yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat
dideskripsikan sebagai interaksi antara suatu magnet dan medan magnet dari
yang lain.Samaseperti kita menggambarkan garis-garis medan listrik, kita juga
dapat menggambarkan garis-garis medan magnet. Garis-garis ini dapat
digambarkan, seperti garis-garis medan listrik, sedemikian sehingga :
1. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis singgung)
terhadap suatu garis dititik mana saja
2. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan
magnet.
(GIANCOLLI, Jilid 2).
Arah medanmagnetpadasuatu titikbisadidefenisikansebagaiarah
yang ditunjukkutubutarasebuahjarumkompasketikadiletakkandi titik
tersebut.Gambar1.1a menunjukkanbagaimanasuatugarismedanmagnet
ditemukansekitarmagnetbatangdenganmenggunakanjarumkompas.Medan
magnetyang ditentukandengancaraini untukmedandiluarmagnetbatang
digambarkanseperti gambar1.1b. perhatikanbahwakarenadefenisi kita,garis-
garistersebutselalumenunjukdari kutub utaramenujukutubselatanmagnet
(kutubutara jarumkompastertarikke kutubselatanmagnet).
Gambar 1.1a: Garis-garis medan magnet ditemukan sekitar
magnet
Gambar 1.1b: Garis-garis medan magnet diluar magnet batang
2. Arah kuat medan magnet
Selama abad kedelapan belas, banyak filsuf ilmu alam yang mencoba
menemukanhubunganantara listrik dan magnet. Muatan listrik yang stasioner
dan magnettampaktidaksalingmempengaruhi.Tetapi ketika pada tahun 1820,
Hans Chritian Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet.
Ia telah menemukan hubungan antara listrik dan magnet. (GIANCOLLI, Jilid 2)
Arah kuat medan magnetic di sekitar arus listrik bergantung pada arah
arus listrik, dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Perhatikan gambar
berikut.
Gambar 1.2 : penentuan medan magnetic disekitar arus listrik dengan kaidah
tangan kanan
Sesuai dengan aturan tangan kanan, bila ibu jari tangan . menunjukkan
arah arus listrikmakaarah jari-jari yanglain(yangdigenggamkan) menunjukkan
arah garis-garis medan magnet.
3. Induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik
a. Untuk kawat lurus dan panjang
Medan magnet yangdisebabkanoleharuslistrikpada kawat lurus yang
panjang adalah sedemikian sehingga garis-garis medan merupakan lingkaran
dengan kawat tersebut sebagai pusatnya (Gambar 1.3). Anda mungkin
mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu titik akan lebih besar jika arus
yang mengalirpadakawatlebih besar, dan bahwa medan akan lebih kecil pada
titikyanglebihjauhdari kawat.Hal ini memang benar. Eksperimen yang diteliti
menunjukkan bahwa medan magnet B pada titik didekat kawat lurus yang
panjang berbanding lurus dengan arus I pada kawat dan berbanding terbalik
terhadap jarak r dari kawat, sehingga dirumuskan sebagai :
B ∝
𝐼
𝑟
Hubunganini validselamar, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih kecil
dari jarak ke ujung-ujung kawat (yaitu, kawat tersebut panjang).
Konstanta pembanding dinyatakan sebagai
µ₀
2𝜋
, dengan demikian
B =
µ₀
2𝜋
𝐼
𝑟
Nilai Konstanta µ0, yang disebut permeabilitas ruang hampa, adalah µ0 = 4π x
10-7
T m/A. (GIANCOLLI)
Gambar 1.3 : Arus listrik pada kawat lurus
Contoh Soal :
1. Perhitungan B didekat kawat. Kawat listrik vertical di dinding sebuah
gedung membawa arus dc sebesar 25 A Keatas . Berapa medan magnet
pada titik 10 cm di utara kawa
Penyelesaian:
Dik :
I = 25 A
r= 10 cm = 0,10 m
Dit : B………..?
Peny : B =
µ0I
2πr
=
( 4πx 10−7T.m/A) (25A)
(2π) (0,10 m)
=
(2x 10−7 T.m/A) (25A)
(0.10m)
= 500 x 10-7
= 5 x 10-5
b. Untuk kawat melingkar
1. Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat melingkar terbuka :
(Perhatikan gambar berikut).
Gambar 1.4 : medan magnet disekitar kawat melingkar terbuka
a. Dititik P
 Untuk sebuahlilitan:
 Untuk N buah lilitan
B =
µ0𝑁
4π
I.r.£
a3
b. Dititik sebuah O, berarti a = r
 Untuk sebuah lilitan:
B =
𝜇0
4π
I.£
r2
 Until N buah lilitan :
B =
µ0
4π
I.r.£
a3
B =
𝜇0N
4π
I.£
r2
2. Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat melingkar penuh
(perhatikan gambar berikut).
Gambar 1.5 : Medan magnet dipusat kawat melingkar penuh
a. dititik P
 Untuk sebuah lilitan
B =
𝜇0
2
𝐼
𝑎
Sin2
∅
 Untuk N buah lilitan :
B =
𝜇0 𝑁
2
𝐼
𝑎
Sin2
∅
b. di titik O, berarti a = r dan sin ∅ = sin 90 = 1.
 Untuk sebuah lilitan :
B =
µ0
2
I
r
 Untuk N buah lilitan :
B =
µ0 𝑁
2
I
r
c. Untuk Kumparan (Solenoida)
Perhatikan gambar berikut.
Besarnya medan magnet yang terjadi didalam kumparan sebesar :
B = 2π k. n .I (cos ∅1 - cos ∅2)
B=
µ0 .𝑛
2
I (cos ∅1 – cos ∅2)
Dengan:
n = jumlah lilitan tiap satuan panjang =
N
£
£ = panjang kumparan
N = Jumlah lilitan Kumparan
Besar medan magnet dititik :
 P di tengah-tengah sumbu kumparan, berarti ∅1 = 0 dan ∅2 = 180
B = µ0 . n . I
 P di salah satu ujung kumparan, berarti 𝜑1 = 0 dan ∅2 = 90 :
B =
µ0.n
2 .I
d. Untuk toroida
Toroidadapat dipandangsebagai solenoida yang dilengkungkan hingga
sumbuhnya berbentuk lingkaran (perhatikan gambar berikut ini).
Besar medan magnet didalam toroida :
B = µ0 . n . I
Dengan
n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n =
𝑁
2πa
N = Jumlah lilitan toroida
a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida
B. GAYAMAGNET (GAYALORENTZ)
1. Arah dan Besar Gaya Magnetik
Suatupenghantararus listrikyangberadadalammedanmagnetic akan
mengalami gayayangdisebut gaya magneticatau gaya Lorentz.Arahgaya
Lorentzselalutegaklurusdenganarah(I) dan arah induksi magnetic(B).Besar
gaya Lorentzdinyatakanoleh:
F = I 𝓵 B
a. Gaya Lorentz pada kawat berarus listrik
Apabilakawatpenghantarsepanjang Lyangdialiri aruslistrikIditempatkan
pada daerahmedanmagnetB, makakawat tersebutakanmengalami gaya
Lorentzyang besarnyadapatditentukanolehrumus:
FL = B I 𝓵 sinα
Dengan: FL = gaya magnetic/gaya Lorentz (N)
B = kuat medanmagnet (T)
I = Kuat aruslistrik (A)
L = Panjangkawat (m)
a. Gaya Lorentz pada kawat sejajar berarus listrik
Dua buah kawatlurusberaruslistrikyangdiletakkanberdekatanakan
mengalami gayaLorentzberupagayatarik – menarikbilabiraarus listrikpada
keduakawattersebutsearah,dan berupagaya tolak – menolakbilaaruslistrik
pada keduakawattersebutberlawananarah.
Besarnya gaya tarik – menarikatau tolak – menolakdiantaraduakawat
sejajarberaruslistrikyangterpisahsejauha seperti gambardiatasdapat
ditentukandenganrumus:
F1 = F2 = F =
µ₀I₁ I₂
2𝜋 𝑎
𝓵
Dengan:F1 = F2 = F = gaya tarik-menarikatautolak – menolak(N)
µ0 = Permeabilitasvakum( 4π x 10-7
Wb/Am)
I1 = kuat arus pada kawatpertama(A)
I2 = Kuat arus pada kawatkedua (A)
𝓵 = Panjangkawatpenghantar(m)
a = jarakantara keduakawat (m)
b. Gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
Apabilamuatanlistrikqbergerakdengankecepatanvdidalammedan
magnetB, maka muatan listriktersebutakanmengalami gayaLorentzyang
besarnyaditentukandenganrumus:
FL = q v B sin α
Dengan : q = Muatan listrik(C)
V = kecepatangerakbenda(m/s)
B = Kuatmedanmagnet(T)
Α = Sudutyang dibentukolehvdanB
Arah gaya Lorentzyangdialami sebuahpartikelbermuatanqyang
bergerakdalamsebuahmedanmagnetadalahtegaklurusdenganarahkuat
medanmagnetdanarah dari kecepatanpartikel bermuatantersebut.
Catatan :
 Bilamuatanq positif,makaarahv searahdenganarah I
 Bilamuatanq negatif,makaarahv berlawanandenganI
Apabilabesarnyasudutantarav dan B adalah90o
(v ┴ B), makalintasan
partikel bermuatanlistrikakanberupalingkaran,sehinggapartikel akan
mengalami gayasentripetal yangbesarnyasamadengangayaLorentz:
FL = FS
q v B sin90o
= m
𝑣2
𝑅
R =
𝑚𝑣
𝑞 B
Dengan : R = jari – jari lintasanpartikel (m)
m = massa partikel (Kg)
v = kecepatanpartikel (m/s)
B = Kuat medanmagnet(T)
(FisikauntukSMA/MA,AhmadZaelani dkk,469-471).
2. Definisi satuan kuat arus listrik(Ampere)
Berdasarkan gaya antara dua kawat sejajar yang dialiri arus listrik, kita
bisa mendefinisikan besar arus satu ampere. Misalkan dua kawat sejajar
tersebut dialiri arus yang tepat sama, I1 = I2 = I. Maka gaya per satuan panjang
yang bekerja pada kawat 2 adalah:
F =
µ₀
2𝜋
𝐼²
𝑎
JikaI = 1A dan a = 1m, maka :
F =
µ₀
2𝜋
1²
1
=
µ₀
2𝜋
= 2 x 10-7
N/m
Dengandemikian kitadapatmendefinisikanarusyangmengalirpadakawat
sejajarbesarnyasatuamperjikagaya persatuan panjangyangbekerjapada
kawatadalah 2 x 10-7
N/m.
(DiktatKuliahFisikaDasarII,TahapPersiapanBersamaITB,Mikrajuddin
Abdullah).
b. SIFAT KEMAGNETAN SUATUBAHAN
Sifat kemagnetan suatu bahan dialam ini dapat di golongklan menjadi
tiga, yaitu :
a. Bahan ferromagnetic, mempunyai sifat :
 Ditarik sangat kuat oleh medan magnetic
 Mudah ditembus oleh medan magnetic
b. Bahan paramagnetic, mempunyai sifat :
 Ditarik dengan lemah oleh medan magnetik
 Dapat ditembus oleh medan magnetik
Bahan diamagnetik, mempunyai sifat :
 Ditolak dengan lemah oleh medan magnetik
 Sukar, bahkan tidak dapat ditembus oleh medan magnetik
Sifat ferromagnetik bahan pada umumnya dimiliki oleh bahan itu jika
berada dalam fase padat. Untuk fase cair, bahan-bahan seperti besi dan
tembaga tidak menunjukkan sifat ferromagnetik. Bahkan dalam bentuk padat
punsifatferromagnetikbahanbisahilangjikasuhunyadinaikkan melebihi suhu
cair. Diatas suhu cair, bahan ferromagnetik berubah sifatnya menjadi bahan
paramagnetik. Suhu cair untuk setiap bahan berbeda-beda, misalnya suhu cair
besi 770.
C dan suhu cair nikel 368.
C.

More Related Content

What's hot

3 fisika kelas-12 untuk SMA
3 fisika kelas-12 untuk SMA3 fisika kelas-12 untuk SMA
3 fisika kelas-12 untuk SMAradar radius
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Al Frilantika
 
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Yuli Siregar
 
10.medan magnet baru
10.medan magnet baru10.medan magnet baru
10.medan magnet baruiknomtl
 
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)Lyta Damayanti
 
Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetikauliarika
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisEko Supriyadi
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)emildaemiliano
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikkemenag
 
Sumber Sumber Medan Magnet
Sumber Sumber Medan MagnetSumber Sumber Medan Magnet
Sumber Sumber Medan MagnetNailul Affida
 
Magnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetMagnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetLusi Mirawati
 
Gel Elektromagnetik
Gel ElektromagnetikGel Elektromagnetik
Gel Elektromagnetikguestda115d9
 

What's hot (19)

3 fisika kelas-12 untuk SMA
3 fisika kelas-12 untuk SMA3 fisika kelas-12 untuk SMA
3 fisika kelas-12 untuk SMA
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
 
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
 
10.medan magnet baru
10.medan magnet baru10.medan magnet baru
10.medan magnet baru
 
Induksi Magnet
Induksi MagnetInduksi Magnet
Induksi Magnet
 
Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)
 
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
 
Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetik
 
Induksi Medan Magnet
Induksi Medan MagnetInduksi Medan Magnet
Induksi Medan Magnet
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetis
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
 
Sumber Sumber Medan Magnet
Sumber Sumber Medan MagnetSumber Sumber Medan Magnet
Sumber Sumber Medan Magnet
 
Magnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetMagnet dan Elektromagnet
Magnet dan Elektromagnet
 
Gel Elektromagnetik
Gel ElektromagnetikGel Elektromagnetik
Gel Elektromagnetik
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
medan magnet
medan magnet medan magnet
medan magnet
 

Viewers also liked

离散6 8选讲 图灵机 递归函数 哥德尔不完备性定理
离散6 8选讲 图灵机 递归函数 哥德尔不完备性定理离散6 8选讲 图灵机 递归函数 哥德尔不完备性定理
离散6 8选讲 图灵机 递归函数 哥德尔不完备性定理Huafeng Zhang
 
BHX_Routes World Ads
BHX_Routes World AdsBHX_Routes World Ads
BHX_Routes World AdsSam Britton
 
Hm ca paris-4_12_2015_2
Hm ca paris-4_12_2015_2Hm ca paris-4_12_2015_2
Hm ca paris-4_12_2015_2CECILE BARRIO
 
daniels recent cv
daniels recent cvdaniels recent cv
daniels recent cvDaniel Goan
 
Application layer
Application layerApplication layer
Application layercoballes19
 
Интеллектуально-деловой клуб. Встреча нового 2016 года.
Интеллектуально-деловой клуб. Встреча нового 2016 года.Интеллектуально-деловой клуб. Встреча нового 2016 года.
Интеллектуально-деловой клуб. Встреча нового 2016 года.IDK-club
 
Democracy by Abdul Majid
Democracy by Abdul Majid Democracy by Abdul Majid
Democracy by Abdul Majid Abdul Majid
 
Mobile 3-D
Mobile 3-DMobile 3-D
Mobile 3-DCurvSurf
 
CV ANGLAIS BOUARBI WALID
CV ANGLAIS BOUARBI WALIDCV ANGLAIS BOUARBI WALID
CV ANGLAIS BOUARBI WALIDwalid boua
 
Fashion Retoucher_Valeria Golynkina
Fashion Retoucher_Valeria GolynkinaFashion Retoucher_Valeria Golynkina
Fashion Retoucher_Valeria GolynkinaValeria Golynkina
 

Viewers also liked (20)

离散6 8选讲 图灵机 递归函数 哥德尔不完备性定理
离散6 8选讲 图灵机 递归函数 哥德尔不完备性定理离散6 8选讲 图灵机 递归函数 哥德尔不完备性定理
离散6 8选讲 图灵机 递归函数 哥德尔不完备性定理
 
BHX_Routes World Ads
BHX_Routes World AdsBHX_Routes World Ads
BHX_Routes World Ads
 
REUNIÃO COM SECRETÁRIO DE FAZENDA DE MATO GROSSO, PAULO BRUSTOLIN - 2ª PARTE
REUNIÃO COM SECRETÁRIO DE FAZENDA DE MATO GROSSO, PAULO BRUSTOLIN - 2ª PARTEREUNIÃO COM SECRETÁRIO DE FAZENDA DE MATO GROSSO, PAULO BRUSTOLIN - 2ª PARTE
REUNIÃO COM SECRETÁRIO DE FAZENDA DE MATO GROSSO, PAULO BRUSTOLIN - 2ª PARTE
 
cl57_Scoundrels
cl57_Scoundrelscl57_Scoundrels
cl57_Scoundrels
 
Hm ca paris-4_12_2015_2
Hm ca paris-4_12_2015_2Hm ca paris-4_12_2015_2
Hm ca paris-4_12_2015_2
 
Convenção Coletiva de Trabalho - Sincodiv - 2014-2015-
Convenção Coletiva de Trabalho - Sincodiv - 2014-2015-Convenção Coletiva de Trabalho - Sincodiv - 2014-2015-
Convenção Coletiva de Trabalho - Sincodiv - 2014-2015-
 
daniels recent cv
daniels recent cvdaniels recent cv
daniels recent cv
 
Targets
Targets Targets
Targets
 
Application layer
Application layerApplication layer
Application layer
 
jahid
jahidjahid
jahid
 
Интеллектуально-деловой клуб. Встреча нового 2016 года.
Интеллектуально-деловой клуб. Встреча нового 2016 года.Интеллектуально-деловой клуб. Встреча нового 2016 года.
Интеллектуально-деловой клуб. Встреча нового 2016 года.
 
Democracy by Abdul Majid
Democracy by Abdul Majid Democracy by Abdul Majid
Democracy by Abdul Majid
 
Mobile 3-D
Mobile 3-DMobile 3-D
Mobile 3-D
 
Empowering staff and students to flourish in the digital age
Empowering staff and students to flourish in the digital ageEmpowering staff and students to flourish in the digital age
Empowering staff and students to flourish in the digital age
 
portofolio
portofolioportofolio
portofolio
 
Salsa mutiarani
Salsa mutiaraniSalsa mutiarani
Salsa mutiarani
 
CV ANGLAIS BOUARBI WALID
CV ANGLAIS BOUARBI WALIDCV ANGLAIS BOUARBI WALID
CV ANGLAIS BOUARBI WALID
 
Fashion Retoucher_Valeria Golynkina
Fashion Retoucher_Valeria GolynkinaFashion Retoucher_Valeria Golynkina
Fashion Retoucher_Valeria Golynkina
 
Global warming
Global warmingGlobal warming
Global warming
 
Calendário de eventos e treinamentos 2016 segundo SEMESTRE
Calendário de eventos e treinamentos 2016 segundo SEMESTRECalendário de eventos e treinamentos 2016 segundo SEMESTRE
Calendário de eventos e treinamentos 2016 segundo SEMESTRE
 

Similar to Fisikaaaaaaaaa

Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxPPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxasani3
 
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASARGGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASARNurhairuna Sari
 
Ppt medan magnetik
Ppt medan magnetikPpt medan magnetik
Ppt medan magnetikemri3
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnetprihase
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmuliani7
 
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfMedan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfssuser6a8634
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetiknurwani
 
Vektor & hukum ampere
Vektor & hukum ampereVektor & hukum ampere
Vektor & hukum ampereI Kadek Wirawan
 
Medan Magnetik KELAS XII IPA
Medan Magnetik KELAS XII IPAMedan Magnetik KELAS XII IPA
Medan Magnetik KELAS XII IPAariezaandrr
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetHeny Suvita
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetErnhy Hijoe
 
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Sinta Novita
 

Similar to Fisikaaaaaaaaa (20)

Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxPPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
 
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASARGGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
GGL induksi dan induktansi FISIKA DASAR
 
Ppt medan magnetik
Ppt medan magnetikPpt medan magnetik
Ppt medan magnetik
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
 
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfMedan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
 
Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetik
 
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang ElektromagnetikGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Vektor & hukum ampere
Vektor & hukum ampereVektor & hukum ampere
Vektor & hukum ampere
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
Medan Magnetik KELAS XII IPA
Medan Magnetik KELAS XII IPAMedan Magnetik KELAS XII IPA
Medan Magnetik KELAS XII IPA
 
Rpp 3.14 jun
Rpp 3.14 junRpp 3.14 jun
Rpp 3.14 jun
 
8. faraday
8. faraday8. faraday
8. faraday
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnet
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnet
 
KEMAGNETAN.pdf
KEMAGNETAN.pdfKEMAGNETAN.pdf
KEMAGNETAN.pdf
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Fisikaaaaaaaaa

  • 1. MAKALAH FISIKA Tentang KEMAGNETAN/INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DISUSUN OLEH : DENNY IRAWAN SAPUTRA Xll.MIPA 4 SMA Negeri 3 Bukittinggi
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejalainduksimagnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukangejalaini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnetdikenal sebagai Hukum Ampere. Kedua, medan magnetyang berubah –ubahterhadap waktudapat menghasilkan(menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi electromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan di rumuskan se cara l e ngkap ol e h Joseph Henry. Hukum i nduksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry. Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam , James ClerkMaxwell mengajukansuatuusulan.Usulanyangdikemukakan Maxwell,yaitubahwa jika medan magnet yang berubah terhadap w aktu dapat me nghasi l kan me dan l i stri k maka hal se bal i knya bol e h j adi dapat te rj adi . Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan,dan gaya magnet ditumukan leh Lorentz sehingga dinamakan gaya Lorentz.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK 1. Defenisi Medan Magnet Medan magnetdidefenisikansebagai daerah atau wilayah yang jika sebuah benda bermuatan listrik berada pada atau bergerak didaerah itu maka benda tersebut akan mendapatkan gaya magnetic. Adanya medan magnetic disekitar arus listrik dibuktikan oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan.(GIANCOLLI Jilid 2). Gaya yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat dideskripsikan sebagai interaksi antara suatu magnet dan medan magnet dari yang lain.Samaseperti kita menggambarkan garis-garis medan listrik, kita juga dapat menggambarkan garis-garis medan magnet. Garis-garis ini dapat digambarkan, seperti garis-garis medan listrik, sedemikian sehingga : 1. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis singgung) terhadap suatu garis dititik mana saja 2. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan magnet. (GIANCOLLI, Jilid 2). Arah medanmagnetpadasuatu titikbisadidefenisikansebagaiarah yang ditunjukkutubutarasebuahjarumkompasketikadiletakkandi titik tersebut.Gambar1.1a menunjukkanbagaimanasuatugarismedanmagnet ditemukansekitarmagnetbatangdenganmenggunakanjarumkompas.Medan magnetyang ditentukandengancaraini untukmedandiluarmagnetbatang digambarkanseperti gambar1.1b. perhatikanbahwakarenadefenisi kita,garis- garistersebutselalumenunjukdari kutub utaramenujukutubselatanmagnet (kutubutara jarumkompastertarikke kutubselatanmagnet).
  • 4. Gambar 1.1a: Garis-garis medan magnet ditemukan sekitar magnet Gambar 1.1b: Garis-garis medan magnet diluar magnet batang 2. Arah kuat medan magnet Selama abad kedelapan belas, banyak filsuf ilmu alam yang mencoba menemukanhubunganantara listrik dan magnet. Muatan listrik yang stasioner dan magnettampaktidaksalingmempengaruhi.Tetapi ketika pada tahun 1820, Hans Chritian Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet. Ia telah menemukan hubungan antara listrik dan magnet. (GIANCOLLI, Jilid 2)
  • 5. Arah kuat medan magnetic di sekitar arus listrik bergantung pada arah arus listrik, dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Perhatikan gambar berikut. Gambar 1.2 : penentuan medan magnetic disekitar arus listrik dengan kaidah tangan kanan Sesuai dengan aturan tangan kanan, bila ibu jari tangan . menunjukkan arah arus listrikmakaarah jari-jari yanglain(yangdigenggamkan) menunjukkan arah garis-garis medan magnet. 3. Induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik a. Untuk kawat lurus dan panjang Medan magnet yangdisebabkanoleharuslistrikpada kawat lurus yang panjang adalah sedemikian sehingga garis-garis medan merupakan lingkaran dengan kawat tersebut sebagai pusatnya (Gambar 1.3). Anda mungkin mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu titik akan lebih besar jika arus yang mengalirpadakawatlebih besar, dan bahwa medan akan lebih kecil pada
  • 6. titikyanglebihjauhdari kawat.Hal ini memang benar. Eksperimen yang diteliti menunjukkan bahwa medan magnet B pada titik didekat kawat lurus yang panjang berbanding lurus dengan arus I pada kawat dan berbanding terbalik terhadap jarak r dari kawat, sehingga dirumuskan sebagai : B ∝ 𝐼 𝑟 Hubunganini validselamar, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih kecil dari jarak ke ujung-ujung kawat (yaitu, kawat tersebut panjang). Konstanta pembanding dinyatakan sebagai µ₀ 2𝜋 , dengan demikian B = µ₀ 2𝜋 𝐼 𝑟 Nilai Konstanta µ0, yang disebut permeabilitas ruang hampa, adalah µ0 = 4π x 10-7 T m/A. (GIANCOLLI) Gambar 1.3 : Arus listrik pada kawat lurus Contoh Soal :
  • 7. 1. Perhitungan B didekat kawat. Kawat listrik vertical di dinding sebuah gedung membawa arus dc sebesar 25 A Keatas . Berapa medan magnet pada titik 10 cm di utara kawa Penyelesaian: Dik : I = 25 A r= 10 cm = 0,10 m Dit : B………..? Peny : B = µ0I 2πr = ( 4πx 10−7T.m/A) (25A) (2π) (0,10 m) = (2x 10−7 T.m/A) (25A) (0.10m) = 500 x 10-7 = 5 x 10-5 b. Untuk kawat melingkar 1. Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat melingkar terbuka : (Perhatikan gambar berikut). Gambar 1.4 : medan magnet disekitar kawat melingkar terbuka
  • 8. a. Dititik P  Untuk sebuahlilitan:  Untuk N buah lilitan B = µ0𝑁 4π I.r.£ a3 b. Dititik sebuah O, berarti a = r  Untuk sebuah lilitan: B = 𝜇0 4π I.£ r2  Until N buah lilitan : B = µ0 4π I.r.£ a3 B = 𝜇0N 4π I.£ r2
  • 9. 2. Besarnya medan magnet yang terdapat di pusat kawat melingkar penuh (perhatikan gambar berikut). Gambar 1.5 : Medan magnet dipusat kawat melingkar penuh a. dititik P  Untuk sebuah lilitan B = 𝜇0 2 𝐼 𝑎 Sin2 ∅  Untuk N buah lilitan : B = 𝜇0 𝑁 2 𝐼 𝑎 Sin2 ∅ b. di titik O, berarti a = r dan sin ∅ = sin 90 = 1.  Untuk sebuah lilitan : B = µ0 2 I r
  • 10.  Untuk N buah lilitan : B = µ0 𝑁 2 I r c. Untuk Kumparan (Solenoida) Perhatikan gambar berikut. Besarnya medan magnet yang terjadi didalam kumparan sebesar : B = 2π k. n .I (cos ∅1 - cos ∅2) B= µ0 .𝑛 2 I (cos ∅1 – cos ∅2) Dengan: n = jumlah lilitan tiap satuan panjang = N £ £ = panjang kumparan N = Jumlah lilitan Kumparan
  • 11. Besar medan magnet dititik :  P di tengah-tengah sumbu kumparan, berarti ∅1 = 0 dan ∅2 = 180 B = µ0 . n . I  P di salah satu ujung kumparan, berarti 𝜑1 = 0 dan ∅2 = 90 : B = µ0.n 2 .I d. Untuk toroida Toroidadapat dipandangsebagai solenoida yang dilengkungkan hingga sumbuhnya berbentuk lingkaran (perhatikan gambar berikut ini). Besar medan magnet didalam toroida : B = µ0 . n . I Dengan n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n = 𝑁 2πa N = Jumlah lilitan toroida a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida
  • 12. B. GAYAMAGNET (GAYALORENTZ) 1. Arah dan Besar Gaya Magnetik Suatupenghantararus listrikyangberadadalammedanmagnetic akan mengalami gayayangdisebut gaya magneticatau gaya Lorentz.Arahgaya Lorentzselalutegaklurusdenganarah(I) dan arah induksi magnetic(B).Besar gaya Lorentzdinyatakanoleh: F = I 𝓵 B a. Gaya Lorentz pada kawat berarus listrik Apabilakawatpenghantarsepanjang Lyangdialiri aruslistrikIditempatkan pada daerahmedanmagnetB, makakawat tersebutakanmengalami gaya Lorentzyang besarnyadapatditentukanolehrumus: FL = B I 𝓵 sinα Dengan: FL = gaya magnetic/gaya Lorentz (N) B = kuat medanmagnet (T) I = Kuat aruslistrik (A) L = Panjangkawat (m) a. Gaya Lorentz pada kawat sejajar berarus listrik Dua buah kawatlurusberaruslistrikyangdiletakkanberdekatanakan mengalami gayaLorentzberupagayatarik – menarikbilabiraarus listrikpada keduakawattersebutsearah,dan berupagaya tolak – menolakbilaaruslistrik pada keduakawattersebutberlawananarah. Besarnya gaya tarik – menarikatau tolak – menolakdiantaraduakawat sejajarberaruslistrikyangterpisahsejauha seperti gambardiatasdapat ditentukandenganrumus:
  • 13. F1 = F2 = F = µ₀I₁ I₂ 2𝜋 𝑎 𝓵 Dengan:F1 = F2 = F = gaya tarik-menarikatautolak – menolak(N) µ0 = Permeabilitasvakum( 4π x 10-7 Wb/Am) I1 = kuat arus pada kawatpertama(A) I2 = Kuat arus pada kawatkedua (A) 𝓵 = Panjangkawatpenghantar(m) a = jarakantara keduakawat (m) b. Gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dalam medan magnet Apabilamuatanlistrikqbergerakdengankecepatanvdidalammedan magnetB, maka muatan listriktersebutakanmengalami gayaLorentzyang besarnyaditentukandenganrumus: FL = q v B sin α Dengan : q = Muatan listrik(C) V = kecepatangerakbenda(m/s) B = Kuatmedanmagnet(T) Α = Sudutyang dibentukolehvdanB Arah gaya Lorentzyangdialami sebuahpartikelbermuatanqyang bergerakdalamsebuahmedanmagnetadalahtegaklurusdenganarahkuat medanmagnetdanarah dari kecepatanpartikel bermuatantersebut. Catatan :  Bilamuatanq positif,makaarahv searahdenganarah I  Bilamuatanq negatif,makaarahv berlawanandenganI
  • 14. Apabilabesarnyasudutantarav dan B adalah90o (v ┴ B), makalintasan partikel bermuatanlistrikakanberupalingkaran,sehinggapartikel akan mengalami gayasentripetal yangbesarnyasamadengangayaLorentz: FL = FS q v B sin90o = m 𝑣2 𝑅 R = 𝑚𝑣 𝑞 B Dengan : R = jari – jari lintasanpartikel (m) m = massa partikel (Kg) v = kecepatanpartikel (m/s) B = Kuat medanmagnet(T) (FisikauntukSMA/MA,AhmadZaelani dkk,469-471). 2. Definisi satuan kuat arus listrik(Ampere) Berdasarkan gaya antara dua kawat sejajar yang dialiri arus listrik, kita bisa mendefinisikan besar arus satu ampere. Misalkan dua kawat sejajar tersebut dialiri arus yang tepat sama, I1 = I2 = I. Maka gaya per satuan panjang yang bekerja pada kawat 2 adalah: F = µ₀ 2𝜋 𝐼² 𝑎 JikaI = 1A dan a = 1m, maka : F = µ₀ 2𝜋 1² 1 = µ₀ 2𝜋 = 2 x 10-7 N/m
  • 15. Dengandemikian kitadapatmendefinisikanarusyangmengalirpadakawat sejajarbesarnyasatuamperjikagaya persatuan panjangyangbekerjapada kawatadalah 2 x 10-7 N/m. (DiktatKuliahFisikaDasarII,TahapPersiapanBersamaITB,Mikrajuddin Abdullah). b. SIFAT KEMAGNETAN SUATUBAHAN Sifat kemagnetan suatu bahan dialam ini dapat di golongklan menjadi tiga, yaitu : a. Bahan ferromagnetic, mempunyai sifat :  Ditarik sangat kuat oleh medan magnetic  Mudah ditembus oleh medan magnetic b. Bahan paramagnetic, mempunyai sifat :  Ditarik dengan lemah oleh medan magnetik  Dapat ditembus oleh medan magnetik Bahan diamagnetik, mempunyai sifat :  Ditolak dengan lemah oleh medan magnetik  Sukar, bahkan tidak dapat ditembus oleh medan magnetik Sifat ferromagnetik bahan pada umumnya dimiliki oleh bahan itu jika berada dalam fase padat. Untuk fase cair, bahan-bahan seperti besi dan tembaga tidak menunjukkan sifat ferromagnetik. Bahkan dalam bentuk padat punsifatferromagnetikbahanbisahilangjikasuhunyadinaikkan melebihi suhu cair. Diatas suhu cair, bahan ferromagnetik berubah sifatnya menjadi bahan paramagnetik. Suhu cair untuk setiap bahan berbeda-beda, misalnya suhu cair besi 770. C dan suhu cair nikel 368. C.